Anda di halaman 1dari 30

ASPEK HUKUM

PRAKTIK PERAWAT

Cecep Triwibowo
TTL: Cilacap,23 Juni 1987
Pendidikan:
1. Keperawatan UNSOED
2. Magister Hukum Kesehatan UGM
Pekerjaan: Dosen, Penulis
Tempat Bekerja: Poltekkes
Kemenkes Medan
Organisasi: Wakil Ketua DPW PPNI
SUMUT Bidang Hukum dan
Pemberdayaan Politik
Kontak: 087839553465,
081265199789
elfatih05@gmail.com
Moto: Hidup Yang Tak
Diperjuangkan Tak Akan Pernah
Dimenangkan
BUKU-BUKU HUKUM KESEHATAN SUDAH DITERBITKAN
Hukum Kesehatan
• Dilihat dari objeknya, maka hukum kesehatan
mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan kesehatan (zorg voor de gezondheid)
• hukum kesehatan mengatur dua kepentingan
berbedaa yaitu: yang pertama penerima pelayanan
yang harus diatur hak dan kewajibannya baik
perorangan maupun kelompok, yang kedua
penyelenggara pelayanan baik institusi
penyelenggara
Profesi Kesehatan  tidak
terpisahkan dengan etika dan
hukum
Hukum Kesehatan

• Hukum kesehatan termasuk hukum “lex specialis”,


melindungi secara khusus tugas profesi kesehatan
(provider) dalam program pelayanan kesehatan
manusia menuju ke arah tujuan deklaras “health for
all” dan perlindungan secara khusus terhadap pasien
“receiver” untuk mendapat pelayanan kesehatan.
Tata Urutan Peraturan Perundangan-undangan
Republik Indonesia
(UU No. 12 tahun 2011)
Tata Hukum Kesehatan di Indonesia

UU No.29/2004
UUD 45 UU No.36/2009 Ttg. Praktik Dokter
Ttg Kesehatan

UU NO 36 TAHUN
2014 Ttg Nakes Pelayanan UU No 38 /2014
Kesehatan Ttg Keperawatan

UU No. 44/2009
ttg Rumah Sakit UU No 40 / 2004
UU No 24/ 2014 Ttg SJSN
Ttg BPJS
ASPEK LEGAL PELAYANAN KESEHATAN

UUD 1945 Pasal 28H Ayat 1


• Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
UNDANG UNDANG TENTANG KESEHATAN
• ( UU NO 36 TAHUN 2009 ) Setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di
bidang kesehatan & berhak atas pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, terjangkau (pasal 5)
PASAL 52 UU KESEHATAN NO 36/2009

• PENYEMBUHAN PENYAKIT
UPAYA KES
PERORANGAN
• PEMULIHAN KESEHATAN
(INDIVIDU/KELUARGA)

Mencakup Kegiatan:
Promotif, Preventif,
Kuratif, Rehabilitasi

• PENCEGAHAN PENYAKIT
UPAYA KES
MASYARAKAT
• PENINGKATAN KESEHATAN
(KELOMPOK/MASYARAKAT
HUKUM
KEPERAWATAN
Laporan Dugaan Malpraktik

• Sejak april 2004-des 2006 terdapat 385 kasus dugaan


malpraktik yang dilaporkan ke polisi.
• laporan kasus dugaan malprakik ke depkes RI ada 198
kasus

Bagaimana dengan perawat?


Sekitar 60% tenaga
kesehatan adalah
perawat
KONSIL

INDONESIA THAILAND

Hanya Memiliki Memiliki 4 Konsil


Satu Konsil - KONSIL PERAWAT DAN
BIDAN
KONSIL - KONSIL DOKTER
DOKTER/DOKTER - KONSIL DOKTER GIGI
GIGI - KONSIL FARMASI
Sistem Pendidikan Keperawatan

INDONESIA CANADA
Jenjang Gelar Tahun Level Degree Licenture Years
Pendidikan
SMK 3 Practical LPN 1-2

D3 Amd. Kep 3 Associate ADN RN 2-3

D4 SST 3+1 Baccalaur BSN RN 4-5


eate
Sarjana S.Kep 4 Master’s MS/MSN RN,APRN BS+3-5
Profesi Ns 4+1 Doctoral DNP, Rn, APRN MS+3-6
Practice
Master M.Kep 2 PhD,
Research
Spesialis Sp. 2+2

Doktor Dr. 4
PRAKTIK KEPERAWATAN

DILAKSANAKAN
• Fasilitas pelayanan kesehatan
• Tempat lain sesuai dengan klien sasaran
TERDIRI ATAS : PRAKTIK KEPERAWATAN
• Mandiri
• Fasyankes
PRAKTIK DIDASARKAN:
• Kode etik, standar pelayanan, standar profesi, SPO
• DIDASARKAN Kebutuhan Yankes dan /atau Yankep
masyarakat di suatu wilayah
IMPLIKASI UU NO 38 TAHUN 2014

REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, REREGISTRASI IZIN PRAKTIK :


• Perawat Praktik Wajib memiliki Izin : Bentuk izin SIPP
• SIPP dikeluarkan oleh Pemda Kab/Kota
 Salinan STR yg masih berlaku
 Rekomendasi OP (PPNI)
 Pernyataan Memiliki tempat praktik atau keterangan
Pimpinan fasyankes
 SIPP berlaku hanya 1 tempat praktik, paling banyak 2
tempat
• Praktik mandiri harus pasang papan nama
PRAKTEK MANDIRI PERAWAT
PERMENKES 148 TAHUN 2010 dan PERMENKES 17 TAHUN
2013

• Setiap Perawat yang menjalankan praktik wajib


memiliki SIPP.
• Perawat yang menjalankan praktik mandiri
berpendidikan minimal Diploma III (D III)
Keperawatan
• SIPP dikeluarkan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota
TUGAS DAN WEWENANG
Wewenang Upaya Kesehatan Perorangan

• Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik


• Menetapkan diagnosis keperawatan
• Merencanakan tindakan keperawatan
• Melaksanakan tindakan keperawatan
• Mengevaluasi tindakan keperawatan
• Melakukan rujukan
• Memberi tindakan gadar sesuai dg kompetensi
• Memberi konsultasi keperawatan & berkolaborasi dg dokter
• Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
• Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai
dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan bebas terbatas.
Wewenang Upaya Kesehatan Masyarakat

• Melakukan pengkajian keperawatan kesmas di tingkat keluarga dan


masyarakat
• Menetapkan permasalahan keperawatan kesmas
• Membantu penemuan kasus penyakit
• Merencanakan tindakan keperawatan kesmas
• Melakukan rujukan kasus
• Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan kesmas
• Menjalin kemitraan, pemberdayaan dan advokasi dalam perawatan
kesmas
• Mengelola kasus
• Melakukan penatalaksanaan keperawatan komplementer dan
alternatif
Wewenang Penyuluhan & Konselor

• Melakukan pengkajian keperawatan secara


holistik ditingkat individu dan keluarga, serta
tingkat kelompok masyarakat
• Melakukan pemberdayaan masyarakat
• Melakukan advokasi dalam perawatan kesmas
• Menjalin kemitraan dalam perawatan kesmas
• Melakukan penyuluhan kesehatan & konseling
Wewenang Pengelola Pelayanan Keperawatan

• Melakukan pengkajian dan menetapkan


permasalahan
• Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pelayanan keperawatan
• Mengelola kasus
Wewenang Peneliti Keperawatan

• Melakukan penelitian sesuai dengan Standar dan etika


• Menggunakan sumber daya pada fasilitas pelayanan
Kesehatan atas izin Pimpinan
• Menggunakan pasien sebagai subjek penelitian sesuai
dengan etika profesi dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PELIMPAHAN WEWENANG

• Dilakukan secara
DELEGATIF  tanggung jawab berpindah hanya dapat diberikan
kepada perawat Profesi atau Perawat Vokasi terlatih sesuai
kompetensi yg dibutuhkan
• atau MANDAT :
• oleh medis kepada perawat berupa tindakan medis dibawah
pengawasan.
• Tanggung jawab berada pada pemberi wewenang.
WEWENANG DALAM TUGAS
LIMPAH

• Melaksanakan tindakan medis sesuai dengan kompetensinya


atas pelimpahan wewenang delegatif tenaga medis
• Melakukan tindakan medis dibawah pengawasan atas
pelimpahan wewenang mandat
• Memberi pelayanan kesehatan sesuai dengan program
pemerintah
Tugas Dalam Keadaan Keterbatasan Tertentu

• Penugasan pemerintah
• Keadaan tidak adanya tenaga medis dan /atau
tenaga kefarmasian di suatu wilayah tempat
perawat bertugas
• Keadaan tsb ditetapkan oleh SKPD
• Pelaksanaan tugas memperhatikan kompetensi
Wewenang Dalam Keadaan Keterbatasan Tertentu

• Melakukan pengobatan utk penyakit umum dalam hal


tdk terdapat tenaga medis
• Merujuk pasien sesuai ketentuan pada sistem rujukan
• Melakukan pelayanan kefarmasian terbatas dlm hal
tidak terdapat TK
DALAM KEADAAN
DARURAT

• Untuk pertolongan pertama perawat dapat melakukan


tindakan medis dan pemberian obat sesuai dg kompetensinya
• Tujuan untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah
kecacatan lebih lanjut
• Keadaan darurat : keadaan mengancam nyawa atau kecacatan
klien
• Ditetapkan oleh perawat berdasarkan keilmuannya
PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, &
PENGAWASAN

• Pengembangan Praktik Keperawatan


• Tujuan mempertahankan dan meningkatkan keprofesionalan
perawat
• Melalui : pendidikan formal dan non formal atau pendidikan
berkelanjutan
• Pemilik atau pengelola fasyankes harus memfasilitiasi perawat
mengikuti pendidikan berkelanjutan
• Pendidikan non formal dan berkelanjutan dapat diaksanakan
oleh : pemerintah, pemda, organisasi profesi atau lembaga lain
yg terakreditasi sesuai dgn per uu-an
• Dasar : kebutuhan sesuai dg std pelayanan, std profesi dan SPO
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai