Anda di halaman 1dari 50

PELAYANAN REKAM MEDIS

DALAM TATA LAKSANA


PELEPASAN INFORMASI

Anna Rosa ,SH.MH.


Umi Khoirun N
TUJUAN

Memahami PERATURAN
Nilai PERUNDANG-
Kerahasiaan UNDANGAN
RM

MEMAHAMI MEMAHAMI
Memahami
Privacy Pasien TATACARA
PELEPASAN
INFORMASI
REKAM MEDIS

BERKAS YG BERISIKAN
CATATAN DAN DOKUMEN
TENTANG IDENTITAS
PASIEN, PEMERIKSAAN,
PENGOBATAN , TINDAKAN
& PELAYANAN LAIN YG
DIBERIKAN KEPADA
PASIEN YANG HARUS
DIBUAT & DILENGKAPI
SERTA DIJAGA
KERAHASIAANNYA
Administrasi

Dokumen Legal

Nilai
Rekam
Medis
Edukasi Finansial

Riset
LATAR BELAKANG
• Kebangkitan kesadaran akan hak asasi manusia
• Semakin tingginya pengetahuan pasien
• Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi
• Perubahan karakteristik masyarakat tenaga
kesehatan
• Maraknya persoalan persoalan hukum yang
menyangkut pelayanan kesehatan .
• Era JKN dan perangkat Perundangan yang berlaku
MASALAH PELAYANAN KESEHATAN

Penuh ancaman nihhhh


Permasalahan di RS
Sangat Kompleks
Di Rekam Medis
12/6/2021

• UU No.29/2004: Praktik Kedokteran


• UU No.36/2009: Kesehatan
• UU No.44/2009: Rumah Sakit
• UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
• PP Nomor 10 Tahun 1966 Tentang Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran
• Permenkes RI No.269/2008: Rekam Medis
• PerMenkes No. 55 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Perekam Medis
• Permenkes no 36 tahun 2012 Tentang Rahasia
Kedokteran

9
3. UU RI NO 44 TH 2009 TENTANG RUMAH
SAKIT
PASAL 38 (1)
“ SETIAP RUMAH SAKIT HARUS MENYIMPAN
RAHASIA KEDOKTERAN”, (2) “ RAHASIA
KEDOKTERAN TSB HANYA DAPAT DIBUKA
KEPENTINGAN PASIEN, PERMINTAAN APARAT
PENEGAK HUKUM “

10
PASAL 44
(1)“ RUMAH SAKIT DPT MENOLAK
MENGUNGKAPKAN SEGALA INFORMASI
KEPADA PUBLIK
(2) “ PASIEN/KELUARGA YG MENUNTUT RS &
MENGINFORMASIKAN KPD MEDIA MASA
DIANGGAP TELAH MELEPASKAN
RAHASIANNYA KPD UMUM “
(3)“PENGINFORMASIAN KPD MEDIA MASA TER
SEBUT MEMBERIKAN KEWENANGAN
TERHADAP RS UNTUK MENGUNGKAPKAN
RAHASIA KEDOKTERAN SEBAGAIMANA HAK
JAWAB RS

11
LANDASAN HUKUM

1. UU RI NO 29 TH 2004 TENTANG PRAKTEK


KEDOKTERAN
PASAL 46 “DOKTER WAJIB MEMBUAT RM YANG
HARUS DIBUBUHI NAMA, WAKTU & TANDA TANGAN”
PASAL 47
(1) “ RM MILIK DOKTER ATAU SARANA
PELAYANAN KESEHATAN, ISI MILIK PASIEN”
(2) “ RM HARUS DIJAGA KERAHASIAANNYA”
PASAL 48
(2) “ RAHASIA KEDOKTERAN DAPAT DIBUKA UNTUK
KEPENTINGAN KESEHATAN PASIEN, PERUNDANG-
UNDANGAN, KEPENTINGAN PASIEN SENDIRI
12
UU Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004
memberikan peluang pengungkapan informasi
kesehatan secara terbatas, yaitu dalam pasal 48
ayat (2):

1. untuk kepentingan kesehatan pasien


2. untuk memenuhi permintaan aparatur penegak
hukum dalam rangka penegakan hukum
3. permintaan pasien sendiri
4. berdasarkan ketentuan undang-undang
Lanjutan...

2. UU RI NO 36 TH 2009 TENTANG KESEHATAN


PASAL 57
(1) “ SETIAP ORANG BERHAK ATAS RAHASIA
KONDISI PRIBADINYA YANG TELAH
DIKEMUKAKAN KEPADA PENYELENGGARA
PELKES “
(2) “ KETENTUAN MENGENAI HAK ATAS KONDISI
RAHASIA PRIBADI TDK BERLAKU DLM HAL
PERINTAH UU, PERINTAH PERADILAN,
IZIN YG BERSANGKUTAN, KEPENTINGAN
MASYARAKAT, KEPENTINGAN ORANG TSB.

14
lanjutan...
3. UU RI NO 44 TH 2009 TENTANG RUMAH SAKIT
3. PASAL 38
(1) “ SETIAP RUMAH SAKIT HARUS MENYIMPAN
RAHASIA KEDOKTERAN”,
(2) “ RAHASIA KEDOKTERAN TSB HANYA DAPAT
DIBUKA KEPENTINGAN PASIEN, PERMINTAAN
APARAT PENEGAK HUKUM “

15
AYAT (2) “ INFORMASI TSB DAPAT DIBUKA DALAM HAL :
1. KEPENTINGAN KESEHATAN PASIEN
2. MENGETAHUI PERMINTAAN APARAT PENEGAK HUKUM
ATAS PERINTAH PENGADILAN
3. PERMINTAAN & PERSETUJUAN PASIEN SENDIRI
4. PERMINTAAN INSTITUSI/LEMBAGA BERDASARKAN
KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
5. UNTUK KEPENTINGAN PENELITIAN, PENDIDIKAN &
AUDIT MEDIS SEPANJANG TIDAK MENYEBUTKAN
IDENTITAS PASIEN

AYAT (3) “PERMINTAAN TSB HARUS DILAKUKAN


SECARA TERTULIS KPD PIMPINAN SARANA
PELAYANAN KESEHATAN “

16
PASAL 12

AYAT (1) “BERKAS REKAM MEDIS MILIK SARANA


PELAYANAN KESEHATAN”
AYAT (2) “ ISI REKAM MEDIS MERUPAKAN MILIK
PASIEN “
AYAT (3) “ ISI REKAM MEDIS SEBAGAIMANA
DIMAKSUD PADA AYAT 2 DLM BENTUK
RINGKASAN REKAM MEDIS”
AYAT (4) “ RINGKASAN MEDIS TERSEBUT DPT
DIBERIKAN, DICATAT/DIKOPI OLEH
PASIEN/ORANG YG DIBERI KUASA “
17
SANKSI HUKUM
1. SANKSI PIDANA
• UU RI NO 29 TH 2004 TENTANG
PRAKTEK KEDOKTERAN, PASAL 79
BUTIR (B)
• PASAL 112 KUH PIDANA
• PASAL 322 KUH PIDANA
• PASAL 216 (1)
2. SANKSI PERDATA
• PASAL 1365 KUH PERDATA
• PASAL 1367 KUH PERDATA
18
Lanjutan...
3. SANKSI ADMINISTRATIF
• UU RI NO 44 TH 2009 TENTANG RUMAH
SAKIT PASAL 29 (1) BUTIR (A), (K), (L),
PASAL 29 (2)
• PP NO 10 TH 1966 TENTANG WAJIB
SIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN PASAL 4
• PP RI NO 32 TH 1996 TENTANG TENAGA
KESEHATAN PASAL 11 (1), (2), (3)
• PERMENKES 269 TH 2008 TENTANG
REKAM MEDIS PASAL 17 (1) (2)

19
WAJIB SIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN
(PP NO 10 TAHUN 1966)

PASAL 1
RAHASIA KEDOKTERAN SEGALA SESUATU
YANG DIKETAHUI ORANG-ORANG TERSEBUT
DALAM PASAL 3 PADA WAKTU/SELAMA
MELAKUKAN PEKERJAAN DALAM LAPANGAN
KEDOKTERAN

PASAL 2
PENGETAHUAN PADA PASAL 1 HARUS
DIRAHASIAKAN OLEH ORANG-ORANG PADA
PASAL 3, KECUALI PADA APABILA SUATU
PERATURAN LAIN YANG SEDERAJAD/LEBIH
TINGGI DARI PP INI MENENTUKAN LAIN
20
PASAL 3
YANG DIWAJIBKAN MENYIMPAN RAHASIA
YANG
DIMAKSUD IALAH :
1. TENAGA KESEHATAN.
2. MAHASISWA KEDOKTERAN, MURID YANG
DALAM PEMERIKSAAN, PENGOBATAN DAN
ATAU PERAWATAN DAN ORANG LAIN YANG
DITETAPKAN OLEH MENKES.

21
A. PERTANGGUNG JAWABAN TERHADAP REKAM MEDIS

Rekam medis sangat penting dalam mengemban


mutu pelayanan medik yang diberikan oleh rumah
sakit , dan merupakan milik rumah sakit yang
harus dipelihara krn sangat bermanfaat bagi
pasien, dokter maupun RS.

Rumah Sakit bertanggungjawab untuk melindungi


informasi yang ada didalam rekam medis
terhadap kemungkinan hilangnya keterangan
atau pemalsuan data yang ada didalam berkas
RM atau dipergunakan oleh orang yang tidak
berwenang
Komponen Hak atas Rekam Medis

Sarana / Fasilitas Pasien/


Pelayanan
Rekam Keluarga/yang
Kesehatan / medis diberi kuasa
Rumah Sakit
DEFINISI
Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat
oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya
( Notonagoro )
Empat hak yang dinyatakan dalam fasilitas
asuhan kesehatan (Annas dan Healey, 1973):

• Hak untuk kebenaran secara menyeluruh.


• Hak untuk privasi dan martabat pribadi.
• Hak untuk memelihara penentuan diri dengan
berpartisipasi dalam keputusan sehubungan
dengan kesehatan seseorang.
• Hak untuk memperoleh catatan medis, baik
selama maupun sesudah dirawat di rumah
sakit.
HAK PASIEN ATAS REKAM MEDIS
Terkait dengan :
• Hak atas kepemilikan Rekam Medis secara privacy
• Hak Atas Kerahasian Rekam medis
(pembatasan pengungkapan Informasi )
• Hak atas keamanan Rekam medis
( Perlindungan fisik dan/atau Elektronik untuk
informasi yang terkandung didalamnya )
Kepentingan Pasien Melihat Rekam medis :

1. Dibidang Finansial : untuk menilai pembayaran atau


ganti rugi
2. Kepentingn Proses Peradilan : Mendapat informasi
yang relevan untuk diajukan pada Proses Peradilan
3. Kepentingan Pengobatan : diperlukan untuk
meneruskan pengobatan pada pemberi pelayanan
4. Kepentingan pengamanan yang menyangkut data
Pribadi ( Privacy )

Sumber : Buku Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan ,


1997
HAK PASIEN ATAS REKAM MEDIS
PERMENKES NOMOR 269/MENKES/PER/III/2008
Bab V Pasal 12

AYAT (1) “BERKAS REKAM MEDIS MILIK SARANA


PELAYANAN KESEHATAN”
AYAT (2) “ ISI REKAM MEDIS MERUPAKAN MILIK
PASIEN “
AYAT (3) “ ISI REKAM MEDIS SEBAGAIMANA
DIMAKSUD PADA AYAT 2 DLM BENTUK
RINGKASAN REKAM MEDIS”
AYAT (4) “ RINGKASAN MEDIS TERSEBUT DPT
, DICATAT/DIKOPI OLEH PASIEN/ORANG
YG DIBERI KUASA
PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008
PASAL 10
AYAT 1” INFORMASI TENTANG IDENTITAS
DIAGNOSIS, RIWAYAT PENYAKIT,
PEMERIKSAAN, PENGOBATAN PASIEN
HARUS DIJAGA KERAHASIAANYA OLEH
DR/DRG & TENAGA KESEHATAN TTT,
PETUGAS PENGELOLA & PIMPINAN
SARANAPELAYANAN KESEHATAN

29
Asuransi
• Sistim dimana perlindungan/kerugian finansial
untuk jiwa, kesehatan mndapatkan
penggantian sebagai akibat kejadian kejadian
yang tidak dapat diduga
• Sistem ini melibatkan pembayaran premi
secara teratur dalam jangka waktu tertentu
sebagai pengganti polis yang menjamin
perlindungan tersebut
UU No. 2 Tahun 1992
• Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak
atau lebih dimana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan
Hubungan perusahaan Asuransi
dengan Klien
KLIEN ASURANSI
Menyerahkan risiko kesehatan Menerima risiko
dan jiwa
Membayar premi untuk risiko Menyediakan dana untuk
tersebut mengggung risiko

Perlu memberikan informasi yang Perlu mendapat informasi yang


jujur dan lengkap tentang kondisi lengkap dan akurat tentang
kesehatnnya kondisi kesehatnnya

REKAM MEDIS
Hak Asuransi
• Mendapat informasi yang lengkap dan akurat
tentang kondisi kesehatan klien
• Asuransi meminta izin kepada klien untuk
diperbolehkan mendapat kondisi kesehatan
klien
• Membuka informasi kesehatan klien termasuk
di rumah sakit
UU No. 36 thn 2009 Ttg Kesehatan Pasal 57.

Setiap orang berkak atas rahasia kondisi kesehatan


pribadinya yang telah dikemukakan kepada penyelenggara
pelayanan kesehatan.
Ketentuan mengenai hak atas trahasia kondisi kesehatan
pribadi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 TIDAK BERLAKU
dalam hal :
Perintah undang-undang
Perintah Pengadilan
Izin yang bersangkutan
Kepentingan masyarakat atau
kepentingan orang tertentu
Pasal 1792 KUH Perdata
Pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana
seseorang memberikan kekuasaan kepada seseorang lain yang
menerimanya untuk atas namanya menyelenggarakan suatu
urusan

Pihak asuransi berhak mendapatkan informasi tentang kondisi


kesehatan klien dari pihak manapun

SYARAT DAN KETENTUAN BERLAKU


Dokumen yang biasa dibutuhkan
pasien selain berkas rekam medis

SURAT KETERANGAN KELAHIRAN / SALINANNYA

SURAT KETERANG KEMATIAN/ SALINANNYA ,

SURAT KETERANGAN ISTIRAHAT / SAKIT

SURAT PENGANTAR DIRAWAT / RUJUKAN

DAN LAIN LAIN SESUAI KEBUTUHAN


Permasalahan
1. Pasien tidak memahami Hak nya tentang rekam
medis
2. Kurangnya sosialisasi
3. Nilai kerahasiaan Rekam medis tidak dipahami
4. Pasien tidak paham tentang prosedur permohonan
Rekam Medis
5. Pasal 12 ( Ayat 1 dan 2 ) Permenkes No. 269 Tahun
2008, seringkali menimbulkan perdebatan/ Konflik
6. Kepentingan Pihak ketiga
KUH Pidana Pasal 322

▪ Barang siapa dengan sengaja membuka rahasia


yang wajib disimpannya karena jabatan atau
pencahariannya baik yang sekarang maupun yang
dahulu diancam dengan pidana penjara paling
lama sembilan bulan
▪ Perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan
orang yang bersangkutan
Kewajiban etik yang utama dari professional MIK maupun
tenaga kesehatan adalah

melindungi privasi dan kerahasiaan pasien dan melindungi


hak-hak pasien dengan menjaga kerahasiaan rekam medis
Kaidah turunan moral bagi tenaga kesehatan
adalahprivacy, confidentiality,
fidelity dan veracity. Privacy berarti menghormati hak
privacy pasien, confidentialty berarti kewajiban
menyimpan informasi kesehatan sebagai
rahasia, fidelity berarti kesetiaan, dan veracity berarti
menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran.
PERMENKES N0 : 36/ 2012 TTG RAHASIA KEDOKTERAN
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan ini yang dimaksud dengan:

1. Rahasia kedokteran adalah data dan informasi tentang kesehatan


seseorang yang diperoleh tenaga kesehatan pada waktu menjalankan
pekerjaan atau profesinya.
RUANG LINGKUP RAHASIA KEDOKTERAN
Pasal 3
(1) Rahasia kedokteran mencakup data dan informasi
mengenai:
a. identitas pasien;
b. kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis,
pengobatan
dan/atau tindakan kedokteran; dan
c. hal lain yang berkenaan dengan pasien.
(2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat bersumber dari pasien, keluarga pasien,
pengantar pasien, surat
keterangan konsultasi atau rujukan, atau sumber lainnya
.
BAB III
KEWAJIBAN MENYIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN
Pasal 4
(1) Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan/ataumenggunakan data
dan informasi tentang pasien wajib menyimpanrahasia kedokteran.
(2) Pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. dokter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lain yang memiliki
akses terhadap data dan informasi kesehatan pasien;
b. pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
c. tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan;
d. tenaga lainnya yang memiliki akses terhadap data dan informasi
kesehatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan;
e. badan hukum/korporasi dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan; dan
f. mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan,
perawatan, dan/atau manajemen informasi di fasilitas pelayanan
kesehatan.
(3) Kewajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku selamanya,
walaupun pasien telah meninggal dunia.
BAB IV
PEMBUKAAN RAHASIA KEDOKTERAN
Pasal 5
(1) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk
kepentingan kesehatan
pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum
dalam rangka
penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau
berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pembukaan rahasia kedokteran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)
dilakukan terbatas sesuai kebutuhan.
INFORMASI RAHASIA VS INFORMASI NON
RAHASIA

Informasi Rahasia adalah :


Informasi yang tersedia antara pasien dan profesi
kesehatan ( data klinis ) harus ada otorisasi pasien
dalam pengungkapan

Informasi Non Rahasia :


identitas sosial terbatas
KETENTUAN

TANGGUNG TANGGUNG
JAWAB JAWAB
PETUGAS RM RUMAH
SAKIT KEWENAN
MEMBAWA
GAN
KELUAR BERKAS
MEMBERIK
RM
PELEPASAN AN
INFORMASI INFORMASI
KETENTUAN PERMOHONAN INFORMASI

1. Pasien mempunyai Hak Akses atas informasi kesehatan


dirinya
2. Ada kebijakan dan SPO/SPO tentang pelepasan informasi
3. Permintaan secara tertulis kepada Pimpinan Fasyankes
4. Permintaan harus didokumentasikan
5. Memastikan peminta adalah pasien sendiri
6. Bila bukan pasien harus ada surat kuasa, dan identifikasi
sah dari peminta serta pasien sendiri
7. Berikan sesuai peraturan yang berlaku ( fotocopy resume )
8. Diskusikan pada DPJP tentang informasi yang boleh
diberikan
YANG PERLU DIPERHATIKAN :
• Setiap permintaan data / informasi , pahami aturan atau
dasar perundangannya
• Pemohon dapat berkoordinasi terlebih dahulu untuk
memberikan ruang bagi petugas menyiapkan
• Petugas memastikan bahwa catatan telah lengkap, akurat
dan terorganisir
• Bila bentuk hybrid pastikan ketentuan hak akses secara
elektronik ( kebijakan fasyankes )
• Dilakukan Koordinasi untuk menjawab infokes dan untuk
memastikan catatan tidak diubah /dihapus / kosong
• Pastikan Pasien membaca/ melihat tanpa intervensi
pihak ketiga
• Jika pasien minta salinan , pastikan bukti penerimaan dan
verifikasi
Kesimpulan :
• informasi medis bersifat rahasia, maka dalam pelepasan
informasi kepada pihak harus berhati hati
•rekam medis dapat dianggap sebagai orang ketiga yang
hadir pada saat dokter menerima pasiennya.
•melindungi privasi dan kerahasiaan pasien dan melindungi
hak-hak pasien dengan menjaga kerahasiaan rekam medis
Kaidah turunan moral bagi tenaga kesehatan
adalahprivacy, confidentiality, fidelity dan veracity
•Senantiasa melakukan tugas sesuai Etika Profesi dan
memahami betul kompetensi agar terhindarkan dari
masalah
RM Bermutu

49
50

Anda mungkin juga menyukai