Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

Oleh:

BIWI AMANDA MASYITA

NPM.722650189
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
2022

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

TTD MAHASISWA

(Biwi Amanda Masyita)

Mengetahui Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan Praktek

(Sri Yunita Suraida Salat, S.ST., Bdn., M.Kes) (Hj. Firmawati Rozana, S.ST., Bdn.)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
Laporan Pendahuluan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga laporan pendahuluan ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin


masih banyak kekurangan dalam asuhan kebidanan pada bayi baru lahir ini, Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan asuhan kebidanan kegawatdaruratan neonatal ini.
Sekian dan Terima Kasih.

Sumenep, 24 Oktober 2022

                                                                                              

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh


setiap manusia dalam mempertahankan kehidupan dan kesehatan, salah satunya
adalah kebutuhan rasa aman dan nyaman. Kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu
keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan
ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari),
kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi) dan transenden (keadaan tentang sesuatu
yang melebihi masalah atau nyeri). Kenyamanan harus dipandang secara holistik
mencakup empat aspek yaitu fisik, sosial, psikososial dan lingkungan. Secara
umum dalam aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah bebas dari
rasa nyeri. Hal ini disebabkan karena kondisi nyeri merupakan kondisi yang
mempengaruhi perasaan tidak nyaman pasien yang ditunjukan dengan timbulnya
tanda dan gejala pada pasien (Wahyudi & Wahid. A, 2016).
Ada beberapa permasalahan yang muncul pada ibu hamil trimester III
diantaranya nyeri punggung. Penyebab nyeri punggung bawah salah satunya
adalah karena perubahan hormonal yang menimbulkan perubahan pada jaringan
lunak penyangga dan penghubung sehingga menurunnya elastisitas dan
fleksibilitas otot. Dampak negatif yang ditimbulkan nyeri punggung bawah yaitu
dapat menimbulkan dampak negative pada kualitas hidup ibu hamil karena
terganggunya aktivitas fisik sehari-hari. Untuk mengurangi nyeri punggung ibu
hamil perawat dapat member intervensi seperti mengkaji skala nyeri dan mengkaji
penyebab ketidaknyamanan klien, memberikan pendidikan kesehatan tentang
nyeri, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, mengajarkan perbaikan postur
tubuh pada ibu hamil,mengajarkan posisi tidur yang nyaman dengan bantal
penopang dan posisi tidur miring secara bergantian, mengajarkan memilih pakaian
pada ibu hamil, mengajarkan kompres hangat pada bagian nyeri.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman?
2. Bagaimana fungsi fisiologis pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman?
3. Apa saja gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman?
4. Bagaimana analisa data pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman?
5. Apa diagnose kebidanan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
yang mungkin muncul?
6. Bagaimana Perencanaan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman?
7. Bagaimana Penatalaksanaan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
2. Untuk mengetahui fungsi fisiologis pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman
3. Untuk mengetahui gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman
4. Untuk mengetahui analisa data pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman
5. Untuk mengetahui diagnose kebidanan pemenuhan kebutuhan rasa aman
dan nyaman yang mungkin muncul
6. Untuk mengetahui perencanaan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
2.
2.1. Pengertian Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Potter & Perry, 2006 mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman
adalahsuatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitukebutuhan
akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari).
Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika individumengalami sensasi yang tidak
menyenangkan dalam berespon terhadapsuatu ransangan.
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis.
Pemenuhankebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas
darikecelakaan baik pasien, perawat atau petugas lainnya yang bekerja
untuk pemenuhan kebutuhan tersebut (Asmadi, 2008).Perubahan kenyamanan
adalah keadaan dimana individu mengalamisensasi yang tidak menyenangkan dan
berespon terhadap suatu rangsanganyang berbahaya (Carpenito, 2006)
2.2. Fungsi Fisiologis Sistem Rasa Aman dan Nyaman
Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medulla spinalis menuju
kebatang otak dan thalamus, system saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai
bagian dari respon stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada system saraf
otonom menghasilkan respon fisiologis.
2.3. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
a. Jatuh
Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan dilaporkan dari seluruh
kecelakaan yang terjadi di puskesmas. Resiko jatuh lebih besar dialami
pasien lansia dan ibu hamil.
b. Oksigen
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen akan
mempengaruhi keamanan pasien.
c. Pencahayaan
Puskesmas merupakan sarana pelayanan publik yang penting.
Tata pencahayaan dalam ruang dapat mempengaruhi kenyamanan
pasien.

2.4. Analisa Data Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman


Pemeriksaan diagnostik sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui
apakah ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yang dapat
menyebabkan timbulnya rasa aman dan nyaman seperti:
a. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi 
b. Menggunakan skala nyeri
1) Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masihdapat
berkomunikasi dengan baik
2) Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapatmenunjukkan
lokasi nyeri, masih merespon dan dapat mengikutiinstruksi yang
diberikan
3) Berat = Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisamerespon,
namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi yangdiberikan.
4) Nyeri sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak
mampu berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul.8.
c. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi : ditemukan kulit tampak pucat, menggigil, gelisah, dan
lemah.
2) Palpasi : pada permukaan ini ditemukan kulit teraba dingin, nadilam
bat.
3) Auskultasi : tekanan darah menurun.

2.5. Diagnose Kebidanan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman


Yang Mungkin Muncul
A. Ansietas
1. Definisi
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
responautonom, perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi
terhadap bahaya. Perasaan ini merupakan isyarat kewaspadaan yang
memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan
memampukanindividu melakukan tindakan untuk menghadapi
ancaman.
2. Batasan Karaktristik
a. Perilaku
1) Penurunan produktivitas
2) Mengekspresikan kehawatiran akibat perubahan
dalam peristiwa hidup
3) Gerakan yang tidak relevan
4) Gelisah
5) Memandang sekilas
6) Insomnia
b. Afektif
1) Gelisah
2) Kesedihan yang mendalam
3) Distres
4) Ketakutan
5) Perasaan tidak adekuat
c. Fisiologis
1) Wajah tegang
2) Insomnia
3) Peningkatan keringat
4) Peningkatan ketegangan
5) Terguncang
3. Faktor yang Berhubungan
a. Terpajan toksin
b. Hubungan keluarga/hereditas
c. Transmisi dan penularan interpersonal
d. Krisis situasi dan maturasi
e. Stres
f. Penyalahgunaan zat
g. Ancaman kematian
B. Nyeri Akut
1. Definisi
Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat
adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, awitan yang
tiba-tiba atau perlahan dengan intensitas ringan sampai berat
2. Bataran Karakteristik
a. Subjektif
Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat
b. Objektif
1) Posisi untuk menghindari nyeri
2) Perubahan tonus otot
3) Perubahan selera makan
3. Faktor yang Berhubungan
Agen-agen penyebab cedera (misalnya, biologis, kimia, fisik
dan psikologis)
C. Gangguan Rasa Nyaman
1. Definisi
Merasa kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi
fisik, psikospiritual, ligkungan dan sosial.
2. Batasan Karakteristik
a. Menangis
b. Gangguan pola tidur
c. Takut
d. Ketidakmampuan untuk rileks
e. Melaporkan perasaan tidak nyaman
f. Melaporkan distress
g. Melaporkan kurang puas dengan keadaan
3. Faktor yang Berhubungan
a. Gejala terkait penyakit 
b. Sumber yang tidak adekuat
c. Kurang pengendalian lingkungan
d. Kurang privasi
e. Kurang control situasi
2.6. Perencanaan
A. Ansietas
1. Tujuan dan Kriteria Hasil
a. Ansietas berkurang, dibuktikan oleh tingkat ansietas hanya ringan
sampai sedang dan selalu menunjukkan pengendalian diri terhadap
ansietas, konsentrasi dan koping
b. Pasien menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, yang
dibuktikan oleh indicator sebagai berikut (sebutkan 1-5:
tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering dan selalu)
2. Intervensi Kebidanan dan Rasional
a. Intervensi : Lakukan bimbingan antisipasi
Rasional : Agar pasien mampu menghadapi kemungkinan krisis pe
rkembangan dan situasional 
b. Intervensi : Ajarkan teknik menenangkan diri
Rasional : Untuk meredakan kecemasan pada pasien
yangmengalami distres akut
c. Intervensi : Ajarkan cara peningkatan koping
Rasional :Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsistre
ssor, perubahan atau ancaman yang menghambat pemenuhan
tuntutan dan peran hidup
B. Nyeri Akut
1. Tujuan dan Kriteria Hasil
a. Memperlihatkan pengendalian nyeri, yang dibuktikan oleh
indicator sebagai berikut (sebutkan 1-5: tidak pernah,
jarang,kadang-kadang, sering atau selalu)
b. Mengenali awitan nyeric. Melaporkan nyeri dapat dikendalikan
2. Intervensi Kebidanan dan Rasional
a. Intervensi : Ajarkan manajemen nyeri
Rasional : Untuk menghilangkan nyeri atau menurunkan nyeriketi
ngkat yang lebih nyaman yang dapat ditoleransioleh pasien
b. Intervensi : Ajarkan manajemen alam perasaan
Rasional : Untuk memberikan keamanan, stabilisasi, pemulihan
dan pemeliharaan pada pasien yang mengalamidisfungsi alam
perasaan baik depresi maupun peningkatan alam perasaan.
C. Gangguan Rasa Nyaman
1. Tujuan dan Kriteria Hasil
a. NOC
1) Ansiety
2) Fear leavel
3) Sleep deprivation
4) Comfort
b. Kriteria hasil
1) Mampu menongtrol kecemasan
2) Status lingkungan yang nyaman
3) Konrol gejala
4) Status kesehatan meningkat
2. Intervensi Kebidanan dan Rasional
a. Intervensi : Gunakan pendekatan yang menenangkan
Rasional : Untuk menjalin hubungan saling percaya
b. Intervensi : Ajarkan teknik menenangkan diri
Rasional : Untuk meredakan kecemasan pada pasien yang
mengalami distres akut 
c. Intervensi : Ajarkan cara peningkatan koping
Rasional :
Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsistressor,
perubahan atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan
dan peran hidup
3. Evaluasi
Evaluasi dapat dibedakan atas evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses dievaluasi setiap selesai melakukan perasat dan
evaluasi hasil berdasarkan rumusan tujuan terutama kriteria hasil.
Hasil evaluasi memberikan acauan tentang perencanaan
lanjutanterhadap masalah nyeri yang dialami oleh pasien
2.7. Penatalaksanaan
A. Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan
danstress. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika
terjadirasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada nyeri.
Dalamimajinasi terbimbing klien menciptakan kesan dalam
pikiran, berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara bertahap kli
endapat mengurangi rasa nyerinya.
B. Tehnik Imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan
denganmemberikan individu informasi tentang respon fisiologis
misalnyatekanan darah.Hipnosis diri dapat membantu mengubah
persepsi nyerimelalui pengaruh sugesti positif dan dapat mengurangi
ditraksi.Mengurangi persepsi nyeri adalah suatu cara sederhana
untukmeningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau
mencegahstimulus nyeri.
C. Tehnik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyerike
stimulus yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu ditraksi
visual(melihat pertandingan, menonton televise,dll), distraksi
pendengaran(mendengarkan music, suara gemericik air), distraksi
pernafasan ( bernafas ritmik), distraksi intelektual (bermain kartu).
D. Terapi dengan Pemberian Analgesik
Pemberian obat analgesic sangat membantu dalam manajemen
nyeriseperti pemberian obat analgesik non opioid (aspirin, ibuprofen)
yang bekerja pada saraf perifer di daerah luka dan menurunkan tingkata
ninflamasi, dan analgesic opioid (morfin, kodein) yang
dapatmeningkatkan mood dan perasaan pasien menjadi lebih
nyamanwalaupun terdapat nyeri.
E. Immobilisasi
Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada
saatkontraktur atau terjadi ketidakseimbangan otot dan
mencegahterjadinya penyakit baru seperti decubitus.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tujuan setelah dilakukan intervensi Kebidanan adalah memberikan rasa
nyaman, intervensi kebidanan antara lain: mengkaji skala nyeri dan
penyebab ketidaknyamanan klien, memberikan pendidikan kesehatan
tentang nyeri, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, mengajarkan
perbaikan postur tubuh pada ibu hamil, mengajarkan posisi tidur yang
nyaman dengan bantal penopang dan posisi tidur miring kanan dan kiri
secara bergantian, mengajarkan memilih pakaian pada ibu hamil,
mengajarkan kompres hangat pada bagian nyeri. Penulis menyimpulkan
bahwa masalah pada klien teratasi sebagian karena belum tercapainya
kriteria hasil secara maksimal.Sehingga intervensi harus dilanjutkan untuk
memaksimalkan pasien dalam memenuhi rasa nyaman karena nyeri
punggung.
3.2. Saran
1. Bagi puskesmas
Diharapkan untuk meningkatkan pelayanan dalam pemenuhan
kenyamanan dan rasa aman klien.
2. Bagi klien dan keluarga
Demi kesembuhan klien penulis mengharapkan klien dan keluarga
memperhatikan anjuran bidan
3. Bagi peneliti lain
Diharapkan hasil karya tulis ilmiah ini dapat menjadi bahan referensi
serta sebagai acuan untuk dikembangkan dalam pemenuhan kebutuhan
rasa aman dan nyaman klien
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan


Dasar Klien.JAkarta: Salemba Medika.
Anonim. (2016). Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman
Praktik Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan
Carpenito. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC
Kemenkes. (2016). Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman.
Nurarif A.H dan Kusuma, H. (2016). Asuhan Keperawatn Praktis. Jakarta.
Mediaction Potter & Ferry. (2006).
Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik
Edisi 4. Jakarta: EGC
Wilkinson J.M & Ahern N.R. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai