Editor:
Rudy Ciulianto
Wiwi Kertadjaya
Hendrik Kurniawan
Herawati Sudiono
Rose Feri
1
DATA PRIBADI
DOKTER PENDIDIK KLINIS
3X4
Tanda tangan
(……………………………………………………..)
NIP:
2
KATA PENGANTAR
Dekan Fakultas Kedokteran UKRIDA
dr. Antonius Ritchi Castilani, M.Si, DFM
3
Semoga log book ini bermanfaat bagi kemajuan proses belajar mengajar kepaniteraan
klinik tahap pendidikan Profesi Dokter di FK UKRIDA dan pengembangan karir para dokter
pendidik klinis di RS Pendidikan Utama, RS Jejaring, Satelit maupun wahana Pendidikan lainnya.
Akhir kata, semoga clinical teacher’s logbook ini bermanfaat bagi kemajuan proses
pengajaran dan pembelajaran kepaniteraan klinik tahap pendidikan profesi dokter di FK UKRIDA
dan pengembangan karir dokter pendidik klinis di rumah sakit pendidikan utama, jejaring,
satelit serta wahana pendidikan lainnya.
Salam FK UKRIDA
Take the Lead
4
DAFTAR ISI
Editor 1
Data pribadi dokter pendidik klinis 2
Kata pengantar 3
Daftar isi 5
Daftar lingkup bahasan & keterampilan klinis ilmu anestesia berdasarkan SKDI 2012 6
serta tingkat pencapaiannya
Jenis kegiatan kepaniteraan klinik 9
Daftar kegiatan kepaniteraan klinik 11
Form laporan kegiatan dokter pendidik klinis 12
Lampiran 13
5
Daftar Lingkup Bahasan dan Keterampilan Klinis Ilmu Anestesia Berdasarkan SKDI 2012 serta Tingkat
Pencapaiannya
Lingkup Bahasan
Preoperatif evaluasi
Durante operatif
Post operatif
Level
Daftar Keterampilan
Kompetensi
Manajemen Jalan nafas
Terapi oksigen 4A
Ventilasi masker 4A
Manuver Heimlich 4A
Intubasi 3
Manajemen Sirkulasi
Resusitasi Cairan 4A
Pungsi vena 4A
Pungsi Arteri
2
Kanulasi intraoseous
2
Insersi kanula (vena sentral) pada anak
1
6
Monitoring
Penilaian kesadaran 4A
Pengukuran suhu 4A
Penilaian respirasi 4A
EKG: penilaian dan interpretasi hasil EKG sederhana (VES, AMI, VT, AF) 4A
Manajemen nyeri
Anestesi infiltrasi 4A
Pemberian analgesic 4A
Anestesi Epidural
Kolom tingkat kemampuan di atas mengacu pada tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai pada
akhir pendidikan dokter, yaitu :
7
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan penekanan pada
clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati
keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada
pasien/masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian
tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).
3. Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang
biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan
mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada
pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau
standardized patient. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan
Objective Structured Clinical Examination (OSCE).
4. Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruh
teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian
komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi, pengujian keterampilan tingkat
kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased Assessment misalnya mini-CEX, portfolio,
logbook, dsb.
4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
8
JENIS KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK :
1. Bedside Teaching
Metode pengajaran berbasis pasien di mana peserta mempraktekkan kemampuan klinis dengan
melihat dan mempelajari suatu kasus secara langsung. Kegiatan ini adalah bagian integral dari
pendidikan kedokteran dasar dan berkelanjutan. Pelaksanaan dalam bentuk ronde besar / kecil
saat visitasi pasien rawat inap.
2. Case Based Discussion
Metode tanya jawab dan diskusi terstruktur berdasarkan kasus untuk menilai
kemampuan penalaran klinis (clinical reasoning) peserta didik, sehingga dapat
memahami dasar/alasan dibalik sebuah keputusan pada praktek klinik. Peserta didik
kepaniteraan klinik melakukan presentasi kasus, baik kasus sederhana ataupun kasus
sulit yang telah ditentukan oleh dokter pendidik klinis selaku pembimbing peserta didik
yang bersangkutan, dilanjutkan dengan diskusi / tanya jawab dan feedback. Pelaksanaan
± 20-30 menit (termasuk 5 menit feedback).
3. Direct Observation of Procedural Skills (DOPS)
Metode penilaian yang difokuskan untuk menilai keterampilan prosedural (procedural
skills) peserta didik dengan cara mengobservasi mereka saat berinteraksi dengan pasien
di klinik. Proses penilaian dinilai beberapa kali oleh dokter pendidik klinis yang dilakukan
dibeberapa tempat pelayanan selama rotasi klinik. Performa peserta didik dinilai dengan
menggunakan skala penilaian dan kemudian setelah selesai dokter pendidik klinis
memberikan feedback.
4. Mini-Clinical Evaluation Exercise (Mini-CEX)
Metode penilaian performa peserta didik pada pendidikan tahap klinik kepaniteraan
oleh dokter pendidik klinis. Metode penilaian ini dirancang untuk menilai keterampilan
klinis esensial yang dibutuhkan dalam pelayanan klinik yang baik, meliputi perilaku,
pengetahuan dan sikap. Di akhir sesi penilaian, dokter pendidik klinis menyampaikan
feedback, berupa kelebihan dan aspek-aspek yang harus ditingkatkan oleh peserta, hasil
penilaian dan perbaikan kedepan.
5. Objective Structured Long Examination Record (OSLER)
Modifikasi ujian klinik kasus panjang yang digunakan dalam pendidikan tahap profesi
dokter (kepaniteraan klinik) untuk menilai kemampuan klinik peserta didik dalam
menghadapi kasus tertentu secara komprehensif. Penilaian dilakukan pada waktu
tertentu oleh penguji, yang terdiri dari 10 butir penilaian:
Anamnesis terdiri dari empat butir, yaitu kecepatan / kejelasan berbicara, proses
keterampilan komunikasi, pendekatan sistematik, dan penegakan fakta kasus.
Pemeriksaan fisik terdiri dari tiga butir, yaitu pendekatan sistematik, teknik
pemeriksaan, dan penegakan temuan fisik yang tepat.
Penilaian lainnya terdiri dari tiga butir, yaitu perencanaan pemeriksaan lanjutan
yang rasional, manajemen tepat, dan kecermatan klinik.
9
6. Referat / Karya Ilmiah
Tugas individu dimana peserta didik kepaniteraan klinik membuat sebuah karya tulis
ilmiah atas tema yang telah disepakati dan dalam koridor kompetensi dokter umum dan
diutamakan kasus yang termasuk kategori 3A, 3B atau 4A. Pelaksanaan berupa 1
referat/karya ilmiah untuk rotasi klinik minor dan 2 referat/karya ilmiah untuk rotasi
klinik mayor.
7. Penelitian mini
Satu penelitian kecil yang wajib dibuat oleh peserta didik secara individu selama rotasi
klinik. Penelitian berupa penilitian deskriptif yang dikumpulkan pada minggu terakhir
rotasi dan akan diperiksa serta dinilai oleh pembimbing.
8. Journal reading
Tugas individu dimana peserta didik menilai kesahihan hasil penelitian sebagai bekal
dasar bagi evidence based medicine. Peserta didik diharapkan mampu menilai secara
kritis kesahihan informasi terkini dan menerapkan dalam pengelolaan kasus yang ada.
Topik journal reading disesuaikan dengan rotasi klinik yang sedang berlangsung dan
diutamakan untuk kasus yang level kompetensi 3A, 3B dan 4A.
9. Laporan pagi (Morning report)
Suatu pertemuan berkala (setiap pagi) untuk membahas pasien-pasien baru yang rawat
jalan maupun rawat inap, saat peserta didik sedang bertugas jaga malam. Pelaksanaan
ini membantu menghubungkan antara kegiatan klinik yang dilakukan peserta didik dan
target kompetensi yang harus dicapai, meliputi kecermatan anamnesis, hasil temuan
fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis maupun usulan tatalaksana awal.
10. Pre-test
Kegiatan menguji tingkatan pengetahuan peserta didik untuk mengetahui kemampuan
awal sebelum menjalani rotasi klinik yang dilaksanakan pada minggu ke-1 rotasi klinik.
Ujian bisa dalam bentuk MCQ (multiple choice questions) atau essay.
11. Post-test
Kegiatan menguji tingkatan pengetahuan peserta didik setelah rotasi klinik dijalankan
untuk mengetahui apakah peserta didik sudah mengerti dan memahami kasus-kasus
klinik yang ditemukan saat menjalani rotasi. Ujian bisa dalam bentuk MCQ (multiple
choice questions) atau essay.
10
DAFTAR KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK
Paraf
No. Hari Tanggal Topik Jenis Kegiatan
KorDik Mahasiswa
1. Senin 1-4-19 Durante operatif orientasi
Post operatif
2. Selasa 2-4-19 Bedside Teaching
3. Kamis 4-4-19 Bedside Teaching
4. Jumat 5-4-19 Bedside Teaching
5. Sabtu 6-4-19 Bedside Teaching
6. Senin 8-4-19 Bedside Teaching
7. Selasa 9-4-19 Bedside Teaching
8. Rabu 10-4-19 Bedside Teaching
9. Kamis 11-4-19 Bedside Teaching
10. Jumat 12-4-19 Bedside Teaching
11. Sabtu 13-4-19 Bedside Teaching
12. Senin 15-4-19 Regional anestesi Bimbingan referat
dan management
nyeri
13. Selasa 16-4-19 Bedside Teaching
14. Rabu 17-4-19 Bedside Teaching
15. Kamis 18-4-19 DOPS
16. Sabtu 20-4-19 Ujian OSLER
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
11
FORM LAPORAN KEGIATAN DOKTER PENDIDIK KLINIS
SDM-18/FRM-06/REV-01 (nomor ini diambil dari nomor lanjutan formulir QA UKRIDA pusat)
NAMA DOKTER PENDIDIK KLINIS : dr. Louis M Christoffel, RUMAH SAKIT : RSUD
SpAN KOJA
Tujuan
Mengerti dan memahami penatalaksanaan management nyeri dan obat regional
Kesimpulan
Management nyeri sangat penting selain untuk nyeri akut dan nyeri kronik baik menggunakan
modalitas sistemik dan regional
12
FORM LAPORAN KEGIATAN DOKTER PENDIDIK KLINIS
SDM-18/FRM-06/REV-01 (nomor ini diambil dari nomor lanjutan formulir QA UKRIDA pusat)
LAMPIRAN
Bukti kehadiran peserta didik => terlampir
Hasil evaluasi keefektifan => terlampir
Umpan balik peserta didik => terlampir
13