Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PRAKTEK KLINIK BAGIAN ANESTESIOLOGI

KSM ANESTESI
2022-2024

Sedasi Sedang — Dalam dan Anestesia Umum

Definisi Suatu prosedur tindakan dalam anestesi untuk memenuhi


keadaan sedasi, amnesia, analgesia, relaksasi dan
penekanan reflex pada pasien. Langkah-langkah dalam
anestesi umum meliputi : premedikasi, induksi,
pemellharaan anestesi dan pengakhiran anestesi.

Anamnesa • Rencana tindakan yang dilakukan, lama prosedur,


posisi, perkiraan perdarahan intraoperasi. Pasien
dengan kandidat anestesia umum adalah pasien yang
akan menjalani prosedur diagnostik, terapeutik,
ataupun pembedahan.
• Riwayat operasi dan anestesi sebelumnya dan
masalah didalamnya
• Riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,
yang menitik beratkan pada anamnesis sistem
kardiovaskular, respirasi, endokrin dan metabolik,
koagulasi, gastrointestinal.
• Riwayat puasa pasien.

Pemeriksaan fisik • Tanda vital : BMI, kesadaran, tekanan darah, laju nadi,
laju napas, suhu, skala nyeri
• Pemeriksaan airway
• Pemeriksaan respirasi, neurologi, muskuloskeletal
• Pemeriksaan anatomis yang relevan dengan
diagnosis, temuan klinis, dan rencana operasi dan
anestesia

Kriteria diagnostik 1. Status fisik berdasarkan klasifikasi ASA


• ASA 1 : Pasien normal dan sehat
• ASA 2 : Pasien dengan kelainan sistemik ringan
• ASA 3 : Pasien dengan kelainan sistemik berat
• ASA 4 : Pasien dengan kelainan sistemik berat dan
konstan mengancam nyawa
• ASA 5 : Pasien dengan kelainan sistemik berat yang
tidak diharapkan membaik tanpa operasi
• ASA 6 : Pro donor
• E : operasi emergency/cito

2. Status jalan napas


• Dengan kemungkinan sulit ventilasi dan atau intubasi
• Tanpa penyulit airway
Diagnosa '
Differensial diagnostik
Pemeriksaan penunjang 1. Hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit
2. Clotting time, bleeding time
3. Pemeriksaan penunjang lain sesuai indikasi dan
temuan klinis pasien
4. Usia > 40 th dilakukan pemeriksaan EKG rutin
5. Konsultasi dengan departemen terkait sesuai indikasi
dan temuan klinis
Terapi Persiapan anestesi umum meliputi :
1. Optimalisasi kondisi pasien sebelum operasi jika
diperlukan dan sesuai dengan temuan klinis.
2. Perencanaan tindakan anesthesia umum: monitor yang
dipelukan, manajemen airway, premedikasi, teknik dan
obat induksi, pemeliharaan anesthesia, teknik dan alat
khusus yang diperlukan, manajemen paskaanestesia.
3. Persiapan puasa : puasa makanan padat dan susu 6
jam sebelum operasi, clear fluid 2 jam sebelum operasi :
ASI 4jam sebelum operasi
4. Persiapan cairan dan darah sesuai dengan temuan klinis
dan jika diperlukan
5. Premedikasi jika diperlukan

Prognosa Sesuai temuan klinis pasien


Tingkat Evidens
Tingkat Rekomendasi
Penelaah Kritis dr. M. Riko Krisman, Sp.An
Kepustakaan 1. ASA Physical Status Classification System (2014)
2. Morgan & Mikhail's Clinical Anesthesiology 5 th edition
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/251/2015 tentang Pedoman
Nasional Pelyanan Kedokteran Anestesiologi dan
Terapi Intensif
4. NICE guideline 2016: Routine preoperative tests for
elective surgery

Ketua Komite Medik Ketua KSM Anestesi

Direktur

Dr. M. RIKO
KRISMAN Sp.An
PANDUAN PRAKTEK KLINIK BAGIAN
ANESTESIOLOGI
RSIA RIZKI BUNDA
PumaN Gakit Ebu 8 Anak KSM PENUNJANG
2022-2024
JI. Gajah Mada No.435 A
Lansano Lubuk Basung,
Kab. Agam 26414
Telp. (0752) 66364, 66367
Fax. (0752) 66367
Emall:
rsÎa.rizkibunda@yahoo.ca.
id
Anestesia Spinal
Definisi Anestesia spinal adalah tindakan anesthesia
dengan
menggunakan obat anestesi local yang disuntikan
keruang subarachnoid.
Anesthesia spinal hanya boleh dilakukan pada tempat
dimana terdapat peralatan resusitasi yang adekuat dan
obat-obatan resusitasi dapat tersedia dengan cepat
untuk menangani
komplikasi tindakan.
Anamnesa • Rencana tindakan yang dilakukan, lama prosedur, posisi,
perkiraan perdarahan intraoperasi.
• Pasien dengan kandidat anestesia spinal adalah:
a) Pembedahan daerah lower abdomen
b) Pembedahan daerah ekstremitas bawah
c) Pembedahan daerah urogenitalia
• Riwayat operasi dan anestesi sebelumnya dan
masalah didalamnya
• Riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,
yang menitik beratkan pada anamnesis sistem
kardiovaskular, respirasi, endokrin dan metabolik,
koagulasi, gastrointestinal.
• Riwayat puasa pasien.
Pemeriksaan fisik • Tanda vital : BMI, kesadaran, tekanan darah, laju nadi, laju
napas, suhu, skala nyeri
• Pemeriksaan airway
• Pemeriksaan respirasi, neurologi, muskuloskeleta
Pemeriksaan tulang belakang dan area tempat
penyuntikan jarum spinal
• Pemeriksaan anatomis yang relevan dengan
diagnosis, temuan klinis, dan rencana operasi dan
anestesia
Kriteria diagnostik Status fisik berdasarkan klasifikasi ASA
• ASA 1 : Pasien normal dan sehat
• ASA 2 : Pasien dengan kelainan sistemik ringan
• ASA 3 : Pasien dengan kelainan sistemik berat
• ASA 4 : Pasien dengan kelainan sistemik berat dan
konstan mengancam nyawa
• ASA 5 : Pasien dengan kelainan sistemik berat yang
tidak diharapkan membaik tanpa operasi
• ASA 6 : Pro donor
• E : operasi emergency/cito

Status jalan napas


• Dengan kemungkinan sulit ventilasi dan atau intubasi
• Tanpa penyulit airway
Diagnosa
Differensial diagnostik
Pemeriksaan penunjang 1. Hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit
2. Cloning time, bleeding time
3. Pemeriksaan penunjang lain sesuai indikasi dan
temuan klinis pasien
4. Usia > 40 th dilakukan pemeriksaan EKG rutin
5. Konsultasi dengan departemen terkait sesuai indikasi dan
temuan klinis
Terapi Persiapan anestesi spinal meliputi :
1. Optimalisasi kondisi pasien sebelum operasi
jika diperlukan dan sesuai dengan temuan
klinis.
2. Perencanaan tindakan anesthesia spinal: monitor
yang dipelukan, manajemen airway, premedikasi,
teknik dan obat induksi, pemeliharaan anesthesia,
teknik dan alat khusus yang diperlukan,
manajemen paskaanestesia.
3. Persiapan puasa : puasa makanan padat dan
susu 6 jam sebelum operasi, clear fluid 2 jam
sebelum operasi
: ASI 4 jam sebelum operasi
4. Persiapan cairan dan darah sesuai dengan
temuan klinis dan jika diperlukan
5. Premedikasi jika diperlukan
Prognosa Sesuai temuan klinis pasien
Tingkat Evidens
Tingkat Rekomendasi
Penelaah Kritis dr. M. Riko Krisman, Sp.An
Kepustakaan 1. ASA Physical Status Classification System (2014)
2. Morgan & Mikhail's Clinical Anesthesiology 5
th edition
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.02.02/MENKES/251/2015 tentang
Pedoman Nasional Pelyanan Kedokteran
Anestesiologi dan Terapi Intensif
4. NICE guideline 2016: Routine preoperative tests for
elective surgery
Ketua Komite Medik Ketua KSM Penunjang

dr. Rafner dra, Sp.A dr. Aida elda, SP. PK

RSIA RIZKI BUNDA


Dițektu.ț
PANDUAN PRAKTEK KLINIK BAGIAN
ANESTESIOLOGI
RSIA RIZKI BUNDA
KSM PENUNJANG
JI. Gajah Mada No.435 A
Lansano Lubuk Basung, 2022-2024
Kab. Agam 26414 Telp.
(0752) 66364, 66367
Fax. (0752) 66367 Anestesia ILA
Email: Anestesia ILA adalah tindakan anesthesia dengan
rsia.rizkibunda@yahoo.co menggunakan obat anestesi local yang disuntikan
.id keruang subarachnoid untuk menghambat hantaran nyeri
syaraf selama proses persalinan.
Anesthesia ILA hanya boleh dilakukan pada tempat
dimana terdapat peralatan resusitasi yang adekuat dan
Definisi obat-obatan resusitasi dapat tersedia dengan cepat untuk
menangani komplikasi tindakan.

• Rencana tindakan yang dilakukan, lama prosedur.


• Pasien dengan kandidat anestesia ILA adalah pasien
dengan persalinan normal.
• Riwayat operasi dan anestesi sebelumnya dan
masalah didalamnya
• Riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,
Anamnesa yang menitik beratkan pada anamnesis sistem
kardiovaskular, respirasi, endokrin dan metabolik,
koagulasi, gastrointestinal.
• Riwayat puasa pasien.
• Tanda vital : BMI, kesadaran, tekanan darah, laju nadi,
laju napas, suhu, skala nyeri
• Pemeriksaan airway
• Pemeriksaan respirasi, neurologi, muskuloskeleta
• Pemeriksaan tulang belakang dan area tempat
penyuntikan jarum spinal
Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan anatomis yang relevan dengan
diagnosis, temuan klinis dan rencana operasi dam
anestesia
Status fisik berdasarkan klasifikasi
ASA e ASA 1 : Pasien normal
dan sehat
• ASA 2 : Pasien dengan kelainan sistemik ringan
Kriteria diagnostik

1. Hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit


2. Clotting time, bleeding time
Diagnosa
Differensial diagnostik
Pemeriksaan penunjang
3. Pemeriksaan penunjang lain sesuai indikasi dan temuan
klinis pasien
4. Usia > 40 th dilakukan pemeriksaan EKG rutin
5. Konsultasi dengan departemen terkait sesuai indikasi
dan temuan klinis
Terapi Persiapan anestesi epidural meliputi :
1. Optimalisasi kondisi pasien sebelum tindakan jika
diperlukan dan sesuai dengan temuan klinis.
2. Persiapan caíran dan obat sesuai dengan temuan klinis
dan jika diperlukan
3. Premedikasi jika diperlukan
Prognosa Sesuai temuan klinis pasien
Tingkat Evidens
Tingkat Rekomendasi
Penelaah Kritis dr. M. Riko Krisman, Sp.An
Kepustakaan 1. ASA Physical Status Classification System (2014)
2. Morgan & Mikhail's Clinical Anesthesiology 5 th edition
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/251/2015 tentang Pedoman
Nasional Pelyanan Kedokteran Anestesiologi dan
Terapi Intensif
4. NICE guideline 2016: Routine preoperative tests
for elective surgery

Ketua Komite Medik Ketua KSM Penunjang

dr. Rafne dr. Aida‘elda, SP. PK

RSIA RIZKI
BUNDA

drg. Nurul Maulina Aladin

Anda mungkin juga menyukai