Anda di halaman 1dari 14

BUKU KEGIATAN DOKTER PENDIDIK KLINIS

CLINICAL TEACHER’S LOGBOOK


ILMU ANESTESIA

FK UKRIDA - RSUD KOJA


JAKARTA
BUKU KEGIATAN DOKTER PENDIDIK KLINIS
CLINICAL TEACHER’S LOGBOOK
ILMU ANESTESIA

Editor:
Rudy Ciulianto
Wiwi Kertadjaya
Hendrik Kurniawan
Herawati Sudiono
Rose Feri

1
DATA PRIBADI
DOKTER PENDIDIK KLINIS

3X4

Nama Dokter : dr. Louis M Christoffel, SpAn


Departemen/SMF : Anestesi
E-mail :
Telp / Hp : 081340062037

Tanda tangan

(……………………………………………………..)
NIP:

2
KATA PENGANTAR
Dekan Fakultas Kedokteran UKRIDA
dr. Antonius Ritchi Castilani, M.Si, DFM

Dengan semakin berkembangnya sistem kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan


meningkatnya kegiatan dokter pendidik klinis FK UKRIDA maka diperlukan pendataan yang
akuntabel. Perkembangan sistem pengajaran dan kegiatan dosen FK UKRIDA adalah dampak
diberlakukannya integrasi penuh sistem pendidikan KBK di FK UKRIDA. Agar pendataan /
dokumentasi kegiatan dokter pendidik klinis baik, diperlukan log book kegiatan dokter pendidik
klinis untuk kepentingan pemantauan pribadi dan istitusi oleh dokter-dokter FK UKRIDA.
Buku kegiatan dokter pendidik klinis/staf pengajar klinis (clinical teacher’s logbook) ini
ditujukan kepada para pengajar klinis di rumah sakit yang berafiliasi dengan Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (FK UKRIDA). Buku ini disusun dengan melibatkan
staf pengajar klinis dari FK UKRIDA dan dokter pendidik klinis di rumah sakit yang berafiliasi
dengan FK UKRIDA.
Perkembangan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) seiring dengan peningkatan
kesibukan/kegiatan dokter pendidik klinis di rumah sakit pendidikan yang berafiliasi dengan FK
UKRIDA, maka pendataan yang valid dan reliabel sangat diperlukan. Pendataan diperlukan
untuk menjaga dan meningkatkan mutu program studi pendidikan dokter FK UKRIDA. Salah
satu cara penjaminan mutu program studi pendidikan dokter FK UKRIDA, yaitu melalui
pengisian clinical teacher’s logbook oleh dokter pendidik klinis.
Kegiatan-kegiatan dokter pendidik klinis seperti bedside teaching, tutorial, procedural
skills, penelitian sederhana, karya ilmiah / referat, dan lain-lain akan dapat terpantau dan
terdokumentasi dengan baik.
Manfaat dari log book kegiatan dokter pendidik klinis FK UKRIDA dapat digunakan
sebagai dokumen otentik bagi lampiran pengurusan perpanjangangan Surat Tanda Registrasi
(STR), pengurusan kepangkatan akademis, maupun sertifikasi dosen.
Clinical teacher’s logbook ini bertujuan untuk memudahkan staf pengajar klinis dalam
hal mendokumentasikan kegiatan pribadi selama proses pengajaran dan pembelajaran
berlangsung di rumah sakit. Kegiatan pengajaran dan pembelajaran di rumah sakit seperti
bedside teaching, tutorial, procedural skills, penelitian sederhana, karya ilmiah/refarat, dan
sebagainya. Selain itu, clinical teacher’s logbook juga bermanfaat sebagai dokumen otentik
bagi staf pengajar klinis FK UKRIDA sebagai lampiran pengurusan perpanjangan surat tanda
registrasi (STR) dokter/ kepangkatan akademik/sertifikasi dosen dan penjaminan mutu program
studi pendidikan dokter FK UKRIDA.

