TINJAUAN UMUM
A. Manajemen Keperawatan
bekerja sama didalam suatu kelompok dapat mencapai tujuan yang telah
keperawatan yang efektif dan efisien bagi individu, keluarga dan masyarakat
pendekatan yang dinamis dan proaktif untuk merancang dan memelihara suatu
26
2. Fungsi–Fungsi Manajemen
a. Perencanaan (Planning)
manajer perawat menggunakan data yang valid dan dapat dipercaya untuk
yang paling baik dalam penggunaan personel, bahan, dan alat. Huber
hasil, dan metode yang digunakan untuk sebuah sistem dan kemudian
kegiatan.
1) Kriteria Struktur
penyusun perencanaan.
27
b) Visi misi sarana pelayanan kesehatan.
visi/misi.
keperawatan.
keperawatan.
2) Kriteria Proses
3) Kriteria Hasil
28
b. Pengorganisasian (Organizing)
1) Kriteria Struktur
pendukung pengorganisasian.
c) Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang yang jelas dan tertulis
29
d) Tenaga keperawatan yang ditunjuk untuk menduduki jabatan
tertentu.
keperawatan
2) Kriteria Proses
tenaga keperawatan .
wewenang.
3) Kriteria Hasil
persyaratan .
sarana kesehatan.
c. Pengarahan (Actuating/Directing)
dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
30
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran danproduktifitas
yang tinggi.
1) Kriteria Struktur
keterampilan manajerial.
untuk pembinaan.
2) Kriteria Proses
evaluasi kinerja.
31
3) Kriteria Hasil
mengetahui fakta yang ada sehingga apabila muncul isu dapat segera
sistematis yang berujuan untuk menetapkan standar prestasi kerja yang esuai
memastikan bahwa sumberr daya digunakan dengan cara efektif dan efisien
32
Pengendalian manajemen adalah proes untuk memastikan bahwa
a) Audit struktur.
b) Audit proses.
oleh organisasi.
antara standar kerja yang telah ditetapkan dengan kenyataan yang telah
33
dilaksanakan. Tahapan in hasilnya menemukan semua masalah yang
34
pendek, mengkaji sumber-sumber organisasi dan kemampuan yang bisa
operasional.
35
jabatan yang jelas. Hal ini akan meningkatkan motivasi dan kinerja staf.
adalah:
36
buah, hubungan dengan satu tingkat/selevel dan membuat hubungan
diagnosa.
perawat.
37
6) Manajemen Asuhan Keperawatan
1. Definisi MAKP
dan menentukan kualitas produk atau jasa layanan keperawatan. Jika perawat
ada dan akan terus dikembangkan di masa depan dalam menghadapi trend
dipakai meliputi metode fungsional, metode kasus, metode tim, metode primer
38
a) Metode Fungsional (bukan MAKP)
pada saat perang dunia kedua. Pada saat itu, karena masih terbatasnya
b) Metode Kasus
dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift
dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama
39
Bagan 2.1
Sistem Asuhan Keperawatan Case Method Nursing
Kepala Ruangan
c) Metode Tim
sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim.
dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk. Hal pokok dalam metode tim adalah
40
teknik kepemimpinan, pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas
kepemimpinan ketua tim, model tim akan berhasil bila didukung oleh
kepala ruang.
keperawatan.
keperawatan jika ketua tim tidak dapat menjalin hubungan yang lebih baik
d) Metode Primer
41
perawat, ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan
e) Metode Modifikasi
atau setara.
primer, karena saat ini perawat yang ada di RS sebagian besar adalah
42
3. Pengelolaan MAKP
1) Umur
lebih lama, memperoleh gaji yang lebih besar dan berbagai keuntungan
2) Jenis Kelamin
43
Secara umum diketahui ada perbedaan yang signifikan dalam
absen kerja karyawati lebih sering tidak masuk kerja daripada laki-
kerja.
3) Masa Kerja
4) Pendidikan
44
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dalam Nursalam
ada pada anakanak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai
Doktor/Konsultan.
5) Pelatihan Kerja
45
maupun masyarakat. Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu
b) Metode Gillies
AxBxC F
= =H
( C− D ) xE G
46
Keterangan:
C = Jumlah hari/tahun
pelayanan, yaitu:
sedangkan untuk:
47
a) Self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam
pasien/ hari.
48
(b) Jumlah hari pertahun, yaitu 365 hari
(d) Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam per minggu
hari kerja efektif 6 hari per minggu maka 40/6 jam = 6,6
jam perhari)
cadangan)
49
diberikan perawatan total.Tingkat pendidikan perawat
a) Keperawatan Langsung
Keseluruhan 73,75 Jam
50
2) Menetukan jumlah jam keperawatan per pasien per
51
45% = 4,95 (5 orang) tenaga non professional
b. Metode Douglass
52
Contoh Perhitungan:
berikut:
c. Metode DEPKES
53
rata pasien per hari, jumlah perawatan yang diperlukan / hari /
Contoh Perhitungan:
koreksi) dengan:
54
jumlah hari minggu dalam setahun+cuti+ hari besar
x jumlah perawat tersedia
jumlah hati kerja efektif
52+12+14
x 12,5=3 orang perawat
286
3,9
perawat).
ini:
1) Kepala Ruangan
Fungsi:
55
c) Supervisi dan evaluasi tugas staf.
Uraian Tugas:
a) Perencanaan:
masing.
kelolaan.
secara jelas.
56
(5) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, misal:
penyampaian informasi.
ruangan
c) Pengarahan:
tim.
manajemen.
57
(5) Membimbing bawahan yang kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya.
kesalahan.
d) Pengawasan:
keperawatan.
58
(7) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
2) Ketua Tim
Fungsi :
tim/pelaksana.
pasien.
e) Menyelenggarakan konferensi
Uraian Tugas:
a) Perencanaan:
59
(4) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan.
masalah kedaruratan.
keperawatan tim.
lain.
60
c) Pengarahan:
pelaksana.
d) Pengawasan:
61
dibuat oleh anggota tim/ pelaksana serta menerima/
melaksanakan tugas.
sikap.
pelaksana.
lanjut.
62
e) Gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan: demokratik,
3) Anggota tim/perawatpelaksana:
Fungsi :
a) Perencanaan:
terima tugas.
keperawatan tim.
63
(4) Melaksanakan koordinasi pekerjaan dengan tim
kesehatan lain.
pelaksana lainnya.
c) Pengarahan
asuhan keperawatan.
d) Pengawasan
64
(2) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian
(Nursalam, 2014).
dibentuk yaitu:
karu adalah:
kelompok keluarga
65
Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi
3. Rencana tahunan
mencakup :
masing-masing tim.
66
mempertahankan kinerja yang telah dicapai MPKP
pelatihan-pelatihan.
TT
TT x 30 hari
TT x 365 hari
67
Tabel 2.9 Alat Pencatatan dan Pelaporan di Ruang Rawat Inap
Menurut DEPKES (2011) dalam Chandra (2016)
No. Nama Barang Ratio Pasien: Alat
1 Formulir pengkajian awal 1:1
2 Formulir rencana keperawatan 1:5
3 Formulir catatan perkembangan pasien 1:10
4 Formulir observasi 1:10
5 Formulir resume keperawatan 1:1
6 Formulir catatan pengobatan 1:10
7 Formulir medik lengkap 1:1
8 Formulir laboratorium lengkap 1:3
9 Formulir rontgen 1:2
10 Formulir permintaan darah 1:1
11 Formulir keterangan kematian 5 lambar /bulan
12 Resep 10 buku / bulan
13 Formulir konsul 1;5
14 Formulir permintaan makanan 1:1
15 Formulir permintaan obat 1:1
16 Buku ekspidisi 10 / ruangan / tahun
17 Buku register pasien 4 / ruangan / tahun
18 Buku folio 4/ ruangan / tahun
19 White board 1/ ruangan
20 Perforator 1/ruangan
21 Steples 2/ ruangan
22 Pensil 5/ ruangan
23 Pensil merah biru 2/ ruangan
24 Spidol White board 6/ ruangan
b. Metode (M3/METHODE)
68
1) Timbang terima / Operan
fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui
pasien.
lisan.
alurnya. Hal ini dilakukan untuk perbaikan pada masa yang akan datang
69
Bagan 2.2.Alur Operan
a. Pelaksanaan operan
(1) Metode
(2) Media
(3) Pengorganisasian
b. Evaluasi
70
shiftoperan. Kepala ruang selalu memimpin kegiatan operan
(2) Proses
(3) Hasil
2) Konferensi
71
tersendirisehingga dapat mengurangi distraksi dari luar. Konferensi
bertujuan untuk :
tanggungjawabnya.
malam.
72
(5) Masalah keperawatan
dikonsulkan.
dankemajuan masing-masing PA
dapatdiselesaikannya.
3) Ronde Keperawatan
73
merupakan salah satu metode pemberian pelayanan keperawatan yang
dihadapi
74
c) Ronde dilakukan setiap hari, utamanya pada waktu intensitas
telahdiberikan
dibicarakandidepan klien
1. Penetapan pasien
2. Persiapan pasien:
Informed Consent
Hasil pengkajian/validasi
data
Tahap
Apa diagnosis
pelaksanaan di
3. Penyajian Masalah kepeprawatan
nurse station
Apa data yang
mendukung?
Bagaimana intervensi
yang sudah dilakukan?
Apa hambatan
ditemukan?
75
Tahap pelaksanaan
di kamar pasien
4. Validasi data di
bed pasien
6. kesimpulan dan
Pascaronde rekomendasi solusi 5. Lanjutan-diskusi di nurse
(nurse station) masalah station
Bagan 2.
(Nursalam, 2014)
Keterangan :
76
clinical care manager (konselor)/kepala ruangan tentang masalah
selanjutnya.
Nursalam (2014).
waktu, dosis, cara dan tempat pemberian obat. Salah satu upaya untuk
77
memastikan pemberian obat yang tepat dan efektif adalah sistem
pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan pada pasien
lembar serah terima obat. Perawat menuliskan nama pasien, register, jenis
obat, jumlah dan sediaan dalam kartu kontrol dan diketahui oleh
keluarga /klien dalam buku masuk obat. Keluarga atau klien selanjutnya
(Nursalam, 2013).
78
Adapun alur pelaksanaan sentralisasi obat, dapat dilihat pada
baganberikut ini :
concent.
79
6) Perencanaan pulang (Discharge Planning)
lingkupkeluarga
80
d) Pemenuhan kebutuhan aktivitas setiap hari seperti makan,
setelahdirawat
di rumah.
81
7) Supervisi kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
a) Kepala ruang
pendelegasian.
b) Pengawasan keperawatan
82
c) Kepala seksi perawatan
Tahap Supervisi :
(1) PraSupervisi
yangmemerlukan pembinaan
Fair)
perbaikan.
83
8) Dokumentasi Keperawatan
berikut :
lainnya
84
c) Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
kiatkeperawatan
IIuntuk uji coba dan aplikasi dilaksankan minggu III-IV, secara garis
record), yangmeliputi :
pemeriksaan penunjang/diagnostik.
(1) Diisi lengkap dalam 24 jam pertama klien masuk (untuk klien
baru)
85
(2) Format pengkajian diisi oleh PP dengna lengkap atau oleh
saatklien masuk
(3) Keluhan utama saat klien masuk, kemudian beri tanda check list
(Suyanto, 2012).
prioritasmasalah
prioritaskedua
86
(c) Masalah yan mempengaruhi perilaku merupakan
prioritasketiga
dankeluarga
berlaku
87
(f) Menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien
(5) Evaluasi
keperawatan, kriteria :
88
(b) Afektif (sikap klien terhadap tindakan yang dilakukan)
prosespenyembuhan
tindakandiperlukan
yangbaru.
1) Kompensasi
kompensasi adalah:
gaji per jam. Gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif bayaran
89
c) Tunjangan
d) Fasilitas
2) Reward
90
3) Punishment
Chandra (2016).
1) Definisi
91
a) Input adalah segala sumber daya yang diperlukan untuk
92
(2) Tidak menimbulkan kerugian (nonmaleficence) terhadap
manusia
empati.
Kementrian Kesehatan RI
93
c) Memperbarui keilmuan untuk menjamin bahwa tindakan
fungsi harus menjadi bagian dari budaya rumah sakit seperti halnya
94
investasi, contarcting out untuk fungsi tertentu seperti clenaning
dipihak lain, etos para pemodal/investor dalam dan luar negeri yang
95
a) Aspek struktur (input)
b) Proses
pengobatan.
c) Outcome
meliputi :
96
(c) Kematian pasca bedah :1-2%
(e) BTO (Bed Turn Over): 5-45 hari atau 40-50 kali per satu
tempat tidur/tahun
97
pembaca di koran, surat kaleng, surat masuk dikotak saran, dan
lainnya
98
(g) Pemakaian obat
99
Tabel 2.10 Standar nasional indikator mutu pelayanan
Standar Nasional
∑ BOR 75-80%
∑ ALOS 1- 10 hari
∑ TOI (Trun Over Internal) 1- 3 hari
∑ BTO (Bed Turn Over) 5- 45 hari
∑ NDR (Net Death Rate) <2,5%
∑ GDR (Gross Death Rate) <3%
∑ ADR (Anesthesia Death Rate) 1,15000
∑ PODR (Post-Operative Death Rate) <1%
∑ POIR (Post-Operative Infection Rate) <1%
∑ NTRR (Normal Tissue Revormal Rate) <10%
∑ MDR (Maternal Death Rate) <0,25%
∑ IDR (Infant Death Rate) <2%
100