D. Konsep Dasar
1. Defenisi Manajemen
Manajemen berasal dari kata manus yang artinya tangan, maka diartikan
secara singkat sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui tangan orang lain.
mencapai tujuan. Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri
utama penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam
memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional dalam
optimal, maka diperlukan suatu Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang akan
aktifitas manajemen baik kognitif, efektif dan psikomotor berada dalam satu atau
2. Fungsi Manajemen
fungsifungsi yang jelas mengenai manajemen. Ada empat fungsi manajemen yang
(pengendalian/ evaluasi).
(Swanburg, 2000).
bahwa klien atau pasien akan menerima pelayanan kesehatan yang mereka
memininimalkan hasil yang sia-sia, tidak efektif dan tidak efisien serta
2.3 Actuating(Pengarahan)
yang efektif untuk tujuan yang nyata. Ada beberapa tujuan dari fungsi
harus diikuti dalam keadaan darurat, (11) memberikan laporan ringkas dan
fungsi yang terakhir dari proses manajemen, yang memiliki kaitan yang erat
tepat, maka akan dapat diketahui : (1) apakah suatu kegiatan atau program
telah dilaksanakan sesuai dengan standar atau rencana kerja, (2) adanya
mencukupi kebutuhan dan telah digunakan secara benar, (4) staf yang perlu
RI pada tahun 1998 mengacu kepada tahapan proses keperawatan yang meliputi
evaluasi.
1) Pengumpulan data, kriteria: (a) menggunakan format yang baku, (b) sistematis,
(c) diisi sesuai item yang tersedia, (d) aktual, (e) valid
2) Pengelompokan data, kriteria: (a) data biologis, (b) data psikologis, (c) data
norma dan pola fungsi kehidupan, (b) perumusan masalah ditunjang oleh data
dan pemenuhan kebutuhan pasien, (2) dibuat sesuai dengan wewenang perawat, (3)
komponennya terdiri dari masalah, penyebab dan gejala/ (PES) atau terdiri dari
masalah dan penyebab (PE), (4) bersifat aktual apabila masalah kesehatan pasien
sudah nyata terjadi, (5) bersifat potensial apabila masalah kesehatan pasien
kemungkinan besar akan terjadi, (6) dapat ditanggulangi oleh perawat. c. Standar
ketiga.
2) Tujuan asuhan keperawatan, kriteria: (a) spesifik, (b) bisa diukur, (c) bisa
lingkungan, sumber daya dan fasilitas yang ada, (f) menjamin rasa aman dan
nyaman bagi pasien, (g) kalimat instruksi, ringkas, tegas dengan bahasanya
ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara maksimal yang
akan dilakukan kepada pasien/keluarga, (4) sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, (5) menggunakan sumber daya yang ada, (6) menerapkan prinsip
aseptik dan antiseptik, (7) menerapkan prinsip aman, nyaman, ekonomis, privasi
berdasarkan respon pasien, (9) merujuk dengan segera bila ada masalah yang
dilaksanakan, (11) merapikan pasien dan alat setiap selesai melakukan tindakan,
telah ditentukan.
dilakukan evaluasi, (2) evaluasi hasil menggunakan indikator yang ada pada
rumusan tujuan, (3) hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan, (4) evaluasi
dengan standar.
dilakukan selama pasien dirawat inap dan rawat jalan, (2) dapat digunakan sebagai
bahan informasi, komunikasi dan laporan, (3) dilakukan segera setelah tindakan
dilaksanakan, (4) menulisannya harus jelas dan ringkas serta menggunakan istilah
yang baku, (5) sesuai dengan pelaksanaan proses keperawatan, (6) setiap
tindakan dan waktunya, (7) menggunakan formulir yang baku, (8) disimpan sesuai
yang lazim dipakai meliputi metode kasus, metode fungsional, tim keperawatan,
keperawatan primer dan sistem manajemen kasus (Kozier Erb, 1990 dikutip dari
Priharjo R, 1995).
metode paling awal. Pada metode ini seorang perawat bertanggung jawab
untuk memberikan perawatan pada sejumlah pasien dalam waktu 8-12 jam
setiap shift. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda pada setiap
pergantian shift, metode ini banyak dipakai pada keadaan kurang tenaga
perawat. Jalan keluarnya adalah dengan merekrut tenaga perawat yang baru.
administrasi bisnis yang berfokus pada tugas yang harus diselesaikan. Perawat
yang jelas. Metode ini cukup ekonomis dan efisien serta mengarahkan
Kepala
Pasie
/ kli
Skema 1: Sistem pemberian asuhan keperawatan fungsional
yang digunakan untuk mengatasi fragmentasi dari metode orientasi pada tugas
praktis yang mendapat izin serta pembantu perawat. Tim bertanggung jawab
jam. Metode ini lebih menekankan segi manusiawi pasien dan para perawat
Hal pokok yang harus diketahui adalah konferensi tim yang dipimpin
kooperatif antara pemimpin dan anggota tim. Melalui pengawasan ketua tim
24 jam sehari, 7 hari/ minggu. Ini merupakan metode yang memberikan perawatan
Sar
Perawa
t primer
P PP
i PP P l
pasien selama dirawat. Para manejer dapat terkait dengan muatan kasus dalam
2) Dengan pasien secara geografis berada dalam satu unit atau unit-unit
3) Dengan mengadakan diagnosa
Kepala
Ruangan
Melati I RSUD DR. Pirngadi Medan yaitu pengkajian fungsi manajemen yang
tanggal 11 Mei - 15 Juni 2012 melalui wawancara yang dilakukan dengan kepala
beberapa pasien pada tanggal 14 Juni 2012 tentang kepuasan pasien terhadap
1. Pengkajian
a. Man
Di Ruang III/ Melati I terdapat 20 orang perawat yang terdiri dari terdiri
dengan rincian yaitu 1 orang bagian keuangan, 1 orang bagian PRT, dan 1
III/ Melati I terdapat mahasiswa praktik belajar dari berbagai institusi baik yang
setiap pagi sekitar 15 menit sebelum operan dari pasien ke pasien, membacakan
rawatan pada pagi hari dan tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
yang dibutuhkan untuk dinas pagi, sore dan malam adalah 4.43 + 3.29 + 2.15 =
9.87 (10 orang). Faktor libur dan cuti = 25% x 10 orang = 2.5 (3 orang). Maka
jumlah perawat untuk satu ruangan akan didapat dari perhitungan dinas pagi +
dinas sore + dinas malam + faktor libur/ cuti + 1 kepala ruangan = 10 orang +
dengan jumlah pasien seperti diatas (22 orang) adalah sebanyak 14 orang,
sebanyak 15% perawat puas dan 85% perawat merasa tidak puas akan gaya
Ruang III / Melati I. Dari hasil kuesioner mengenai gaya kepemimpinan kepala
b. Method
Tipe A yang melayani seluruh lapisan masyarakat dan merupakan rumah sakit
rujukan terbesar kedua di Sumatera Utara juga sebagai rumah sakit pendidikan.
agar timbul kepercayaan dan harapan serta aman dan kenyamanan bagi
penderita
hak penderita dengan dilandasi oleh nilai, norma, dan moral Pancasila dan
a) Tujuan Umum:
dengan norma: Iman dan taqwa, kemanusiaan dan kepedulian, ramah dan
berbudi luhur, disiplin dan bertanggung jawab, bersih dan sehat, setia dan taat,
Ruang III/Melati I memiliki visi dan misi yang mengacu pada visi misi
Rumah Sakit Dr. Pirngadi tetapi belum memiliki visi misi ruangan tersendiri.
Keperawatan (SAK).
tim terdiri dari kepala tim I, II, III dan perawat pelaksana. Kepala tim I
(jantung, dan gizi buruk; dan kepala tim III bertanggungjawab terhadap pasien
infeksi, DHF, dan nefrotik syndrome. Jika kepala ruangan berhalangan hadir
ruangan bahwa seluruh perawat pelaksana termasuk kepala ruangan dan wakil
pasien anak.
pegawai di Ruang III/Melati I disusun oleh kepala ruangan. Jumlah jam kerja
perawat pelaksana sekitar 56 jam perminggu (shift pagi 2 hari, shift sore 2 hari,
shift malam 2 hari, libur 1hari). Pembagian jadwal dinas dilakukan secara adil
oleh Kepala ruangan. Jumlah pegawai yang dinas pagi 11 orang, 3 orang dinas
bersifat demokratis dan telah dijalankan dengan baik. Kebijakan maupun hasil
disosialisasikan oleh kepala ruangan secara lisan kepada perawat pada saat
operan.
pergantian shift. Operan pagi yang dilakukan kepala ruangan biasanya dengan
melakukan operan dari pasien ke pasien. Operan shift sore dan malam biasanya
pegawai yang akan bertugas terlebih dahulu membaca buku rawatan kemudian
dilakukan secara terstruktur oleh perawat ruangan. Selama ini perawat hanya
kesehatan.
secara lengkap dan ruangan tampak padat dengan kunjungan keluarga yang
Kepala Ruangan
(Ns. Nelly Bangun,
S K )
Keuangan : Nita
Wakil Kepala PRT : Mariani
Ruangan Ahli Gizi : Mannaria ,
(N T B
c. Money
Rumah Sakit baik untuk pelayanan maupun untuk penggajian pegawai ruangan.
ruangan, Perbaikan dan kelengkapan alat dengan cara membuat surat permintaan
kepada institusi melalui kapokja sarana. Tenaga perawat memperoleh insentif atau
d. Machine/Material
ruangan membuat daftar obat yang ingin diajukan kepada sarana medis (di bawah
wakil direktur). Pengajuan logistik sarana maupun prasarana ruangan ini dilakukan
secara periodik misalnya pertahun sekali. Untuk pengajuan logistik bahan habis
berikut :
setiap hari pada shift pagi/ dikondisikan. Pencucian alat tenun dilakukan
tidak dicuci dan tidak disterilkan setiap akan digunakan dan selesai
digunakan.
4) Alat pencatatan dan pelaporan seperti buku rawatan, buku visite, buku
dan operan oksigen, jadwal dinas dan status pasien telah dikelola dengan
baik.
infeksi nosokomial.
6) Suasana Ruang III juga belum ditata dengan baik sesuai dengan ruangan
pasien anak
a. Man
a. Perawat diberi izin oleh pihak RS a. Perawat belum melakukan a. Adanya mahasiswa a. Anggapan
untuk belajar dan melanjutkan penyuluhan dan memberikan Fakultas Kedokteran, masyarakat bahwa
pendidikan lebih tinggi pendidikan kesehatan secara Fakultas Keperawatan, rumah sakit
b. Rekrutmen perawat melalui ujian optimal Stikes, Akbid dan Akper Dr.Pirngadi Medan
penerimaan PNS dan dari kebijakan b. Perawat tidak pernah mendapat yang praktek di ruangan. merupakan rumah
pihak rumah sakit serta seleksi dari pelatihan/seminar tentang b. Rekruitmen pegawai sakit pendidikan,
Pemko dan tenaga honorer. keeperawatan anak guna melalui ujian pegawai yang menjadikan
c. Orientasi pegawai baru dilakukan meningkatkan pengetahuan negeri sesuai dengan pasien sebagai lahan
satu bulan pada dinas pagi agar terbaru tentang perawatan anak. usulan rumah sakit dan praktik.
dapat dinilai langsung oleh c. Berdasarkan kuesioner kepuasan perekrutan tenaga honorer b. Adanya asumsi
kepalaruangan perawat diperoleh data sebanyak dan magang melalui masyarakat bahwa
d. Kepalaruangan melakukan operan 15% perawat puas dan 85% direktur rumah sakit yang rumah sakit swasta
dari pasien ke pasien dengan perawat merasa tidak puas akan disesuaikan dengan tingkat
perawat pada saat shift pagi gaya kepemimpinan Kepala kebutuhan masing-masing jauh lebih baik bila
e. Pegawai mendampingi pasien pada ruangan, gaji dan hubungan antar ruangan dibandingkan dengan
saat visite dokter teman sejawat di Ruang III / rumah sakit
f. Berdasarkan hasil perhitungan Melati I. pemerintah
ketenagaan menurut Douglas
diperoleh bahwa jumlah
perawat/bidan di ruangan berlebih
sebanyak 6 orang.
Method
a. Ruangan memiliki a. Belum dilakukan pemberian pendidikan kesehatan Adanya kesempatan untuk Adanya tuntutan
struktur organisasi yang kepada pasien/keluarga secara rutin dan terstruktur mendapatkan akan pelayanan
jelas b. Belum ada jobdesc secara tertulis pendelegasian tugas keperawatan
b. Ruanganmemiliki alur c. Ruangan belum memiliki visi misi tersendiri, masih yang lebih baik
pendelegasian tugas mengacu pada visi misi Rumah Sakit Dr.Pirngadi. dan profesional.
dengan metode tim. d. Ruangan belum memiliki SAK (Standar Asuhan
c. Jadwal dinas pegawai Keperawatan) yang baku yang dapat dijadikan
disusun langsung oleh pedoman untuk menerapkan implementasi
kepala ruangan keperawatan anak.
d. Ruangan memiliki e. Ruangan belum memiliki SOP (Standar Operasional
batasan jam kerja dalam Prosedur) yang dapat dijadikan panduan dalam
setiap shift dan ada melakukan tindakan keperawatan.
penanggung jawab f. Sosialisasi tentang peraturan Rumah Sakit belum
dalam setiap shift. dilaksanakan secara optimal.Berdasarkan hasil
e. Kepala ruangan wawancara dengan keluarga pasien bahwa perawat
melakukan supervisi
terhadap pegawai dan tidak pernah memberitahu segala informasi peraturan
pasien setiap hari Rumah Sakit secara lengkap dan ruangan tampak
f. Adanya kolaborasi dan padat dengan kunjungan keluarga yang tidak sesuai
koordinasi yang baik dengan jam besuk.
dengan tim kesehatan
lain.
Money
Material/ Machine
a. Kepala ruangan mengadakan a. Perawatan untuk alat/ istrumen seperti 1. Adanya kebutuhan Adanya persaingan
supervisi terhadap keadaan pinset, gunting, klem dan lain-lain tidak dana/ anggaran dari mutu pelayanan antar
logistik di ruanganRuang dicuci dan tidak disterilkan setiap akan pemerintah rumah sakit terkait
III/Melati I. digunakan dan selesai digunakan. bekerjasama dengan dengan kelengkapan
b. Ruangan sudah memiliki b. Ruangan belum memiliki wastafel bagi perusahaan dari luar logistik
pembuangan sampah medis perawat untuk mencuci tangan sebelum dan yang memasok dan
dan non medis. sesudah melakukan tindakan keperawatan mensubsidi peralatan
c. Ruangan memiliki sarana guna mencegah infeksi nosokomial. di rumah sakit.
komunikasi tidak langsung c. Suasana Ruang III juga belum ditata dengan 2. Rumah sakit RSU
seperti papan pengumuman baik sesuai dengan ruangan bernuansa anak Dr.Pirngadi Medan
sehingga menimbulkan suasana yang tidak memiliki fasilitas
yang dapat dimanfaatkan. nyaman bagi pasien anak
d. Ruangan juga belum memiliki fasilitas pemeriksaan yang
ruangan khusus untuk terapi bermain anak lengkap dan canggih
yang dapat mendukung proses penyembuhan
anak dan menghindari stres psikologis yang
dialami anak karena hospitalisasi.
dalam bentuk hambatan kerja, dan kendala yang dihadapi staf dalam pelaksanaan
perawat di ruangan
lainlain tidak dicuci dan tidak disterilkan setiap akan digunakan dan
anak seperti ruang terapi bermain anak dan belum ada pemisahan
1. Kurangnya upaya promosi Meningkatkan pengetahuan Memberikan penyuluhan/ 20 Juni 2012- Betty, Waslifour,
kesehatan kepada pasien dan pasien tentang penyakit pendidikan kesehatan kepada 22 Juni 2012 Delima, Yoga
keluarga anak sehingga pasien sesuai kebutuhan pasien
pasien/keluarga pasien secara terjadwal
mampu melakukan
perawatan yang tepat selama
masa sakit.
2. Ruang III/Melati I belum Tersedianya Standar Asuhan Menyusun dan menyediakan 28 Juni 2012 Betty, Delima,
memiliki Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di format Standar Asuhan Waslifour, Yoga
Keperawatan (SAK) yang baku ruang III/ Melati I Keperawatan (SAK) 10
yang dapat dijadikan pedoman penyakit terbesar di ruang III/
dalam menerapkan implementasi Melati I
keperawatan pada pasien di
ruangan
3. Papan struktur organisasi di ruang Tersedianya struktur Mengganti nama-nama perawat 23 Juni 2012 Betty, Delima,
III/ Melati I belum diperbaharui organisasi di ruang III/ di papan struktur organisasi di Waslifour, Yoga
Melati I yang ter-up date ruang III/ Melati I
Belum tersedianya bunga di
4. ruang III/ Melati I untuk Tersedianya bunga di ruang Menyediakan bunga bunga di 5 Juli 2012 Betty,Delima,
menambah keindahan ruang anak III/ Melati I ruang III/ Melati I Waslifour,Yoga
Universitas Sumatera Utara
5. Implementasi
diare pada tanggal 20 Juni 2012 oleh Yoga, pencegahan DBD dan
nutrisi yang baik pada anak dengan anemia 22 Juni 2012 oleh Betty,
2012
pendokumentasian keperawatan.
membuat suasana yang nyaman dan asri pada tanggal 2 Juli 2012.
6. Evaluasi
tampak antusias dengan materi penyuluhan yang disampaikan dan 80% peserta
jadwal dan materi penyuluhan yang telah dibuat praktikan dan akan
optimal di ruangan.
(SAK) berdasarkan NIC/NOC yang telah disusun oleh praktikan dan akan
tampak indah.
C. Pembahasan
III/Melati I pada tanggal 11 Juni – 16 Juni 2012 ada beberapa masalah yang
suasana ruangan yang tidak nyaman bagi pasien anak. Untuk menyelesaikan
gugatan atau sebagai alat pembela diri perawat, dokter atau fasilitas (Iyer
sejauh mana peran dan fungsi keperawatan dalam memberikan askep pada
optimal
sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit serta
DBD pada tanggal 21 Juni 2012 oleh Waslifour Glorya Daeli, nutrisi yang
baik pada anak dengan anemia 22 Juni 2012 oleh Betty Manurung, latihan
perawatan dengan cara membuat situasi ruang rawat seperti di rumah dan
gambar binatang, bunga, tirai dan sprei serta sarung bantal yang berwarna