BARESKRIM
DIREKTORAT TINDAK PIDANA TERTENTUPOLRI
DIREKTORAT TINDAK PIDANA TERTENTU
Pelayanan Keperawatan : Bentuk pelayanan profesional yg merupakan bagian integral dari yankes yg didasarkan pada
ilmu & kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun
sakit;
Praktik Keperawatan : Pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan
Keperawatan;
Asuhan Keperawatan : Rangkaian interaksi Perawat dengan Klien & lingkungannya untuk
mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan & kemandirian Klien dlm merawat dirinya
JENIS PERAWAT
a. Ners
b. Ners Spesialis
• Sp. Maternitas
• Sp. Anak
KEWAJIBAN :
Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan keperawatan sesuai dg standar pelayanan keperawatan dan ketentuan Per UU-
an ;
Memberi pelayanan keperawatan sesuai standar (profesi/pelayanan/PO/ kode etik) dan per UU-an ;
Merujuk klien yang tidak dapat ditangani kepada perawat atau nakes lain Mendokumentasikan asuhan keperawatan ;
Memberi informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas dan mudah dimengerti mengenai tindakan keperawatan kpd klien
dan/atau keluarga sesuai dengan batas kewenangannya ;
Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari nakes lain sesuai dengan kompetensi perawat
Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan pemerintah.
UNDANG-UNDANG NOMOR 36
TAHUN 2009 TTG KESEHATAN
Pasal 191 : Setiap orang yang tanpa izin melakukan praktik pelayanan kesehatan
tradisional yang menggunakan alat dan teknologi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 60 ayat (1) ”Masyarakat diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan,
meningkatkan dan menggunakan pelayanan kesehatan tradisional yang dapat
dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya” sehingga mengakibatkan kerugian
harta benda, luka berat atau kematian dipidana dengan pidana penjara paling lama
1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00
Pasal 193 : Setiap orang yang dengan sengaja melakukan bedah plastik
dan rekonstruksi untuk tujuan mengubah identitas seseorang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 69 “Bedah plastik dan rekonstruksi hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu; Bedah plastik dan rekonstruksi tidak boleh
bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat dan tidak ditujukan untuk mengubah
identitas” diancam dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00
UNDANG-UNDANG NOMOR 36
TAHUN 2009 TTG KESEHATAN
Pasal 194 : Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak
sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2)
”Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan indikasi kedaruratan
medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin,
yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki
sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau kehamilan akibat perkosaan yang
dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan” dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00
Pasal 58:
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 18 ayat (1), Pasal 21, Pasal 24 ayat (1),
dan Pasal 27 ayat (1) dikenai sanksi administratif.
UNDANG-UNDANG NOMOR 38TAHUN 2014
TTG TENAGA KEPERAWATAN
Pasal 58:
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 18 ayat (1), Pasal 21, Pasal 24 ayat (1),
dan Pasal 27 ayat (1) dikenai sanksi administratif.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a. teguran lisan;
b. peringatan tertulis;
c. denda administratif; dan/atau
d. pencabutan izin.
Sekian terimakasih