DISUSUN: ANGGI GUSTI DEWI ANGGRAENY RARA SASMITHA EGI HILMI RAMDANI DEFINISI
Tuberkulosis adalah penyakit infeksius terutama menyerang parenkim paru.
TB paru adalah suatu penyakit yang menular yang disebabkan oleh bacil Mycobacterium tuberculosis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah. Sebagian besar bakteri M. tuberculosis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer ETIOLOGI Sumber penularan penyakit Tuberkulosis adalah penderita Tuberkulosis BTA positif pada waktu batuk atau bersin. Penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran pernafasan. Setelah kuman Tuberkulosis masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman Tuberkulosis tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, saluran nafas, atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya TANDA GEJALA Gejala-gejala TBC (tuberkulosis) yang muncul dapat berupa: • Batuk yang berlangsung lama (3 minggu atau lebih), biasanya berdahak. • Batuk mengeluarkan darah. • Berkeringat pada malam hari. • Penurunan berat badan. • Demam dan menggigil. • Lemas. • Nyeri dada saat bernapas atau batuk. • Tidak nafsu makan. • Lemas. Berikut ini adalah contoh gejala yang muncul akibat penyakit TBC di luar paru-paru, menurut organ yang terkena: • Pembengkakan kelenjar getah bening bila terkena TBC kelenjar. • Kencing berdarah pada TBC ginjal. • Nyeri punggung pada TBC tulang belakang. • Sakit perut jika mengalami TBC usus. • Sakit kepala dan kejang bila terkena TBC di otak. PATOFISIOLOGI
Tuberculosis yang mencapai permukaan alveoli biasanya diinhalasi sebagai
suatu unit yang terdiri dari satu sampai tiga basil karena gumpalan yang lebih besar cenderung tertahan di rongga hidung dan tidak menyebabkan penyakit. Setelah berada di ruang alveolus di bagian bawah lobus atau bagian atas lobus bakteri M. tuberculosis ini membangkitkan reaksi peradangan PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan sputum Ziehl-neelsen(pewarnaan terhadap sputum) Skin test Rontgen dada Pemeriksaan histology/kultur jaringan Biopsi jaringan paru Pemeriksaan elektrolit Analisis gas adarah Pemeriksaan fungsi paru Penatalaksanaan
a. Pengobatan TBC Paru Pengobatan tetap
dibagi dalam dua tahap
Tahap intensif (initial)
Tahap lanjutan (continuation phase) b. Perawatan bagi penderita tuberkulosis
• Awasi penderita minum obat, yang paling berperan disini
yaitu keluarga Mengetahui adanya gejala efek samping obat dan merujuk bila diperlukan Mencukupi kebutuhan gizi seimbang penderita Istirahat teratur minimal 8 jam per hari Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada bulan kedua, kelima dan enam Menciptakan lingkungan rumah dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik c. Pencegahan penularan TBC Tindakan pencegahan yaitu:
1) Menutup mulut bila batuk
2) Membuang dahak tidak di sembarang tempat. Buang dahak pada wadah tertutup yang diberi lisol 3) Makan makanan bergizi 4) Memisahkan alat makan dan minum bekas penderita 5) Memperhatikan lingkungan rumah, cahaya dan ventilasi yang baik 6) Untuk bayi diberikan imunisasi BCG (Depkes RI, 2010) THANK YOU