Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Peran dan Fungsi
Bab II Kurikulum
A. Tujuan
B. Kompetensi
C. Struktur Kurikulum
D. Ringkasan Mata Pelatihan
E. Evaluasi Hasil Belajar
Lampiran:
1. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP)
2. Master Jadwal
3. Panduan Penugasan
4. Instrumen Evaluasi
5. Ketentuan Peserta dan Pelatih/Fasilitator Pelatihan
A. Latar Belakang
A. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular di rumah sakit sesuai dengan
kewenangan klinis mengikuti standar prosedur yang berlaku.
B. Kompetensi
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta memiliki kompetensi dalam:
1. Memilah jenis dan golongan obat kardiovaskular berdasarkan
diagnosa
2. Menggunakan Alat Elektronik Kardiovaskular Implan (ALEKA)
pada perioperatif
3. Melakukan asuhan keperawatan berbasis Early Recovery After
Surgery (ERAS)
4. Melakukan pengkajian sistem kardiovaskular
5. Melakukan evaluasi terapi cairan dan terapi elektrolit
6. Melakukan evaluasi terapi asam basa
7. Melakukan monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular
8. Melakukan Interpretasi EKG
9. Melakukan asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien dewasa
10. Melakukan asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien dengan penyakit jantung bawaan
11. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular
PEMBUKAAN
RTL
RBPMP setiap mata pelatihan yang telah ditetapkan pada struktur kurikulum di atas adalah sebagai berikut:
Nomor : MPD 1
Judul Mata pelatihan : Kebijakan pengembangan kompetensi, profesionalisme perawat anestesi, dan etik legal
pelayanan asuhan keperawatan anestesi.
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang kebijakan pengembangan kompetensi perawat anestesi,
profesionalisme perawat anestesi dan etik legal pelayanan asuhan keperawatan anestesi.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu memahami kebijakan pengembangan
kompetensi, profesionalisme perawat anestesi, dan etik legal pelayanan asuhan keperawatan
anestesi.
Waktu : 2 jpl (T = 2 jpl, P =0 jpl, PL =0 jpl)
Media dan
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Metode Referensi
Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan 1. Keselamatan pasien dalam asuhan • Ceramah • Bahan • Bambang Tutuko
keselamatan pasien keperawatan anestesi kardiovaskular: interaktif Tayang/ dan Qodri Fauzi
dalam pelayanan a. Konsep dasar keselamatan pasien Slide Tanjung. Etik,
asuhan keperawatan b. Sasaran dan budaya keselamatan • Modul medikolegal &
anestesi kardiovaskular pasien • Laptop Keselamatan
c. Keselamatan pasien dalam asuhan • Proyektor Pasien. ISBN:
keperawatan anestesi kardiovaskular • Flipchart 978602504610020
2. Menjelaskan konsep 2. Insiden keselamatan pasien (IKP) dan • Spidol 17
Insiden Keselamatan pelaporan IKP: • Pedoman Standar
Pasien (IKP) dan a. Konsep dasar IKP Nasional Akreditasi
pelaporan IKP b. Manajemen risiko klinis Rumah Sakit
c. Analisa laporan insiden /RCA (SNARS) Tahun
d. Studi kasus pelaporan IKP dan 2017 tentang
Analisa RCA
10
9
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 44
Anestesi di Pelayanan Kesehatan
V 07.45 – 08.00 Refleksi MOT
08.00 – 09.00 Praktik lapangan pengkajian 1 Tim Fasilitator
sistem monitoring
hemodinamik kardiovaskular
09.00 – 09.15 Coffee break -
09.15 – 11.15 Praktik lapangan asuhan 2 Tim Fasilitator
keperawatan perioperatif
anestesi kardiovaskular
pada pasien dewasa
11.15 – 12.15 Praktik lapangan asuhan 1 Tim Fasilitator
keperawatan perioperatif
anestesi kardiovaskular
pada pasien penyakit
jantung bawaan
12.15 – 13.15 Ishoma
13.15 – 14.15 Praktik lapangan asuhan 1 Tim Fasilitator
keperawatan perioperatif
anestesi kardiovaskular
pada pasien penyakit
jantung bawaan
14.15 – 15.15 Praktik lapangan 1 Tim Fasilitator
dokumentasi asuhan
keperawatan anestesi
kardiovaskular
15.15 – 15.30 Coffee break
15.30 – 16.15 RTL 1 Tim Fasilitator
16.15 – 16.30 Post Test TOC
16.30 – 17.00 Penutupan Ka Instalasi Diklat
7
Jumlah Total 47
-
1. Lembar kasus
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Tiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Setiap kelompok membahas kasus sesuai dengan bahan
penugasan, mendiskusikan, membuat rangkuman dan
mempersiapkan presentasi, selama 15 menit
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point.
5. Setiap kelompok memaparkan hasil pembahasan studi kasus.
Pemaparan dilakukan masing-masing selama 5 menit dan
dilaksanakan secara diskusi panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian
dan tanggapan kelompok lain.
7. Setiap kelompok menyampaikan hasil perbaikan penyajian.
Pasien laki-laki ABA, usia 60 thn, di diagnosa CAD 3 VD, Left Main
Diseases 30%, EF 35%, LV disfunction
• Hasil Kateterisasi :
LM : stenosis 30%
Langkah-langkah :
1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok menempati kamar operasi yang telah
ditentukan dengan setiap kelompok dibimbing oleh satu orang
Instruktur.
3. Setiap kelompok mengikuti seluruh tahapan mulai dari persiapan
asuhan keperawatan saat periode pra, durante dan post operasi
dan mengambil inti dari setiap tahapan ERAS yang dilakukan
sesuai dengan topik kelompoknya selama 25 menit
Tgl :
Nama Pasien :
No. MR :
DOB :
TB/ BB :
Diagnosa :
Rencana tindakan :
DPJP :
Lembar SOAP
Subjek
Objektif
Asessment
Plann
Ny. A, usia 46 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan lemah dan
haus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/65 mmHg,
nadi 120x/menit, lemah dan dalam. Mukosa mulut kering, turgor
menurun, kesadaran compos mentis, kulit dingin dan lembab, mata
cekung. Berat badan dan tinggi badan sebelum sakit 50 kg tinggi badan
150 cm. Berat badan saat ini 48 kg. Hasil laboratorium Kalium : 2,9
mEq/liter, Natrium: 125 mEq/liter. EKG Sinus Rhytm dengan VES.
Langkah-langkah :
• Identifikasi kekurangan
cairan
• Penyebab kekurangan
cairan
• Menentukan tindakan askep
terapi cairan
• Membuat askep terapi
cairan
• Evaluasi
2 Askep/ diagnosa keperawatan
terapi elektrolit
• Identifikasi gangguan
elektrolit dari monitoring
• Interpretasi gangguan
elektrolit dari hasil AGD
• Menentukan dan membuat
ASKEP gangguan elektrolit
• Evaluasi
Langkah-langkah :
Langkah-langkah
1 Identifikasi gangguan
keseimbangan asam basa:
2 Membuat ASKEP/diagnosa
keperawatan terapi asam
basa
Langkah-langkah :
Langkah-langkah :
Langkah-langkah :
Pengkajian EKG
4 Evaluasi
Pertanyaan:
1. Apakah masalah keperawatan dalam kasus di atas?
2. Apakah diagnosa keperawatan yang muncul?
3. Bagaimana asuhan keperawatan yang dapat direncanakan pada pasien
tersebut?
Langkah-langkah
1 Askep/ diagnosa
keperawatan penyakit
jantung koroner
Lembar SOAP
2 Askep/ diagnosa
keperawatan penyakit
jantung katup
Lembar SOAP
3 Askep/ diagnosa
keperawatan penyakit
vaskular
Lembar SOAP
Anak SFR, 5 tahun, didiagnosa dengan ASD secundum dan PDA, akan
dilakukan tindakan penutupan ASD dan ligasi PDA.
Pertanyaan :
1. Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas?
2. Apakah diagnosa keperawatan yang muncul?
3. Bagaimana asuhan keperawatan perioperatif yang direncanakan,
mulai dari saat persiapan preoperatif hingga tranfer pasien ke ICU
pasca bedah jantung pediatrik?
Lembar SOAP
2 Askep/ diagnosa
keperawatan
penyakit jantung
Tetralogy of
Fallot (TOF)
Lembar SOAP
3 Askep/ diagnosa
keperawatan
penyakit jantung
Patent Ductus
Arteriosus (PDA)
Lembar SOAP
Langkah-langkah :
Langkah-langkah
Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang akan dipilih, dan lengkapilah tanda/bagiankosong (……………) sesuai dengan
keterangan
Pengkajian Dx. Keperawatan Hasil yang diharapkan Intervensi Jam Implementasi Nama/TTD
A. Pre Operasi 1.Kurangnya Setelah dilakukan □ Tanyakan pada □ Menanyakan
Jam tiba di ruang penerimaan _____ pengetahuan b.d tindakan keperawatan klien mengenai kepada klien
Keluhan saat ini ________________ □ Kurangnya selama ……….. hal apa saja yang tentang hal-hal apa
_____________________________ informasi tentang diharapkan klien sudah diketahui saja yang sudah
_____________________________ prosedur mengerti tentang tentang dijelaskan oleh
pembiusan prosedur pembiusan. pembiusan dokter tentang
Keadaan pasien : Dengan kriteria hasil : pembiusan
□ Tampak tidak sakit □ □ Klien dapat □ Beri
□ Tampak sakit ringan _______________ menyebutkan tentang kesempatan klien □ Menanyakan
□ Tampak sakit sedang ______ prosedur pembiusan untuk bertanya kepada klien
□ Tampak sakit berat tentang apakah ada
_______________ □ Klien dapat □ Kenalkan klien hal-hal yang ingin
Tingkat kesadaran : ______ mengerti tentang tentang ditanyakan
Massa □ Ya □ Tidak
Obesitas □ Ya □ Tidak
3.Kolaborasi
□ Kolaborasi
dengan dokter
dalam melakukan
koreksi elektrolit □ Suhu tubuh klien
___⁰C
□ Memberikan
selimut tebal
□ Memberikan
□ Monitoring penghangat tubuh
suhu tubuh klien □ Melakukan
□ Berikan selimut kolaborasi dalam
tebal pemberian obat
□ Berikan ________________
penghangat tubuh _____
□ Kolaborasi □
pemberian oba ________________
□ ___
_______________ □
___ ________________
□ __
_______________
___
a. Perikardium visceralis
b. Miocardium
c. Endocardium
d. Pericardium parietalis
a. Tertutupnya katup AV
b. Terbukanya katup AV
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 101
Anestesi di Pelayanan Kesehatan
c. Tertutupnya katub semilunar
d. Terbukanya katup semilunar
20. Dibawah ini hal – hal yang mempengaruhi curah jantung kecuali…
a. Frekuensi denyut jantung
b. Sistole dan diastole
c. Curah sekuncup
d. Stroke volume
21. Golongan obat yang tidak dianjurkan dalam tata laksana pasien
dengan ERAS adalah
a. Ansiolitik
b. Inotropik
c. Vasodilator
d. Simpatomimetik
a. Manajemen cairan
b. Pertahankan normovolemia
c. Konseling Pra operasi
d. Kurangi dan hentikan dosis vasopressor
a. Mempercepat pemulihan
b. Menurunkan kecemasan pasien dan keluarga
c. Memperpendek waktu puasa
d. Menurunkan lama rawat di rumah sakit
a. Arteri Jugularis
b. Arteri Dorsalis Pedis
c. Arteri Karotis
d. Arteri Radialis
29. Dosis Heparin (iu) yang diperlukan dalam pencampuran NaCl 0,9 %
pada pressure bag adalah:
a. 300 iu
b. 400 iu
c. 500 iu
d. 600 iu
41. Contoh di bawah ini adalah penyakit jantung bawaan yang asianotik,
kecuali …
a. VSD
b. ASD
c. PDA
d. TOF
42. Pada bayi dengan TOF sering terjadi episode sianotik dan hipoksia,
yang sering disebut dengan …
a. Blue Spell
b. Knee Chest
c. Pink Test
d. Oligemik
a. BT shunt
46. Faktor resiko yang tidak dapat diubah pada penyakit jantung koroner
(CAD) adalah ….
47. Indikasi bedah katup aorta menurut Chikwe et all, 2013 adalah
sebagai berikut, kecuali…
a. Indikasi kelas I
b. Indikasi kelas IIa
c. Indikasi Kelas IIb
d. Indikasi kelas IIc
a. Evaluasi keperawatan
b. Implementasi keperawatan
c. Analisa data
d. Asuhan Keperawatan
a. 37 tahun 2014
b. 38 tahun 2014
c. 39 tahun 2014
d. 40 tahun 2014
N NILAI
KOMPONEN
O 50 60 70 80 90 100
1. Penguasaan Materi
2. Sistematika Penyajian
3. Kemampuan Menyajikan
4. Ketepatan Waktu
(Kehadiran dan Menyajikan)
5. Penggunaan Metode dan Sarana
Diklat
6. Sikap dan Perilaku
7. Kesempatan Tanya Jawab
8. Cara Menjawab Pertanyaan
9. Penggunaan Bahasa
10. Pemberian Motivasi kepada Peserta
11. Pencapaian Tujuan Pembelajaran
12. Kerapihan Berpakaian
13. Kerjasama antar Fasilitator
Keterangan : 50: kurang, 60-70: sedang, 80-90 : baik, 100: sangat baik
Hal-hal yang memerlukan perbaikan:
KOMPONEN YA TIDAK
A PANITIA
1 Panitia hadir sebelum kegiatan dimulai
B SARANA
1 Ruang kelas nyaman
2 Pencahayaan cukup
3 Visualisasi jelas
C KONSUMSI
5 Menu beragam
b. Kriteria pelatih
1) Dokter spesialis anestesi atau perawat anestesi yang memiliki
Pendidikan minimal D III keperawatan / D III anestesi/ S1
keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun
2) Menguasai substansi yang diberikan
3) Sudah mengikuti pelatihan TPPK/ TOT/ Pekerti/ Pengalaman
melatih atau mengajar
4) Memahami kurikulum
Penasehat:
Dr. dr. Iwan Dakota, Sp.JP(K), FIHA, MARS
(Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita)
Penangggungjawab:
Dr. dr. Cindy Elfira Boom, Sp.An, KAKV, KAP
(Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian RS Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan Kita)
Ketua:
Desmalia Maulana Simin, S.Kep, Ners
Sekretaris:
Dian Anggraini, AMK