Anda di halaman 1dari 44

ASPEK ETIK DAN LEGAL PELAYANAN

KEPERAWATAN
BERDASAR UU NO 38 TAHUN 2014
LEMBAR NEGARA No. 307
TAMBAHAN LEMBAR NEGARA No. 5612
DITANDATANGANI PRESIDEN RI TANGGAL 17 OKTOBER 2014
ASPEK ETIK DAN LEGAL PELAYANAN
KEPERAWATAN
BERDASAR UU NO 38 TAHUN 2014

Ns. H. Muhammad Syafrizal, M.Kep


DPW PPNI PROVINSI JAMBI
Tempat Tanggal Lahir : Merlung, 07 Oktober 1979
Alamat : Jl. Pattimura RT 43 No. 6B Kenali Besar Kec. Alam Berajo
Kota Jambi
Pekerjaan : Perawat RSJ Jambi (2005)

PNS Dinkes Provinsi Jambi (2005 SKRG)

Dosen FKIK Unja, AKPER GAPU, STIKBA Jambi,


STIKES HI, STIKES PRIMA, AKPER TB, sekarang
Organisasi :
1. Ketua DPW PPNI Provinsi Jambi
2. Wakil Sekjen DPW PPNI Provinsi Jambi 2007-2014
3. Ketua Forum AKREDITASI PUSKESMAS Provi Jambi - sekarang
3. Sekretaris Satgas Profesi BPJS Kesehatan Prov Jambi - sekarang
4. Anggota TIM KMKB BPJS Kesehatan Provinsi Jambi

Koresponden HP : 0811740702, e-mail:


dzakiy06@yahoo.co.id /
UMUM
KEPERAWATAN : KEGIATAN PEMBERIAN ASUHAN
KEPADA INDIVIDU, KELUARGA, KELOMPOK, ATAU
MASYARAKAT BAIK DALAM KEADAAN SAKIT
MAUPUN SEHAT.
PERAWAT : SESORANG YANG TELAH LULUS
PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN, BAIK DI
DALAM MAUPUN DI LUAR NEGERI YANG DIAKUI
OLEH PEMERINTAH SESUAI DENGAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

KLIEN : perseorangan, keluarga, kelompok,


ataumasyarakat yang menggunakan jasa
Pelayanan Keperawatan
UMUM

PELAYANAN KEPERAWATAN : SUATU BENTUK PELAYANAN


PROFESIONAL YANG MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DARI
PELAYANAN KESEHATAN YANG DIDASARKAN PADA ILMU DAN
KIAT KEPERAWATAN DITUJUKAN KEPADA INDIVIDU,
KELUARGA, KELOMPOK, ATAU MASYARAKAT BAIK SEHAT
MAUPUN SAKIT

PRAKTIK KEPERAWATAN : PELAYANAN YANG


DISELENGGARAKAN OLEH PERAWAT DALAM BENTUK ASUHAN
KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN : RANGKAIAN INTERAKSI


PERAWAT DENGAN KLIEN DAN LINGKUNGANNYA UNTUK
MENCAPAI TUJUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DAN
KEMANDIRIAN KLIEN
TUJUAN PENGATURAN
meningkatkan mutu Perawat
meningkatkan mutu Pelayanan
Keperawatan
memberikan pelindungan dan kepastian
hukum kepada Perawat dan Klien; dan
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
JENIS PERAWAT :

PERAWAT PROFESI
NERS
NERS SPESIALIS
PERAWAT VOKASI

PMK 1

7
PENDIDIKAN KEPERAWATAN

JENIS PENDIDIKAN

VOKASI : DIPLOMA DIII

AKADEMIK : SARJANA, MAGISTER, DOKTOR

PROFESI : PROFESI KEPERAWATAN,


SPESIALIS KEPERAWATAN

8
PENDIDIKAN KEPERAWATAN

BENTUK PT KEPERAWATAN :
UNIVERSITAS, INSTITUT, SEKOLAH TINGGI,
POLITEKNIK & AKADEMI
PENYELENGGARAAN HARUS
MENYEDIAKAN FASYANKES SBG WAHANA
PENDIDIKAN : RS & Fasyankes tk I
BERKOORDINASI DG PPNI

PMDIK 1
REGISTSI, IZIN PRAKTIK, REREGISTRASI
(LEGAL)

REGISTRASI :
Perawat Praktik wajib STR
STR dikeluarkan oleh konsil Keperawatan
Ijazah
Serkom/SerProf
Keterangan sehat fisik dan mental
Pernyataan Telah ucap sumpah/janji Profesi
Pernyataan mematuhi Etika Profesi
Berlaku 5 tahun dan dpt di registrasi ulang
Telah mengabdi sbg perawat vokasi/profesi
PERKON 1
Kecukupan kegiatan pelayanan, diklat atau ilmuah lainnya
Tata cara Registrasi diatur oleh Perkonsil
10
PERKON 2
REGISTSI, IZIN PRAKTIK, REREGISTRASI

IZIN PRAKTIK :
o Perawat Praktik Wajib Izin : Btk izin SIPP
o SIPP dikeluarkan oleh Pemda Kab/Kota
o Salinan STR yg masih berlaku
o Rekomendasi OP
o Pernyataan Memiliki tempat praktik atau keterangan
Pimpinan fasyankes
o SIPP berlaku hanya 1 tempat Praktik paling
banyak 2 tempat
PMK 3
o Praktik Mandiri harus pasang papan nama
PRAKTIK KEPERAWATAN
DILAKSANAKAN DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
TEMPAT LAIN SESUAI DENGAN KLIEN SASARAN
TERDIRI ATAS : PRAKTIK KEPERAWATAN
MANDIRI
DI FASYANKES
PRAKTIK DIDASARKAN:
KODE ETIK, STANDAR PELAYANAN, STANDAR PROFESI, SPO
DIDASARKAN Kebutuhan Yankes dan /atau Yankep
masyarakat di suatu wilayah PMK 5 12
TUGAS DAN WEWENANG

TUGAS
Pemberi Askep
Penyuluh dan Konselor Klien
Pengelola Pelayanan
Peneliti Keperawatan
Pelaksanatugas berdasar Pelimpahan wewenang
Pelaksana tugas dlm keterbatasan tertentu
Tugas secara bersama atau sendiri
Pelaksanaan tugas harus bertanggung jawab dan
akuntabel
13
Wewenang ..
Upaya Kesehatan Perorangan

Melakukan Pengkajian Keperawatan scr holistik


Menetapkan Diagnosis Keperawatan
Merencanakan tindakan Keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Mengevaluasi tindakan keperawatan
Melakukan Rujukan
Memberi tindakan gadar sesuai dg Kompetensi
Memberi Konsultasi keperaswatan dan berko;laborasi dg dokter
Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai
dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan bebas terbatas.
14
Wewenang .
Upaya Kesehatan Masyarakat

Melakukan Pengkajian Keperawatan Kesmas di tingkat


keluarga dan masyarakat
Menetapkan permasalahan Keperawatan Kesmas
Membantu Penemuan kasus penyakit
Merencanakan tindakan keperawatan kesmas
Melakukan Rujukan kasus
Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan kesmas
Menjalin kemitraan dalam perawatan Kesmas
Mengelola kasus
Melakukan penatalaksanaan keperawatan komplementer
dan alternatif
Wewenang .
Penyuluhan & Konselor
Melakukan pengkajian Keperawatan secara
holistik ditingkat individu dan keluarga, serta
tingkat kelompok masyarakat
Melakukan pemberdayaan masyarakat
Melakukan advokasi dalam perawatan
kesmas
Menjalin kemitraan dalam perawatan kesmas
Melakukan Penyuluhan kesehatan &
Konseling
Wewenang
Pengelola Pelayanan Keperawatan

Melakukan pengkajian dan menetapkan


permasalahan
Merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pelayanan keperawatan
Mengelola kasus
PELIMPAHAN WEWENANG
Hanya dpt tertulis medis pwt suatu tindakan
medis, dan dievaluasi pelaksanaannya
Dilakukan secara
DELEGATIF : tanggung jawab berpindah
hanya dapat diberikan kepada perawat Profesi
atau Perawat Vokasi terlatih sesuai
kompetensi yg dibutuhkan
EX. Menyuntik, memasang infus, imunisasi dasar
atau MANDAT : - oleh medis pwt : tindakan medis
- dibawah pengawasan
- Tg jwb berada pada pemberi wewenang
Ex. Penjahitan luka dan terapi parenteral
WEWENANG
DALAM TUGAS LIMPAH
Melaksanakan tindakan medis sesuai
dengan kompetensinya atas pelimpahan
wewenang delegatif tenaga medis
Melakukan tindakan medis dibawah
pengawasan atas pelimpahan
wewenang mandat
Memberi pelayanan Kesehatan sesuai
dg program pemerintah
Tugas
dalam keadaan keterbatasan tertentu

Penugasan pemerintah
Keadaan tidak adanya TM dan /atau TK
disuatu wilayah tempat perawat
bertugas
Keadaan tsb ditetapkan oleh SKPD
Pelaksanaan tugas memperhatikan
kompetensi
Wewenang .
dalam keadaan keterbatasan tertentu

Melakukan pengobatan utk penyakit


umum dalam hal tdk terdapat tenaga
medis
Merujuk Pasien sesuai ketentuan pada
sistem rujukan
Melakukan pelayanan kefarmasian
terbatas dlm hal tidak terdapat TK

PMK 6
DALAM KEADAAN DARURAT

Untuk Pertolongan pertama perawat dpt


melakukan tindakan medis dan pemberian
obat sesuai dg kompetensinya
TUJUAN untuk menyelamatkan nyawa dan
mencegah kecacatan lebih lanjut
Keadaan darurat : Keadaan mengancam
nyawa atau kecacatan Klien
Ditetapkan oleh Perawat berdasarkan
keilmuannya
HAK & KEWAJIBAN
HAK PERAWAT

Memperoleh perlindungan hukum sepanjang


melaksanakan tugas sesuai : std profesi, std
pelayanan, SPO dan ketentuan Peruu-an
Memperoleh Informasi yang benar, jelas dan jujur
dari klien dan/atau keluarga
Menerima imbal jasa atas Pelayanan Keperawatan
yang telah diberikan
Menolak keinginan Klien yg bertentangan dengan
Standar (profesi/Pelayanan/PO/ Kode etik) dan per
UU-an
Memperoleh fasilitas kerja sesuai standar
KEWAJIBAN PERAWAT
Mengurus perizinan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku di
NKRI
Mengembangkan dan Meningkatkan
Kompetensi Keperawatan, Melalui al:
PKB, Pengabdian Masyarakat, Penelitian
Bidang Kep.
Mengumpulkan SKP (satuan kredit
profesi) minimal 25 SKP dalam 5 tahun
KEWAJIBAN PERAWAT
Melengkapi sarana dan Prasarana Pelayanan keperawatan
sesuai dg standar Pelayanan keperawatan dan ketentuan Per
UU-an
Memberi Peleyanan Keperawatan sesuai Standar
(profesi/Pelayanan/PO/ Kode etik) dan per UU-an
Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada perawat atau
nakes lain
Mendokumentasikan Asuhan keperawatan
Memberi informasi yang lengkap, jujur, benar, jelasn dan
mudah dimengerti mengenai tindakan keperawatan kpd klien
dan/atau keluarga sesuai dengan batas kewenangannya
Melaksanakan tindakan Pelimpahan wewenang dari Nakes lain
sesuai dengan kompetensi Perawat
Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan pemerintah
ORGANISASI PROFESI
Sebagai wadah yang menghimpun perawat
secara nasional dan berbadan hukum
Tujuan :
Meningkatkan dan /atau mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan, martabat, dan etika profesi perawat
Mempersatukan dan memberdayakan perawat dalam rangka
menunjang pembangunan kesehatan

Berfungsi : Pemersatu, pembina, Pengembang dan


Pengawas keperawatan di INDONESIA

Berlokasi di IBU KOTA NKRI dan dapat membentuk


perwakilan di daerah
PENGEMBANGAN, PEMBINAAN,
DAN PENGAWASAN
Pengembangan Praktik Keperawatan

Tujuan mempertahankan dan meningkatkan Keprofesionalan


Perawat
melalui : Pendidikan Formal dan Non formal atau
Pendidikan berkelanjutan
Pemilik atau pengelola Fasyankes harus memfasilitiasi
Perawat mengikuti Pendidikan Berkelanjutan
Pendidikan Non forMal dan berkelanjutan dapat diaksanakan
oleh : Pemerintah, Pemda, Organisasi Profesi atau lembaga
lain yg terakreditasi sesuai dengan Per uu-an
ASPEK ETIK & LEGAL DALAM
PELAYAN KEPERAWATAN
PELAYANAN KEPERAWATAN : SUATU BENTUK
PELAYANAN PROFESIONAL YANG MERUPAKAN
BAGIAN INTEGRAL DARI PELAYANAN KESEHATAN
YANG DIDASARKAN PADA ILMU DAN KIAT
KEPERAWATAN DITUJUKAN KEPADA INDIVIDU,
KELUARGA, KELOMPOK, ATAU MASYARAKAT BAIK
SEHAT MAUPUN SAKIT
PRAKTIK KEPERAWATAN : PELAYANAN
YANG DISELENGGARAKAN OLEH PERAWAT
DALAM BENTUK ASUHAN KEPERAWATAN
ASPEK LEGAL, LANJUTAN...
ASUHAN KEPERAWATAN : RANGKAIAN
INTERAKSI PERAWAT DENGAN KLIEN DAN
LINGKUNGANNYA UNTUK MENCAPAI TUJUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DAN
KEMANDIRIAN KLIEN
Prinsip etik ditujukan untuk mengukur
perilaku yg diharapkan dari seorang
atau kelompok/profesi seperti profesi
keperawatan
Tindakan legal dalam
keperawatan
Legal adalah sesuatu yang di anggap sah
oleh hukum dan undang-undang (Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
Dimensi Legal dalam Keperawatan
bagaimana perawat perlu tahu tentang
hukum yang mengatur prakteknya
Memberikan kepastian hukum kepada
perawat dan kliennya, bahwa keputusan &
tindakan perawat yang di lakukan
konsisten dengan prinsip- prinsip hukum
KODE ETIK PERAWAT
Kode Etik Keperawatan adalah pernyataan
standar professional yang digunakan untuk
bimbingan perilaku & sebagai framework
untuk pengambilan keputusan
Kode etik keperawatan di Indonesia telah
disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat Persatuan
Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI)
melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29
November 1989
Fungsi Kode Etik Perawat
1. Kode etik perawat menunjukkan kepada
masyarakat bahwa perawat diharuskan
memahami dan menerima kepercayaan
dan tanggungjawab yang diberikan
kepada perawat oleh masyarakat
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat
untuk berperilaku dan menjalin hubungan
keprofesian sebagai landasan dalam
penerapan praktek etikal.
3.Kode etik perawat menetapkan hubungan-
hubungan profesional yang harus dipatuhi
yaitu hubungan perawat dengan
pasien/klien sebagai advokator, perawat
dengan tenaga profesional kesehatan lain
sebagai teman sejawat, dengan profesi
keperawatan sebagai seorang kontributor
dan dengan masyarakat sebagai
perwakilan dari asuhan kesehatan
4.Kode etik perawat memberikan sarana
pengaturan diri sebagai profesi
PRINSIP PRINSIP KODE ETIK
KEPERAWATAN
1. Respek/tanggap
2. Otonomi/mandiri
3. Beneficence (kemurahan hati/melakukan yg
terbaik&tidak merugikan orang lain)
4. Non-Maleficence(tidak merugikan orang lain)
5. Veracity (Kejujuran)
6. Konfidensialitas (Kerahasiaan)
7. Fidelity (Kesetiaan)
8. Justice (Keadilan)
KODE ETIK KEPERAWATAN PPNI

1. Tanggung jawab perawat


terhadap individu, keluarga dan
masyarakat
2. Tanggungjawab terhadap tugas
3. Tanggungjawab terhadap sesama
perawat dan profesi kesehatan
lainnya
4. Tanggungjawab terhadap profesi
keperawatan
SANKSI ADMINISTRATIF
Teguran Lisan
Peringatan Tertulis
Denda Administratif dan/atau
Pencabutan izin

PP 3
PERALIHAN
STR dan SIPP yang telah dimiliki oleh Perawat
sebelum Undang-Undang ini diundangkan dinyatakan
tetap berlaku sampai jangka waktu STR dan SIPP
berakhir
Selama Konsil Keperawatan belum terbentuk,
permohonan untuk memperoleh STR yang masih
dalam proses diselesaikan dengan prosedur yang
berlaku sebelum Undang-Undang ini diundangkan
Perawat lulusan sekolah perawat kesehatan yang
telah melakukan Praktik Keperawatan sebelum
Undang-Undang ini diundangkan masih diberikan
kewenangan melakukan Praktik Keperawatan untuk
jangka waktu 6 (enam) tahun setelah Undang-
Undang ini diundangkan
PENUTUP
Institusi Pendidikan Keperawatan yang telah ada
sebelum Undang-Undang ini diundangkan harus
menyesuaikan persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 paling lama 3 (tiga) tahun setelah
Undang-Undang ini diundangkan
Konsil Keperawatan dibentuk paling lama 2 (dua)
tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan
Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus
ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak
Undang-Undang ini diundangkan
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan
PERAN OP dalam UU Kep

1. Berkoordinasi dlm hal penyekenggaran Pendidikan


Tinggi Keperawatan
2. Menyusun SNPKep bersama Mendik, Menkes, AIP
3. Menyusun Standar Kompetensi bersama Konsil
4. Rekomendasi sbg syarat permohonan SIPP
5. Melakukan Pengembangan, Pembinaan dan
pengawasan sesuai fungsi OP
6. Penyelenggaraan Pendidikan Non formal dan
Pendidikan berkelanjutan
Lanjutan..

7. Peran dalam Uji Kompetensi


8. Peran dalam registrasi dan Re registrasi
9. Penyelanggara pendidikan non formal atau Pendidikan
berkelanjutan
10. Peran dalam Akreditasi Lembaga Pelatihan
11. Peran pengawas praktik keperawatan sesuai fungsi OP
12. Surat Pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan Etika Profesi bagi perawat WNI dan WNA
13. Penilaian kemampuan untuk melakukan Praktik Kep
bagi Perawat asing
14. Mengusulkan anggota Konsil dari OP dan Kolegium
TERIMAKASIH

44

Anda mungkin juga menyukai