Anda di halaman 1dari 15

PERIZINAN DOKTER DAN TENAGA KESEHATAN

(Dalam RUU Tentang Kesehatan Omnibus Law)

Dr. Sundoyo, SH.,MKM., MHum

STAF AHLI MENTERI KESEHATAN BIDANG HUKUM KESEHATANN

FOCUS GROUP DISCUSSION RUU KESEHATAN


RSUP ORTOPEDI SURAKARTA
28 MARET 2023
CIRI, TUJUAN, PERENCANAAN DAN
ERUBAHAN RUU METODE OMNISBUS LAW
CIRI UTAMA

PERENCANAAN
TUJUAN

PERUBAHAN DAN PENCABUTAN

2
Proses Penyusunan RUU Kesehatan (Omnibus Law) di DPR
• RUU Kesehatan dengan metode Omnibus masuk dalam Prolegnas
Prioritas
• Partisipasi masyarakat sudah dilakukan pada tahap Penyusunan
RUU dan dipublikasikan oleh DPR secara online
(https://www.dpr.go.id/uu/prolegnas)
• Stakeholders yang terlibat antara lain :
 K/L terkait bidang Kesehatan
 Perkumpulan Konsultan Hukum Medis dan Kesehatan (PKHMK)
 Organisasi Profesi Tenaga Kesehatan (IDI; PDGI; IBI; PPNI; IAI: IAKMI;
 Perhimpunan (Persakmi; PAFI) dan Asosiasi (AIPKI; ARSPI; PERSI)
 Forum Masyarakat/Badan Hukum/Kelompok Pemerhati Kesehatan/dll.

3
RUU TENTANG KESEHATAN
Proses Pembentukan
DENGAN MENGGUNAKAN METODE OMNISBUS LAW
RUU Kesehatan
RUU KESEHATAN a. memuat materi muatan baru;
b. mengubah materi muatan yang memiliki
keterkaitan dan/atau kebutuhan hukum yang
METODE OMNIBUS LAW c.
diatur dalam berbagai UU; dan
mencabut UU yang jenis dan hierarkinya sama,
dengan menggabungkannya ke PUU.

13 UNDANG-UNDANG
PENCABUTAN UU: PERUBAHAN UU:

UU No. 4 Th 1984 tentang Wabah Penyakit Menular UU No. 40 Th 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

UU No. 29 Th 2004 tentang Praktik Kedokteran


UU No. 24 Th 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
UU No. 36 Th 2009 tentang Kesehatan
UU No. 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No. 44 Th 2009 tentang Rumah Sakit
UU No. 12 Th 2012 tentang Pendidikan Tinggi
UU No. 18 Th 2014 tentang Kesehatan Jiwa

UU No. 36 Th 2014 tentang Tenaga Kesehatan

UU No. 38 Th 2014 tentang Keperawatan

UU No. 6 Th 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan

UU No. 4 Th 2019 tentang Kebidanan


DRAF RUU DAN PROSES
PEMBENTUKAN
DRAFT RUU TERDIRI ATAS 20 BAB DAN 478 PASAL PROSES PENYUSUNAN
Kesehatan merupakan hak setiap warga negara Indonesia dan Negara
bertanggung jawab untuk mewujudkannya

Pasal 28H UUD 1945


“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Pasal 34 ayat 3 UUD 1945


“Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak.”

7
MASALAH KESEHATAN

​Minimnya akses ke layanan primer yang

01 02
​Kurangnya kapasitas di pelayanan
ada di masyarakat rujukan di rumah sakit

03 04
​Ketahanan kesehatan di Indonesia yang ​Pembiayaan kesehatan yang masih belum
masih lemah efektif

05 06
​SDM kesehatan yang kurang dan tidak ​Minimnya integrasi teknologi kesehatan
merata dan regulasi inovasi bioteknologi
PERMASALAHAN
KESEHATAN

DISELESAIKA
N DALAM
RUU
PEMENUHAN HAK
KESEHATAN WARGA NEGARA ATAS
PELAYANAN KESEHATAN
YANG LAYAK
(Pasal 28 H UUD 45)

9
Prinsip Pengaturan
Menyederhanakan, menstandardisasi, transparansi,
mempermurah perizinan bagi para dokter.

Syarat pembelajaran SKP tetap akan masuk ke dalam


perpanjangan izin praktek (SIP)
KONSEP
PERIJINAN Perguruan Tinggi, Kemenkes, Dinkes, Faskes (rumah
DOKTER DAN sakit dll) bisa memberikan SKP sesuai dengan standar
yg disetujui bersama di depan
TENAGA
KESEHATAN
SKP dibuat digital, setiap seminar, kegiatan sosial,
praktek di RS, secara otomatis bisa dicatat secara digital
langsung setelah dilakukan. Sehingga tidak perlu lagi
manual mengumpulkan berkas2 dan keluar biaya validas
10
REGISTRASI

Setiap Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang akan


URGENSI menjalankan praktik wajib memiliki STR, diterbitkan oleh konsil
PENGATURAN kedokteran, konsil kedokteran gigi, atau konsil masing-masing
kelompok Tenaga Kesehatan atas nama Menteri, setelah
1. Mempermudah memenuhi persyaratan.
tenaga
kesehatan dalam
menjalankan STR berlaku seumur hidup.
praktik
keprofesiannya
STR tidak berlaku apabila
2. Mendukung
a) yang bersangkutan meninggal dunia,
transformasi b) dinonaktifkan atau dicabut atas permintaan yang bersangkutan,
sitem kesehatan c) dicabut oleh Konsil Kedokteran Indonesia atau konsil setiap
kelompok Tenaga Kesehatan,
d) dicabut berdasarkan putusan pengadilan, dan dipidana karena
melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman pidananya
paling singkat 5 (lima) tahun. 11
PERIZINAN

URGENSI Untuk jenis Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan tertentu


PENGATURAN dalam menjalankan praktik keprofesiannya wajib memiliki
izin, dalam bentuk SIP.
1. Mempermudah
tenaga
SIP diberikan oleh Menteri dan Pemerintah Daerah
kesehatan dalam
kabupaten/kota tempat Tenaga Medis atau Tenaga
menjalankan
Kesehatan menjalankan praktiknya.
praktik
keprofesiannya
2. Mendukung Untuk mendapatkan SIP, Tenaga Medis dan Tenaga
transformasi Kesehatan tertentu harus memiliki
sitem kesehatan a. STR
b. Tempat Praktik
c. bukti pemenuhan kompetensi, untuk perpanjangan SIP
PERIZINAN

URGENSI
PENGATURAN SIP tidak berlaku apabila
a. Habis masa berlakunya
1. Mempermudah
tenaga b. Ybs meninggal dunia
kesehatan dalam c. STR dicabut atau dinonaktifkan
menjalankan
praktik d. SIP dicabut
keprofesiannya e. Tempat praktik berubah
2. Mendukung
transformasi Dalam kondisi tertentu, Tenaga Medis dan Tenaga
sitem kesehatan Kesehatan yang memberikan Pelayanan
Kesehatan tidak memerlukan SIP di tempat
tersebut.
13
MARI
BERPARTISIPASI
DALAM RUU
KESEHATAN!

#Sehat Lebih Dekat


#Sehat Lebih Tepat
#Sehat Lebih Murah
14
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai