BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada era global akan
terus berubah karena masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat juga terus
mengalami perubahan. Masalah keperawatan sebagai bagian masalah kesehatan yang
dihadapi masyarakat terus-menerus berubah karena berbagai faktor yang
mendasarinya juga terus mengalami perubahan. Dengan berkembangnya masyarakat
dan berbagai bentuk pelayanan profesional serta kemungkinan adanya perubahan
kebijakan dalam bidang kesehatan, maka mungkin saja akan terjadi pergeseran peran
keperawatan dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan merupakan suatu
fenomena yang perlu direspons oleh perawat. Respons yang muncul antara lain
dengan banyak belajar mengenai konsep pengelolaan keperawatan dan
langkahlangkah konkret dalam pelaksanaannya secara kondusif. Langkah-langkah
konkret dapat berupa penataan sistem model asuhan keperawatan profesional
(MAKP), mulai dari ketenagaan/pasien, penetapan sistem MAKP, sampai dengan
perbaikan dokumentasi keperawatan dengan menerapkan prinsip SME (sesuai standar,
mudah dilaksanakan, serta efisien dan efektif ).
Manajemen keperawatan merupakan pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama penerapannya,
yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam memilih alternatif
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional dalam pengambilan
keputusan manajerial. Penerapan manajemen keperawatan memerlukan peran tiap
orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi masing masing melalui fungsi
manajemen. Fungsi manajemen akan mengarahkan perawat dalam mencapai sasaran
yang akan ditujunya.
B. Tujuan Praktik
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan selama 4 minggu di
ruang Cempaka 3 RSUD Sleman mahasiswa mampu melakukan dasar
2
C. Waktu Pelaksanaan
Praktek Manajemen keperawatan oleh mahasiswa STIKES Guna Bangsa
dilakukan selama 4 minggu di ruang Cempaka 3 RSUD Sleman Daerah Istimewa
Yogyakarta dari tanggal 22 April 2019 hingga 18 Mei 2019 dengan rincian jadwal
kegiatan terlampir.
D. Peserta
Peserta praktek Manajemen keperawatan oleh mahasiswa STIKES Guna Bangsa
Prodi Profesi Ners yang berjumlah 7 mahasiswa, diantaranya:
1. Anna Yuliani, S. Kep. (Ketua).
2. Refiansi Rezki Ratnasari Mawang, S. Kep. (Sekretaris)
3. Yeni Puspita Sari, S. Kep. (Sekretaris)
4. Kartini Irmina Rhebi, S.Kep. (Bendahara)
5. Moh Yasin, S.Kep. (Perlengkapan)
6. Bagus Febrianto, S.Kep. (Dokumentasi)
3
BAB II
Analisis Data
Hasil pengkajian tanggal 23 April 2019 diperoleh data bahwa struktur organisasi
yang ada di ruang Cempaka 3 RSUD Sleman sudah sesuai dengan kriteria,
namun belum diperbarui sesuai dengan jumlah ketenagaan yang ada sekarang.
Saat ini ketenagaan perawat di Ruang Cempaka 3 mengalami perubahan terkait
dengan pengurangan ketenagaan pada bulan April 2018, adanya karyawan yang
sedang orientasi CPNS, dan terdapat tambahan satu orang karyawan baru dari
ruangan lain.
7
b. Tingkat Ketergantungan
Tabel 2.3Tingkat Keterantuangan Di Ruang Cempaka 3
Maksimal 2 3 3
Rabu, Minimal 1 1 0
24/4/2019 Intermediate 3 4 6
Maksimal 1 2 1
Kamis, Minimal 1 2 2
25/4/2019 Intermediate 5 6 6
Maksimal 2 4 3
Jumat, Minimal 1 2 1
26/4/2019 Intermediate 7 7 7
Maksimal 3 3 2
Sabtu, Minimal 2 2 1
27/4/2019 Intermediate 6 6 6
Maksimal 5 2 4
Total 55 57 57
c. Sumber : Observasi Mahasiswa Periode 22 s/d 27 April 2019
Tabel 2.3
Jumlah Pasien yang Dirawat di Ruang Cempaka 3
pada Bulan Januari- Maret 2019
No Bulan Jumlah Pasien
1. Januari 74
2. Februari 55
3. Maret 78
Total 207
Sumber: Data Sekunder Buku Register Ruang Cempaka 3
Analisis Data:
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
pasien yang dirawat di ruang Cempaka 3 dalam 3 bulan
terakhir pada bulan Januari - Maret 2019 berjumlah 207
pasien. Dari data yang dikaji jumlah pasien yang dirawat
dibulan januari sebanyak 74 pasien, bulan Februari sebanyak
55 pasien, dan pada bulan Maret sebanyak 78 pasien.
(2) Daftar 10 penyakit terbanyak di Ruang Cempaka 3
dalam 3 bulan terakhir (Januari - Maret 2019)
Tabel 2.4
10 Penyakit Terbanyak di Ruang Cempaka 3 dalam
3 bulan terakhir (Januari - Maret 2019)
No Penyakit Januari Februari Maret Jumlah
1. DM 9 3 10 22
2. CHF 7 7 5 19
3. Stroke 8 7 3 18
4. Hipertensi 3 6 8 17
5. Anemia 5 - 8 13
6. CKD 2 3 5 10
7. Fraktur 1 3 6 10
8. DF 3 2 4 9
9. GEA 3 4 2 9
10 BPH 3 3 1 7
TOTAL 44 38 52 134
10
Analisis Data:
Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan, ditemukan
bahwa selama 3 bulan terakhir di ruang Cempaka 3 terdapat
pasien yang dirawat dengan kasus terbanyak yaitu Diabetes
Melitus sebanyak 22 (16,4%), CHF sebanyak 19 (14,1%),
Stroke sebanyak 18 (13,4%), Hipertensi 17 (12,6%), Anemia
sebanyak 13 ( 9,7 %), CKD sebanyak 10 (7,4%), Fraktur
sebanyak 10 (7,4%), DF sebanyak 9 ( 6,7%), GEA sebanyak 9
(6,7%), BPH sebanyak 7 (5,2%). Dari kasus tersebut belum
dapat mewakili karena 10 penyakit terbanyak seharusnya
dilihat dalam kurun waktu 1 tahun. Sedangkan data yang
dikumpulkan hanya selama 3 bulan, sehingga ada
kemungkinan dari 10 penyakit yang terjadi akibat komplikasi
dari penyakit lain.
3). Daftar Pasien berdasarkan cara masuk di Ruang Cempaka 3
RSUD Sleman dalam 3 bulan terakhir (Januari - Maret 2019).
Table 2.5
Jumlah Pasien dalam 3 Bulan Terakhir
(Januari - Maret 2019)
No Bulan Cara masuk Jumlah
1 Januari IGD 47
Poli 17 74
Transfer 10
2 Februari IGD 30
Poli 8 55
Transfer 17
3 Maret IGD 44
Poli 20 78
Transfer 14
Total 207
Sumber:Buku Register Pasien Ruang Cempaka 3
11
Analisis Data:
Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan
ditemukan bahwa selama bulan Januari - Maret 2019, di
Ruang Cempaka 3 jumlah pasien yang masuk sebanyak 207
pasien. Dari data tersebut dikaji berdasarkan cara masuk
pasien ke ruang cempaka 3 yaitu jumlah pasien terbanyak
masuk melalui IGD. Pada bulan januari sebanyak 47
(22,7%), febuari 30 ( 14,4%), dan maret 44 ( 21,2 %). Dari
jumlah secara keseluruhan pasien yang masuk melalui IGD
sebanyak 121 (58,4%).
Analisis Data:
Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan
selama bulan Januari - Maret 2019 di Ruang Cempaka 3,
12
4) Ketenagaan
a) Kuantitas/ Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat
1. Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat yang Dibutuhkan Berdasarkan
Rumus Gillies
(a) Kajian Teori
Ketenagaan merupakan faktor penting dalam input instrumental.
Penetapan jumlah tenaga keperawatan adalah suatu proses membuat
perencanaan untuk menentukan alokasi SDM di ruangan agar
pelayanan dan proses managerial berjalan efektif dan efisien.
Beberapa ahli telah menyumbangkan beberapa formula untuk
menetapkan jumlah tenaga tersebut.Berikut adalah contoh cara
perhitungan jumlah tenbaga perawat:
Menurut (Gillies, 1982; Sunyar, 2008) kebutuhan tenaga
perawat secara kuantitatif dapat dirumuskan dengan perhitungan
sebagai berikut:
Tenaga Perawat : A X B X 365
(365 – C ) X Jam kerja/hari
Keterangan :
A : jam perawat/24 jam
B : (BOR x jumlah TT) -> jumlah pasien
C : jumlah hari libur
(b) Kajian Data
A : jam perawatan/24 jam (3jam/ 24)
B : (BOR x jumlah TT)
BOR= 86,3%
Jumlah Tempat Tidur = 24
C : jumlah hari libur = 80
Hari minggu = 52 hari
Hari libur nasional= 16
Hari Cuti = 12
Loss Day = Jmlh hr mggu dlm 1 thn + cuti + hr bsr x keb tenaga
Jumlah hari kerja efektif/tahun
2) Kajian Data
Memilah Asuhan Keperawatan
a. Minimal : 2 jam/24 jam
b. Parsial : 3 Jam/ 24Jam
c. Total : 4 Jam/24 jam
Jam efektif setiap perawat 7 jam/hari
Menentukan Loss Day
Analisa Data
18
b. Non Manusia
1) Money/ Sumber Dana
a) Kajian Teori
Memberikan pelayanan kesehatan baik medis maupun non medis
merupakan fungsi rumah sakit agar pelayanan rumah sakit dapat berjalan
secara optimal dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, untuk itu
rumah sakit perlu mempersiapkan peralatan maupun bahan medis, non
medis, dan pendanaan.
b) Kajian Data
RSUD Sleman merupakan Rumah Sakit Pemerintah Daerah di
mana sumber dana berasal dari APBD, APBD dan BLUD.
c) Analisa data
Sumber dana dan pengaturan keuangan dalam ruangan sudah
sesuai dengan prosedur yang berlaku di Rumah Sakit .untuk sumber
dana ruangan Cempaka 3 dikelola langsung oleh RSUD Sleman, jadi
dalam ruangan tidak mengelola sendiri administrasi. Pengelolaan
keuangan di Ruang Cempaka 3 terpusat oleh bidang keuangan RSUD
Sleman.
