Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi itu abstrak (kasat mata), walaupun banyak orang yang bekerja dan hidup dari
organisasi namun tidak seorangpun yang pernah melihat atau menyentuh organisasi. Kita
bisa melihat barang atau merasakan manfaat jasa yang diberikan oleh suatu organisasi,
bahkan mengenal siapa saja yang bekerja di dalamnya, tetapi jarang sekali kita mengetahui
apa alasan dan motivasi organisasi tersebut menyediakan barang/jasa itu, atau bagaimana
cara mengontrol dan mempengaruhi para anggotanya. Semua itu tidaklah terlihat oleh mata
banyak orang yang berada di luar organisasi tersebut.
Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompok
kan dan mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi,
agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Manusia merupakan unsur terpenting
dalam pengorganisasian karena manusia terdapat di dalam tugas-tugas yang saling
berhubungan. Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal
dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam
organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarlisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan atau besaran satuan kerja
Di dalam ergonomi terkandung makna penyerasian jenis pekerjaan dan lingkungan kerja
terhadap tenaga kerja atau sebaliknya. Hal ini terkait dengan penggunaan teknologi yang
tepat, sesuai dan serasi dengan jenis pekerjaan serta didukung oleh penggunaan teknologi
yang tepat, sesuai dan serasi dengan jenis pekerjaan serta diperlukan pemahaman tentang
bagaimana caranya memanfaatkan manusia sebagai tenaga kerja seoptimal mungkin
sehingga diharapkan tercapai efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang optimal.
Organisasi kerja menyangkut waktu kerja, waktu istirahat, shift kerja, kerja lembur, sistem
kerja harian/borongan, masuk kerja, sistem pengupahan, insentif yang dapat berpengaruh
terhadap produktivitas.
Perlindungan di bidang kesehatan kerja dan keamanan kerja yang merupakanasas dasar
yang ditujukan kepada semua buruh dalam keseluruhannya, baik laki-laki maupun wanita,
baik muda maupun dewasa dijelmakan terutama ke dalam ketentuan yang mencakup waktu
kerja, waktu mengaso (istirahat) dan waktu istirahat serta tempat kerja. Perlindungan buruh
khususnya bidang kesehatan kerja dan keamanan kerja awalnya dimulai dari Negara Inggris
dengan adanya revolusi industri pada sekitar abad ke 18 dimulai dengan peraturan legislasi
menyangkut perlindungan bagi pekerja anak dan wanita, terus menyebar ke Eropa
daratan/continental,Rusia dan ke Indonesia melalui masa penjajahan Hindia Belanda.
Perkembangan di Indonesia terakhir melalui Undang-undang No.13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan dan juga peraturan pelaksanaannya, undang-undang ini hanya mengatur
sebagian saja, tidak selengkap Undang-undang sebelumnya. Pembatasan waktu kerja, waktu
mengaso dan waktu istirahat merupakan hak asasi dari pekerja, dimanah pekerja dapat
meningkatkan harkat dan martabatnya. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang
ada atau berjalan masih jauh dari yang diharapkan, untuk itu pengawasan dari pengawas
instansi yang berwenang sangat diharapkan dapat bekerja secara maksimal agar
perlindungan kepada buruh/pekerja dapat tercapai sesuai tujuannya.
Organisasi dapat dipandang sebagai wadah atau tempat orang saling bekerja sama dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Organisasi juga dipandang sebagai saluran hierarki kedudukan atau jabatan
yang ada menggambarkan secara jelas wewenang garis komando, dan garis tanggung jawab
juga bisa disebut garis koordinasi. Perkembangan lingkungan eksternal Organisasi termasuk
didalamnya kemajuan teknologi, maka terjadi spesialisasi bidang pekerjaan dalam unit
organisasi serta keahlian yang dimiliki individu. Untuk mencapai organisasi perlu adanya
koordinasi karena koordinasi adalah salah satu prinsip dari organisasi atau dengan perkataan
lain sebagai jalan untuk mencapai suatu kondisi yang diinginkan. Tujuan organisasi yang
telah ditetapkan adalah suatu kondisi yang telah disepakati oleh semua anggota organisasi.
Dengan demikian tujuan organisasi dapat dicapai jika semua anggota organisasi yang
mempunyai kesediaan untuk bekerjasama dan kegiatan mereka dapat dikoordinir dengan
baik, agar tidak terjadi kesimpang siuran dan tumpang tindih atau kekosongan serta
kehampaan tindakan dalam pekerjaan. Dengan kata lain prinsip yang harus menjadi landasan
dari semua kerjasama adalah koordinasi. Jelaslah bahwa koordinasi sangat penting
dilakukan, dalam suatu organisasi kerjasama yang baik dalam mekanisme kerja sangat
tergantung pada hubungan timbal balik antar pimpinan dengan para staf maupun sesama
pegawai. Kegiatan koordinasi berlaku untuk semua unit pekerjaan, dimana tiap-tiap unit
pekerjaan yang dilakukan oleh berbagai orang dapat berlangsung dengan serasi dan
seimbang ke arah yang diinginkan, maka seorang pimpinan harus dapat melaksanakan suatu
tindakan koordinasi. Sehubungan dengan itu seorang pimpinan bukan lagi sekedar
pemimpin suatu organisasi melainkan sebagai pejabat yang berkedudukan sebagai anggota
penuh pimpinan organisasi yang peranannya sama pentingnya dengan pejabat pimpinan
dalam berbagai bidang kerja lainnya. Pimpinan harus menunaikan tugasnya untuk mencapai
Kinerja pegawai karena kinerja adalah ukuran dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang
telah ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan atas latar belakang tersebut, kami kemudian melakukan pembelajaran untuk
mengetahui kaidah dan tatacara dalam mengatur organisasi kerja yang baik. Maka kami
memaparkannya dalam pembuatan makalah yang berjudul “Pengorganisasian Kerja”.
Semoga dengan adanya makalah ini, kita bisa lebih memahami cara yang baik dalam
mengorganisasikan kelompok kerja.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun penulis merumuskan masalah yang dimasukkan dalam pembahasan makalah
adalah sebagai berikut.
a. Apakah definisi dari pengorganisasian?
b. Bagaimana tujuan dari pengorganisasian?
c. Bagaimana manfaat dari pengorganisasian?
d. Bagaimana prinsip dari pengorganisasian?
e. Bagaimana pengaturan waktu kerja, istirahat, dan lembur?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai adalah
sebagai berikut.
a. Mampu menjelaskan definisi dari pengorganisasian.
b. Mampu menjelaskan tujuan dari pengorganisasian.
c. Mampu menjelaskan manfaat dari pengorganisasian.
d. Mampu menjelaskan prinsip dari pengorganisasian.
e. Mampu menjelaskan pengaturan waktu kerja, istirahat, dan lembur.
1.4 Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan di atas, maka manfaat yang dapat diperoleh pembaca dari
pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Memahami definisi dari pengorganisasian.
b. Mamahami tujuan dari pengorganisasian.
c. Memahami manfaat dari pengorganisasian.
d. Memahami prinsip dari pengorganisasian.
e. Memahami pengaturan waktu kerja, istirahat, dan lembur.
DAFTAR PUSTAKA:

Hayati, dkk. 2020. Pengaruh Pengorganisasian Dan Motivasi Kerja Serta Kemampuan Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerahkabupaten
Kutai Timur. Jurnal Ilmu Manajemen Mulawarman (JIMM), 4 (4), hlm. 5-12

Saputra W, E. Pengaruh Pengorganisasian Dan Koordinasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada


Kementerian Agama Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Timur. Edunomika, 4 (2),
hlm. 1-11.

Siregar R, dkk. 2021. Komunikasi Organisasi. Bandung: Widina Media Utama.

Wisudawati, N & Djana, M. 2018. Analisis Posisi Kerja Pada Proses Pencetakan Kerajinan
Tembikar Menggunakan Metode Niosh. Integrasi, 3 (1), hlm. 22-34.

Ade, N. 2020. Perlindungan Hukum Terhadap Waktu Kerja dan Waktu Istirahat Pekerja/buruh
Berdasarkan Undang-undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan Di CV. Asia
Nusa Telekomindo. Universitas Islam Riau.

Mindhayani, I. 2020. Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja dengan metode HAZOP
dan pendekatan ergonomi (Studi kasus: Ud. Barokah Bantul). Simetris: Jurnal Teknik
Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 11 (1), hlm. 31-38.

Susanti, Y. 2022. Pengorganisasian Kelas dalam Pembelajaran Daring Masa Pandemi di MI. At-
Tafkir 15 (1), 82-97.

Anda mungkin juga menyukai