DI SUSUN OLEH :
CI LAHAN CI INSTITUSI
Ns. Elifa Ihda Rahmayanti, S.Kep., M.Kep Ns. Siti Yartin, S.Kep.,M.Kep
NIK: 20120901025 NIK: 20210902025
dari kecelakaan baik pasien, perawat atau petugas lainnya yang berkerja
saraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terdapat pada stimulus kuat
berlebihan
a. Serabut delta A (menusuk dan tajam): Pada kulit dan otot bermielin
b. Serabut delta C (panas & terbakar): Dalam otot, tidak bermielin, garis
2013).
kerusakan.
3. Perubahan Fungsi
a. Perubahan emosi
penglihatan
penyakit tertentu.
4. Pemeriksaan fisik
Ekspresi wajah
Verbal
a. Menangis
b. Berteriak
Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah
b. Nadi
c. Pernapasan
d. Suhu
5. Pemeriksaan Diagnostik
misalnya diabdomen
lainnya
gambaran tiga dimensi dari sudut dan posisi gigi molar tiga, serta
dengannya.
6. Tindakan Penanganan
a. Penatalaksanaan keperawatan
4) Kompres hangat
b. Penatalaksanaan medis
1) Pemberian analgetik
sadar
1. Pengkajian Keperawatan
penyakitnya.
Rumah Sakit.
c. Riwayat Penyakit (Keluhan) Sekarang
cedera yang akan mempenngaruhi rasa aman dan nyaman pasien, atau
kronologis dari penyakit yang diderita saat ini mulai awal hingga di
rekam kesehatan pasien masuk rumah sakit. misalnya ada luka bekas
pasien.
b. Ansietas (D.0080)
3. Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa (SDKI) Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional
1 Nyeri akut berhubungan Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238) 1. dapat mengetahui karakteristik nyeri
dengan agen pencedera Setelah dilakukan Observasi yang dialami pasien
fisiologis (D.0077) intervensi keperawatan 1. Identifikasi lokasi, 2. pasien dapat memeberitahukan kepada
selama 3 x 24 jam karakteristik, durasi, frekuensi, perawat terhadap nyeri yang dirasakan
diharapkan tingkat nyeri kualitas, intensitas nyeri menggunakan ekspresi
menurun dengan kriteria 2. Identifikasi nyeri non verbal 3. dapat mengurangi faktor yang dapat
hasil : 3. Identifikasi faktor yang memperberat nyeri
a. Keluhan nyeri memperberat nyeri 4. dapat mengurangi serta meringankan
menurun Terapeutik nyeri yang di alami pasien
b. Meringis menurun 4. Berikan teknik non 5. istirahat dan tidur bisa menjadi teknik
c. Mual dan muntah farmakologis untuk mengurangi pengalihan nyeri yang dialami pasien
menurun nyeri (teknik relaksasi nafas 6. pasien dapat mengetahui tentang nyeri
dalam, guided imaginery) yang dirasakannya
5. Fasilitas istirahat dan tidur 7. pasien dapat mengurangi nyeri dengan
Edukasi mandiri
6. Jelaskan penyebab, periode 8. Pasien dapat mempraktekkan teknik
dan pemicu nyeri nonfarmakologis untuk mengurangi
7. Jelaskan strategi meredakan nyeri yang dialami
nyeri 9. Analgetik sebagai teknik farmakologis
8. Anjurkan melakukan teknik untuk mengurangi nyeri.
non farmakologis secara mandiri
Kolaborasi
9.Kolaborasi pemberian
analgetik
2 Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas (1.09314) 1. Untuk mengetahui apakah pasien
(L.09093) Observasi memiliki ansietas ringan, sedang,
Setelah dilakukan 1. Identifikasi saat tingkat atau berat
intervensi keperawatan ansietas beruba 2. Dapat menjadi indikator untuk
selama 3x24 jam 2. Identifikasi kemampuan menentukan tingkat ansietas dari
diharapkan tingkat ansietas mengambil keputusan pasien
membaik dengan kriteria 3. Monitor tanda-tanda 3. Dapat mengetahui apakah ansietas
hasil : ansietas pasien semakin bertambah atau
1. Verbalisasi Terapeutik semakin menurun.
khawatir akibat 4. Ciptakan suasana 4. Bina hubungan saling percaya
kondisi yang terapeutik untuk dapat menimbulkan perasaan
dihadapi menurun menumpuhkan nyaman dan bisa membuat pasien
2. Perilaku gelisa kepercayaan terbukan dengan perawat
menurun 5. Temani pasien untuk 5. Menemani dan mengajak pasien
3. Perilaku tegang mengurangi kecemasan, untuk bercerita dapat mengalihkan
menurun jika perlu pasien dari kecemasan yang
6. Pahami situasi yang dialaminya
membuat ansietas 6. Dapat menentukan hal yang dapat
Edukasi memperberat ansietas dari pasien,
7. Anjurkan dan mencegah ansietas semakin
mengungkapkan berat
perasaan dan persepsi 7. Agar pasien dapat terbuka dengan
8. Latih kegiatan perasaan serta kondisi saat ini yang
pengalihan untuk menyebabkan pasien ansietas
mengurangi ketegangan 8. Dapat mengalihkan ansietas yang
9. Latih teknik relaksasi dialami pasien
Kolaborasi 9. Teknik relaksasi dapat membuat
10. Kolaborasi pemberian pasien rileks dan dapat melupakan
obat antiansietas, jika ansietas yang dialaminya
perlu 10. Obat ansietas hanya diperlukan jika
pasien memiliki cemas yang berat,
dan dengan persetujuan dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Kariasa Made, 2019, Asuhan Keperawatan Klien Epilepsi,
FIK-UI, Jakarta.