Anda di halaman 1dari 113

KURIKULUM PELATIHAN

KEPERAWATAN ANESTESI KARDIOVASKULAR BAGI


PERAWAT ANESTESI DI PELAYANAN KESEHATAN

RS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA


Jakarta
2020

Penguji Kompetensi Jabatan Fungsional


DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Peran dan Fungsi

Bab II Kurikulum
A. Tujuan
B. Kompetensi
C. Struktur Kurikulum
D. Ringkasan Mata Pelatihan
E. Evaluasi Hasil Belajar

Bab III Diagram Alur Proses Pelatihan

Lampiran:
1. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP)
2. Master Jadwal
3. Panduan Penugasan
4. Instrumen Evaluasi
5. Ketentuan Peserta dan Pelatih/Fasilitator Pelatihan

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 1


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anestesiologi merupakan salah satu bidang ilmu kedokteran yang


terus berkembang. Pelayanan anestesiologi mencakup pelayanan
perioperatif yang dimulai dari klinik perioperatif, kamar operasi, ruang
pulih dan unit perawatan intensif. Pelayanan anestesiologi juga
mencakup tatalaksana nyeri akut dan kronik serta bedah rawat jalan.

Pelayanan anestesiologi merupakan tindakan medis berisiko


tinggi yang membutuhkan keahlian, keterampilan, serta
kewaspadaan khusus dalam rangka memfasilitasi tindakan operasi
serta menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien.
Tindakan anestesi dilakukan oleh tim penyelenggara pelayanan
anestesi yang dipimpin oleh dokter spesialis Anestesiologi.
Perawat dengan kompetensi anestesi mengikuti Undang
Undang Keperawatan Nomor 38 tahun 2018 dan Permenkes No.
519 tahun 2013 tentang pelayanan anestesiologi dan terapi intensif
di rumah sakit, dimana setiap perawat yang melakukan asuhan
keperawatan di rumah sakit harus dilakukan kredensialing untuk
diberikan kewenangan klinis oleh direktur rumah sakit. Hal tersebut
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh perawat tersebut
berdasarkan pendidikan dan sertifikasi kompetensi. Dalam
akreditasi SNARS Edisi 1 standar PAB 3.2 EP 2 disebutkan
dibutuhkan seorang yang kompeten untuk melakukan pemantauan
pasien selama sedasi dan mencatat hasil monitor dalam rekam
medis. Untuk itu setiap perawat wajib melaksanakan peningkatan
kompetensi pelayanan keperawatan melalui kegiatan-kegiatan
pendidikan berkelanjutan.

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 2


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular
menduduki peringkat pertama penyebab kematian diikuti oleh akibat
penyakit infeksi dan parasit, sistem pernapasan, sistem
pencernaan, neoplasma, dan kecelakaan. Berdasarkan data World
Health Organization (WHO) tahun 2017, angka kematian yang
disebabkan penyakit kardiovaskular di Indonesia adalah 26,6%.
Presentase yang cukup signifikan tersebut membuat layanan
anestesi untuk tindakan pasien dengan kelainan kardiovaskular
menjadi penting, termasuk asuhan keperawatan anestesi.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya program


pelatihan bagi perawat anestesi yang akan bekerja dalam tim
anestesi, khususnya pada asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular. Program pelatihan ini diharapkan mampu
memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi perawat untuk
memberikan pelayanan asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular sesuai dengan kewenangan klinisnya dan standar
operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

B. Peran dan Fungsi


1. Peran:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai perawat
anestesi kardiovaskular.
2. Fungsi:
Dalam melaksanakan perannya, peserta memiliki fungsi
memberikan pelayanan asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular sesuai dengan kewenangan klinis dan standar
operasional yang berlaku.

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 3


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
BAB II
KURIKULUM

A. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular di rumah sakit sesuai dengan
kewenangan klinis mengikuti standar prosedur yang berlaku.

B. Kompetensi
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta memiliki kompetensi dalam:
1. Memilah jenis dan golongan obat kardiovaskular berdasarkan
diagnosa
2. Menggunakan Alat Elektronik Kardiovaskular Implan (ALEKA)
pada perioperatif
3. Melakukan asuhan keperawatan berbasis Early Recovery After
Surgery (ERAS)
4. Melakukan pengkajian sistem kardiovaskular
5. Melakukan evaluasi terapi cairan dan terapi elektrolit
6. Melakukan evaluasi terapi asam basa
7. Melakukan monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular
8. Melakukan Interpretasi EKG
9. Melakukan asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien dewasa
10. Melakukan asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien dengan penyakit jantung bawaan
11. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 4


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular
bagi perawat anestesi di pelayanan kesehatan sebagai berikut:
WAKTU
NO MATERI JPL
T P PL
A. MATA PELATIHAN DASAR
1 Kebijakan Pengembangan Kompetensi,
2 0 0 2
Profesionalisme dan Etik Legal Perawat Anestesi
2 Keselamatan Pasien dan Peningkatan Mutu Dalam
Pelayanan Asuhan Keperawatan Anestesi 1 0 0 1
Kardiovaskular
3 Konsep dasar anatomi fisiologi jantung 1 0 0 1
Subtotal 4 0 0 4
B. MATA PELATIHAN INTI
1 Farmakologi obat-obat kardiovaskular 1 1 0 2
2 Penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implan
1 1 0 2
(ALEKA)
3 Asuhan keperawatan berbasis Early Recovery
1 1 1 3
After Surgery (ERAS)
4 Pengkajian sistem kardiovaskular 1 1 2 4
5 Terapi cairan dan elektrolit 1 1 1 3
6 Terapi asam basa 1 1 1 3
7 Monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular 1 1 2 4
8 Pengkajian EKG 1 1 2 4
9 Asuhan keperawatan perioperatif anestesi
2 1 2 5
kardiovaskular pada pasien dewasa
10 Asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung 2 1 2 5
bawaan
11 Dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
1 1 1 3
kardiovaskular
Subtotal 13 11 14 38
C MATA PELATIHAN PENUNJANG
1 Building Learning Commitment (BLC) 0 2 0 2
2 Anti Korupsi Gratifikasi 2 0 0 2
3 Rencana Tindak lanjut (RTL) 0 1 0 1
Subtotal 2 3 0 5
JUMLAH 19 14 14 47

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 5


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
C. Ringkasan Mata Pelatihan
1. Mata Pelatihan Dasar (MPD)
a. Kebijakan pengembangan kompetensi, profesionalisme
dan etik legal perawat anestesi
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang kebijakan
pengembangan kompetensi perawat anestesi,
profesionalisme perawat anestesi dan etik legal pelayanan
asuhan keperawatan anestesi
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
memahami kebijakan pengembangan kompetensi,
profesionalisme perawat anestesi, dan etik legal
pelayanan asuhan keperawatan anestesi.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
Menjelaskan kebijakan pengembangan kompetensi
perawat anestesi; b) Menjelaskan profesionalisme perawat
anestesi; c) Menjelaskan etik dan legal pelayanan asuhan
keperawatan anestesi
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Kebijakan pengembangan kompetensi perawat
anestesi
b) Profesionalisme perawat anestesi
c) Etik dan legal pelayanan asuhan keperawatan
anestesi
5) Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, dengan rincian T: 2, P:0, PL: 0

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 6


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
b. Keselamatan pasien dan peningkatan mutu dalam
pelayanan asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang keselamatan pasien
dalam pelayanan asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular, Insiden keselamatan pasien (IKP) dan
pelaporan IKP, Manajemen risiko klinis
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
memahami tentang keselamatan pasien dan peningkatan
mutu dalam pelayanan asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengkuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan tentang keselamatan pasien dalam
pelayanan asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular;
b) menjelaskan konsep Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
dan pelaporan IKP; c) Menjelaskan tentang manajemen
risiko klinis.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan
anestesi,
b) Insiden Keselamatan Pasien (IKP) dan pelaporan IKP,
c) Manajemen risiko klinis.
5) Waktu
Alokasi waktu: 1Jpl, dengan rincian T: 1, P: 0, PL: 0

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 7


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
c. Konsep dasar anatomi fisiologi jantung
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang anatomi jantung dan
pembuluh darah, fisiologi jantung, dan elektrofisiologi
jantung.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
menjelaskan konsep dasar anatomi fisiologi, dan
elektrofisiologi jantung
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengkuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan anatomi jantung dan pembuluh darah; b)
menjelaskan fisiologi jantung; c) menjelaskan
elektrofisiologi jantung
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Anatomi jantung dan pembuluh darah,
b) Fisiologi jantung,
c) Elektrofisiologi jantung.
6) Waktu
Alokasi waktu: 1 Jpl, dengan rincian T: 1, P: 0, PL: 0

2. Mata Pelatihan Inti (MPI)

a. Farmakologi obat-obat kardiovaskular


1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar
farmakologi obat kardiovaskular, dan pemilahan jenis dan
golongan obat kardiovaskular berdasarkan diagnose

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 8


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
2) Hasil Belajar
Setelah mengkuti mata pelatihan ini, peserta mampu
Memilah jenis dan golongan obat kardiovaskular
berdasarkan diagnosa
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan farmakologi obat kardiovaskular, b) memilah
jenis dan golongan obat kardiovaskular berdasarkan
diagnosa
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Konsep dasar farmakologi obat kardiovaskular
b) Pemilahan jenis dan golongan obat kardiovaskular
berdasarkan diagnosa
5) Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, dengan rincian T: 1, P: 1, PL: 0

b. Penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implan


(ALEKA)
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep Alat
Elektronik Kardiovaskular Implan (ALEKA), dan
penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implant
(ALEKA).
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
menggunakan alat elektronik kardiovaskular implan
(ALEKA)
3) Indikator Hasil Belajar

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 9


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
Menjelaskan konsep alat elektronik kardiovaskular implan
(ALEKA); b) menggunakan alat elektronik kardiovaskular
implan pada perioperative.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Konsep dasar alat elektronik kardiovaskular implan
(ALEKA)
b) Penggunaan alat elektronik kardiovaskular implant
(ALEKA) pada perioperatif
5) Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, dengan rincian T: 1, P: 1, PL:0

c. Asuhan keperawatan berbasis Early Recovery After


Surgery (ERAS)
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep Early
Recovery After Surgery (ERAS), Asuhan keperawatan
Early Recovery After Surgery (ERAS) perioperative.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
berbasis Early Recovery After Surgery (ERAS).
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan konsep Early Recovery After Surgery
(ERAS), b) melakukan asuhan keperawatan Early
Recovery After Surgery (ERAS) perioperatif.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 10


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
a) Konsep Early Recovery After Surgery (ERAS),
b) Asuhan Keperawatan Early Recovery After Surgery
(ERAS) perioperatif.
5) Waktu
Alokasi waktu: 3 Jpl, dengan rincian T:1, P:1, PL:1

d. Pengkajian sistem kardiovaskular


1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep pengkajian
sistem kardiovaskular, pengkajian sistem kardiovaskular.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan pengkajian sistem kardiovaskular.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
memahami pengkajian sistem kardiovaskular; b)
melakukan pengkajian sistem kardiovaskular.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Konsep pengkajian sistem kardiovaskular
b) Pengkajian sistem kardiovaskular
5) Waktu
Alokasi waktu: 4 Jpl, dengan rincian T:1, P:1, PL:2

e. Terapi cairan dan terapi elektrolit


1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang terapi cairan, terapi
elektrolit, evaluasi terapi cairan, evaluasi terapi elektrolit.
2) Hasil Belajar

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 11


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan evaluasi terapi cairan dan evaluasi terapi
elektrolit.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan terapi cairan; b) menjelaskan terapi elektrolit;
c) melakukan evaluasi terapi cairan; d) melakukan
evaluasi terapi elektrolit.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Terapi cairan,
b) Terapi elektrolit,
c) Evaluasi terapi cairan,
d) Evaluasi terapi elektrolit,
a. Waktu
Alokasi waktu: 3 Jpl, dengan rincian T:1, P:1, PL:1

f. Terapi asam basa


1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang terapi asam basa,
dan evaluasi terapi asam basa
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan evaluasi terapi asam basa
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan terapi asam basa; b) melakukan evaluasi
terapi asam basa
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 12


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
a) Terapi asam basa,
b) Evaluasi terapi asam basa
5) Waktu
Alokasi waktu: 3 Jpl, dengan rincian T:1, P:1, PL:1

g. Monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular


1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar
monitoring invasif hemodinamik kardiovaskular, monitoring
hemodinamik invasif kardiovaskular.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan melakukan monitoring hemodinamik invasif
kardiovaskular.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan konsep dasar monitoring hemodinamik
invasif kardiovaskular; b) melakukan monitoring
hemodinamik invasif kardiovaskular.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Konsep dasar monitoring hemodinamik invasif
kardiovaskular
b) Monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular
5) Waktu
Alokasi waktu : 3 jpl, dengan rincian T: 1, P:1, PL: 1

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 13


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
h. Pengkajian Elektrokardiogram (EKG)
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar
pengkajian EKG, dan interpretasi EKG.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan menginterpretasi EKG.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan konsep dasar pengkajian EKG; b) melakukan
interpretasi EKG
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah :
a) Konsep dasar pengkajian EKG
b) Interpretasi EKG
5) Waktu
Alokasi waktu: 4 jpl, dengan rincian T: 1, P:1, PL:2

i. Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular


pada pasien dewasa
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep asuhan
keperawatan perioperative anestesi kardiovaskular pada
pasien dewasa, Asuhan keperawatan perioperatif anestesi
pada pasien dewasa
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan melakukan asuhan keperawatan perioperatif
anestesi kardiovaskular pasien dewasa.

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 14


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien dewasa; b) melakukan asuhan
keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pasien
dewasa
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah :
a) Konsep asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien dewasa
b) Asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien dewasa
5) Waktu
Alokasi waktu: 5 jpl, dengan rincian T: 2, P:1, PL:2

j. Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular


pada pasien penyakit jantung bawaan
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep asuhan
keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada
pasien penyakit jantung bawaan, Asuhan keperawatan
perioperative anestesi kardiovaskular pada pasien
penyakit jantung bawaan.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan melakukan asuhan keperawatan perioperatif
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan asuhan keperawatan perioperatif anestesi

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 15


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan b)
melakukan asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah :
a) Konsep asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan
b) Asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan.
c) Waktu
Alokasi waktu: 5 jpl, dengan rincian T: 2, P:1, PL:2

k. Dokumentasi asuhan keperawatan anestesi


kardiovaskular
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar
dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular, dan dokumentasi asuhan keperawatan
anestesi kardiovaskular
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan konsep dasar dokumentasi asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular; b) melakukan
dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 16


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah :
a) Konsep dasar dokumentasi asuhan keperawatan
anestesi kardiovaskular
b) Dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular
5) Waktu
Alokasi waktu: 5 jpl, dengan rincian T: 2, P:1, PL:2

3.Mata Pelatihan Penunjang (MPP)


a. Building Learning Commitment (BLC)
1). Deskripsi
Mata pelatihan ini membahas tentang perkenalan;
pencairan suasana; harapan peserta; pemilihan pengurus
kelas; komitmen kelas.
2). Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta pelatihan
mampu membangun komitmen belajar
3). Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat: a)
melakukan perkenalan, b) melakukan pencairan suasana,
c) menjelaskan harapan peserta, d) melakukan pemilihan
pengurus kelas dan e) menetapkan komitmen kelas.
4). Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Perkenalan
b) Pencairan suasana
c) Harapan peserta
d) Pemilihan pengurus kelas
e) Komitmen kelas

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 17


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
5). Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, dengan rincian T: 0, P: 2, PL: 0

b. Anti Korupsi dan Gratifikasi


1). Deskripsi
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep korupsi, konsep
anti korupsi, upaya pencegahan korupsi dan pemberantasan
korupsi, Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindak
pidana korupsi, gratifikasi.
2). Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta pelatihan
mampu memahami anti korupsi dan gratifikasi
3). Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta pelatihan dapat:
a) menjelaskan konsep korupsi; b) menjelaskan Tindak
Pidana Korupsi, c) menjelaskan budaya anti korupsi; d)
menjelaskan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi;
e) menjelaskan tatacara pelaporan dugaan pelanggaran
Tindakan Pidana Korupsi (TPK)
4). Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Konsep Korupsi
b) Tindak Pidana Korupsi
c) Budaya Anti Korupsi
d) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
e) Tatacara Pelaporan Dugaan Pelanggaran Tindakan
Pidana Korupsi (TPK)
5). Waktu
Alokasi Waktu: 2 Jpl dengan rincian T: 2, P: 0, PL: 0

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 18


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
c. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
1) Deskripsi
Mata pelatihan ini membahas tentang pengertian dan ruang
lingkup RTL, langkah-langkah penyusunan RTL, penyusunan
RTL.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta pelatihan
mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta pelatihan dapat:
a) menjelaskan pengertian dan ruang lingkup RTL; b)
menjelaskan langkah-langkah penyusunan RTL, c) Menyusun
RTL.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Pengertian dan ruang lingkup RTL,
b) Langkah langkah penyusunan RTL
c) Penyusunan RTL
5) Waktu
Alokasi Waktu: 2 Jpl dengan rincian T: 0, P: 2, PL: 0

D. Evaluasi Hasil Belajar


Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui Pre test dan Post test.
Pre test dan post test bertujuan mengetahui efektifitas capaian
pelatihan dengan mengukur tingkat pengetahuan yang dimiliki para
peserta sebelum dan sesudah diberikan materi pelatihan.

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 19


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
BAB III
DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN
ASS
PRE TEST

PEMBUKAAN

Building Learning Commitment (BLC)


Metode : Games, Diskusi Kelompok
EVALUASI PENYELENGGARAAN

Pengetahuan dan Keterampilan


Wawasan
Mata Pelatihan Inti :
1. Farmakologi obat-obat kardiovaskular
Mata Pelatihan Dasar :
2. Penggunaan alat elektronik
1. Kebijakan
kardiovaskular implant (ALEKA)
Pengembangan 3. Asuhan keperawatan berbasis Early
kompetensi, Recovery After Surgery (ERAS)
profesionalisme, dan 4. Terapi cairan dan Terapi elektrolit
etik legal perawat 5. Terapi asam basa
anestesi 6. Pengkajian sistem kardiovaskular
2. Keselamatan pasien dan 7. Monitoring hemodinamik invasif
peningkatan mutu kardiovaskular
dalam asuhan 8. Pengkajian EKG
keperawatan anestesi 9. Asuhan keperawatan perioperatif
kardiovaskular anestesi kardiovaskular pasien dewasa
10. Asuhan keperawatan perioperatif
3. Konsep dasar anatomi
anestesi kardiovaskular PJB
fisiologi jantung
11. Dokumen asuhan keperawatan anestesi
Mata Pelatihan Penunjang:
kardiovaskular
- Anti Korupsi Metode :
- Rencana Tindak Lanjut • Ceramah Interaktif, studi kasus, simulasi,
Metode : praktek lapangan
• Ceramah Interaktif

RTL

PENUTUPAN EVALUASI PESERTA

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 20


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
LAMPIRAN:

1. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP)

RBPMP setiap mata pelatihan yang telah ditetapkan pada struktur kurikulum di atas adalah sebagai berikut:

Nomor : MPD 1
Judul Mata pelatihan : Kebijakan pengembangan kompetensi, profesionalisme perawat anestesi, dan etik legal
pelayanan asuhan keperawatan anestesi.
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang kebijakan pengembangan kompetensi perawat anestesi,
profesionalisme perawat anestesi dan etik legal pelayanan asuhan keperawatan anestesi.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu memahami kebijakan pengembangan
kompetensi, profesionalisme perawat anestesi, dan etik legal pelayanan asuhan keperawatan
anestesi.
Waktu : 2 jpl (T = 2 jpl, P =0 jpl, PL =0 jpl)

Materi Pokok dan Sub Materi Media dan


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan kebijakan 1. Kebijakan pengembangan • Ceramah • Bahan • PP No. 32 tahun
pengembangan kompetensi kompetensi perawat anestesi: interaktif Tayang/ 1996 tentang
perawat anestesi a. Pengertian kompetensi perawat Slide tenaga kesehatan
anestesi • Modul • Herkutanto. Aspek
b. Standar kompetensi perawat • Laptop Medikolegal
anestesi • Proyektor Pelayanan Gawat
c. Dasar hukum pengembangan • Papan tulis Darurat. Majalah
kompetensi perawat anestesi • Flipchart Kedokteran
d. Arah kebijakan pengembangan • Spidol Indonesia.2007;57
perawat anestesi

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 21


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
e. Alur pengembangan kompetensi • UU Kesehatan dan
perawat anestesi Rumah Sakit,
2009, Penyunting
2. Menjelaskan 2. Profesionalisme perawat anestesi: Tim Redaksi
profesionalisme perawat a. Pengertian profesionalisme Yudistira
anestesi b. Hak dan kewajiban perawat • Bambang Tutuko
anestesi dan Qodri Fauzi
3. Menjelaskan etik dan legal 3. Etik dan legal pelayanan asuhan Tanjung. Etik,
pelayanan asuhan keperawatan anestesi medikolegal &
keperawatan anestesi a. Pengertian etika Keselamatan
b. Pengertian legal perawat Pasien. ISBN:
anestesi 978602504610020
c. Aplikasi etik dan legal 17
d. Sanksi terhadap pelanggaran • UU Kesehatan dan
etika Rumah sakit 2009
e. Sanksi terhadap pelanggaran • Herkutanto. Aspek
legal Medikolegal
Pelayanan Gawat
Darurat. MKI.
2007;57

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 22


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPD 2
Judul Mata pelatihan : Keselamatan pasien dan peningkatan mutu dalam pelayanan asuhan keperawatan
anestesi kardiovaskular
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan
anestesi kardiovaskular, Insiden keselamatan pasien (IKP) dan pelaporan IKP,
Manajemen risiko klinis.
Hasil Belajar : Setelah mengkuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami tentang keselamatan
pasien dan peningkatan mutu dalam pelayanan asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular
Waktu : 1 jpl (T =1jpl, P= 0 jpl, PL =0 jpl)

Media dan
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Metode Referensi
Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan 1. Keselamatan pasien dalam asuhan • Ceramah • Bahan • Bambang Tutuko
keselamatan pasien keperawatan anestesi kardiovaskular: interaktif Tayang/ dan Qodri Fauzi
dalam pelayanan a. Konsep dasar keselamatan pasien Slide Tanjung. Etik,
asuhan keperawatan b. Sasaran dan budaya keselamatan • Modul medikolegal &
anestesi kardiovaskular pasien • Laptop Keselamatan
c. Keselamatan pasien dalam asuhan • Proyektor Pasien. ISBN:
keperawatan anestesi kardiovaskular • Flipchart 978602504610020
2. Menjelaskan konsep 2. Insiden keselamatan pasien (IKP) dan • Spidol 17
Insiden Keselamatan pelaporan IKP: • Pedoman Standar
Pasien (IKP) dan a. Konsep dasar IKP Nasional Akreditasi
pelaporan IKP b. Manajemen risiko klinis Rumah Sakit
c. Analisa laporan insiden /RCA (SNARS) Tahun
d. Studi kasus pelaporan IKP dan 2017 tentang
Analisa RCA

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 23


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
3. Menjelaskan tentang 3. Manajemen Risiko Klinis peningkatan mutu
manajemen risiko klinis dan keselamatan
pasien

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 24


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPD 3
Judul Mata pelatihan : Konsep dasar anatomi fisiologi jantung
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang anatomi jantung dan pembuluh darah, fisiologi jantung
dan pembuluh darah, dan elektrofisiologi jantung
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan konsep dasar anatomi
fisiologi, dan elektrofisiologi jantung
Waktu : 1 jpl (T =1 jpl, P=0 jpl, PL =0 jpl)

Materi Pokok dan Sub Media dan Alat


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Materi Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat
1. Menjelaskan anatomi 1. Anatomi jantung dan • Ceramah • Bahan Tayang/ • Hensley, F.A.
jantung dan pembuluh pembuluh darah: interaktif Slide Donald E.M Glenn
darah a. Anatomi jantung • Latihan • Modul P.G.A Practical
b. Anatomi pembuluh • Laptop Approach to Cardiac
darah • Proyektor Anesthesia.2008.
c. Fisiologi jantung dan • Flipchart Lippincott Williams &
pembuluh darah • Spidol Wilkins
normal • Phantom anatomi • Cindy E Boom,
d. Elektrofisiologi jantung jantung Prieta adriane, Riza
2. Menjelaskan Fisiologi 2. Fisiologi jantung : Cytiandy. Panduan
• Panduan
jantung a. Siklus jantung penugasan Klinis Perioperatif
b. Faktor penentu kerja Kardiovaskular
jantung Anestesia. ISBN:
c. Hubungan antara 9876021875551.
aliran, tekanan dan Aksara Bermakna
tahanan darah
1.

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 25


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
3. Menjelaskan 3. Elektrofisiologi jantung :
elektrofisiologi jantung a. Sistem konduksi
jantung
b. Elektrofisiologi jantung

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 26


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPI 1
Judul Mata pelatihan : Farmakologi obat-obat kardiovaskular
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang farmakologi obat kardiovaskular, dan pemilahan
jenis dan golongan obat kardiovaskular berdasarkan diagnosa
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memilah jenis dan golongan obat
kardiovaskular berdasarkan diagnosa
Waktu : 1 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =0 jpl)

Materi Pokok dan Sub Materi Media dan Alat


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar 1. Konsep dasar farmakologi obat • Ceramah • Bahan Tayang/ • Hensley,
farmakologi obat kardiovaskular interaktif Slide F.A. Donald
kardiovaskular a. Obat golongan penyekat beta • Studi kasus • Modul E.M. Glenn
b. Obat golongan nitrat • Laptop P.G.A.
c. Obat golongan blok kanal • Proyektor Practical
kalsium / antagonis kalsium, • Flipchart Approach
inhibitor renin – angiotensin, • Spidol to Cardiac
aldosteron / antagonis angiotensin • Panduan Anesthesia.
II penugasan/ lembar 2008.
d. Obat golongan inotropic kasus Lippincott
Williams &
Wilkins
2. Memilah jenis dan golongan 2. Pemilahan jenis dan golongan obat
obat kardiovaskular kardiovaskular berdasarkan
berdasarkan diagnosa diagnosa :
a. Obat gagal jantung
b. Obat gangguan irama jantung
c. Obat penopang jantung

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 27


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPI 2
Judul Mata pelatihan : Penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implant (ALEKA)
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep Alat Elektronik Kardiovaskular Implan
(ALEKA), dan penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implant (ALEKA)
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menggunakan Alat Elektronik
Kardiovaskular Implant (ALEKA) pada perioperatif
Waktu : 2 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =0 jpl)

Materi Pokok dan Sub Materi Media dan Alat


Indikator Hasil Belajar *Metode Referensi
Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata pelatihan
ini, peserta dapat
1. Menjelaskan konsep alat 1. Konsep alat elektronik • Ceramah • Bahan Tayang/ • Cindy E. Boom.
elektronik kardiovaskular implan kardiovaskular implan (ALEKA): interaktif Slide Tatalaksana
(ALEKA) a. Definisi • Simulasi • Modul perioperative
b. Jenis-jenis ALEKA • Laptop dengan ALEKA.
c. Indikasi • Proyektor Jurnal
d. Kontraindikasi • Pacemaker Anestesiologi
e. Efek samping • Set Generator Indonesia. 2019
f. Nomenklatur PM
2. Menggunakan alat elektronik 2. Penggunaan Alat Elektronik • Panduan
kardiovaskular implan (ALEKA) Kardiovaskular Implan (ALEKA): Simulasi
pada perioperatif a. Preoperatif ALEKA
b. Durante operatif ALEKA
c. Post operatif ALEKA

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 28


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPI 3
Judul Mata pelatihan : Asuhan keperawatan berbasis Early Recovery After Surgery (ERAS)
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep Early Recovery After Surgery (ERAS),
Asuhan keperawatan Early Recovery After Surgery (ERAS) perioperatif.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan asuhan keperawatan
anestesi kardiovaskular berbasis Early Recovery After Surgery (ERAS)
Waktu : 3 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =1 jpl)

Materi Pokok dan Sub Materi Media dan


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat
1. Menjelaskan konsep Early
1. Konsep Early Recovery After • Ceramah • Bahan • Cindy E. Boom.
Surgery (ERAS): interaktif Konsep ERAS
Recovery After Surgery tayang/ Slide
(ERAS)
a. Definisi • Studi kasus • Modul
kardiovaskular
b. Konsensus ERAS • Praktik • ERAS
c. ERAS pada kardiovaskular • Laptop
lapangan kardiovaskular
• Proyektor
jurnal
2. Melakukan asuhan 2. Asuhan keperawatan ERAS • Panduan
keperawatan ERAS perioperatif: studi kasus /
perioperatif a. Pre operatif lembar kasus
b. Durante operatif • Panduan
c. Pasca operatif Praktik
lapangan

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 29


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPI 4
Judul Mata pelatihan : Pengkajian sistem kardiovaskular
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep pengkajian sistem kardiovaskular, pengkajian
sistem kardiovaskular.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pengkajian sistem
kardiovaskular
Waktu : 3 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =1 jpl)

Materi Pokok dan Sub Media dan Alat


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Materi Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan tentang 1. Konsep pengkajian • Ceramah • Bahan tayang
pengkajian sistem sistem kardiovaskular: Tanya • Modul • Black, J.M and Hawks, J.H
(2009). Medical Surgical
kardiovaskular a. Pengertian Jawab • Laptop
• Simulasi Nursing Clinical
b. Tujuan • proyektor/
Management for Positive
• Praktik screen
2. Melakukan pengkajian sistem 2. Pengkajian sistem Outcomes, 8th ed. Philipine.
lapangan • Flip chart
kardiovaskular kardiovaskular: • Opie Lionel H and Gersh
• Whiteboard
a. Anamnesa Bernard J, (2005). Gruds
• Post it for the Heart, 6th Ed.
b. Pemeriksaan sistem • Panduan
kardiovaskular Stanfford: Saunders
simulasi • Tortora Gerard J and
c. Pemeriksaan
• Panduan derrickson Bryan, (2009).
penunjang
praktik Principle of Anatomi and
kardiovaskular
lapangan Physiology, 12 Ed. Asia:
John Wiley & Sons.

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 30


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPI 5
Judul Mata pelatihan : Terapi cairan dan terapi elektrolit
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang terapi cairan, evaluasi terapi cairan, terapi elektrolit,
evaluasi terapi elektrolit
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan evaluasi terapi cairan dan
evaluasi terapi elektrolit
Waktu : 3 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =1 jpl)

Materi Pokok dan Sub Media dan Alat


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Materi Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan tentang terapi 1. Terapi cairan: • Ceramah • Bahan tayang • Guyton, A. Kompartemen
cairan a. Anatomi cairan Tanya • Modul Cairan Tubuh: Cairan
tubuh Jawab • Laptop Ekstraseluler dan
b. Kebutuhan cairan • Studi • Proyektor/ Intraseluler. Buku Ajar
c. Proses pergerakan kasus screen Fisiologi Kedokteran Ed 9.
cairan tubuh • Praktik • Flip chart Jakarta.
d. Perubahan cairan lapangan • Whiteboard • Latief, AS, dkk. Petunjuk
tubuh
2. Menjelaskan tentang terapi 2. Terapi elektrolit : • Spidol Praktis Anethesiologi:
elektrolit a. Konsep dasar • Hasil Lab Terapi Cairan Pada
elektrolit Pembedahan. Edisi kedua.
elektrolit
b. Kebutuhan elektrolit • Panduan Bagian Anestesiologi dan
penugasan / Terapi Intensif. FKUI. 2002
c. Jenis-jenis elektrolit
lembar kasus • Graber, MA. Terapi Cairan,
• Panduan Elektrolit dan Metabolik.
3. Melakukan evaluasi terapi 3. Evaluasi terapi cairan:
praktik Edisi kedua. Jakarta:
cairan a. Gangguan
lapangan Farmedia. 2003.
keseimbangan air
b. Evaluasi terapi • Lyon Lee. Resuscitation

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 31


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
cairan Fluids, Disorder of Fluid
c. Pemilihan cairan and Eelectrolyte balance.
4. Melakukan evaluasi terapi 4. Evaluasi terapi Oklahoma State University
elektrolit elektrolit: – Center for Veterinary
a. Gangguan Health. 2006.
keseimbangan
elektrolit
b. Evaluasi terapi
elektrolit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 32


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPI 6
Judul Mata pelatihan : Terapi asam basa
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang terapi asam basa, evaluasi terapi asam basa.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan evaluasi terapi asam
basa
Waktu : 3 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =1 jpl)

Materi Pokok dan Sub Media dan Alat


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Materi Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan tentang terapi 1. Terapi asam basa: • Ceramah • Bahan tayang • Horne, M.M &
asam basa a. Definisi Tanya • Modul Swearingen, P.L. (2000).
b. Keseimbangan Jawab Keseimbangan Cairan,
• Laptop
asam basa • Studi • Proyektor/
Elektrolit, dan Asam
c. Pengaturan kasus Basa. Edisi 2. Jakarta:
screen
keseimbangan • Praktik • Flip chart
Penerbit Buku
asam basa lapangan Kedokteran EGC.
• Whiteboard
2. Melakukan evaluasi terapi 2. Evaluasi terapi asam • Abramowitz M. Acid Base
asam basa basa: • Spidol Balance and Physical
a. Gangguan • Lembar hasil Function. Clinical Journal
keseimbangan lab AGD of American Society of
asam basa • Panduan studi Nephrology. 2015;10(12):
b. Evaluasi terapi kasus / lembar 2232-2242
asam basa kasus • Sacks G. The ABC’s of
• Panduan praktik Acid Base Balance. The
lapangan Journal of Pediatric
Pharmacology and
Therapeutics. 2004;9(4):
235-242

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 33


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPI 7
Judul Mata pelatihan : Monitoring Hemodinamik Invasif Kardiovaskular
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep monitoring hemodinamik invasif
kardiovaskular, monitoring hemodinamik kardiovaskular
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan monitoring hemodinamik
invasif kardiovaskular
Waktu : 3 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =1 jpl)

Materi Pokok dan Sub Media dan Alat


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Materi Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar 1. Konsep dasar monitoring • Ceramah • Bahan tayang • Boldt J. Hemodynamic
monitoring hemodinamik hemodinamik invasif interaktif • Modul monitoring in the
invasif kardiovaskular kardiovaskular: • Studi kasus • Laptop intensive care unut.
a. Pengertian • Praktik • Proyektor/ Critical Care 2002,
b. Tujuan lapangan screen 6:6:52-59
2. Melakukan monitoring 2. Monitoring hemodinamik • Flip chart • Vincent et al. Update on
hemodinamik invasif invasif kardiovaskular • Video hemodynamic monitoring
kardiovaskular a. Monitoring tekanan monitoring – a consensus of 16.
darah arteri hemodinamik Critical Care 2011.
b. Monitoring tekanan • Panduan studi 15:229
darah vena sentral kasus / lembar • Maqder S. Invasive
c. Monitoring tekanan kasus hemodynamic monitoring.
darah arteri
• Panduan Critical Care Clin 2015
pulmonalis praktik Jan;31(1):67-68
lapangan • Bridges EJ. Pulmonary
artery pressure
monitoring: when, how,
and what else to use.
AACN AdvCrit Care
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 34
Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPI 8
Judul Mata pelatihan : Pengkajian Elektrokardiogram (EKG)
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang elektrofisiologi sel otot jantung, sandapan EKG, kurva
EKG, EKG strip, konsep interpretasi EKG, Interpretasi EKG
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menginterpretasi EKG
Waktu : 4 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =2 jpl)

Materi Pokok dan Sub Media dan Alat


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Materi Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar 1. Konsep dasar pengkajian • Ceramah • Bahan tayang • Del.aune sue, C &
pengkajian EKG EKG : Tanya • Modul Ladner, P K (2011).
a. Elektrofisiologi sel Jawab • Laptop Fundamentals of Nursing
otot jantung • Studi kasus • LCD/ screen Standart & Practice, 4th
b. Sandapan EKG • Praktik • Flip chart Australian: Delmar
c. Kurva EKG lapangan • Mesin EKG • Woods Susan L., dkk
d. Interpretasi EKG • Hasil EKG (2009). Cardiac Nursing,
2. Melakukan interpretasi EKG 3. Interpretasi EKG: • Panduan studi 6th Edition. Philadelphia:
a. Penilaian EKG strip kasus / lembar Lippincott Williams &
b. Prosedur langkah kasus Wilkins
interpretasi
• Panduan
c. Dokumentasi
praktik
lapangan

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 35


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPI 9
Judul Mata pelatihan : Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pasien dewasa
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pasien dewasa, Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular
pasien dewasa
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan asuhan keperawatan
perioperative anestesi kardiovaskular pasien dewasa
Waktu : 5 jpl (T = 2 jpl, P= 1 jpl, PL =2 jpl)

Materi Pokok dan Sub Media dan


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Materi Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep asuhan 1. Konsep asuhan • Ceramah • Bahan • Del.aune sue, C & Ladner,
keperawatan perioperatif keperawatan perioperatif Tanya tayang P K (2011). Fundamentals
anestesi kardiovaskular anestesi kardiovaskular Jawab • Modul of Nursing Standart &
pada pasien dewasa pada pasien dewasa: • Studi kasus • Laptop Practice, 4th Australian:
a. Pengertian • Praktik • LCD/ screen Delmar
b. Tujuan Lapangan • Flip chart • Woods Susan L., dkk
2. Melakukan asuhan 2. Asuhan keperawatan • Panduan (2009). Cardiac Nursing, 6th
keperawatan perioperatif perioperative anestesi studi kasus / Edition. Philadelphia:
kardiovaskular pada pasien kardiovaskular pada lembar Lippincott Williams &
dewasa pasien dewasa: kasus Wilkins
a. Askep PJK • Panduan • Sylvia Talkinston, 1089
b. Askep Penyakit praktik Every Nurses Guide to
jantung katup lapangan Cardiovascular, Flschline
c. Askep penyakit Publishing Company
vaskular

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 36


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPI 10
Judul Mata pelatihan : Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien penyakit jantung
bawaan
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pasien penyakit jantung bawaan, Asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pasien penyakit jantung bawaan
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan asuhan keperawatan
perioperative anestesi kardiovaskular pasien penyakit jantung bawaan
Waktu : 5 jpl (T = 2 jpl, P= 1 jpl, PL =2 jpl)

Materi Pokok dan Sub Media dan


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Materi Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan asuhan 1. Konsep asuhan • Ceramah • Bahan • Hazinski, MF. 1992.
keperawatan perioperatif keperawatan perioperatif Tanya tayang Nursing Care of The
anestesi kardiovaskular anestesi kardiovaskular Jawab • Modul Critical Ill Chilld. The
pada pasien penyakit pada pasien PJB: • Simulasi • Laptop United State of America:
jantung bawaan a. Pengertian • Praktik • LCD/ screen Mosby – Year Book
b. Klasifikasi lapangan • Flip chart Second Edition
2. Melakukan asuhan 2. Asuhan keperawatan • Manekin • Cintyandi, Riza. 2014.
keperawatan perioperatif perioperatif anestesi tangan dan Anestesi Jantung
kardiovaskular pada pasien kardiovaskular pada akses Kongenital. Jakarta :
penyakit jantung bawaan pasien PJB: • Panduan Aksara Bermakna
a. Askep ASD-VSD simulasi
b. Askep TOF • Panduan
c. Askep PDA praktik
lapangan

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 37


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPI 11

Judul Mata pelatihan : Dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular


Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar dokumentasi asuhan keperawatan
anestesi kardiovaskular, dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan dokumentasi asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular
Waktu : 4 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =2 jpl)

Materi Pokok dan Sub Media dan


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Materi Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar 1. Konsep dasar 1. Ceramah • Bahan • Del.aune sue, C & Ladner,
dokumentasi asuhan dokumentasi asuhan Tanya tayang P K (2011). Fundamentals
keperawatan anestesi keperawatan anestesi Jawab • Modul of Nursing Standart &
kardiovaskular kardiovaskular : 2. Latihan • Laptop Practice, 4th Australian:
a. Pengertian 3. Praktik • LCD/ screen Delmar
b. Tujuan lapangan • Flip chart • Woods Susan L., dkk
1. Melakukan dokumentasi 2. Dokumentasi asuhan • Formulir (2009). Cardiac Nursing, 6th
asuhan keperawatan keperawatan anestesi dokumentasi Edition. Philadelphia:
anestesi kardiovaskular kardiovaskular anestesi Lippincott Williams &
a. Pre operatif • Panduan Wilkins
b. Intra operatif latihan • Sylvia Talkinston, 1089
c. Post operatif
• Every Nurses Guide to
Panduan Cardiovascular, Flschline
praktik Publishing Company
lapangan

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 38


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPP 1
Judul Mata pelatihan : Building Learning Comitment (BLC)
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang perkenalan, pencairan suasana kelas, harapan
peserta, pemilihan penguru skelas, komitment kelas
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun komitmen belajar
Waktu : 2 jpl (T = 0 jpl, P=2 jpl, PL =0 jpl)

Materi Pokok dan Sub Media dan Alat


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Materi Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta dapat:
1. Melakukan perkenalan 3. Perkenalan • Games • Papan Flip • Pusat Pelatihan SDM
3. Melakukan pencairan suasana 4. Pencairan suasana • Diskusi chart Kesehatan. Badan PPSDM
4. Menjelaskan harapan peserta 5. Harapan peserta Kelompok • Kertas Kesehatan. Modul
5. Melakukan pemilihan 6. Pemilihan pengurus kelas flipchard Pelatihan Bagi Pelatih
pengurus kelas • Spidol kader Kesehatan. 2018
6. Menetapkan komitmen kelas 7. Komitmen kelas • Kertas HVS • Pusat Pelatihan SDMK
• Bolpoin Badan PPSDM Kesehatan.
• Post it Modul TOT Promkes Bagi
• Panduan Kader.2016
diskusi • Pusdiklat Aparatur
kelompok BPPSDM Kesehatan,
Modul Pelatihan Tenaga
Pelatih Program
Kesehatan, Jakarta, 2011

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 39


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPP 2
Judul Mata pelatihan : Anti Korupsi dan Gratifikasi
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep korupsi, konsep anti korupsi, Upaya
pencegahan korupsi dan pemberantasan korupsi, tatacara pelaporan dugaan
pelanggaran tindak pidana korupsi, gratifikasi
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Anti Korupsi dan
gratifikasi
Waktu : 1 jpl (T = 1 jpl, P= 0 jpl, PL =0 jpl)

Materi Pokok dan Sub Media dan Alat


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Materi Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata pelatihan ini,
peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep korupsi 1. Konsep Korupsi
• Curah • Bahan • Materi E-learning
a. Definisi korupsi
Pendapat Tayang/ Slide Penyuluh Anti Korupsi
b. Dasar hokum tentang
korupsi • Ceramah • Modul ACLC
tanya KPKhttps://aclc.kpk.go
c. Ciri-ciri korupsi • Laptop
jawab .id/
d. Bentuk / jenis korupsi • LCD
• UU No 31 tahun 1999
e. Tingkatan korupsi • ATK
tentang
f. Faktor penyebab • Flipchart pemberantasan Tindak
korupsi • Spidol Pidana Korupsi
2. Menjelaskan konsep anti korupsi 2. Konsep anti korupsi: • Video • UU No. 20 Tahun
a. Definisi anti korupsi
b. Nilai – nilai anti 2001 tentang
korupsi Perubahan Atas UU
c. Prinsip – prinsip anti No. 31 Tahun 1999
korupsi
3. Menjelaskan upaya pencegahan 3. Upaya pencegahan korupsi
korupsi dan pemberantasan dan pemberantasan
korupsi korupsi:
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 40
Anestesi di Pelayanan Kesehatan
a. Upaya pencegahan
korupsi
b. Upaya pemberantasan
korupsi
c. Strategi komunikasi
anti korupsi
4. Menjelaskan tatacara pelaporan 4. Tatacara pelaporan dugaan
dugaan pelanggaran tindak pelanggaran tindak pidana
pidana korupsi korupsi:
a. Laporan
b. Pengaduan
c. Peran serta
masyarakat
d. Tatacara
penyampaian
pengaduan
5. Menjelaskan gratifikasi 5. Gratifikasi:
a. Pengertian gratifikasi
b. Landasan hukum
gratifikasi
c. Gratifikasi merupakan
tindak pidana korupsi
d. Contoh gratifikasi
e. Sanksi gratifikasi

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 41


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Nomor : MPP 3
Judul Mata pelatihan : Rencana Tindak lanjut (RTL)
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang pengertian dan lingkup RTL, langkah-langkah
penyusunan RTL, penyusunan RTL
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta menyusun rencana tindak lanjut (RTL)
Waktu : 2 jpl (T = 2 jpl, P= 0 jpl, PL =0 jpl)

Materi Pokok dan Sub Media dan Alat


Indikator Hasil Belajar Metode Referensi
Materi Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata pelatihan ini,
peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian dan 1. Pengertian dan ruang • Ceramah • Bahan • Pusdiklat Aparatur,
ruang lingkup RTL lingkup RTL tanya Tayang/ Slide standar
jawab • Modul Penyelenggaraan
• Laptop Pelatihan. 2012.
2. Langkah – langkah Jakarta.
2. Menjelaskan konsep anti korupsi • LCD
penyusunan RTL • ATK
• Flipchart
• Spidol
3. Menyusun RTL 3. Penyusunan RTL • Format RTL

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 42


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
2. Master Jadwal
Master jadwal pelatihan keperawatan anestesi kardiovaskular bagi
perawat di pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:

Hari Jam Materi JPL Fasilitator

I 07.45 – 08.30 Pre tes - TOC


08.30 – 08.45 Pembukaan - Ka Instalasi Diklat
08.45 – 10.15 BLC 2 MOT
10.15 – 10.30 Coffee Break -
10.30 – 12.00 Kebijakan Pengembangan 2 Ketua HIPANI
Kompetensi,Profesionalisme
dan etik legal Perawat
Anestesi
12.00 – 13.00 Ishoma -
13.00 – 13.45 Keselamatan Pasien dan 1 Ka Sub Komite
Peningkatan Mutu Dalam Keselamatan
Pelayanan Asuhan Pasien
Keperawatan Anestesi
Kardiovaskular
13.45 – 14.30 Konsep dasar anatomi 1 Tim Fasilitator
fisiologi jantung
14.30 – 14.15 Coffee Break -
14.15 – 16.15 Farmakologi obat-obat 2 Tim Fasilitator
kardiovaskular
16.15 – 17.30 Anti korupsi gratifikasi 2 Ka SPI
10
II 07.45 – 08.00 Refleksi MOT
08.00 – 09.30 Penggunaan Alat Elektronik 2 Tim Fasilitator
Kardiovaskular Implan
(ALEKA)
09.30 – 09.45 Coffee break
09.45 – 11.15 Asuhan keperawatan 2 Tim Fasilitator
berbasis Early recovery After
Surgery (ERAS)
11.45 – 12.00 Pengkajian sistem 1 Tim Fasilitator
kardiovaskular
12.00 – 13.00 Ishoma -
13.00 – 13.45 Pengkajian sistem 1 Tim Fasilitator
kardiovaskular
13.45 – 15.15 Terapi cairan dan terapi 2 Tim Fasilitator
elektrolit

15.15 – 15.30 Coffee break -


15.30 – 17.00 Terapi asam basa 2 Tim Fasilitator

10

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 43


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
III 07.45 – 08.00 Refleksi MOT
08.00 – 09.30 Monitoring hemodinamik 2 Tim Fasilitator
sistem kardiovaskular
09.30 – 09.45 Coffee break -
09.45 – 11.15 Pengkajian EKG 2 Tim Fasilitator
11.15 – 12.00 Asuhan keperawatan 1 Tim Fasilitator
perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien
dewasa
12.00 – 13.00 Ishoma -
13.00 – 14.30 Asuhan keperawatan 2 Tim Fasilitator
perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien
dewasa
14.30 – 15.15 Asuhan keperawatan 1 Tim Fasilitator
perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien
penyakit jantung bawaan
15.15 – 15.45 Coffee break -
15.45 – 17.45 Asuhan keperawatan 3 Tim Fasilitator
perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien
penyakit jantung bawaan
11
IV 07.45 – 08.00 Refleksi MOT
08.00 – 09.30 Dokumentasi asuhan 2 Tim Fasilitator
keperawatan anestesi
kardiovaskular
09.30 – 09.45 Coffee break -
09.45 – 10.45 Praktik lapangan asuhan 1 Tim Fasilitator
keperawatan berbasis Early
recovery After Surgery
(ERAS)
10.45 – 11.45 Praktik lapangan pengkajian 1 Tim Fasilitator
sistem kardiovaskular
11.45 – 12.45 Ishoma -
12.45 – 13.45 Praktik lapangan pengkajian 1 Tim Fasilitator
sistem kardiovaskular
13.45 – 14.45 Praktik lapangan terapi 1 Tim Fasilitator
cairan dan terapi elektrolit
14.45 – 15.00 Coffee break -

15.00 – 16.00 Praktik lapangan terapi 1 Tim Fasilitator


asam basa

16.00 – 18.00 Praktik lapangan pengkajian 2 Tim Fasilitator


EKG

9
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 44
Anestesi di Pelayanan Kesehatan
V 07.45 – 08.00 Refleksi MOT
08.00 – 09.00 Praktik lapangan pengkajian 1 Tim Fasilitator
sistem monitoring
hemodinamik kardiovaskular
09.00 – 09.15 Coffee break -
09.15 – 11.15 Praktik lapangan asuhan 2 Tim Fasilitator
keperawatan perioperatif
anestesi kardiovaskular
pada pasien dewasa
11.15 – 12.15 Praktik lapangan asuhan 1 Tim Fasilitator
keperawatan perioperatif
anestesi kardiovaskular
pada pasien penyakit
jantung bawaan
12.15 – 13.15 Ishoma
13.15 – 14.15 Praktik lapangan asuhan 1 Tim Fasilitator
keperawatan perioperatif
anestesi kardiovaskular
pada pasien penyakit
jantung bawaan
14.15 – 15.15 Praktik lapangan 1 Tim Fasilitator
dokumentasi asuhan
keperawatan anestesi
kardiovaskular
15.15 – 15.30 Coffee break
15.30 – 16.15 RTL 1 Tim Fasilitator
16.15 – 16.30 Post Test TOC
16.30 – 17.00 Penutupan Ka Instalasi Diklat
7
Jumlah Total 47
-

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 45


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Penugasan

Mata Pelatihan Inti 1: Farmakologi Obat-obat kardiovaskular

Jenis Penugasan : Studi Kasus


Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, diharapkan
peserta mampu memilah jenis dan golongan obat
kardiovaskular berdasarkan diagnosa
Bahan :

1. Lembar kasus

Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Tiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Setiap kelompok membahas kasus sesuai dengan bahan
penugasan, mendiskusikan, membuat rangkuman dan
mempersiapkan presentasi, selama 15 menit
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point.
5. Setiap kelompok memaparkan hasil pembahasan studi kasus.
Pemaparan dilakukan masing-masing selama 5 menit dan
dilaksanakan secara diskusi panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian
dan tanggapan kelompok lain.
7. Setiap kelompok menyampaikan hasil perbaikan penyajian.

Waktu Studi Kasus: 45 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 46


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Kasus MPI 1

Pasien laki-laki ABA, usia 60 thn, di diagnosa CAD 3 VD, Left Main
Diseases 30%, EF 35%, LV disfunction

• Hasil Kateterisasi :
LM : stenosis 30%

LAD : total oklusi 90% distal LAD

LCX : stenosis 80%

OM1 : Oklusi 50% di mid

RCA : oklusi 90% di pangkal RCA

Kesimpulan : CAD 3 VD, LM diseases 30%

• Hasil Ekokardiografi : Penurunan fungsi LV, dilatasi LV, segmental


hipokinetik terutama di septal, EF 35% ( Simpson's), TAPSE : 1,2
cm. Mild Mitral regurgitasi, mild Trikuspid regurgitasi.
• Hasil Rontgen Thorak: corakan paru bertambah, hilus sedikit
membesar dan apikalisasi, tanda-tanda pembesaran jantung kiri
dengan gejala awal edema paru kiri.
• Riwayat penyakit : Hipertensi, DM tipe II.
• Merokok sejak usia 20 thn, berhenti setahun yang lalu.
• Kesimpulan hasil Laboratorium: Hiperkolestrolemi, Gula darah puasa
120 mg/dL, Na+ 129 mg/dL.
• Obat yang diminum saat ini :
Amlodipin 2x1 tab,
Digoksin 1x 5 mg
Metformin 2 x 500 mg
Furosemide 1x 40 mg
Simvastatin 1 x 1 tab

Pasien direncanakan untuk dilakukan tindakan CABG on Pump,


direncakan 4 graft.

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 47


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Pertanyaan :

1. Bagaimana target persiapan obat-obat pasien sebelum operasi?


2. Obat apa yang harus dihentikan sebelum operasi dan obat apa yang
harus dilanjutkan hingga hari operasi?
3. Obat-obat apa yang kiranya dapat berkaitan dengan kondisi
hemodinamik pasien saat akan dilakukan induksi anestesi?
4. Bagaimana antisipasinya?

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 48


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 2 : Penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular
Implan (ALEKA)

Jenis Penugasan : Simulasi


Tujuan : Setelah mengikuti simulasi ini, diharapkan peserta
mampu memahami dan mempresentasikan konsep
dasar Alat Elektronik Kardiovaskular Implan
(ALEKA)
Bahan : 1. Generator pacu jantung
2. Video ICD / ALEKA lainnya
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 3 (tiga) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 8 (delapan) orang peserta.
2. Tiap kelompok memilih ketua, penyaji, dan notulen.
3. Setiap kelompok membahas topik Simulasi sesuai bahasan dengan
menggunakan beberapa alat ALEKA, mendiskusikan, membuat
rangkuman, mempersiapkan presentasi selama 15 menit dan
mempresentasikan mengenai :
a. Kelompok 1 : Preoperatif ALEKA
b. Kelompok 2 : Durante operatif ALEKA
c. Kelompok 3 : Post operatif ALEKA
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point
5. Setiap kelompok memaparkan hasil pembahasan simulasi konsep
dasar Alat Elektrolit Kardiovaskular Implan (ALEKA) dengan
menggunakan hasil rangkuman serta bahan simulasi diantaranya
alat Generator Pacu Jantung/ video ICD/ ALEKA lainnya masing-
masing selama 5 menit.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain
- Waktu studi kasus: 45 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 49


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 3 : Konsep dasar asuhan keperawatan berbasis
Early Recovery After Surgery (ERAS)

Jenis Penugasan : Studi kasus


Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, diharapkan
peserta mampu memahami dan mempresentasikan
konsep dasar asuhan keperawatan berbasis Early
Recovery After Surgery (ERAS)
Bahan : 1. Lembar kasus
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Setiap kelompok membahas studi kasus topik terkait ERAS sesuai
dengan kasus yang diberikan, membuat rangkuman, dan
menyiapkan presentasi selama 15 menit.
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point.
5. Setiap kelompok memaparkan hasil pembahasan studi kasus.
Pemaparan dilakukan masing-masing selama 5 menit.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.
7. Setiap kelompok menyampaikan hasil perbaikan penyajian.

Waktu Studi Kasus: 45 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 50


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Kasus Mata Pelatihan Inti 3:
Konsep dasar asuhan keperawatan berbasis Early Recovery After
Surgery (ERAS)
Anamnesa :
Pasien Tn AR, Laki-laki usia 60 tahun dikonsulkan oleh TS Bedah
Thorak Kardiovaskular dengan diagnose CAD 3VD rencana dilakukan
tindakan CABG 3 graft. Kondisi saat dikonsulkan : klinis baik tampak
sakit sedang, riwayat alergi disangkal, asthma, TBC, riwayat operasi,
serangan jantung dan sakit berat lainnya disangkal. Pasien rutin minum
OAD dan Amlodipin, sesekali minum Cedocard bila dirasakan nyeri dada.

Data pemeriksaan adalah sebagai berikut:


- TD 160/ 90 mmHg, HR 55x/mnt, SpO2 99%
- Hasil Angiografi: CAD 3 VD, LM 70%, LAD stenosis proximal 60%,
LCX stenosis 45%, RCA stenosis 70%, kiri mendapat asupan dari
kolateralisasi RCA
- Hasil Ekokardiografi: LV dilatasi, EF 55%, TAPSE 2,0 cm, katup
jantung MR mild, katup lain normal
- Hasil Rx: Gambaran pembesaran jantung, hilus tidak menebal,
corakan paru dalam batas normal.
- Hasil Laboratorium: Hb 9,5 gr/dL, Kholesterol total 260 mg/dL, LDL
55/HDL 180, GDS 180 mg, HbA1C 7, Ureum 23, kreatinin 1,3 gr/dL.
HbsAg -, antiHbsAg +. SGOT/GPT 15/25.
- Hasil evaluasi DUS (duplex ultrasound) vaskuler: normal arteri dan
vena, tampak sedikit kalsifikasi yang tidak signifikan.
- Hasil pemeriksaan fisik : dalam batas normal, kesulitan intubasi tidak
ditemukan. Sequelae stroke maupun penyakit lain tidak ditemukan.

Jawaban Konsul Anestesi :


Setuju dilakukan Anestesia Umum untuk tindakan CABG 3 graft pada
pasien Tn AR/ 60 tahun dengan diagnose CAD 3VD, LM 70%, DM, HT
terkontrol. Hb 9,5 gr/dL.
Persiapan anestesi, operasi, darah dan puasa lakukan sesuai SOP
persiapan operasi CABG.

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 51


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 3 : Konsep dasar asuhan keperawatan berbasis
Early Recovery After Surgery (ERAS)

Jenis Penugasan : Praktik lapangan


Tujuan : Setelah menyelesaikan praktik lapangan, peserta
diharapkan mampu memahami dan melakukan
asuhan keperawatan berbasis Early Recovery After
Surgery (ERAS)
Bahan :
1. Lembar ceklist persiapan pra operasi, durante dan post operatif
2. Set Mesin Anestesi
3. Set troli Anestesi
4. Set Alkes dan obat Anestesi
5. Set Intubasi
6. Set Monitoring anestesia kardiovaskular tindakan CABG
7. Set Pemasangan monitoring Invasif
8. Pasien CAD yang akan menjalani tindakan CABG

Langkah-langkah :
1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok menempati kamar operasi yang telah
ditentukan dengan setiap kelompok dibimbing oleh satu orang
Instruktur.
3. Setiap kelompok mengikuti seluruh tahapan mulai dari persiapan
asuhan keperawatan saat periode pra, durante dan post operasi
dan mengambil inti dari setiap tahapan ERAS yang dilakukan
sesuai dengan topik kelompoknya selama 25 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 52


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
4. Masing-masing kelompok mendiskusikan dengan Instruktur
kelompok masing-masing, membuat resume dan menyiapkan
presentasi singkat selama 10 menit.
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil demonstrasi secara
singkat dan padat dalam diskusi panel dipimpin oleh salah satu
Instruktur yang ditunjuk selama 5 menit.
6. Instruktur merangkum hasil diskusi kegiatan demonstrasi ASKEP
ERAS.

Waktu Praktik Lapangan: 60 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 53


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 4: Pengkajian Sistem Kardiovaskular

Jenis Penugasan : Simulasi


Tujuan : Setelah mengikuti simulasi ini, diharapkan peserta
mampu melakukan pengkajian sistem kardiovaskular
Bahan :
1. Manekin full body
2. Stetoskop
3. Hasil pemeriksaan penunjang kardiovaskular
4. Lembar SOAP
Langkah-langkah :

1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji, dan notulen.
3. Setiap kelompok akan melakukan simulasi pengkajian sistem
kardiovaskular dengan menggunakan manekin full body, membuat
rangkuman, algoritma dan mempersiapkan presentasi, mengenai
anemnesia sistematis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang sistem kardiovaskular selama 15 menit.
4. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembahasan kelompoknya dan mensimulasikannya di manekin.
Teknik anamnesa diperagakan, pemeriksaan sistem kardiovaskular
diperagakan di manekin full body dan hasil pemeriksaan penunjang
di diinterpretasikan selama 5 menit.
5. Semua hasil pemeriksaan dirangkum dan dimasukkan ke dalam
lembar SOAP
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain
Waktu Simulasi: 45 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 54


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 4: Pengkajian Sistem Kardiovaskular

Jenis Penugasan : Praktik Lapangan


Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, diharapkan
peserta mampu melakukan pengkajian sistem
kardiovaskular
Bahan :
1. Pasien penyakit jantung
2. Stetoskop
3. Lembar cheklist praktik lapangan MPI 4
4. Lembar SOAP praktik lapangan MPI 4
5. SOAP terintegrasi sistem online RS/ CPPT
6. Hasil pemeriksaan penunjang jantung
Langkah-langkah :

1. Peserta dibagi menjadi 5 (lima) kelompok, masing-masing kelompok


terdiri dari 5 (lima) orang peserta dan didampingi oleh satu orang
instruktur.
2. Masing-masing kelompok mendapat 1 pasien penyakit jantung yang
akan menjalani operasi jantung
3. Setiap kelompok melakukan anamnesis sistematis, pemeriksaan
sistem kardiovaskular, dan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang
selama 30 menit.
4. Semua hasil dituliskan didalam lembar SOAP dan laporan SOAP
terintegrasi sistem online RS/CPPT
5. Setiap kelompok akan mendiskusikan hasil praktik lapangan dengan
instruktur pendamping selama 15 menit
6. Instruktur akan merangkum dan memberikan masukan terkait hasil
praktik lapangan ketiga kelompok selama 15 menit.
Lama Praktik Lapangan: 60 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 55


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
LEMBAR CHEKLIST PRAKTIK LAPANGAN

Mata Pelatihan Inti 4: Pengkajian Sistem Kardiovaskular

Lembar Cheklist Praktik Lapangan MPI 4.

Pengkajian Dilakukan dengan benar Ya / Tidak


Sistim
Kardiovaskular
Anamnesa 1. Perkenalan dengan pasien
2. Memeriksa semua data pasien
3. Melakukan anamnesa sistematis
Pemeriksaan 1. Sistem pernapasan
Kardiovaskular 2. Patensi jalan napas untuk
Intubasi
3. Sistem kardiovaskular
4. Pemeriksaan fisik standar
5. Ekstremitas
Pemeriksaan 1. Hasil laboratorium
2. Hasil EKG
Penunjang
3. Hasil Thorax photo
4. Hasil Angiografi
5. Hasil Ekokardiografi
6. Hasil DUS arteri-vena
7. Hasil pemeriksaan tambahan
lain

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 56


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar SOAP Praktik Lapangan MPI 4

Tgl :
Nama Pasien :
No. MR :
DOB :
TB/ BB :
Diagnosa :
Rencana tindakan :
DPJP :

Lembar SOAP

Subjek

Objektif

Asessment

Plann

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 57


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 5: Terapi cairan dan terapi elektrolit

Jenis Penugasan : Studi kasus


Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu memahami dan
mempresentasikan evaluasi terapi cairan dan
evaluasi terapi elektrolit.
Bahan :
1. Lembar kasus MPI 5
2. Cairan Infus golongan Kristaloid, Koloid, Hiperosmolar
3. Hasil analisa gas darah (AGD)
4. Lembar SOAP
Langkah-langkah :

1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji, dan notulen.
3. Setiap kelompok akan membahas kasus terkait materi, dengan
menggunakan bahan-bahan cairan infus kristaloid, koloid,
hyperosmolar dan hasil analisa gas darah (AGD), membuat
rangkuman, mempersiapkan presentasi selama 15 menit.
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point
5. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembahasan studi kasus kelompoknya dalam waktu 5 menit, sesuai
topik terkait kelompoknya. Diskusi dilakukan secara panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.
Lama Studi Kasus: 45 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 58


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Kasus MPI 5

Ny. A, usia 46 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan lemah dan
haus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/65 mmHg,
nadi 120x/menit, lemah dan dalam. Mukosa mulut kering, turgor
menurun, kesadaran compos mentis, kulit dingin dan lembab, mata
cekung. Berat badan dan tinggi badan sebelum sakit 50 kg tinggi badan
150 cm. Berat badan saat ini 48 kg. Hasil laboratorium Kalium : 2,9
mEq/liter, Natrium: 125 mEq/liter. EKG Sinus Rhytm dengan VES.

1. Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas?

2. Apakah diagnose keperawatan yang muncul?

3. Apakah intervensi terapi cairan dan terapi elektrolit yang diberikan?

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 59


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 5: Terapi cairan dan terapi elektrolit

Jenis Penugasan : Praktik lapangan


Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan evaluasi terapi cairan
dan evaluasi terapi elektrolit.
Bahan :
1. Lembar observasi praktik lapangan MPI 5
2. Cairan infus golongan kristaloid, koloid, hyperosmolar
3. Hasil Analisa gas darah (AGD)
4. Pasien yang menjalani operasi jantung

Langkah-langkah :

1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang instruktur
pendamping
3. Masing-masing kelompok akan melakukan evaluasi terapi cairan
dan terapi elektrolit terhadap kondisi status cairan pasien dan
hasil elektrolit dari analisa gas darah dengan memanfaatkan
bahan praktik lapangan berupa cairan infus berbagai golongan
dan hasil AGD dalam melakukan ASKEP selama 30 menit.
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil praktik
lapangan selama 5 menit dalam diskusi panel yang dimoderatori
oleh salah seorang istruktur pendamping
5. Instruktur menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian
dan tanggapan kelompok lain.

Lama Praktik Lapangan: 60 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 60


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 5:

Terapi cairan dan terapi elektrolit

No Penilaian Dilakukan Dilakukan Tidak


dilakukan
Benar Tidak benar

1 Askep/ diagnosa keperawatan


terapi cairan:

• Identifikasi kekurangan
cairan
• Penyebab kekurangan
cairan
• Menentukan tindakan askep
terapi cairan
• Membuat askep terapi
cairan
• Evaluasi
2 Askep/ diagnosa keperawatan
terapi elektrolit

• Identifikasi gangguan
elektrolit dari monitoring
• Interpretasi gangguan
elektrolit dari hasil AGD
• Menentukan dan membuat
ASKEP gangguan elektrolit
• Evaluasi

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 61


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 6: Terapi asam basa

Jenis Penugasan : Studi kasus


Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu memahami dan
mempresentasikan evaluasi terapi asam basa
Bahan :
1. Lembar kasus
2. Lembar hasil Analisa gas darah (AGD)

Langkah-langkah :

1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Setiap kelompok mendapatkan satu lembar hasil AGD.
4. Masing-masing kelompok melakukan interpretasi hasil gangguan
keseimbangan asam basa yang terdapat di dalam hasil AGD
tersebut, menentukan askep gangguan/diagnosa keperawatan
keseimbangan asam basa yang akan dilakukan, merangkum,
mempersiapkan presentasi selama 15 menit.
5. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point.
6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil interpretasinya dalam
waktu 5 menit dengan memanfaatkan bahan-bahan simulasi
7. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian
kelompok dan tanggapan kelompok lain.

Waktu Studi kasus: 45 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 62


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Kasus MPI 6

1. Tn. P usia 58 tahun, berat badan 84 kg, tinggi 167cm, menjalani


operasi CABG di RS HARAPAN KITA. Dilakukan tindakan anstesi
dengan anestesi umum, 5 menit setelah intubasi dilakukan
pemeriksaan AGD dengan hasil pH 7,388; PaO2 122mmHg; PaCO2
39,2mmHg ; HCO3 22,5 mEq/L BE -1,3.
Interpretasi dari hasil analisa gas darah tersebut adalah:

2. Tn. S.dirawat di ICU hari ke 2 post op Mitral Valve Repair, terpasang


ventilator dengan modus volum control, TD 92/54 mmHg, HR 89 x/mnt,
sat O2 98%. Hasil analisa gas darah menunjukan pH 7,278; PaO2
102mmHg; PaCO2 39,2 mmHg; HCO3 20,5 mEq/L, BE -4,3.
Masalah utama pada kasus diatas adalah:

3. Seorang perempuan usia 53 tahun dibawa kerumah sakit oleh


keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran sejak 1 jam yang
lalu. Hasil analisa gas drah menunjuan pH 7,34; PaO2 87mmHg, PaCO2
47 mmHg dan HCO3 26 mEq/L.
Masalah utama pada kasus diatas adalah:

4. Seorang laki 35 tahun dibawa kerumah sakit karena menderita diabetes


meletus . saat dibaw ke RS pasien mengalami openurunan kesadaran.
TTV menunjukan TD; 110/75 mmHg, Nadi: 115 x/menit, Pernapasan 21
x/menit, Hasil analisa gas darah; pH 7,53; PaCO2 31mmHg dan HCO3
24 mEq/L
Masalah yang dialami pada kasus tersebut adalah:

5. Seorang laki-laki dirawat di ICU menggunakan ventilator, dilakukan


pemeriksaan analisa gas darah didapatkan hasil; 7,34; pO2 90, paCO2
48 dan HCO3 35, BE +1.
Masalah yang dialami pada kasus tersebut adalah:

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 63


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 6: Terapi asam basa

Jenis Penugasan : Studi kasus


Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan evaluasi terapi asam
basa
Bahan :
1. Lembar observasi praktik lapangan MPI 6
2. Hasil Analisa gas darah
3. Pasien yang menjalani operasi jantung

Langkah-langkah

1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang instruktur
pendamping
3. Masing-masing kelompok akan melakukan asuhan keperawatan
gangguan keseimbangan asam basa dengan melakukan interpretasi
terhadap hasil AGD, menilai kondisi klinis dan hemodinamik, serta
membuat askep gangguan keseimbangan asam basa selama 30
menit.
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil praktik lapangan
dalam diskusi panel selama 5 menit yang dimoderatori oleh salah
seorang instruktur pendamping
5. Instruktur menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.

Lama Praktik Lapangan: 60 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 64


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 6:

Terapi Asam Basa

No Penilaian Dilakukan Dilakukan Tidak

Benar Tidak dilakukan


benar

1 Identifikasi gangguan
keseimbangan asam basa:

• Interpretasi hasil AGD


• Penilaian kondisi klinis
dan hemodinamik
• Menyimpulkan jenis
gangguan asam basa

2 Membuat ASKEP/diagnosa
keperawatan terapi asam
basa

3 Evaluasi terapi asam basa

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 65


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Penugasan

Mata Pelatihan Inti 7: Monitoring Hemodinamik Invasif


Kardiovaskular

Jenis Penugasan : Studi kasus


Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu melakukan monitoring
hemodinamik invasif kardiovaskular.
Bahan :
1. Lembar kasus MPI 7
2. Hasil pemeriksaan penunjang jantung
3. Lembar SOAP

Langkah-langkah :

1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Masing- masing kelompok akan membahas studi kasus dengan
fokus pada salah satu dari 3 bahasan pada studi kasus ini yaitu
monitoring hemodinamik invasive tekanan darah arteri, monitoring
hemodinamik invasive tekanan darah vena sentral, monitoring
hemodinamik invasive tekanan arteri pulmonal selama 15 menit.
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point.
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pembahasan terhadap
studi kasus sesuai dengan fokus masing-masing topik.waktu
presentasi 5 menit dilakukan dalam diskusi panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.
Lama Studi Kasus: 45 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 66


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Kasus MPI 7
Tn. A usia 55 tahun dirawat di ruang CVC dengan diagnosa infark miokard
acut, pasien saat ini terpasang IABP dan rencana akan dilakukan operasi
CABG. Pada pemeriksaan fisik : kondisi saat ini kesadaran CM, tekanan
darah dengan support IABP 86/54 mmhg, HR : 88 x/mnt, BB : 75 kg, TB :
168 cm, ekstremitas baik. Hasil pemeriksaan ECHO : EF 30%, MR mild-
moderat, Hasil pemeriksaan laboratorium : fungsi ginjal normal, fungsi hepar
normal, hematologi dalam batas normal. Hasil kateterisasi 3VD ( RCA 80%,
LAD 90%, LCX 90%) dan LM 70%.
Pertanyaan :
1. Monitoring hemodinamik apa saja yang akan kita persiapkan untuk
operasi CABG?
2. Apa tujuan dari pemasangan monitoring hemodinamik tersebut?
3. Jelaskan intervensi keperawatan apa saja selama pemasangan
monitoring hemodinamik?

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 67


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 7: Monitoring Hemodinamik Invasif
Kardiovaskular

Jenis Penugasan : Praktik lapangan


Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan monitoring
hemodinamik invasif kardiovaskular.
Bahan :
1. Lembar Observasi MPI 7
2. Monitor hemodinamik
3. Pasien operasi jantung

Langkah-langkah :

1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok akan didampingi oleh seorang instruktur
pendamping.
3. Masing-masing kelompok akan melakukan monitoring hemodinamik
invasif kardiovaskular tekanan darah arteri, tekanan darah vena
sentral dan tekanan darah arteri pulmonal selama 30 menit.
4. Setiap kelompok menggunakan lembar SOAP untuk menuliskan
kajian hemodinamik yang ditemukan pada masing-masing pasien.
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil praktik lapangan
dalam diskusi panel selama 5 menit yang dimoderatori oleh salah
seorang instruktur pendamping
6. Instruktur meresumekan dan memberi masukan terkait hasil praktik
lapangan

Lama Praktik Lapangan: 60 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 68


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 7:

Monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular

No Penilaian Dilakukan Dilakukan Tidak


dilakukan
Benar Tidak
Benar
1 Monitoring hemodinamik
tekanan darah arteri:
• Pemasangan kateter arteri
• Pengukuran tekanan
darah arteri
• Interpretasi gelombang
tekanan darah arteri
• Troubleshooting
monitoring tekanan darah
arteri
2 Monitoring hemodinamik
tekanan vena sentral :
• Pemasangan kateter vena
sentral
• Pengukuran tekanan
darah vena sentral
• Interpretasi gelombang
tekanan darah vena
• Troubleshooting tekanan
darah vena sentral
3 Monitoring hemodinamik
tekanan arteri pulmonal
• Pemasangan kateter
arteri pulmonal
• Pengukuran tekanan
darah vena sentral
• Interpretasi gelombang
tekanan darah arteri
pulmonal
• Troubleshooting
tekanan darah vena
sentral
4 Evaluasi

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 69


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Penugasan

Mata Pelatihan Inti 8: Pengkajian EKG

Jenis Penugasan : Studi kasus


Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu melakukan interpretasi EKG.
Bahan :
1. Lembar kasus MPI 8
2. Kertas hasil EKG

Langkah-langkah :

1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Tiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Masing- masing kelompok akan membahas studi kasus berdasarkan
lembar kasus dan hasil EKG yang didapat, membuat rangkuman dan
mempersiapkan presentasi selama 15 menit.
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pembahasan terhadap
studi kasus. Waktu presentasi 5 menit dilakukan dalam diskusi
panel.
5. Fasilitator memberikan masukan terkait hasil studi kasus.

Lama Studi Kasus: 45 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 70


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Kasus MPI 8

1. Pasien laki-laki, 63 th, mengeluh jantung berdebar-debar memiliki


gambaran EKG seperti gambar di bawah, TD 120/80 mmhg, HR 180
x/mnt, RR 21 x/mnt, suhu 36,5 derajat celcius. Apakah diagnosis
pasien?

2. Seorang laki-laki mengalami penurunan kesadaran di warung kopi.


Tidak ada denyut nadi, tidak ada nafas. Oleh perawat dipasang
EKG. Hasil EKG sebagai berikut : Apa terapinya ?

3. Wanita 32 tahun ke poli jantung dengan keluhan sesak napas 1


bulan ini, bengkak diwajah dan extremitas. Riwayat MRS dengan
keluhan serupa 6 bulan yang lalu, tidak rutin minum obat karena
setelah minum obat sering kencing. Sempat direncanakan pelebaran
katup jantung tapi pasien takut. Pemeriksaan fisik TD=90/70 mmHg,
N=75 x/menit, RR=24 x/menit, Tax=370C, JVP meningkat. Batas
jantung kiri tidak melebar, bising diastolic grade IV/VI di apex, thrill di
apex. Pemeriksaan lain dalam batas normal. Hepar 4 jari dibawah
arkus costae, lien sulit teraba karena ascites, edem extremitas
bawah. EKG: irama sinus 75x, RAD, LAA, hipertropi ventrikel kanan.
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 71
Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Hb=11 SGOT=200 Albumin 2,5 Kalium 3,2 Natrium 132.
Diagnosisnya…
4. Laki-laki 60 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada sebelah
kiri sejak 1 jam yang lalu. Nyeri menjalar ke punggung seperti ditusuk-
tusuk. Nyeri berlangsung >20menit. Tidak membaik dengan T inverted
di lead II, III, avF. Diagnosisnya…
5. Wanita 58 tahun, datang ke ugd dengan keluhan berdebar sejak 2 hari
yang lalu. tidak membaik dengan istirahat, merasa kurang bertenaga.
TTV 110/80, N 75x/’, RR 20x/’. Gambaran EKG terdapat fibrilasi atrium,
ventrikel respons 65-120x/’. Pemeriksaan Lab Kalium 3,8, Natrium 144.
Oleh dokter diberikan acetosal 100mg/hari. Pemberian acetosal
berfungsi untuk…
6. Wanita usia 48 tahun mengeluh dada berdebar-debar, riwayat
hipertensi, edema, DM (-), pemeriksaan fisik dalam batas normal,
pemeriksaan EKG Atrial Fibrilasi dengan bradikardi 50x/menit, terdapat
bising diastolik grade III/IV apex. Diagnosisnya…
7. Wanita datang UGD RS dengan keluhan nyeri dada. Diagnosis dokter
old miokard infark. Gambaran EKGnya…
8. Laki-laki 66 tahun, sesak, EKG=Q patologis. Periksaan tambahan…
9. Pria 56 tahun, nyeri dada tembus ke belakang, hilang dengan istirahat.
Diagnosis…
10. Laki-laki 60 tahun. Nyeri dada kiri. Sakit terasa ditindih selama 2 jam,
nyeri menjalar ke punggung, berkeringat. TD 140/90, N: 110X/m,
24x/m. Pemeriksaan penunjang….
11. Pasien laki2 56th, datang ke PKM dng keluhan nyeri dada kiri yang
menembus kebelakang semenjak 2mgg yang lalu. Nyeri tidak hilang
meskipun saat istirahat. EKG dalam batas normal. Diagnosis pasien
tersebut:

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 72


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 8: Pengkajian EKG

Jenis Penugasan : Praktik lapangan


Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan interpretasi EKG.
Bahan :
1. Kertas EKG
2. Monitor / mesin EKG
3. Lembar SOAP
4. Pasien yang menjalani operasi jantung

Langkah-langkah Praktik Lapangan


1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok akan didampingi oleh seorang instruktur
pendamping.
3. Masing-masing kelompok akan melakukan pengkajian dan
interpretasi EKG pada pasien yang menjalani operasi jantung
selama 30 menit.
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil praktik lapangan
dalam diskusi panel selama 5 menit yang dimoderatori oleh salah
seorang instruktur pendamping
5. Instruktur meresumekan dan memberi masukan terkait hasil praktik
lapangan

Lama Praktik Lapangan: 60 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 73


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 8:

Pengkajian EKG

No Penilaian Dilakukan Dilakukan Tidak

Benar Tidak dilakukan


benar

1 Interpretasi hasil EKG

2 Penilaian kondisi klinis dan


hemodinamik

3 Pengkajian hasil EKG


dibandingkan kondisi klinis

4 Evaluasi

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 74


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 9: Asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular dewasa

Jenis Penugasan : Studi kasus


Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan
perioperatif anestesi kardiovaskular dewasa
Bahan Studi Kasus :
1. Lembar kasus MPI 9
2. Lembar SOAP
Langkah-langkah Studi Kasus

1. Fasilitator membagi peserta menjadi 3 (tiga) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 8 (delapan) orang.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Masing- masing kelompok akan membahas kasus selama 20 menit
dengan fokus pada salah satu dari 3 bahasan pada studi kasus ini
yaitu :
a. Kelompok 1: Askep/diagnosa keperawatan penyakit jantung
koroner
b. Kelompok 2: Askep/diagnosa keperawatan penyakit jantung
katup
c. Kelompok 3: Askep/ diagnosa keperawatan penyakit vaskular
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point.
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pembahasan terhadap
kasus sesuai dengan fokus masing-masing topik. waktu presentasi 5
menit dilakukan dalam diskusi panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.
Lama Studi Kasus: 45 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 75


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Kasus MPI 9

Pasien wanita EMM, 50 tahun, dengan diagnosa Mitral Regurgitasi


berat (MR) severe dan Trikuspid regurgitasi moderate (TR moderate),
TAPSE 1,1 cm, EF 60%, normal koroner, akan dilakukan tindakan
operasi MV repair dan TV repair.
Saat ini pasien mendapat terapi Digoksin 1x 5 mg, dan Amlodipin 1 x 1
tab.
KU : CM, sakit sedang klinis baik, tidak ada keluhan, sesak dirasakan
bila telah melakukan kegiatan fisik berat, hilang dengan istirahat.

Gambaran Ekokardiografi : MR severe prolaps P2, A2, degeneratif


type, TR mild.
Rontgen thorak : tidak tampak tanda pembesaran jantung, gambaran
paru dalam batas normal
Hasil laboratorium : dalam batas normal
Komorbid : hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, riwayat keluarga, Ayah
kandung hipertensi +.

Pertanyaan:
1. Apakah masalah keperawatan dalam kasus di atas?
2. Apakah diagnosa keperawatan yang muncul?
3. Bagaimana asuhan keperawatan yang dapat direncanakan pada pasien
tersebut?

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 76


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Praktik lapangan

Mata Pelatihan Inti 9: Asuhan keperawatan perioperatif anestesi


kardiovaskular dewasa

Jenis Penugasan : Praktik lapangan


Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan
Bahan :
1. Lembar observasi praktik lapangan MPI 9
2. Hasil pemeriksaan penunjang jantung
3. Lembar SOAP
4. Pasien yang menjalani operasi jantung dewasa

Langkah-langkah

1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang instruktur
pendamping
3. Masing-masing kelompok akan melakukan salah satu dari asuhan
keperawatan/ diagnosa keperawatan penyakit jantung koroner,
diagnosa keperawatan penyakit jantung katup atau askep/ diagnosa
keperawatan penyakit vaskular, melakukan interpretasi terhadap
hasil pemeriksaan penunjang jantung pada pasien yang menjalani
operasi jantung dewasa selama 30 menit
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil praktik lapangan
dalam diskusi panel, selama 5 menit yang dimoderatori oleh salah
seorang instruktur pendamping
5. Instruktur merangkum dan memberi masukan terkait hasil praktik
lapangan
Lama Praktik Lapangan: 60 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 77
Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 9

Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pasien


dewasa

No Observasi Dilakukan Dilakukan Tidak


dilakukan
Benar Tidak Benar

1 Askep/ diagnosa
keperawatan penyakit
jantung koroner

Lembar SOAP

2 Askep/ diagnosa
keperawatan penyakit
jantung katup

Lembar SOAP

3 Askep/ diagnosa
keperawatan penyakit
vaskular

Lembar SOAP

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 78


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 10: Asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan

Jenis Penugasan : Studi kasus


Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan
perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien
penyakit jantung bawaan.
Bahan Studi Kasus :
1. Lembar kasus MPI 10
2. Lembar SOAP
Langkah-langkah :

1. Fasilitator membagi peserta menjadi 3 (tiga) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 8 (delapan) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Masing- masing kelompok akan membahas kasus selama 20 menit
dengan fokus pada salah satu dari 3 bahasan pada studi kasus ini
yaitu :
Kelompok 1: Askep/ diagnosa keperawatan penyakit jantung Atrial
Septal Defek (ASD) atau Ventrikel septal defek (VSD)
Kelompok 2: Askep/ diagnosa keperawatan penyakit jantung
Tetralogy of Fallot (TOF)
Kelompok 3: Askep/ diagnosa keperawatan penyakit jantung Patent
Ductus Arteriosus (PDA)
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pembahasan terhadap
studi kasus, waktu presentasi 5 menit dilakukan dalam diskusi panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.
Lama Studi Kasus: 45 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 79
Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Kasus MPI 10

Anak SFR, 5 tahun, didiagnosa dengan ASD secundum dan PDA, akan
dilakukan tindakan penutupan ASD dan ligasi PDA.

KU: CM, pasien tenang, kooperatif, sakit sedang, aktif.

Tidak ditemukan riwayat penyakit sebelumnya, tidak ada keterlambatan


dalam tumbuh kembang. Pasien sering batuk pilek dan minum antibiotik
serta obat batuk pilek dan penurun panas bila sedang terkena batuk
pilek.

Hasil Ekokardiografi : Situs solitus, AV-VA concordance, arcus Aorta di


kiri, ASD sec left to right shunt, Large PDA.

Hasil rontgen thorak: hilus sedikit membesar, gambaran paru normal


Hasil laboratorium: dalam batas normal

Pertanyaan :
1. Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas?
2. Apakah diagnosa keperawatan yang muncul?
3. Bagaimana asuhan keperawatan perioperatif yang direncanakan,
mulai dari saat persiapan preoperatif hingga tranfer pasien ke ICU
pasca bedah jantung pediatrik?

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 80


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 10: Asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan

Jenis Penugasan : Praktik lapangan


Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan
perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien
penyakit jantung bawaan.
Bahan :
1. Lembar observasi praktik lapangan MPI 10
2. Hasil pemeriksaan penunjang jantung
3. Lembar SOAP
4. Pasien yang menjalani operasi jantung bawaan
Langkah-langkah

1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang instruktur
pendamping
3. Masing-masing kelompok akan melakukan salah satu dari asuhan
keperawatan/ diagnosa keperawatan penyakit jantung ASD/
diagnosa keperawatan penyakit jantung TOF atau askep/ diagnosa
keperawatan penyakit jantung PDA, melakukan interpretasi terhadap
hasil pemeriksaan penunjang jantung selama 30 menit
4. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil praktik lapangan
dalam diskusi panel, selama 5 menit yang dimoderatori oleh salah
seorang instruktur pendamping
5. Instruktur merangkum dan memberi masukan terkait hasil praktik
lapangan
Lama Praktik Lapangan: 60 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 81


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 10

Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pasien


dengan penyakit jantung bawaan

No Observasi Dilakukan Dilakukan Tidak


dilakukan
Benar Tidak
Benar
1 Askep/ diagnosa
keperawatan
penyakit jantung
Atrial Septal
Defek (ASD)

Lembar SOAP

2 Askep/ diagnosa
keperawatan
penyakit jantung
Tetralogy of
Fallot (TOF)

Lembar SOAP

3 Askep/ diagnosa
keperawatan
penyakit jantung
Patent Ductus
Arteriosus (PDA)

Lembar SOAP

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 82


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 11: Dokumentasi Asuhan Keperawatan Anestesi
Kardiovaskular

Jenis Penugasan : Studi kasus


Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu melakukan dokumentasi asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular
Bahan :
1. Lembar studi kasus MPI 11
2. Lembar dokumentasi asuhan keperawatan anestesi

Langkah-langkah :

1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Masing- masing kelompok akan membahas kasus dengan
melakukan pencatatan pada lembar dokumentasi asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular selama 15 menit
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pembahasan terhadap
studi kasus sesuai dengan fokus masing-masing topik waktu
presentasi 5 menit dilakukan dalam diskusi panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.

Lama Studi Kasus: 45 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 83


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Kasus MPI 11
Dari data perioperatif berikut ini, masukkan ke dalam kolom yang sesuai :
1. Tinggi Badan, Berat Badan dan BSA
2. CAD 3 VD, LM Disease 50%, EF 35%
3. Hasil :
a. LM : stenosis 30%
b. LAD : total oklusi 90% distal LAD
c. LCX : stenosis 80%
d. OM1 : Oklusi 50% di mid
e. RCA : oklusi 90% di pangkal RCA
4. Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, riwayat keluarga, Ayah kandung
hipertensi +.
5. Hasil : Penurunan fungsi LV, dilatasi LV, segmental hipokinetik
terutama di septal, EF 35% ( Simpson's), TAPSE : 1,2 cm. Mild
Mitral regurgitasi, mild Trikuspid regurgitasi.
Riwayat :
Amlodipin 2x1 tab,
Digoksin 1x 5 mg
Metformin 2 x 500 mg
Furosemide 1x 40 mg
Simvastatin 1 x 1 tab
6. Arteri line: a. radialis dext @ 20 G, CVP v. subclavia sinistra @ 7F,
Sideport V. jugularis interna dextra @8F. Suhu nasopharing, SpO2
digiti manus II dext. TEE, Kateter urine @14,
7. Premedikasi Midazolam 5 mg, IV jam 7.35 wib, tanpa efek samping.
8. Recofol 30 mg, Sufentanyl 25 mikrogram, Roculax 50 mg jam 7.48
wib
9. Dobutamin 250 mg/50 ml : 3 mikrogram/kgBB, NTG 50 mg/50 ml:
0,5 mg/kgBB
10. Heparin 150 mg
11. ETT no 8/ 22 cm/ setelah induksi/ tidak ada kesulitan
12. Volume control, TV 350 ml, RR 14x/mnt, PEEP 0
13. Jam 8.00 TD 80/58/65 mmHg, HR 68x/mnt, AF rapid response,
Sinkronise 20 J, SR
14. Jam 9.15, TD 54 mmHg, on CPB, Suhu 34,8 derajat Celcius
15. Kristaloid 500 ml Ringerfundin, 125 Totilac, Koloid 1000 ml
Gelofusin, PRC 330 ml. Perdarahan 550, Phlebotomi 450 ml.
16. Aox 68 mnt, CPB 80 mnt.

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 84


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 11: Dokumentasi Asuhan Keperawatan Anestesi
Kardiovaskular

Jenis Penugasan : Praktik lapangan


Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan dokumentasi asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular
Bahan :
1. Pasien yang dilakukan operasi jantung
2. Lembar dokumentasi asuhan keperawatan anestesi

Langkah-langkah

1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-


masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang instruktur
pendamping
3. Masing-masing kelompok akan melakukan pencatatan asuhan
keperawatan anestesi pada pasien yang dilakukan operasi jantung
selama 30 menit, pencatatan dilakukan sesuai dengan formulir
dokumentasi asuhan keperawatan anestesi.
4. hasil praktik lapangan dalam diskusi panel, selama 5 menit yang
dimoderatori oleh salah seorang instruktur pendamping
5. Instruktur merangkum dan memberi masukan terkait hasil praktik
lapangan

Lama Praktik Lapangan: 60 menit

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 85


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 11

Dokumentasi Asuhan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI

Nama Pasien ________________________ Diagnosa Medis ____________________

Tanggal Lahir ________________________ Tindakan ____________________

No. Medical Record ________________________ Dr Anestesi ____________________

Dr Bedah ________________________ Tanggal / Jam ____________________

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang akan dipilih, dan lengkapilah tanda/bagiankosong (……………) sesuai dengan
keterangan
Pengkajian Dx. Keperawatan Hasil yang diharapkan Intervensi Jam Implementasi Nama/TTD
A. Pre Operasi 1.Kurangnya Setelah dilakukan □ Tanyakan pada □ Menanyakan
Jam tiba di ruang penerimaan _____ pengetahuan b.d tindakan keperawatan klien mengenai kepada klien
Keluhan saat ini ________________ □ Kurangnya selama ……….. hal apa saja yang tentang hal-hal apa
_____________________________ informasi tentang diharapkan klien sudah diketahui saja yang sudah
_____________________________ prosedur mengerti tentang tentang dijelaskan oleh
pembiusan prosedur pembiusan. pembiusan dokter tentang
Keadaan pasien : Dengan kriteria hasil : pembiusan
□ Tampak tidak sakit □ □ Klien dapat □ Beri
□ Tampak sakit ringan _______________ menyebutkan tentang kesempatan klien □ Menanyakan
□ Tampak sakit sedang ______ prosedur pembiusan untuk bertanya kepada klien
□ Tampak sakit berat tentang apakah ada
_______________ □ Klien dapat □ Kenalkan klien hal-hal yang ingin
Tingkat kesadaran : ______ mengerti tentang tentang ditanyakan

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 86


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
□ Compos mentis □ Sopor situasi kamar operasi lingkungan kamar
□ Apatis □ Sopor Coma □ operasi □ Menjelaskan
□ Somnolent □ Coma _______________ □ ________________ tentang situasi dan
______ ________________ □ Beri penjelasan kegiatan kamar
Tanda-tanda vital : tentang hal-hal operasi
Tekanan darah : ________mmhg _______________ □ ________________ yang belum
Suhu : ________◦ C ______ ________________ diketahui tentang □ Bersama dengan
Nadi : ________ x/m pembiusan dokter menjelaskan
Resp. Rate : ________ x/m □ kepada pasien
Pernafasan : _______________ □ tentang hal-hal yang
□ Spontan □ Nasal O2 ____l/mnt ______ _______________ belum diketahui
□ NRM/RM : _____L/mnt _______ tentang pembiusan
□ ETT No : ______ _______________
______ _______________ □
Ekspresi wajah : _______ ________________
□ Tenang □ Cemas □Tidak ada respon ___

Alat invasif yang terpasang : _______________ ________________
□ Infus terpasang di _____________ _______ ___
□ Catheter urine no _____warna____
□ NGT:____Jumlah___cc, warna___ _______________ □
□ Lainnya : ____________________ _______ ________________
___
Alergi obat : Setelah dilakukan
tindakan keperawatan ________________
□ Ada, ________ □ Tidak ada selama ________ ___
diharapkan
Riwayat Asma : kecemasan kien
berkurang / hilang
□ Ada □ Tidak ada dengan kriteria hasil :

Jika ada, serangan terakhir : ______________ □ Klien dapat □ Melakukan


Obat yang digunakan : __________________ megungkapkan komunikasi
____________________________________ tentang □ Bina hubungan terapetik,
2. Cemas / takut kecemasannya saling percaya berkenalan dengan
Pernah dioperasi : b.d denan klien klien
□ Prosedur □ Klien dapat

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 87


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
□ Ya, □ < 6 bulan □ > 6 bulan pembiusan melakukan latihan □ Tanyakan □ Menanyakan pada
□ Krisis situasi / nafas dalam untuk kepada klien klien penyebab
□ Tidak ada perubahan relaksasi penyebab kecemasan/ketakut
□ kecemasannya an
Puasa : _______________ □
___________ __________________ □ Beri □ Mendengarkan
□ Makan terakhir pukul __________________ _____ kesempatan klien klien
_______________ untuk mengungkapkan
□ Minum terakhir pukul _________________ ___________ __________________ mengungkapkan kecemasannya
□ ________ kecemasannya
Pemeriksaan Fungsi Sistem Organ _______________ □ Mengajarkan
___________ □ Ajarkan klien latihan nafas dalam
□ Sistem Saraf latihan nafas
_______________ dalam □ Menawarkan /
TIA / Stroke ___________ menganjurkan klien
□ □ Anjurkan klien untuk berdoa
□ Lain – lain _______________ untuk berdoa
___________ □ Meyakinkan klien
DM : □ Ya □ Tidak □ Beri dukungan untuk berserah
_______________ dan yakinkan kepada Tuhan YME
Disfungsi Renal : □ Ya □ Tidak ___________ klien untuk
berserah diri
Evaluasi jalan nafas kepada Tuhan
YME
Bebas □ Ya □ Tidak

Leher Pendek □ Ya □ Tidak

Gerak leher □ Bebas □ Terbatas

Sulit ventilasi □ Ya □ Tidak

Alat bantu □ Ya □ Tidak

Massa □ Ya □ Tidak

Obesitas □ Ya □ Tidak

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 88


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
Protrusi mandibula □ Ya □ Tidak

Mallampati : I, II, III, IV

Buka Mulut □ Ya □ Tidak

Jarak Thyromentohyoid _________ cm


Setelah dilakukan
Gigi _______________________ tindakan keperawatan
selama ______
Diharapkan nyeri
Obat yang sedang dikonsumsi hilang / terkontrol
degan kriteria hasil :
□ Skala nyeri 1-4
□ Klien tampak rileks
□ Klien dapat
Pemeriksaan Penunjang
beristirahat dengan
tepat
Rontgen
□ ___________
□ ___________
□ ___________
EKG

3. Nyeri b.d Dalam 1 x 24 jam,


Kateterisasi
□ pertukaran gas
Ketidakseimbanga teratasi dan efektif
n suplai dan dengan kriteria hasil :
demand oksigen ○ Tanda-tanda vital
□ Agen cidera dalam batas normal
fisiologis ○ Kapiler refill < 3
Ekokardiografi
□ Trauma jaringan detik
□ Proses infeksi / ○ Membran mukosa
inflamasi lembab

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 89


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
□ Peningkatan ○ Turgor kulit normal
tekanan ○ Kesadaran compos
intracranial mentis □ Kaji dan
□ Proses ○ Balance cairan monitor respon
penyakitnya tercapai nyeri klien
□ ___________ □ Atur posisi yang
CARE SCORE :1□ 2□ 3□ 4□5□E□ ___________ nyaman bagi klien □ Skala Nyeri
ASA : I □ II □ III □ IV □ V □ VI □ E □ □ __________ □ Ajarkan tehnik ________
__________ relaksasi latihan Waktu terjadimya
NYHA Class : I □ II □ III □ IV □ □ __________ nafas dalam nyeri____________
__________ □ Kolaborasi ____
pemberian Lokasi nyeri
Laboratorium analgetik __________
□ Lamanya nyeri
Hb SGOT pH CT Cr K _______________ ________
___ Penyebaran Nyeri
Ht SGPT PaCo2 PT CCT Cl □ ______
wbc CK PaO2 APTT Bil. D Dalam
Ca waktu 3x24 _______________ Kekuatan Nyeri
bsr CKMB HCO3 Fib Bil. I jam,
Mg tidak terjadi ___ □ Ringan □ Sedang
penurunan curah □ Berat
trc LDH BE Alb BG HbsAg
jantung dengan □ Mengatur posisi
bt Ur SaO2 Glob RH HIV
kriteria hasil : klien
BUN Na Keefektifan pompa □ Supinasi □
jantung Pronasi
□ BP normal □ Lateral ○ Ka ○ Ki
□ CVP normal □ Lainnya
INTRAOPERATIF
□ Irama EKG SR
□ Sedasi
4. Gangguan □ EF membaik □ Mengajarkan
□ Anestesi Umum
pertukaran gas □ Urine output 0,5-1 teknik relaksasi
□ Analgesia □ Blok Perifer □ Epidural
b.d ketidakseimba cc/bb/jam latihan nafas dalam
□ Kaudal □ Spinal
ngan ventilasi- □ Memberikan
perfusi, Status sirkulasi analgetik
Teknik Khusus
perubahan adekuat
□ Hipotensi □ Ventilasi satu paru □
membrane □ MAP di atas 70 ________________
Lain-lain
alveolus-kapiler mmhg ___
ditandai dengan : □ AGDA normal □
Alat Pemantauan
○ PCO2 □ Saturasi oksigen 100 ________________

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 90


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
□ EKG □ SpO2 □ NIBP □ Jalur Arteri □ Vena meningkat/menu % ___
Sentral □ Tekanan Arteri Pulmonal run □ Ekstremitas hangat □
□ BIS □ NIRS □ TEE ○ PO2 menurun ________________
○ Takikardi ___
Alat Khusus ○ pH arteri
□ Bronkoskopi □ Glidescope □ IABP □ meningkat/menu
ECMO run
○ Bunyi nafas
Perawatan Pasca Anestesi tambahan
□ Rawat Ruangan □ Rawat Jalan □ IW □ ICU ○ Sianosis
○ Diaforesis 1. Observasi
Posisi : ○ Nafas cuping ○ Monitor
□ Supine □ Prone □ Litotomi □ Lateral ○ Ka hidung frekuensi,
○ Ki □ Lain-lain ○ Pola nafas irama,
abnormal kedalaman dan
Premedikasi ○ Warna kulit upaya nafas
abnormal ( pucat, ○ Monitor pola
Tanggal : Jam : kebiruan ) nafas (
○ Kesadaran bradypnea,
□ Oral _________________ □ IM menurun takipnea,
______________ □ IV __________________ hiperventilasi,
kussmaul, □ Memonitor
Dalam waktu 3x24 Cheyne stokes, frekuensi irama,
Induksi jam, status volume biot ) kedalaman dan
cukup dengan kriteria ○ Monitor upaya nafas
□ IV hasil : adanya □ Memonitor pola
_______________________________________ 5.Gangguan / □ Tanda-tanda vital sumbatan jalan nafas
__________________________ resiko Penurunan dalam batas normal nafas □ Memonitor
Curah Jantung □ Urine > 30 ml/jam ○ Monitor adanya sumbatan
□ Inhalasi ditandai dengan : □ Balance cairan adanya jalan nafas
_______________________________________ □ Resiko tercapai produksi □ Memonitor
_____________________ perubahan sputum adanya produksi
frekuensi dan ○ Monitor sputum
Tatalaksana Jalan Nafas irama jantung saturasi □ Memonitor
□ Resiko oksigen saturasi oksigen
Sungkup Muka No : …………………………… perubahan pada ○ Palpasi □ Melakukan
Orofaring No : …………………………………………….. preload, kesimetrisan palpasi paru

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 91


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
afterload dan ekspansi paru □ Menginterpretasi
ETT No : ………………………….. LMA kontraktilitas ○ Monitor nilai nilai AGD
No : …………………………………………….. □ kondisi terkait ( AGD □ Memonitor
intervensi bedah ○ Monitor kecepatan aliran
Trakheostomi jantung, kecepatan oksigen
………………………………….Bronkoskopi fibreoptik : hipertensi, aliran oksigen □ Memonitor posisi
……………………………….. penyakit ○ Monitor alat terapi oksigen
pulmonal, fluid posisi alat □
Glidescope …………………………………… Lain-lain overload, terapi oksigen Mendokumentasika
gangguan n hasil pemantauan
Intubasi elektrolit ) Setelah dilakukan 2. Terapeutik □ Melakukan
□ Sesudah tidur □ Blind □ Dengan Magill tindakan keperawatan ○ suctioning
□ Oral □ Nasal ○ Ka ○ Ki □ Cuff selama Dokumentasika □ Melakukan
□ Pack □ Level ETT …………..cm ______diharapkan n hasil kolaborasi dalam
tidak terjadi resiko pemantauan pengaturan ventilasi
Sulit Ventilasi □ Ya □ Tidak hypothermi dengan ○ Bersihkan mekanik
Sulit Intubasi □ Ya □ Tidak kriteria hasil : secret melalui
□ Klien mengatakan ETT dan mulut
Ventilasi rasa dingin/ 3. Kolaborasi
□ Kendali TV : …………. I : E : ……………… PEEP : kedinginan ○ kolaborasi
………………… hilang/berku pengaturan
□ Spontan RR : ………… rang ventilasi
mekanik
Obat-obatan
1. ……………………………………. Dalam waktu 3x24 jam
2. ……………………………………. perfusi serebral
3. …………………………………… adekuat dengan
4. …………………………………… kriteria hasil : 1.Observasi
5. …………………………………… □ Hemodinamik stabil □ Identifikasi
□ Kesadaran CM adanya tanda dan □ Mengidentifikasi
□ Fungsi mok dan gejala penurunan adanya tanda dan
sensorik baik curah jantung gejala penurunan
□ Perilaku adaptif □ Identifikasi curah jantung
Cairan □ Tidak ada kelainan status □ Mengidentifikasi
Kristaloid : dalam bicara kardiovaskuler ( status
Koloid : □ Tidak ada gerakan cardiac output, kardiovaskuler ( CO,
Produk darah : involunter perfusi miokard, perfusi miokard,

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 92


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
kerja jantung ) kerja jantung )
□ Monitor □ Memonitor
Heparin : mg 6.Ketidakseimba parameter hemodinamik
Protamin : mg ngan volume hemodinamik invasif, memonitor
cairan b.d invasif, monitor bentuk gelombang (
ACT : perdarahan, bentuk AL, CVP, PAWP,
prosedur gelombang ( AL, SVR/SVRI, PVR/PVRI,
pembedahan CVP, PAWP, SV/SVI, CO/CI )
mayor, penyakit SVR/SVRI, □ Memonitor vutal
ginjal, ditandai PVR/PVRI, SV/SVI, sign ( EKG, tekanan
dengan : CO/CI ) darah, nadi, suhu
□ Frekuensi nadi □ Monitor vital dan RR )
Alat Pemantauan meningkat sign ( EKG, □ Memonitor
No Nama □ Lokasi
Tekanan darah Ukuran tekanan darah, saturasi oksigen
menurun nadi, suhu dan RR □ Memonitor urine
□Volume urine ) output, balance
menurun □ Monitor cairan dan kadar
□ Pengisian vena saturasi oksigen elektrolit
menurun □ Monitor urine □ Melakukan
□ Suhu tubuh output, balance levelling dan zero
meningkat cairan dan kadar balance pada
elektrolit pemantauan
hemodinamik
Catatan :
3. Terapeutik invasif sesuai
□ Rekalibrasi prosedur
pemantauan □ Mengambil darah
hemodinamik AGD sesuai protocol
invasif sesuai □ Melakukan 5
prosedur benar sebelum
□ Ambil darah memberikan cairan
AGD sesuai dan obat-obatan
7.Hypothermi b.d protocol □
□ Lingkungan □ Lakukan 5 Mendokumentasika
kamar operasi benar sebelum n hasil pemantauan
□ Komplikasi atau memberikan hemodinamik
efek pemberian cairan dan □ Melakukan
obat anestesi obat-obatan kolaborasi dalam

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 93


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
□ _____________ □ pemberian obat-
□ _____________ Dokumentasika obatan
□ _____________ n hasil □ Melakukan
pemantauan kolaborasi dalam
hemodinamik pemberian
3. Kolaborasi resusitasi cairan
□ Kolaborasi □ Melakukan
pemberian kolaborasi dengan
obat-obatan dokter bila hasil
□ Kolaborasi pemeriksaan lab
pemberian memerlukan
resusitasi intervensi medis
8.Resiko Perfusi cairan
Serebral tidak □ Kolaborasi
efektif ditandai dengan dokter
dengan : bila hasil
□ Penurunan pemeriksaan
kinerja ventrikel lab
kiri memerlukan
□ Ateresklerosis intervensi
Aorta medis □ Memonitor
□ Diseksi Aorta frekuensi nadi
□ Fibrilasi Atrium □ Memonitor
□ Embolisme jumlah dan warna
□ Cedera Kepala urine
□ Hipertensi 1.Observasi □ Memonitor
□ Infark Miokard □ Monitor tekanan darah
Akut frekuensi nadi □ Mengidentifikasi
□ Komplikasi □ Monitor jumlah factor resiko
tindakan dan warna urine keseimbangan
pembedahan □ monitor cairan
tekanan darah □ Memonitor hasil
□ Identifikasi pemeriksaan lab (
tanda-tanda Na, K, Cl )
hypovolemia □
□ Identifikasi Mendokumentasika
faktor resiko n hasil pemantauan

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 94


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
ketidakseimbanga □ Mencatat intake
n cairan dan output dan
□ Monitor hasil menghitung balance
pemeriksaan cairan
laboratorium ( □ Melakukan
Na, K, Cl ) kolaborasi dengan
2.Terapeutik dokter dalam
□ melakukan koreksi
Dokumentasikan elektrolit
hasil pemantauan
□ Catat intake dan
output dan hitung
balancd cairan

3.Kolaborasi
□ Kolaborasi
dengan dokter
dalam melakukan
koreksi elektrolit □ Suhu tubuh klien
___⁰C
□ Memberikan
selimut tebal
□ Memberikan
□ Monitoring penghangat tubuh
suhu tubuh klien □ Melakukan
□ Berikan selimut kolaborasi dalam
tebal pemberian obat
□ Berikan ________________
penghangat tubuh _____
□ Kolaborasi □
pemberian oba ________________
□ ___
_______________ □
___ ________________
□ __
_______________
___

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 95


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
1.Observasi □ Melakukan
□ Identifikasi identifikasi
penyebab penyebab
peningkatan TIK peningkatan TIK (
(gangguan gangguan
metabolisme, metabolisme,
edema serebral ) edema serebral )
□ Monitor □ Memonitor
hemodinamik hemodinamk invasif
invasif dan non dan noninvasif
invasif □ Memonitor kadar
□ Monitor kadar PCO2 dan
PCO2 dan mempertahankan
pertahankan dalam rentang
dalam rentang normal
normal □ Memonitor NIRS
□ Monitor NIRS □ Meonitor intake
□ Monitor intake dan output cairan
dan output cairan □ Menghindari
2. Terapeutik tindakan valsava
□ Hindari valsava manuver
manuver □ Menghindari
□ Hindari pemberian cairan
pemberian cairan hipotonik
hipotonik □ Mempertahankan
□ Pertahankan suhu tubuh normal,
suhu tubuh kecuali pada saat
normal, kecuali tindakan
pada saat pembedahan
Perawat Anestesi tindakan □
pembedahan Mendokuentasikan
□ hasil pemantauan
Dokumentasikan □ Kolaborasi dalam
hasil pemantauan seting ventilator
3. Kolaborasi □ Kolaborasi dalam

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 96


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
( ………………………………) □ kolaborasi pemberian obat
Nama Jelas dan Tanda Tangan pengaturan anestesi
ventilator
□ Kolaborasi
pemberian obat

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 97


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
3. Instrumen Evaluasi
a. Evaluasi terhadap Peserta
b. Evaluasi terhadap Pelatih
c. Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan

a. Evaluasi terhadap peserta


1. Perpindahan molekul suatu substansi dari daerah yang
berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah disebut :
a. Osmosis
b. Difusi
c. Evaporasi
d. Konduksi

2. Pusat pengendalian rasa haus terdapat di :


a. Hipotalamus
b. Medulla Oblongata
c. Pons
d. Sistem Limbik

3. Distribusi cairan tubuh adalah :


a. Cairan intraseluler dan intrakardiak
b. Cairan ekstraseluler dan ekstrakardiak
c. Cairan Interstitial dan intravaskuler
d. Cairan intraseluler dan ekstraseluler

4. Intervensi keperawatan pada defisit volume cairan, kecuali :


a. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
b. Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi
adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan
c. Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN,
Hematokrit, osmolalitas urine, albumin, total protein)
d. Batasi cairan yang masuk

5. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar, kecuali:


a. Istilah asidosis mengacu pada kondisi pH < 7.35 sedangkan
alkalosis bila pH > 7.45
b. CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah yang berperan
sebagai komponen asam.

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 98


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
c. HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai komponen basa dan
disebut juga sebagai komponen metabolik.
d. Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen asam
atau berkurangnya jumlah komponen basa.

6. Suatu kondisi dimana terjadi peningkatan keasaman darah yang


berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah
sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan
yang lambat, merupakan:
a. Asidosis metabolik
b. Asidosis respiratorik
c. Alkalosis metabolic
d. Alkalosis respiratorik

7. Keadaan dimana terdapat satu atau lebih gangguan asam basa


sederhana yang terjadi bersama sama disebut:
a. Gangguan Asam basa campuran
b. Sistem buffer
c. Keseimbangan asam basa
d. Asidosis kompensatorik

8. Hasil pemeriksaan Analisa gas darah (AGD) pasien trauma dada


dengan WSD terpasang, menunjukan Ph: 7.11, PaO2: 62 mmHg,
PaCO2: 55 mmHg, HCO3: 21 mEq/L. Interpretasi hasil AGD tersebut
adalah:
a. Asidosis metabolik
b. Asidosis respiratorik
c. Alkalosis metabolik
d. Alkalosis respiratorik

9. Karakteristik gelombang P yang normal :


a. Durasi normal 0,08-0,10 detik
b. Tinggi tidak lebih dari 2,5 mm
c. Lembut dan tidak tajam
d. Semua benar

10. Berikut adalah karakteristik fibrilasi atrial, kecuali :

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 99


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
a. Gelombang P, tidak dapat diidentifikasi, garis baseline
bergelombang
b. Laju atrial 250-450 x/mnt
c. Irama ventrikel tidak teratur
d. Durasi QRS: 0,10 detik atau kurang, kecuali ada perlambatan
konduksi
Intraventrikel

11. Berikut adalah jalur sistem konduksi normal jantung :


a. Nodus SA →Nodus AV→ Berkas His→ Serabut Purkinje
b. Nodus AV →Nodus SA→ Berkas His→ Serabut Purkinje
c. Nodus SA →Nodus AV→ Serabut Purkinje →Berkas His
d. Nodus AV →Nodus SA→ Serabut Purkinje →Berkas His

12. Berikut pernyataan mengenai kertas EKG yang benar, kecuali :


a. Garis horisontal merupakan waktu (1 kotak kecil = 1mm = 0,04
detik)
b. Garis vertikal merupakan voltase/amplitudo (1 kotak kecil = 1mm
= 0,1 milivolt)
c. Rekaman EKG standar dibuat dengan kecepatan 20 mm/detik
d. Kalibrasi biasa dilakukan dengan 1 milivolt yang menghasilkan
defleksi setinggi 10 mm

13. Klasifikasi obat penyekat Вeta berdasarkan selektifitas adalah


sebagai berikut :
a. Selektif Beta 1
b. Lipofilik
c. Hidrofilik
d. Metafilik

14. Mekanisme kerja Nitrat adalah sebagai berikut, kecuali…


a. Dilatasi arteri koroner
b. Dilatasi sistem vena
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 100
Anestesi di Pelayanan Kesehatan
c. Dilatasi arteri sistemik
d. Dilatasi ginjal

15. Salah satu efek samping dari Efinefrin adalah


a. Pandangan kabur
b. Hipotensi
c. Takikardi
d. Disorientasi

16. Contoh obat yang sebagai Inotropik sekaligus sebagai Vasodilator


adalah
a. Dobutamin
b. Nitrat
c. Milrinone
d. Norefinefrine

17. Pembungkus jantung yang melekat pada permukaan jantung disebut

a. Perikardium visceralis
b. Miocardium
c. Endocardium
d. Pericardium parietalis

18. Dibawah ini benar tentang katup jantung, kecuali…

a. Berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik


jantung
b. Terdiri dari atrioventrikularis dan semilunaris
c. Katup trikuspidalis memisahkan atrium dan ventrikel kanan
d. Katup semilunaris memisahkan arteri pulmonalis dan ventrikel
kiri, aorta dan ventrikel kanan

19. Bunyi jantung pertama disebabkan oleh karena …

a. Tertutupnya katup AV
b. Terbukanya katup AV
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 101
Anestesi di Pelayanan Kesehatan
c. Tertutupnya katub semilunar
d. Terbukanya katup semilunar

20. Dibawah ini hal – hal yang mempengaruhi curah jantung kecuali…
a. Frekuensi denyut jantung
b. Sistole dan diastole
c. Curah sekuncup
d. Stroke volume
21. Golongan obat yang tidak dianjurkan dalam tata laksana pasien
dengan ERAS adalah

a. Ansiolitik
b. Inotropik
c. Vasodilator
d. Simpatomimetik

22. Bagian dari “Goal Directed Therapy“ adalah sebagai berikut,


kecuali….

a. Menggunakan fluid responsiveness


b. Optimalisasi dari volume sekuncup jantung
c. Menggunakan parameter stroke volume, Pulse pressure, Sistolik
pressure dan variasinya
d. Loading cairan

23. ERAS melibatkan intervensi pada …….

a. Pre dan post operatif


b. Pre, durante dan post operatif
c. Durante dan post operatif
d. Post operatif saja

24. Fase Pre operatif ERAS adalah

a. Manajemen cairan
b. Pertahankan normovolemia
c. Konseling Pra operasi
d. Kurangi dan hentikan dosis vasopressor

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 102


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
25. Yang termasuk tujuan konseling, edukasi dan instruksi pra rumah
sakit adalah sebagai berikut, kecuali…..

a. Mempercepat pemulihan
b. Menurunkan kecemasan pasien dan keluarga
c. Memperpendek waktu puasa
d. Menurunkan lama rawat di rumah sakit

26. Yang termasuk komponen hemodinamik invasive, kecuali…,

a. Kateter yang masuk ke ruang jantung / pembuluh darah


b. Manometer
c. Spirometer
d. Transducer

27. Tekanan yang diperlukan pada pressure bag berkisar antara:

a. 150 – 200 mmhg


b. 250 – 300 mmhg
c. 350 – 400 mmhg
d. 400 – 450 mmhg

28. Lokasi insersi yang sering dilakukan pada pemasangan monitoring


hemodinamik arteri line adalah:

a. Arteri Jugularis
b. Arteri Dorsalis Pedis
c. Arteri Karotis
d. Arteri Radialis

29. Dosis Heparin (iu) yang diperlukan dalam pencampuran NaCl 0,9 %
pada pressure bag adalah:

a. 300 iu
b. 400 iu
c. 500 iu
d. 600 iu

30. Indikasi pemasangan monitoring hemodinamik kateter vena sentral


(CVC) adalah, kecuali …...
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 103
Anestesi di Pelayanan Kesehatan
a. Pengambilan sample darah untuk pemeriksaan laboratorium
b. Pengukuran oksigenasi arteri sentral
c. Jalur pemberian nutrisi parenteral
d. Memantau status volume cairan

31. Untuk menghitung denyut nadi dapat menggunakan arteri…


a. A. radialis
b. A brakhialis
c. A. carotis
d. Semua benar
32. Apa tujuan melakukan pengkajian?
a. Mengkaji fungsi
b. Mengenal secara dini adanya gangguan nyata maupun yang
potensial
c. Mengidentifikasi penyebab gangguan
d. Jawaban semua benar

33. Denyut nadi yang semakin lemah selama inspirasi bahkan


menhilang sama sekali pada bagian akhir inspirasi untuk timbul
kembali pada ekspirasi
a. Pulsus anarkot
b. Pulsus seler
c. Pulsus paradoks
d. Pulsus alternan
34. Pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosa terjadinya IMA …
a. AST
b. LDH
c. CKMB
d. Troponin
35. Bunyi jantung 2 diakibatkan kerena
a. Penutupan katup mitral

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 104


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
b. Penutupan katup aorta
c. Penutupan katup pulmonal
d. B dan D benar

36. Salah satu indikasi umum untuk dilakukan pemasangan PPM,


kecuali
a. Symptomtik Sick Sinus Syndrome
b. Long QT Syndrome
c. AV blok derajat satu Asimptomatik
d. Dilatasi Cardiomiopaty

37. Salah satu Indikasi pemasangan Implant Cardiverter Defibrilator,


kecuali :
a. Hipertropi Cardiomiopaty
b. Ventrikel Takikardia
c. Ventrikel Fibrilasi
d. AV Blok derajat 3

38. Perhatikan gambar dibawah ini, gambar adalah termasuk problem


pemasangan PPM, adalah
a. Under sensing
b. Over sensing
c. Rapid pacing
d. Miocardial injury

39. Perhatikan gambar di bawah ini, tampak gambaran pacing


pemasangan lead PPM di jantung sebelah mana :
a. Atrium
b. Ventrikel
c. Atrium dan ventrikel
d. Aorta

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 105


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
40. Perhatikan gambar dibawah ini, tampak gambaran pacing
pamasangan lead PPM di jantung di daerah mana :
a. Atrium
b. Ventrikel
c. Atrium dan ventrikel
d. Aorta

41. Contoh di bawah ini adalah penyakit jantung bawaan yang asianotik,
kecuali …

a. VSD
b. ASD
c. PDA
d. TOF

42. Pada bayi dengan TOF sering terjadi episode sianotik dan hipoksia,
yang sering disebut dengan …

a. Blue Spell
b. Knee Chest
c. Pink Test
d. Oligemik

43. Tindakan paliatif pada neonatus dengan TOF adalah ……

a. BT shunt

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 106


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
b. Total koreksi
c. VSD closure
d. Reseksi infundibular

44. Kemungkinan diagnosa keperawatan pada penyakit jantung bawaan


adalah sebagai berikut, kecuali….

a. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d oksigen dan


nutrisi yang tidak adekuat
b. Intoleransi aktivitas
c. Inadekuat curah jantung
d. Gangguan bicara

45. Tatalaksana “Blue Spell“ adalah sebagai berikut, kecuali…..

a. Knee chest position


b. Pemberian therapi oksigen
c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
vasokonstriktor
d. Posisi telentang (supine)

46. Faktor resiko yang tidak dapat diubah pada penyakit jantung koroner
(CAD) adalah ….

a. Peningkatan kadar lipid/serum


b. Merokok
c. Usia
d. Obesitas

47. Indikasi bedah katup aorta menurut Chikwe et all, 2013 adalah
sebagai berikut, kecuali…

a. Indikasi kelas I
b. Indikasi kelas IIa
c. Indikasi Kelas IIb
d. Indikasi kelas IIc

48. Etiologi Mitral Regurgitasi menurut Chikwe et all, (2013) ...

a. Rheumatic Heart Desease


Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 107
Anestesi di Pelayanan Kesehatan
b. Obesitas
c. Merokok
d. Stroke

49. Rangkaian interaksi perawat dengan klien dan lingkungannya untuk


mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien
dalam merawat adalah pengertian dari…

a. Evaluasi keperawatan
b. Implementasi keperawatan
c. Analisa data
d. Asuhan Keperawatan

50. Pengertian di atas berdasarkan UU Keperawatan No….

a. 37 tahun 2014
b. 38 tahun 2014
c. 39 tahun 2014
d. 40 tahun 2014

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 108


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
b. Evaluasi Terhadap Pelatih

FORM EVALUASI FASILITATOR / PELATIH

PENILAIAN TERHADAP FASILITATOR / PELATIH


Nama Fasilitator :
Materi :
Hari/Tanggal :
Waktu/Jam :

N NILAI
KOMPONEN
O 50 60 70 80 90 100
1. Penguasaan Materi
2. Sistematika Penyajian
3. Kemampuan Menyajikan
4. Ketepatan Waktu
(Kehadiran dan Menyajikan)
5. Penggunaan Metode dan Sarana
Diklat
6. Sikap dan Perilaku
7. Kesempatan Tanya Jawab
8. Cara Menjawab Pertanyaan
9. Penggunaan Bahasa
10. Pemberian Motivasi kepada Peserta
11. Pencapaian Tujuan Pembelajaran
12. Kerapihan Berpakaian
13. Kerjasama antar Fasilitator

Keterangan : 50: kurang, 60-70: sedang, 80-90 : baik, 100: sangat baik
Hal-hal yang memerlukan perbaikan:

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 109


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
c. Evaluasi terhadap penyelenggara

KOMPONEN YA TIDAK
A PANITIA
1 Panitia hadir sebelum kegiatan dimulai

2 Panitia bersikap ramah

3 Panitia selalu ada di tempat

4 Panitia cepat dan tanggap terhadap masalah

B SARANA
1 Ruang kelas nyaman

2 Pencahayaan cukup

3 Visualisasi jelas

4 Kualitas pengeras suara baik

5 Bahan ajar lengkap

6 Ruang praktikum dan perlengkapan sesuai

7 Ada fasilitas perpustakaan

8 Tersedia toilet yang bersih

9 Tersedia musholla yang bersih

10 Tersedia perlengkapan sholat

C KONSUMSI

1 Penyajian makanan tepat waktu sesuai jadwal

2 Perlengkapan makan bersih

3 Fasilitas ruang makan bersih

4 Porsi makanan cukup untuk seluruh peserta

5 Menu beragam

1. HAL-HAL YANG DISUKAI DARI KEGIATAN INI:


2. HAL-HAL YANG TIDAK DISUKAI DARI KEGIATAN INI:

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 110


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
4. Ketentuan Peserta dan Pelatih/ Fasilitator Pelatihan
a. Kriteria peserta:
1) Perawat atau perawat anestesi yang telah mendapatkan
sertifikasi perawat anestesi dasar
2) Telah mengikuti pelatihan sertifikasi perawat anestesi dasar

b. Kriteria pelatih
1) Dokter spesialis anestesi atau perawat anestesi yang memiliki
Pendidikan minimal D III keperawatan / D III anestesi/ S1
keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun
2) Menguasai substansi yang diberikan
3) Sudah mengikuti pelatihan TPPK/ TOT/ Pekerti/ Pengalaman
melatih atau mengajar
4) Memahami kurikulum

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 111


Anestesi di Pelayanan Kesehatan
TIM PENYUSUN

Penasehat:
Dr. dr. Iwan Dakota, Sp.JP(K), FIHA, MARS
(Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita)

Penangggungjawab:
Dr. dr. Cindy Elfira Boom, Sp.An, KAKV, KAP
(Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian RS Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan Kita)

Ketua:
Desmalia Maulana Simin, S.Kep, Ners

Sekretaris:
Dian Anggraini, AMK

Tim Penyusun dan Kontributor:


Dr. dr. Cindy Elfira Boom, Sp.An, KAKV, KAP
dr. Novrita Ilmiyanti, MARS
Desmalia Maulana Simin, S.Kep, Ners
Budi Santoso, S.Kep, Ners
Dian Anggraeni, AMK

Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat 112


Anestesi di Pelayanan Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai