Etiologi
1
Manifestasi
Menurut Zulkifli Amin & Asril Bahar (2009), keluhan yang dirasakan
pasien tuberkulosis dapat bermacam-macam atau malah banyak ditemukan pasien
TB Paru tanpa keluhan sama sekali dalam pemeriksaan kesehatan. Keluhan yang
terbanyak adalah :
1) Demam
2) Batuk/batuk berdahak
Batuk ini terjadi karena ada iritasi pada bronkus. batuk ini diperlukan
untuk membuang produk-produk radang keluar, karena terlibatnya bronkus
pada setiap penyakit tidak sama. Mungkin saja batuk baru ada setelah
penyakit berkembang dalam jaringan paru yakni setelah berminggu-minggu
atau berbulan-bulan peradangan bermula. Sifat batuk ini dimulai dari batuk
kering (non-produktif) kemudian setelah timbulnya peradangan menjadi
produktif (menghasilkan sputum). keadaan yang lanjut adalah berupa batuk
darah karena terdapat pembuluh darah yang pecah. kebanyakan batuk darah
tuberkulosis pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding
bronkus.
3) Sesak Napas
4) Nyeri Dada
2
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi
radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi
gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik melepaskan napasnya.
5) Malaise
Patofisiologi
Sesudah hari pertama, maka leukosit diganti oleh makrofag. Alveoli yang
terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut.
Pneumonia selular ini dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak ada sisa
yang tertinggal atau proses dapat berjalan terus dan bakteri terus difagosit atau
berkembang biak di dalam sel. Basil juga menyebar melalui getah bening menuju
getah bening regional. Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang
dan sebagian bersatu, sehingga membentuk sel tuberkel epitoloit yang dikelilingi
oleh foist. Reaksi ini biasanya membutuhkan waktu 10-20 jam (Ardiansyah, 2012).
3
Penatalaksanaan Medis
Komplikasi
4
5
pathway
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
6
1. Pengkajian
A. Anamnesis
Yang terdiri dari nama pasien, umur, jenis kelamin, agama dan lain-lain 2)
Keluhan Utama
A. Batuk
Keluhan batuk timbul paling awal dan paling sering dikeluhkan, apakah
betuk bersifat produktif/nonproduktif, sputum bercampur darah
B. Batuk Berdahak
Seberapa banyak darah yang keluar atau hanya blood streak, berupa
garis atau bercak-bercak darah
C. Sesak Nafas
Keluhan ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau
karena ada hal-hal menyertai seperti efusi pleura, pneumotoraks,
anemia, dll.
D. Nyeri Dada
3) Keluhan Sistematis
a. Demam
keluhan ini sering dijumpai yang biasanya timbul pada sore hari atau
pada malam hari mirip dengan influenza
b) Nyeri dada
c) Batuk, dan
d) Sputum
2) Kesehatan Dahulu :
Jenis gangguan kesehatan yang baru saja dialami, cedera dan pembedahan
3) Kesehatan Keluarga
C. Pemeriksaan Fisik
2) Breathing
Inspeksi :
a) Bentuk dada dan gerakan pernapasan klien dengan TB Paru
biasanya terlihat kurus sehingga pada bentuk dada terlihat adanya
penurunan proporsi anterior-posterior bading proporsi diameter
lateral
Palpasi :
8
Gerakan dinding thoraks anterior/ekskrusi pernapasan. TB Paru tanpa
komplikasi pada saat dilakukan palpasi, gerakan dada biasanya normal dan
seimbang bagian kiri dan kanan. Adanya penurunan gerakan dinding
pernapasan biasanya ditemukan pada klien TB Paru dengan kerusakan
parenkim paru yang luas.
Perkusi :
Aukultasi :
Pada klien TB Paru bunyi napas tambahan ronki pada sisi yang sakit
1) Brain
2) Bledder
Memonitor adanya oliguria karena hal tersebut merupakan tanda awal syok.
3) Bowel
4) Bone
9
(a) Kepala
(b) Rambut
1. Wicara
2. THT
Diagnosa Keperawatan
10
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
Perencanaan Keperawatan
keperawatan terdapat dua jenis tindakan yaitu tindakan keperawatan mandiri dan
tindakan kolaborasi. Sebagai profesi perawat mempunyai kewenangan dan
tanggung jawab dalam menentukan asuhan keperawatan (A. Aziz Alimul Hidayat,
2009).
11
Kriteria Hasil
1 Setelah a. Kaji fungsi a. Ronkhi, mengi
dilakukan pernapasan menunjukkan
tindakan (bunyi napas, akumulasi
keperawatan, kecepatan, sekret/
diharapkan irama, ketidakmampun
bersihan kedalaman, dan untuk
jalan penggunaan otot membersihkan
napas dengan bantu aksesori) jalan napas
kriteria hasil :
Pasien dapat b. Catat b. Pengeluaran sulit
mengeluarkan kemampuan bila sekret sangat
sekret tanpa pasien tebal, sputum
bantuan, Pasien mengeluarkan berdarah kental/
berpartisipasi dahak, catat darah cerah
dalam program karakter, jumlah (misal infeksi,
pengobatan dahak, adanya atau tidak
hemoptisis kuatnya hidrasi)
memberikan memberikan
d. kenyamanan
kompres hangat
pada lipatan pada pasien
femur konduksi
e. Untuk
d. Anjurkan
meningkatkan
pasien untuk
pengeluaran
memakai
panas melalui
pakaian yang
radiasi
menyerap
keringat
Mengurangi
e. Kolaborasi :
panas dengan
Pemberian
farmakologis
paracetamol
500mg
13
3 Setelah a. Catat status a. Berguna dalam
dilakukan nutrisi pasien mendefinisikan
tindakan dari turgor kulit derajat/luasnya
keperawatan dan berat badan masalah dan
diharapkan pilihan intervensi
kebutuhan yng
nutrisi b. tepat
pasien
Kaji adanya
terpenuhi b.
anoreksia, mual,
dengan criteria Dapat
muntah, dan
hasil : mempengaruhi
catat
Menunjukkan pilihan diet dan
kemungkinan
peningkatan mengidentifikasi
hubungan c.
berat badan dan area pemecahan
dengan obat
melakukan masalah untuk
c. meningkatkan
perubahan pola
Motivasi pasien pemasukan
makan
untuk makan d.
15
hasil : Pesien
memperlihatkan b. Identifikasi b. Dapat
peningkatan gejala yang menunjukkan
pengetahuan harus kemajuan atau
mengenai dilaporkan pengaktifan
perawatan diri keperawatan, ulang penyakit
contoh atau efek obat
hemoptisis, yang
nyeri dada, memerlukan
demam, evaluasi
kesulitan berlanjut
bernapas
c. Jelaskan dosis c. Meningkatkan
obat, frekuensi kerja sama
pemberian, dalam program
kerja obat yang pengobatan dan
diharapkan dan mencegah
alasan penghentian
pengobatan obat sesuai
lama, kaji perbaikan
potensial kondisi pasien
interaksi
dengan obat
lain
16
atau orang kesempatan
terdekat untuk untuk
menyatakan memperbaiki
takut atau kesalahan
masalah, jawab
pertanyaan
secra nyata
f. Berikan f. Informasi
instruksi dan tertulis
informasi menurunkan
tertulis khusus pada hambatan pasien
pasien untuk untuk mengingat
rujukan. Contohnya sejumlah besar
jadwal obat informasi.
Implementasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
17
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara –
Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
I. IDENTITAS DATA
Nama Anak : An A / 37 kg
Agama : Islam
18
Pekerjaan Ayah : Swasta
Telpon Rumah :-
HP : 0812166789
Ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas sudah 2 hari ada batuk dahak sulit
keluar, terdapat tarikan dinding dada ke dalam, dan terdengar bunyi ronkhi, batuk
sudah 2 minggu terus menerus , keluar keringat dingin pada malam hari , badan terasa
nyeri
II. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
a. Prenatal : .......................................................................................................
A. Intranatal :
…………………………………………………………………….
b. Postnatal :
.................................................................................................
.....
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LAMPAU
e. Alergi : dingin
19
IV. RIWAYAT KELUARGA (BUAT GENOGRAM 3 GENERASI KEATAS)
Keterengan :
= perempuan
= laki – laki
a. Makan
20
Pola makan / jam makan : 3x/hari ( jam 06.30 – 12.00 -
17.30 ) b. Tidur
Lama tidur siang : 2 jam
c. Personal hygiene
d. Eliminasi
Prednison 3x 1 tab
Nystatin 3x2 ml
21
f. Aktivitas : pasien hanya banyak berbaring sambil sesekali
menonton tv
g. Tindakan keperawatan:
= 37
-------- = 23
1,15 x1,15
c. Lingkar kepala : 54 cm
i. Dada : Paru
Perkusi : sonor
Jantung
Perkusi : pekak
j. Perut :
Perkusi : timpani
l. Genitelia : bersih
m. Ekstremitas :
Suhu : 37,5 ˚C
RR : 36x/menit
X. DAMPAK HOSPITALISASI
Ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas sejak 2 hari sebelum ke RS, pasien
ada batuk dahak sulit keluar, pasien keluar keringat dingin pada malam hari,n
kemudian oleh ibunya diperiksakan di Puskesmas, menurut hasil dari pemeriksaan,
pasien didiagnosa TB sehingga harus menjalani pengobatan dan dokter
menganjurkan agar dibawa ke RS. Pada tanggal 22 Januari 2021 pukul 09.30 WIB
oleh keluarga, pasien dibawa ke IGD RS Hermina Depok. Ibu pasien mengatakan
anaknya sesak nafas sejak 2 hari SMRS, ada batuk dahak sulit keluar, terdapat
tarikan dinding dada ke dalam, dan terdengar bunyi ronkhi. Pasien tampak pucat
dan gelisah.. Di UGD TTV ; TD : 100/70 mmHg, Nadi : 90 x/menit, Suhu : 37˚C,
dan RR : 38 x/menit. Terapi : Oksigen 3 liter/ menit,infus RL 60 cc/jam, Saat dikaji
pada tanggal 25 Januari 2021 pukul 15.00 WIB, pasien tampak pucat dan nafsu
makan menurun. Pasien dan ibu Pasien tampak gelisah dan cemas. Ibu pasien
belum mengetahui tentang penyakit asma.
24
25
DAFTAR PUSTAKA
Alsagaff, Hood & Abdul Mukty. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga
University Press.
Andra F.S & Yessie M.P. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta. Nuha Medika
Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Tuberculosis Klinis. Jakarta. Widya
Medika
Depkes RI. 2011. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta : Gerdunas TB.
Diagnosa Nanda Nic Noc. 2007-2008. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta:
EGC
Doenges, Marilynn E.dkk.2000. Rencana Asuhan Keperawatan & Pedoman Untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi III. Alih Bahasa : I Made
Kriasa.EGC.Jakarta
Hariadi, Slamet, dkk.2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Departemen Ilmu Penyakit
Paru FK Unair – RSUD Dr. Soetomo.
Hasan, Helmia, Wibisono M, Winariani, Hariadi S, editors. 2010. Tuberkolosis Paru. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Departemen Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR – RSUD Dr.
Soetomo.
Hidayat, A.A. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Junaidi, Iskandar. 2010. Penyakit Paru dan Saluran Napas. Jakarta : Buana Ilmu Populer
26
27