Anda di halaman 1dari 23

DISKUSI KASUS ANESTESI

KELOMPOK 6
Pembimbing : Dedi Susila, dr., Sp.An., KMN.FIPP

Oleh:

DM Ega Rischella (011923143148)


DM Ferdiansyah Sultan (011923143149)
Data 1
Seorang laki-laki, usia 22 tahun, BB 50kg, datang ke IGD pukul 09.00, mengeluh
nyeri perut bagian kanan bawah sejak 2 hari yang lalu. Pasien sempat
demam, kemudian reda dengan obat penurun panas. Nafsu makan menurun.
BAK terakhir pukul 03.00, sedikit, warna seperti teh. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan pasien composmentis, TD 120/80, nadi 110x/menit, RR 22x/menit,
dan suhu 38oC. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan kuadran
kanan bawah saat dilakukan penekanan kuadran kiri bawah. Saat kaki kanan
pasien difleksikan dan dirotasikan ke arah dalam, pasien juga mengeluh
nyeri. Skala nyeri pasien saat ini 7-8. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
Hb 12,4g/dl, Hct 40, Leukosit 17500/mm3, Trombosit 256000. Hasil lab lain dalam
batas normal.
Hasil USG
Target sign +
Pertanyaan 1
Berdasarkan kriteria PS dari ASA, pasien ini termasuk PS berapa? Jelaskan!

KLASIFIKASI ASA (American Society of Anesthesiology)


ASA I: Pasien normal dan sehat
ASA II: Pasien dengan gangguan sistemik ringan.
ASA III: Pasien dengan gangguan sistemik berat.
ASA IV: Pasien dengan gangguan sistemik berat dan mengancam jiwa.
ASA V: Pasien sekarat yang diprediksi tidak akan selamat tanpa tindakan bedah.
ASA VI: Pasien mati batang otak yang menjadi donor organ.
Data 2
Dokter bedah memutuskan akan melakukan appendektomi CITO pukul 12.00

Pertanyaan 2
Bagaimana persiapan anda untuk mengoptimalkan pasien dalam menjalani
operasi?

Persiapan meliputi:

1. Pasien

2. Alat

3. Obat
Evaluasi pre-operasi
1. Anamnesis 10. Riwayat pemakaian obat
1. Riwayat penyakit sekarang
11. Riwayat merokok, alkohol,
2. Riwayat penyakit dahulu
penyalahgunaan obat
3. Riwayat alergi
4. Riwayat perdarahan
5. Riwayat nyeri kronik
6. Riwayat anestesi
7. Riwayat intubasi
8. Riwayat operasi
9. Riwayat pemakaian alat-alat yang
dipasang dalam tubuh (pacemaker,
dll)
Evaluasi pre-operasi
Pemeriksaan fisik 5. Pemeriksaan khusus
1. BB 50kg ● Rovsing sign +
2. Kesadaran composmentis ● Obturator sign +
3. Tanda vital
● TD 120/80
● Nadi 110
● RR 22
● Suhu 38
● Skala nyeri 7-8
4. Pemeriksaan airway
5. Pemeriksaan jantung-paru
Perioperative Cardiac Assessment
1. Operasi dalam kasus ini merupakan operasi emergensi.
2. Evaluasi kondisi jantung.
● Infark miokard/ unstable angina dalam 30 hari terakhir
● Gagal jantung akut
● Penyakit katup jantung simtomatik
● Aritmia (SVT, VT, AV block derajat 3, Mobitz II, bradikardia simtomatik)
3. Evaluasi risiko operasi berdasarkan jenis operasi.
● Apendektomi termasuk intermediate-risk surgery.
Perioperative Cardiac Assessment
4. Evaluasi kapasitas fungsional.
Perioperative Cardiac Assessment
Evaluasi pre-operasi
Pemeriksaan penunjang

1. Hb 12,4, Hct 40, Leukosit 17500,


Trombosit 256000
2. Serum elektrolit
3. BUN, SK
4. Faal hemostasis*
5. USG target sign +
Evaluasi pre-operasi
2. Menentukan status fisik pasien 1. Menjelaskan kepada pasien dan
berdasarkan klasifikasi ASA. keluarga terkait rencana
diagnostik, terapi, maupun
3. Informed consent.
monitoring, kondisi pasien, dan
4. Evaluasi jalan napas. potensi penyulit tindakan anestesi
dan pembedahan.
2. Menjelaskan teknik anestesi yang
dipilih, cara, maupun obat anestesi
yang diberikan.
3. Meminta persetujuan tindakan
kedokteran.
Evaluasi pre-operasi
5. Puasa Jenis asupan oral Minimum masa puasa
Lamanya puasa yang dibutuhkan
Cairan bening/lain 2 jam
tergantung dari banyak faktor, seperti
jenis operasi, waktu makan terakhir
ASI 4 jam
sampai dimulainya tindakan (pada
operasi emergensi), tipe makanan, dan Formula bayi 6 jam
pengobatan yang diberikan pada pasien
sebelum operasi. Susu sapi 6 jam

Makanan 6 jam
Evaluasi pre-operasi
6. Pemberian obat premedikasi
1. Sedatif
Midazolam IM dosis 0,07-0,1 mg/kg bb (~3,5mg), diberikan 30-60 menit
sebelum operasi.
2. Profilaksis aspirasi
Antasida, H2 bloker, atau metoclopramid.
3. Opioid
4. Drying agent
Atropin IM dosis 0.01 mg/kg, maks 0.5 mg
Persiapan alat, obat
1. Obat anestesi dan emergency.
2. Alat anestesi: stetoskop, alat jalan
napas, laringoskop, suction,
sungkup muka, magill forceps,
introducer.
3. Mesin anestesi dan gas anestesi
4. Alat pemantauan fungsi vital.
5. Dokumen pemantauan selama
operasi.
Pertanyaan 3
Menurut anda, apa teknik anestesi yang paling tepat pada pasien ini? Jelaskan
alasannya!
Anestesi general karena,
● Memfasilitasi kontrol penuh jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi
● Memungkinkan relaksasi otot yang tepat untuk waktu yang lama
● Dapat dengan mudah disesuaikan dengan durasi prosedur yang tidak dapat
diprediksi
● Dapat diberikan dengan cepat dan reversibel, terutama untuk apendektomi
darurat
● Mengurangi kesadaran dan ingatan pasien intraoperatif
● Dapat digunakan dalam kasus sensitivitas terhadap agen anestesi lokal
Induksi Maintenance
● Berikan oksigen 100% selama 5 ● Obat anestesi inhalasi
menit sebelum induksi dimulai. ● Obat pelumpuh otot
Denitrogenasi FRC, dari 16% O2 ● Suplemen opioid
menjadi 100%. ● Obat hipnotik sedatif
● Propofol
Dosis: 2,5 mg/kgbb IV
Recovery
● Jalan nafas: obstruksi?
● Pernafasan: hipoventilasi? muntah?
● Sirkulasi: hipotensi?
● Kesadaran: lambat sadar kembali?
● Nyeri
● Rehabilitasi: minum, makan, mobilisasi
● Cairan
● Nutrisi (kalori, elektrolit)
Pertanyaan 4
Apa saja komplikasi yang bisa terjadi akibat teknik anestesi yang Anda pilih?

- Komplikasi dari general anesthesia dapat bermacam, meliputi komplikasi


non-fatal seperti post-operative nausea and vomitting hingga komplikasi
sistem organ.
Komplikasi
- Postoperative nausea and vomiting - Komplikasi Respiratorik
- Komplikasi tenggorokan - Atelektasis
- Nyeri - Aspirasi
- Dysfagia - Bronkospasme
- Dysfonia - Komplikasi Neurologik
- Komplikasi Kardiovaskular - Postoperative Cognitive Dysfunttion
- Myocardial infarction - Awareness
- Heart Failure - Komplikasi Renal
- Arrhythmia - Reaksi obat
- Tromboemboli
- Cardiac arrest
Pertanyaan 5
Bagaimana manajemen nyeri perioperative pada pasien ini?

- Seperti pada manajemen nyeri pada umumnya, perlu dilakukan terlebih


dahulu assessment dari nyeri yang dikeluhkan, menggunakan berbagai
modalitas pain scale yang tersedia. Hasil assessment menentukan pemilihan
jenis dan teknik pemberian analgesik.
Tatalaksana Nyeri
- Recognition - Treatment
- Assessment - Paracetamol
- Subjective - NSAID
- VAS - Opioid
- NRS - Epidural Analgesia
- Wong Baker - Peripheral Nerve Block
- Objective
- FLACC
- COMFORT
- BPS
- CPOT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai