Anda di halaman 1dari 35

PENINGKATAN PERAN

PROFESI PERAWAT D
AN BIDAN DI ERA REV
OLUSI INDUSTRI 4.0
Jakarta, 9 Juni 2020
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, KEMENKES
PRAKTIK PERAWAT DA
N BIDAN
Dasar
Hukum 1 UU No 36 Th 2009 tentang Kesehatan

2 UU No 36 Th 2014 tentang Tenaga Kesehatan

3 UU No 38 Th 2014 tentang Keperawatan

4 UU No 4 Th 2019 tentang Kebidanan

Permenkes No 28 Th 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan


Praktik Bidan

5 Permenkes No 26 Th 2019 tentang


6 Peraturan Pelaksanaan UU No 38 Th 2014 ttg Keperawatan
Kualifikasi

Tenaga Kesehatan Asisten Nakes


01 Minimal Diploma III
02 • Minimal pendidikan
menengah bid kesehatan
kecuali tenaga medis • Hanya dapat bekerja di
bawah supervisi nakes

Perawat  Vokasi Bidan  Lulusan Pendidikan


 Profesi (Ners & Ners Diploma III
Spesialis)  Lulusan Pendidikan Profesi
Pendidikan

KURIKULUM KOMPETENSI KEWENANGAN

PROFESI SPESIALIS DOKTOR


(S3)
SARJANA MAGISTER
DIPLOMA (S1) (S2)

Pendidikan Pendidikan Pendidikan


vokasi akademik profesi
Sertifikasi, Registrasi, Perizinan
1 2 3

Institusi Pemerintah
KTKI
Pendidikan Derah Kab/Kota

Sertifikasi Registrasi Perizinan


Lulus Pendidikan

Uji Kompetensi STR SIP


Sertifikat Kompetensi
Praktik Keprofesian
Perawat
 Fasyankes  Pemberi asuhan keperawatan,
 Tempat lain sesuai dengan klien  penyuluh dan konselor bagi klien,
Tugas &  pengelola pelayanan keperawatan,
sasaran Tempat Wewenang
 Praktik Mandiri hanya oleh Perawat Praktik  peneliti keperawatan,
 pelaksana tugas berdasarkan
profesi 01 02 pelimpahan wewenang
Keadaan  pelaksana tugas dlm keadaan
darurat keterbatasan tertentu.
Kompltr
Alternatif

04
03 Dilakukan oleh perawat yang
 Tindakan medis & pemberian obat
sesuai kompetensi dan ketentuan punya kompetensi
 Selamatkan nyawa, cegah kecacatan lbh  Tidak menjadi yg utama
lanjut, mengurangi rasa sakit, dan men  Tidak terus menerus
stabilkan kondisi Klien  Berfungsi sebagai pelengkap
 Ditetapkan sesuai hasil evaluasi dr dasar  Dikredensialing oleh fasyankes
keilmuan Perawat atau dinkes untuk praktik mandiri
PRAKTIK KEPERAWATAN Wewenang:
a. asuhan keperawatan di
MANDIRI bid UKP:
b. Penyuluhan dan LOKASI
konseling bg klien; dan
c. pelaksanaan tugas
berdasarkan BANGU
pelimpahan
NAN
wewenang.

PRASA
Dilakukan sesuai dengan
standar dan kode etik. RANA

PERALA
Harus memenuhi persyaratan
TAN

OBAT DAN
Wajib melakukan Dpt dibantu oleh Izin fasyankes melekat pd BAHAN HABIS
pencatatan dan nakes lain atau SIPP Perawat bersangkutan PAKAI
pelaporan nonnakes
Praktik Keprofesian
Bidan
 Pelayanan kesehatan ibu
 Tempat praktik mandiri Bidan Tugas &  pelayanan kesehatan anak
Tempat 
 Fasyankes lainnya Wewenang pelayanan Kesehatan reproduksi
Praktik
 Praktik Mandiri hanya oleh Bidan perempuan dan KB
lulusan pendidikan profesi 01 02
 pelaksana tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang
Keadaan  pelaksana tugas dlm keadaan
Peran
darurat keterbatasan tertentu.

04 03
 Pemberian pertolongan pertama, dpt melakukan yankes
 Pemberi pelayanan kebidanan
di luar kewenangan sesuai pemberian pertolongan
 Pengelola pelayanan kebidanan
pertama, Bidan dpt melakukan yankes di luar
 Penyuluh dan konselor
kewenangan sesuai kompetensinya
 menyelamatkan nyawa Klien  Pendidik, pembimbung, & fasilitator
 Keadaan gawat darurat merpk keadaan mengancam  Penggerak peran serta masyarakat dan
nyawa Klien yg ditetapkan oleh Bidan sesuai hasil pemberdayaan perempuan
evaluasi berdasarkan keilmuannya  peneliti
PELIMPAHAN WEWENANG
SECARA
MANDAT Diberikan oleh pemerintah
Diberikan oleh dokter kpd
nakes sesuai kompetensinya pusat atau pemda kpd nakes
dlm rangka:
Harus dilakukan secara a. Pelaksanaan tugas dlm
tertulis keadaan keterbatasan
tertentu
Tanggung jwb ada pd pemberi b. Program pemerintah
pelimpahan
Tanggung ada pd penerima
Dokter yang memberi pelimpahan
pelimpahan melakukan
pengawasan berkala SECARA
DELEGATIF
Pelaksanaan
Pelaksanaan tugas dlm keadaan Program Pemerintah
keterbatasan tertentu
1. Dilakukan oleh nakes
1. Dilaksanakan pada keadaan yang lulus pelatihan
atau orientasi yang
tidak ada tenaga medis dan/atau
diselenggarakan
nakes lain di suatu wilayah
pemerintah atau pemda
2. keadaan tidak ada tenaga medis 2. Dlm menyelenggarakan
dan/atau nakes lain ditetapkan pelatihan dapat
oleh pemda melibatkan OP
3. Dilaksanakan oleh nakes yang
telah mengikuti pelatihan yg
diselenggarakan oleh pemerintah
pusat dan/atau pemda
4. Dlm menyelenggarakan
pelatihan dapat melibatkan OP
Pasal 58 UU No. 36 Tahun PERLINDUNGAN
2009 tentang Kesehatan PASIEN
1. Setiap orang berhak menuntut ganti
rugi terhadap seseorang, tenaga
kesehatan, dan/atau penyelenggara
kesehatan yang menimbulkan
kerugian akibat kesalahan atau
kelalaian dalam pelayanan
kesehatan yang diterimanya.
2. Tuntutan ganti rugi tidak berlaku
bagi tenaga kesehatan yang
melakukan tindakan penyelamatan
nyawa atau pencegahan kecacatan
seseorang dalam keadaan darurat.
Penyelesaian Perselisihan
UU No 36 Th 2014

Setiap penerima yankes yg


dirugikan akibat kesalahan A Perselisihan yg timbul
akibat kelalaian harus
atau kelalaian nakes dpt
diselesaikan terlebih
meminta ganti rugi sesuai
dahulu melalui
peraturan perundang-
undangan B penyelesaian sengketa di
luar pengadilan

Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berhak mendapatkan pelindungan


hukum sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 27 PERAN STANDAR

Tenaga kesehatan berhak mendapatkan  Harus dipatuhi &


imbalan dan pelindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan dilaksanakan
profesinya.  Menjamin upaya terbaik
 Tidak menjamin
keberhasilan upaya atau
UU No 36 Th 2009 ttg Kesehatan
kesembuhan pasien
Pasal 57  Modifikasi hanya dila kukan
atas dasar keadaan yang
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan memaksa untuk kepentingan
praktik berhak memperoleh pelindungan pasien
hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai dengan Standar Profesi, Standar
Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur MEMATUHI
Operasional. =
DILINDUNGI SECARA HUKUM
ERA REVOLUSI INDUST
RI 4.0
KARAKTERISTIK INDUSTRI 4.0
CYBER PHYSICAL
SYSTEM
suatu sistem dimana mekanisme nya
dilakukan oleh algoritma berbasis
komputer, contoh sistem mobil otonom,
pemantauan medis, dll

Perubahan Pola Pelayanan INTERNET OF THINGS


kesehatan, TIK Sebagai konsep dimana suatu objek bisa ditransfer
Kebutuhan dalam mempermudah tanpa memerlukan interaksi manusia,
contoh smart kabel, smart grid sensor
pemberian Pelayanan kesehatan
CLOUD COMPUTING
pengolahan daya komputasi  yang
Mengubah Pola Komunikasi menjadikan internet sebagai pusat
server dalam mengelola data dan
tenaga kesehatan dan aplikasi
masyarakat melalui Teknologi
Informasi ARTIFICIAL INTELEGENT
sistem komputer yang mampu
melakukan tugas yang biasanya
membutuhkan kecerdasan manusia,
contoh teknologi robotic
BIG DATA
himpunan data dalam jumlah sangat
besar, sehingga tidak dapat
menggunakan manajemen basis
data biasa. Contoh google
INOVASI INDUSTRI 4.0
ERA DISRUPSI
munculnya perubahan dalam dunia bisnis yang
mempengaruhi keberadaan pelaku lama

INOVASI

PERUBAHAN TEKNOLOGI EFEKTIF DAN EFISIEN


(LAYANAN KESEHATAN
ONLINE)
GELOMBANG INOVASI DI BERBAGAI ASPEK

Inovasi teknologi berdampak pada


seluruh aspek kehidupan manusia,
termasuk kesehatan yang memunculkan
berbagai platform digital kesehatan

GELOMBANG INOVASI DI BERBAGAI ASPEK


TANTANGAN AKSES DAN MUTU
PELAYANAN KESEHATAN
Kondisi geografis Indonesia yang
merupakan negara kepulauan

sistem rujukan pasien belum optimal

Mutu pelayanan fasilitas pelayanan


kesehatan masih harus tetap
ditingkatkan
Jangkauan Pelayanan Kesehatan terutama
pelayanan spesialistik belum merata terutama di
daerah DTPK
Pemanfaatan IT melaluli Digitalisasi
Pelayanan Kesehatan
TANTANGAN DIGITALISASI PELAYANAN KESEHATAN
Kesiapan sumber daya manusia, dan
01 kesiapan organisasi yang terlibat

02 Budaya kerja.

-40 03 Teknologi dan ketersediaan infrastruktur

04 Regulasi yang memberikan perlindungan


hukum

05 Hubungan antara tenaga kesehatan dan


pasien

06 Perlindungan data
RESOLUSI KEMENKES TERKAIT E-HEALTH

Membangun kolaborasi
Pengembangan 2
3 dengan sektor swasta dan
Infrastruktur TIK
lembaga profit
(SIMRS, SIMPUS, dll)
untuk e-Health

1
Menyusun rencana 4 Mengembangkan e-health
strategis jangka panjang yang menjangkau
untuk mengembangkan masyarakat
layanan e-health di (contoh : telemedicine dan
berbagai bidang sehatpedia)
kesehatan
mengembangkan model sistem 6 5 mengembangkan center of
informasi kesehatan publik untuk
excellence dan jejaring e-health
surveilans, respons time dan
(Integrasi Sistem intra dan antar
emergency (contoh : SIRANAP,
lembaga)
SISRUTE)
PENYEDIA PELAYANAN KESEHATAN
DIGITAL HEALTH CARE

SEHATPEDIA

TELEMEDICINE
PEMERINTAH
119, EPPGBM, QR CODE, dll

SWASTA Halodok

Homecare 24

Klik dokter, dll


DIGITALISASI PELAYANAN KESEHATAN YANG
TELAH DI KEMBANGKAN KEMENKES

E-HEALTH DI INDONESIA

e-Health merupakan superset


atau suprasistem dari Sistem
Informasi Kesehatan yang

03
01

02

06
04
diselenggarakan secara

05
G

T N
N

elektronik.

R AT HA NA
S
TI
G

O ED AN
S
AS ,

KE
AI IN SI
IT S
IN

KE

TA EH SE YA
A
O

S KL RA
I.

N I K,

LI IA,
N

N
ED M

AF , S KE LA
EP
RA

N
N

A
LK
R ES

I
YA
KE , T

E
YA
A

PE
SI
R

G
N A S IS
ST

AS

N
PL

AK SK

P
E-

O
YA SM EG

, M L
EN

F
N

SI
E-

N
IK LA
U

I O
A S E -R

AS
P

AT
ER

IN A
RM
, F SK E

AN
PA SI

L D P
RM K E-
,
E,

CE
AS ,

O
SI IRS
PB

IM I,
N INE

FO
F

N e-Health Memanfaatkan teknologi


IN

S G
S

IN , E
SC PU

PE IC

LO
EM

US G
n

LI
ED

M
da

IO informasi dan komunikasi untuk


, P IT,

E P
ST

L
ST AD
EM

M TE
e

ES AK

SI
in

SI

SI R
N
pelayanan dan informasi kesehatan 
EL
nl

BK S

S , I E-
O

L
,T

R B,
LA A

IA
S

M
M

TE

Efektif dan Efisien


R

S I IC A
U

-L
U

F
R

TI ,E
SR

R C
TI
SI

A
BO
RO
DIGITALISASI PELAYANAN KESEHATAN
YANG TELAH DIKEMBANGKAN SWASTA
KONSEP PENYELENGGARAAN
E-FARMASI

E-FARMASI

1.Sediaan farmasi
2.BMHP
3.Suplemen kes
PELAYANAN TANDA
PSEF* DAFTAR
KEFARMASIAN 1.Resep
2.E-receipt

1. APOTEKER +
TENAGA AHLI
IT
2. PERANGKAT
LUNAK +
KERAS
3. TANDA DAFTAR
*PSEF=PENYELENGGARA SISTEM ELEKTRONIK FARMASI SEBAGAI PSE**
**PSE=Penyelenggara System Elektronik
E-FARMASI DENGAN SISTEM TERTUTUP

PSEF memberikan
informasi pilihan apotek
yang dapat melayani.
Pasien/Masyarakat berhak
memilih

Resep
Elektronik

1. Apotek menyiapkan obat


sesuai resep dan/atau
PSEF pembelian obat bebas/obat
bebas terbatas sesuai
PASIEN DOKTER/ aplikasi. APOTEK
2. Apotek membuat informasi
FASYANKES obat secara tertulis.
Pasien mendatangi Dokter 3. Apotek dapat melakukan
dokter/fasyankes menyampaikan resep penghantaran atau
untuk pemeriksaan elektronik kepada bekerjasama dengan pihak
dan penegakkan apotek melalui PSEF ketiga
diagnosis.
Masyarakat dapat
Dokter/Fasyankes
membeli obat
merupakan jejaring
bebas/obat bebas
PSEF
terbatas melalui MASYARAKAT
aplikasi
PELAYANAN KESEHATAN
PREVENTIF DAN
PROMOTIF

PEMERINTAH DAN
SWASTA
ISU STRATEGIS PRIORITAS
PEMBANGUNAN KESEHATAN (2020-2024)

01 AKI ATAU AKN (ANGKA KEMATIAN NEONATUS)

Angka Kematian Ibu atau Angka Kematian Neonatus masih tinggi

02 STUNTING
Hasil Rikesdas 2018, terjadi penurunan angka stanting menjadi
30,8%, tetapi masih diatas yang direkomendasikan WHO (20%)

03 TUBERCULOSIS

jumlah masih tinggi apalagi didaerah-daerah prevalensi tinggi

04 PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

Prevalensi PTM mengalami kenaikan dari tahun 2013-2018

05 CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP


pemberian imunisasi dasar lengkap dapat meningkatkan standar
kesehatan ibu dan anak
KEBIJAKAN PREVENTIF DAN PROMOTIF
UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG
KESEHATAN

PERMENKES NO. 74 TAHUN 2015


TENTANG UPAYA PENINGKATAN
PP NO. 46 TEHUN 2014 TENTANG KESEHATAN DAN PENCEGAHAN
SISTEM INFORMASI NASIONAL PENYAKIT

PERMENKES NO. 8 TAHUN 2019


TENTANG PEMBERDAYAAN
PERMENKES NO. 46 TAHUN 2017 MASYARAKAT
TENTANG STRATEGI e-
KESEHATAN NASIONAL
PERMENKES NO. 44 TAHUN 2018
TENTANG PENYELENGGARAAN
PROMKES RUMAH SAKIT

PERMENKES NO. 39 TAHUN 2016 TENTANG


PIS-PK
UPAYA KESEHATAN
UU NO. 36 1. Upaya kesehatan meliputi upaya kesehatan
Peningkatan kesehatan merupakan
segala bentuk upaya yang
TAHUN 2009 perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat
dilakukan oleh Pemerintah,
2. Pelayanan kesehatan diselenggarakan dalam bentuk
pemerintah daerah, dan/atau
kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif,
masyarakat untuk mengoptimalkan
dan rehabilitatif secara terpadu menyeluruh dan
kesehatan melalui kegiatan
berkesinambungan
penyuluhan, penyebarluasan
informasi, atau kegiatan lain untuk
menunjang tercapainya hidup sehat

PENINGKATAN KESEHATAN diselenggarakan Pencegahan penyakit merupakan


melalui PROMOSI KESEHATAN, untuk mendukung segala bentuk upaya yang dilakukan
PERMENKES NO. oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
74 TAHUN 2015 Perbaikan gizi, peningkatan kesehatan liingkungan, dan/atau masyarakat untuk
peningkatan kesehatan kerja dan olahraga, menghindari atau mengurangi risiko,
peningkatan kesehatan keluarga, dan penanggulangan masalah, dan dampak buruk akibat
penyakit penyakit
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
Pemberdayaan Masyarakat, Advokasi, dan Kemitraan
Pemerintah dan pemerintah
daerah menjamin dan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT menyediakan fasilitas untuk
PERMENKES NO.
ditujukan untuk menciptakan kesadaran, kemauan, kelangsungan upaya
8 TAHUN 2019 peningkatan kesehatan dan
serta kemampuan individu, keluarga, dan kelompok
masyarakat dalam rangka meningkatkan kepedulian pencegahan penyakit.
dan peran aktif di berbagai upaya kesehatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT
(PMK NO. 74 TAHUN 2015)

0 0
2 3
0
1
0
4

01 PENGENDALIAN 02 DETEKSI DINI 03 PEMBERIAN 04 PEMBERIAN OBAT


PENCEGAHAN
FAKTOR RISIKO KEKEBALAN
ATAU IMUNISASI SECARA MASAL

HARUS DIDUKUNG KEGIATAN PROMOSI


KESEHATAN DAN SURVEILANS
DIGITAL PUBLIC HEALTH
YANG TELAH DIKEMBANGKAN

ELEKTRONIK PENCATATAN PELAPORAN GIZI STBM SMART

1st 3st
BERBASIS MASYARAKAT (EPPGM)
Aplikasi monitoring sanitasi total berbasis
Ditujukan untuk surveilans gizi, mancatat dan masyarakat, melalui smartphone. Aplikasi ini untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak melihat akses sanitasi di berbagai wilayah
dan ibu hamil

QR CODE

2st 4st
MATERNAL DEATH NOTIFICATION (MDN)
Aplikasi yang dapat diunduh di googleplay strore
Mempermudah pelaporan kematian ibu, smartphone untuk melihat media-media promosi
menggunakan jejaring internet dan smartphone kesehatan

5st
SITKO
Sistem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan
Olah Raga
INOVASI
PROMOTIF
-PREVENTIF
KUNCI SUKSES
Inovasi, kreatifitas, dan enterpreunership dalam menghadapi
industri 4.0.
Digitalisasi pelayanan kesehatan swasta
yang ada saat ini lebih utama mendukung
kuratif dan rehabilitatif saja

Semakin banyak masyarakat yang dapat


dibantu dengan layanan inovatifnya, maka
akan semakin berpeluang menjadi besar

01 SOLUTIF
02 INOVATIF
03 ANALITIK
04 KEMASLAHATAN

Menawarkan solusi terhadap inovasi tanpa akhir melihat konsumen tidak hanya mampu memberikan
permasalahan yang dihadapi sebatas pengguna produk dampak positif kepada
masyarakat. tetapi melihat konsumen dari kemaslahatan masyarakat.
multi dimensinya sebagai
manusia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai