Anda di halaman 1dari 29

PERSI PROAKTIF MENYIKAPI

UU no: 17 tahun 2023


Tentang KESEHATAN – OBL
RAPAT ANGGOTA PERSI WILAYAH JATENG, 10 AGUSTUS 2023
Undang-Undang No.17 Tahun
2023 Tentang KESEHATAN
 JENIS : UNDANG-UNDANG
 ENTITAS : PEMERINTAH PUSAT
 NOMOR : 17
 TAHUN: 2023
 JUDUL: UNDANG-UNDANG TENTANG KESEHATAN
 DITETAPKAN TANGGAL: 11 Juli 2023
 DIUNDANGKAN TANGGAL : 8 Agustus 2023
 BERLAKU TANGGAL : 8 Agustus 2023
 SUMBER : Lembar Negara No : 105
 Tambahan Lembar Negara RI. No. 6887

AKHIRNYA : …………..…. PENDUKUNG SING MENANG..!!


TUJUAN UU KES.
VERSI PEMERINTAH DAN DPR RI
 DARI FOCUS MENGOBATI MENJADI MENCEGAH
(standarisasi layanan primer dan lab., promotive, preventif)
 AKSES PELAYANAN KES. SULIT JADI MUDAH (rujukan pemenuhan SDM,
sarana, telemedisin, jejaring lay. Prioritas, unggulan lay. Internasional)
 INDUSTRI KES. BERGANTUNG LN MENUJU MANDIRI (produk dlm negeri)
 SISTEM KES. RENTAN WABAH/BENCANA --TANGGUH (Nakes mobilisasi)
 BIAYA KES. TDK EFISIEN JADI TRANSPARAN & EFEKTIF(Renc. Induk kes.)
 NAKES KURANG MENJADI CUKUP DAN MERATA(dr.Sp. Hospital base)
 PERIJINAN RUMIT, LAMA JADI MUDAH & SEDERHANA (STR s/d mati)
 NAKES RENTAN DISKRIMINASI JADI DI LINDUNGI(pemeriksaan majlis dl)
 SISTEM INFORMASI TERFRAHMENTASI JADI TERINTEGRASI (data kes.
terintegrasi dengan system Kesehatan nasional)
 TEHNOLOGI KES. TERTINGGAL JADI TERDEPAN (akselerasi pemanfaatan
tehnologi biomedis, pelay. Kedokteran presisi)
TUJUAN UU KES.
VERSI PEMERINTAH DAN DPR RI
 DARI FOCUS MENGOBATI MENJADI MENCEGAH
(standarisasi layanan primer dan lab., promotive, preventif)
 AKSES PELAYANAN KES. SULIT JADI MUDAH (rujukan pemenuhan SDM,
sarana, telemedisin, jejaring lay. Prioritas, unggulan lay. Internasional)
 INDUSTRI KES. BERGANTUNG LN MENUJU MANDIRI (produk dlm negeri)
 SISTEM KES. RENTAN WABAH/BENCANA --TANGGUH (Nakes mobilisasi)
 BIAYA KES. TDK EFISIEN JADI TRANSPARAN & EFEKTIF(Renc. Induk kes.)
 NAKES KURANG MENJADI CUKUP DAN MERATA(dr.Sp. Hospital base)
 PERIJINAN RUMIT, LAMA JADI MUDAH & SEDERHANA (STR s/d mati)
 NAKES RENTAN DISKRIMINASI JADI DI LINDUNGI(pemeriksaan majlis dl)
 SISTEM INFORMASI TERFRAHMENTASI JADI TERINTEGRASI (data kes.
terintegrasi dengan system Kesehatan nasional)
 TEHNOLOGI KES. TERTINGGAL JADI TERDEPAN (akselerasi pemanfaatan
tehnologi biomedis, pelay. Kedokteran presisi)
UU no: 17 Tahun 2023 ttg KESEHATAN
ADALAH
KARTU AS
BAGI REGULATOR

KETENTUAN LEBIH LANJUT


MENGENAI…………. AKAN DI ATUR
DENGAN PERATURAN MENTERI
ATAU PERATURAN PEMERINTAH
(lebih dari 100 kartu AS)
UU no:17 Tahun 2023 ttg Kesehatan

Peraturan Pelaksana
Amanah UU
Kesehatan
98 PERATURAN PEMERINTAH
98 Amanah membuat 98 peraturan pemerintah

1
1 PERATURAN PRESIDEN
Amanah membuat 1 Peraturan Presiden

PERATURAN MENTERI KESEHATAN


16 Membuat 16 Peraturan Menteri

0 0 PERATURAN DIREKTUR BPJS


-
WHAT NEXT PERSI ???
PASCA DI UNDANGKAN UU KESEHATAN
 UU KES. TELAH DI BERLAKUKAN MULAI TANGGAL 8 AGUSTUS 2023
 UU KESEHATAN TELAH DI TANDATANGANI PRESIDEN UNTUK DI
SOSIALISASIKAN PEMBERLAKUANNYA
 UU RUMAH SAKIT, NO. 44 Tahun 2009, telah dicabut dan tidak berlaku.
 HARAPAN PRESIDEN TIDAK TANDA TANGAN DAN MENERBITKAN PERPPU
(Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang gagal)
 WHAT NEXT PERSI?? ACC?, JUDICIAL REVIEW?, MOGOK ?, ATAU APA?
 APAPUN KEPUTUSANNYA…….. MARI KITA JAGA AGAR TETAP UTUH:
PERSI TETAP SEBAGAI WADAH PERHIMPUNAN RS INDONESIA YANG
MANDIRI DAN MAJU !!!
 MASIH ADA PELUANG BAGI PERSI TETAP EKSIS PASCA UU KES…...??!!!
 USULAN SAYA: PERSI PROAKTIF MEMBERIKAN MASUKAN ATAS TURUNAN
UU KESEHATAN OMNIBUS LAW, BAIK PP (PERATURAN PEMERINTRAH)
DAN PERATURAN MENTERI TERKAIT RUMAH SAKIT (ADA LEBIH 100)
UU Yang DICABUT & TIDAK BERLAKU

Pasal 454 UU KESEHATAN 2023


Disahkannya RUU KESEHATAN. Maka dengan keluarnya RUU Kesehatan maka
11 (sebelas) Undang – Undang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Sebelas Undang – Undang tersebut adalah;

11 (SEBELAS) UNDANG UNDANG


1. Undang-Undang Nomor 419 Tahun 1949 tentang Ordonansi Obat
Keras
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular;
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Kedokteran;
7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa;
8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
9. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan;
10. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan;
11. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan;
INFO RS DI UU KES. No.17 Th 2023
 RS PELAYANAN 5 hal..… DAN/ATAU PALIATIF
 RS PENDIDIKAN…. MENDIDIK DOKTER SPESIALIS/SUB. SPESIALIS (Hospital
Base)
 PIMPINAN RS, DAPAT TENAGA NON MEDIS
 UU TIDAK MENYEBUT SIP BERLAKU UNTUK 3 TEMPAT
 STR BERLAKU SEUMUR HIDUP,
 SIP DITERBITKAN OLEH PEMDA, SYARAT SIP DGN KECUKUPAN SKP
DILAKUKAN OLEH MENTERI. SIP ttt dpt DITERBITKAN MENTERI (Pasal
263) , DAN KONDISI TERTENTU PRAKTEK BISA TANPA SIP (Pasal 265)
 SDM KES. LULUSAN LN (WNI/WNA) DAPAT PRAKTEK DI INDONESIA ATAS
PERMINTAAN FASYANKES
 PELAY. KES. TRADISIONAL DAPAT UNTUK (5 HAL) DI FASYANKES
 TIDAK ADA MANDATORY SPENDING (anggaran wajib minimal)
MUTU PELAYANAN KESEHATAN

 RS WAJIB MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN


(INTERNAL & EKTERNAL)
 MUTU PELAY. INTERNAL : 1. Pengukuran dan
Pelaporan indicator mutu. 2.Pelaporan insiden
keselamatan Pasien. 3. Manajemen resiko
 MUTU PELAY. EKTERNAL: 1.Registrasi, 2. Lisensi, 3.
Akreditasi
 KETENTUAN LEBIH LANJUT….. DIATUR DENGAN
PERATURAN PEMERINTAH
AKREDITASI RUMAH SAKIT

 Akreditasi Fasyankes diselenggarakan oleh


Menteri atau Lembaga penyelenggara
akreditasi yang ditetapkan Menteri (ayat 5,
Pasal 178)
 Akreditasi RS Pendidikan dilaksanakan oleh
Menteri dan Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintah di Bid. Pendididkan dengan
melibatkan Lembaga Akreditasi terkait (Ps187)
PIMPINAN RUMAH SAKIT
(Pasal 186)

 TENAGA MEDIS
 TENAGA KESEHATAN
 TENAGA PROFESIONAL YANG
MEMILIKI Kompetensi MANAJEMEN
RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
( Pasal 187)
 RS Pendidikan : Bekerjasama dengan Lembaga
Pendidikan, berfungsi untuk Pelayanan, Pendidikan,
dan Penelitian
 RS Pendidikan dapat menyelenggaran program Pddk
Spesialis/sub. Spesialis (Hospital base)
 Penetapan RS Pendidikan oleh Menteri Kesehatan
 Ijin penyelenggaraan Pendidikan di RS oleh Menteri
Bidang Pendidikan
 Akreditasi RS Pendidikan oleh Menteri Kesehatan dan
Menteri Pendidikan dengan melibatkan Lembaga
akreditasi terkait (Starkes 2022 berubah?)
Status BADAN HUKUM

Bidang PELAYANAN KESEHATAN


Badan Hukum Rumah Sakit, Tidak lagi “Hanya bergerak dibidang
Perumahsakitan ”. Tetapi “badan hukum yang kegiatan usahanya
hanya bergerak di bidang Pelayanan Kesehatan”

Pasal 185 ayat (3)


Rumah Sakit yang didirikan oleh masyarakat harus berbentuk
badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di
bidang Pelayanan Kesehatan.

Penjelasan pasal 185 ayat (3)


Yang dimaksud dengan “bidang Pelayanan Kesehatan” adalah bidang yang
memberikan Pelayanan Kesehatan langsung kepada masyarakat, antara lain,
berupa klinik, apotek, dan laboratorium.

Potensi DAMPAK & PELUANG


Maka sebuah Perusahaan (Persero); maka tidak hanya bergerak
dibidang perumahsakitan, tetapi dapat juga berupa Klinik, Apotek dan
Laboratorium.
Kewajiban RUMAH SAKIT
1. Memberikan informasi yang benar tentang 9. melaksanakan sistem rujukan
pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat
10. menolak keinginan Pasien yang
2. memberi pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu,
bertentangan dengan standar profesi dan
 antidiskriminasi, dan efektif dengan etika serta ketentuan peraturan perund ang-
mengutamakan kepentingan pasien urrdangan ;
sesuai dengan standar pelayanan Rumah
Sakit 11. memberikan informasi yang benar, jelas, dan
3. memberikan pelayanan gawat darurat kepada jujur mengenai hak
Pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya;  dan kewajiban Pasicn;
4. berperan aktif dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada bencana, sesuai dengan 12.menghormati dan
kemampuan pelayanannya
melindungi hak Pasien;
5. menyediakan sarana dan pelayanan bagi
masyarakat tidak mampu atau miskin; 13.melaksanakan etika
Rumah Sakit;
6. melaksanakan fungsi sosial dengan 14. memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan
memberikan fasilitas penanggulangan bencana;
 pelayanan Pasien tidak mampu/miskin,
pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, 15. melaksanakan program pemerintah di
ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan
bidang kesehatan, baik
kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi
kemanus,iaan;
 secara regional maupun nasional;

7. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar 16. membuat daftar tenaga medis yang
mutu melakukan praktik kedokteran atau
 pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;
acuan dalam melayani Pasien
17. menyusun dan melaksanakan peraturan
8. menyelenggarakan rekam medis

internal Rumah Sakit;
menyediakan sarana dan prasarana umum yang
layak antara lain sarana ibadah, parkir, ruang 18.melindungi dan memberikan bantuan
tunggu, sarana untuk hukum bagi semua petugas Rumah Sakit
 orang cacat, wanita menyusrri, anak-anak, dan dalam melaksanakan tugas; dan
Hak Rumah Sakit
Pasal 191

Menerima Imbalan Jasa


Menentukan jumlah SDM Serta menentukan remunerasi, insentif
Menentukan jumlah, jenis dan 01 02 dan penghargaan sesuai dengan ketentuan
kualifikasi SDM sesuai dengan peraturan perundang – undangan
Klasifikasi Rumah Sakit

Menerima Bantuan Melakukan Kerjasama dengan Pihak Lain


Menerima bantuan dari pihak lain 04 03 Dalam rangka pengembangan
sesuai dengan ketentuan peraturan Pelayanan.
perundang - undangan
Menggugat Mendapatkan Perlindungan Hukum
Menggugat Pihak yang 05 06 Dalam melaksanakan pelayanan
mengakibatkan kerugian kesehatan.

Mempromosikan Yankes Mendapatkan INSENTIF PAJAK


Mempromosikan pelayanan kesehatan 07 00 Bagi Rumah Sakit Publik dan Rumah
yang ada di Rumah Sakit sesuai dengan Sakit yang ditetapkan sebagai Rumah
ketentuan peraturan perundang Sakit Pendidikan.
- undangan
Tanggungjawab RUMAH SAKIT

Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang
193 ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh Sumber Daya Manusia Kesehatan
Rumah Sakit

Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara hukum apabila Pasien dan/atau
192(1) keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian
Pasien setelah adanya penjelasan medis yang komprehensif

Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam


192(2) menyelamatkan nyawa manusia

Dalam keadaan wabah, melakukan Penanganan penderita serta Pengobatan dan perawatan dalam
upaya tata laksana penderita sesuai dengan kebutuhan medis dengan karantina terhadap orang,
375 barang, dan alat angkut. sesuai dengan standar dan peraturan perundang-undangan guna
mengurangi terjadinya penyebaran penyakit Wabah
Peluang & TANTANGAN

Pelayanan TRANSPLANTASI
Pelayanan DARAH RUU ini akan mendorong pelayanan
RUU ini akan mendorong Pelayanan darah yang transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh, terapi
terdiri atas pengelolaan darah dan pelayanan transfusi berbasis sel dan/atau sel punca, dan bedah plastik
darah yang dilakukan oleh unit pengelola darah sudah rekonstruksi dan estetika , dapat dilakukan di pada
dapat dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan oleh Tenaga Medis
(regulasi lama hanya di RS Pemerintah/Daerah dan yang mempunyai keahlian dan kewenangan dan
PMI) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
undangan, disebutkan dalam dalam pasal 115 jo pasal Menteri (regulasi lama hanya di RS
116. Pemerintah/Daerah) disebutkan dalam dalam pasal
127.

SWOT
Pelayanan BANK PLASMA Tembakau masuk Zat Adiktif
RUU ini akan mendorong pelayanan
RUU ini telah mengatur Produk Tembakau
Pengumpulan plasma yang dilakukan oleh bank
plasma, untuk tujuan penyembuhan penyakit dan ( rokok; cerutu; rokok daun; tembakau iris;
pemulihan Kesehatan melalui pengolahan dan tembakau padat dan cair; dan hasil
produksi. dapat dilakukan di Fasilitas Pelayanan pengolahan tembakau lainnya.), termasuk
Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan Zat adiktif
perundang-undangan, disebutkan dalam dalam
pasal 120.
Peluang & TANTANGAN
IZIN TENAKES WNA LN
IZIN PRAKTIK DOKTER untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan
dapat diperpanjang 1 (satu) kali dan hanya untuk 2 (dua)
• UU ini tidak lagi menyebutkan dan tahun berikutnya, kecuali untuk di kawasan ekonomi
mengatur Surat Izin Praktik Dokter (SIP) khusus Fasilitas Pelayanan Kesehatan pengguna Tenaga
berlaku di 3 (tiga) tempat; Medis spesialis dan subspesialis serta Tenaga Kesehatan
• STR Berlaku seumur Hidup dan tingkat kompetensi tertentu warga negara asing DAN
Fasilitas pelayanan Kesehatan wajib memfasilitasi
• Tidak membutuhkan Rekomendasi dari
pendidikan dan pelatihan bahasa Indonesia bagi Tenaga
Organisasi Profesi; Medis dan Tenaga Kesehatan warga negara asing;
disebutkan
dalam pasal 250 hingga 254;

TENAKES WNA LULUSAN LN


SWOT
UU ini akan memberi peluang pemenuhan /
PELAYANAN KES. TRADISIONAL
Permintaan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan RUU ini telah mengatur pelayanan Kesehatan
WNI Lulusan Luar Negeri dan WNA Lulusan tradisional, dapat dilakukan di tempat praktik
Luar Negeri dapat melakukan praktik atas mandiri, Puskesmas, Fasilitas Pelayanan
permintaan dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kesehatan tradisional, Rumah Sakit, dan Fasilitas
untuk tingkat kompetensi tertentu warga negara Pelayanan Kesehatan lainnya, meliputi pelayanan
asing lulusan luar negeri sesuai dengan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau
kebutuhan, untuk alih teknologi dan ilmu
paliatif; diatur dalam pasal 160 – 163;
pengetahuan;
TANTANGAN
Peluang
TELEKESEHATAN & TRELEMEDICINE
RUU ini telah mengatur tentang pelayanan
Telekesehatan dan Telemedicine; diatur dalam
pasal 172;
01 Hospital BASE

HOSPITAL BASE
RUU ini telah mencabut dan menyatakan tidak berlaku UU
No 20 Tahun 2013 Tentanfg Pendidikan Kedokteran yang
TELEMEDICINE DAN
02
TELEKESEHATAN
mengatur pendidikan kedokteran akan diberlakukan berbasis
universitas (university based) dan berbasis rumah sakit
(hospital based).

Sehingga rumah sakit dapat menyelenggarakan pendidikan


kedokteran dengan bekerja sama dengan institusi pendidikan
di bidang kesehatan dan secara mandiri menyelenggarakan
pendidikan profesi dokter dan spesialis; diatur dalam pasal
187-188;
Potensi DAMPAK dlm
Penyelenggaraan RS
Sentralisasi Kewenangan Sistem Rujukan
RUU ini berorientasi sentralisasi tanpa Pengelolaan Sistem Rujukan Pelayanan
melibatkan dan memberi peran, serta Kesehatan ditingkat Pusat menjadi
menghilangkan kewenangan kepada organisasi Tanggungjawab Pemerintah Pusat; diatur
profesi, dan asosisasi pendidikan, dalam pasal 19, 39;
perumahsakitan dan masyarakat
.

Investasi Sektor Swasta Pengelolaan Sist. Rujukan


RUU ini membuka peluang Pengelolaan system Rujukan
seluas-luasnya bagi sektor swasta Pelayanan Kesehatan di Tingkat
untuk berinvestasi terhadap bidang daerah menjadi tanggungjawab
perumahsakitan untuk ikut serta Pemerintah Daerah, diatur dalam
dalam bidang pelayanan pasal 19, 39;
Kesehatan;
Potensi DAMPAK dlm
Penyelenggaraan RS
MALDISTRIBUSI ?
RUU ini belum menjawab permasalahan yang terkait
KONSEP KELAS STANDAR maldistribusi SDM, kuantitas dan kualitas SDM
RUU ini belum menetapkan konsep kriteria rawat kesehatan, jumlah kecukupan tempat tidur, serta
inap berdasar kelas standar sesuai dengan prinsip sistem rujukan berjenjang berdasarkan kelas rumah
asuransi sosial dengan mendorong ekuitas yang sakit. Dampak RUU ini terhadap Perumahsakitan ini
tertuang dalam beberapa pasal dalam PP No. dapat terlihat dari pola sistem rujukan, pola tarif
47/2021. Bahwa kelas standar merupakan langkah rumah sakit, pola standar akreditasi rumah sakit, dan
menuju amanah UU SJSN. implementasi kelas standar.

Konsep RAWAT INAP ? Belum ada Kepastian


RUU ini belum/tidak Perubahan TARIF
mengatur/menyusun kebijakan RUU ini juga belum memiliki kepastian
konsep kriteria rawat inap jaminan bagi Perumahsakitan tentang perubahan
kesehatan nasional (KRI-JKN) yang terhadap tarif JKN, diantaranya adalah
disusun berdasar prinsip asuransi perbaikan pola tarif dilakukan tidak
sosial dan ekuitas. berdasar kelas RS maupun kelas rawat
inap melainkan dapat dilakukan
adjustment factor, biaya medis yang sama
untuk PBI dan non PBI, terdapat
perbedaan tarif rawat inap antara kelas A
dan B pada masa transisi kelas standar,
serta nilai tarif yang inflasi serta
berkeadilan.
01
Pasal 438 ayat 1
Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Tenaga
Medis, dan/atau Tenaga Kesehatan yang tidak
memberikan pertolongan pertama terhadap Pasien yang
dalam keadaan Gawat Darurat pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dipidana dengan pidana penjara paling lama
2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak
Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

02
Pasal 438 ayat
2
Dalam hal perbuatan tersebut mengakibatkan
terjadinya kedisabilitasan atau kematian, pimpinan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan tersebut dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun atau pidana denda paling banyak
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).
Tenakes WNA Luar Negeri
Perizinan / SIP & STR
STR berlaku seumur HIDUP
Melaporkan kepada APH
PREDIKSI SAYA: RS PASCA UU KES.
 RS BADAN HUKUM PT AKAN TUMBUH SUBUR SEPERTI JAMUR DI
MUSIM HUJAN
 RAKYAT INDONESIA BERJUMLAH 278,7 JUTA (2023), DENGAN
DANA AKUMULASI BPJS 150 T LEBIH/ THN, SIAPA TIDAK
“NGILER” MELIHAT DANA SEBESAR ITU, BELUM DANA OUT OF
POCKET, MAKA INDONESIA KINI MENJADI PASAR BESAR BISNIS
KESEHATAN
 PROBLEM RS HARI INI TENTANG DOKTER SPESIALIS/SUB
SPESIALIS AKAN TERATASI DENGAN DIBUKANNYA MORATORIUM
FK/FKG DILANJUTKAN PROGRAN DR SPESIALIS HOSPITAL BASE
(INFO: STANDAR DR SP AKAN DI TURUNKAN MENYESUAIKAN
KEBUTUHAN MASYARAKAT DAN DAERAH)
 INDONESIA TELAH MERUBAH ARAH SEJARAH PELAYANAN
KESEHATAN DARI BERSIFAT PERTOLONGAN, SOSIAL YG RS DI
AWAL OLEH MISIONARIS, RS PKU MENJADI SEBUAH INDUSTRI
JASA KESEHATAN DAN BISNIS JASA KESEHATAN
KETENTUAN PIDANA DI RS??
PEMBAHASAN TENTANG
KETENTUAN PIDANA DAN
PERDATA DALAM PENGELOLAAN
RS AKAN DI BAHAS DALAM
PERTEMUAN PERSI YANG AKAN
DATANG.

MATURNUWUN

Anda mungkin juga menyukai