Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI (ASKAN)

GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR RASA AMAN DAN NYAMAN


PADA TN. R DI RUANG KENANGA DENGAN DIAGNOSIS MEDIS
FEBRIS
RSUD HJ. ANNA LASMANA BANJARNEGARA
KASUS MINGGU PERTAMA

Oleh :

Nama : ANGGI GUSTI DEWI

NIM : 200106016

PRAKTIK KLINIK DASAR 1


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Laporan Pendahuluan

1. Definisi/deskripsi kebutuhan dasar


Potter & Perry, 2006 mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan
telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari). Ketidaknyamanan adalah
keadaan ketika individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam
berespon terhadap suatu ransangan.
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan
kebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik
pasien, perawat atau petugas lainnya yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan
tersebut (Asmadi, 2008).
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi
yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya
(Carpenito, 2006)

2. Fisiologi kebutuhan dasar


Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medula spinalis menuju kebatang otak
dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian dari respon
stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan respon
fisiologis.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar


a. Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan
dan kenyamanan
b. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran menurun
memudahkan terjadinya resiko injury
c. Gangguan persepsi sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yangberbahaya seperti gangguan
penciuman dan penglihatan
d. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah
terserang penyakit
e. Tingkat kesadarn
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan
f. Gangguan tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi
sebelumnya

4. Macam-macam gangguan yang mungkin terjdi pada pemenuhan kebutuhan dasar


a. Jatuh
Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan dilaporkan dari seluruh kecelakaan yang
terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar dialami pasien lansia
b. Oksigen
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen akan
mempengaruhi keamanan pasien
c. Pencahayaan
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang penting. Tata pencahayaan
dalam ruang rawat inap dapat mempengaruhi kenyamanan pasien rawat inap

5. Asuhan keperawatan
a. Pengkajian (spesifik terkait gangguan kebutuhan dasar tersebut)
Riwayat keperawatan
1) Riwayat penyakit sekarang
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman. Lingkungan klien
mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau berakibat
terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup klien. Keamanan yang ada dalam
lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya penyakit dan cedera yang akan
mempengaruhi rasa aman dan nyaman klien.
2) Riwayat penyakit dahulu
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/ bedah
menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor
sehingga mengganggu rasa nyaman klien
3) Riwayat penyakit keluarga
Riwayat kesehatan keluarga juga dapat menyebabkan gangguan rasa aman dan
nyaman. Karena dengan adanya riwayat penyakit maka klien akan beresiko terkena
penyakit sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman seperti nyeri.

b. Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul


Diagnosa 1:Hipertemia
1. Definisi
Hipertermia terjadi saat suhu tubuh naik melebihi suhu normal. Kondisi ini terjadi
akibat suhu lingkungan yang tinggi dan tubuh tidak lagi mampu beradaptasi terhadap
perubahan ekstrem tersebut. Suatu kondisi disebut sebagai hipertermia bila suhu
tubuh berada di atas 40 derajat Celsius.

2. Batasan karakteristik
a. abnormal
b. apnea
c. koma
d. kulit kemerahan
e. hipotensi
f. gelisah
g. letargi
h. kejang
i. kulit terasa hangat
j. stupor
k. takikardia
l. takipnea
j. vasodilatasi

3. faktor yang berhubungan


a. dehidrasi
b. pakaian yang tidak sesuai
c. aktivitas berlebihan
Diagnosa 2: Nyeri akut (Buku saku diagnosis keperawatan, hal 530)
Definisi
Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat adanya
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, awitan yang tiba-tiba atau perlahan
dengan intensitas ringan sampai berat
a. Subjektif
Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat
b. Objektif
1) Posisi untuk menghindari nyeri
2) Perubahan tonus otot
3) Perubahan selera makan

Faktor yang berhubungan


Agen-agen penyebab cedera (misalnya, biologis, kimia, fisik dan psikologis)

Diagnosa 3: Gangguan rasa nyaman (Asuhan Keperawatan Praktis, hal 364)


Definisi
Merasa kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual,
ligkungan dan sosial.
Batasan karakteristik
a. Menangis
b. Gangguan pola tidur
c. Takut
d. Ketidakmampuan untuk rileks
e. Melaporkan perasaan tidak nyaman
f. Melaporkan distress
g. Melaporkan kurang puas dengan keadaan

Faktor yang berhubungan


a. Gejala terkait penyakit
b. Sumber yang tidak adekuat
c. Kurang pengendalian lingkungan
d. Kurang privasi
e. Kurang control situasi

3.Rencana asuhan keperawatan (NOC dan NIC)


Diagnosa 1 : Hipertemia
Tujuan dan kriteria hasil : berdasarkan noc
Suhu tubuh dalam rentang normal
a. Nadi dan RR dalam rentang normal
b. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
intervensi keperawatan dan rasional:nic
a. intervensi:memonitor suhu sesering mungkin
b. rasional:untuk mengcek suhu tiap jam

Diagnosa 2: Nyeri akut (Buku saku diagnosis keperawatan, hal 530)


Tujuan dan kriteria hasil (outcome criteria): berdasarkan NOC
a. Memperlihatkan pengendalian nyeri, yang dibuktikan oleh indicator sebagai
berikut (sebutkan 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering atau selalu)
b. Mengenali awitan nyeri
c. Melaporkan nyeri dapat dikendalikan

Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC


a. Intervensi : Ajarkan manajemen nyeri
Rasional : Untuk menghilangkan nyeri atau menurunkan nyeri ketingkat yang
lebih nyaman yang dapat ditoleransi oleh pasien
b. Intervensi : Ajarkan manajemen alam perasaan
Rasional : Untuk memberikan keamanan, stabilisasi, pemulihan dan
pemeliharaan pada pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan
baik depresi maupun peningkatan alam perasaan

Diagnosa 3: Gangguan rasa nyaman (Asuhan Keperawatan Praktis, hal 364)


Tujuan dan kriteria hasil (outcome criteria): berdasarkan NOC
a. NOC
1) Ansiety
2) Fear leavel
3) Sleep deprivation
4) Comfort
b. Kriteria hasil
1) Mampu menongtrol kecemasan
2) Status lingkungan yang nyaman
3) Konrol gejala
4) Status kesehatan meningkat

Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC


a. Intervensi : Gunakan pendekatan yang menenangkan
Rasional : Untuk menjalin hubungan saling percaya
b. Intervensi : Ajarkan teknik menenangkan diri
Rasional : Untuk meredakan kecemasan pada pasien yang mengalami distres
akut
c. Intervensi : Ajarkan cara peningkatan koping
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jkarta: Salemba Medika.

Anonim. (2016). Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman Praktik


Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan.

Carpenito. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC

Kemenkes. (2016). Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman.

Nurarif A.H dan Kusuma, H. (2016). Asuhan Keperawatn Praktis. Jakarta: Mediaction

Potter & Ferry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik
Edisi 4. Jakarta: EGC

Wilkinson J.M & Ahern N.R. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai