Anda di halaman 1dari 15

Instrumen Kewenangan Klinis Profesi Perawat di Puskesmas

No Daftar Keterampilan
Vokasi Profesi
Kategori Fisiologis
Subkategori Respirasi
1. Dukungan ventilasi dengan bag-valve- 3 4
mask
2. Edukasi latihan napas 4 4
3. Edukasi pengaturan posisi 4 4
4. Edukasi ketidakseimbangan asam- 3 4
basa
5. Edukasi teknik batuk efektif 4 4
6. Fisioterapi dada 3 4
7. Latihan batuk efektif 4 4
8. Latihan pernapasan 4 4
9. Latihan pursed-lip breathing 3 4
10. Pemantauan respirasi 3 4
11. Pemantauan saturasi oksigen 4 4
12. Pemantauan tanda dan gejala gagal 3 4
napas
13. Pemantauan tanda dan gejala hipoksia
3 4
(gelisah, agitasi, penurunan kesadaran)
14. Pemantauan tanda-tanda hiperventilasi 3 4
15. Pemasangan jalan napas buatan (LMA) 2 2
16. Pemasangan jalan napas buatan (OPA
dan 3 4

NPA)
17. Pembebasan jalan napas (head tilt, chin
lift, 3 4

jaw trust, in line)


18. Pemberian (Administering) Obat inhalasi 3 4
19. Pemberian (Administering) Obat nasal 3 4
20. Pemberian oksigen dengan masker
2 3
rebreathing atau non rebreathing
21. Pemberian oksigen dengan masker 4 4
wajah
22. Pemberian oksigen dengan nasal kanul 4 4
23. Pencegahan aspirasi 4 4
24. Pengambilan sampel darah vena 4 4
25. Pengaturan posisi Fowler 4 4
26. Pengaturan posisi semi Fowler 4 4
27. Penggunaan alat pelindung diri 4 4
28. Penghisapan jalan napas 3 4
29. Perawatan hidung 3 4
30. Perawatan trakheostomi 3 4
31. Skrining tuberkulosis 3 4
32. Teknik relaksasi napas dalam 4 4
Subkategori Sirkulasi
33. Pemantauan CRT 3 4
34. Pemantauan hasil pemeriksaan 3 4
laboratorium
35. Pemantauan perubahan pulsasi 3 4
ekstremitas
36. Pemantauan tanda dan gejala 3 4
perdarahan
37. Pemantauan tanda vital 4 4
38. Pemasangan akses intravena 4 4
39. Pemasangan EKG 3 4
40. Pemasangan kateter urine 4 4
41. Pemasangan monitor jantung 3 4
42. Pemasangan stoking elastis 4 4
43. Pemberian (Administering) Obat 4 4
44. Pemberian (Administering) Obat
intramuskular 4 4
45. Pemberian (Administering) Obat 4 4
intravena
46. Pemberian balut tekan 4 4
47. Pengambilan spesimen 4 4
48. Pengaturan posisi supine 4 4
49. Pengaturan posisi trendelenburg 4 4
50. Resusitasi jantung paru 4 4
Subkatego Nutrisi dan cairan
ri
51. Edukasi aktivitas/latihan fisik saat
glukosa 3 4

darah tinggi
52. Edukasi diet 3 4
53. Edukasi pencegahan hiperglikemia 3 4
54. Edukasi pencegahan hipoglikemia 3 4
55. Edukasi pemantauan kadar glukosa 3 4
darah
56. Edukasi pemberian makan pada 3 3
bayi/anak
57. Edukasi nutrisi parenteral 3 4
58. Pemantauan akses intravena terhadap
flebitis 3 4

dan infiltrasi
59. Pemantauan berat badan 4 4
60. Pemantauan intake dan output cairan 4 4
61. Pemantauan kepatenan selang 4 4
nasogastrik
62. Pemantauan tanda dan gejala 3 4
hiperglikemia
63. Pemantauan tanda dan gejala 3 4
hipervolemia
64. Pemantauan tanda dan gejala 3 4
hipoglikemia
65. Pemantauan tanda dan gejala
hipovolemia 3 4

(dehidrasi)
66. Pemasangan selang nasogastrik 4 4
67. Pemberian (Administering) Obat 4 4
subkutan
68. Pemberian (Administering) Obat melalui
4 4
Selang Nasogastrik (NGT)
69. Pemberian cairan intravena 4 4
70. Pemberian makanan 4 4
71. Pemberian makanan enteral 4 4
72. Pemberian makanan melalui Selang
4 4
Nasogastrik (NGT)
73. Pemberian minuman 4 4
74. Pemberian nutrisi parenteral 3 4
75. Pengukuran berat badan 4 4
76. Perawatan resusitasi cairan 3 3
77. Pijat laktasi 3 3
78. Promosi berat badan 3 4
79. Restriksi cairan 4 4
Subkategori Eliminasi
80. Edukasi inkontinensia urine 4 4
81. Edukasi konstipasi 3 3
82. Edukasi latihan berkemih (bladder 3 4
training)
83. Edukasi toilet training 3 4
84. Edukasi pengenalan tanda berkemih 4 4
85. Edukasi perawatan kateter urine 4 4
86. Fasilitasi berkemih yang teratur 3 4
87. Fasilitasi makanan tinggi serat 4 4
88. Identifikasi penyebab retensi urine 2 3
89. Irigasi kandung kemih 4 4
90. Massage (pijat) abdomen 2 3
91. Pemantauan bising usus 4 4
92. Pemantauan pola eliminasi fekal 4 4
93. Pemantauan pola eliminasi urine 4 4
94. Pemantauan tingkat distensi kandung 3 3
kemih
95. Pemasangan kateter urine 4 4
96. Pemberian latihan berkemih 4 4
97. Pemberian latihan eliminasi fekal 4 4
98. Pemberian (Administering) Obat
suppositoria 4 4

