PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan lembaga dalam masyarakat, dimana rumah
sakit sebagai suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan semua
profesi kesehatan, fasilitas diagnostic dan terapi, alat dan perbekalan serta
fasilitas fisik untuk menghasilkan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi
masyarakat (Triwibowo, 2013).
Kualitas pelayanan adalah derajat memberikan pelayanan secara
efisien dan efektif sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan yang
dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien,
memanfaatkan teknologi tepat guna, dan hasil penelitian dalam
pengembangan pelayanan kesehatan atau keperawatan dan kebidanan
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Pelayanan kesehatan
dimasyarakat merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada pasien
oleh suatu tim multi disiplin termasuk tim keperawatan dan kebidanan
dalam melaksanakan pelayanan keperawatan dan kebidanan (Nursalam,
2011).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif
dalam menjalankan suatu kegiatan di sebuah organisasi. Di dalam
manajemen tersebut mencakup kegiatan POAC (planning, Organizing,
Actuating, Controlling) terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi tersebut.Kebidanan Indonesia sekarang ini
masih berada dalam proses mewujudkan kebidanan sebagai profesi, maka
dari itu banyak terjadi beberapa perubahan-perubahan dalam aspek
kebidanan yaitu berupa penataan pendidikan tinggi kebidanan, pelayanan
dan asuhan kebidanan, pembinaan dan kehidupan keprofesian, dan
penataan lingkungan untuk perkembangan kebidanan. Perubahaan-
1. Sejarah Singkat
Pada tahun 1925 Pastor Vanlith bersama para suster mendirikan
balai pengobatan di daerah Muntilan. Balai pengobatan tersebut
dipimpin oleh seorang biarawati bernama Sr. Alfrida Smulder
Fransisca. Kemudian tanggal 1 Juni 1946 status balai pengobatan
tersebut dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang.
Tenaga medis dan dokter satu-satunya pada saat itu adalah Dr. Gondo
Sumekto. Selanjutnya perkembangan balai pengobatan tersebut
semakin lama semakin maju. Pada tahun 1977 balai pengobatan
bekembang menjadi rumah sakit.Pada tanggal 3 Februari 1977 bapak
Ahmad selaku Bupati Magelang atas nama Pemerintah Daerah
Kabupaten Magelang membeli rumah sakit tersebut untuk dijadikan
rumah sakit umum.
RSUD Muntilan ditetapkan menjadi rumah sakit kelas C pada
tahun 1988 melalui keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
105/Menkes/SK/1988. Secara struktur organisasi pada tahun 2002
RSUD Muntilan menjadi Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
e. Pemasaran (M5/Marketing)
Pelayanan yang ada dipasarkan melalui SMS, telepon, email,
website, kotak saran, petugas pengaduan dan konsultasi.
2. Data Khusus Ruang Praktek
a. Fungsi Perencanaan
1) Visi Ruangan
Visi Ruang Gladiol yaitu terciptanya pelayanan perawatan
dan kebidanan yang professional agar tercapai kepuasan
pasien dan petugas.
2) Misi Ruangan
Misi Ruang Gladiol yaitu
b) Melayani pasien dengan professional dan memuaskan
c) Meningkatkan ketrampilan petugas
d) Menjalin kerjasama yang baik antar petugas
3) Standar Operasional Prosedur
Standar operasional prosedur Ruang Gladiol RSUD Muntilan
Kabupaten Magelang sudah ada namun sebagian masih
dalam proses pengajuan untuk dilakukan revisi untuk
keperluan akreditasi rumah sakit.
4) Standar Asuhan
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
Kepala Ruang
Atun S.Tr.Keb
2) Uraian Tugas
Berikut merupakan uraian tugas kepala ruang, wakil kepala
ruang, ketua tim, dan bidan/perawat pelaksana.
a) Kepala Ruang
(1) Membuat jadwal dinas koordinasi dengan ketua tim
(2) Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan
ruangan yang ada pada hari tersebut termasuk laporan
permasalahan dinas malam
(3) Kepala ruang melakukan meeting morning untuk
menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali
dengan doa dan diakhiri dengan doa
(4) Membagi pasien ke dalam grup metode tim sesuai
dengan kemampuan dan beban kerja
(5) Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas ketua
tim dan anggota tim
(6) Melakukan supervisor dan memberi motivasi seluruh
staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang
optimal
(7) Memberikan reinforcement positif kepada semua staff
termasuk pada saat mengakhiri meeting morning
kepada dinas malam dan dinas pagi
c. Fungsi Pengarahan
1) Operan
Operan dilakukan saat pergantian shift, dan dilakukan
Bersama sama dengan seluruh perawat dan bidan di ruangan.
Ketua tim dan anggota shift akan melaporkan pasien yang
telah diberikan tindakan dan evaluasi tindakan untuk dapat
dilakukan pada shift selanjutnya.
a) Mempersiapkan daftar nama pasien yang akan dijelaskan
meliputi identitas pasien dan rekam medis pasien.
b) Menyampaikan masalah keperawatan yang mungkin
masih muncul.
c) Menjelaskan tindakan keperawatan yang sudah atau
belum dilakukan.
d) Intervensi kolaboratif dan dependensi.
e) Perencanaan umum dan persiapan yang perlu dilakukan
kegitan selanjutnya misalnya operasi, pemeriksaan
penunjang, dan lain-lain.
6) Ronde
Ronde kebidanan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi permasalahan klien yang dilaksanakan oleh
D. Identifikasi Masalah
NO DATA URAIAN MASALAH
1 Berdasarkan observasi di ruang Gladiol a. Belum terdapat tempat sampah khusus botol flacon
ketersediaan peralatan medis dan penunjang kurang b. Kurangnya box bayi
memadai. c. Alat vital sign dalam jumlah terbatas
NO MASALAH Mg Sv Mn Nc Af TOTAL
UNSUR INPUT
Sistem penugasan metode tim
1. 5 5 5 5 4 2500
belum optimal.
Ketersediaan peralatan medis dan
2. 5 4 4 4 5 1600
penunjang kurang memadai
Sistem ketertiban jam berkunjung
3. 4 3 4 3 4 576
di ruang Gladiol kurang tertib
3 Ketersediaan Bekerjasama Gladiol Kepala ruang, Diskusi Peralatan medis dan penunjang yang
peralatan medis dan dengan kepala Ketua tim dan mengenai terpenuhi
penunjang kurang ruangan dan ketua bidan peralatan
tim untuk medis yang
memadai.
mendiskusikan dibutuhkan
tentang alat medis
A. Kesimpulan
Pengkajian data diruang praktek manajemen menemukan beberapa masalah
yaitu:
1. Model yang digunakan dalam asuhan keperawatan memakai model
modifikasi TIM dengan pembagian tim menjadi 3 kelompok, namun
dalam penugasan metode tim belum optimal.
2. Kegiatan manajemen dilakukan dengan mengikuti standart operasional
prosedur. Namun dalam rutinitas kegiatan Operan, Prekonference, Post
konference, Ronde keperawatan dan Supervisi Keperawatan belum
optimal.
3. Ketersediaan peralatan medis dan penunjang yang ada di ruang Gladiol
kurang memadai
4. Sistem ketertiban jam berkunjung di ruang Gladiol kurang tertib
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, disarankan kepada :
1. Pimpinan / kepala
a. Memberikan dukungan dan kesempatan serta kemudahan bagi profesi
keperawatan dan bidan untuk mengembangkan karir dan pendidikan.
b. Pada setiap ruangan sebaiknya disediakan speaker yang terhubung
langsung dengan bagian keamanan sehingga saat jam kunjungan tiba dan
berakhir dapat diumumkan secara langsung dan pengunjung pasien dapat
segera meninggalkan ruangan/bangsal.
2. Subdepartemen Kebidanan
a. Melakukan supervisi secara teratur ke ruangan agar kemampuan yang
sudah terbentuk menjadi budaya kerja yang terus dipertahankan dan
ditingkatkan, memberi pujian terhadap hasil yang telah dicapai untuk
meningkatkan motivasi dan kualitas kerja bidan.