Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KLINIK

PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES KARSA HUSADA GARUT

T.A 2022/2023

MATA KULIAH : PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN DASAR (PPKD)

KODE MATA KULIAH : D101

BEBAN STUDI : 3 SKS/4 MINGGU

PENEMPATAN : SEMESTER I

WAHANA PRAKTIK : RUMAH SAKIT RSUD dr. SLAMET GARUT

KOORDINATOR : RUDY ALFIYANSAH, S.Kep.,Ners.,M.Pd.

PRESEPTOR AKADEMIK :

1. Iwan Wahyudi, S.Kep.,Ns.,M.Kep.


2. Eldessa Vava Rilla, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
3. Susan Susyanti, S.Kp.,M.Kep.
4. Tanti Suryawantie, S.Kep.,Ners.,M.HKes.
5. Sri Yekti Widadi, S.Kp.,M.Kep.
6. Tantri Puspita, S.Kep.,Ners.,M.N.S.
7. Wahyudi, S.Kp.,M.Kes.

PRESEPTOR KLINIK:

1. H. Mohamad Jajat Darajat, S.Kep.,Ners (Ruby Bawah)


2. Jajang Wahyudin, S.Kep.,Ners. (Ruby Atas)
3. Agus Hidayat, S.Kep.,Ners. (IGD)
4. Enur Nurjanah, S.Kep.,Ners. (Marjan Atas)
5. Undang Saepulloh, S.Kep.,Ners. ( Zamrud)
6. Rina Martinah, S.Kep.,Ners. (Agate)
7. Aprianto, S.Kep.,Ners. (Agate Bawah)
8. Rostika Dewi, S.Kep.,Ners. (Kalimaya Atas)
9. Wita Juwita S.Kep.,Ners. (Kalimaya Bawah)
10. Tedi Mulyadi, S.Kep.,Ners. (Safir)
11. M. Nurdin Basarah, S.Kep.,Ners. (Topaz)

1
A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Keperawatan dasar merupakan pelayanan profesional yang berdasarkan pada ilmu


keperawatan dasar dan teknik keperawatan dasar yang berbentuk pelayanan secara komprehensif
(bio-psiko-sosio-kultural) ditujukan pada orang dewasa dengan atau yang cenderung mengalami
gangguan fisiologi serta dengan atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.

Pelaksanaan pelayanan keperawatan dasar berdasar pada sintesa konsep dan prinsip ilmu
keperawatan dasar melalui penerapan ilmu dan teknologi keperawatan ke dalam bentuk asuhan
keperawatan klien yang mengalami gangguan kebutuhan dasar (kebutuhan oksigenasi, kebutuhan
nutrisi, kebutuhan cairan elektrolit, kebutuhan eliminasi fekal dan urin, kebutuhan keamanan dan
kenyamanan, kebutuhan istirahat tidur, kebutuhan aktivitas dan latihan, kebutuhan personal
hygiene, kebutuhan psikososial dan spiritual, kebutuhan seksual, medikasi, dan kebutuhan persepsi
sensori). Proses pembelajaran yang dilaksanakan adalah pengalaman belajar klinik. Beban SKS
stase ini adalah 3 SKS.

Praktek Profesi Keperawatan Dasar (PPKD) merupakan bagian awal dari rangkaian proses
pendidikan Ners tahap profesi yang akan diikuti oleh seluruh mahasiswa pada tatanan klinik di
Rumah Sakit. Kemampuan yang akan dicapai selama program ini akan mejadi dasar kemampuan di
mata kuliah tahap profesi selanjutnya. Praktek profesi keperawatan dasar difokuskan untuk
mengasah kemampuan mahasiswa agar mampu bersikap dan bertindak sebagai perawat
professional. Kemampuan yang dimaksud adalah : kemampuan melakukan analisis gangguan
kebutuhan dasar klien dan keluarga, bersikap caring, disetiap kesempatan memberikan asuhan
keperawatan, membina hubungan interpersonal kepada klien dan keluarga mengalami gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar.

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Mahasiswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan secara langsung tentang Asuhan


Keperawatan pada pasien dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia sesuai dengan Proses
Keperawatan mulai dari tahap Pengkajian, Perumusan Diagnosa Keperawatan, Perencanaan,
Pelaksanaan dan Evaluasi. Setelah menyelesaikan Praktek Profesi Keperawatan Dasar (PPKD)
selama 3 Minggu / 20 hari / 192 jam mahasiswa akan mampu atau dapat melakukan pengelolaan
asuhan keperawatan didasari penalaran kritis, logis, dan etis.

2
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah melalui proses pembelajaran klinik, mahasiswa mampu mengelola asuhan


keperawatan pada klien yang mengalami gangguan kebutuhan dasar (kebutuhan oksigenasi,
kebutuhan nutrisi, kebutuhan cairan elektrolit, kebutuhan eliminasi fekal dan urin, kebutuhan
keamanan dan kenyamanan, kebutuhan istirahat tidur, kebutuhan aktivitas dan latihan,
kebutuhan personal hygiene, kebutuhan psikososial dan spiritual, kebutuhan seksual, medikasi,
dan kebutuhan persepsi sensori).

3. LINGKUP KEGIATAN PRAKTEK

1. Mengidentifikasi perilaku klien yang normal dan abnormal dengan menggunakan


pengetahuan tentang: Konsep manusia, konsep sehat sakit, konsep stress dan adaptasi,
konsep tumbuh kembang, serta kebutuhan dasar manusia.

2. Menciptakan dan membina hubungan yang baik antar manusia, dengan pasien /klien,
keluarga dan semua anggota tim kesehatan yang ada di rumah sakit.

3. Melaksanakan keterampilan komunikasi terapeutik dalam setiap aktifitas keperawatan.

4. Menyiapkan dan menggunakan alat yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan


keperawatan dasar.

5. Melakukan pemeriksaan fisik pada klien/pasien dengan menggunakan pendekatan “head to


toe” untuk mengumpulkan data keperawatan klien

6. Melaksanakan Asuhan Keperawatan untuk memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual


yang berhubungan dengan kebutuhan dasar klien pada berbagai tingkat usia, sesuai
denngan diagnose SDKI, SLI, dan SIKI yang dikeluarkan oleh PPNI.

4. STANDAR KOMPETENSI KETERAMPILAN KLINIK

Tingkat Pencapaian kompetensi keterampilan klinis (list of clinical skill)

1. Teori
Mahasiswa menguasai dasar teori pengetahuan yang meliputi prinsi, indikasi,
kontraindikasi, resiko dan komplikasi tentang suatu tindakan atau keterampilan klinis.
2. Melihat atau Mendemonstrasikan
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan atau keterampilan
klinis dan perna melihat serta mampu mendemonstrasikan.
3. Melakukan atau Menerapkan
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan atau keterampilan
klinis dan dapat melakukan tindakan tersebut beberapa kali dengan bimbingan atau supervisi

3
4. Rutin
Mahasiswa menguasai dasar terori/pengetahuan tentang suatu tindakan atau keterampilan
klinis dan berpengalaman (rutin) dalam melakukan tindakan tersebut.

Kompetensi :
1. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan standard profesi keperawatan serta dapat
melakukan perencanaan pulang yang adekuat
a. Menegakan diagnose keperawatan yang terkait dengan gangguan kebutuhan dasar klien dan
keluarga
b. Menjelaskan rasional diagnose dan tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan
2. Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan professional dalam :

Daftar Kompetensi Kasus Keperawatan Dasar


No Capaian Pembelajaran Tingkat Pencapaian
1. Edukasi Latihan Nafas 4
2. Edukasi Pengaturan Posisi 4
3. Edukasi tehnik batuk efektif 4
4. Latihan batuk efektif 4
5 Latihan pernafasan 4
6 Latihan pursed-lip breating 4
7 Pemberian (Administering) obat inhalasi 4
8 Pemberian (Administering) obat nasal 4
9 Pemberian oksigen dengan masker wajah 4
10 Pemberian oksigen dengan nasal kanul 4
11 Pengaturan posisi fowler 4
12 Pengaturan posisi semi fowler 4
13 Penggunaan Alat Pelindung diri 4
14 Perawatan Hidung 4
15 Tehnik relaksasi nafas dalam 4
16 Perawatan mulut klien di tempat tidur 4
17 Pemantauan tanda vital 4
18 Pemasangan akses intra vena 4
19 Pemasangan kateter urine 4
20 Pemberian (Administering) Obat 4
21 Pemberian (Administering) obat intramuskuler 4
22 Pemberian (Administering) obat intraosseous 2
23 Pemberian (Administering) obat intravena 4
24 Pengambilan specimen 4
25 Pengaturan posisi supine 4
26 Pengaturan posisi Trendelenburg 4
27 Deteksi dini status gizi 3
28 Edukasi aktivitas/Latihan fisik saat glukosa darah 4
tinggi
29 Edukasi Diet 4
30 Pemantauan akses intravena terhadap flebitis dan 4
infiltrasi
31 Pemantauan Berat Badan 4
32 Pemantauan intake dan output cairan 4

4
33 Pemantauan kepatenan selang nasogastrik 4
34 Pemantauan residu gaster 4
35 Pemantauan selang nasogastrik 4
36 Pemberian (Administering) Obat Subkutan 4
37 Pemberian (Administering) Obat melalui Selang 4
Nasogastrik (NGT)
38 Pemberian Makanan 4
39 Pemberian makanan enteral 4
40 Pemberian makanan melalui Selang Nasogastrik 4
(NGT)
41 Pemberian Minuman 4
42 Pengukuran Berat Badan 4
43 Edukasi Konstripasi 3
44 Evakuasi feses secara manual 3
45 Fasilitasi berkemih secara teratur 4
46 Fasilitasi makanan tinggi serat 4
47 Pemantauan bising usus 4
48 Pemantauan pola eliminasi fekal 4
49 Pemantauan Pola eliminasi urine 4
50 Pemasangan kateter urine 4
51 Pemberian (Administering) obat suppositorial anal 4
52 Pemberian (Administering) obat suppositorial 3
uretra
53 Perawatan inkontinensia fekal 3
54 Perawatan inkontinensia urine 4
55 Dukungan Ambulansi 4
56 Dukungan mobilitas fisik 4
57 Edukasi Ambulasi 4
58 Edukasi Aktivitas Fisik 4
59 Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur 4
60 Pemantauan toleransi aktivitas 4
61 Pemberian Latihan gerak aktif 4
62 Pemberian Latihan gerak pasif 4
63 Pemberian Tirah Baring 4
64 Pengaturan posisi tubuh optimal untuk Gerakan 4
sendi pasif atau aktif
65 Edukasi kunjungan keluarga 4
66 Edukasi perawatan alat bantu dengar 3
67 Elevasi ektremitas 4
68 Irigasi telinga 4

5
69 Kolaburasi dengan terapis okupasi 4
70 Kolaburasi pemberian pelunak tinja 4
71 Pemantauan tingkat orientasi 4
72 Pemberian (Administering) Obat tetes mata 4
73 Pemberian (Administering) Obat salep mata 4
74 Pembersihan serumen 4
75 Pembersihan telinga luar 4
76 Edukasi pemantauan nyeri secara mandiri 4
77 Pemantauan nyeri 4
78 Pemberian kompres dingin 4
79 Pemberian kompres hangat 4
80 Pemberian tehnik imajinasi terbimbing 4
81 Pemberian tehnik relaksasi 4
82 Pemberian terapi musik 4
83 Pengaturan posisi yang nyaman (missal.topang 4
dengan bantal, jaga sendi selama pergerakan)
84 Dukungan pelaksanaan ibadah 3
85 Dukungan perkembangan spiritual 3
86 Pemberian lingkungan yang nyaman dan aman 4
87 Perawatan jenazah 4
88 Dukungan perawatan diri : BAB/BAK 4
89 Dukungan perawatan diri:berpakaian 4
90 Dukungan perawatan diri:makan/minum 4
91 Dukungan perawatan diri; mandi 4
92 Edukasi perawatan diri 4
93 Edukasi perawatan gigi palsu 4
94 Edukasi perawatan kaki 4
95 Edukasi perawatan mulut 4
96 Perawatan kaki 4
97 Perawatan kuku 4
98 Perawatan mulut 4
99 Perawatan Rambut 4
100 Promosi kebersihan 4
101 Edukasi pencegahan infeksi 4
102 Edukasi pencegahan jatuh 4
103 Edukasi pencegahan lukan tekan 4
104 Edukasi penggunaan obat topikal 4
105 Edukasi perawatan kulit 4

6
106 Identifikasi penggunaan obat 4
107 Identifikasi reaksi alergi 4
108 Identifikasi resiko keamanan 3
109 Pemantauan resiko jatuh 4
110 Pemasangan alat pengaman 4
111 Pencegahan jatuh 4
112 Edukasi pencegahan infeksi 4
113 Edukasi pencegahan jatuh 4
114 Edukasi pencegahan luka tekan 4
115 Edukasi penggunaan obat topikal 4
116 Edukasi perawatan kulit 4
117 Identifikasi penggunaan obat 4
118 Identifikasi reaksi alergi 4
119 Identifikasi resiko keamanan 3
120 Pemantauau resiko jatuh 4
121 Pemasangan alat pengaman 4
122 Pencegahan jatuh 4

Peran Preseptor akademik dan Preseptor klinik :


Pembimbing Preseptor
No Tugas & Tanggung Jawab
Institusi Klinik

Membagi/ mencarikan kasus sesuai kompetensi V


1 mata ajar

Mengoreksi dan memberikan masukan tentang V V


2
laporan

3 Melakukan pre dan post conference V V

4 Melakukan case conference V V

5 Melakukan bedside teaching V

6 Melaksanakan ronde keperawatan V V

7 Melakukan evaluasi pembelajaran V V

8 Memberikan penilaian sikap V

7
9 Memberikan penilaian pencapaian target V
keterampilan
10 Memberikan koreksi laporan asuhan keperawatan V

11 Memberikan bimbingan terhadap materi V V


presentasi
12 Mengisi buku komunikasi pembimbing V V

TUGAS CAPAIAN

1. Ruangan Pertama
 1 format penilaian responsi pendahuluan (Individu)
 1 format penilaian laporan kasus lengkap (Individu)
 1 format penilaian responsi pendahuluan (Kelompok)
 1 format penilaian laporan kasus lengkap (Kelompok)
 1 format penilaian praktik klinik kompeten/Log Book
 1 format penilaian performance
 1 Ronde Keperawatan
 1 Bedsite Teaching Keperawatan
 Ujian praktek

B. METODE PEMBELAJARAN
1. Loog book
2. Direct Observasional Of Prosedure Skill
3. Critical Insiden Report
4. Problem Solving Skill
5. Kasus Lengkap
6. Pre dan post conference
7. Toturial indivual yang diberikan preceptor
8. Diskusi kasus
9. Case report dan operan dinas
10. Pendelegasian kewenangan bertahap
11. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan
12. Problem Solving for Better health (PSFBH)
13. Pencapaian Target Kompetensi Keterampilan Klinik

C. METODE EVALUASI
1. LOG BOOK
2. Direct Observational Of Procedure Skill (DOPS)

8
3. Kasus lengkap

D. EVALUASI
Evaluasi praktek profesi Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) meliputi :

N PENILAIAN BOBOT
O

1 Laporan pendahuluan mandiri dan kelompok 10%

2 Responsi kasus individu dan kelompok 10%

3 Responsi laporan pendahuluan individu dan kelompok 10%

4 Sikap 15%

5 Target keterampilan 20%

6 Laporan Askep 15%

7 Ujian 20%

JUMLAH 100%

Mahasiswa dikatakan lulus stase PPKD apabila :


1. Nilai Akhir ≥ 76
2. Kehadiran 100%
3. Target keterampilan 80%
4. Laporan Lengkap
5. Mengikuti Ujian
Pedoman penilaian adalah sebagai berikut :

Nilai mutu Nilai angka Nilai huruf

4 86 – 100 A

3,7 81 – 85 A-

3,3 76 – 80 B+

3,0 71 – 75 B

TDK LULUS < 70 E

E. TATA TERTIB DAN SANKSI


A. Tata Tertib
9
Tata tertib yang harus ditaati mahasiswa selama mengikuti tahap profesi adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa melaksanakan praktik profesi sampai selesai
2. Sebelum masuk stase Keperawatan Dasar, mahasiswa diwajibkan membuat kontrak
belajar terkait target yang akan dicapai di ruangan dengan preceptor klinik
3. Mahasiswa diharuskan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan
4. Jadwal Dinas dibuat oleh preceptor klinik sesuai dengan tahapan pembelajaran klinik
yang harus dilalui oleh mahasiswa.
Berikut ketentuan Shift di ruangan :
Shift pagi Pukul 07.00-14.00 WIB
Shift Siang Pukul 14.00- 21.00 WIB
Shift Malam Pukul 21.00-07.00 WIB
5. Mahasiswa datang tepat waktu untuk setiap kegiatan dan diwajibkan mengikuti operan
perawat ruangan
6. Mahasiswa memakai pakaian seragam rapi, bersih dan lengkap dengan identitas, tidak
mengenakan perhiasan yang mencolok, kuku pendek dan tidak mengenakan pewarna
kuku
7. Setiap mahasiswa membawa peralatan standar untuk praktik (nursing kit)
8. Mahasiswa diharuskan mengisi absensi di ruangan dan buku panduan dengan
menggunakan format yang telah disiapkan oleh bagian akademik. Absensi harus
diketahui dan ditanda tangani oleh penanggung jawab ruangan
9. Mahasiswa yang tidak hadir karena sakit, diwajibkan melaporkan diri kepada
penanggung jawab ruangan dan pembimbing akademik dengan membawa surat
keterangan dokter, kemudian wajib mengganti sebanyak hari yang ditinggalkan dengan
sepengetahuan pembimbing akademik dan pembimbing ruangan
10. Jumlah kehadiran praktik harus 100% apabila tidak hadir:
a. Kurang dari 3 hari dapat mengganti pada periode yang sama
b. Mahasiswa yang tidak hadir tanpa surat keterangan, mengganti 2 kali lipat yang
ditinggalkan
c. Karena sakit, dilampiri surat keterangan dokter dan wajib mengganti sejumlah dinas
yang ditinggalkan
11. Apabila akan ijin, harus disertai dengan surat ijin tertulis dan alasan meninggalkan
praktik. Hal ini dilakukan dengan mengajukan surat permohonan cuti/ijin ke Prodi
Profesi.
12. Mahasiswa wajib menyelesaikan dan mengumpulkan penugasan H+3 dari hari terakhir
praktik di stase Keperawatan Dasar dengan konsekuensi pengurangan 1%/hari
keterlambatan.
13. Mahasiswa wajib membuat 1 askep/ minggu dengan asuhan selama minimal 3 hari

10
14. Mahasiswa Wajib melaksanakan bimbingan askep minimal 3x pada setiap kasus, baik
kasus individu maupun kasus kelompok
15. Mahasiswa wajib membuat program inovasi pada setiap akhir stase
16. Mahasiswa wajib melaksanakan seminar umum pada akhir semester berkaitan dengan
trend issue praktik profesi
17. Mahasiswa wajib mengikuti ketentuan dan penugasan yang dibuat oleh seluruh divisi
18. Mahasiswa wajib melaksanakan peraturan yang ada di tempat praktik
19. Mahasiswa wajib menjaga nama baik almamater
20. Pada hari libur nasional, kegiatan tahap profesi tetap berjalan sesuai jadwal
21. Hal-hal yang belum diatur akan diatur kembali

B. Sanksi
Mahasiswa yang tidak menjalankan tata tertib akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang tidak mengikuti jadwal dinas yang telah ditetapkan kepada pembimbing
akademik dan pembimbing klinik, maka mahasiswa dianggap tidak dinas
2. Mahasiswa yang tidak mengenakan atribut yang telah ditetapkan, tidak boleh
melanjutkan dinas dan wajib mengganti dinas
3. Mahasiswa yang tidak membuat laopran pendahuluan, tidak boleh melanjutkan dinas dan
wajib mengganti dinas
4. Bila ada yang merusakkan alat di ruangan, wajib mengganti

11

Anda mungkin juga menyukai