b) Kajian Data
Berdasarkan wawancara, hasil observasi langsung dan daftar inventaris
di ruang Cempaka 3 didapat data penyediaan serta pengelolaan bahan dan
alat dapat dilihat pada tabel 2.9
Tabel 2.9
Nama Alat Kesehatan Di Ruang Cempaka 3
keterangan
nomor seri
9. Bak
instrument
10.kecil 1 Baik
11. Bak
instrumen
12.besar 2 Baik
13. 3221-
1114-
141116
S140
3221-
1114- 13-08-2018
Bedside 141116 s/d 13-08-
14.Monitor Heyer S141 2 Baik 2019
15. 13-08-2018
Bedside M012E s/d 13-08-
16.Monitor Schiller 001702 1 Baik 2019
17. Bedside A16043 13-08-2018 s/d
18.Monitor Infinium 100350 1 Baik 13-08-2019
19. Tidak
terdapat
Kenz 19073564 1 lebel
20.ECG Schiller 18041404 2 ditarik - kalibrasi
21. 22.Film Viewer Dr. Tajima 1 Baik
23. 24.Hammer Stainless 1 Baik
25. Infusion 13-08-2018 s/d
26.Pump B Braun 44334 1 Baik 13-08-2019
27. Infusion 13-08-2018 s/d
28.Pump B Braun 388837 1 Baik 13-08-2019
29. 30.Infusion Terumo 1410000164 1 Baik 13-08-2018 s/d
21
Pump 13-08-2019
31. 32.Kursi roda
33. 34.Penlight ABN - 1 Baik -
35. 13-08-2018 s/d
36.Syringe pump B Braun 63040 1 Baik 13-08-2019
37. 13-08-2018 s/d
38.Syringe Pump B Braun 203530 1 Baik 13-08-2019
39. 13-08-2018 s/d
40.Syringe Pump B Braun 334379 1 Baik 13-08-2019
41. 13-08-2018 s/d
42.Syringe Pump B Braun 361723 1 Baik 13-08-2019
43. 13-08-2018 s/d
44.Syringe Pump Terumo 1410000032 1 Baik 13-08-2019
45. 13-08-2018 s/d
46.Suction Pump Medela 1407294 1 Baik 13-08-2019
47. Terdapat
lebel
kalibrasi
tetapi
tulisan pada
tanggal
tidak dapat
terbaca
20121100079A dengan
48.Nebulizer Omron F 1 Baik jelas
49. 50.Sphygmoman Riester 120104595 1 Terdapat
ometer lebel
kalibrasi
tetapi tulisan
pada tanggal
tidak dapat
terbaca
22
dengan jelas
51. Terdapat
lebel
kalibrasi
tetapi tulisan
pada tanggal
tidak dapat
Sphygmoman terbaca
52.ometer Riester 111236437 1 dengan jelas
53. Terdapat
lebel
kalibrasi
tetapi tulisan
pada tanggal
tidak dapat
Sphygmoman terbaca
54.omete ABN 00446798 1 dengan jelas
55. ERKA dual 540-00100-
56.Stetoskop tube 7590 1 Baik -
57. 42000000-
ERKA dual AKS-
58.Stetoskop tube 000051774 1 Baik -
59. Stetoskop
60.Anak Litmann 1 Baik -
61. 62.Set huknah Stainless 1 Baik
63. Termometer
(non contact
infrared
forehead
64.thermometer) Poligreen 2 Baik
65. Tensimeter
66.digital ERKA 1 Baik
23
67. Tensimeter
68.mobile ERKA 2 Baik
69. Termometer
70.digital Microlife 1 Baik
71. Termometer
72.tembak 3
73. Timbangan
74.berat badan GEA 1 Baik
75.
76.Trolly 5 Baik
77. 78.Wind Ring Karet 1 baik
79. Trolly
80.Emergency Stainless 1 Baik
81. Tabung
82.oksigen kecil Logam 1 Baik
Tabel 2.10
Daftar Inventaris Alat Rumah Tangga Kesehatan Dan
Keperawatan Ruang Cempaka 3
Tabel 2.11
Nama Alat Tenun Ruang Cempaka 3
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Seprei 36 Untuk seprei ada yang
pudar warnanya.
Ditarik diganti yang
warna hijau polos
2 Sarung bantal 36 Baik
3 Sarung guling 36 Baik
4 Selimut 36 Baik
5 Stik laken 36 Baik
6 Perlak 12 Baik
7 Baju pasien 24 Baik
8 Celemek 6 Baik
25
dilakukan adalah membuat tahapan dari proses yang ada dan yang
harus dijalankan. Jika bentuk SOP yang akan digunakan adalah
flowchart, maka langkah awal yang haruss dilakukan adalah
menentukan permasalahan yang akan diselesaikan.
9) Evaluasi Internal
Setelah rancangan awal dibuat, sebaiknya rancangan tersebut
dievaluasi oleh seluruh anggota perusahaan yang terlibat sehingga
dapat diketahui kekurangan serta kesalahan yang terdapat pada
rancangan awal tersebut dan kemudian meminta saran, kritik dan
usulan yang membangun. Dengan melibatkan seluruh anggota
perusahaan yang terlibat dalam SOP tersebut, maka proses
pemahaman dan penerapan akan berjalan dengan lebih mudah.
10) Evaluasi Eksternal
Pada tahap evaluasi eksternal, dibutuhkan tim penasehat yang
berasal dari luar perusahaan untuk menilai rancangan yang telah dibuat
dan memberikan saran, kritik dan usulan yang dapat membangun
pembuatan SOP tersebut. Pihak eksternal dari perusahaan tentu dapat
menilai rancangan dengan lebih objektif, dikarenakan mereka tidak
terlibat langsung dalam proses penerapan SOP.
11) Pengujian
Tahap pengujian dilakukan untuk mengetahui SOP yang dibuat
telah seusai dengan standard yang ditetapkan oleh pihak manajemen
dan kemudian hasil pengujian dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
dalam melakukan perbaikan dan pengembangan.
12) Perbaikan
Setelah dilakukan tahap pengujian, dapat diketahui kekurangan
dan kesalahan dalam SOP yang telah dibuat dan kemudian dapat
segera dilakukan perbaikan sehingga SOP dapat berjalan dengan lebih
maksimal. Pada tahap ini juga dapat dilakukan pelatihan bagi para
pekerja agar dapat memanfaatkan SOP sebagai alat bantu untuk
mempermudah mereka dalam menjalankan pekerjaan.
31
13) Implementasi
Setelah SOP selesai dibuat dan sesuai dengan standar yang telah
ditentukan, kemudian dilakukan implementasi di seluruh divisi dalam
perusahaan sehingga tujuan awal yang telah ditetapkan dapat tercapai
dengan maksimal.
b) Kajian Data
Di ruang Cempaka 3 sudah ada SOP tahun 2018 dan belum terdapat
pembaharuan lagi. Protap tindakan keperawatan pasien di ruang Cempaka 3
menggunakan pedoman perawatan dasar tahun dasar 2018 yang berisi:
Tabel 2.12
Standar Prosedur Operasional (SOP) Ruang Cempaka 3 RSUD Sleman
darah
11 Merawat pasien pasca SPO.IRNA 011 02/01/2018
trakheostomi
12 Pemasangan Chst Tube dan Water SPO.IRNA 012 02/01/2018
Seal Drainage (WSG)
13 Melakukan resusitasi jantung paru SPO.IRNA 013 02/01/2018
14 Intubasi Orotracheal SPO.IRNA 014 02/01/2018
(Endotracheal Tube)
operasi (scerent)
12 Vulva higiene SPO.IRNA 084 02/01/2018
tetes hidung
4 Memberikan obat SPO.IRNA 123 02/01/2018
melalui pernafasan (inhalasi
zat asam/oxygen)
5 Memberikan obat melalui SPO.IRNA 124 02/01/2018
Telinga
6 Irigasi telinga SPO.IRNA 125 02/01/2018
7 Memberikan obat melalui SPO.IRNA 126 02/01/2018
sub lingual
8 Memberikan obat SPO.IRNA 127 02/01/2018
melalui tetes/salf mata
9 Irigasi mata SPO.IRNA 128 02/01/2018
10 Vena sectie SPO.IRNA 129 02/01/2018
11 Memberikan obat melalui SPO.IRNA 130 02/01/2018
Vagina
12 Mengumbah/irigasi vagina SPO.IRNA 131 02/01/2018
13 Memberikan obat melalui SPO.IRNA 132 02/01/2018
anus (rectum)
14 Menyiapkan injeksi vial/flakon SPO.IRNA 133 02/01/2018
15 Menyiapkan injeksi ampul SPO.IRNA 134 02/01/2018
16 Menyiapkan suntikan sub cutan SPO.IRNA 135 02/01/2018
17 Menyiapkan injeksi intra cutan SPO.IRNA 136 02/01/2018
18 Melakukan injeksi intra SPO.IRNA 137 02/01/2018
Muskuler
19 Melakukan injeksi intra vena SPO.IRNA 138 02/01/2018
20 Pertolongan pasien kejang SPO.IRNA 139 02/01/2018
21 Memberikan cairan melalui SPO.IRNA 140 02/01/2018
Infus
22 Melakukan injeksi intra lesi SPO.IRNA 141 02/01/2018
23 Lavage/melakukan bilas SPO.IRNA 142 02/01/2018
Lambung
24 Penanganan shock anaphilaktik SPO.IRNA 143 02/01/2018
25 Melakukan skin test SPO.IRNA 144 02/01/2018
40
⁃ Pada tahap pre interaksi, petugas tidak membaca cacatan medis keperawatan.
perawat juga tidak membawa formulir catatan pemberian obat.
⁃ Pada tahap orietasi, perawat tidak mencocokan dengan gelang identitas dan
juga tidak menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
⁃ Pada tahap kerja, perawat tidak melakukan cuci tangan dan menjelaskan
kegunaan obat yang akan diberikan. Ketika melakukan penusukan perawat
memberikan injeksi lewat trheeway tanpa dilakukan aspirasi untuk
mengetahui adanya tanda darah. Apabila terdapat darah yang masuk ke spuit
berarti masuk ke vena dan apabila tidak ada darah berarti tidak masuk, dan
perawat saat memeberika injeksi vena melalui infus set tidak diklem namun
perawat hanya melipat selang infus set. Setelah melakukan injeksi, pada saat
membuka klem cairan infus perawat tidak menghitung tetesan infus sesuai
ketentuan program pemberian cairan.
3. Mencuci tangan
- Penggunaan judul SPO secara spesifik dapat membedakan antar SPO cuci
tangan.
⁃ Pengertian dalam SPO sudah sesuai dan dapat dimengerti dengan mudah.
Tujuannya juga sudah benar, yaitu untuk mencegah terjadinya infeksi silang
melalui tangan.
⁃ Prosedur yang digunakan dalam SPO mencuci tangan masih menggunakan
sumber yang lama. Berdasarkn sumber WHO, SPO cuci tangan terdapat 6
langkah cuci tangan.
4. Mengukur tekanan darah
⁃ Judul, pengertian dan tujuan sudah dijelaskan dengan jelas dan bahasa yang
digunakan sudah menggunakan bahasa baku namun pada tahap persiapan alat
tidak dicantumkan buku catatan dan sudah menggunakan 5 tahap proses
keparawatan.
⁃ Pada tahap pre interaksi perawat membaca catatan medis dan keperawatan,
perawat tidak melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien dan
langsung menyiapkan alat.
⁃ Pada tahap orientasi, perawat juga memberi salam dan menanyakan nama
pasien tetapi tidak mencocokan dengan gelang identitas pasien.
⁃ Pada tahap kerja, perawat tidak melakukan cuci tangan dahulu.
45
d) Analisa Data:
Berdasarkan hasil observasi di ruang cempaka 3 dirincikan lagi standar prosedur
operasional berdasarkan 5 tindakan terbanyak yang terdapat di ruangan dan
didapatkan hasil :
⁃ Penggunaan SPO diterbitkan tahun 2018 dan dan sudah dilakukan revisi, namun
masih ada 20% SPO yang masih kurang relevan karena masih menggunakan
gergaji ampul pada SPO melakukan injeksi intravena melalui selang infus. Dari
hasil analisa data didapat isi SOP belum mencantumkan 5 tahap keperawatan
terdapat 5 data pelaksanaan tindakan keperawatan diantaranya memberikan obat
oral, mengukur tekanan darah, memberikan injeksi intravena melalui infus,
mencuci tangan, dan mengganti alat tenun.
⁃ Pengkajian SPO didapatkan data dari 5 SPO diatas 90% SPO judul, pengertian
dan tujuan sudah dijelaskan dengan jelas dan bahasa yang digunakan sudah
menggunakan bahasa baku dan juga sinkron dengan isinya. Namun masih ada
20% SPO yang tidak sinkron antara judul dan isinya. SPO (mencuci tangan) 20%
terdapat duplikasi isi.
⁃ Pengkajian SPO didapatkan data bahwa 90 % tahap proses interaksi tidak lengkap
yang harusnya terdiri dari tahap pre interaksi, orientasi, tahap kerja, terminasi dan
dokumentasi. Dari 5 SPO diatas 90% tidak mencantumkan 5 tahap proses
keperawatan tetapi pencantumannya tidak lengkap karena hanya mencantumkan 3
tahap terakhir dan yang satu 2 tahap terakhir. Standar prosedur operasional
disediakan di RSUD Sleman dengan lengkap tetapi belum sesuai dengan
46
c) Analisa Data
Dari hasil obsevasi terhadap SAK di ruangan Cempaka 3 dengan hasil
rekapitulasi 10 penyakit terbanyak selama 3 bulan terakhir dengan hasil 2
jenis penyakit yang belum ada SAK yaitu DF dan GEA .
4. Proses
(a) Proses Asuhan Keperawatan
1. Kajian Teori
Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional
merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu pelayanan
keperawatan merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya mutu
dan citra rumah sakit, oleh karenanya kualitas pelayanan keperawatan
perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin.
Ciri-ciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain (1)
memenuhi standar profesi yang ditetapkan, (2) Sumber daya untuk
pelayanan asuhan keperawaatan dimanfaatkan secara wajar, efektif dan
efisien, (3) aman bagi pasien dan tenaga keperawatan sebagai pemberi
jasa pelayanan, (4) memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan
serta, (5) aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai
masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Disamping itu prasyarat untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan antara lain: (1) Pimpinan yang peduli dan mendukung, (2)
Ada kesadaran bahwa mutu harus ditingkatkan (standar mutu), (3)
Tenaga keperawatan disiapkan melalui upaya peningkatan pengetahuan,
sikap dan keterampilan dengan cara diadakan program diklat (4) Sarana
dan perlengkapan dari lingkungan yang mendukung serta (5) Tersedia
dan diterapkannya standar asuhan keperawatan.
Berdasarkan kerangka berfikir seperti tersebut diatas, Direktorat
Jendral Pelayanan Medik. Depkes Rl bersama dengan Organisasi Profesi
Keperawatan, telah menyusun Standar Asuhan Keperawatan dan secara
resmi Standar Asuhan Keperawatan diberlakukan untuk diterapkan di
seluruh rumah sakit, melalui SK Direktur Jendral Pelayanan Medik,
No.YM.00.03.2.67637 tahun 1993 tentang berlakunya standar asuhan
keperawatan di rumah sakit. Ini berarti bahwa seluruh tenaga
keperawatan di rumah sakit, dalam memberikan asuhan keperawatan,
harus berpedoman kepada standar asuhan keperawatan tersebut.
UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dalam penjelasan
tentang Pasal 53 ayat 2 mendefinisikan standar profesi sebagai pedoman
yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam manjalankan profesi
secara baik atau secara singkat dapat dikatakan standar adalah pedoman
kerja agar pekerjaan berhasil dan bermutu. Bardasarkan alasan ini maka
kehadiran standar asuhan keperawatan yang identik dengan standar
profesi keperawatan, berguna sebagai kriteria untuk mengukur
keberhasilan dan mutu asuhan keperawatan.
Standar Asuhan Keperawatan terdiri dari 6 standar :
a. Standar Pengkajian Keperawatan
b. Standar Diagnosis Keperawatan
c. Standar Perencanaan Keperawatan
d. Standar Pelaksanaan/Intervensi
e. Standar Evaluasi
f. Standar Catatan Asuhan Keperawatan (Depkes Rl, 2001).
Standar-standar tersebut mencantumkan kriteria-kriteria yang
harus dipenuhi dalam pemberian asuhan keperawatan. Mutu asuhan
keperawatan dapat dipertangungjawabkan secara professional apabila
kriteria-kriteria tersebut dapat dipenuhi.
Dengan memahami dan mematuhi kriteria dalam standar asuhan
keperawatan, yang selanjutnya diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan, maka bukan hanya keprofesian dijaga dan ditingkatkan
tetapi juga meliputi aspsk-aspek keamanan dan kenyamanan pasien.
Standar asuhan keperawatan tidak harus baku, melainkan sewaktu-
waktu dapat ditinjau kembali dan disesuaikan dengan perkembangan
IPTEK kesehatan khususnya keperawatan, serta sistem nilai masyarakat
yang berlaku. Dalam menilai kualitas pelayanan keperawatan kepada
klien digunakan standar praktek keperawatan yang merupakan pedoman
bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Standar
keperawatan telah dijabarkan oleh PPNI (2000) yang mengacu dalam
tahap proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Instrumen penilaian standar tersebut telah disusun oleh Depkes
(Instrumen A). Pada penerapannya metode pemberian asuhan
keperawatan profesional memerlukan penataan 3 komponen utama yaitu:
a) Ketenagaan keperawatan
b) Metode pemberian asuhan keperawatan
c) Dokumentasi keperawatan
Pada metode pemberian asuhan keperawatan ada beberapa cara
yaitu timbang terima, ronde keperawatan, pengelolaan sentralisasi obat,
dan model asuhan keperawatan pofesional. Timbang terima adalah suatu
cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima dilakukan dengan
tujuan untuk menyampaikan kondisi klien secara umum, menyampaikan
hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh shift berikutnya dan
tersusunnya rencana kerja untuk shift berikutnya. Timbang terima
dilakukan pada saat pergantian shift dan perawat kedua shift bersama-
sama melihat keadaan klien.
Ronde keperawatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh
perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer dan atau konsuler, kepala ruangan,
perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
Pelaksanaan ronde keperawatan dilakukan oleh PN bersama dengan AN
dengan menjelaskan mengenai klien difokuskan kepada masalah
perawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan dan
memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
Pengelolaan sentralisasi obat merupakan pengawasan terhadap
penggunaan dan konsumsi obat yang perlu dilakukan dalam pola yang
sistematis sehingga penggunaan obat dapat dikontrol sehingga resiko
kerugian dapat dieliminasi karena harga obat/alat kesehatan lainnya
sangatlah mahal terutama baqi pasien di rumah sakit yang menggunakan
berbagai merek obat paten bagi setiap pasien.
Pelaksanaan dokumentasi keperawatan dengan menggunakan
metode pencatatan FOCUS (Process Oriented and Client Focus
System) digunakan untuk mengorganisir dokumentasi asuhan
perawatan Penulisan catatan perkembangan dengan menggunakan
format DAR (Data Action-Response), dengan data berisi mengenai data
subyektif dan obyektif yang mendukung dokumentasi fokus, action
berupa dokumentasi tindakan keperawatan yang segera atau yang akan
dilakukan berdasarkan pengkajian atau evaluasi keadaan klien dan
respon berupa dokumentasi terhadap respon klien terhadap tindakan
yang telah dilakukan.
ISTRUMEN A
Di Ruang Cempaka 3
RSUD Sleman Tanggal 22 - 27 April 2019
N: 12 Rekam Medis
KODE BERKAS REKAM MEDIS PASIEN KET
No ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A PENGKAJIAN
Mencatat data yang dikaji dengan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
pedoman pengkajian
Data dikelompokan (bio-psiko- 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
sosialspritual)
Data dikaji sejak pasien datang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3
sampai pulang
Masalah dirumuskan berdasarkan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kesenjangan antara status
4
kesehatan dengan norma dan
pola fungsi kehidupan
Presentase (%)= 48 x 100 % = 100 % 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
48
B DIAGNOSA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dx keperawatan berdasarkan masalah 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1
1
yang telah dirumuskan
Dx keperawatan mencerminkan 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1
2
PE/PES
2) Kajian Data
Instrumen Observasi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan :
Cuci Tangan Biasa
SUB TOTAL
TOTAL
43
HASIL AKHIR : 43 x 100 % = 71,6 %
60
Instrumen Observasi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan :
Memberikan obat Oral
Instrumen Observasi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan:
Memberikan Injeksi Intravena Melalui Selang Infus
Analisa data
Dari hasil kajian pada 12 pasien atau keluarga dengan tingkat pendidikan, didapatkan pendidikan
tertinggi adalah perguruan tinggi dengan hasil 41,6 %, kemudian SLTA 16,6 %, SLTP 25 %, SD 8,3 % dan
tidak sekolah sebanyak 8,3 %.
Tabel 2.15
Evaluasi Tingkat Pekerjaan Keluarga / Pasien
Ruang Cempaka 3 tanggal 22 - 27 April 2019
Pekerjaan Responden Jumla
h
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 n %
PNS 1 1 1 1 1 5 41,6
ABRI 0 0
SWASTA 1 1 1 1 4 33,4
Lain-lain 1 1 1 3 25
TOTAL 12 100
Analisa data :
Dari hasil kajian pada 12 pasien atau keluarga berdasarkan tingkat pekerjaan di dapatkan pekerjaan terbanyak adalah
PNS 41,6 %, SWASTA 33,4% , lain-lain 25 %, dan terendah adalah ABRI 0 %
Tabel 2.16
Evaluasi Lama Dirawat Pasien (Instrumen B)
Ruang Cempaka 3 tanggal 22 - 27 April 2019
Analisa data
Dari hasil kajian pada 12 pasien berdasarkan lama hari
rawat , rata-rata pasien yang di rawat di ruang cempaka 3
adalah 3-7 hari dengan 100 %.
87
INSTRUMEN B
Tabel 2.17
Evaluasi Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan ruang
Cempaka 3 tanggal 22 - 27 April 2019
JAWABAN
TIDAK Jumla
No DAFTAR PERTANYAAN TIDA
YA SESUA h
K
I
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan diri 10 1 1 12
Apakah perawat melarang
2 11 1 12
anda/pengunjung merokok di ruangan
Apakah perawat selalu menanyakan
3 11 1 12
bagaimana napsu makan anda/keluaraga anda
Apakah perawat selalu menanyakan
4 pantangan dalam hal makanan anda/keluarga 6 6 12
anda
Apakah perwat menyakan/memperhatikan
berapa jumlah makanan dan minuman yang
5 7 5 12
bisa
anda/keluarga anda habiskan
Apabila anda/kelurga anda tidak mampu
6 makan sendiri, apakah perawat membantu 4 7 1 12
menyuapinya
Pada saat anda/keluarga anda dipasang infuse,
apakah perawat selalu memeriksa
7 11 1 12
cairan/tetesannya dan area disekitar
pemasangan infuse
Apabila anda/kelurga anda mengalami
kesulitan buang air besar, apakah perawat
8 7 5 12
menganjurkan makan buah dan sayuran,
minum yang cukup, banyak bergerak
88
Total 225 66 8
90
225 x 100 %
225+66
Analisis Data
Berdasarkan hasil kajian terhadap evaluasi persepsi pasien terhadap mutu
asuhan keperawatan di ruang Cempaka 3 mencapai hasil 77,3% dalam kategori
baik. Dari hasil kajian diatas masih ada beberapa point yang sebagian besar
menjawab tidak pada evaluasi persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan,
diantaranya adalah mengatakan bahwa, perawat tidak selalu menanyakan
pantangan dalam hal makanan pasien. Responden mengatakan bahwa perawat
tidak menanyakan/memperhatikan berapa jumlah makanan dan minuman yang
bisas dihabiskan. Responden mengatakan bahwa perawat tidak membantu pasien
yang mengalami kesulitan buang air besar dan perawat tidak menganjurkan
makan buah dan sayuran, minum yang cukup serta banyak bergerak. Responden
mengatakan bahwa mereka tidak memerlukan bantuan perawat/mandiri dalam
melakukan mandi di kamar mandi. Responden mengatakan bahwa mereka masih
bisa mandiri dan mampu dalam melakukan: menggosok gigi, membersihkan
mulut atau mengganti pakaian atau menyisir rambut. Responden mengatakan
bahwa perawat tidak memberikan penjelasan akibat dari : kurang bergerak dan
berbaring terlalu lama. Responden mengatakan bahwa perawat tidak memberikan
penjelasan tentang fasilitas yang ada diruangan serta peraturan tata tertib
diruangan
Kajian Data
Dari observasi terhadap beberapa tindakan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat selama tujuh hari didapatkan hasil sebagai berikut:
91
Tabel 2. 18
Tabel Penerapan Standar Asuhan Keperawatan (Instrumen ABC)
di ruang Cempaka 3 RSUD Sleman
Tanggal 22 - 27 April 2019
5. Perawat cuci tangan setelah kontak dengan 4 6 40% 60% Dari 10 orang perawat, yang konsisten melakukan cuci
lingkungan pasien (n=10 perawat) tangan setelah kontak dengan lingkungan pasien
terdapat 4 orang perawat (40%), dan 6 orang perawat
belum konsisten menjalankan (60%)
6. Perawat mencuci tangan dengan 8 2 80% 20% Dari 10 orang perawat, yang konsisten melakukan cuci
sabun/deterjen/desinfektan (n=10 perawat) tangan dengan desinfektan terdapat 8 orang perawat
(80%), dan 2 orang perawat belum konsisten
menjalankan (20%)
7. Perawat menggunakan sarung tangan ketika 2 2 50% 50% Dari 4 tindakan yang diidentifikasi memerlukan APD
kontak/melakukan tindakan dengan klien (n=4 sarung tangan, 2 tindakan (50%) menggunakan sarung
tindakan) tangan dan 2 tindakan (50%) tidak memakai sarung
a. Melepas kondom kateter (1x pakai) tangan.
b. Melepas infus (2x tidak pakai)
c. Memasang condom catheter (1x pakai)
9. Perawat menggunakan masker ketika melakukan 0 4 0% 100%
tindakan tertentu (penyakit infeksi yang menular
melalui udara, penyakit dengan daya tahan tubuh
rendah, menjaga kebersihan diri) (n= 4 tindakan)
10 Perawat menggunakan baju pelindung ketika TDD TDD TDD TDD
94
Analisa Data
95
Setelah dilakukan observasi dalam 1 minggu, didapatkan nilai rerata pelaksanaan Universal Precautions di
ruang Cempaka 3 sebesar 65,7%. Sejumlah 34,3 % prosedur belum dilakukan/belum konsisten dijalankan, utamanya
dalam hal:
a. 5 moments cuci tangan, pada 4 momen belum dijalankan secara konsisten yaitu sebelum kontak dengan pasien,
sebelum tindakan aseptik, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan lingkungan pasien.
Sedangkan momen setelah terkena ciaran tubuh pasien, perawat konsisten untuk cuci tangan. Dari 10 orang
perawat, terdapat
96
Analisa Data
Setelah dilakukan observasi dan pengumpulan data cuci tangan perawat di ruang
Cempaka 3, didapat hasil analisa sebagai berikut:
1. Langkah langkah cuci tangan menggunakan air mengalir yang sesudah
sesuai prosedur sebesar 60%, dan 40 % belum sesuai dengan prosedur/ ada
langkah yang tidak dijalankan.
2. Langkah cuci tangan yang tidak dijalankan adalah: jari jari sisi dalam kedua
tangan saling mengunci dan menggosok ibu jari berputar dalam genggaman
tangan kanan dan sebaliknya. .
Analisa Data
Dari 10 orang yang terobservasi dalam mengelola sampah, sebesar 100% sudah
membuang sampah sesuai dengan tempatnya.
100
6 Sasaran Keselamatan
Pasien
NO S kor Skor (%) KET
3 Peningkatan keamanan obat 1 2 33% 67% Obat arixtra terdapat label high alert.
Untuk Novorapid tidak terdapat label high
Tempat penyimpanan, pelabelan, dan
alert
penyimpanan obat yang perlu diwaspadai
termasuk obat “look alike /sound alike” semua
diatur di tempat yang aman n=3
Total 33% 67%
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, Dari 1 tindakan penandaan lokasi
pembedahan pada pasien yang benar operasi, sudah dilakukan sesuai dengan
b. Penandaan lokasi operasi oleh staf medis 1 0 100% 0% prosedur..
yang melakukan operasi
c. Penandaan lokasi operasi melibatkan pasien 1 0 100% 0%
ABRI 0 0
SWASTA 1 1 1 1 4 33,4
Lain-lain 1 1 1 3 25
TOTAL 12 100
Analisa data :
Dari hasil kajian pada 12 pasien atau keluarga berdasarkan tingkat pekerjaan di dapatkan pekerjaan terbanyak adalah
PNS 41,6 %, SWASTA 33,4% , lain-lain 25 %, dan terendah adalah ABRI 0 %.
Tabel 2.21
Evaluasi Lama Dirawat Pasien (Instrumen B)
Ruang Cempaka 3 tanggal 22 - 27 April 2019
Analisa data
Dari hasil kajian pada 12 pasien berdasarkan lama hari rawat , rata-rata pasien yang di rawat di ruang
cempaka 3 adalah 3-7 hari dengan 100 %.
Tabel 2.22
Evaluasi Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan ruang
Cempaka 3 tanggal 22 - 27 April 2019
JAWABAN
TIDAK Jumla
No DAFTAR PERTANYAAN TIDA
YA SESUA h
K
I
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan diri 10 1 1 12
Apakah perawat melarang
2 11 1 12
anda/pengunjung merokok di ruangan
Apakah perawat selalu menanyakan
3 11 1 12
bagaimana napsu makan anda/keluaraga anda
Apakah perawat selalu menanyakan
4 pantangan dalam hal makanan anda/keluarga 6 6 12
anda
Apakah perwat menyakan/memperhatikan
berapa jumlah makanan dan minuman yang
5 7 5 12
bisa
anda/keluarga anda habiskan
Apabila anda/kelurga anda tidak mampu
6 makan sendiri, apakah perawat membantu 4 7 1 12
menyuapinya
Pada saat anda/keluarga anda dipasang infuse,
apakah perawat selalu memeriksa
7 11 1 12
cairan/tetesannya dan area disekitar
pemasangan infuse
Apabila anda/kelurga anda mengalami
kesulitan buang air besar, apakah perawat
8 7 5 12
menganjurkan makan buah dan sayuran,
minum yang cukup, banyak bergerak
Pada saat perawat membantu anda/keluarga
9 anda waktu buang air besar, buang air kecil, 6 5 1 12
apakah perawat memasang sampiran/selimut,
menutup pintu/jendela, mempersilahkan
pengunjung keluar ruangan
apakah ruangan tidur anda/keluarga anda
10 sealu dijaga kebersihannya dengan di sapi dan 10 1 1 12
di pel setiap hari
Apakah lantai kamar mandi/WC selalu :
11 10 2 12
bersih, tidak licin, tidak berbau, cukup terang
Selama anda/keluarga anda belum mampu
12 mandi ( dalam keadaan istirahat total ) apakah 4 6 2 12
dimandikan oleh perawat
Apakah anda/keluarga anda dibantu oleh
perawat jika tidak mampu : menggosok gigi,
13 4 6 2 12
membersihkan mulut atau mengganti pakaian
atau menyisir rambut
Apakah alat-alat tenun seperti sprei, selimut
14 9 3 12
dll di ganti setiap kotor
Apakah perawat pernah memberikan
15 penjelasan akibat dari : kurang bergerak, 6 6 12
berbaring terlalu lama
Pada saat anda/keluarga anda masuk rumah
sakit, apakah perawat memberikan penjelasan
16 tentang fasilitas yang tersedia dan cara 8 4 12
penggunaannya, peraturan/tata tertib yang
berlaku di rumah sakit
Selama anda/keluarga anda dalam perawatan,
17 apakah perawat memanggil nama dengan 12 0 12
benar
Selama anda/keluarga anda dalam
perawatan, apakah perawat mengawasi
18 10 2 12
keadaan anda secara teratur pada pagi, sore
maupun malam hari
19 Apakah perawat bersikap sopan, ramah 12 0 12
Selama anda/keluarga anda dalam
20 perawatan, apakah perawat segera 11 1 12
memberikan bantuan bila diperlukan
Apakah anda/keluarga anda mengetahui
21 perawat yang bertanggung jawab setiap kali 12 0 12
pergantian dinas
Apakah perwat selalu memberikan
22 penjelasan sebelum melakukan tindakan 11 1 12
perawatan/pengobatan
Apakah perawat selalu bersedia
23 mendengarkan dan memperhatikan setiap 12 0 12
keluhan anda/keluarga anda
Dalam hal memberikan obat, apakah perawat
24 10 2 12
membantu menyiapkan/meminumkan obat
Selama anda/keluarga anda dirawat, apakah
perwat memberikan penjelasan tentang
25 perawatan/pengobatan/pemeriksaan lanjutan 12 0 12
setelah anda/keluarga anda di perbolehkan
pulang
Total 225 66 8
225 x 100 %
225+66
2. Penggorganisasian
a) Kajian Teori
Organisasi kepemimpinan murni merupakan jenis
struktur formal paling sederhana dan tertua. Dalam
organisasi dengan ukuran tertentu, struktur kepemimpinan
merupakan jenis yang besar kemungkinan untuk
berkembang melalui proses evolusioner karena dengan
peningkatan jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan dan
jumlah pekerja yang mengerjakannya ada kecenderungan
untuk membagi pekerjaan ke dalam tugas khusus dan untuk
mengatur pekerja yang terikat dalam tugas yang sama ke
dalam kelompok yang jelas menurut definisi pekerja yang
logis.
Pengorganisasian menentukan mengenai tenaga yang
akan melaksanakan perencanaan, pembagian tugas,
wewenang, tanggung jawab dan mekanisme
pertanggungjawaban masing-masing kegiatan. Berdasarkan
hal tersebut maka fungsi pengorganisasian dan kepala ruang
adalah (Nursalam, 2009).
a) Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
b) Merumuskan tujuan metode penugasan
c) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota secara
jelas.
d) Membuat rentang kendala kepala unit membawahi 2
ketua tim dan ketua tim membawahi 2-3 perawat.
e) Mengatur dan mengendalikan logistik unit.
f) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktek
g) Mendelegasikan tugas saat kepala unit tidak berada di
tempat kepada ketua tim.
h) Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus
administrasi kllien.
i) Mengatur penugasan jadwal pos dan pekarya.
j) Identifikasi masalah dan cara penanganan.
Perawat Primer
Wewenang PP diantaranya:
a. Mengatur tenaga keperwatan yang menjadi tanggungjawabnya.
b. Mengatur peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan di ruangan.
c. Membina tenaga keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Melaporkan kejadian-kejadian penting yang terjadi selama
i. pelaksaan tugas.
c) Perawat Asosiet (PA)
Tugas PA yang mendukung pelaksanaan sistem pemberian asuhan
keperawatan dengan Metode Primer Modifikasi (MPM):
a. Melaksanakan serah terima kepada petugas pengganti secara lisan
b. maupun secara tertulis, pada saat pergantian dinas sesuai waktunya
yang berlaku
c. Menerima klien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
d. berlaku.
e. Mempersiapkan dan memelihara kebersihan ruang rawat dan
f. lingkungannya.
g. Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam
keadaan siap pakai
h. Melaksanakan program orientasi kepada klien tentang ruang rawat /
lingkungannya, peraturatan/ tata tertib yang berlaku, fasilitas yang
ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari.
i. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik (therapeutic
relationship) dengan klien dan keluarganya.
j. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan klien sesuai batas
kemampuannya dengan cara:
i. Mengamati kegiatan klien (tanda vital, kesadaran, keadaan mental,
keluhan utama ).
ii. Melaksanakan anamnesa sesuai batas kemampuannya.
k. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan pedomannya.
l. Memberi pelayanan keperawatan dasar kepada klien sesuai dengan
batas kemampuannya, dengan cara:
i. Memberikan rasa aman kepada klien, yang meliputi mencegah
terjadinya bahaya kecelakaan, luka, komplikasi dan sebagainya.
ii. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan
dokter.
iii. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada klien dan keluarganya
mengenai penyakitnya.
m. Membantu merujuk klien kepada petugas kesehatan atau institusi
n. pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu, untuk menyelesaikan
o. masalah kesehatan yang tidak dapat ditanggulangi.
p. Melakukan pertolongan pertama kepada klien dalam keadaan darurat
secara tepat dan benatnyr sesuai kebutuhan serta prosedur tetap
(protap) yang berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang
telah dilakukan kepada dokter ruang rawat/dokter penanggung jawab
ruangan.
q. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan sesuai dengan batas
keperawatannya.
r. Membantu dan menilai kondisi klien. Selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil pemantaua tersebut, sesuai
batas kemampuannya.
s. Membantu petugas lain dalam memelihara lingkungan yang sehat.
t. Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan
anggota tim kesehatan (dokter, ahli gizi, analis, pekarya kasehatan,
pekarya rumah tangga).
u. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan lain dalam membahas
kasus dan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan.
v. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir
sesuai jadwal dinas.
w. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antar pasien
dan keluarga, sehingga tercipta ketenangan.
x. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang/
kepala Bidang Pelayanan Keperawatan.
y. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang keperawatan,
antara lain: melalui pertemuan ilmiah dan penataran.
z. Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
yang tepat dan benar, sehingga tercipta system informasi rumah sakit
yang dapat dipercaya (akurat).
aa. Melakukan perawatan klien yang dalam keadaan sakaratul maut dan
merawat jenazah sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
Tabel
Evaluasi Tugas Kepala Ruang di Ruang Cempaka 3
Periode 22-27 April 2019
N = 6 (hari)
No Variabel yang di nilai N=6 Persentase (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1 Membagi staf ke dalam grup MPM sesuai dengan 6 0 100% 0%
Kemampuan dan beban kerja
2 Membuat jadwal dinas dengan berkoordinasi 6 0 100% 0%
dengan perawat PP
3 Membagi pasien kedalam Grup MPM sesuai 6 0 100% 0%
dengan kemampuan
dan beban kerja
4 Melakukan meeting morning 3 3 50% 50%
5 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas 6 0 100% 0%
PN dan AN
6 Melakukan supervisidan Memberi motifasi 6 0 100% 0%
seluruh staf
Keperawatan untuk mencapai kinerja yang
optimal
7 Melakukan upaya asuhan keperawatan dengan 6 0 100% 0%
melakukan evaluasi melalui angket setiap klien
akan pulang
8 Mendelegasikan tugas kepada Penanggung jawab 6 0 100% 0%
jaga pada jaga S/M/L
9 Berperan serta sebagai konsultan 6 0 100% 0%
Total 94,4% 5,6%
Sumber Data : observasi 22-27 April 2019
Analisa Data:
Hasil observasi selama enam hari (tanggal 22-27 April 2019) di ruang Cempaka 3 didapatkan
hasil kinerja karu sudah terlaksana dengan nilai persentase 94,4% terlaksana, menunjukan
pelaksanaan tugas kepala ruang sudah baik. Namun ada penugasan meeting morning tidak
dilakukan selama 3 hari karena karu mengikuti acara dan kegiatan lainnya dengan jumlah
persentase 5,6% .
Tabel
Pelaksanaan Meeting Morning
Di Ruang Cempaka 3 Periode 22-27 April 2019
N=6 (Hari)
No VARIABEL YANG DINILAI N=6 Persentase (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1 KaRu menyiapkan tempat untuk melakukan meeting 3 3 50% 50%
morning
2 KaRu memberikan arahan kepada staf dengan 3 3 50% 50%
materi yang telah disiapkan sebelumnya
3 KaRu memberikan 3 3 50% 50%
klarifikasi apa yang telah disampaikan kepada staf.
4 KaRu memberikan 3 3 50% 50%
kesempatan pada staf untukmengungkapkan
permasalahan yang muncul di ruangan
Ya Tidak Ya Tidak
1 Bertugas pagi hari 1 5 10% 90%
2 Bersama PA menerima operan tugas jaga 1 5 10% 90%
dari PA yang jaga malam
3 Bersama PA melakukan konfirmasi 1 5 10% 90%
pasien segera setelah selesaio peran
dengan petugas jaga
malam
4 BersamaPA melakukan doa bersama 1 5 10% 90%
5 Melakukan Pre- Conference dengan 1 5 10% 90%
semua PA yang ada dalam grupnya
setiap awal dinas pagi
6 Membagi habis klien kepada AN sesuai 1 5 10% 90%
dengan kemampuan dan beban kerja
7 Melakukan pengkajian, Menetapkan 1 5 10% 90%
masalah atau diagnosa dan perencanaan
keperawatan kepada semua klien yang
menjadi tanggung jawabnya dan ada
bukti di rekam keperawatan
8 Memonitoring dan membimbing tugas PA 1 5 10% 90%
Tabel
Pelaksanaan Tugas PP 2 Di Ruang Cempaka 3
Periode 22-27 April 2019
N= 6 (Hari)
No VARIABEL YANG DINILAI N=6 Persentase (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1 Bertugas pagi hari 1 5 10% 90%
2 Bersama PA menerima 1 5 10% 90%
operan tugas jaga dari PA yang jaga malam
3 Bersama PA melakukan 1 5 10% 90%
konfirmasi pasien segera setelah selesai
operan
dengan petugas jaga
malam
4 BersamaPA melakukan doa bersama 1 5 10% 90%
5 Melakukan Pre- Conference dengan 1 5 10% 90%
semua PA yang ada dalam grupnya setiap
awal dinas pagi
6 Membagi habis klien kepada AN sesuai 1 5 10% 90%
dengan kemampuan dan beban kerja
7 Melakukan pengkajian, Menetapkan 1 5 10% 90%
masalah atau diagnosa dan perencanaan
keperawatan kepada semua klien yang
menjadi tanggung jawabnya dan ada
bukti di rekam keperawatan
8 Memonitoring dan membimbing tugas PA 1 5 10% 90%
Tabel
Pelaksanaan Tugas PA
Di Ruang Cempaka 2 Periode 22-27 April 2019
(N=7 orang)
Analisa data
Hasil pengkajian didapatkan nilai persentase sejumlah 85,7% hubungan
profesional antara dokter dan perawat terlaksana dengan baik. Diskusi kasus
dengan tim kesehatan lain belum ada, namun komunikasi pemberian pelayanan
medis dan keperawatan pasien sudah tergambar dalam status perkembangan dan
catatan asuhan keperawatan masing masing pasien, sehingga dokter/tim
kesehatan lain sudah bisa mengetahui perkembangan pasien dari catatan
perkembangan keperawatan dan monitoring pasien.
Tabel
Pelaksanaan Serah Terima Tugas Jaga (Operan) Di Ruang Cempaka 3
Periode Periode 22-27 April 2019 (N=12 kali operan)
Ya Tidak Ya Tidak
1 Didahului dengan doa bersama 12 0 100% 0%
2 Komunikasi antar pemberi tanggung jawab 12 0 100% 0%
dan penerima tanggung jawab di lakukan di
depan pintu dengan suara pelan/ tidak rebut
3 Menyebutkan identitas klien, diagnosa 12 0 100% 0%
medis, diagnosa keperawatan, tindakan
keperawatan yang telah dilakukan beserta
waktu pelaksanaanya beserta evaluasinya
4 Menginformasikan jenis dan waktu rencana 12 0 100% 0%
tindakan keperawatan yang belum dilakukan
5 Menyebutkan perkembangan klien yang ada 12 0 100% 0%
selama shif
6 Menginformasikan pendidikan kesehatan 12 0 100% 0%
yang telah diberikan (bila ada)
7 Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan 12 0 100% 0%
8 Menyebutkan tindakan medis beserta 12 0 100% 0%
waktunya
9 Menyebutkan tindakan medis yang belum 12 0 100% 0%
dilakukan selama shift
10 Menginformasikan kepada pasien/ keluarga 9 3 75% 25%
nama perawat pada shif berikutnya pada
setiap akhir tugas
11 Memberi salam pada klien, keluarga serta 9 3 75% 25%
mengobservasi dan menginspeksi keadaan
klien, menanyakan keluhan- keluhan klien
(dalam rangka klasifikasi)
Total 95,45% 0,35%
Sumber Data : observasi 22-27 April 2019
Analisa Data
Hasil pengkajian pada proses serah terima tugas jaga (pagi dan sore)
didapatkan nilai persentase sebesar 95,45%. Terdapat 3 kali operan (0,35%)
perawat tidak masuk ke ruang pasien, dikarenakan waktu yang sudah siang
sehingga perawat segera mengakhiri proses keliling ke pasien.
Tabel
Evaluasi Pelaksanaan Pre Conference PP I Di Ruang Cempaka 3
Periode 22-27 April 2019
N= 6 (Hari)
Ya Tidak Ya Tidak
1 Menyiapkan ruangan/tempat 1 5 10% 90%
2 Menyiapkan rekam medik pasien yang 1 5 10% 90%
menjadi tanggung jawabnya
3 Menjelaskan tujuan dilakukannya pre 1 5 10% 90%
confrence
4 Memandu pelaksaaan pre conference 1 5 10% 90%
5 Menjelaskan masalah keperawatan klien, 1 5 10% 90%
dan rencana keperawatan yang menjadi
tanggung jawabnya
6 Membagi tugas/ pasien kepada PA sesuai 1 5 10% 90%
kemampuan yang dimiliki dengan
memperhatikan keseimbangan kerja
7 Mendiskusikan cara dan strategi 1 5 10% 90%
pelaksanaan asuhan pasien/tindakan
8 Memotivasi untuk memberikan 1 5 10% 90%
tanggapan dan penyelesaian masalah
yang sedang didiskusikan
9 Mengklarifikasi kesiapan PA untuk 1 5 10% 90%
melaksanakan asuhan keperawatan
kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
10 Memberikan reinforcement positif pada 1 5 10% 90%
PA
11 Menyimpulkan hasil pre conference 1 5 10% 90%
Total 10% 90%
Sumber Data : observasi 22-27 April 2019
Analisa data
Pre conference di ruang Cempaka 3 sudah terlaksana cukup baik dengan
persentase 10% terlaksana. Pre conference dilakukan bersamaan dengan diikuti
oleh karu, PA dan dipimpin oleh PP1. Dalam 6 hari hanya 1 kali di adakan pre
conference dikarenakan PP 1 tidak dapat masuk shift pagi setiap hari karena
perputaran Shift dan kurangnya ketenaga kerjaan di ruang cempaka 3
Tabel 2.39
Evaluasi Pelaksanaan Post Conference PP 1 Di Ruang Cempaka 3
Periode 22-27 April 2019
Ya Tidak Ya Tidak
1 Menyiapkan tempat untuk operan 1 5 10% 90%
2 Menyiapkan rekam medik klien yang 1 5 10% 90%
menjadi tanggung jawab
3 Menjelaskan tujuan dilakukan post 1 5 10% 90%
confrence
4 Menerima penjelasan dari AN tentang 1 5 10% 90%
hasil tindakan / hasil asuhan keperawatan
yang telah dilakukan AN
5 Mendiskusikan masalah yang ditemukan 1 5 10% 90%
dalam memberikan askep pasien dan
mencari upaya penjelasan masalahnya.
6 Memberikan reinfocement positif pada 1 5 10% 90%
PA
7 Menyimpulkan hasil post conference 1 5 10% 90%
8 Mengklarifikasi pasien sebelum 1 5 10% 90%
melakukan operan tugas jaga sift jaga
berikutnya
10% 90%
Sumber Data : observasi 22-27 April 2019
Analisa Data
Didapatkan hasil persentase pengkajian evaluasi Post conference di
ruang Cempaka 3 belum terlaksana secara rutin dengan persentase 10%
terlaksana. Post conference dilakukan bersamaan dengan diikuti oleh karu dan
PA, Dalam 6 hari hanya 1 kali di adakan Post conference dikarenakan PP 1
tidak dapat masuk shift pagi setiap hari karena perputaran Shift dan kurangnya
ketenaga kerjaan di ruang cempaka 3
Tabel 2.40
Pelaksanaan Pre Conference PP2 Di Ruang Cempaka 3
Periode 22-27 April 2019
No VARIABEL YANG DINILAI N=6 Persentase (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1 Menyiapkan ruangan/tempat 1 5 10% 90%
2 Menyiapkan rekam medik pasien yang 1 5 10% 90%
menjadi tanggung jawabnya
3 Menjelaskan tujuan dilakukannya pre 1 5 10% 90%
confrence
4 Memandu pelaksaaan pre conference 1 5 10% 90%
5 Menjelaskan masalah keperawatan klien, 1 5 10% 90%
dan rencana keperawatan yang menjadi
tanggung jawabnya
6 Membagi tugas/ pasien kepada PA sesuai 1 5 10% 90%
kemampuan yang dimiliki dengan
memperhatikan keseimbangan kerja
7 Mendiskusikan cara dan strategi 1 5 10% 90%
pelaksanaan asuhan pasien/tindakan
8 Memotivasi untuk memberikan 1 5 10% 90%
tanggapan dan penyelesaian masalah
yang sedang didiskusikan
9 Mengklarifikasi kesiapan PA untuk 1 5 10% 90%
melaksanakan asuhan keperawatan
kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
10 Memberikan reinforcement positif pada 1 5 10% 90%
PA
11 Menyimpulkan hasil pre conference 1 5 10% 90%
Rata-rata 10,% 90%
Sumber Data : observasi 22-27 April 2019
Analisa data
Pre conference di ruang Cempaka 3 sudah terlaksana cukup baik dengan
persentase 10% terlaksana. Pre conference dilakukan bersamaan dengan diikuti
oleh karu, PA dan dipimpin oleh PP2. Dalam 6 hari hanya 1 kali di adakan pre
conference dikarenakan PP 2 tidak dapat masuk shift pagi setiap hari karena
perputaran Shift dan kurangnya ketenaga kerjaan di ruang cempaka 3
Tabel. 2.41
Pelaksanaan Post Conference Tim PP2 Di Ruang Cempaka 3
Periode 22-27 April 2019
Ya Tidak Ya Tidak
1 Menyiapkan tempat untuk operan 1 5 10% 90%
2 Menyiapkan rekam medik klien yang 1 5 10% 90%
menjadi tanggung jawab
3 Menjelaskan tujuan dilakukan post 1 5 10% 90%
confrence
4 Menerima penjelasan dari AN tentang 1 5 10% 90%
hasil tindakan / hasil asuhan keperawatan
yang telah dilakukan AN
5 Mendiskusikan masalah yang ditemukan 1 5 10% 90%
dalam memberikan askep pasien dan
mencari upaya penjelasan masalahnya.
6 Memberikan reinfocement positif pada 1 5 10% 90%
PA
7 Menyimpulkan hasil post conference 1 5 10% 90%
8 Mengklarifikasi pasien sebelum 1 5 10% 90%
melakukan operan tugas jaga sift jaga
berikutnya
Rata-rata 10% 90%
Sumber Data : observasi 22-27 April 2019
Analisa data
Didapatkan hasil persentase pengkajian evaluasi Post conference di
ruang Cempaka 3 belum terlaksana secara rutin dengan persentase 10%
terlaksana. Post conference dilakukan bersamaan dengan diikuti oleh karu dan
PA, Dalam 6 hari hanya 1 kali di adakan Post conference dikarenakan PP 2
tidak dapat masuk shift pagi setiap hari karena perputaran Shift dan kurangnya
ketenaga kerjaan di ruang cempaka 3
Tabel 2.42
Hubungan Antar Staf Keperawatan yang Di Ruang Cempaka 3
Periode 22-27 April 2019
A Pre Interaksi
1 Mengumpulkan data tentang klien 3 0 100% 0%
2 Membuat rencana pertemuan dengan klien 3 0 100% 0%
B Orientasi
1 Memberi salam dan tersenyum kepada klien 3 0 100% 0%
2 Memperkenalkan nama diri 3 0 100% 0%
3 Menanyakan nama panggilan kesukaan klien 0 3 0% 100%
4 Menanyakan perasaan klien 3 0 100% 0%
5 Menjelaskan peran perawat 3 0 100% 0%
6 Menjelaskan tugas perawat 3 0 100% 0%
7 Menjelaskan kegiatan (orientasi) yang 3 0 100% 0%
dilakukan
8 Menjelaskan tujuan kegiatan 3 0 100% 0%
9 Menjelaskan waktu yang di butuhkan untuk 0 3 0% 100%
orientasi
10 Menjelaskan kerahasiaan 0 3 0% 100%
C Kerja
1 Menanyakan keluhan utama pasien 3 0 100% 0%
2 Memberikan kesempatan bertanya 3 0 100% 0%
3 Memulai dengan ajakan untuk 3 0 100% 0%
berkonsentrasi
4 Melakukan orientasi 3 0 100% 0%
D Materi
1 Mengorientasikan tentang fasilitas yang ada 3 0 100% 0%
di ruangan
2 Mengorientasikan tentang cara 3 0 100% 0%
menggunakan fasilitas
3 Mengorientasikan tentang tata tertib 3 0 100% 0%
penggunaan fasilitas ruang tunggu
4 Mengorientasikan tentang tempat-tempat 3 0 100% 0%
penting, kamar mandi, ruang tunggu, ruang
konsultasi, ruang perawat, musolah, dll
E Terminasi
1 Menyimpulkan hasil kegiatan 0 3 0% 100%
2 Memberikan pujian positif 0 3 0% 100%
3 Merencanakan tindak lanjut kepada klien 3 0 100% 0%
4 Melakukan kontrak selanjutnya 3 0 100% 0%
5 Mengkhiri kegiatan dengn cara yang baik 3 0 100% 0%
dan tersenyum
Jumlah 72% 28%
Sumber Data : observasi 22-27 April 2019
Analisa data
Pelaksanaan orientasi pasien baru sebesar 72% terlaksana. Tahap yang
belum terlaksana yaitu sebesar 28%, yaitu menanyakan nama panggilan,
menjelaskan waktu yang dibutuhkan, menjelaskan kerahasiaan. Saat memasuki
fase terminasi, staf terlewat untuk menyimpulkan kegiatan dan memberikan
reinforcement positif.
Tabel 2.44
Pelaksanaan Pemberian Informasi Pasien Baru Di Ruang Cempaka 3
Periode 22-27 April 2019
No Kegiatan (n = 3) Persentase
Ya Tidak Ya Tidak
A Pre Interaksi
1 Mengumpulkan data tentang klien 3 0 100% 0%
2 Membuat rencana pertemuan dengan klien 3 0 100% 0%
B Orientasi
1 Memberi salam dan tersenyum kepada klien 3 0 100% 0%
2 Memperkenalkan nama diri 3 0 100% 0%
3 Menanyakan nama panggilan kesukaan klien 0 3 0% 100%
4 Menanyakan perasaan klien 0 3 0% 100%
5 Menjelaskan peran perawat 3 0 100% 0%
6 Menjelaskan tugas perawat 3 0 100% 0%
7 Menjelaskan kegiatan (orientasi) yang 3 0 100% 0%
dilakukan
8 Menjelaskan tujuan kegiatan 3 0 100% 0%
9 Menjelaskan waktu yang di butuhkan untuk 0 3 0% 100%
orientasi
10 Menjelaskan kerahasiaan 0 3 0% 100%
C Kerja
1 Menanyakan keluhan utama pasien 3 0 100% 0%
2 Memberikan kesempatan bertanya 3 0 100% 0%
3 Memulai dengan ajakan untuk berkonsentrasi 3 0 100% 0%
4 Melakukan orientasi 3 0 100% 0%
D Materi
1 Menjelaskan hak klien / keluarga 3 0 100% 0%
2 Menjelaskan kewajiban klien/kluarga 3 0 100% 0%
3 Menjelaskan tugas yang akan merawat 3 0 100% 0%
4 Menjelaskan jadwal waktu konsultasi 3 0 100% 0%
5 Menjelaskan setiap hari akan di sampaikan 3 0 100% 0%
catatan perkembangan dan rencana
keperawatan
6 Menjelaskan syarat pengurusan administrasi 0 3 0% 100%
7 Menjelaskan fasilitas yang ada di ruangan 3 0 100% 0%
8 Mendesmontrasikan cara penggunaan pasilitas 0 3 0% 100%
yang ada di ruangan
9 Menjelaskan tata tertib kamar tunggu 3 0 100% 0%
10 Memberitahukan tempat-tempat penting 0 3 0% 100%
11 Menjekaskan denah ruangan 0 3 0% 100%
12 Menjelaskan discarge planning 3 0 100% 0%
13 Menandatangani surat pernyataan 3 0 100% 0%
E Terminasi
1 Menyimpulkan hasil kegiatan 3 0 100% 0%
2 Memberikan pujian positif 0 3 0% 100%
3 Merencanakan tindak lanjut kepada klien 3 0 100% 0%
4 Melakukan kontrak selanjutnya 3 0 100% 0%
5 Mengkhiri kegiatan dengn cara yang baik dan 3 0 100% 0%
tersenyum
Jumlah 73,5% 26,5%
Sumber Data : observasi 22-27 April 2019
Analisa data
Hasil pengkajian pada proses pemberian informasi pasien baru
didapatkan persentase nilai sejumlah 73,5% terlaksana. Adapun langkah langkah
yang belum dijalankan (26,5%) adalah sebagai berikut:
1. Menanyakan nama panggilan kesukaan klien
2. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk pemberian informasi
3. Menjelaskan kerahasiaan
4. Menjelaskasn syarat pengurusan administrasi (karena sudah terdapat
petigas administrasi tersendiri)
5. Memberitahukan tempat tempat penting
6. Memberitahukan denah ruang
7. Memberikan pujian positif
b) Kajian Data
Gambaran rata rata penggunaan tempat tidur (BOR) dan lama
rawat inap klien (LOS), waktu tempat tidur kosong (TOI), dan
frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO) pada bulan Januari –
Maret 2019 dapat dilihat sebagai berikut:
1 periode: Januari – Maret 2019 (90 hari)
Jumlah pasien pada 1 periode:
Bulan Januari : 74 orang pasien
Bulan Februari : 55 orang pasien
Bulan Maret : 78 orang pasien
Jumlah pasien yang dipindah pada periode:
Bulan Januari : 8 orang pasien
Bulan Februari : 8 orang pasien
Bulan Maret : -
Pasien keluar hidup : 194 Orang Pasien
Pasien keluar meninggal : 13 Orang Pasien
Bulan Januari : -
Bulan Februari :
< 48 jam : 3 orang
> 48 jam : 3 orang
Bulan Maret : orang pasien
< 48 jam : 4 orang
> 48 jam : 3 orang
Hari perawatan :
Bulan Januari : 301 hari
Bulan Februari : 250 hari
Bulan Maret : 306 hari
Efisiensi Ruang Cempaka 3 periode Januari – Maret 2019
Indikator
No Bulan BOR% LOS% TOI% BTO%
1 Januari 88,2 % 4,0 (4 0,5 (1 7 kali
hari) hari)
2 Februari 81,1 % 4,5 (5 1,0 (1 5 kali
hari) hari)
3 Maret 89,7 % 3,9 (4 0,4 (1 7 kali
hari) hari)
Rata – rata 86,3 4,1 (4 0,6 6 kali
% hari) ( 1
hari )
Standar 60% - 6 - 9 1 – 3 5 – 45
85% hari hari kali
Sumber : Data Sekunder Pengkajian Mahasiswa Periode 22 – 27 April 2019
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus DepKes Tahun 2005 didapatkan hasil rata-rata BOR
adalah 86,3 %, LOS 4,1 sehingga di bulatkan menjadi 4 hari, TOI 0,6 sehingga di bulatkan menjadi 1 hari, BTO 6 kali.
Dengan standar 60% - 85% untuk BOR, 6 – 9 hari untuk LOS, 1 – 3 hari untuk TOI, 5 – 45 kali untuk BTO
BAB III
ANALISIS DATA DAN PERENCANAAN
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian dan pendataan yang dilakukan di Ruang Cempaka 3 pada tanggal 8, 9, 11 Mei 2018 terdapat masalah - masalah yang
muncul yaitu sebagai berikut :
N Masalah S W O T
o
1 Belum optimalnya Kepala ruang terbuka Persentase pelaksanaan Semakin berkembangnya Semakin berkembangnya
penerapan MPKP akan masukan dan pre conference dan post tingkat kesejahteraan dan tingkat kesejahteraan dan
dengan MPM di ruang memberikan perhatian conference PP 1 sebesar tingkat pendidikan klien, tingkat pendidikan klien, serta
Cempaka 3 penuh dalam 10 % dan PP 2 sebesar serta tehnologi, sehingga tehnologi, yang membuat klien
perkembangan dan 10% , keduanya termasuk menuntut perawat untuk semakin kritis akan perawatan
peningkatan kinerja staf dalam kategori belum selalu berkembang dan yang diberikan kepadanya,
di bangsal. terlaksana dengan baik berinovasi dalam sehingga menuntut perawat
Hasil pelaksanaan memberikan pelayanan untuk selalu berkembang dan
Staf keperawatan berinovasi dalam memberikan
meeting morning sebesar Metode MPKP model
mayoritas berstatus pelayanan
50% MPM menghasilkan
pendidikan minimal DIII
Hasil evaluasi kesinambungan pelayanan RS pendidikan lain sudah
Keperawatan.
pelaksanaan orientasi keperawatan, sehingga mulai menerapkan MPKP secara
pasien baru sebesar 51,2% meningkatkan kualitas bertahap
dengan kategori kurang. pelayanan keperawatan
yang terpusat pada klien
N Masalah S W O T
o
2 Belum Sudah terdapat 8 buah Dua buah PAK kasus PAK berisi mengenai Ketiadaan PAK membuat
tersedianya 2 PAK dari 10 kasus terbanyak belum tersedia, standar asuhan, sehingga kualitas asuhan perawat
PAK dari 10 penyakit terbanyak yaitu GEA dan DF akan mempermudah menurun
Penyakit perawat dalam
terbanyak memberikan pelayanan
yang ada di
ruang
cempaka 3,
yaitu GEA dan
DF
3 Belum optimalnya Hasil audit menggunakan Pencapaian Instrumen A: Instrumen A, dan C Manajamen asuhan
penerapan Instrumen A instrumen A dan C rata Diagnosa keperawatan mengevaluasi mengenai keperawatan yang belum
dan C di ruang rata sebesar 78,6% (58,3%), dan proses manajemen optimal dijalankan akan
Cempaka 3 perencanaan asuhan keperawatan di mengakibatkan penurunan
keperawatan 76,3% ruangan, sehingga akan kualitas layanan keperawatan
memudahkan perawat
Pencapaian Instrumen C dalam mengevaluasi
sebesar 69,4% asuhan keperawatan
4 5 buah SPO tindakan Sudah terdapat SPO di SPO belum SPO mudah untuk Ketidakpatuhan pelaksanaan
terbanyak di ruangan ruang Cempaka 3 mencantumkan 5 tahap direvisi sesuai dengan SPO Cempaka 3 dapat
belum proses interaksi tahapan proses interaksi menurunkan mutu asuhan
mencantumkan keperawatan keperawatan yang diberikan
proses interaksi, yang ke klien
terdiri dari tahap pre
interaksi, orientasi,
tahap kerja, terminasi
dan dokumentasi.
5 Pada poin Sudah terdapat SPO Cuci tangan belum Cuci tangan dan Terdapat banyak jenis
universal mencuci tangan konsisten dijalankan: penggunaan APD sangat penyakit yang dapat ditularkan
precaution Sebelum kontak dengan mudah untuk dijalankan melalui kontak, udara dan
Penggunaan APD sudah pasien (60%) karena sudah terdapat SPO droplet
sejumlah 34,3
masuk dalam isi SPO Sebelum tindakan dan fasilitas yang lengkap
% prosedur
masing masing tindakan aseptik (50%)
belum
dilakukan/belu Fasilitas untuk cuci Setelah kontak dengan
m konsisten tangan (handrub, pasien (60%)
wastafel dan APD) Setelah kontak dengan
dijalankan,
tersedia lengkap lingkungan pasien (60%)
utamanya
Penggunaan APD 50%
dalam hal: Terdapat media visual belum dijalankan
5 momen cuci untuk langkah langkah
tangan cuci tangan sesuai WHO
Penggunaan APD
6 Pada poin 6 Sudah terdapat SPO Belum dilakukannya Identifikasi pasien dan Jika tidak dilaksanakan
sasaran mengenai identifikasi prosedur tindakan yang penatalaksanaan resiko dengan baik, akan berakibat
keselamatan pasien dan lengkap pada pasien jatuh sangat penting fatal bagi keselamatan pasien
pasien, penatalaksanaan resiko resiko jatuh, seperti untuk memenuhi faktor dan menurunkan kualitas
sejumlah 34 % jatuh pemberian label gambar keselamatan pasien pelayanan keperawatan
prosedur pasien jatuh/segitiga, dan
belum belum ada stiker fall risk
dilakukan/belu di gelang indentitas pasien
m konsisten pada pasein dengan
dijalankan, indikasi resiko jatuh.
utamanya
dalam hal:
Identifikasi pasien
sebelum tindakan
dan serah terima
transfer ruang
Penandaan resiko
jatuh
A. PRIORITAS MASALAH
NO MASALAH U MG A I MN T Total
KETERANGAN:
2. Belum optimalnya identifikasi pasien sebelum tindakan dan penandaan pasien resiko jatuh ..
6. 5 buah SPO tindakan terbanyak di ruangan belum mencantumkan proses interaksi, yang terdiri dari tahap pre interaksi, orientasi,
1 Belum optimalnya cuci 1. Peningkatan 1. Peningkatan kepatuhan cuci Semua staf ruang 1. Cuci tangan 3-10 Mei Anna
tangan 5 moment kepatuhan cuci tangan sesuai dengan 5 momen Cempaka 3 sebelum kontak 2019
(sebelum kontak, sebelum tangan sesuai a. Lakukan role play cuci tangan dengan pasien
tindakan aseptik, setelah dengan 5 momen sebelum kontak dengan pasien 80%
kontak, setelah kontak 2. Peningkatan b. Lakukan role play cuci tangan 2. Cuci tangan
dengan lingkungan kepatuhan sebelum tindakan aseptik sebelum tindakan
pasien) dan penggunaan penggunaan APD c. Lakukan role play cuci tangan aseptik 80%
APD (masker pada sesuai dengan SPO setelah kontak dengan pasien 3. Cuci tangan
penyakit setelah kontak
d. Lakukan role play cuci tangan
infeksius/airborne, sarung dengan pasien
setelah kontak dengan lingkungan
tangan pada tindakan 80%
pasien
aseptik) 4. Cuci tangan
2. Peningkatan kepatuhan
penggunaan APD sesuai dengan SPO setelah kontak
a. Lakukan role play penggunaan dengan lingkungan
masker pada pasien infeksius/dengan pasien 80%
airborne disease 5. Penggunaan APD
b. lakukan role play penggunaan masker 80%%
sarung tangan pada tindakan aseptik 6. Penggunaan APD
cuci tangan 80%
2 Belum optimalnya 1. Peningkatan 1. Peningkatan kepatuhan identifikasi Semua staf ruang 1. Identifikasi 3-10 Mei Semua staf
identifikasi pasien dan kepatuhan pasien sebelum tindakan dan serah Cempaka 3 pasien 2019 ruang
penandaan pasien resiko identifikasi pasien terima pasien transfer antar ruanga. sebelum Cempaka
jatuh sebelum tindakan a. Lakukan role play identifikasi tindakan 80% 3
dan serah terima pasien sebelum tindakan
pasien transfer antar b. lakukan role play identifikasi pasien 2. Identifikasi
ruang sebelum serah terima transfer antar pasien saat
2. Peningkatan ruang serah terima
kepatuhan
ruangan 80%
penandaan resiko
2. Peningkatan kepatuhan penggunaan
jatuh
103
3 Belum optimalnya Peningkatan pelaksanaan Optimalisasi penerapan MPKP di Semua staf ruang Pelaksanaan Pre 3-10 Mei Bagus dan
penerapan MPKP di MPKP model MPM: semua staf ruang cempaka 3 dengan Cempaka 3 conference 50% 2019 Yasin
ruang Cempaka 3. 1. Pre conference cara melakukan role play tugas Karu,
dan post PP1 dan PP2: Pelaksanaan post
conference Melakukan koordinasi dengan conference 50 %
2. Meeting morning karu
Pelaksanaan orientasi
3. Orientasi pasien Sosialisasi pelaksanaan MPKP
baru pasien baru 80%
Membuat jadwal dan membagi
tugas karu, PP, dan PA Pelaksanaan meeting
Role play pre post conference morning 80%
Role play orientasi pasien baru
Role play meeting morning
4 Belum Optimalnya penerapan 1. Peningkatan Peningkatan kepatuhan perawat pada Semua staf 1. Evaluasi ulang 3-10 Mei Kartini
Instrumen A dan Instrumen C di kepatuhan perawat pelaksanaan asuhan keperawatan keperawatan instrumen 2019 dan Yeni
ruang cempaka 3 pada pelaksanaan (instrumen A) dan kepatuhan perawat Cempaka 3 A,Target diagnosa
asuhan keperawatan dalam melakukan tindakan sesuai SPO keperawatan: 80%,
(instrumen A) a. Koordinasi dengan Komite
(diagnosa perencanaan
Keperawatan sub komite mutu
keperawatan dan keperawatan keperawatan: 85%
perencanaan b. Sosialisasi checklist dengan 2. Evaluasi ulang
eperawatan) semua staf Cempaka 3 instrumen C,
2. Peningkatan c. Evaluasi ulang sesuai
kepatuhan perawat target sebesar 80%
checklist instrumen A dan C
104
dalam
melaksanakan
tindakan 5 besar di
ruangan sesuai SPO
(Instrumen C)
5 Belum tersedianya 2 PAK dari Membuat 2 PAK dari 10 Penyusunan PAK GEA dan DF Semua staf Tersusunnya 2 buah 3-10 Mei Kartini
10 Penyakit terbanyak yang ada besar penyakit terbanyak a. Koordinasi dengan komite keperawatan PAK GEA dan DF 2019 dan Yeni
di ruang cempaka 3, yaitu GEA keperawatan sub komite mutu Cempaka 3
dan DF keperawatan
b. Penyusunan PAK GEA dan
DF
c. Sosialisasi PAk pada staf
keperawatan di Cempaka 3
6 5 buah SPO tindakan terbanyak Penyusunan draft revisi a. Koordinasi dengan bidang SPO 5 tindakan Tersusunnya draft 3-10 Mei Refi
di ruangan belum SPO tindakan terbanyak keperawatan terbanyak usulan 5 SPO dengan 2019
mencantumkan proses sesuai dengan tahap b. Menyusun draft SPO menggunakan tahap
interaksi, yang terdiri dari tahap proses interaksi proses interaksi
pre interaksi, orientasi, tahap keperawatan
keperawatan
kerja, terminasi dan
dokumentasi.
105
106
107
108
109