Anda di halaman 1dari 14

TAFSIR SURAH

AL MAA’UN;
bantuan atau
berbuat baik
sekecil apapun

Eko Asmanto
Kondisi Sejarah Awal

Empat penyakit masyarakat, yaitu;


1). kerusakan dalam bidang kepercayaan,
2). kebekuan dalam bidang hukum fiqih,
3). kemunduran dalam bidang pendidikan, dan
4). kemiskinan rakyat dan hilangnya rasa gotong royong
Arti al-Ma’un

– Nama al-Maun diambil dari kata al Maun yang terdapat pada akhir ayat.
– Secara etimologi, al-Maun berarti banyak harta, berguna dan bermanfaat,
kebaikan dan ketaatan, dan zakat.
– Dalam maknanya yang lebih luas, kata al-Maun berarti “bantuan” atau
“pertolongan” dalam setiap, kesulitan.
Asbabun Nuzul

Ibnu Mudzir berkenaan dengan orang-orang munafik yang


memamerkan shalat kepada orang yang beriman. Mereka
melakukan shalat dengan riya’ dan meninggalkan apabila tidak ada
yang melihatnya, serta menolak memberikan bantuan kepada
orang miskin dan anak yatim.
‫ب بِ ِّ‬
‫الديْ ۗ ِن‪١ -‬‬ ‫ِّ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬
‫ت ال ْ ُ ُ‬
‫ذ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ ‫اَ َر َءيْ َ‬

‫ب بِ ِّ‬
‫الديْ ۗ ِن –‬ ‫يُ َك ِّذ ُ‬
‫‪Tahukah engkau, hai Muhammad, orang‬‬
‫?‪yang mendustakan hari pembalasan‬‬

‫إهنا تبدأ هبذا االستفهام الذي يوجه كل من تتأتى منه الرؤية‬


‫لريى ‪ { :‬أرأيت الذي يكذب بالدين؟ } وينتظر من يسمع هذا‬
‫االستفهام لريى أين تتجه اإلشارة وإىل من تتجه؟ ومن هو هذا‬
‫‪ .‬الذي يكذب بالدين ‪ ،‬والذي يقرر القرآن أنه يكذب بالدين‬

‫فالذي ِّ‬
‫يكذب بيوم احلساب جتد فيه هذه األخالق القبيحة واألعمال السيئة‪.‬‬
‫ك الَّ ِذ ْي يَ ُد ُّ‬
‫ع الْيَتِْي ۙ َم ‪٢ -‬‬ ‫ِ‬
‫فَ ٰذل َ‬

‫ع الْيَتِْي ۙ َم –‬
‫يَ ُد ُّ‬ ‫‪Itulah orang yang menghardik anak yatim. Yakni dialah orang‬‬
‫‪yang berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim,‬‬
‫‪menganiaya haknya dan tidak memberinya makan serta tidak‬‬
‫‪memperlakukannya dengan perlakuan yang baik.‬‬

‫وقد تكون هذه مفاجأة بالقياس إىل تعريف اإلميان التقليدي ‪ . .‬ولكن هذا هو لباب األمر وحقيقته ‪ . .‬إن‬
‫الذي يكذب بالدين هو الذي يدفع اليتيم دفعاً بعنف أي الذي يهين اليتيم ويؤذيه ‪ .‬والذي ال حيض على‬
‫طعام املسكني وال يوصي برعايته ‪ . .‬فلو ص ّدق بالدين حقاً ‪ ،‬ولو استقرت حقيقة التصديق يف قلبه ما كان‬
‫‪ .‬ليدع اليتيم ‪ ،‬وما كان ليقعد عن احلض على طعام املسكني‬

‫موضع الضمري للداللة على التحقير‪ ،‬وقيل‪ :‬للتنبيه على بُعد منزلته في‬
‫َ‬ ‫ووضع اسم اإلشارة‬
‫الشر‪.‬‬
‫ض َع ٰلى طَ َع ِام ال ِْم ْس ِك ْي ۗ ِن‪٣ -‬‬
‫َواَل يَ ُح ُّ‬

‫ض َع ٰلى –‬
‫َواَل يَ ُح ُّ‬
‫‪Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.‬‬
‫‪Sekali-kali tidak (demikian). sebenarnya kalian tidak‬‬
‫‪memuliakan anak yatim, dan kalian tidak saling mengajak‬‬
‫‪memberi makan orang miskin.”(Al-Fajr: 17-18).‬‬
‫‪Makna yang dimaksud ialah orang fakir yang tidak mempunyai sesuatu pun untuk‬‬
‫‪menutupi kebutuhan dan kecukupannya‬‬

‫احلاجة غري السائل؛ لقوله تعاىل‪:‬‬ ‫ِ‬ ‫والمسكين هو ذو‬ ‫احلث على الشيء والرتغيب فيه بشدة‪ ،‬والمعنى‪ :‬ال ُّ‬
‫حيض‬ ‫الحض هو ُّ‬
‫ُّ‬
‫ال َعلَى ُحبِّ ِه َذ ِوي الْ ُقْرىَب َوالْيَتَ َامى‬‫﴿‪َ  ‬وآتَى الْ َم َ‬ ‫نفي إلطعامه‬ ‫احلض على إطعامه ٌ‬ ‫فنفي ِّ‬ ‫غريه على إطعام املسكني‪ُ ،‬‬
‫نفسه وال َ‬ ‫َ‬
‫السائِلِني‪[ ﴾ ‬البقرة‪]177 :‬‬ ‫السبِ ِيل َو َّ‬‫ني َوابْ َن َّ‬ ‫ِ‬
‫َوالْ َم َساك َ‬ ‫من باب أوىل‪ ،‬كما قال تعاىل عنهم يف آية أخرى‪َ  ﴿ :‬ما َسلَ َك ُك ْم يِف َس َقَر‬
‫ني‪[ ﴾ ‬املدثر‪- 42 :‬‬ ‫ك ِمن الْمصلِّني * ومَل نَ ُ ِ ِ ِ‬
‫ك نُطْع ُم الْم ْسك َ‬ ‫* قَالُوا مَلْ نَ ُ َ ُ َ َ َ ْ‬
‫‪]44.‬‬
)5( ‫اهو َن‬ ‫س‬ ‫م‬ ِ
‫ه‬ ِ
‫ت‬ ‫ص‬ ‫ن‬‫ع‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ين‬ ِ
‫ذ‬ َّ
‫ل‬ ‫ا‬ ) 4 ( ‫ين‬ِّ ِ
ُ َ ْ ‫َ ُ ْ َ ْ َ اَل‬ َ َ ُ ‫َف َويْ ٌل ل‬
‫ل‬ ‫ص‬‫م‬ ‫ل‬
ْ

– ‫ين‬ِّ
‫ل‬ ‫ص‬ ‫ْم‬
‫ل‬ ِ‫َفويل ل‬ “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu)
َ َ ُ ٌَْ orang-orang yang lalai dari salatnya.”

orang-orang munafik yang mengerjakan salatnya terang-terangan, sedangkan dalam


.kesendiriannya mereka tidak salat
Pendapat Ibnu Abbas, atau mengerjakannya bukan pada waktu yang telah ditetapkan
,baginya menurut syara'; bahkan mengerjakannya di luar waktunya

‫ الذين يؤدون‬. ‫ ولكنهم ال يقيمون الصالة‬، ‫إهنم أولئك الذين يصلون‬


‫ وال‬، ‫ ولكن قلوبهم ال تعيش معها‬، ‫ وينطقون بأدعيتها‬، ‫حركات الصالة‬
‫ وأرواحهم ال تستحضر حقيقة الصالة وحقيقة ما فيها من‬، ‫تعيش بها‬
‫قراءات ودعوات وتسبيحات‬
‫ين ُه ْم ُي َراءُو َن (‪َ )6‬ويَ ْمَنعُو َن ال َْماعُو َن (‪)7‬‬ ‫الَّ ِ‬
‫ذ‬
‫َ‬

‫ُيراءُو َن –‬ ‫‪Orang-orang yang berbuat ria.‬‬


‫َ‬
‫‪Orang yang shalat dengan riya, karena orang lain melihatnya dan membuatnya merasa‬‬
‫‪takjub dengan perbuatannya‬‬

‫إهنم يصلون رياء الناس ال إخالصاً هلل ‪ .‬ومن مث هم ساهون‬


‫عن صالهتم وهم يؤدوهنا ‪ .‬ساهون عنها مل يقيموها ‪.‬‬
‫واملطلوب هو إقامة الصالة ال جمرد أدائها ‪ .‬وإقامتها ال تكون‬
‫‪ .‬إال باستحضار حقيقتها والقيام هلل وحده هبا‬
– Ikrimah mengatakan bahwa puncak al-ma'un ialah zakatul mal, sedangkan
yang paling rendahnya ialah tidak mau meminjamkan ayakan, timba, dan
jarum
– Muhammad ibnu Ka'b sehubungan dengan makna firman-Nya: dan enggan
(menolong dengan) barang berguna. (Al-Ma'un: 7) Bahwa makna yang
dimaksud ialah tidak mau mengulurkan kebajikan atau hal yang makruf.
Tiga Pilar Kerja

1. Healing (pelayanan kesehatan),


2. Schooling (pendidikan), dan
3. Feeding (pelayanan sosial).
Pesan Surah al-Maún

1) Orang yang menelantarkan kaum dhu’afa (mustadh’afiin) tergolong


kedalam orang yang mendustakan agama.
2) Ibadah shalat memiliki dimensi sosial, dalam arti tidak ada faedah shalat
seseorang jika tidak dikerjakan dimensi sosialnya
3) Mengerjakan amal saleh tidak boleh diiringi dengan sikap riya.
4) Orang yang tidak mau memberikan pertolongan kepada orang lain,
bersikap egois dan egosentris termasuk kedalam orang yang mendustakan
agama
Inspirasi Pergerakan Muhammadiyah
dari Surat al-Maun

1. Perintah berbuat kebaikan kepada sesama manusia. Terutama kepada


anak-anak yatim dan fakir miskin yang merupakan kelompok orang-orang
yang tertindas (mustadh’afin).
2. Jangan lupa atau lalai mendirikan shalat.
3. Jangan riya’ (pamer) dalam beribadah.
4. Jangan kikir (pelit) untuk beramal dan berbagi dengan sesama
Cita-cita Sosial Muhammadiyah

1) Ukhuwah (persaudaraan),
2) Hurriyah (kemerdekaan),
3) Musawah (persamaan), dan
4) ‘adaalah (keadilan).

Anda mungkin juga menyukai