anal
99. Pengosongan kandung kemih 3 4
100. Perawatan kateter urine 4 4
101. Perawatan stoma 4 4
Subkategor Aktivitas dan istirahat
i
102. Dukungan ambulasi 4 4
103. Dukungan mobilitas fisik 4 4
104. Edukasi ambulasi 4 4
105. Edukasi aktivitas fisik 4 4
106. Edukasi latihan fisik (olah raga) 4 4
107. Edukasi pencegahan osteoporosis 3 4
108. Edukasi penggunaan alat bantu 3 4
109. Edukasi perawatan gips 4 4
110. Fasilitasi ambulasi dengan alat bantu 4 4
111. Fasilitasi menghilangkan stres sebelum 4 4
tidur
112. Pemantauan kelelahan fisik dan 4 4
emosional
113. Pemantauan toleransi aktivitas 4 4
114. Pemasangan bidai 4 4
115. Pemberian latihan rentang gerak aktif 4 4
116. Pemberian latihan rentang gerak pasif 4 4
117. Pemberian tirah baring 4 4
118. Pengaturan posisi tubuh optimal untuk
4 4
gerakan sendi pasif atau aktif
119. Perawatan gips 4 4
120. Promosi kepatuhan program latihan 3 4
121. Promosi latihan/aktivitas fisik 4 4
Subkategori Neurosensori
122. Edukasi kunjungan keluarga 4 4
123. Elevasi ekstremitas 4 4
124. Irigasi telinga 3 4
125. Latihan orientasi 4 4
126. Pemantauan kejang berulang 3 4
127. Pemantauan parastesia 3 4
128. Pemantauan Skala Koma Glasgow 3 3
129. Pemantauan tingkat delirium 3 4
130. Pemantauan tingkat kesadaran 3 4
131. Pemantauan tingkat orientasi 3 4
132. Pemantaun perubahan sensasi 3 4
133. Pemberian (Administering) Obat tetes 4 4
mata
134. Pemberian (Administering) Obat salep 4 4
mata
Subkatego Reproduksi dan seksualitas
ri
135. Deteksi dini penyimpangan perilaku 2 3
seksual
136. Dukungan ambulasi dan mobilisasi
4 4
pascasalin
137. Edukasi ASI eksklusif 3 3
138. Edukasi kebutuhan dasar ibu 3 4
pascasalin
139. Edukasi keluarga 3 4
140. Edukasi pencegahan perilaku seksual
2 4
berisiko
141. Edukasi pendamping persalinan 3 3
142. Edukasi perawatan bayi baru lahir 3 4
143. Edukasi perawatan kehamilan 4 4
144. Fasilitasi pemberian air susu ibu 3 4
eksklusif
145. Identifikasi kemampuan ibu merawat 3 4
bayi
146. Pemberian (Administering) Obat vaginal 3 3
147. Pemeriksaan payudara 4 4
148. Pemeriksaan tanda-tanda kehamilan 3 3
149. Pemeriksaan tes urine kehamilan 3 3
150. Perawatan vulva hygiene 4 4
151. Persiapan Klien untuk pembukaan
tampon vagina 3 3
Kategori Psikologis
Subkategor Nyeri dan Keamanan
i
152. Edukasi manajemen nyeri 3 4
153. Edukasi pemantauan nyeri secara 4 4
mandiri
154. Pemantauan nyeri 4 4
155. Pemberian kompres dingin 4 4
156. Pemberian kompres hangat 4 4
157. Pemberian teknik relaksasi 4 4
158. Pemberian terapi musik 3 4
159. Pengaturan posisi yang nyaman
4 4
(misal. topang dengan bantal,
jaga sendi selama pergerakan)
160. Penyusunan jadwal aktivitas dan
istirahat harian 3 4
Subkategori Integritas ego
161. Dukungan emosional 2 3
162. Dukungan kelompok 2 3
163. Dukungan koping keluarga 3 4
164. Dukungan memaafkan 2 3
165. Dukungan pelaksanaan ibadah 2 3
166. Dukungan pengambilan keputusan 2 3
167. Dukungan pengungkapan kebutuhan 2 3
168. Dukungan pengungkapan perasaan 2 3
169. Dukungan perasaan bersalah 2 3
170. Dukungan perkembangan spiritual 2 3
171. Dukungan perlindungan penganiayaan 3 3
172. Dukungan proses berduka 3 4
173. Edukasi keterampilan koping 3 4
174. Edukasi keterampilan pencegahan
2 3
kekambuhan
175. Edukasi metode modulasi
3 4
pengalaman emosi (misal. latihan
asertif, teknik relaksasi, jurnal,
aktivitas penyaluran energi)
176. Edukasi pemantauan mood secara 3 4
mandiri
177. Edukasi penanganan gangguan mood 3 4
178. Edukasi penanganan marah 4 4
179. Edukasi pengenalan pemicu gangguan 3 3
mood
180. Edukasi perawatan demensia 4 4
181. Edukasi teknik distraksi 3 3
182. Edukasi teknik pencegahan ekspresi
marah 4 4
maladaptif
183. Edukasi teknik pengontrolan 3 3
halusinasi
184. Fasilitasi pengisian kuesioner self
report (beck depression inventory, skala 4 4
status fungsional)
185. Identifikasi penyebab/pemicu 4 4
kemarahan
186. Mediasi konflik 2 3
187. Orientasi realita 3 4
188. Pelibatan keluarga dalam program 3 4
perawatan
189. Pemantauan fungsi kognitif
(konsentrasi, memori, kemampuan 2 3
membuat keputusan)
190. Pemantauan isi halusinasi 4 4
(misalnya,kekerasan atau
membahayakan diri)
191. Pemantauan potensi perilaku agresif 3 4
192. Pemantauan tingkat stres 3 4
193. Pemberian dukungan interaksi sosial 3 4
194. Pemberian kesempatan
mengekspresikan 3 4

marah secara adaptif


195. Pemberian lingkungan yang aman dan
3 4
nyaman
196. Pemberian reduksi ansietas 3 4
197. Pemberian rekomendasi terlibat dalam
3 4
kelompok pendukung
198. Pemberian teknik distraksi 4 4
199. Pemberian terapi kelompok 4 4
200. Pemberian terapi keluarga 4 4
201. Pengenalan reaksi marah terhadap 3 4
stressor
202. Pengendalian marah 3 4
203. Perawatan jenazah 4 4
204. Promosi citra tubuh 3 4
205. Promosi dukungan spiritual 3 4
206. Promosi harapan 3 4
207. Promosi harga diri 4 4
208. Promosi hubungan positif 4 4
209. Promosi kepercayaan diri 4 4
Subkate Pertumbuhan dan perkembangan
gori
210. Deteksi dini kesehatan mental pada 3 4
anak
211. Deteksi dini pertumbuhan dan
3 4
perkembangan bayi dan balita
212. Deteksi dini stunting 3 4
213. Edukasi resistensi antimikroba 3 4
pada anak
214. Edukasi cara perawatan bayi/anak 3 4
di rumah
215. Edukasi deteksi dini HIV/AIDS
pada 3 4

bayi/anak
216. Edukasi promosi perlekatan saat 3 4
menyusui
217. Edukasi menyusui 3 4
218. Edukasi pijat bayi 4 4
219. Edukasi pemberian MP-ASI 3 4
220. Edukasi pencegahan infeksi pada
3 4
anak (pemberian imunisasi, cuci
tangan, dan
pemberian obat cacing)
221. Edukasi pencegahan penyakit tidak
menular 3 4

pada anak
222. Edukasi perawatan bayi 3 4
223. Edukasi perawatan HIV/AIDS pada 3 4
anak
224. Edukasi stimulasi perkembangan 3 4
bayi/anak
225. Memandikan bayi 3 4
226. Pemantauan antropometri pada bayi
dan 3 3

anak (BB, TB, Lingkar Kepala)


227. Pemantauan TTV bayi dan anak
(TD, suhu, 3 4

nadi, pernapasan)
228. Pembentukan kelompok swabantu 3 4
ASI
229. Pemberian MP-ASI 3 4
230. Pemberian terapi bercerita 3 4
231. Pemberian terapi bermain 3 4
232. Pemeriksaan bayi sebelum 3 4
pemulangan
233. Perawatan paliatif pada anak 3 4
234. Perawatan tali pusat 3 4
235. Pijat bayi 3 4
236. Promosi aktivitas/latihan fisik pada 3 4
anak
Kategori Perilaku
Subkate Kebersihan diri
gori
237. Dukungan perawatan diri: 4 4
BAB/BAK
238. Dukungan perawatan diri: 4 4
berpakaian
239. Dukungan perawatan diri: 4 4
makan/minum
240. Dukungan perawatan diri: mandi 4 4
241. Edukasi perawatan diri 4 4
242. Edukasi perawatan gigi palsu 4 4
243. Edukasi perawatan kaki 4 4
244. Edukasi perawatan mulut 4 4
245. Perawatan integritas kulit 4 4
246. Perawatan kaki 4 4
247. Perawatan kuku 4 4
248. Perawatan mulut 4 4
249. Perawatan rambut 4 4
250. Promosi kebersihan 4 4
Subkatego Penyuluhan dan pembelajaran
ri
251. Identifikasi tingkat pengetahuan 4 4
252. Bimbingan antisipatif 3 4
253. Edukasi program pengobatan 3 4
254. Edukasi program perawatan 3 4
255. Edukasi prosedur/tindakan 3 4
256. Perencanaan pulang 3 4
257. Promosi kepatuhan program 3 4
pengobatan
258. Promosi kepatuhan program 3 4
perawatan
259. Promosi literasi kesehatan 3 4
Kategori Relasional
Subkatego Interaksi sosial
ri
260. Delegasi tindakan Keperawatan 3 4
261. Dukungan keluarga merencanakan
3 4
perawatan
262. Edukasi komunikasi efektif 3 4
263. Edukasi parenting 3 4
264. Dukungan penampilan peran 3 4
265. Delegasi tindakan Keperawatan 3 4
266. Koordinasi diskusi keluarga 3 4
267. Mobilisasi keluarga 3 4
268. Modifikasi perilaku keterampilan 3 4
sosial
269. Pendampingan keluarga 3 4
270. Promosi dukungan keluarga 3 4
271. Promosi dukungan sosial 3 4
272. Promosi keutuhan keluarga 3 4
273. Promosi komunikasi efektif 3 4
274. Promosi pengasuhan 3 4
275. Promosi proses efektif keluarga 3 3
276. Promosi sosialisasi 3 4
Kategori Lingkungan
Subkatego Keamanan dan proteksi
ri
277. Dukungan pemeliharaan rumah 2 3
278. Edukasi efek samping obat 3 3
279. Edukasi pencegahan infeksi 3 4
280. Edukasi imunisasi/vaksin 3 4
281. Edukasi pencegahan jatuh 3 4
282. Edukasi pencegahan luka tekan 3 4
283. Edukasi penggunaan obat topikal 4 4
284. Edukasi perawatan kulit 4 4
285. Identifikasi faktor risiko kecelakaan 3 4
kerja
286. Identifikasi faktor risiko masalah 3 4
kesehatan
287. Identifikasi penggunaan obat 3 4
288. Identifikasi reaksi alergi 3 4
289. Identifikasi risiko keamanan 2 3
290. Identifikasi tanda dan gejala 3 4
overdosis
291. Pemantauan efek samping obat 3 4
292. Pemantauan integritas kulit 3 4
293. Pemantauan kepatuhan minum 3 4
obat
294. Pemantauan risiko bunuh diri 3 4
295. Pemantauan risiko cedera 4 4
296. Pemantauan risiko infeksi 4 4
297. Pemantauan risiko jatuh 4 4
298. Pemantauan risiko perilaku 4 4
kekerasan
299. Pemasangan alat pengaman 4 4
300. Pemasangan brace /neck collar 4 4
301. Pemberian imunisasi/vaksin 3 4
302. Pemberian informed consent 3 4
tindakan
303. Pemberian tepid sponge 4 4
304. Penerimaan rujukan balik 3 4
305. Pencegahan bunuh diri 2 3
306. Pencegahan cedera 3 4
307. Pencegahan infeksi 3 4
308. Pencegahan jatuh 3 4
309. Pencegahan perilaku kekerasan 3 4
310. Pengekangan fisik 3 4
311. Pengendalian infeksi 3 4
312. Penjahitan luka 3 3
313. Penyediaan lingkungan aman dan 4 4
nyaman
314. Perawatan amputasi 4 4
315. Perawatan luka 3 4
316. Perawatan luka bakar 3 4
317. Perawatan model kangguru 3 4
318. Perawatan sirkumsisi 3 4
319. Rujukan Klien 3 4
320. Surveilens masalah kesehatan 3 4
321. Transfer Klien 4 4
322. Triase 3 4
323. Triase bencana 2 3

Persyaratan Sistem Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis Peningkatan


ke jenjang karir profesional yang lebih tinggi, perawat klinis harus melalui
pengembangan profesional berkelanjutan dan pengakuan terhadap
kemampuan yang didasarkan kepada pengalaman kerja dan kinerja praktik
keperawatan, serta memenuhi persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman
kerja klinis keperawatan sesuai area kekhususan serta persyaratan
kompetensi yang telah ditentukan.
Peningkatan jenjang karir profesional melalui pengembangan profesional
berkelanjutan yang berdasarkan pendidikan dapat dilakukan melalui dua (2)
cara yaitu pendidikan formal dan pendidikan berkelanjutan berbasis
kompetensi (sertifikasi) antara lain :
1. Pendidikan Formal
a. Perawat Klinis I (PK I)
Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang pendidikan D-III
Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa
klinis level I selama 3 - 6 tahun atau Ners dengan pengalaman kerja ≥
1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 2 -4 tahun. Perawat
Klinis I harus mempunyai sertifikat pra klinis.
b. Perawat Klinis II
Perawat klinis II (Advance Beginner) memiliki latar belakang pendidikan
D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan menjalani
masa klinis level II selama 6 - 9 tahun atau Ners dengan pengalaman
kerja ≥ 3 tahun dan dan menjalani masa klinis level II selama 4 - 7
tahun. Perawat Klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
c. Perawat Klinis III
Perawat klinis III (competent) memiliki latar belakang pendidikan D-III
Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 10 tahun dan menjalani masa
klinis level III selama 9 - 12 tahun atau Ners dengan pengalaman kerja ≥
7 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 6 - 9 tahun atau Ners
Spesialis I dengan pengalaman kerja 0 tahun dan menjalani masa klinis
level III selama selama 2 - 4 tahun. Perawat klinis III lulusan D-III
Keperawatan dan Ners harus mempunyai sertifikat PK II.
d. Perawat Klinis IV
Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang pendidikan Ners
dengan pengalaman kerja ≥ 13 tahun dan menjalani masa klinis level IV
selama 9 – 12 tahun atau Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja ≥ 2
tahun dan dan menjalani masa klinis level IV selama 6 – 9 tahun.
Perawat Klinis IV harus mempunyai sertifikat PK III.
e. Perawat Klinis V
Perawat klinis V (Expert) memiliki latar belakang pendidikan Ners
Spesialis I dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan mempunyai sertifikat
PK IV atau Ners Spesialis II (Konsultan) dengan pengalaman kerja 0
tahun. Perawat klinis V menjalani masa klinis level 5 sampai memasuki
usia pensiun.
2. Pendidikan Berkelanjutan Berbasis Kompetensi (Sertifikasi)
a. Perawat Klinis I (PK I)
Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I
selama 3 - 6 tahun atau Ners dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun
dan menjalani masa klinis level I selama 2 -4 tahun. Perawat klinis
harus mempunyai sertifikat pra klinis.
b. Perawat Klinis II
Perawat klinis II (Advance Beginner) memiliki latar belakang D-III
Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan menjalani masa
klinis level II selama 6 - 9 tahun atau Ners dengan pengalaman kerja ≥
3 tahun dan menjalani masa klinis level II selama 4 - 7 tahun.
Perawat klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.

c. Perawat Klinis III


Perawat klinis III (competent) memiliki latar belakang D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja ≥ 10 tahun dan menjalani masa klinis level III
selama 9 - 12 tahun atau Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun dan
menjalani masa
klinis level III selama 6 - 9 tahun. Perawat klinis III harus mempunyai
sertifikat PK II dan sertifikasi teknikal.
d. Perawat Klinis IV
Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja ≥ 19 tahun dan menjalani masa klinis level
IV sampai memasuki masa pensiun atau Ners dengan pengalaman
kerja ≥ 13 tahun dan dan menjalani masa klinis level IV selama 9 –
12 tahun. Perawat klinis IV harus mempunyai sertifikat PK III serta
sertifikasi teknikal II.
e. Perawat Klinis V
Perawat klinis V (Expert) memiliki latar belakang Ners dengan
pengalaman kerja ≥ 22 tahun dan menjalani masa klinis level V sampai
memasuki usia pensiun. Perawat klinis V harus mempunyai sertifikat PK
IV serta sertifikasi teknikal II.

Anda mungkin juga menyukai