3
Semoga log book ini bermanfaat bagi kemajuan proses belajar mengajar kepaniteraan
klinik tahap pendidikan Profesi Dokter di FK UKRIDA dan pengembangan karir para dokter
pendidik klinis di RS Pendidikan Utama, RS Jejaring, Satelit maupun wahana Pendidikan lainnya.
Akhir kata, semoga clinical teacher’s logbook ini bermanfaat bagi kemajuan proses
pengajaran dan pembelajaran kepaniteraan klinik tahap pendidikan profesi dokter di FK UKRIDA
dan pengembangan karir dokter pendidik klinis di rumah sakit pendidikan utama, jejaring,
satelit serta wahana pendidikan lainnya.
Salam FK UKRIDA
Take the Lead

4
DAFTAR ISI

Editor 1
Data pribadi dokter pendidik klinis 2
Kata pengantar 3
Daftar isi 5
Daftar lingkup bahasan & keterampilan klinis ilmu anestesia berdasarkan SKDI 2012 6
serta tingkat pencapaiannya
Jenis kegiatan kepaniteraan klinik 9
Daftar kegiatan kepaniteraan klinik 11
Form laporan kegiatan dokter pendidik klinis 12
Lampiran 13

5
Daftar Lingkup Bahasan dan Keterampilan Klinis Ilmu Anestesia Berdasarkan SKDI 2012 serta Tingkat
Pencapaiannya

Lingkup Bahasan

Orientasi & Introduksi Anestesi

Preoperatif evaluasi

Durante operatif

Post operatif

Pengenalan obat-obatan anestesi

Level
Daftar Keterampilan
Kompetensi
Manajemen Jalan nafas

Terapi oksigen 4A

Ventilasi masker 4A

Manuver Heimlich 4A

Intubasi 3

Intubasi pada anak 3

Pemasangan pipa orofaring 2

Manajemen Sirkulasi

Resusitasi Cairan 4A

Pemeriksaan turgor kulit menilai dehidrasi 4A

Pungsi vena pada anak 4A

Insersi kanula (vena perifer) pada anak 4A

Pungsi vena 4A

Tatalaksana dehidrasi berat pada kegawatdaruratan setelah penatalaksanaan 4A


syok

Pungsi Arteri
2
Kanulasi intraoseous
2
Insersi kanula (vena sentral) pada anak
1

6
Monitoring

Penilaian kesadaran 4A

Penilaian keadaan umum 4A

Pengukuran suhu 4A

Pengukuran tekanan darah 4A

Penilaian respirasi 4A

Palpasi denyut arteri ekstremitas 4A

EKG: penilaian dan interpretasi hasil EKG sederhana (VES, AMI, VT, AF) 4A

Manajemen nyeri

Menggunakan anestesi topikal 4A

Anestesi infiltrasi 4A

Blok saraf lokal 4A

Pemberian analgesic 4A

Injeksi (intrakutan, intravena, subkutan, intramuskular) 4A

Anestesi Epidural

Transpor pasien (transport of casualty) 4A

Bantuan Hidup Dasar 4A


Resusitasi bayi baru lahir 4A

Kolom tingkat kemampuan di atas mengacu pada tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai pada
akhir pendidikan dokter, yaitu :

1. Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan


Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan
psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan
keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang
mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi,
penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.
2. Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikan

7
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan penekanan pada
clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati
keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada
pasien/masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian
tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).
3. Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang
biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan
mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada
pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau
standardized patient. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan
Objective Structured Clinical Examination (OSCE).
4. Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruh
teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian
komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi, pengujian keterampilan tingkat
kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased Assessment misalnya mini-CEX, portfolio,
logbook, dsb.
4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

8
JENIS KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK :
1. Bedside Teaching
Metode pengajaran berbasis pasien di mana peserta mempraktekkan kemampuan klinis dengan
melihat dan mempelajari suatu kasus secara langsung. Kegiatan ini adalah bagian integral dari
pendidikan kedokteran dasar dan berkelanjutan. Pelaksanaan dalam bentuk ronde besar / kecil
saat visitasi pasien rawat inap.
2. Case Based Discussion
Metode tanya jawab dan diskusi terstruktur berdasarkan kasus untuk menilai
kemampuan penalaran klinis (clinical reasoning) peserta didik, sehingga dapat
memahami dasar/alasan dibalik sebuah keputusan pada praktek klinik. Peserta didik
kepaniteraan klinik melakukan presentasi kasus, baik kasus sederhana ataupun kasus
sulit yang telah ditentukan oleh dokter pendidik klinis selaku pembimbing peserta didik
yang bersangkutan, dilanjutkan dengan diskusi / tanya jawab dan feedback. Pelaksanaan
± 20-30 menit (termasuk 5 menit feedback).
3. Direct Observation of Procedural Skills (DOPS)
Metode penilaian yang difokuskan untuk menilai keterampilan prosedural (procedural
skills) peserta didik dengan cara mengobservasi mereka saat berinteraksi dengan pasien
di klinik. Proses penilaian dinilai beberapa kali oleh dokter pendidik klinis yang dilakukan
dibeberapa tempat pelayanan selama rotasi klinik. Performa peserta didik dinilai dengan
menggunakan skala penilaian dan kemudian setelah selesai dokter pendidik klinis
memberikan feedback.
4. Mini-Clinical Evaluation Exercise (Mini-CEX)
Metode penilaian performa peserta didik pada pendidikan tahap klinik kepaniteraan
oleh dokter pendidik klinis. Metode penilaian ini dirancang untuk menilai keterampilan
klinis esensial yang dibutuhkan dalam pelayanan klinik yang baik, meliputi perilaku,
pengetahuan dan sikap. Di akhir sesi penilaian, dokter pendidik klinis menyampaikan
feedback, berupa kelebihan dan aspek-aspek yang harus ditingkatkan oleh peserta, hasil
penilaian dan perbaikan kedepan.
5. Objective Structured Long Examination Record (OSLER)
Modifikasi ujian klinik kasus panjang yang digunakan dalam pendidikan tahap profesi
dokter (kepaniteraan klinik) untuk menilai kemampuan klinik peserta didik dalam
menghadapi kasus tertentu secara komprehensif. Penilaian dilakukan pada waktu
tertentu oleh penguji, yang terdiri dari 10 butir penilaian:
 Anamnesis terdiri dari empat butir, yaitu kecepatan / kejelasan berbicara, proses
keterampilan komunikasi, pendekatan sistematik, dan penegakan fakta kasus.
 Pemeriksaan fisik terdiri dari tiga butir, yaitu pendekatan sistematik, teknik
pemeriksaan, dan penegakan temuan fisik yang tepat.
 Penilaian lainnya terdiri dari tiga butir, yaitu perencanaan pemeriksaan lanjutan
yang rasional, manajemen tepat, dan kecermatan klinik.

9
6. Referat / Karya Ilmiah
Tugas individu dimana peserta didik kepaniteraan klinik membuat sebuah karya tulis
ilmiah atas tema yang telah disepakati dan dalam koridor kompetensi dokter umum dan
diutamakan kasus yang termasuk kategori 3A, 3B atau 4A. Pelaksanaan berupa 1
referat/karya ilmiah untuk rotasi klinik minor dan 2 referat/karya ilmiah untuk rotasi
klinik mayor.
7. Penelitian mini
Satu penelitian kecil yang wajib dibuat oleh peserta didik secara individu selama rotasi
klinik. Penelitian berupa penilitian deskriptif yang dikumpulkan pada minggu terakhir
rotasi dan akan diperiksa serta dinilai oleh pembimbing.
8. Journal reading
Tugas individu dimana peserta didik menilai kesahihan hasil penelitian sebagai bekal
dasar bagi evidence based medicine. Peserta didik diharapkan mampu menilai secara
kritis kesahihan informasi terkini dan menerapkan dalam pengelolaan kasus yang ada.
Topik journal reading disesuaikan dengan rotasi klinik yang sedang berlangsung dan
diutamakan untuk kasus yang level kompetensi 3A, 3B dan 4A.
9. Laporan pagi (Morning report)
Suatu pertemuan berkala (setiap pagi) untuk membahas pasien-pasien baru yang rawat
jalan maupun rawat inap, saat peserta didik sedang bertugas jaga malam. Pelaksanaan
ini membantu menghubungkan antara kegiatan klinik yang dilakukan peserta didik dan
target kompetensi yang harus dicapai, meliputi kecermatan anamnesis, hasil temuan
fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis maupun usulan tatalaksana awal.
10. Pre-test
Kegiatan menguji tingkatan pengetahuan peserta didik untuk mengetahui kemampuan
awal sebelum menjalani rotasi klinik yang dilaksanakan pada minggu ke-1 rotasi klinik.
Ujian bisa dalam bentuk MCQ (multiple choice questions) atau essay.
11. Post-test
Kegiatan menguji tingkatan pengetahuan peserta didik setelah rotasi klinik dijalankan
untuk mengetahui apakah peserta didik sudah mengerti dan memahami kasus-kasus
klinik yang ditemukan saat menjalani rotasi. Ujian bisa dalam bentuk MCQ (multiple
choice questions) atau essay.

10
DAFTAR KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK

Nama RS Pendidikan : RSUD Koja


Periode Rotasi Klinik : 1 April s/d 20 April 2019

Paraf
No. Hari Tanggal Topik Jenis Kegiatan
KorDik Mahasiswa
1. Senin 1-4-19 Durante operatif orientasi
Post operatif
2. Selasa 2-4-19 Bedside Teaching
3. Kamis 4-4-19 Bedside Teaching
4. Jumat 5-4-19 Bedside Teaching
5. Sabtu 6-4-19 Bedside Teaching
6. Senin 8-4-19 Bedside Teaching
7. Selasa 9-4-19 Bedside Teaching
8. Rabu 10-4-19 Bedside Teaching
9. Kamis 11-4-19 Bedside Teaching
10. Jumat 12-4-19 Bedside Teaching
11. Sabtu 13-4-19 Bedside Teaching
12. Senin 15-4-19 Regional anestesi Bimbingan referat
dan management
nyeri
13. Selasa 16-4-19 Bedside Teaching
14. Rabu 17-4-19 Bedside Teaching
15. Kamis 18-4-19 DOPS
16. Sabtu 20-4-19 Ujian OSLER
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

11
FORM LAPORAN KEGIATAN DOKTER PENDIDIK KLINIS

SDM-18/FRM-06/REV-01 (nomor ini diambil dari nomor lanjutan formulir QA UKRIDA pusat)

JUDUL KEGIATAN: bimbingan referat

NAMA DOKTER PENDIDIK KLINIS : dr. Louis M Christoffel, RUMAH SAKIT : RSUD
SpAN KOJA

TEMPAT/TGL : 15 April 2019 WAKTU : 3 jam

JUMLAH PESERTA DIDIK : 3

Tujuan
Mengerti dan memahami penatalaksanaan management nyeri dan obat regional

Hasil test/evaluasi keefektifan kegiatan pengajaran dan pembelajaran:


Mahasiswa mengerti tentang management nyeri dan obat regional

Kesimpulan
Management nyeri sangat penting selain untuk nyeri akut dan nyeri kronik baik menggunakan
modalitas sistemik dan regional

Diisi oleh, Diketahui oleh,

dr. Louis M Christoffel, SpAn Nama atasan

12
FORM LAPORAN KEGIATAN DOKTER PENDIDIK KLINIS

SDM-18/FRM-06/REV-01 (nomor ini diambil dari nomor lanjutan formulir QA UKRIDA pusat)

LAMPIRAN
 Bukti kehadiran peserta didik => terlampir
 Hasil evaluasi keefektifan => terlampir
 Umpan balik peserta didik => terlampir

13

Anda mungkin juga menyukai