0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
308 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merupakan keputusan direktur RSI Arafah Rembang mengenai Rincian Kewenangan Klinis (RKK) tenaga keperawatan. RKK ini menetapkan jenis tindakan dan tugas yang dapat dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan hasil penilaian kompetensi. Dokumen ini juga mencantumkan daftar 20 kewenangan klinis yang diberikan kepada tenaga keperawatan tersebut yang meliputi perawatan klinik,
Dokumen tersebut merupakan keputusan direktur RSI Arafah Rembang mengenai Rincian Kewenangan Klinis (RKK) tenaga keperawatan. RKK ini menetapkan jenis tindakan dan tugas yang dapat dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan hasil penilaian kompetensi. Dokumen ini juga mencantumkan daftar 20 kewenangan klinis yang diberikan kepada tenaga keperawatan tersebut yang meliputi perawatan klinik,
Dokumen tersebut merupakan keputusan direktur RSI Arafah Rembang mengenai Rincian Kewenangan Klinis (RKK) tenaga keperawatan. RKK ini menetapkan jenis tindakan dan tugas yang dapat dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan hasil penilaian kompetensi. Dokumen ini juga mencantumkan daftar 20 kewenangan klinis yang diberikan kepada tenaga keperawatan tersebut yang meliputi perawatan klinik,
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (RKK) TENAGA KEPERAWATAN RSI
ARAFAH REMBANG
Berdasarkan rekomendasi Komite Keperawatan yang telah melakukan
proses kredensial terhadap tenaga keperawatan RSI ARAFAH REMBANG, atas nama: Nama : Kualifikasi : Unit/Bagian : RSI ARAFAH REMBANG menetapkan Rincian Kewenangan Klinis tenaga keperawatan yang tersebut diatas. Jenis tindakan atau tugas yang boleh dilakukan adalah dalam kategori “Mampu” dengan hasil penilaian pada grade A, B, atau C (dalam rentang 50 – 100). Tenaga keperawatan yang tersebut diatas dilarang melakukan tindakan dalam kategori “Tidak mampu” yang hasil penilaiannya pada grade D atau E (dalam rentang 0 – 49), kecuali dalam keadaan emergensi dan tidak ada petugas lain yang lebih berkompeten.
Daftar rincian kewenangan klinis tenaga yang tersebut diatas adalah sebagai berikut
PERAWATAN KLINIK II : Termasuk kewenangan klinis kategori I
Intervensi keperwatn untuk mengatasi diagnose keperawatan atau masalah keperawatan pada kasus Anak yang kompleks namun tidak mengancam nyawa. NO KEWENANGAN KLINIS 1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn cairn dan elektrolit 1.1. Mengukur balance cairan 1.2. Manajemen syok hipovolemik 1.3. Manajemen elektrolit 1.4. Manajemen asam basa 2. Mendokumentsikan rencana asuhan keperawatan 2.1. Membuat rancana asuhan keperawatan 2.2. Melakukan dischage planing 3. Melakuka evaluasi hasil implentasi asuhan keperawatan 4. Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeki nosokomial 4.1. Melakukan surveilans infeksi 5. Memenuhi kebutuhan Darah dan Prodak Darah secara aman 5.1. Memberikan tranfusi trombosit 5.2. Memberikan tranfusi Wash Read Cell 6. Melakukan perawatan luka 6.1. Perawatan luka bakar 6.2. Perawatan ostomi 6.3. Irigasi luka 7. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn oksigen 7.1. Memberikan oksigen dengan masker sederhana 7.2. Memberikan oksigen dengan maker nonbreating (ANAK) 7.3. Memberikan oksigen dengan masker breating (ANAK) 7.4. Melakukan clapping vibrasi 7.5. Melakukan oksigen dengan head box 7.6. Menyiapkan pemasangan ventilator 7.1.Manjemen ventilsi meknik : invasi 7.2.Manajement ventilasi mekanik : non invasi 7.3.Penggunaan kontrol pressure airway positif 7.4.Penyapihan ventilator mekanik 7.5.NASAL 7.6.ETT 7.7.Manajemen asam basa 7.8.Manajemen jalan nafas 8. Mengidentifikasi resiko keamanan/keselamatan yang nyata dan potensial terhadap klien/pasien 8.1.Manajemen alergi 8.2.Manajemen hipoglikemi 8.3.Manajemen hiperglikemnia 8.4.Manajemen sedasi 8.5.Perawatan jantung akut 8.6.Perawatan jantung rehabilitatif 8.7.Manajemen energy 8.8.Pengurangan perdarahan gastrointestinal 8.9.Pengurangan perdarahan nasal 8.10.Pencegahan perdarahan 8.11.Manajemen syok : cardiac 8.12.Terapi hemodialisis 8.13.Resusitasi neonates (PERINA) 9. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani pre operatif 9.1.Pendidikan kesehatan tentang pre operatif 10. Memberikan asuhan kepada klien/pasien elama menjalani post operatif 10.1.Melakukan pemantauan pasca operasi 10.2.Perawatan post anastesi 11. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn eliminasi urine 11.1. Memasang kateter 11.2. Badder training 12. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn eliminasi fekal 12.1.Perawata inkotinensia alvi 12.2.Managemen diare 12.3.Bowel training 12.4.Pendidikan kesehatan tentng toilet training 13. Pemenuhan kebutuhn rasa nyaman 13.1. Terapi music 13.2. Manajemen mual 13.3. Manajemen hiperteri 13.4. Manajemen hipotermi 13.5. Perawatan menjelang kematian 14. Mempersiapkan klie/pasien untuk proedur diagnostic dan penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang sesuai/tepat 14.1.Mengambil sempel darah arteri 14.2.Mengambil sampel urine 14.3.Mengambil sempel pus 14.4.Menyiapkan pasien pemerikaa radiodiagnostik 14.5.Menyiapkan pelaksanaan phugsi pleura 14.6.Menyiapkan pelaksanaan lumbal phungsi 15. Melakukan personal hygiene kepada klien/pasien 15.1. Skin survelians 16. Memenuhi kebutuhan nutrisi per oral 16.1.Terapi menelan 16.2. Melakukan pendidikan kesehata tentang diet 17. Memenuhi kebutuhan nutrisi pareteral 17.1.Memasang NGT 17.2.Memberikan total parenteral nutrisi 17.3.Memberikan makanan melalui gastrostomi 17.4.Memberikan makanan melalui jejenustomi 18. Mengjarkan strategi pengurngn stress 18.1. Stimulasi kognitif 18.2. Meningkatkan koping 18.3. Teknik penenangan 18.4. Dukung perlindungan terhadap tindak kekerasan 18.5. Terapi trauma : anak 18.6. Terapi aktifitas kelompok 19. Menyusun rencana pembelajaran bersama klien/pasien 19.1.Penkes : proses penyakit 19.2.Penkes : nutrisi bayi 19.3.Penkes : keselamatan bayi 19.4.Penkes : latihan 19.5.Penkes : pengobatan yang diresepkan 19.6.Penkes : prosedur 20. Foto therapi 20.1. Mempersiapkan alat foto therapi 20.2. Monitor pasien dengan foto therapi 20.3. Melakukan pemeriksaan tcb (transcutaneus billirubin) 20.4. Mempersiapkan alat tcb (transcutaneus billirubin)