Anda di halaman 1dari 38

ORGANISASI PROFESI

PPNI

STIKES KARSA HUSADA GARUT


2022
Definisi
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yg melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
manajer mengejar tujuan bersama (Stoner)
Menurut James D. Mooney, Organisasi adalah
bentuk setiap perserikatan manusia utk mencapai
tujuan bersama
Menurut Chester I. Bernard, Organisasi merupakan
suatu sistem aktivitas kerja sama yg dilakukan oleh
dua orang/lebih
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau
lebih) yg secara formal dipersatukan dalam suatu
kerjasama untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan
Sedangkan pengertian
“Profesi”…
Ciri – Ciri Organisasi Profesi
Menurut Prof. DR. Azrul Azwar MPH (1998), ada 3 ciri organisasi
a.Umumnya untuk satu profesi hanya ada satu organisasi profesi
yg para anggotanya berasal dari satu profesi saja dalam arti telah
menyelesaikan pendidikan profesi dgn dasar-dasar keilmuan yg
sama.
b.Misi utama organisasi profesi adalah utk merumuskan kode etik
(Code of professional ethnic) merumuskan kompetensi profesi
(professional competency) serta memperjuangkan tegaknya
kebebasan profesi (professional autonomous).
c.Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta
merumuskan standar pelayanan profesi (standar of professional
services) yg mana kode etik termasuk kedalamnya, merumuskan
dan menetapkan standar pendidikan dan pelatihan profesi (standar
of professional education and training ) serta menetapkan dan
memperjuangkan kebijakan dan politik profesi (professional policy)
RUJUKAN UTAMA
 
 
 
 

1.ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA PPNI


MUNAS X (SK 005/DPP.PPNI/SK/K.S/XI/2021)
2.RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DPP PPNI TAHUN 2021-
2026 (SK 009/DPP.PPNI/SK/K.S/XII/2021)
NILAI-NILAI

• Jujur
• Alturistik
• Peduli
• Akuntabel
• Transparan
• Kebersamaan
ro f es i perawat
Organisasi p
(PPNI)
P E R AWAT NA S ION AL
PERSATUAN
((P
INDONESIA)

O .3 8 TA H U N 2 01 4
UU N
PPNI

• PERKUMPULAN BERBADAN HUKUM


• BERDASARKAN KESAMAAN PROFESI
• BERBASIS KEANGGOTAAN (UU
NO.17/2013)
HISTORY
BADAN HUKUM
 SUBJEK HUKUM SELAIN ORANG
 ADALAH SUATU BADAN ATAU PERKUMPULAN YANG
MEMILIKI HAK-HAK DAN MELAKUKAN PERBUATAN-
PERBUATAN SEPERTI MANUSIA, SERTA MEMILIKI
KEKAYAAN SENDIRI DAPAT DIGUGAT ATAU MENGGUGAT
(R SUBEKTI)
 adalah badan yang menurut hukum berkuasa (berwenang)
menjadi pendukung hak. Badan hukum ialah setiap pendukung
hak yang tidak berjiwa atau lebih tepat yang bukan manusia (E
UTRECHT).
 Organisasi disebut berbadan hukum jika telah mendapatkan
pengesahan dari menteri hukum dan ham
 SEBAGAI SUBJEK PAJAK
BEDA DENGAN ORGANISASI
TIDAK BERBADAN HUKUM
 TERDAFTAR DI KEMENDAGRI
 PENGURUS BERTINDAK SEBAGAI ORANG
PERORANG
 TANGUNG JAWAB SAMAPAI HARTA
PERORANGAN
 CONTOH : LSM, cv, firma dll
BADAN HUKUM-BADAN HUKUM
INDONESIA

 PEMERINTAH • BUMN
 LEMBAGA- • BADAN AMIL ZAKAT
LEMBAGA
NEGARA • PARTAI
 KOPERASI • PERKUMPULAN
 PERSEROAN
 YAYASAN
BERBADAN HUKUM ;
ORMAS
• DLL
PERKUMPULAN

Badan hukum yang merupakan kumpulan orang


didirikan untuk mewujudkan kesamaan maksud
dan tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan dan tidak membagikan
keuntungan kepada anggotanya.
PERKUMPULAN BERBADAN
HUKUM
 perkumpulan YANG memperoleh status
persona standi in judictio, artinya di mata
hukum, perkumpulan ini dipandang sama
seperti manusia sebagai subjek hukum yang
memiliki hak dan kewajiban. Perkumpulan pun
dapat melakukan tindakan-tindakan
keperdataan, sehingga dalam hal perkumpulan
membuat perjanjian, maka perikatan yang lahir
dari perjanjian mengikat kepada perkumpulan
sebagai badan hukum, bukan kepada
perseorangan
Dasar Hukum:
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
2. Staatsblad 1870 Nomor 64;
3. Staatsblad 1939 Nomor 570 tentang Perkumpulan
Indonesia (Inlandsche Vereniging) juncto
Staatsblad 1942 Nomor 13 dan 14;
4. Staatsblad 1933 Nomor 84 Pasal 11 Poin 8;
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Organisasi Kemasyarakatan;
6. UU NO. 38 TAHUN 2014 TENTANG
KEPERAWATAN
7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengesahan Badan
Hukum Perkumpulan.
PENGATURAN INTERNAL

 ANGGARAN DASAR (AKTA PENDIRIAN),


DAN
 ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERKUMPULAN
 Peraturan/Pedoman/Keputusan Organisasi
BADAN USAHA

 PERKUMPULAN/ORMAS BERBADAN HUKUM DAPAT


MEMBUAT BADAN USAHA SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANGAN, DAN DIATUR DALAM
AD ART
ORGANISASI PROFESI
 Definisi
 Organisasi yang melakukan penilaian thd kemampuan
orang per orang secara profesional dan mempunyai
keterikatan satu dg lainnya dalam menjalankan fungsi
sosialnya dimana fungsi tsb tidak dapat dijalankan dlm
kapasitas sbg individu. (Merton-1985; ERB & Blais-1995)

 Organisasi Profesi mempunyai kewenangan


mengendalikan pelayanan dari keanggotaannya utk
meyakinkan bahwa masyarakat menerima pelayanan yg
aman & berkualitas (Pumonte & Reduan – 1997)
ORGANISASI PROFESI
 Definisi
 Disebut juga Organisasi profesional adalah suatu 
organisasi, yang biasanya bersifat nirlaba
bersifat  , yang ditujukan
untuk suatu profesi
suatu   tertentu dan bertujuan melindungi
kepentingan publik maupun profesional pada bidang
tersebut. Organisasi profesional dapat memelihara atau
menerapkan suatu standar
suatu   pelatihan dan etika
 dan   pada
profesi mereka untuk melindungi kepentingan publik
(wikipedia)
 organisasi yg anggotanya adalah orang-orang yg
mempunyai profesi yg sama; (kbbi 3)
ORGANISASI PROFESI
MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

 UU No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Penelitian


Nasional dan Penapisan IPTEK
Organisasi profesi adalah wadah masyarakat ilmiah dalam
suatu cabang atau lintas disiplin ilmu pengetahuan dan
teknologi, atau suatu bidang kegiatan profesi, yang dijamin
oleh negara untuk mengembangkan profesionalisme dan
etika profesi dalam masyarakat, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan

Untuk menjamin tanggung jawab dan akuntabilitas


profesionalisme, organisasi profesi wajib menentukan
standar, persyaratan, dan sertifikasi keahlian, serta
kode etik profesi
ORGANISASI PROFESI
PERAWAT
MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

 UU No. 38 tahun 2014 tentang


Keperawatan
 Wadah yang menghimpun Perawat secara Nasional dan
berbadan hukum sesuai dengan Peraturan perundang-
undangn yangberlaku
 OP PERAWAT BERTUJUAN
• Meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan, martabat dan etika profesi perawat
• Mempersatukan dan memberdayakan perawat dalam
rangka menunjang pembangunan nasional
ORGANISASI PROFESI
PERAWAT
MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UU No. 38 tahun 2014 tentang


Keperawatan
OP PERAWAT BERFUNGSI
Visi
Menjadi organisasi profesi yang handal,
yang disayangi anggota, dicintai pemerintah
dan disegani organisasi lain
misi

1.PENGUATAN KEPENGURUSAN PADA SETIAP LEVEL DAN


BADAN KELENGKAPAN
2.MENGUPAYAKAN DAN MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN
ANGGOTA DALAM PELAKSANAAN PRAKTIK YANG AMAN,
PROFESSIONAL, BERETIKA DAN BERMARTABAT SELAYAKNYA
PROFESI
3.MEMBANGUN JEJARING YANG LUAS DAN EFEKTIF DALAM
MELAKSANAKAN PERAN
4.BEKERJA SAMA DAN BERKOORDINASI DENGAN PEMERINTAH
DALAM KEBIJAKAN KEPERAWATAN
PENGUATAN ORGANISASI
PROFESI PPNI

 KELEMBAGAAN
 PERAN DAN FUNGSI
PENGUATAN
KELEMBAGAAN
 KONSTITUSI DAN REGULASI
 KEORGANISASIAN
 PENGURUS
 ANGGOTA
 ADMINISTRATIF DAN FINANSIAL
 SARANA
 KEMAMPUAN JEJARING / NETWORKING
KONSTITUSI DAN
REGULASI
 ANGGARAN DASAR
 ANGGARAN RUMAH TANGGA
 PERATURAN ORGANISASI PENGURUS JADI RUJUKAN
 PENGATUARAN
 KEPUTUSAN/KETETAPAN
 PEDOMAN
 KEBIJAKAN..?
KEORGANISASIAN

 PENINGKATAN KAPASITAS DAN KARAKTER


PENGURUS
 MANAJEMEN ANGGOTA
 ADMINISTRATIF
 PEDOMAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI
 PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN
 SARANA
 FISIK
• KANTOR / SEKRETARIAT
• SARANA LAIN (TRANSPORTASI, KOMUNIKASI
DLL)
 NON FISIK
• SISTEM KOMUNIKASI
• SISTEM INFORMASI DAN PUBLIKASI
JEJARING/NETWORKING

 MEMBANGUN • Dukungan
 MEMELIHARA
• Kepentingan bersama
• Perjuangan Moral
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL
INDONESIA

Ikatan/Himpunan Perawat

• IPKJI (Jiwa)
• HIPPII (Pgdl Infeksi)
• IPKKI (Komunitas) • HPBI ( Bronchoscopy)
• IPEMI (maternitas) • HIPEGI (endo-gastro)
• IPANI (anak)
• HPMI (Manajer)
• INKAVIN (cardi vasc)
• HIPERUDI (udara)
• InETNA (stoma & Luka) • HPUI (urologi)
• HIPGABI (gadar becana) • IKPAMI (Mata)
• HIPKABI (Km bedah)
• HIPOTI (orthopaedi)
• HIPERCCI (criticalcae) • HIPENI (neurosain)
• HIPMEBI (med-Bedah) • PERKESJA (Kesehatan
Kerja)
• HIPDI (Dialisis)
• HIPANI (Anestesi)
• HIMPONI (onkologi)
• IPEGERI
KOLEGIUM KEPERAWATAN

 berfungsi mengembangkan cabang


disiplin ilmu Keperawatan dan standar
pendidikan tinggi keperawatan
 Berkedudukan sesuai dengan kedudukan
dpp ppni
BADAN BANTUAN HUKUM & ADVOKASI
PERAWAT

Badan Kelengkapan PPNI yang dibentuk untuk : PENDAMPINGAN


DAN PEMBELAAN HUKUM ANGGOTA DAN PPNI
Berkedudukan di tigkat Pusat, dan dapat ditingkat Propinsi atau
Kabupaten Kota
Fungsi

Pembelaan dan Advokasi Hukum Perawat atau PPNI (LITIGASI
DAN NON LITIGASI)

Pengembangan Regulasi

Penyuluhan dan Pembinaan Hukum anggota
Memberikan Bantuan hukum pada anggota dalam melaksanakan
Pekerjaan Profesinya atau Praktik Perawat
BADAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN PERAWAT
INDONESIA  BP3I

• Badan Kelengkapan dpp ppni untuk


menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan
kompetensi tingkat Nasional
• Penyelenggaraan pelatihan yang tidak dilakukan oleh
ikatan dan himpunan
• Berkedudukan di tingkat pusat dan provinsi
BAPENA PPNI

 Badan ppni yang Menyelenggarakan


penanggulangan dan penanganan
bencana
 Berkedudukan di tingkat pusat, provinsi
dan kabupaten/kota
BALITBANG PPNI

 Badan yang melakukan pengembangan


penelitian dan keperawatan dalam
penerapan iptek
 Berkedudukan di tingkat pusat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai