A. Konsep Dasar
prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey, 1999 dikutip dari
Nursalam, 2007).
tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional
Henry Fayol (1949 dalam Robins & Coulter, 2007) merupakan salah
satu ahli yang pertama kalinya mengusulkan bahwa semua manajer melaksanakan
a. Perencanaan (Planning)
cetak biru yang digunakan dalam mencapai objektif. Tujuan utama dari
personel, bahan, dan alat (Swansburg, 2000). Huber (2006) menyatakan bahwa
prioritas, hasil, dan metode yang digunakan untuk sebuah sistem dan kemudian
membimbing sistem untuk mengikuti arahan tersebut. Robins dan Coulter (2007)
sejumlah kegiatan.
bertanggung jawab juga dalam merancang pekerjaan staf yang digunakan untuk
pada standar yang ditetapkan sebelumnya pada kelompok pasien dalam situasi
manajer. Perencanaan pengaturan staf dipengaruhi oleh misi dan tujuan institusi,
mengikuti arahan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah disepakati dan yang
telah ditentukan. Fungsi kepemimpinan menurut Fayol dalam Robins & Coulter
(2007) adalah fungsi yang memotivasi stafnya ketika stafnya bekerja dan mencari
pengorganisasian, dan pengerahan aktivitas. Melalui prsoses ini standar dibuat dan
fungsi yang digunakan untuk memantau dan mengatur perencanaan, proses, dan
sumber daya manusia yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan-tujuan yang
yang terakhir di dalam manajemen dan fungsi memantau dan mengevaluasi setiap
kegiatan yang telah berjalan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan dan
maka fungsi manajemen yang lain diperiksa kembali. Proses pengendalian ini
Kesehatan RI pada tahun 1998 mengacu kepada tahapan proses keperawatan yang
2) Pengelompokan data, kriteria: data biologis, data psikologis, data sosial, dan
data spiritual
norma dan pola fungsi kehidupan serta perumusan masalah ditunjang oleh
komponennya terdiri dari masalah, penyebab dan gejala/ (PES) atau terdiri dari
masalah dan penyebab (PE), bersifat aktual apabila masalah kesehatan pasien
ketiga.
lingkungan, sumber daya dan fasilitas yang ada, menjamin rasa aman dan
ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara maksimal yang
dilakukan kepada pasien/ keluarga, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,
menggunakan sumber daya yang ada, menerapkan prinsip aseptik dan antiseptik,
merujuk dengan segera bila ada masalah yang mengancam keselamatan pasien,
mencatat semua tindakan yang telah dilaksanakan, merapikan pasien dan alat
pada rumusan tujuan, hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan, evaluasi
melibatkan pasien, keluarga dan tim kesehatan serta dilakukan sesuai dengan
standar.
dilakukan selama pasien dirawat inap dan rawat jalan, dapat digunakan sebagai
yang yang lazim dipakai meliputi metode kasus, metode fungsional, tim
keperawatan, keperawatan primer dan sistem manajemen kasus (Kozier Erb, 1990
a. Metode Kasus
Metode ini disebut juga sebagai perawatan total (total care) yang
merupakan metode paling awal. Pada metode ini seorang perawat bertanggung
jawab untuk memberikan perawatan pada sejumlah pasien dalam waktu 8-12 jam
shift, metode ini banyak dipakai pada keadaan kurang tenaga perawat. Jalan
b. Metode Fungsional
bisnis yang berfokus pada tugas yang harus diselesaikan. Perawat dengan
dengan perawatan profesional. Dalam model ini dibutuhkan pembagian tugas (job
description), prosedur, kebijakan dan alur komunikasi yang jelas. Metode ini
Kepala Ruangan
Pasien/ klien
Metode ini dirancang oleh Elanor Lambertson pada tahun 1950-an yang
digunakan untuk mengatasi fragmentasi dari metode orientasi pada tugas dan
karena kemajuan teknologi, kesehatan dan peralatan. Tim keperawatan terdiri dari
perawat profesional (registered nursing), perawat praktis yang mendapat izin serta
keperawatan kepada sejumlah pasien selama 8-12 jam. Metode ini lebih
menekankan segi manusiawi pasien dan para perawat anggota dimotivasi untuk
Hal pokok yang harus diketahui adalah konfrensi tim yang dipimpin
metode keperawatan tim adalah untuk memberikan perawatan yang berpusat pada
personil adalah media untuk memenuhi upaya kooperatif antara pemimpin dan
d. Keperawatan Primer
selama 24 jam sehari, 7 hari/ minggu. Ini merupakan metode yang memberikan
Perawat
manajer kasus (case manager) bertanggung jawab terhadap muatan kasus pasien
selama dirawat. Para manejer dapat terkait dengan muatan kasus dalam beberapa
cara seperti :
2) Dengan pasien secara geografis berada dalam satu unit atau unit-unit
yang tinggi.
penghargaan.
1. Pengkajian
melakukan wawancara terhadap Ka. Poliklinik, Karu VK, Karu Rawat Inap dan
beberapa pegawai serta melakukan observasi yaitu observasi situasi dan kondisi
orang bidan pelaksana, kepuasan kerja perawat yang diberikan kepada 7 bidan,
dan kepuasan pasien yang diberikan kepada 5 orang pasien rawat inap. Setelah
a. Man
Di ruang Anyelir saat ini memiliki empat belas orang pegawai yang
terdiri dari 1 orang Ka. Poliklinik dengan pendidikan DIII Kebidanan, 1 orang
Karu VK dengan pendidikan DIII Kebidanan, 1 orang Karu Rawat Inap dengan
melalui ujian yang dilakukan oleh direksi. Pegawai yang diterima, diorientasikan
selama 3 bulan yang kinerjanya dinilai oleh Karu disampaikan kepada Kepala
pasien setiap harinya adalah 4 orang dengan tingkat ketergantungan pasien secara
waktu 1-2 jam/24 jam, perawatan intermediet memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam,
perawatan total memerlukan waktu 5-6 jam/24 jam. Data pengkajian tanggal 09
pasien adalah:
P + S + M + L+ 1 Karu = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 5 perawat
286
keperawatan
melakukan tugas di luar nursing job seperti administrasi ruangan dilakukan oleh
perawat.
kepala RS. Setelah disetujui oleh kepela RS, maka kepela divisi keperawatan akan
faktor biaya dimana rumah sakit tidak menanggung biaya pendidikan pegawai dan
pernah diikuti oleh bidan di ruang Anyelir adalah sebanyak 1 kali yaitu pelatihan
Masalah yang terjadi akan diselesaikan terlebih dahulu oleh kepala ruangan dan
malas atau memiliki kinerja yang buruk. Teguran secara lisan diberikan sebanyak
3 kali, apabila tenaga perawat yang mendapat teguran tidak dapat melakukan
kuesioner kepuasan kerja perawat yang dibagikan kepada 8 orang bidan di ruang
puas.
5 orang pasien inap di Ruang Anyelir menyatakan 100% pasien rawat inap puas
Kolaborasi dan koordinasi dengan tim kesehatan lain yaitu dokter cukup
keputusan ataupun tindakan kepada pasien terutama jika pasien perlu melakukan
b. Metode
memiliki dasar dan perkembangan yang utama yaitu visi, misi, tujuan dan motto
RS G.L Tobing Tanjung Morawa yang telah dijadikan standar. Berikut adalah
saing
sekitar
tambah
G. L. Tobing adalah :
profesional.
Falsafah Keperawatan :
RSGLT : Ramah
Senyum
Gigih
Lues
Terampil
Tujuan Umum:
produktivitas kerja.
yang optimal.
Anyelir adalah :
sakit.
3) Meningkatkan hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi melalui IMD dan
Rooming In.
SOP, serta pendokumentasian asuhan kebidanan pada setiap pasien. Ruangan juga
pasien dan keluarga hanya dilakukan oleh bidan saat memberikan tindakan medis
Fungsional. Ruang Anyelir terdiri atas beberapa penanggung jawab (PJ) dan tiap
dengan baik karena bidan di Ruang Anyelir melakukan tugas rangkap juga
belum jelas karena belum adanya sistem pendelegasian secara tertulis yang dibuat
secara tertulis yaitu pendelegasian tugas yang dilakukan kepala ruangan dan
c. Money
rumah sakit baik untuk pelayanan maupun untuk penggajian pegawai ruangan.
keuangan rumah sakit dan jenis pembayaran tergantung pada jaminan yang
digunakan pasien.
d. Material
secara periodik misalnya 6 bulan sekali. Untuk pengajuan logistik bahan habis
1) Penggunaan alat tenun, seperti laken, selimut, sarung dan bantal disediakan
Anyelir hanya mengantar alat tenun yang kotor. Penyimpanan alat tenun
2) Perawatan untuk alat rumah tangga seperti tempat tidur dilakukan dengan
perbaikan bila terjadi kerusakan, sedangkan untuk bantal, tilam dan lainnya
disimpan di gudang.
a. Man
pasien.
seorang karu/kapoli.
tinggi.
f. Ruang Anyelir belum memiliki alur pendelegasian tugas yang jelas (belum
Anyelir.
Ners Fakultas Keperawatan USU hanya dapat membuat intervensi dari beberapa
rumusan masalah yang diperoleh karena adanya keterbatasan yang dihadapi oleh
pasien.
c. Belum adanya pelabelan nama di setiap tempat sampah medis dan non
tajam.
b. 25 Juni 2012 diusulkan beberapa leaflet dan poster yang akan dijadikan
Anyelir yang terdiri dari sampah medis, sampah non medis, benda tajam,
dan botol
6. Evaluasi
a. Pada tanggal 21 Juni 2012, pukul 11.00 WIB, sosialisasi rencana kegiatan
dilakukan dalam ruang nurse station yang diikuti oleh kepala bidang
b. Pada tanggal 25 Juni telah diusulkan beberapa jenis poster dan leaflet. Saat
Nic Noc dengan metode checklist. Format tersebut mendapat beberapa revisi
lima buah jenis leaflet yang berjudul ASI Eksklusif, Gizi Ibu Menyusui,
serta tempat leaflet yang akan diletakkan di nurse station. Saat dilakukan
cara pengisian, dan lain-lain. Pegawai aktif bertanya dan berdiskusi dalam
kegiatan ini
1. Manajemen Ruangan
Menurut Kozier Erb (1990 dikutip dari Priharjo R, 1995), sistem fungsional
memiliki sistem tugas mengacu pada ilmu manajemen dalam bidang administrasi
bisnis yang berfokus pada tugas yang harus diselesaikan. Berdasarkan hasil
nama di setiap tempat sampah medis, non medis, benda tajam, dan botol infus.
pasien.
merupakan ilmu pengetahuan yang harus diberikan pada pasien dan keluarga
leaflet yang akan diletakkan di meja nurse station, serta membuat poster
berdasarkan kasus terbanyak yang ada di ruang Anyelir. Mahasiswa profesi Ners
merupakan salah satu masalah yang muncul di Ruang Anyelir. Untuk mengatasi
dengan bentuk checklist sehingga dapat dijadikan alat komunikasi antar petugas
c. Belum adanya pelabelan nama di setiap tempat sampah media, non medis,
tetapi belum terdapat label di setiap tempat sampah. Hal ini tidak menutup
antara sampah medis dan non medis. Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa
melengkapinya dengan membuat label tempat sampah bagi sampah medis, non
uterus disfungsional. Data pasien yang diperoleh saat pengkajian adalah Nn. H
datang dengan keluhan perdarahan yang banyak saat menstruasi dengan lama
menstruasi lebih dari tujuh hari. Pasien tampak lemah dan pucat. Berdasarkan
hasil pemeriksaan fisik diperoleh data tekanan darah : 110/ 70 mmHg, HR: 80 x/
menit, RR: 20x/ menit, Hb: 5.6 mg/dL. Hal ini sesuai dengan pedapat Suseno
keperawatan yaitu:
informasi
PUD. Pasien dirawat selama tiga hari dengan kondisi membaik. Saat pulang