Anda di halaman 1dari 11

TUBERCULOSIS

(TBC)
9

DISUSUN:
ANGGI GUSTI DEWI
ANGGRAENY RARA SASMITHA
EGI HILMI RAMDANI
DEFINISI

Tuberkulosis adalah penyakit infeksius terutama menyerang parenkim paru.


TB paru adalah suatu penyakit yang menular yang disebabkan oleh bacil
Mycobacterium tuberculosis yang merupakan salah satu penyakit saluran
pernafasan bagian bawah. Sebagian besar bakteri M. tuberculosis masuk ke
dalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami
proses yang dikenal sebagai focus primer
ETIOLOGI
Sumber penularan penyakit Tuberkulosis adalah penderita Tuberkulosis
BTA positif pada waktu batuk atau bersin. Penderita menyebarkan kuman
ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung
kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam.
Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran
pernafasan. Setelah kuman Tuberkulosis masuk ke dalam tubuh manusia
melalui pernafasan, kuman Tuberkulosis tersebut dapat menyebar dari paru
kebagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, saluran nafas, atau
penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya
TANDA GEJALA
Gejala-gejala TBC (tuberkulosis) yang muncul dapat berupa:
• Batuk yang berlangsung lama (3 minggu atau lebih), biasanya berdahak.
• Batuk mengeluarkan darah.
• Berkeringat pada malam hari.
• Penurunan berat badan.
• Demam dan menggigil.
• Lemas.
• Nyeri dada saat bernapas atau batuk.
• Tidak nafsu makan.
• Lemas.
Berikut ini adalah contoh gejala yang muncul akibat penyakit TBC di luar
paru-paru, menurut organ yang terkena:
• Pembengkakan kelenjar getah bening bila terkena TBC kelenjar.
• Kencing berdarah pada TBC ginjal.
• Nyeri punggung pada TBC tulang belakang.
• Sakit perut jika mengalami TBC usus.
• Sakit kepala dan kejang bila terkena TBC di otak.
PATOFISIOLOGI

Tuberculosis yang mencapai permukaan alveoli biasanya diinhalasi sebagai


suatu unit yang terdiri dari satu sampai tiga basil karena gumpalan yang
lebih besar cenderung tertahan di rongga hidung dan tidak menyebabkan
penyakit. Setelah berada di ruang alveolus di bagian bawah lobus atau
bagian atas lobus bakteri M. tuberculosis ini membangkitkan reaksi
peradangan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan sputum
Ziehl-neelsen(pewarnaan terhadap sputum)
Skin test
Rontgen dada
Pemeriksaan histology/kultur jaringan
Biopsi jaringan paru
Pemeriksaan elektrolit
Analisis gas adarah
Pemeriksaan fungsi paru
Penatalaksanaan

a. Pengobatan TBC Paru Pengobatan tetap


dibagi dalam dua tahap

 Tahap intensif (initial)


 Tahap lanjutan (continuation phase)
b. Perawatan bagi penderita tuberkulosis

• Awasi penderita minum obat, yang paling berperan disini


yaitu keluarga
 Mengetahui adanya gejala efek samping obat dan merujuk bila diperlukan
 Mencukupi kebutuhan gizi seimbang penderita Istirahat teratur minimal 8
jam per hari
 Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada bulan kedua,
kelima dan enam
 Menciptakan lingkungan rumah dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik
c. Pencegahan penularan TBC Tindakan pencegahan yaitu:

1) Menutup mulut bila batuk


2) Membuang dahak tidak di sembarang tempat. Buang dahak pada wadah
tertutup yang diberi lisol
3) Makan makanan bergizi
4) Memisahkan alat makan dan minum bekas penderita
5) Memperhatikan lingkungan rumah, cahaya dan ventilasi yang baik
6) Untuk bayi diberikan imunisasi BCG (Depkes RI, 2010)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai