Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ETIKA TEKNOLOGI INFORMASI

Disusun oleh:

1. GABRIEL CARLES DIMAS

2. FRANSISKUS P. SIHOMBING

3. HARUN AR RASYID

4. ILHAM KURNIA SEPTIADI

5. MUHAMMAD DJIBRALTAR ZEIN

6. FRANSISCO RIO

7. MEHDI MAHDA VIKIA

8. FRANSISKUS LOREN SAPUTRA

Disusun guna memenuhi tugas mata Kuliah Literasi TI


Dosen pengampu, WINNA DHARMAYANTI,S.KOM.,M.Pd

PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (IKIP-PGRI) PONTIANAK
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 14 Desember 2021

Penyusun

I
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR....................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................2

BAB II POKOK PEMBAHASAN


A. Pembahasan.............................................................................4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………………….10
B. Saran……………………………………………………………...11
DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesionalisme merupakan tuntutan bagi para pekerja yang bekerja di
pekerjaan yang telah diakui sebagai profesi. Dengan tuntutan yang semakin
meluas, banyak orang mengharapkan semua pekerjaan harus bertindak atau
bekerja secara profesionalisme padahal masih banyak orang kurang paham apa
yang dimaksud dengan profesionalisme. Dalam bahasa awam pula, seseorang
disebut profesional jika kerjanya baik, cekatan, dan hasilnya memuaskan.

Dalam menuju profesionalisme tersebut, dalam setiap profesi


membentuk organisasi-organisasi yang berfungsi untuk mengayomi,
melindungi, dan sebagai keluh kesah pekerja untuk mendapatkan kehidupan
yang layak bagi para profesi. Fungsi organisasi profesi ini sangat penting bagi
para pekerja. Dalam keseharian orang awam menganggap bahwa organisasi
profesi adalah suatu kumpulan profesi yang terintegrasi dengan baik.

Semakin banyaknya pekerjaan yang diakui sebagai profesi semakin


banyak pula organisasi profesi. Dengan semakin mudahnya orang-orang
berkumpul dalam satu profesi dengan demikian mudahnya orang membentuk
organisasi profesi baru. Tetapi dari pemerintah telah mengakomodasikan
dengan membentuk organisi profesi secara resmi masing-masing profesi yang
akan mendapat bantuan atau petunjuk-petunjuk langsung dari pemerintah.

1
Peranan organisasi profesi dapat melindungi pekerja. Supaya mendapat
perlindungan dari organisasi profesi, pekerja harus dapat memenuhi kewajiban
sebagai profesi. Dengan demikian pekerja akan mendapatkan hak-hak sebagai
pekerja. Dimana kewajiban dan hak telah diatur oleh pemerintah dalam
peraturan yang jelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Organisasi Profesi?
2. Bagaimana karakteristik Organisasi Profesi?
3. Apa pentingnya manfaat dan fungsi Organisasi Profesi?

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan organisasi profesi
2. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri organisasi profesi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan organisasi profesi.

4. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengambil makna dari peranan


organisasi profesi kependidikan.

5. Mahasiswa dapat mengetahui dan merenungkan kewajiban guru.

2
BAB II
POKOK PEMBAHASAN

A. Pembahasan
1. Apa pengertian Organisasi Profesi?
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para
praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung
bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka
laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu. Di dalam
perkembangannya, organisasi profesi guru/kependidikan telah banyak
mengalami diferensiasi dan diversifikasi. Hal ini sejalan dengan terjadinya
diferensiasi dan diversifikasi profesi kependidikan. Sebagaimana dinyatakan
dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat (6) bahwa “pendidik adalah
tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan,”
Serta, menurut W.J.S. Poerwadarminta (dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia) organisasi yaitu susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang
dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. Selanjutnya menurut James
D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama. Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu
system aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dari
berbagai pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa organisasi
merupakan suatu perserikatan manusia antara dua orang atau lebih yang
didalamnya terdapat susunan dan aturan serta sistem aktivitas kerja untuk
mencapai tujuan bersama. Selanjutnya yaitu mengenai profesi dapat
diartikan sebagai suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok
untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Adapun karakteristik dari profesi antara lain adalah mengandalkan suatu
keterampilan atau keahlian khusus, dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan
atau kegiatan utama (purna waktu), dilaksanakan sebagai sumber utama
3
nafkah hidup dan dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
Organisasi profesi mempunyai 2 perhatian utama yaitu, kebutuhan hukum
untuk melindungi masyarakat dari anggota profesi yang tidak dipersiapkan
dengan baik dan kurangnya standar dalam bidang profesi yang dijalani.
Organisasi profesi menyediakan kendaraan untuk anggotanya dalam
menghadapi tantangan yang ada saat ini dan akan datang serta bekerja
kearah positif terhadap perubahan-perubahan profesi sesuai dengan
perubahan sosial.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal banyak organisasi profesi
yang sengaja didirikan oleh para anggotanya sesuai dengan bidangnya
masing-masing misalnya dalam dunia kesehatan kita mengenal Ikatan
Dokter Indonesia(IDI), Ikatan Dokter Gigi Indonesia (IDGI), Ikatan Bidan
Indonesia(IBI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia(PERSAGI), Persatuan Ahli
Farmasi Indonesia(PAFI), Ikatan Perawat Anestesi Indonesia(IPAI), dan
lain-lain.
Contoh organisasi profesi dalam bidang hiburan antara lain Forum
Musisi dan Penyanyi Indonesia (FOMPI) dan Persatuan Artis Film
Indonesia (PARFI). Contoh organisasi profesi dalam bidang bahasa dan
sastra antara lain Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI), Himpunan Sarjana
Kesusastraan Indonesia (HISKI), Masyarakat Pernaskahan Nusantara
(MANASA), Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI), dan lain sebagainya.

2. Bagaimana karateristik organisasi profesi?


a. Keahlian berdasarkan pengetahuan teoritis adalah bahwa seorang ahli
memiliki pengetahuan teoritis yang luas dan keahlian dalam praktik
pengetahuan itu.
b. Keberadaan pendidikan luas adalah proses pendidikan yang panjang dengan
standar pendidikan yang tinggi untuk profesi bergengsi.
c. Ada tes kompetensi, yang merupakan salah satu tes untuk pengetahuan di
bidang tertentu, dan secara umum anda harus lulus tes yang menguji
pengetahuan teoritis anda.
d. Pelatihan kelembagaan adalah kursus pelatihan untuk mendapatkan
pengalaman kerja sebelum menjadi anggota penuh organisasi khusus.

4
e. Keberadaan asosiasi profesional adalah organisasi profesional yang
tujuannya adalah untuk meningkatkan status anggotanya.
f. Keberadaan lisensi adalah sertifikasi di bidang tertentu dan seorang ahli
dianggap memiliki keahlian dan dianggap kredibel.
g. Kode Etik Profesi adalah prosedur organisasi profesional yang mengatur
anggota untuk bekerja sesuai dengan aturan.
h. Adanya otonomi kerja, pengelolaan semua pekerjaan dan pengetahuan
teoritis para ahli untuk menghindari intervensi eksternal.
i. Peraturan mandiri adalah seorang pakar yang dikelola oleh badan
profesional tanpa campur tangan pemerintah.
j. Layanan publik dan altruisme adalah salah satu pendapatan atau pendapatan
profesional dipertahankan selama mereka relevan dengan kebutuhan
masyarakat.
k. Statistik dan penghargaan tinggi, profesional yang sukses mendapatkan
statistik tinggi, ketenaran dan penghargaan yang sesuai dengan
mengevaluasi layanan yang ditawarkan kepada publik.

3. Apa pentingnya manfaat dan fungsi Organisasi Profesi?


peran organisasi profesi tentu tidak bisa diukur, semata-mata, dari nilai
ekonomi (keuntungan). Ada banyak manfaat lain yang mungkin jauh lebih
strategis dari aspek ekonomi. Suatu organisasi profesi dapat mengembangkan
dan memajukan profesi; memantau dan memperluas bidang gerak profesi,
menghimpun dan memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk
berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi.
Dewasa ini, seiring dengan perkembangan globalisasi, para profesional pun
harus mampu menjalin interaksi dengan para professional lain dari berbagai
negara. Melalui organisasi profesi, interaksi itu tentu akan semakin terwujud.
Sebagai makhluk sosial, organisasi memiliki peran penting dan manfaat
yang banyak bagi manusia. Ada berbagai manfaat yang bisa anda peroleh
melalui organisasi antara lain:
a. Mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
b. Membantu setiap anggota bekerja sama dalam menyikapi masalah yang ada
di dalam organisasi.

5
c. Perkembangan organisasi yang baik akan membawa dampak yang bagus
untuk semua anggotanya, termasuk dalam peningkatan pengetahuan.
d. Menumbuhkan semangat kerja sama, baik dalam mencapai tujuan Bersama
maupun memecahkan semua masalah yang muncul.
e. Mengembangkan kemampuan public speaking dari semua anggota. Anda
dituntut untuk bisa menyampaikan pendapat, mencari solusi dan lain
sebagainya untuk organisasi.
f. Membangun jiwa kepimpinan. Dalam organisasi, semua anggota harus bisa
mengutamakan kepentingan bersama dibanding pribadi. Ini akan memupuk
jiwa solidaritas dan kepemimpinan dari setiap individu.
g. Membantu membentuk kecerdasan emosional.Dalam organisasi, Anda akan
berhadapan dengan berbagai macam individu dengan beragam karakter. Ini
merupakan bentuk latihan agar kita bisa lebih baik dalam bergaul dan
menghadapi banyak orang. Anda akan memperoleh dampak positif berupa
perkembangan emosi yang baik dan lebih stabil dengan berorganisasi.
h. Kemampuan membagi waktu.
Dalam organisasi ada beragam jadwal yang harus ditaati. Anda bisa
menjadikan organisasi sebagai tempat untuk melatih kemampuan dalam
mengatur dan menghargai waktu.
Menurut Breckon, manfaat dari organisasi profesi mencakup 4 hal:
- Mengembangkan dan memajukan profesi
- Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi
- Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi
- Memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkarya dan berperan
aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi

6
BAB III
PENUTUP

B. KESIMPULAN
Organisasi profesi adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang
didirikan dan diurus oleh sekelompok orang yang memiliki profesi yang sama.
Secara umum, ciri-ciri organisasi profesi adalah hanya ada satu organisasi
untuk setiap profesi, ikatan utama para anggota adalah kebanggan dan
kehormatan, tujuan utama adalah menjaga martabat dan kehormatan profesi,
kedudukan dan hubungan antar anggota bersifat persaudaraan, memiliki sifat
kepemimpinan kolektif,dan mekanisme pengambilan keputusan atas dasar
kesepakatan.
Kewajiban Guru menurut Pasal 20 antara lain ialah merencanakan
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai
dan mengevaluasi hasil pembelajaran, mengembangkan dan meningkatkan
kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, bertindak objektif dan
tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras,
kondisi fisik tertentu, atau latar  belakang keluarga, dan status social ekonomi
peserta didik dalam pembelajaran, menjunjung tinggi peraturan perundang-
undangan, hukum dan kode etik guru, serta nilai agama dan etika dan
memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

7
C. SARAN
Pentingnya pengawasan, pengendalian, dan pengontrolan terhadap
pekerjaan yang telah diakui sebagai profesi. Pemerintah membuat sebuah
acuan atau himbauan kepada setiap profesi memiliki organisasi masing-masing
profesi. Dengan demikian setiap profesi secara tidak langsung akan menjadi
bagian dari organisasi profesi. Bagi profesi guru untuk mengembangkan bakat
dan manajemen serta keprofesionalan. Guru dapat menjadi bagian dari
pengurus organisasi profesi (PGRI, IGI, MGMP, dan sebagainya). Secara tidak
langsung guru telah menjadi anggota organisasi profesi (PGRI) maka tuntutan
dari pemerintah berupa keprofesionalan. Guru dapat memenuhi kewajibannya
sebelum mendapatkan hak-hak yang akan didapatkan. 

8
DAFTAR PUSTAKA

http://izzaucon.blogspot.com/2014/06/organisasi- profesi.html
https://priscoprima12.blogspot.com/2019/10/pengertian-organisasi-
profesi.html
https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-
profesi.html#:~:text=Ciri%2DCiri%20Profesi,-Ada%20beberapa
%20sifat&text=Terdapat%20keahlian%20atau%20pengetahuan
%20khusus,kegiatan%20pada%20kode%20etik%20profesi.

Anda mungkin juga menyukai