Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA
‘’Penyuluhan Sosialisasi Bahaya Radiasi HP Bagi Anak
di SD/MI’’

BIDANG KEGIATAN:
PKM- K3

Diusulkan oleh:
ALFAQIH INDRA RIANSYAH 200106009/2020

AHMAD LUTHFI VIRGIAWAN H 200106004/2020


AMELYA PRABAWATI HAPSARI 200106012/2020
ANGGI GUSTI DEWI 200106016/2020

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA


PURWOKERTO
2021
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : Penyuluhan Sosialisasi Bahaya Radiasi HP Bagi Anak


di SD/MI
2. Bidang Kegiatan : PKM- K3
3. Ketua Pelaksanaan Kegiatan
a. Nama Lengkap : Alfaqih Indra Riansyah
b. NIM : 200106009
c. Jurusan : D4 Keperawatan Anestesiologi
d. Universitas : Universitas Harapan Bangsa
e. Alamat Rumah dan No. Hp : Desa Dukuhwaluh, kec kembaran / 082259641117
f. Alamat Email : alfaqih27amt@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
Nama Lengkap dan Gelar : Dwi Novitasari, S.Kep, Ns, M.Sc
NIDN : 0611108101
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti :
b. Sumber Lain :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan :

Purwokerto, Maret 2021

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana

Septian Mixrova Sebayang,S.Kep.,Ns.,M.Kep Alfaqih Indra Riansyah


NIK : NIM : 200106009
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelesaikan proposal program pengabdian kepada masyarakat ini, yang kami beri judul
“’Penyuluhan Sosialisasi Bahaya Radiasi HP Bagi Anak di SD/MI”. Tidak lupa kami ucapkan
banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang membantu kami menyusun program pengabdian
masyarakat, karena, kami sadar bahwasannya kami tidak bisa melakukannya tanpa pihak yang
bersangkutan. Kami ucapkan terimakasih kepada :

1. Universitas Harapan Bangsa, almamater tercinta kami yang sudah mengadakan program ini.
2. Ibu Dwi Novitasari, S.Kep, Ns, M.Sc selaku pembimbing kami
3. Teman-teman prodi D4 Keperawatan Anestesiologi khususnya semester 3B
4. Orangtua kami “Tim Pelaksana” yang sangat kami cintai dan hormati.

Kami menyadari bahwa penyusunan proposal kami ini tidaklah luput dari kesalahan atau tidak
sempurna oleh karena itu, kami ingin meminta sedikit kritik dan saran yang pastinya dapat
membangun dan memberikan tambahan motivasi bagi kami sebagai anggota pelaksana pengabdian
kepada masyarakat ini. Dan kami harap semua yang kami lakukan ini akan bermanfaat bagi
masyarakat. Terimakasih.

Purwokerto, 5 Desember 2021

Tim Pelaksana
I. PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Salah satunya
adalah handphone tidak hanya digunakan masyarakat kota, tetapi juga telah digunakan masyarakat
di pelosok-pelosok desa.
Pengguna Handphone mulai dari kalangan dewasa, usia remaja dan anak sekolah. Angka
penggunaan handphone di Indonesia terus meningkat dan menempati urutan kelima dalam daftar
pengguna handphone terbesar di dunia, setelah Cina, Amerika Serikat, India, dan Brazil. Efek sinar
biru dari handphone memiliki dampak buruk bagi kesehatan mata bila digunakan terlalu sering
(Nashriyah, 2019). Radiasi sinar tersebut dapat menyebabkan gangguan penglihatan (Bawelle,
Lintong, & Rumampuk, 2016).
Umumnya saat ini kita melihat banyak anak-anak yang kecanduan bermain handphone.
Memang saat ini efek dari radiasi gelombang elektromagnetik dari handphone tidak terasa secara
langsung. Tetapi, jika digunakan terus menerus dalam durasi yang lama menimbulkan masalah
kesehatan misalnya gangguan mata. Itulah mengapa sebisa mungkin anak tidak dibiasakan bermain
handphone sejak dini. Dengan begitu, anak tidak akan menganggap bahwa bermain handphone
adalah kebiasaan, jadi mereka bisa terhindari dari bahaya radiasi yang mengancam (Navarona &
Mahawati, 2016); (Wulandari, Puspita, Rustanti, & Puspita, 2019).
Adapun cara untuk mencegah risiko radiasi ini yaitu orang tua harus mengawasi anak ketika
menggunakan handphone, memberikan bimbingan pada anak bagaimana menggunakan handphone
yang benar. Misalnya dengan mengatur jarak pandang, tidak menggunakan dalam posisi tidur dan
mengatur durasi penggunaannya. (Sahriana, 2019) Handphone memancarkan radiasi
elektromagnetik yang muncul ketika ponsel mencari sinyal. Hal ini dapat dengan mudah
menembus ke bagian dalam otak. Dampak negatif radiasi pada handphone terutama pada anak-
anak lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang dewasa. Kondisi ini disebabkan karena jaringan
otak, tengkorak kepala, dan ukuran tubuh yang berbeda dengan orang dewasa (Nashriyah, 2019).
B. Permasalahan Mitra
Tabel 1.1 Permasalahan Mitra

Mitra Permasalahan Pemecahan Masalah


Pada anak di SD/MI Kurangnya Peningkatan
Roudhotut Tholibin Pengetahuan pengetahuan tentang
Anak di SD/MI bahaya radiasi hp
Roudhotut Tholibin pada Anak di SD/MI
Tentang bahaya Roudhotut Tholibin
Radiasi hp.
II. TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya radiasi hp
bagi anak di SD/MI Roudhotut Tholibin.
B. Manfaat
a. Meningkatnya pengetahuan anak di SD/MI Roudhotut Tholibin tentang pengertian
bahaya gadget.
b. Meningkatnya pengetahuan anak di SD/MI Roudhotut Tholibin tentang dampak negatif
dari penggunaan gadget.
c. Meningkatnya pengetahuan anak di SD/MI Roudhotut Tholibin tentang cara pencegahan
dari bahaya gadget.

III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

Pendekatan yang digunakan dalam rangka pemecahan masalah yaitu:


A. Persiapan
1. Koordinasi untuk pengurusan surat izin pengabdian masyarakat dengan kepala sekolah
di SD/MI Roudhotut Tholibin
2. Koordinasi terkait pelaksanaan kegiatan dengan kepala sekolah di SD/MI Roudhotut
Tholibin
3. Menyiapkan materi penyuluhan dalam bentuk lampiran materi dan Satuan Acara
Pengajaran
4. Menyusun kuesioner tingkat pengetahuan bahaya radiasi hp
B. Pertemuan Pertama
1. Mengukur tingkat pengetahuan mitra tentang dampak negative dari penggunaan gadget
menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan tentang bahaya radiasi hp yang disusun
oleh tim pengadian masyarakat (Pre-Test)

2. Penyuluhan kesehatan tentang bahaya radiasi hp pada mitra

3. Mengukur tingkat pengetahuan mitra tentang dampak negative dari penggunaan gadget
menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan tentang bahaya radiasi hp yang disusun
oleh tim pengadian masyarakat (Post-Test)
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan sesuai dengan perencanaan pada kerangka
pemecahan masalah.
Bulan : 5 Desember 2021
Pukul : 09.00 WIB – selesai
Tempat : SD/MI Roudhotut Tholibin
Peserta : 15 orang

B. Khalayak Sasaran
Kegiatan ini ditujukan bagi anak di SD/MI Roudhotut Tholibin

Metode yang digunakan

1. Ceramah
2. Diskusi

C. Sarana prasarana yang dibutuhkan


1. Kuesioner tingkat pengetahuan Bahaya Radiasi HP
2. Alat tulis
3. Kursi
4. Meja
5. LCD Projector
MATERI

Gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang mengartikan sebuah alat
elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi khusus. Gadget (Bahasa Indonesia: acang)
adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Inggris untuk merujuk pada suatu peranti atau
instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya
diberikan terhadap sesuatu yang baru. Gadget dalam pengertian umum dianggap sebagai suatu
perangkat elektronik yang memiliki fungsi khusus pada setiap perangkatnya. Contohnya:
komputer, handphone, game dan lainnya.
Gadget memiliki fungsi dan manfaat yang realtif sesuai dengan penggunanya. Fungsi
dan manfaat gadget secara umum diantaranya:
1. Komunikasi Pengetahuan manusia semakin luas dan maju. Jika zaman dahulu manusia
berkomunikasi melalui batin, kemudian berkembang melalui tulisan yang dikirimkan melalui
pos. Sekarang zaman era globalisasi manusia dapat berkomunikasi dengan mudah, cepat,
praktis dan lebih efisien dengan menggunakan handphone.
2. Gadget memiliki banyak fitur dan aplikasi yang tepat untuk kita dapat berbagi berita,
kabar, dan cerita. Sehingga dengan pemanfaatan tersebut dapat menambah teman dan
menjalin hubungan kerabat yang jauh tanpa harus menggunakan waktu yang relatif lama
untuk berbagi.
3. Pendidikan Seiring berkembangnya zaman, sekarang belajar tidak hanya terfokus dengan
buku. Namun melalui gadget kita dapat mengakses berbagai ilmu pengetahuan yang kita
perlukan. Tentang pendidikan, politik, ilmu pengetahuan umum, agama, tanpa harus repot
pergi ke perpustakaan yang mungkin jauh untuk dijangkau.
Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak akan berdampak negatif karena dapat
menurunkan daya konsentrasi dan meningkatkan ketergantungan anak untuk dapat
mengerjakan berbagai hal yang semestinya dapat mereka lakukan sendiri. Dampak lainnya
adalah semakin terbukanya akses internet dalam gadget yang menampilkan segala hal yang
semestinya belum waktunya dilihat oleh anak-anak. Banyak anak yang mulai kecanduan gadget
dan lupa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya yang berdampak psikologis terutama
krisis percaya diri juga pada perkembangan fisik anak.
Radiasi gelombang elektromagnetik dari gadget memang tidak terlihat. efeknya pun
tidak terasa secara langsung. Untuk itu orangtua harus secara bijak mengawasi dan melakukan
seleksi terhadap instrument permainan yang digunakan anak-anak saat bermain. Kebiasaan
anak-anak dalam bermain gadget saat ini memang tidak bisa dipungkiri. Namun ada baiknya
tidak selalu bermain atau paling tidak membatasi waktu bermain gadget. Karena alasan radiasi
diatas. Sebenarnya kegiatan bermain merupakan kegiatan utama anak yang nampak mulai sejak
bayi. Kegiatan ini penting bagi perkembangan kognitif. sosial. dan kepribadian anak pada
umumnya. Anak juga bisa mulai memahami hubungan antara dirinya dan lingkungan sosialnya
melalui kegiatan bermain belajar bergaul dan memahami aturan ataupun tata cara pergaulan.
Namun sekarang anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain gadget daripada
bermain dengan teman sebaya yang bisa menimbulkan sifat individualis dan egosentris serta
tidak memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Berikut ini beberapa dampak negatif dari gadget untuk perkembangan anak:
1. Sulit Konsentrasi Pada Dunia Nyata. Rasa kecanduan atau adiksi pada gadget akan
membuat anak mudah bosan. gelisah dan marah ketika dia dipisahkan dengan gadget
kesukaannya. Ketika anak merasa nyaman bermain dengan gadget kesukaannya dia akan
lebih asik dan senang menyendiri memainkan gadget tersebut. Akibatnya anak akan
mengalami kesulitan beriteraksi dengan dunia nyata berteman dan bermain dengan teman
sebaya.
2. Terganggunya Fungsi PFC Kecanduan teknologi selanjutnya dapat mempengaruhi
perkembangan otak anak. PFC atau Pre Frontal Cortex adalah bagian didalam otak yang
mengotrol emosi. kontrol diri. tanggung jawab. pengambilan keputusan dan nilai-nilai
moral lainnya. Anak yang kecanduan teknologi seperti games online otaknya akan
memproduksi hormon dopamine secara berlebihan yang mengakibatkan fungsi PFC
terganggu.
3. Introvert Ketergantungan terhadap gadget pada anak-anak membuat mereka menganggap
bahwa gadget itu adalah segala-galanya bagi mereka. Mereka akan galau dan gelisah jika
dipisahkan dengan gadget tersebut. Sebagian besar waktu mereka habis untuk bermain
dengan gadget. Akibatnya tidak hanya kurangnya kedekatan antara orang tua dan anak-
anak juga cenderung menjadi introvert.
Bahaya radiasi gadget terhadap daya kembang anak adalah radiasi dari penggunan
gadget yang tergolong gelombang RF. Bukan merupakan gelombang yang sangat mematikan
dan berbahaya. Tapi bukan berarti kemungkinan adanya efek samping tidak ada. Radiasi RF
pada level tinggi serta dengan intensitas yang intensif dapat merusak jaringan tubuh. Radiasi
RF memiliki kemampuan untuk memanaskan jaringan tubuh seperti oven microwave
memanaskan makanan. Dan radiasi tersebut dapat merusak jaringan tubuh karena tubuh kita
tidak dilengkapi sistem ketahanan untuk mengantisipasi sejumlah panas berlebih akibat radiasi
RF. Penelitian lain menunjukkan radiasi nonionisasi (termasuk gelombang RF) menimbulkan
efek jangka panjang. Penyakit yang berpotensi timbul karena radiasi gadget adalah kanker,
tumor otak, alzheimer, parkinson, sakit kepala. Dibanding orang dewasa, anak-anak zaman
sekarang sudah mengenal teknologi nirkabel sejak kecil sehingga waktu ‘bersentuhan’ dengan
radiasi lebih panjang. Hal ini disebabkan karena di usia 12-15 tahun. anak mengalami proses
bangkitnya akal. nalar dan kesadaran diri. Dalam masa ini terdapat energi dan kekuatan fisik
serta tumbuh keinginan tahu dan keinginan coba-coba. Data memperlihatkan bahwa ketika
radiasi dari gadget memasuki kepala. orang dewasa menyerapnya sebanyak 25% anak usia 12
tahun sebanyak 50% dan tertinggi pada anak usia 5 tahun yaitu 75%. Oleh karenanya, risiko
radiasi ini akan lebih besar pada anak yang sudah ‘akrab’ dengan gadget di usia kurang dari 16
tahun.
Seharusnya penggunaan gadget dikembalikan pada fungsi awal, yaitu untuk komunikasi
sekaligus sebagai sarana belajar untuk menambah ilmu pengetahuan. Anak dituntun untuk lebih
kreatif. Dengan adanya media visual dan audio maka anak-anak bisa berimajinasi dan biasanya
lebih tertarik. Misalnya anak browsing buku bacaan yang diinginkan dan nantinya anak-anak
ingin mengetahui banyak tentang buku bacaan yang ada. Dan ini bisa menarik minat baca anak-
anak. Namun praktiknya tidak demikian. Kebanyakan anakanak tidak ingin lebih tahu tetapi
malah menjadi malas untuk membaca.
Peran orangtua terhadap anak-anaknya harus selalu dilakukan. Jangan sampai orangtua
mengandalkan gadget untuk menemani anak. dan orangtua membiarkan anak lebih
mementingkan gadget supaya tidak menganggu. Mengontrol setiap konten yang ada di gadget
anak merupakan salah satu cara yang efektif. Lebih sering mengajak anak untuk berdiskusi,
tanya jawab dalam waktu luang. Bermain bersama atau hanya sekedar bercanda disel-sela
aktifitas yang padat. Selama waktu itu anak bisa meniru tingkah laku orang dewasa.
mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitasnya.
Cara Pencegahan Dari Bahaya Gadget :
1. Gunakanlah Speakerphone. Walaupun mengurangi rasa kenyamanan saat menggunakan
speakerphone di tempat umum, tapi paling tidak hal ini menghindari kita untuk tidak harus
menempelkan handphone di kepala ketika bertelepon. Menggunakan speaker ketika
bertelepon juga bisa menjadi pilihan. Pilihan menggunakan speakerphone dapat dilakukan
ketika kita tengah berada di tempat privat seperti di rumah.
2. Gunakan Headset. Rasa-rasanya, inilah kiat yang paling gampang untuk menangkal
ancaman radiasi handphone. Usahakan untuk menggunakan headset pada saat menerima
panggilan telepon. Hal ini untuk mencegah telepon genggam tidak terlalu dekat dengan
otak.
3. Gunakan Casing Penahan Radiasi. Kekhawatiran radiasi ponsel belakangan memunculkan
casing berkemampuan khusus yang diklaim bisa meminimalisir hantaran radiasi yang
berasal dari ponsel. Jika dirasa diperlukan, mungkin Anda bisa mencarinya di pertokoan.
4. Kurangi Bluetooth Dan Headset Wireless. Seperti telah disebutkan di atas, penggunaan
headset dapat menjadi pilihan untuk mengurangi radiasi ponsel. Namun patut diingat,
gunakanlah headset yang konvensional alias yang masih menggunakan kabel untuk
terhubung dengan ponsel. Hindari penggunaan headset wireless. Demikian juga fitur
bluetooth di handphone jangan terus menerus diaktifkan, gunakan seperlunya.
5. Sudut Ruangan. Banyak orang pada saat menerima panggilan telepon mencari pojok atau
sudut ruangan. Disarankan untuk menghindari menerima telepon di sudut ruangan. Betul
bahwa sudut ruangan biasanya sepi namun di sisi lain terkadang juga menjadi tempat di
mana sinyal handphone menjadi lemah. Sinyal yang lemah justru dapat memicu radiasi
yang lebih tinggi.
6. Diam Ketika Menelpon. Saya sering melihat orang yang tidak bisa diam pada saat
menerima panggilan telepon ataupun kala menelepon. Jalan dari satu tempat ke tempat
lain. Sangat disarankan pada saat menerima atau menelepon sebaiknya kita tidak berjalan-
jalan. Hal ini disebabkan, dalam keadaan bergerak maka sinyal handphone akan terus
mencari pancaran sinyal yang kuat dari base transceiver station (BTS). Dengan berjalan-
jalan, justru akan menguatkan radiasi.
7. Jangan Selalu Menempel. Walaupun handphone yang kita gunakan adalah gadget
kesayangan, namun untuk kesehatan yang lebih baik, ada baiknya jangan selalu nempel
dengan ponsel tersebut. Sebaiknya handphone yang tidak digunakan direkomendasikan
ditaruh di tas atau di atas meja. Hal ini dikatakan lebih baik ketimbang ditempatkan di
kantong celana.
V. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

1. Anggaran Biaya

NO Komponen Biaya
Snack 10.000 x 15 (orang)
Penyewaan sarana prasarana 50.000
Jumlah 200.000

2. Jadwal Kegiatan

NO. Kegiatan November Desember


1. Pengajuan Judul dan Revisi
2. Survei Lapangan
3. Persiapan Pelaksanaan
4. Pelaksanaan
5. Pembuatan Laporan Akhir
DAFTAR PUSTAKA

 Bawelle, C. F. N., Lintong, F., & Rumampuk, J. (2016). Hubungan penggunaan


smartphone dengan fungsi penglihatan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado angkatan 2016. Jurnal E-Biomedik.
https://doi.org/10.35790/ebm.4.2.2016.14865
 Nashriyah, N. (2019). Pengaruh Radiasi Sinar Biru Gadget yang dapat Menimbulkan
Terjadinya Degenerasi Makula (Macular Degenaration) pada Usia Muda.
https://doi.org/10.31219/osf.io/mquwy
 Navarona, A. N. I., & Mahawati, E. (2016). Hubungan Antara Praktek Unsafe Action
Dalam Penggunaan Gadget Dengan Keluhan Subyektif Gangguan Kesehatan Mata Pada
Murid Sekolah Dasar Islam Tunas Harapan Tahun 2016. Naskah Publikasi.
 Wulandari, K. D., Puspita, S., Rustanti, E., & Puspita, H. (2019). Hubungan
penggunaan smartphone dengan ketajaman penglihatan pada peserta didik di smp
muhammadiyah 4 kedungbetik kesamben. I, 29–43.
 Sahriana, N. (2019). Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Gadget Pada
Anak Usia Dini. Jurnal Smart Paud, 2(1), 60. https://doi.org/10.36709/jspaud.v2i1.5922
 Jonathan. dkk. 2015. Perancangan Board Game Mengenai Bahaya Radiasi Gadget
Terhadap Anak. Surabaya: Universitas Kristen Pertra Surabaya
 Hastuti. 2012.Psikolog Perkembangan Anak. Yogyakarta: Tugu Publisher.

Anda mungkin juga menyukai