Oleh:
SITI PATMA LAILA
: J1F113219
ANIS FAIRIZZA
: J1F112029
M. FAISAL RIZA
: J1F112049
MUHAMMAD IQBAL
: J1F112063
RAIS AKBAR
: J1F112210
EDY SURYADI
: J1F112004
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang bekumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali. Dalam memanfaatkan sumber daya
(uang, matril, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain-lain,
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi, atau
dapat disebut sebagai bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan
individualnya masing-masing(gaji, kepuasan keraj, dll) yang bekerjasama dalam
sebuah proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi).
Organisasi juga merupakan rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan
untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor yang menentukan bagi
berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan
dinamika atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Pada saat sekarang ini, kecendrungan dalam masyarakat untuk menuntut
profesionalisme dalam bekerja. Tidak jarang seseorang dengan mudah
mengatakan bahwa yang penting profesional. Tetapi ketika ditanyakan tentang
apa yang dimaksud dengan professional, ia tidak dapat memberikan jawaban
yang jelas.
Kata profesionalisme rupanya bukan hanya digunakan untuk pekerjaan
yang telah diakui sebagai suatu profesi, melainkan hampir pada semua
pekerjaan. Dalam bahasa awam, segala pekerjaan (vocation) kemudian disebut
sebagai profesi. Dalam bahasa awam pula, seseorang disebut profesionalisme
jika kerjanya baik, cekatan, dan hasilnya memuaskan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organisasi Profesi
Sebelum membahas
mengenai
organisasi
sebaiknya
kita
mengetahui tentang apa itu organisasi dan profesi itu sendiri. W.J.S.
Poerwadarminta (dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia) organisasi
yaitu susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang dsb) sehingga
merupakan kesatuan yang teratur. Selanjutnya menurut James D.
Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama. Chester I. Bernard, organisasi merupakan
suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih. Dari berbagai pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa
organisasi merupakan suatu perserikatan manusia antara dua orang atau
lebih yang didalamnya terdapat susunan dan aturan serta sistem aktivitas
kerja untuk mencapai tujuan bersama.
Selanjutnya yaitu mengenai profesi dapat diartikan sebagai suatu
pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Adapun
karakteristik dari profesi antara lain adalah mengandalkan suatu
keterampilan atau keahlian khusus, dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan
atau kegiatan utama (purna waktu), dilaksanakan sebagai sumber utama
nafkah hidup dan dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang
mendalam.
Dari berbagai uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
organisasi profesi merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh dua
orang atau lebih yang memiliki profesi yang sama untuk mencapai tujuan
bersama. Sedangkan Merton mendefinisikan bahwa organisasi profesi
adalah
organisasi
dari
praktisi
yang
menilai/mempertimbangkan
Ikatan
Bidan
Indonesia(IBI),
Persatuan
Ahli
Gizi
organisasi
yang
mengatur
dan
melakukan
standarisasi
terhadapnya.
Mengutip pendapat Gilley dan Eggland (1989), mengenai
profesionalisme dilihat dari sudut pandang perkembangan, proses
professional adalah evolusi yang menggunakan pendekatan organisasi
dan sistematis untuk mengembangkan profesi ke arah status professional.
memperbaharui
mengembangkan
dan
memajukan
profesi;
memantau
dan
3.
4.
5.
6.
Deep Blue.
IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers)
Merupakan organisasi internasional yang anggotanya adalah
para insinyur dengan tujuan untuk mengembangkan teknologi.
Peran dari organisasi ini adalah mengembangkan standarstandar dan ikut serta dalam usaha mempercepat teknologiteknologi baru dalam aspek dalam bidang industry dan
3.
Society.
e) Joint Chapter MTT/AP-S
South East Asia Regional Computer Confideration(SEARCC)
Merupakan himpunan professional IT di Asia Tenggara.
Dibentuk pada bulan februari tahun 1978 di Negara Singapure,
oleh enam ikatan computer dari Negara Hong Kong, Indonesia,
Malaysia,
Philipina,
Singapore
dan
Thailand.
SEARCC
Regional
Interest
Group
on
Profesional
4.
ilmiah
Kewajiban pelaku profesi terhadap sesame umat manusia lingkungan
hidup
Penetapan kode etik lazim dilakukan pada suatu kongres organisasi
profesi. Dengan demikian, penetapan kode etik tidak boleh dilakukan
oleh orang secara perorang, melainkan harus dilakukan oleh orang-orang
yang diutus untuk dan atas nama anggota-anggota profesi dari organisasi
tersebut.
Sanksi pelanggaran kode etik pada umumnya adalah sanksi moral,
karena kode etik adalah landasan moral dan merupakan pedoman sikap,
tingkah laku dan perbuatan maka sanksi terhadap pelanggaran kode etik
adalah sanksi moral.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata
cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi.
Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi
yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai
professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan
pengabdian kepada masyarakat.
tanggung jawabnya.
Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja,
masyarakat dan pemerintah.
3.
4.
hubungan guru dengan teman kerja, murid dan wali murid, pimpinan dan
masyarakat serta dengan misi tugasnya. Menurut Oteng Sutisna (1986 :
364) bahwa pentingnya kode etik guru dengan teman kerjanya
difungsikan sebagai penghubung serta saling mendukung dalam bidang
mensukseskan misi dalam mendidik peserta didik.
Etika hubungan guru dengan peserta didik menuntut terciptanya
hubungan berupa helping relationship (Brammer, 1979), yaitu hubungan
yang bersifat membantu dengan mengupayakan terjadinya iklim belajar
yang kondusif bagi perkembangan peserta didik. Dengan ditandai adanya
perilaku4
empati,penerimaan4dan
penghargaan,
kehangatan
dan
profesi
harus
mencoba
menyelesaikan
berdasarkan
kekuasaannya sendiri.
Karena kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena
dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi.
Jenis pelanggaran kode etik bidang IT :
1. Hacker dan Cracker
Terminologi hacker muncul pada awal tahun 1960an
diantara
paraanggota
organisasi
mahasiswa
Tech
tersebut
merupakan
salah
satu
perintis
pengaman
lainya
tetapi
tidakmelakukan
tindakan
macamkerusakan
mekumpuhkan
seluruh
dan
system
sesekali
waktu
juga
computer.Penggolongan
tingkatpemula
untuk
sekedar
mencoba
untukmendapat
keuntungan
financial,
ratusan
situs
web
untuk
untuk
menempelkan
pesan
untukmendiskreditkan lawannya.
2. Denial of Service Attack
Didalam keamanan computer, Denial of Service Attack
(DoS Attack)adalah suatu usaha untuk membuat suatu
sumber daya computer yang adatidak bisa digunakan oleh
para pemakai. Denial of Service Attackmempunyai dua
format umum :
a.Memaksa computer computer korban untuk mereset
atau korban tidakbisa lagi menggunakan perangkat
komputernya seperti yangdiharapkannya.
b. Menghalangi media komunikasi antara para
pemakai dan korban sehingga mereka tidak bisa lagi
berkomunikasi.
c.Denial of Service Attack ditandai oleh suatu usaha
eksplisit denganpenyerang untuk mencegah para
pemakai memberi bantuan dari penggunaan jasa
tersebut.
3. Pelanggaran Piracy
dari
masyarakat
untuk
Sebagai
berbagai
contoh
macam
adanya
aktifitas
situslelang
yang
fiktif.
berkaitan
dengankartu kredit.
5. Gambling
Perjudian tidak hanya dilakukan secara konfensional,
akan tetapi perjudian sudah marak didunia cyber yang
berskala global. Dan kegiatan ini dapat diputar kembali
dinegara yang merupakan tax heaven seperti cyman islands
yang merupakan surga bagi money laundering. Jenis jenis
online gambling antara lain :
perjudian
dengan
PCs,
berapa
casini
online
dan
yaitu
SDSB.com,
jenis
perjudian
olah
dengan
disimpan
sebagai
scriptless
documentdengan
2)
3)
4)
yang
untuk
berbuat
dapat
juga
dipandang
sebagai
upaya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Organisasi profesi adalah organisasi
dari
praktisi
yang
3.
a.
b.
secara etis.
Kode
etik
dapat
menginstitusionalisasikan
juga
dipandang
moral
dan
sebagai
nilai-nilai
upaya
pendiri