Jawaban :
Suhu tubuh untuk : Untuk membantu pemeliharaan suhu tubuh yang tepat selama
prosedur anestesi berlangsung. Metode yang dipakai Setiap pasien yang menerima
anestesi harus dipantau suhu tubuhnya pada keadaan yang diperkirakan dan
diantisipasi, akan tejadi perubahan suhu tubuh yang signifikan secara klinis.
Sebelum (preanestesi).
Saat pembedahan dan anestesi.
Setelah (pasca anestesi Fase I, pasca anestesi Fase II, perawatan yang diperpanjang).
Tahapan perianestesi:
Evaluasi pra-anestesia
Persiapan pra-anestesia
Anestesia:
- Induksi
- Pemeliharaan
- Pemulihan
Pasca-anestesia.
FASE PERIANESTESI
a. Fase pra anestesi
Menilai pasien dan mengembangkan rencana perawatan yang dirancang untuk
memenuhi pra-anestesi baik secara fisik, psikologis, tingkat Pendidikan, kebutuhan
sosial budaya dan spiritual pasien/keluarga/orang terdekat.
Peran keperawatan juga fokus pada persiapan pasien/keluarga/orang penting
lainnya atas pengalamannya selama kontinum perianestesi.
Teknik wawancara dan penilaian digunakan untuk mengidentifikasi masalah
potensial atau aktual yang mungkin terjadi.
Tujuan:
Agar lebih sistematis dan tidak terlewatkan, maka anamnesa dan pemeriksaan fisik
ditujukan pada masalah “6 B” yaitu:
- B1: breathing
- B2: blood
- B3: brain
- B4: bladder
- B5: bowel
- B6: bone
Pemeriksaan penunjaang
Pemeriksaan laboratorium :
- Darah lengkap,
- Tes fungsi hati (SGOT, SGPT),
- Tes fungsi ginjal (ureum, kreatinin),
- Serum elektrolit,
- Faal hemostasis,
- Pemeriksaan radiologi: foto toraks, foto polos abdomen (BOF), USG, CT
Scan,
- Pemeriksaan EKG bila umur lebih dari 35 tahun atau bila ada indikasi,
- Lain-lain : Pemeriksaan pada anak didampingi ayah atau ibunya. Pemeriksaan
gigi, kerusakan gigi karena laryngoskopi, Gigi palsu harus dibuka. Puasa
preoperative.
Premedikasi
Informed Consent
Adalah edukasi pasien secara singkat tentang jenis operasi dan rencana
anestesi yang akan digunakan, manajemen intraoperatif dan penanganan nyeri
pasca operasi dengan harapan mengurangi kecemasan pasien dan membangun
hubungan timbal balik dokter-pasien kemudian meminta persetujuan prosedur
anestesi.
b. Fase intra operatif
Fase intra operatif dimulai ketika pasien masuk atau dipindahkan ke instalasi
bedah dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Terdiri dari :
-
- Monitoring
- Positioning
- Fluid Management
- Konsiderasi khusus (penanganan pendarahan)
- STANDAR 2: selama anestesi, oksigenasi, ventilasi, sirkulasi, dan suhu
tubuh pasien harus terus dievaluasi.
Oksigenasi
Ventilasi
Sirkulasi
Suhu tubuh
Tujuan: untuk membantu pemeliharaan suhu tubuh yang tepat selama prosedur
anestesi berlangsung.
Metode: Setiap pasien yang menerima anestesi harus dipantau suhu tubuhnya
pada keadaan yang diperkirakan dan diantisipasi, akan terjadi perubahan suhu
tubuh yang signifikan secara klinis.
Produksi urin
Ruang pulih
Jenis pembedahan.
Jenis anastesi.
Kondisi patologis klien.
Jumlah perdarahan intra operatif.
Pemberian tranfusi selama operasi.
Jumlah dan jenis terapi cairan selama operasi.
Komplikasi selama pembedahan.
Perencanaan.
SDM (ketenagaan): jumlah dan kompetensi.
5. Jelaskanasesmen pre intra dan pasca anestesi berdasarkan format yang sudah di
sampaikan?
Assesmen pre anestesi bertujuan untuk mengetahui masalah saluran pernapasan, memilih
anestesi dan rencana asuhan anestesi, memberikan anestesi yang aman berdasar atas
assesmen pasien, risiko yang ditemukan, jenis tindakan, menafsirkan temuan pada waktu
monitoring selama anestesi dan pemulihan, memberikan informasi obat analgesi yang akan
digunakan pascaoperasi. dan juga untuk menentukan obat analgesi apa untuk pascaoperasi.
PEMERIKSAAN FISIK
Breath
Blood
Brain
Bowel
Blader
Bone
Perencanaan Anestesia
Setelah pemeriksaan fisik di lakukan dan memperoleh gambaran tentang keadaan mental
pasien beserta masalah-masalah yang ada,selanjutnya dibuat rencana mengenai obat dan
teknik anestesia yang akan digunakan/dokter SpAn akan menentukan rencana medikasi
Intraoperative
ANESTHESIA GENERAL
• •Intravenous
• Inhalation
• Intramuscular LOCAL/REGIONAL
• Topical
• Infiltration
• Block peripheral
• Spinal
• Epidural
• Caudal COMBINATION
• Spinal + propofol
General Anesthesia
Hilangnya kesadaran pasien yang bersifat reversibel karena obat anestesi, juga hilang sensasi
nyeri pada seluruh tubuh
Postoperative
• Selama di ruang pulih kondisi pasien terus di pantau,di evaluasi dan di catat di catatan
perawatan ruang pulih.Penilaian Skor Aldrete,monitoring jalan
nafas,oksigenasi,ventilasi,sirkulasi,& temperatur pasien
• Selain hal diatas,selama di ruang pulih pasien juga mendapat penatalaksanaan nyeri,
mual dan muntah.
• Kriteria pasien di pindahkan dari RR ke ruang rawat :
Tidak membutuhkan penatalaksanaan dan pemantauan intensif pasca bedah
REGIONAL ANESTESIA
• Pasien : identifikasi
• Informed consent
2. Persiapan sebelum prosedur
Kelebihan :
1. Mudah
2. Target jelas CSF jernih
3. Obat minimal
4. Onset cepat
5. Blok sensorik dan motorik baik
INDIKASI