Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Hubungan Antara Fungsi Organisasi
Dengan Etika Profesi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Dosen mata kuliah
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai hubungan
antara fungsi organisasi dengan etika profesi. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat
berguna
bagi
kami
sendiri
maupun
orang
yang
membacanya.
Penyusun
Juli
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih. Sebuah organisasi haruslah
memiliki interaksi antar anggotanya. Dalam beberapa pengertian
organisasi disebutkan haruslah memiliki tujuan yang akan dicapai,
dalam mencapai tujuan tersebut maka sebuah organisasi akan
membentuk karakteristik anggotanya agar sesuai dengan tujuannya
tersebut. Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja
secara bersama-sama dengan mengunakan sumber daya tertentu
untuk
berusaha
mencapai
tujuannya.
Dengan
kata
lain
bahwa
organisasi itu terdiri dari orang-orang yang bekerja dalam suatu sistem
pencarian tujuan. Agar supaya tujuan organisasinya tercapai maka
perlu dilakukan usaha-usaha tertentu untuk mengelola organisasinya.
Dalam mengelola organisasi ini sudah pasti tidak dapat terlepas dari
aspek-aspek managerial yang berkaitan erat dengan aktivitas untuk:
1. Merencanakan apa yang hendak dicapai oleh organisasi beserta
sub-sub unitnya selama periode waktu tertentu.
2. Mengkoordinasikan semua rencana berserta aktivitasnya dari
seluruh bagian yang ada demi tercapainya keselarasan kerja yang
mengarah pada tujuan yang sama.
3. Mengolah informasi yang terdapat dalam setiap unit organisasi
maupun diantara unit-unit yang ada serta informasi yang berasal
dari lingkungan ekstern guna pengambilan keputusan.
diinginkan
dan
mengambil
tindakan
tertentu
untuk
analisa
tentang
pola
otonomi
yaitu
hubungan-hubungan
oleh
pucuk
pimpinan
di
dalam
usahanya
untuk
sedangkan
struktur
informal
disini
adalah
pola
diatur
melalui
struktur
organisasinya. Secara
sederhana,
mencapai
tujuan
bersama
dengan
pola
tertentu
yang
profesi
sangatlah
dibutuhkan
dalam
berbagai
bidang
profesinya
untuk
merugikan
orang
lain,
memberi
pelayanan
khusus
dalam
masyarakat
tanpa
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat di rumuskan beberapa
masalah diantaranya adalah:
1. Apa saja fungsi dari organisasi profesi?
2. Apa saja etika profesi?
3. Apa hubungan antara fungsi organisasi profesi dengan etika
profesi?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, tujuan disusunnya makalah ini
adalah:
1. Mengetahui apa saja fungsi dari organisasi profesi.
2. Mengetahui saja etika profesi.
3. Mengetahui hubungan antara fungsi organisasi profesi dengan
etika profesi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organisasi Profesi
sumber
daya
(uang,
materil,
mesin,
metode,
bersama
(tujuan
organisasi).
Organisasi
juga
merupakan
segala
sumber
dan
factor
yang
menentukan
bagi
pada
bidang
tersebut.
Organisasi
profesional
dapat
pokok
organisasi
profesi
adalah
menetapkan
serta
anggaran.
Membantu
pengetahuan
anggota
sesuai
untuk
dapat
perkembangan
terus
memperbaharui
teknologi
dalam
artian
anggotanya
untuk
meningkatkan
pengetahuan
sesuai
sertifikasi
profesi
bagi
tingkat
profesionalisme
yang
tinggi
dari
pemegang
sertifikasi tersebut.
Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh semua
anggota dalam artian Etika profesi merupakan aturan yang
diberlakukan untuk seluruh anggota organisasi profesi. Aturan
tersebut menyangkut hal-hal yang boleh dilakukan maupun tidak
serta pedoman keprofesionalan yang digariskan bagi sebuah
profesi.
menggunakan
etika
layanan
profesi
dengan
mengimplementasikan
kompetensi
mencetuskan ide, kewenangan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan
adanya tingkatan dalam masyarakat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Badudu J.S. dan Sutan, 2002:848), Profesi
adalah pekerjaan dimana dari pekerjaan tersebut diperoleh nafkah untuk hidup,
definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri
suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti,
1) Bersifat profesi; 2) Memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan; 3) Latihan.
Selanjutnya, selain kaidah etika masyarakat juga terdapat apa yang disebut dengan kaidah
profesional yang khusus berlaku dalam kelompok profesi yang bersangkutan, yang mana
dalam penelitian ini adalah auditor. Oleh karena merupakan konsensus, maka etika
tersebut dinyatakan secara tertulis atau formal dan selanjutnya disebut sebagai kode
etik. Sifat sanksinya juga moral psikologik, yaitu dikucilkan atau disingkirkan dari
pergaulan kelompok profesi yang bersangkutan (Desriani dalam Sihwajoeni dan Gudono:
2000).
Menurut Boyton, et.al (2001: 98),
Etika profesional adalah standar perilaku bagi seorang profesional yang dirancang
untuk tujuan praktis dan idealistik. Sedangkan kode etik profesional dapat dirancang
sebagian untuk mendorong perilaku yang ideal, sehingga harus bersifat realistis dan
dapat ditegakkan.
Russell J.P. (2000: 1) memberikan definisi terkait etika professional,
The manner in the auditor conducts him/herself. Objectivity, courtesy, honesty, and
many other character attributes combine to make up the particular conduct of any
auditor during an audit. (Cara auditor memperlakukan dirinya. Objektivitas,
kesopanan, kejujuran, dan banyak atribut karakter lainnya menggabungkan untuk
membuat perilaku auditor selama audit).
Yusuf Haryono (2001) menyatakan,
Etika profesional lebih luas dari prinsip-prinsip moral. Etika tersebut mencakup
prinsip-prinsip untuk orang-orang profesional yang dirancang untuk tujuan praktis
maupun untuk tujuan idealistis. Oleh karena kode etik profesional antara lain
dirancang untuk mendorong perilaku ideal, maka kode etik harus realistis dan dapat
dilaksanakan. Agar bermanfaat, kode etik seyogyanya lebih tinggi dari undangundang tetapi dibawah ideal.
Sihwajoeni dan Gudono (2000) membuat definsi kode etik profesi sebagai berikut,
Kode etik profesi merupakan suatu prinsip moral dan pelaksanaan aturan- aturan
yang memberi pedoman dalam berhubungan dengan klien, mayarakat, anggota
sesama profesi serta pihak yang berkepentingan lainnya. Kode Etik Ikatan Akuntan
Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang
berpraktik sebagai auditor, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi
pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan, Etika profesional bagi praktik
auditor di Indonesia dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Tujuan profesi akuntan adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar
profesionalisme tinggi, mencapai tingkat kinerja yang tertinggi, dengan orientasi kepada
kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat 4 (empat) kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi,
C. Hubungan Antara Fungsi Organisasi Profesi dengan Etika
Profesi