Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL

KUNJUNGAN RUMAH DOKTER MUDA

Disusun oleh:

Khusnatul Mawaddah Arief NIM 011613143017

Pembimbing:

Subur Prajitno, dr., MS., AKK..

PUSKESMAS GUNUNG ANYAR

Periode 30 Agustus - 12 Agustus 2021

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT – KEDOKTERAN PENCEGAHAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
LAPORAN HOME VISIT
A. Identitas Pasien
Nama : An. Nabila Putri
Umur : 7 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 36 kg
Tinggi badan : 110 cm
Pendidikan : Kelas 2 SD
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Rungkut tengah 3B no 20

B. Assessment
1. Keluhan utama : Demam
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien dibawa ke puskesmas karena demam yang tidak kunjung turun.
Demam dirasakan sejak 3 hari yang lalu, demam naik turun, saat malam lebih tinggi
panasnya, saat panas suhu pasien 38C. Di puskesmas dilakukan cek darah dan
dinyatakan tifus. Awalnya pasien mengeluhkan batuk dan pilek selama 2 minggu
sebelumnya, sudah berobat ke dokter namun batuk tidak selesai, lalu muncul demam.
Terdapat muntah 2x sehari sejak 1 hari yang lalu, muntah setiap makan makanan
kasar, jumlah banyak. Terdapat diare 3x sehari sejak kemarin, cair ada ampas. Nafsu
makan berkurang, minum banyak. Buang air kecil sedikit.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien sering mimisan jika kelelahan, 1 bulan bisa 2-3x mimisan. Pasien
pernah muntaber saat usia 1,5 tahun.
4. Riwayat pengobatan
- Amoxicillin
- Paracetamol
- Obat batuk puyer
- Vitamin
5. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan serupa dengan pasien.
Diabetes dan hipertensi di keluarga disangkal.
6. Faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya
Pasien masih sekolah online, kegiatan sehari-hari hanya di rumah, terkadang keluar
rumah untuk bersepeda karena hobby. Pasien tidak pernah jajan di luar, ibu pasien
selalu memasak untuk sehari-hari. Pasien menerapkan PHBS seperti cuci tangan
setelah dari luar dan sebelum makan, memakai masker saat keluar rumah.
Selama pengobatan, pasien hanya istirahat di rumah dan tidak kemana-mana.
Pasien masih bisa beraktifitas ringan seperti ke toilet dan makan sendiri, saat
mengeluh demam pasien izin tidak mengikuti sekolah online agar bisa cukup
istirahat.
7. Pemeriksaan Fisik
Kondisi umum : Baik
Kesadaran : compos mentis
Berat badan : 36kg
Tinggi badan : 110 cm
IMT : 29,75 kg/m^2
8. Denah Tempat Tinggal
Kondisi tempat tinggal
● Tempat tinggal (yg di eval) : Rumah 1 Lantai
● Ukuran rumah : 5 x 8 m2
● Ukuran kamar rumah : 2,5 x 2,5 m2
● Lantai : Keramik
● Atap : Galvalum
● Dinding : Tembok
● Cahaya : Cukup
● Ventilasi : Jendela ukuran 60 x 200 cm2
● Pintu : 100 x 210 cm2
● Jumlah ruangan : 3 kamar tidur, 1 toilet, 1 dapur, 1 ruang tamu
● Letak kamar pasien (deskripsikan posisi dalam rumahnya) : Rumah pasien terdiri
dari 1 lantai, kamar pasien terletak di belakang ruang tamu.
● Letak toilet : bersebelahan dengan dapur, di sebelah dapur ada ruang makan.
● Dapur umum : Ada, 1 buah
● Ukuran ventilasi : 60 x 200 cm2
● Jumlah kamar mandi : 1 ruang
● Ukuran bak mandi : 60 x 60 cm2
● Asal air : Sumur (MCK), air galon (masak dan konsumsi minum)
● Nilai air : tidak keruh, tidak berbau, tidak berwarna
● Jenis jamban : jongkok
Pekarangan dan selokan :
● Kebersihan : lancar dan selokan cukup lebar
● Air limbah : mengalir melalui selokan
● Tempat sampah : Ada 2, 1 di dapur dan 1 di depan rumah

9. Hasil Analisa Kunjungan Rumah


● Host
Pasien saat ini sudah mengetahui tentang demam tifoid dan pengobatan
Pasien mengetahui bahwa pasien harus banyak beristirahat, makan dan minum
yang cukup, serta minum obat yang teratur. Pasien sudah menerapkan PHBS
seperti cuci tangan sebelum makan, setelah BAB, atau setelah keluar rumah. Saat
ini pasien duduk di bangku SD kelas 2 dan sehari-hari sekolah online melalui
zoom, pasien tidak suka beli jajan sembarangan, makanan sehari-hari
dimasakkan oleh ibu pasien.
● Agent
Pada penyakit demam tifoid ini faktor agent yaitu bakteri Salmonella typhii.
Penularan demam tifoid melalui fecal-oral (kotoran) dan sangat erat katannya
dengan higienitas seseorang.
● Environment
Berkaitan dengan penyakit demam tifoid, bakteri penyebab infeksi yang dapat
menjangkit pasien biasa ditemukan di makanan yang kurang bersih. Perlu
diperhatikan lalat yang hinggap di makanan yang terdapat di ruang makan.
Makanan harus dipanaskan kembali sebelum dimakan untuk memastikan kuman
mati. Jarak antar ruang makan dan toilet cukup dekat, hanya dipisahkan oleh
dapur sehingga perlu diperhatikan cara mencuci tangan yang benar terutama
setelah BAB dan sebelum makan.

C. Advice
1. Diagnosis
Diagnosis utama : Demam tifoid
Diagnosis banding : -
Diagnosis sekunder : -

2. Tatalaksana
Tatalaksana Farmakologis
a. Chloramphenicol 3x500mg
b. Paracetamol 3x500mg (jika demam)
c. Domperidone 3x5mg (jika mual)
d. Vitamin C 1x500mg
Tatalaksana Non-Farmakologis
a. Tirah baring, istirahat yang cukup.
b. Rutin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer.
c. Diet cukup kalori dan protein, rendah serat.
d. Rajin minum air putih 8 gelas sehari.
e. Kelola stres, usahakan pasien tidak stres.
f. Minum obat teratur
3. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
a. Komunikasi
- Mengkomunikasikan kepada pasien mengenai penyakit yang dialami,
modifikasi gaya hidup dan resiko, serta konsultasi konseling.
- Memotivasi pasien untuk terus menjaga semangatnya dalam menjalani
pengobatannya.
b. Informasi
- Penjelasan kepada pasien mengenai penyakitnya dan faktor risiko dari
demam tifoid
- Penjelasan kepada pasien untuk rajin kontrol dan patuh pengobatan.
- Penjelasan kepada pasien mengenai modifikasi gaya hidup seperti gizi
seimbang yang perlu diikuti.
- Penjelasan kepada pasien mengenai cara mengurangi keluhan yang
dihadapinya
c. Edukasi
- Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai pentingnya kepatuhan obat.
- Memberikan edukasi kepada pasien memperhatikan kebersihan lingkungan
dan rumah, dan pentingnya menjaga protokol kesehatan.

4. Rencana Rujukan
Berdasarkan anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik untuk saat ini pasien termasuk
dalam kategori 4A, karena tidak ada penyulit pada gejala pasien, suhu demam tidak lebih
dari 38C. Pengobatan pasien dapat dilakukan dengan tuntas di puskesmas sambil
dilakukan monitoring keluhan dan perbaikan gejala pasien.
5. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai