Anda di halaman 1dari 63

MEMBANGUN SISTEM DAN

MUTU KEPERAWATAN
KEWENANGAN KLINIS

MELALUI UU NO 38 KEPERAWATAN TAHUN 2014

Edy Wuryanto
KETUA PPNI JAWA TENGAH 2010-2015

DASAR PROFESI & BERBAGAI


ISSUE STRATEGIS
UU Kes (2009)

Akreditasi - LAMKES
endidikan Ners - Spesialis
istem Sertifikasi dan
Registrasi

SISTEM
REGULASI

SISTEM
PENDIDIKA
N

UU RS (2009)
UU BPJS (2011)
UU PT (2012)
Permenkes 17 (2013)
Permenkes 46 (2013)
UU Nakes (2014)
UU Keperawatan (2014

SISTEM
PELAYANA
N

Sistem
Kredensial
Kualitas : KARS,
JCIA
ASEAN
Economic
Community
JKN
Perkesmas
Home visite

PARADIGMA KUALITAS
Lingkup
praktek
profesional,
standar
praktek, kode
etik,
sertifikasi
spesialisasi
Undang undang,
peraturan dan
regulasi praktek

Evida
nce
based

Patie
nt
safet
y

Prosedur dan
kebijakan
institusi
Self determination

Organis
asi
profesi

HIPKABI

Qualit
y of
practi
ce

UU
SISDI
KNAS
(2003
)

UU
KESEH
ATAN
(2009)

TANTANGAN
REGULASI (1)

UU
DIKTI
(2012
)

UU RS
(2009)

UU
NAKE
S
(2014
)

UU
BPJS
(2011)

UU
KEDO
KTERA
N
(2004
)

UU
KEPER
AWATA
N
(2014)

TANTANGAN SISTEM
PENDIDIKAN (2)

TANTANGAN MUTU KESEHATAN


(3)

Reduce
Child
Mortalit
y

Improve
Materna
l health

Combat
HIV/AID
S,
Malaria,
and
other
diseases

TANTANGAN PROFESIONALISME
(3)

Profesional
Self
credentialing
Tanggung jawab
moral (moral
responsibility)
Standar kompetensi
tinggi (high standard
competence)

Masyarakat
Privilege

Profesional

Praktek sesuai
ilmu keperawatan

Standar praktek

Masyarakat

Tanggung jawab
moral, etik,
disiplin

Kode etik profesi

Regulasi & Sistem


kredensial

MORAL
Standar benar dan salah yang
membantu seseorang memutuskan
perilakunya benar atau salah.
Studi : perilaku, karakter dan motivasi
yang baik (juga menurut kelompok)
Dalam keperawatan : pribadi yang
disukai dan standar profesi
keperawatan.

ETIKA
Keputusan (judgment) tentang tindakan
dan perilaku yang mempertimbangkan
kebenaran, dan berdasar pada moral
Pemikiran filosofi : perilaku benar (right)
dan salah (wrong).
Etik tidak sama dengan agama (religion)
atau hukum (law). Tetapi menjadi dasar
keputusan etik
Perawat : duty to practice ethically and
morally

ETIKA
AUTONOMY
BENEFICENCE

Mengatur diri
Terbaik, bermanfaat bagi klien

NONMALEFICENC
Tidak membahayakan
E
CONFIDENTIALIT
Y

Menghormati privasi

FIDELITY

Jujur

JUSTICE

Adil

TANTANGAN SISTEM KREDENSIAL


DAN PRIVILAGE (4)

SISTEM
KREDENSI
AL

SISTEM
PRIVILAGE

Proses verifikasi
pendidikan, lisensi,
sertifikasi untuk
praktek

Pemberian
kewenangan
melakukan fungsifungsi klinik khusus
saat merawat
pasien

Licensure
Registration
Sertification

Privileging
(kewenangan
klinis)

TANTANGAN GLOBALISASI DAN


AEC 2015 (5)

LIBERALISASI KESEHATAN AEC 2015

RS Asing : berdiri
dengan investasi
hingga 67%

Perusahaan obat
asing, investasinya
hingga 85%.

Masuknya :
Perawat & Bidan
(Cebu, 2006)
Dokter (Chanam, 2009)
Dokter gigi

PELUANG PRAKTEK MANDIRI (6)

Klinik
keperawa
tan

Home
visit

Home
care

Improved
health
outcomes

TANTANGAN KOLABORASI (7)

Strengthened
Health & education systems

health system

Collaborative
practice-ready

Present &
future
health
workforce

Interprofessio
nal
education

Fragmented
health system
Localhealth
needs

Collaborati
ve
practice

health
workforce

Optimal
health
services

Keperawatan
Kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit
maupun sehat.

Perawat
Seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan,
baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan.

Pelayanan Keperawatan
Bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada
ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun
sakit.

Praktik Keperawatan
Pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam
bentuk Asuhan Keperawatan.

Keperawatan

Kegiatan pemberian asuhan kepada individu,


keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat.

Perawat

Seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi


Keperawatan, baik di dalam maupun di luar
negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan.

Pelayanan
Keperawatan

Bentuk pelayanan profesional yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok,
atau masyarakat, baik sehat maupun sakit.

Praktik
Keperawatan

Pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat


dalam bentuk Asuhan Keperawatan.

SISTEM PENDIDIKAN UU
KEPERAWATAN
Jenis Perawat

Ps. 4,5,6,7,8

Pendidikan Tinggi

PENDIDIKAN TINGGI
KEPERAWATAN

SISTEM KREDENSIAL

PERAWAT WNA

PERAWAT INDONESIA LULUSAN


LUAR NEGERI

PRAKTEK PERAWAT

TUGAS PERAWAT

Pemberi Asuhan Keperawatan;


Penyuluh dan konselor bagi Klien;
Pengelola Pelayanan Keperawatan;
Peneliti Keperawatan;
Pelaksana tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang; dan/atau
Pelaksana tugas dalam keadaan
keterbatasan tertentu.
Dilaksanakan :
secara bersama ataupun sendiri-sendiri.
bertanggung jawab dan akuntabel.

WEWENANG PERAWAT
Upaya Kesehatan Perorangan :

melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik;

menetapkan diagnosis Keperawatan;

merencanakan tindakan Keperawatan;

melaksanakan tindakan Keperawatan;

mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan;

melakukan rujukan;

memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai


dengan kompetensi;

memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dG


dokter;

melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan

melakukan penatalaksanaan pemberian obat sesuai dengan


resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.

WEWENANG PERAWAT
Upaya Kesehatan Masyarakat (1)

melakukan pengkajian Keperawatan kesehatan


masyarakat di tingkat keluarga dan kelompok
masyarakat;

menetapkan permasalahan Keperawatan kesehatan


masyarakat;

membantu penemuan kasus penyakit;

merencanakan tindakan Keperawatan kesehatan


masyarakat;

melaksanakan tindakan Keperawatan kesehatan


masyarakat;

melakukan rujukan kasus;

mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan kesehatan


masyarakat;

WEWENANG PERAWAT
Upaya Kesehatan Masyarakat (2)

melakukan pemberdayaan masyarakat;

melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan


masyarakat;

menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan


masyarakat;

melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling;

mengelola kasus; dan

melakukan penatalaksanaan Keperawatan


komplementer dan alternatif.

WEWENANG PERAWAT
Penyuluh Dan Konselor

melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik di


tingkat individu dan keluarga serta di tingkat kelompok
masyarakat;

melakukan pemberdayaan masyarakat;

melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan


masyarakat;

menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan


masyarakat; dan

melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling.

WEWENANG PERAWAT
Pengelola Pelayanan Keperawatan

melakukan pengkajian dan menetapkan


permasalahan;

merencanakan, melaksanakan, dan


mengevaluasi Pelayanan Keperawatan; dan

mengelola kasus.

WEWENANG PERAWAT
Peneliti Keperawatan

melakukan penelitian sesuai dengan standar dan


etika;

menggunakan sumber daya pada Fasilitas


Pelayanan Kesehatan atas izin pimpinan; dan

menggunakan pasien sebagai subjek penelitian


sesuai dengan etika profesi dan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.

PELAKSANAAN TUGAS BERDASAR


PELIMPAHAN WEWENANG
Pelaksanaan tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang hanya dapat
diberikan SECARA TERTULIS oleh tenaga
medis kpd Perawat untuk melakukan
sesuatu tindakan medis & evaluasi
pelaksanaannya.

PELIMPAHAN
WEWENANG

PELAKSANAAN TUGAS DALAM


KEADAAN KETERBATASAN
TERTENTU
Penugasan Pemerintah yang
dilaksanakan pada keadaan tidak
adanya tenaga medis dan/atau
tenaga kefarmasian di suatu wilayah
tempat Perawat
bertugas.
Kepala Satuan Kerja Perangkat
Ditetapkan

Daerah yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang
kesehatan setempat.

PELAKSANAAN TUGAS DALAM


KEADAAN KETERBATASAN
TERTENTU
Dilaksanakan dengan memperhatikan
kompetensi Perawat.
Perawat berwenang:
melakukan pengobatan untuk penyakit umum
dalam hal tidak terdapat tenaga medis;
merujuk pasien sesuai dengan ketentuan pada
sistem rujukan; dan
melakukan pelayanan kefarmasian secara
terbatas dalam hal tidak terdapat tenaga
kefarmasian.

KEADAAN DARURAT

HAK PERAWAT
Memperoleh pelindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan standar
pelayanan, standar profesi, standar prosedur
operasional, dan ketentuan Peraturan Perundangundangan
memperoleh informasi yang benar, jelas, dan
jujur dari Klien dan/atau keluarganya.
menerima imbalan jasa atas Pelayanan
Keperawatan yang telah diberikan
menolak keinginan Klien atau pihak lain yang
bertentangan dengan kode etik, standar
pelayanan, standar profesi, standar prosedur
operasional, atau ketentuan Peraturan

KEWAJIBAN PERAWAT
melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan
Keperawatan sesuai dengan standar Pelayanan
Keperawatan dan ketentuan Peraturan Perundangundangan;
memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan
kode etik, standar Pelayanan Keperawatan, standar
profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan;
merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada
Perawat atau tenaga kesehatan lain yang lebih tepat
sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya;
mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai
dengan standar;

KEWAJIBAN PERAWAT
memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar,
jelas, dan mudah dimengerti mengenai tindakan
Keperawatan kepada Klien dan/atau keluarganya
sesuai dengan batas kewenangannya;
melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang
dari tenaga kesehatan lain yang sesuai dengan
kompetensi Perawat;
melaksanakan penugasan khusus yang
ditetapkan oleh Pemerintah.

HAK KLIEN
mendapatkan informasi secara, benar, jelas, dan
jujur tentang tindakan Keperawatan yang akan dilakukan;
Meminta pendapat Perawat lain dan/atautenaga
kesehatan lainnya;
mendapatkan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan
kode etik, standar Pelayanan Keperawatan, standar
profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan;
memberi persetujuan atau penolakan tindakan
Keperawatan yang akan diterimanya
memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi
kesehatannya.

PENGUNGKAPAN RAHASIA KLIEN


kepentingan kesehatan Klien;
pemenuhan permintaan aparatur
penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum;
persetujuan Klien sendiri;
kepentingan pendidikan dan
penelitian;
ketentuan Peraturan Perundangundangan.

KEWAJIBAN KLIEN
memberikan informasi yang benar,
jelas, dan jujur tentang masalah
kesehatannya;
mematuhi nasihat dan petunjuk
Perawat;
mematuhi ketentuan yang berlaku
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
memberikan imbalan jasa atas
pelayanan yang diterima.

ORGANISASI PROFESI

KOLEGIUM
KEPERAWATAN

KONSIL TENAGA KESEHATAN


INDONESIA (KTKI)

Memberikan pelindungan dan kepastian hukum


kepada Tenaga Kesehatan dan masyarakat.
TUGAS :
Melakukan
Registrasi
Melakukan
pembinaan dalam
menjalankan
praktik
Menyusun Standar
Nasional
Pendidikan
Menyusun standar
praktik dan
standar
kompetensi

Menegakkan
U disiplin
Nakes :praktik
Ps.34-43

WEWENANG :
Menyetujui/menola
k permohonan
Registrasi
Menerbitkan/menca
but STR;
Menyelidiki dan
menangani
masalah
pelanggaran
disiplin profesi
Menetapkan dan
memberikan sanksi
disiplin profesi
Memberikan
pertimbangan
pendirian/penutupa

KONSIL KEPERAWATAN

TUGAS KONSIL KEPERAWATAN


melakukan Registrasi Perawat;
melakukan pembinaan Perawat
menjalankan Praktik Keperawatan;
menyusun standar pendidikan
Keperawatan;
menyusun standar praktik dan
standar kompetensi Perawat;
menegakkan disiplin Praktik
Keperawatan.

WEWENANG KONSIL
KEPERAWATAN
menyetujui atau menolak permohonan
Registrasi Perawat, termasuk Perawat Warga
Negara Asing;
menerbitkan atau mencabut STR;
menyelidiki dan menangani masalah yang
berkaitan dengan pelanggaran disiplin profesi
Perawat;
menetapkan dan memberikan sanksi disiplin
profesi Perawat;
Memberikan pertimbangan pendirian atau
penutupan Institusi Pendidikan Keperawatan.

KEANGGOTAAN KONSIL
KEPERAWATAN
Keanggotaan :
Pemerintah
OP
Kolegium
Asosiasi institusi pendidikan
Asosiasi fasilitas kesehatan
Tokoh masyarakat

Jumlah anggota maksimal 9 orang


Susunan organisasi, pengangkatan, pemberhentian dan
keanggotaan diatur dengan perpres

PENGEMBANGAN PRAKTIK
KEPERAWATAN
Untuk mempertahankan
atau meningkatkan keprofesiona
Perawat

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PRAKTIK

STR dan SIPP yang telah dimiliki oleh Perawat


sebelum Undang-Undang ini diundangkan
dinyatakan tetap berlaku sampai jangka waktu
STR dan SIPP berakhir.
Selama Konsil Keperawatan belum terbentuk,
permohonan untuk memperoleh STR yang masih
dalam proses diselesaikan dengan prosedur yang
berlaku sebelum Undang-Undang ini
diundangkan.

Perawat lulusan sekolah perawat kesehatan yang


telah melakukan Praktik Keperawatan sebelum
Undang-Undang ini diundangkan masih diberikan
kewenangan melakukan Praktik Keperawatan
untuk jangka waktu 6 (enam) tahun setelah
Undang-Undang ini diundangkan.
Konsil Keperawatan dibentuk paling lama 2 (dua)
tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

PERAN PPNI SETELAH UU


KEPERAWATAN DISAHKAN
Penguatan sistem pendidikan
keperawatan
Penguatan sistem kredensial
Peningkatan kualitas praktek
Peningkatan sistem pengembangan
berkelanjutan
Peningkatan sistem karier dan sistem
reward

SETIAP PERAWAT HARUS


PRAKTEK Profesional, Mandiri, Aman
Mendorong peningkatan kualitas SDM
keperawatan, pendidikan dan
Misi
penelitian keperawatan yang
1
menopang kualitas praktek
keperawatan.
Misi
Menciptakan mutu
4
pelayanan keperawatan
Misi
dan lingkungan praktek
5
Misi
perawat yang berorientasi
Menjalin kerja sama secara
2
pada hubungan
berkelanjutan dengan
interdisiplin yang sehat
pemerintah dan legislatif,
dan kesejahteraan
organisasi profesi, lembaga
masyarakat.
Misi
pendidikan, lembaga
swadaya masyarakat, dunia
3
usaha dan masyarakat baik
secara regional, nasional
Mendorong kejelasan sistem
maupun internasional.
regulasi praktek keperawatan
yang melindungi perawat dan
Mengembangkan organisasi PPNI
masyarakat dalam pelayanan
yang efektif sesuai tuntutan zaman
kesehatan.
serta meningkatkan manajemen
organisasi PPNI yang transparan,
egaliter, kolegial dan bermartabat.

Anda mungkin juga menyukai