Oleh:
Kelompok 3A dan 3B
6. Pekarya 3 12,12%
Jumlah 33 100%
14. Roy Agus Perawat DIII Honorer 7 tahun - Basic Life Support
W. Keperawatan - Pelatihan BBLR
Amd.Kep - Pelatihan PONEK
- Pelatihan PPI Dasar
- Pelatihan LKE
- Pelatihan Clinical Instruktur
- Pelatihan code blue
- Pelatihan Transfer Pasien
Kesimpulan
1. Ruangan Rawat Inap Tondano RSSA Malang memiliki 1 orang Karu, 2 orang Katim, 11 orang Perawat
Pelaksana.
2. Status kepegawaian di Ruangan Rawat Inap Tondano RSSA Malang Malang terdapat 8 orang pegawai PNS
dan 8 orang pegawai honorer.
3. Masa kerja Ruangan Rawat Inap Tondano RSSA Malang Malang meliputi masa kerja mulai dari selama 3
tahun hingga 26 tahun.
4. Jenjang karir di Ruangan Rawat Inap Tondano RSSA Malang Malang terdapat :
PK IV = 4 orang
PK III = 5 orang
PK II = 4 orang
PK I = 1 orang
5. Semua tenaga keperawatan di Ruangan Rawat Inap Tondano RSSA Malang Malang sudah mengikuti
pelatihan Basic Life Support (BLS), pelatihan transfer pasien, pelatihan komunikasi efektif, pelatihan PPI,
pelatihan kemoterapi.
6. Pelatihan lainnya yang diikuti oleh tenaga keperawatan di Ruang Rawat Inap Tondano RSSA Malang Malang
yaitu :
● Kursus Radiologi Dasar untuk perawat
● Pelatihan Keperawatan Kardiovaskular bidang Intensif Pediatric
● Pelatihan Clinic Instruction
● Pelatihan Manajemen Keperawatan dan Bangsal
● Pelatihan membangun komitmen bagi pegawai instalasi rawat inap RSSA
● Latihan kemampuan edukatif
● Tim medis reaksi cepat (code blue)
● Pelatihan Tuberculosis dan PITC bagi tenaga kesehatan
● Pelatihan BBLR
● Pelatihan PONEK
● Pelatihan bimbingan rohani
● Pelatihan TB/HIV DOTS
● Pelatihan LKE
● Pelatihan Metode Kanguru
● Pelatihan Manajemen Laktasi
● Pelatihan Excellent Service
● Pelatihan PICU
2) Kebutuhan Tenaga Perawat sesuai Tingkat Ketergantungan
Pasien
a. Tingkat Ketergantungan Pasien
Perhitungan Tenaga Keperawatan menurut (Depkes,
2011)
Kriteria Asuhan Keperawatan minimal
1. Kebersihan diri, mandi ganti pakaian dilakukan
sendiri
2. Makan dan minum dilakukan sendiri
3. Ambulasi dengan pengawasan
4. Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap jaga
(shift)
5. Pengobatan minimal dengan status psikologis stabil
Kriteria asuhan keperawatan parsial
1. Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
2. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
3. Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
Kriteria asuhan keperawatan agak berat
1. Sebagian besar aktivitas dibantu
2. Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali
3. Terpasang foley catheter, intake output dicatat
4. Terpasang infus
5. Pengobatan lebih dari sekali
6. Persiapan pengobatan perlu prosedur
Kriteria askep maksimal
1. Segala aktifitas diberikan perawat
2. Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital setiap 2
jam
3. Makan memerlukan NGT, terapi intravena
4. Penggunaan suction
5. Gelisah/disorientasi
Berikut data tingkat ketergantungan menurut dokumentasi
di ruangan Tondano:
Tabel 3.4 Tingkat Ketergantungan Pasien
1 Hematromesis + melena ✓
3 A11 - L2 ✓
4 vomiting akut ✓
5 st. Epileptikus ✓
6 WWL ✓
7 RPGW + diare ✓
8 TB + B20 ✓
9 SNRS ✓
10 Epilepsi ✓
11 Hipotiroid ✓
12 SNRS ✓
13 Susp. CAH ✓
14 St. Epileptikus ✓
15 HIV + TB ✓
16 Cholestasis ✓
17 St. Epileptikus ✓
19 Diare akut ✓
20 AIHA ✓
21 Obs seizure ✓
22 Thalasemia ✓
23 Cholestasis ✓
24 GEA + Apendiksitis ✓
25 Cerebral palsy ✓
26 DADRS ✓
27 CKD ✓
28 SLE ✓
29 SNRF ✓
30 SNRF ✓
31 ALL + selulitis ✓
32 Teratoma ✓
33 ALL ✓
34 ALL ✓
35 ALL ✓
36 ALL ✓
37 NHL ✓
1 Hematomesis + melena ✓
3 Vomiting akut ✓
4 St. Epileptikus ✓
5 NHL ✓
6 RPGN + Diare ✓
7 TB + B20 ✓
8 Epilepsi ✓
9 Hipotiroid ✓
10 SNRS ✓
11 Susp. CAH ✓
12 St. Epileptikus ✓
13 HIV + TB ✓
14 Cholestasis ✓
16 Obs seizure ✓
17 Thalasemia ✓
18 Cerebral palsy ✓
19 DADRS ✓
20 CKD ✓
21 SLE ✓
22 SNRS ✓
23 SNRS ✓
25 Diare ✓
27 AKJ ✓
28 SNRS ✓
29 AIHA ✓
30 Thalasemia ✓
31 Pubertas prekors ✓
33 ALL ✓
34 NHL ✓
35 ALL ✓
36 Teratoma ✓
37 ALL ✓
38 ALL ✓
39 ALL ✓
40 AIHA ✓
41 ALL ✓
42 ALL ✓
43 NHL ✓
44 ALL ✓
45 ALL ✓
TOTAL KESELURUHAN 0 6 76
= 126,7 / 7 jam
= 18,1 = 18 perawat/hari
● Faktor koreksi:
Loss Day
x jumlah perawat
= 86/279 x 18 perawat
= 5,5
Faktor koreksi = (jumlah perawat + loss day)
x 25%
= (18 + 5,5) x 25%
= 5,8
Jadi jumlah kebutuhan perawat adalah:
= Jumlah tenaga perawat yang diperlukan + loss
day + faktor koreksi
= 18 + 5,5 + 5,8
= 29 orang perawat/ruangan
2) Menurut Perhitungan Rumah Sakit yang
bersangkutan
Hasil pengkajian terkait perhitungan tenaga kerja di
Ruang Tondano RSSA Malang menggunakan
Depkes. Namun, dalam penerapan tenaga
keperawatan di Ruang Tondano RSSA Malang
berkolaborasi dengan tenaga bidan untuk melakukan
tindakan keperawatan. Jika dilihat dari tenaga
keperawatan dalam ruangan menunjukkan kurang
dari cukup dikarenakan jumlah sumber daya manusia
yang kurang memadai jika dibanding dengan
kapasitas tempat tidur. Pada shift pagi biasanya
terdapat 4 orang perawat pelaksana, 1 orang kepala
ruang, dan 2 orang ketua tim. Ketua tim di ruangan
Tondano ini bertanggungjawab terhadap tindakan
dari seluruh perawat pelaksana. Sedangkan pada
shift sore terdapat 4 orang perawat pelaksana, dan
shift malam 3 orang perawat pelaksana yang
bertugas.
3) Kepuasan Kerja Perawat/Lainnya
Perawat membagi tenaga keperawatan yang ada dengan 3
jadwal dinas yaitu dinas pagi pukul 07.00-14.00, jadwal dinas
sore pukul 14.00-20.00, dan dilanjutkan jadwal dinas malam
pukul 20.00-07.00. Tidak ada keterangan lebih lanjut terkait
penilaian kepuasan kerja perawat di Ruang Tondano,
karena penilaian indikator dilakukan langsung oleh Kordik
keperawatan sehingga karena ketidakadaan indikator tersebut
maka kelompok tidak dapat mengevaluasi.
2. Material & Machine (M2)
2.1 Lokasi dan Penataan Gedung/Ruangan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar. Rumah
sakit ini beralamatkan di Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2
Malang dengan luas 102.859.84 m². Lokasi penempatan RS
dirasa cukup strategis berada di tepi jalan raya namun akses
transportasi yang melewati jalan poros kota menjadikan akses
yang cukup rumit dengan kemacetan yang sering terjadi di
gerbang depang RS. Selain itu, RS dekat dengan pemukiman
masyarakat yang padat mendukung adanya kemacetan yang
terjadi disekitar lingkungan RS.
Ruang Tondano atau perawatan ruang 7B (Kelas III) di
lokasikan cukup strategis dengan penunjuk arah yang
mengarahkan ke ruangan dapat diikuti dengan mudah.
Ruangan tondano berada di area setelah ruang Kelimutu (7A)
dan Sarangan (7 HCU). Denah ruang Tondano Rumah Sakit
RSSA Malang.
3 Cucing + 5 Baik
5 Hammer + 3 Baik
6 Navudler + 2 Baik
7 Klem + 1 Baik
8 Gunting Bengkok + 1 Baik
14 Gunting Aj + 3 Baik
16 Tensimeter + 1 Baik
27 Laryngoscope + 1 Baik
28 Oxygen Transport + 2 Baik
32 Brankas + 2 Baik
36 Bengkok + 5 Baik
37 Stetoskop + 1 Baik
38 Nebulizer + 2 Baik
2 Wastafel + 6 Baik
3 Kursi Penunggu + 50 Baik
7 Ac + 1 Baik
14 Lemari + 6 Baik
18 Telepon + 1 Baik
2 Bactigras 2 Baik
5 Canul O2 7 Baik
6 Electrode 6 Baik
12 Needle 30 Baik
23 Underpad 20 Baik
24 Hypafix 7 Baik
25 Masker 5 Baik
26 Handrub 10 Baik
27 Popok 10 Baik
3. Method (M3)
3.1 Penerapan MAKP
Hasil dari wawancara dengan Kepala Ruang Tondano
RSSA Malang, MAKP yang diterapkan ialah dengan metode
Tim yang dibagi menjadi 2 tim yaitu Tim Kemoterapi dan Tim
Non Kemoterapi. Setiap tim sudah paham akan prosedur
MAKP yang diterapkan. MAKP yang diterapkan disesuaikan
dengan survey tingkat pasien yang masuk di Ruang Tondano.
3.1 Bagan struktur organisasi MAKP
3.2 Operan
Operan atau timbang terima merupakan suatu
pergantian shift atau timbang terima tugas dari shift satu ke
shift berikutnya dengan waktu, isi, dan strategi yang telah
ditentukan. Berikut ini adalah SPO operan di Ruang Tondano:
No Langkah-Langkah Tanggal
2 Alat tulis v v v
3 Stempel perawat v v v
5 Kepala Ruangan v v v
6 Ketua Tim v v v
7 Perawat Pelaksana v v v
8 Non Medis v v v
9 Kelompok dalam v v v
keadaan siap
Prosedur pelaksanaan
2 Perawat malam x x x
menanyakan masalah
keperawatan yang
dialami pasien setelah
dilakukan tindakan “hari
ini apa yang
bapak/ibu/mas/mbak
keluhkan?”
PENUTUP
Total 20 20 20
Rata-rata 74%
Dilakukan
No Materi yang diorientasikan Ket.
Ya Tidak
3 Perawat mengecek v
dokumen rekam medis untuk
kebenaran identitas
5 Mengucapkan selamat v
datang
8 Menjelaskan lingkungan RS v
9 Menjelaskan prosedur RS v
13 Menjelaskan kelengkapan v
yang dibutuhkan pasien
16 Menjelaskan fasilitas RS v
17 Menjelaskan biaya x
administrasi
21 Mengantarkan pasien ke v
kamar dan menunjukkan
fasilitas yang ada
22 Mengakhiri orientasi v
Prosentase 77%
A Pengkajian
B Diagnosa keperawatan
1 Diagnosa ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 100
keperawatan
berdasarkan
masalah yang
telah dirumuskan
2 Merumuskan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 100
diagnosa
keperawatan
actual/potensial
C Rencana tindakan
1 Berdasarkan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 100
diagnosa
keperawatan
D Tindakan
1 Tindakan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 100
dilaksanakan
sesuai rencana
2 Perawat ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 100
mengobservasi
respon pasien
terhadap tindakan
keperawatan
E Evaluasi
1 Perawat ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 100
mengevaluasi
respon pasien
sesuai dengan
kriteria hasil yang
sudah ditentukan
2 Perawat ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 100
mengevaluasi
respon pasien,
analisa masalah
keperawatan dan
rencana tindak
lanjut.
2 Pencatatan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 100
dilakukan sesuai
dengan tindakan
yang dilaksanakan
b. Manajemen
Pengeluaran untuk pembayaran listrik, air dan gaji
pegawai semua diatur oleh pihak Rumah Sakit. Ruangan
tidak melakukan fungsi perencanaan anggaran akan tetapi
kepala ruangan membuat perencanaan logistik, BHP
(bahan habis pakai), dan kebutuhan alat-alat medis
maupun alat lainnya setiap akhir bulan.
5. Market & Mutu (M5)
1) Pasien Ditinjau dari Sistem Pembiayaan
Tabel 3.6 Pasien Ditinjau dari Sistem Pembiayaan
Bulan
Jenis Total
Prosentase
Pembayaran Pasien
Oktober November Desember
Umum 5 6 4 15 1,6%
Bulan
Keterangan :
∑ hari perawatan
TT = Tempat tidur
∑ hari dalam 1 periode
BOR pada bulan januari 2023 = 1230/(50x31) x 100%
= 79,35%
Berdasarkan standar ideal Depkes, standar BOR
yang telah ditetapkan idealnya persentase pemakaian
tempat tidur adalah 60%-85%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa BOR Ruang Tondano dianggap
sudah memenuhi standar ideal BOR Depkes.
b. ALOS
ALOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien
dirawat. Indikator ini disamping memberikan gambaran
tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu
dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih
lanjut. Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 3-12
hari (Depkes, 2005). Rumus ALOS adalah sebagai
berikut:
ALOS = 1688/251
= 6,72
Berdasarkan standar ideal Depkes, standar ALOS
idealnya rata-rata lama seseorang dirawat di rawat inap
yaitu 3-12 hari. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ALOS Ruang Tondano sudah memenuhi
standar ideal ALOS Depkes.
c. TOI
Menurut Sudra (2010) adalah rata-rata hari dimana
tempat tidur tidak ditempati (dari setelah diisi ke saat terisi
berikutnya). Indikator ini memberikan gambaran tingkat
efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur
kosong tidak terisi pada 1-3 hari (Sudra, 2010). Berikut ini
adalah penghitungan TOI Ruang Tondano:
BTO = 251/50
=5,02/bulan
=5,02x12
=60,24
Berdasarkan standar ideal depkes, standar BTO
yang telah ditetapkan yaitu idealnya frekuensi pemakaian
tempat tidur yaitu 40-50 kali. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa BTO Ruang Tondano melebihi
standar ideal BTO Depkes.
2. Uraian tugas
a. Kepala Ruangan
b. Ketua Tim
NO ITEM KETERANGAN
c. Perawat Pelaksana
NO URAIAN KETERANGAN
Dinas Pagi 1 2 5
Dinas Siang - - 4
Dinas Malam - - 3
Dinas Luar 1
3. Pengambangan standar
a) Standar asuhan keperawatan di ruang rawat
Standar asuhan keperawatan di ruang rawat
menggunakan proses keperawatan menggunakan
SIMRS. Untuk saat ini diruang Tondano menggunakan
format dokumentasi 3N (Nanda,NIC,NOC). Dan untuk
rencana kedepan di ruang Tondano ini akan
menggunakan 3S (SDKI, SLKI, SIKI).
b) Standar kinerja di ruang rawat
Standar kinerja yang digunakan setiap hari di
ruangan sesuai dengan SPO yang telah ada atau
berlaku.
KEKUATAN
KELEMAHAN
PELUANG
ANCAMAN
Rumus : Mg x Sv x Mn x Nc x Af = Total
Efektivitas Efisiensi
No Alternatif Jumlah
M I V E
1 SARAF 5 5 5 4 31,25
(Penanda
Puasa Pre
Operatif)
2 KEMARI 5 5 4 4 25
(Dokumentasi
Kenyamanan
Pasien Terkait
Nyeri)
3 CEMPAKA 5 4 4 4 20
(Kecemasan
Keluarga
Pasien Anak)
Plan of Action (PoA)
No Masalah Penyebab Program Rasional Tempat PJ/ Waktu Langkah kegiatan Target
(what) (why) (Where) Sasaran (When) (How)
(Who)
2. Tidak ada Belum ada KEMARI Meningkatk Ruang Avifah 8-15 Persiapan:
komponen komponen (Dokument an rawat Meindra Februari 1. Melakukan
yang yang asi pengukuran inapTond Hana 2023 literature review
mengukur digunakan Kenyaman Ketidak ano RS mengenai
No Masalah Penyebab Program Rasional Tempat PJ/ Waktu Langkah kegiatan Target
(what) (why) (Where) Sasaran (When) (How)
(Who)
nyeri dibutuhkan
sebaiknya 4. Membuat
harus dinilai kuesioner online
sedini untuk
mungkin mempermudah
dan sangat akses, waktu dan
diperlukan pendataan
komunikasi Pelaksanaan:
yang baik 5. Menjelaskan isi
dengan kusioner yang
pasien. disebarkan
tujuan dan
manfaat dari
pengisian
kusioner
6. Menyebarkan e-
kuesioner pada
orang tua pasien
No Masalah Penyebab Program Rasional Tempat PJ/ Waktu Langkah kegiatan Target
(what) (why) (Where) Sasaran (When) (How)
(Who)
di Ruang
Tondano dengan
batas waktu
pengisian yang
telah ditetapkan
7. Menutup e-
kuesioner
setelah waktu
yang ditetapkan
8. Merekap data
masuk
berdasarkan
hasil pengisian
kuesioner
9. Memaparkan dan
mendiskusikan
hasil dari data e-
No Masalah Penyebab Program Rasional Tempat PJ/ Waktu Langkah kegiatan Target
(what) (why) (Where) Sasaran (When) (How)
(Who)
kuesioner
Evaluasi: -
3. Tidak ada Belum ada CEMPAKA - Meningkat Ruang Ainun 9-15 Persiapan:
komponen komponen (Kecemasa kan rawat Dyah Januari 1. Melakukan
yang yang n Keluaga pengukur inapTond Yustika 2023 literature review
mengukur digunakan Pasien an ano RS mengenai
tingkat untuk Anak): kecemasa Dr. Saiful pengukuran
kecemasa mengukur Penyusuna n Anwar kecemasan pada
n terhadap tingkat n terhadap Malang keluarga pasien
peningkata kecemasan instrumen pengetah anak
n terhadap berjenis uan 2. Mengadakan
pengetahu pengetahua kuesioner keluarga diskusi khusus
an n keluarga FAS pasien dengan kepala
keluarga pasien anak anak yang ruangan untuk
dengan pada berhubun menetapkan
penerapan discharge gan instrumen dalam
metode planning dengan pengukuran
No Masalah Penyebab Program Rasional Tempat PJ/ Waktu Langkah kegiatan Target
(what) (why) (Where) Sasaran (When) (How)
(Who)
pengisian
kuesioner
9. Menerapkan
metode IDEAL
discharge
planning dengan
menggunakan
media edukasi
leaflet
10.Menyebarkan e-
kuesioner pada
orang tua pasien
di Ruang
Tondano dengan
batas waktu
pengisian yang
telah ditetapkan
11.Menutup e-
No Masalah Penyebab Program Rasional Tempat PJ/ Waktu Langkah kegiatan Target
(what) (why) (Where) Sasaran (When) (How)
(Who)
kuesioner setelah
waktu yang
ditetapkan
12.Merekap data
masuk
berdasarkan hasil
pengisian
kuesioner
13.Memaparkan dan
mendiskusikan
hasil dari data e-
kuesioner
Evaluasi: -
BAB 5
LAPORAN KEGIATAN
(IMPLEMENTASI – EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TIAP PROGRAM)
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN