Anda di halaman 1dari 57

Pelimpahan Wewenang Dokter dan Tenaga

Kesehatan Lainnya Kepada Perawat di Fasilitas


Pelayanan Kesehatan
Oleh :
JAJANG RAHMAT S
KETUA PPNI DKI JAKARTA

DEWAN PENGURUS WILAYAH


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
PROVINSI DKI JAKARTA

Jl. Lenteng Agung Timur, Gg. H. Shibi No. 1A


Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Email : ppni_dki@yahoo.com
Tlp : 0811-9292-997
BIODATA DIRI :

JAJANG RAHMAT, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kep.Kom

082123610075

jrstimur@yahoo.co.id

ppni_dki@yahoo.com
SISTEMATIKA PENYAJIAN

LATAR BELAKANG, DEFINISI PERAWAT

LANDASAN LEGAL PRAKTIK PERAWAT

TUGAS, PERAN, KEWENANGAN DAN


PELIMPANGAN WEWENANG

ORGANISASI PROFESI DAN PERAN PPNI


Latar Belakang
Latar belakang
• Tuntutan masyarakat akan pelayan kesehatan yang baik
• Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
kesehatan
• Sikap dan tingkah laku profesional
• Tuntutan etik dan hukum pada aspek pelayanan
Perawat?

Seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan,


baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (UU no. 38 tahun 2014)
PERAWAT :

2 Perawat Profesi
1 Perawat a. Ners
Vokasi b. Ners Spesialis

Sumber: UU no. 38 tahun 2014 ttg


Keperawatan
Jenis Perawat, terdiri dari:
Perawat Vokasi:
Perawat lulusan pendidikan vokasi Keperawatan paling rendah program
Diploma Tiga Keperawatan.

Perawat Profesi:
Perawat lulusan pendidikan profesi Keperawatan yang merupakan program
profesi Keperawatan dan program spesialis Keperawatan
Jenis perawat..tidak ada sebutan suster atau brother

1. Perawat profesi
❑ Ners
❑ Ners spesialis
2. Perawat vokasi

Catatan ; UU No. 36/2014 ttg NAKES tentang perawat...jenis perawat antara lain
perawat kesehatan masyarakat, perawat kesehatan anak, perawat maternitas,
perawat medikal bedah, perawat geriatrik dan perawat kesehatan jiwa.
Praktek Keperawatan Professional
& Internasional

•Program Doktor/Konsultan (Sp-2)


•Program Magister/Spesialis (Sp-1)
•Program Pendidikan Ners
•Program Pend. D-III dan D-IV Keperawatan
(Vokasi)??
PROFESI KEPERAWATAN

Memberi pelayanan – asuhan keperawatan (nursing


care), berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
(science and art of nursing), dan dituntun oleh etika
profesi (profesional ethics)
Profesi
Keperawatan

ILMU PRAKTIK
Standar & Dasar
Kode Etik Kompetensi Hukum

Kewenangan
PRAKTIK PERAWAT
PRAKTIK PROFESI ➔ PROFESSIONAL

Adalah Praktik yang BAIK & BENAR


Baik => Ukurannya Norma Kebaikan : ETIKA
Benar => Ukurannya Norma Kebenaran Hukum & Disiplin

SEBAGAI PROFESI => TANGGUNG JAWAB


BENTUK TANGGUNG JAWAB NAKES/PERAWAT

❑Tanggung jawab Profesional (Responsibility)


kode Etik
sumpah perawat
standar profesi
❑Tanggung Jawab Hukum (Liability)
Hk Pidana, Hk Perdata, Hk Adm
AKUNTABILITAS PROFESI

ETIK
ORGANISASI Profesi
Kode Etik MKEK, KOMITE ETIK
LEMBAGA DISIPLIN
PWT INSTITUSI
MKDKI
SANKSI ETIK
MDTK
SANKSI DISIPLIN
DISIPLIN
STD PROFESI

HUKUM
Per UUan
PENEGAK HUKUM
POLISI, JAKSA, ADVOKAT, HAKIM
SANKSI HUKUM
PIDANA, PERDATA, ADM
Memberi pelayanan – nursing
care, science and art of nursing,
profesional ethics

Bentuk INTERVENSI KEPERAWATAN


→ CARE ATAU PEDULI
DASAR HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN

• UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN


• UU No. 36 TAHUN 2014 TTG TENAGA KESEHATAN
• UU NO 38 TAHUN 2014 TTG KEPERAWATAN
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 908/MENKES/SK/VII/2010 ttg
pedoman penyelenggaraan keperawatan keluarga
• Permenkes 26 tahun 2019 Peraturan pelaksanaan UU No. 38 Tentang
Keperawatan
• Permenpan 35 Tahun2019 Tentang Jabatan Fungisonal perawat
UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

A Pasal 63 ayat 2
S Penyembuhan peny. dan pemulihan kes. Dilakukan
P dengan pengendalian, pengobatan, dan /atau perawatan
E
K Pasal 63 ayat 3
Pengendalian, pengobatan, dan /atau perawatan dapat
L dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
E keperawatan atau cara lain yang dapat
G dipertanggungjawabkan kemanfaatannya dan
A keamanannya
L
UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN (2)

A Pasal 63 ayat 4
Pelaksanaan pengobatan, dan /atau perawatan
S
berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan
P hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
E mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu
K
Pasal 63 ayat 5
L Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan
E pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
G pengobatan dan /atau perawatan atau berdasarkan cara
A lain yang dapat dipertanggungjawabkan
L
UU NO 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN
Pasal 1
A Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada
S individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam
P keadaan sakit maupun sehat.
E
K Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan
oleh Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan.
L Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat
E dengan Klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan
G pemenuhan kebutuhan dan kemandirian Klien dalam merawat
A dirinya.
L 20
TUGAS, PERAN DAN KEWENANGAN
PERAWAT
Tugas perawat menurut Permenkes No.
26 Tahun 2019
Kewenangan perawat menurut Permenkes No. 26 Tahun
2019
Kewenangan perawat menurut Permenkes No. 26 Tahun
2019
Kewenangan perawat menurut Permenkes No. 26 Tahun
2019
Pelimpahan wewenangan perawat menurut Permenkes No.
26 Tahun 2019
Pelimpahan Wewenangan perawat menurut Permenkes No.
26 Tahun 2019
Pelimpahan wewenangan perawat menurut Permenkes No.
26 Tahun 2019
Jenis Pelimpahan wewenangan perawat menurut
Permenkes No. 26 Tahun 2019
Jenis Pelimpahan wewenangan perawat menurut
Permenkes No. 26 Tahun 2019
Jenis Pelimpahan wewenangan perawat menurut
Permenkes No. 26 Tahun 2019
HAK PERAWAT, SESUAI
PERMENKES 26 TAHUN 2019
KEWAJIBAN PERAWAT,
SESUAI PERMENKES 26
TAHUN 2019
Penyelenggaraan Praktek Keperawatan menurut Permenkes No. 26
Tahun 2019
Sanksi Hukum yang dapat dikenakan
kepada Perawat
Sanksi Administrasidalam UUNo. 36 Th2014 tentang Tenaga Kesehatan

• Pasal 47 : Tenaga Kesehatan yang menjalan praktik mandiri harus memasang papan nama
praktik
• Pasal 52 ayat (1) : Tenaga Kesehatan Warga Negara Indonesia lulusan luar negeri yang akan
melakukan praktik di Indonesia harus mengikuti proses evaluasi kompetensi.
• Pasal 54 ayat (1) : Tenaga Kesehatan warga negara asing yang akan menjalankan praktik di
Indonesia harus mengikuti evaluasi kompeten
• Pasal 58 ayat (1)
• Pasat 59 ayat (1) : Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan wajib memberikan pertolongan pertama kepada Penerima Pelayanan Kesehatan
dalam keadaan gawat darurat dan/atau pada bencana untuk penyelamatan nyawa dan
pencegahan kecacatan.

7
Sanksi Administrasidalam UUNo. 36 Th2014 tentang Tenaga Kesehatan

• Pasal 62 ayat (1) : Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik harus dilakukan sesuai
dengan kewenangan yang didasarkan pada Kompetensi yang dimilikinya.
• Pasal 66 ayat (1) : Setiap Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban untuk
mematuhi Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional.
• Pasal 68 ayat (1) : Setiap tindakan pelayanan kesehatan perseorangan yang dilakukan oleh
Tenaga Kesehatan harus mendapat persetujuan
• Pasal 70 ayat (1), (2), dan (3) : Setiap Tenaga Kesehatan yang melaksanakan pelayanan
kesehatan perseorangan wajib membuat rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan.
• Pasat 73 ayat (1) : Setiap Tenaga Kesehatan
pelayanan kesehatan wajib menyimpan rahasia kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan.

7
Sanksi Pidana dalam UUNo. 36 Th2014 tentang Tenaga Kesehatan

• Pasal 44 ayat (1) : Setiap tenaga kesehatan yang menjalan praktik wajib memeiliki
STR
• Pasal 46 ayat (1) : Setiap tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik di bidang pelayanan
kesehatanwajibmemilikiizin
• Pasal 55 ayat (1) : Tenaga kesehatan warga negara asing yang telah mengikuti proses evaluasi
kompetensidanyangakanmelakukanpraktikdiIndoneisaharusmemilikiSTRsementaradanSIP
• Pasal 84 ayat (1) : Setiap tenaga kesehatan yang melakukan kelalaian berat yang
mengakibatkanpenerimapelayanankesehatanlukaberatdipidanadenganpidanapenjara3
(tiga) tahun
• Pasat 84 ayat (2) : jika kelalian berat mengakibatkan kematian, setiap nakes pidana
penjatrapalinglama 5tahun

7
Sanksi Administrasidalam UUNo. 38 Th2014 tentang Keperawatan

Pasal 18 ayat (1) : Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan wajib memiliki STR.

Pasal 19 ayat (1) : Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan wajib memiliki izin.

Pasal 21 ayat (1) : Perawat yang menjalankan praktik mandiri harus memasang papan nama
Praktik Keperawatan.

Pasal 27 ayat (1) : Perawat warga negara Indonesia lulusan luar negeri yang akan melakukan
Praktik Keperawatan di Indonesia harus mengikuti proses evaluasi kompetensi.
.

7
Sanksi Pidana dalam UUNo.36 Th2009
tentang Kesehatan

• Pasal 190 : sengaja tidak memberikan pertolongan gawat darurat


• Pasal 191 : menggunakan obat/alat tradisional menyebabkan kerugian, luka
berat/kematian
• Pasal 192 : memperjualbelikan organ Pasal 193 : bedah plastik
• Pasal 194 : aborsi
• Pasal 195 : memperjualbelikan darah
• Pasal 196 : menjual obat/alkes yang belum memenuhi standar
• Pasal 197 : menjual obat/alkes tanpa ijin
• Pasal 200 : sengaja menghalangi pemberianASI ekslusif

8
KUHPidana

• Pasal267 KUHPtentang Sumpah Palsu dan Keterangan Palsu


• Pasal351 KUHPtentang penganiayaan
• Pasal359 KUHPyaitu karena kesalahannya menyebabkan kematian
• Pasal360 KUHPyaitu karena kesalahannya menyebabkan orang luka berat
• Pasal 361 KUHP yaitu karena kesalahannya dalam melakukan suatu jabatan atau
pekerjaannya hingga menyebabkan mati atau luka berat akan dihukum lebih berat
• Pasal 322 KUHP tentang Pelanggaran Rahasia Kedokteran Pasal-pasal tentang abortus
provocatus (pasal 346, 347, 348 KUHP)
• Pasal344 KUHPtentang Euthanasia.

9
DOKUMEN HUKUM PRAKTEK PERAWAT
DOKUMEN HUKUM DI FASYANKES

STR

SIPP DI RS/PKM

SURAT PENUGASAN
(Clinical Privilage)
PRAKTIK PERAWAT DI
RS/PKM
DOKUMEN TAMBAHAN KHUSUS:
• CLINICAL APOINTMENT
• CLINICAL PRIVILAGE → SEBAGAI PERAWAT
KARDIOVASKULER
KREDENSIALING
• UMUM
• KHUSUS
• ISTIMEWA
Registrasi dan Re registrasi
PERSYARATAN :
-Ijazah
-Serkom/SerProf
Perawat Praktik
-Keterangan sehat fisik dan mental
wajib STR
-Pernyataan Telah ucap sumpah/janji
Profesi
STR DIBERIKAN OEH -Pernyataan mematuhi Etika Profesi
KONSIL KEPERAWATAN

BERLAKU 5 TAHUN DAN


DAPAT DI REGISTRASI
RE-REGISTRASI DITAMBAH :
ULANG SETIAP 5 TAHUN -STR lama
-Telah mengabdi sbg perawat
vokasi/profesi
-Kecukupan kegiatan pelayanan ,
diklat atau ilmiah lainnya

Perkonsil
IZIN PRAKTIK
(SURAT IZIN PRAKTIK PERAWAT : SIPP)

PERAWAT PRAKTIK WAJIB IZIN : PERSYARATAN SIPP :


bentuk izin SIPP
oSalinan STR yg masih berlaku
SIPP DIKELLUARKAN OLEH oRekomendasi OP
PEMDA KAB/KOTA oPernyataan Memiliki tempat
praktik atau keterangan
1 SIPP UNTUK 1 TEMPAT,
MAKSIMAL BOLEH 2 TEMPAT Pimpinan fasyankes

PRAKTIK MANDIRI WAJIB


PASANG PAPAN NAMA

Permenkes
APLIKASI PRINSIP LEGAL PADA
ASUHAN PERAWATAN
Asuhan keperawatan pada klien di Perawatan

Menggunakan metodologi proses


keperawatan

Berpedoman pada standar keperawatan

Berlandaskan Etika Profesi

Dalam lingkup, wewenang serta tanggung


jawab keperawatan

Mencakup seluruh proses kehidupan


dengan pendekatan holistik dan
komprehensif
Prinsip asuhan perawatan di Perawatan
1. Melakukan pengkajian → secara cermat,
mendengarkan keluhan dengan sungguh-
sungguh
2. Menetapkan diagnosis / masalah kep dengan
tepat → sebelum bertindak
3. Melaksanakan tindakan / asuhan → secara tepat
dan akurat
4. Mengevaluasi perkembangan pasien secara
cermat
ORGANISASI PPNI, TUJUAN, PERAN DAN
FUNGSI PPNI
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

Keputusan Keputusan Kemen


Permenkes Nomor kumdanHAM No.
Kemenkum dan
UU Nomor 38 26 tahun 2019 AHU 133.AH.01.08
HAM No. AHU
tahun 2014 tentang Peraturan tahun 2015
93.AH.01.07 tahun
tentang Pelaksanaan UU tentang
2012 tentang
Keperawatan Nomor 38 tahun Persetujuan
Pengesahan Badan
2014 tentang Perubahan
Hukum
Keperawatan Pengurus dan
Perkumpulan PPNI
Pengawas PPNI
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
(UU Nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan)
Pasal 41
(1) Organisasi Profesi Perawat dibentuk sebagai satu wadah yang
menghimpun Perawat secara nasional dan berbadan hukum.

Pasal 42
Organisasi Profesi Perawat berfungsi sebagai pemersatu,
pembina, pengembang, dan pengawas Keperawatan di
Indonesia.
Tujuan PPNI
derajat
kesehatan
(UU 38/2014: Pasal 41, Ayat [2]) setinggi-
tingginya
Mempersatukan
dan
memberdayakan
Perawat dalam
Meningkatkan dan/atau rangka menunjang
Mengembangkan pembangunan
pengetahuan, kesehatan
keterampilan, martabat,
dan etika profesi
Perawat;
PERAN ORGANISASI PROFESI
PPNI
Menguatkan peran :
• MEJELIS KEHORMATAN ETIKA KEPERAWATAN PUSAT (MKEK PUSAT) DAN MKEK
PROPINSI
• KOMITE PELATIHAN PENGEMBANGAN PERAWAT INDONESIA (KP3I) ➔BADAN DIKLAT
PROFESI
• TIM ADVOKASI HUKUM PERAWAT (PUSAT) ➔ BADAN BANTUAN HUKUM
• Memberikan sosialiasi hukum
• Memberikan bantuan hukum
• Pendampingan proses hukum
Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Profesi perawat berkonstribusi terhadap bangsa


dan negara.
2. Penguatan teknologi keperawatan
3. Penguatan Kompetensi → PENTING
4. Advokasi Kebijakan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai