mempunyai
kemampuan
di
dalam
melaksanakan tugas tugas yang
diberikan kepadanya.
Sistem pengembangan perawat sebagai
manajer dipublikasikan oleh Fralic dan O,
Connor yang dijadikan rujukan oleh katz
dan
mencoba
mengklarifkasikan
keterampilan manajemen melalui 3
katagori, yaitu (Swansburg : 1999)
HRD
adalah
suatu
proses
manajemen untuk merangsang dan
memotivasi tenaga perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan
yang berkualitas.
HRD merupakan program proaktif
dan bagian dari rencana strategik
(swansburg, 1999:50)
Alasan
pentingnya
perencanaa,
karena
perencanaan
dapat
(swansburg, 1999:72) :
1.Meningkatkan
kesempatan
organisasi untuk meraih sukses
dengan memfokuskan pada hasil,
dan tidak pada kegiatan.
2.Merupakan kekuatan berpikir analitik
dan alternatif untuk evaluasi.
3.Berfungsi sebagai kerangka untuk
pembuatan keputusan manajer.
4.Digunakan untuk manajemen jangka
pendek dan jangka panjang.
5.Menolong untuk menghindari krisis
manajemen dan memberikan arah
pembuatan keputusan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah suatu
proses
mengatur
dan
mengalokasikan
pekerjaan,
wewenang dan sumber daya
diantara
anggota
organisasi,
sehingga mereka dapat mencapai
sasaran organisasi (stoner et all,
1999:13).
b.Kesatuan
Komando
(unity
of
command)
Prinsipnya dalam bekerja ada
supervisor sebagai pemimpin dan
perencana dalam kelompok dengan
tujuan yang sama.
c.Rentang Kendali (span of control)
Fungsi fungsi supervisinya sesuai
dengan batas kewenangannya.
d.Spesialisasi (spesialization)
Prinsipnya setiap individu bekerja
sesuai dengan fungsi kinerjanya dan
dapat bekerja baik sebagai individu
dan dalam kelompok.
3. Pengarahan (directing)
Pimpinan
sebagai
fasilitator
memberlakukan atau mengarahkan staf
tentang apa, bagaimana, dan dimana
kegiatan kegiatan dilaksanakan.
5.Mempertahankan moral.
6.Mengadakan
pendidikan
dan
program
pelatihan
untuk
mempertahankan kompetensi.
7.Mengadakan
dan
menetapkan
standar dalam bentuk kebijakan,
prosedur,undang undang dan
peraturan.
8.Memfasilitasi komunikasi secara
maksimal.
9.Koordinasi antar profesi.
10.Menetapkan kepemimpinan.
11.Memfasilitasi dalam hubungan
interpersonal.
12.Konseling dan pelatihan.
13.Menciptakan saling percaya, kerja
tim dan kelompok.
14.Menyelesaikan konflik.
15.Mengadakan proses evaluasi dan
pengawasan untuk meningkatkan
dan mempertahankan mutu dan
produksi.
4. Pengawasan (controlling)
Menurut Swansburg (1999:609)
Pengawasan
adalah
fungsi
manajemen dimana kinerja diukur
dan tindakan tindakan koreksi
diambil untuk menjamin pencapaian
tujuan organisasi.
Marquis (2000:293)
Pengawasan
adalah
diukurnya
standar kinerja dan kegiatannya
berupa mengoreksi ketidaksesuaian
antara kinerja dengan standar.
Urwick
(1974)
mengemukakan
bahwa tujuan untuk melihat bahwa
segala sesuatu dilaksanakan sejalan
dengan
rencana
yang
sudah
ditetapkan, perintah yang diberikan
dan prinsip prinsip yang menjadi
dasarnya.
Koontz dan Weihrick mendefinisikan
pengawasan
sebagai
suatu
pengukuran dan koreksi kinerja
dalam upaya untuk mencapainya
dapat dilaksanakan (swansburg
1999:609).
3.Pengecualian
Dimana
diidentifikasikan
pengecualian dari standar.
Para manajer keperawatan dalam
melaksanakan proses pengawasan
melalui kegiatan kegiatan sebagai
berikut : (swansburg 1999:609)
a.Buatlah
standar,
standar
ini
merupakan
acuan
bagaimana
pencapaian tujuan dapat diukur.
b.Menerapkan
standar
dengan
mengumpulkan data dan aktifitas
manajemen
keperawatan,
bandingkan antara standar dengan
pelayanan yang diberikan.
c.Buatlah
penyempurnaan
yang
disesuaikan dengan umpan balik.
d.Dilaksanakan prosesnya secara
kontinyu untuk semua bidang
meliputi :
3. Melihat ke depan
4. Memunculkan pengecualian pada
hal yang kritikal
5. Objektif
6. Fleksibel
7. Mencerminkan pola organisasi
8. Ekonomis
9. Dapat dipahami
10.Menunjuk tindakan perbaikan