Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN DIRUANGAN SIGMA RUMAH


SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI 2023

Disusun Oleh:

KELOMPOK MARTHA

Dosen Pembimbing:

Ns. Mila Triana Sari, M. Kep


Ns. Miko Eka Putri, M. Kep
Ns. Fithriyani, M. Kep

Pembimbing Klinik:

Ns. Nurila Safitri Damanik, M. Kep., Sp. Kep. J

Ns. Dermanto Saurtua, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM
JAMBI 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen adalah proses dan kegiatan memimpin dan memberikan arah
penyelenggaraan tugas untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan (Ordway Tead),
bahwa disebut manajemen jika semua pihak yang terlibat dalam pelayanan bergerak
secara bersamaan dengan kegiatan yang berbeda dengan satu tujuan sama memberikan
pelayanan yang terbaik kepada pasien menurut (SudartaWayan.I dkk, 2019).
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain.
Menurut Siagian dalam Mugianti (2016), manajemen berfungsi untuk melakukan
semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dalam batas-batas
yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan
bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian dan pengontrolan dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya, Swanburg mendefinisikan manajemen
sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien,
efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya Mugianti (2016).
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan biologis, psikologis, sosial, spritual, kultural yang komprehensif, ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarkat, baik sehat maupun sakit yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Berdasarkan pengertian ini, keperawatan
termasuk kedalam organisasi pelayanan kesehatan, yang tentunya senantiasa terlibat
dalam penerapan manajemen dalam pencapaian tujuan keperawatan (Simamora, 2012).
Menurut Sudarta, (2015) manajemen keperawatan adalah suatu tugas spesifik yang
harus dilaksanakan oleh manager keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber-sumber yang ada, baik
sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan dalam
menjalankan asuhan keperawatan secara profesional yang efektif baik kepada pasien,
keluarga dan masyarakat.
Pelayanan prima keperawatan dikembangkan dalam bentuk Model Praktik
Keperawatan Profesional (MPKP), yang pada awalnya dikembangkan oleh Sitorus
(2011) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan beberapa rumah sakit umum lain.
Dirumah sakit jiwa telah dikembangkan MPKP dengan memodifikasi MPKP yang telah
dikembangkan dirumah sakit umum (Keliat & Akemat, 2014).
Model praktik keperawatan mensyaratkan pendekatan manajemen sebagai pilar
praktik profesional. Proses manajemen harus dilaksanakan dengan disiplin untuk
menjamin pelayanan yang diberikan kepada klien atau keluarga secara profesional.
Diruang MPKP pendekatan manajemen diterapkan dalam bentuk proses manajemen
yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan
(directing), dan pengendalian (controlling) (Suni, 2018).
MPKP yang telah di terapkan diberbagai Rs Jiwa telah dikembangkan berdasarkan
empat pilar nilai profesional yaitu, pendekatan manajemen, kompensasi dan
penghargaan, hubungan profesional dan pemberian asuhan keperawatan (Keliat, 2014).
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah salah satu rumah sakit tipe B dan
merupakan rumah sakit jiwa satu-satunya yang berada di Provinsi Jambi. Oleh karena
itu RSJD Provinsi Jambi perlu menampilkan aspek manajemen dalam memberikan
asuhan keperawatan yang tepat sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas
khususnya diruang perawatan Sigma (Rumah Sakit Jiwa, 2020).
Hasil pengkajian kuesioner diruang perawatan Sigma didapatkan telah
menggunakan metode MPKP dengan empat pilar nilai profesional. Metode ini sudah
berjalan dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan diruangan tersebut. Untuk
hal ini, mahasiswa Profesi Ners STIKBA Jambi telah melakukan penambahan didalam
pelaksanaan empat pilar MPKP yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian, konpensasi dan penghargaan, evaluasi kinerja perawat dan
pengembangan perawat.
Mutu pelayanan keperawatan sebagai indikator kualitas pelayanan kesehatan
menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan di mata
masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan merupakan kelompok profesi dengan
jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan, kesakitan, serta
kesengsaraan yang dialami pasien dan keluarganya. Salah satu indikator dari mutu
pelayanan keperawatan itu adalah apakah pelayanan keperawatan yang diberikan itu
memuaskan pasien atau tidak. Kepuasan merupakan perbadingan antara kualitas jasa
pelayanan yang didapat dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan. Pasien sebagai
pengguna jasa pelayanan keperawatan menuntut pelayanan keperawatan yang sesuai
dengan haknya, yakni pelayanan keperawatan yang bermutu dan paripurna. Pasien akan
mengeluh bila perilaku caring yang dirasakan tidak memberikan nilai kepuasan bagi
dirinya (Nursalam, 2017).
Hasil pengkajian dan kuesioner diruang Sigma melalui wawancara dan observasi
yang menggunakan kombinasi 4 pilar MPKP pada tanggal 07-09 Agustus 2023, melalui
wawancara dengan kepala ruangan ruang Sigma dikatakan bahwa model manajemen
keperawatan MPKP dengan metode tim telah efektif diterapkan di ruangan Sigma.
Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan oleh kelompok dengan metode
observasi, wawancara dan hasil pengisian kuesioner mulai dari tanggal 08 – 09 Agustus
2023, didapatkan masalah yang muncul pada bagian Management Approach,
Compensatory Reward, dan Patient care delivery.
Setelah kelompok menganalisis data melalui kegiatan wawancara, observasi dan
penyebaran kuesioner untuk menentukan permasalahan yang ada serta merencanakan
pemecahan masalah melalui Planning of Action (POA), maka perlu diadakan
Lokakarya Mini (LOKMIN) I di ruang perawatan Sigma sehingga dapat dilakukan
implementasi MPKP sebagai dasar penetapan kebijakan dalam upaya peningkatan mutu
asuhan keperawatan di ruang perawatan Sigma RSJD Provinsi Jambi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan metode manajemen keperawatan
MPKP 4 pilar Ruang Keperawatan Sigma Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Jambi.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengetahui dan memahami tentang metode manajemen keperawatan
terutama manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian di ruang Sigma.
b. Mampu mengetahui dan melaksanakan compensatory reward di ruangan
Sigma
c. Mampu mengetahui dan melaksanakan patient care delivery
d. Mengetahui gambaran metode manajemen keperawatan 4 pilar MPKP di
Ruang Keperawatan Sigma Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi yang
meliputi :
1) Management Approach
2) Compensatory Reward
3) Proffesional Relationship
4) Patient Care Delivery
e. Mengidentifikasi permasalahan diruang Sigma berdasarkan hasil kajian dan
analisa data dan mengaplikasikan metode 4 pilar MPKP yakni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

C. Waktu Pelaksanaan
Praktek statase manajemen keperawatan pada kelompok Sigma dilakukan
selama 3 minggu dimulai dari tanggal 07 - 26 Agustus 2023

D. Manfaat
Dengan diadakannya praktek manajemen keperawatan diharapkan akan
memberikan manfaat kepada :
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa lebih terampil dalam penerapan aplikasi prinsip-prinsip manajemen
keperawatan di lapangan
2) Mahasiswa mendapat pengalaman baru di lapangan dalam hal analisa
pelaksanaan manajemen keperawatan
1. Manfaat Bagi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian akan membantu sebagai bahan
masukkan bagi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi, dalam upaya
peningkatan mutu manajerial pelayanan Rumah Sakit.
2. Manfaat Bagi Ruang Sigma
Perawat di ruang Sigma bisa lebih optimal dalam memberikan pelayanan asuhan
keperawatan pada pasien
BAB II

KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN RUANG SIGMA

A. Kajian Situasi RSJ Daerah Provinsi Jambi


1. Sejarah Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah Rumah Sakit Daerah yang
dimiliki Oleh Provinsi Jambi yang berdiri pada tahun 15 Februari 1983 sebagai
rumah sakit jiwa milik Departemen Kesehatan. Peresmian operasionalnya oleh
Mentri Kesehatan RI Dr. Soewarjono Surya ningrat pada tanggal 15 Februari 1983
dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 60 tempat tidur. Pada tanggal 15 Februari
1984, oleh mentri kesehatan RI, Rumah Sakit Jiwa ini ditetapkan Rumah Sakit Jiwa
Kelas A dengan surat keputusan No. 350/Menkes/SK/V11/1984. Lulus akreditasi
KARS 5 pelayanan pada tahun 2001 dengan SK mentri kesehatan RI No YM.
00.032.2.5272 tanggal 15 Desember 2001. Pada tanggal 22 Desember 2011 Rumah
Sakit Jiwa Daerah Propinsi Jambi telah lulus lagi akreditasi KARS 5 pelayanan
dengan SK komisi akreditasi rumah sakit nomor: KARS – SERT/222/X11/2011.
Sejak otonomi daerah, berdasarkan peraturan daerah nomor 14 tahun 2002
tentang organisasi dan tata kerja rumah sakit jiwa daerah Provinsi Jambi, maka
Rumah Sakit Jiwa Jambi yang semula disebut Rumah Sakit Jiwa Pusat Jambi
berubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dan pada tahun 2008
mengalami reorganisasi sesuai dengan peraturan daerah nomor. 15 tahun 2008
tentang organisasi dan tata kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis daerah
Provinsi Jambi.
Sesuai perkembangannya pada tahun 2006 dengan surat keputusan direktur
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi nomor: 188.46/05/TU/RSJ tanggal 2
Januari 2006 tentang penetapan perubahan jumlah tempat tidur rawat inap pada
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi, jumlah tempat tidur ditetapkan menjadi
150 tempat tidur. Selanjutnya pada tahun 2008 surat keputusan direktur Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Jambi nomor: 188.46/18/TU/RSJ tanggal 3 Januari 2008,
jumlah tempat tidur yang tersedia telah ditetapkan menjadi 200 tempat tidur, pada
tahun 2017 tempat tidur pasien ditetapkan menjadi 260 dari 15 ruangan. Pada tanggal
1 Desember 2012 berdasarkan surat keputusan direktur utama Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Jambi nomor: SK-331/RSJ 1.1.3/X11/2012, jumlah tempat tidur
ditetapkan menjadi 270 tempat tidur. Adapun izin operasional rumah sakit telah
diperbaharui oleh badan penanaman modal daerah dan pelayanan perizinan terpadu
Jambi nomor: 16/1500/IO/1/2012.
Pada tahun 2020 Karena Jumlah Pasien yang menurun maka Jumlah Tempat
Tidur ditetapkan menjadi Sebanyak 290 TT dengan Jumlah Tempat Tidur Kelas 1
Sebanyak 13 TT, Kelas 2 sebanyak 32 TT dan Kelas 3 sebanyak 245 TT. Operasional
Rumah Sakit telah diperbarui.
2. Visi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
Terwujudnya jambi Maju, Aman, Nyaman, Tertib, Amanah dan Profesional
dibawah Ridho Allah SWT.
3. Misi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
1) Menetapkan Tata Kelola Pemerintahan
2) Menetapkan Perekonomian Masyarakat dan Daerah
3) Memantapkan Kualitas Sumber Daya Manusia
4. Moto Rumah Sakit
“Melayani secara profesional dengan sentuhan insani”.
B. Letak Ruangan Sigma

PINTU MASUK
RUANG RUANG
PERAWAT KARU
KAMAR PASIEN

MEJA KAMAR PASIEN


PERAWAT
PERAWAT
MEJA

WC WC
RUANG BELAKANG
C. Struktur Organisasi Ruangan Sigma

Ns. Elsa Widya, S.Kep


NIP. 198404262009032003

KEPALA RUANGAN
Ns. Turdinanto, S.Kep
NIP. 19780412 200003 1 002

KATIM I KATIM II
Rormawati, Am.Kep Setia Nengsih , Am.Kep
NIP. 19880508 2009 02 2002 NIP. 19880928 2011 01 2007

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA

1) Haryani CDS, Am.Kep 1) Joko, Am. Kep


NIP. 198690210 1989 02 2002 NIP. 19740705 199402 1 001
2) Ns. Eko prasetia, S.Kep 2) Ns. Ari wijaya, S. Kep
NIK. 1571071305000001 NIK. 1507020608930001
3) NS. Suci fitria , S.Kep 3) Ns. Maghfira maulani, S. Kep
NIK. 1505017003951001 NIK. 1572015708970008
4) Atika septiana, S.Tr. Kep 4) Rita, Am. Kep
NIK. 1571065409870021 NIK. 1571014312890021
5) Nursamsiah, Amd. Kep 5) Ns.Dwi sulastri, S.Kep
NIK. 1571024401920081 NIK. 1505076102950001
6) Ahmad Bima, Am.Kep

ADMINISTRASI
Lenny M, Am.Kes
NIP. 19761106 2000 12 2001
D. Sarana dan Prasarana Ruang Sigma
Daftar jumlah Pengelolaan Logistik di Ruang Sigma

No Objek Observasi Jumlah Kondisi Dokumentasi

1 Visi Misi Rumah 1 Masih Yang


Sakit Jiwa Daerah Lama Belum Di
Provinsi Jambi Perbaharui

2 Visi Misi Ruangan 1 Tidak ada


Sigma

3 Standar Asuhan 1 Baik


Keperawatan (SAK)
Dalam Bentuk Buku
Sesuai dengan SDKI
SIKI SLKI

4 Standar Operasional 1 Baik


Prosedur (SOP)
5 Struktur Organisasi 1 Sudah
Ruang Sigma ada,namun
belum
diperbaharui

6 Meja 4 Baik

7 Kipas Angin 2 Baik

8 Jam dinding 1 Baik

9 Kamar Mandi dan 2 Baik


WC Perawat

10 Wastafel 3 1 Baik
2 tidak berfungsi

11 Ruang Kepala 1 Baik


Ruangan Sigma
12 Ruang Jaga Perawat 1 Baik

13 Nurse station 1 Baik

14 Lemari obat 1 Baik

15 Loker 1 Baik

16 Pohon saran 1 Tidak ada

17 Kursi 2 Baik

18 Lemari Es 1 Baik

29 Perlengakapan Medis 1 Tidak ada


1. Tabung 02
2. Hand Rub 12 Btl Baik
3. Stetoskop 1 Masih bari

4. Tensimeter 1 Baik

21 Tempat sampah 1 Baik


medis

22 Tempat Sampah Non 1 Baik


Medis

23 Buku Observasi TTV 1 Baik

24 Buku Laporan 1 Baik

25 Buku Visit 1 Baik

26 Leaflet 20 Baik
E. Sarana dan Prasarana Pasien

No. Objek Observasi Jumlah Keadaan Dokumentasi

1. Ruang Makan Pasien 1 Ada, tersedia


dan kursi meja makan

2. Tempat minum 1 Bersih

3. Ruangan Dapur 1 Bersih

8. Tempat Tidur Pasien 32 Baik

F. Kajian Berdasarkan Masalah Keperawatan di Ruang Sigma


1. Analisis Terhadap Pasien
a. Karakteristik
Gambaran karakteristik dari Pasien yang dirawat di Ruangan Sigma yaitu pasien
yang langsung dibawa oleh keluarganya dan merupakan pasien tenang sampai
dengan pulang. Diagnosa diruang perawatan Sigma yaitu Gangguan Persepsi
Sensori : Halusinasi, Waham, Resiko Bunuh Diri, Resiko Kekerasan, Isolasi Sosial,
Harga Diri Rendah, serta Self Care Deficit (Defisit Perawatan Diri).
b. Tingkat Ketergantungan
Pasien yang dirawat di Ruang Sigma adalah pasien yang mandiri.
c. Karakteristik Diagnosa Keperawatan di Ruang Sigma
Jadi sebanyak 19 pasien dengan diagnosa keperawatan yang terjadi diruang Sigma
terbanyak adalah Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi.

2. Ketenagaan
a. Distribusi Perawat Ruang Sigma Berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN

35%
LAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI

65%
PEREMPUAN

Berdasarkan grafik di atas menyebutkan bahwa jumlah seluruh perawat yang ada
di ruang Sigma yang terbanyak adalah perempuan 65%.

b. Distribusi Perawat di Ruang Sigma Berdasarkan Pendidikan

PENDIDIKAN

Ners
40% S1
46% NERS
DIII D IV
D III

6%
S1
6%
D IV

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendidikan perawat


diruang sigma yang terbanyak adalah D III keperawatan sebanyak 46%.
c. Distribusi Perawat di Ruang Sigma Berdasarkan Status Pekerjaan

STATUS PEKERJAAN

PNS
40% PTT
PNS
60%
PTT

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan data dari 15 orang perawat yang bekerja di
Ruang Sigma yang berstatus PNS sebanyak 6 orang (40%) dan PTT sebanyak 9
orang (60%).

G. Kajian Berdasarkan Pendekatan MPKP


1. Kepala Ruangan (Karu)
a. Management Approach
 Perencanaan
1) Berdasarkan Hasil dari lembar Kuesioner
a). Karu menerapkan Visi dan Misi Ruangan dengan baik.
b). Karu berpedoman pada filosofi ruangan yang ada
c). Karu menyusun perencanaan harian,bulanan dan tahunan.
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada karu tanggal 09
Agustus 2023 di ruangan Sigma di temukan bahwa Visi dan Misi masih
belum diperbaharui.
b) Dalam menjalankan tugas karu mengatakan telah menyusun perencana
harian, bulanan dan tahunan.
3) Berdasarkan hasil Observasi
a) Visi dan misi

b) Rencana harian, bulanan, dan tahunan

 Pengorganisasian
1) Berdasarkan Hasil Kuesioner
Karu menyusun struktur organisasi, jadwal dinas, dan daftar alokasi pasien
diruang sigma.
2) Berdasarkan hasil wawancara
Karu Mengatakan ruang Sigma sudah memiliki struktur organisasi yang
belum di perbaharui sesuai dengan nama-nama pegawai yang ada di Ruang
Sigma, setiap perawat sudah mempunyai uraian tugas, mengelola yang dinas
di ruang sigma diberikan tanggung jawab pasien. Jadwal dinas sudah dibuat
berdasarkan tim dan proporsi jumlah perawat yang dinas pagi berjumlah
sebanyak 6 orang terdiri dari Karu, Katim, dan 3 orang perawat, sedangkan
yang dinas sore berjumlah 2 orang perawat dan dinas malam juga 2 orang
perawat. Daftar pasien sudah disertai dengan perawat yang merawatnya dan
daftar perawat yang merawat pasien tersedia sebelum dinas berjalan.
3) Beradasarkan Observasi
a) Struktur organisasi diruangan sigma

Belum di perbaharui sesuai dengan personil yang ada.


b) Jadwal dinas harian dan bulanan

c) Daftar alokasi pasien


 Pengarahan
1) Berdasarkan hasil kuesioner
a) Karu selalu melaksanakan operan tepat waktu.
b) Karu selalu mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre dan post
conference.
c) Karu selalu memberikan motivasi kepada staf perawat dalam
melaksanakan tugas.
d) Karu terkadang membuat Pedelegasian tugas kepada Katim apabila Karu
berhalangan hadir.
e) Karu terkadang melakukan supervisi terjadwal dan terstruktur yang sesuai
dengan standar asuhan keperawatan.
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Karu mengatakan Operan di ruang sigma dilaksanakan tepat waktu. Dinas
pagi jam 07.30 sudah melakukan operan dengan dinas malam, sedangkan
dinas sore jam 13.30 wib sudah diruangan untuk melakukan operan
dengan dinas pagi, dan dinas malam jam 19.30 wib sudah diruangan untuk
melakukan operan dengan dinas sore.
b) Karu mengatakan selalu membuat jadwal suvervisi dan menjalankan
supervisi tersebut kepada Katim yang dilaksanakan 1 minggu sekali.
Tetapi dijadwal supervisi yang tertera pada hari/tanggal kamis, 10
Agustus 2023 dan dalam satu minggu ini tidak dilaksanakannya supervisi
oleh karu ke katim dikarenakan karu ada kesibukan yaitu rapat.
3) Berdasarkan Observasi
a) Karu memimpin operan malam ke pagi dan operan dilaksanakan tepat
waktu.
b) Karu memberikan arahan kepada Katim dan Perawat Pelaksana pada saat
operan, pre dan post conference.
c) Karu memberikan motivasi kepada katim dan perawat pelaksanaa.
d) Jadwal supervisi

Dari hasil observasi yang dilakukan dalam seminggu di ruangan sigma


dari tanggal 07-12 Agustus 2023 belum terlaksanakannya supervisi sesuai
jadwal supervisi yang ada didalam ruang sigma.
 Pengendalian
1) Berdasarkan hasil kuesioner
a) Karu selalu mengawasi indikator mutu umum pelayanan, mutu khusus
akut, dan mutu khusus jiwa diruangan.
b) Karu selalu mengawasi patient safety dengan kejadian insiden.
c) Karu selalu mengawasi dan pengendalian dalam kebersihan dan ketertiban
ruangan.
d) Karu selalu melakukan audit dokumentasi keperawatan.
e) Karu selalu melakukan survey terhadap kepuasan pasien, keluarga,
masalah pasien dan staf perawat.
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Karu mengatakan selalu mengawasi indikator mutu umum pelayanan,
mutu khusus akut dan jiwa telah dilaksanakan dengan optimal setiap 1
bulan.
b) Karu mengatakan selalu mengawasi patient safety jika terjadi insiden
kepada pasien karu akan membuat laporan dan penjelasan dari kejadian
insiden.
c) Karu mengatakan untuk staf diruangan yang sebagai pegawai lama telah
memahami bagaimana patient safety tetapi untuk staf pegawai baru karu
mengatakan belum adanya diberikan pengetahuan tentang patient safety
tersebut.
d) Karu mengatakan Survey kepuasan pasien, keluarga, masalah pasien dan
staf perawat selalu dilaksanakan di ruangan sigma setiap 6 bulan dan
untuk format survey kepuasan tersebut telah diserahkan kepada bagian
manajemen keperawatan, karu juga mengatakan kalau diruangan tidak
menyimpan copyan dari suervey kepuasan tersebut.
3) Hasil observasi
a) Indikator mutu umum ruang rawat inap sigma

b) Indikator Mutu khusus akut dan jiwa Ruang rawat inap sigma

a. Compensatory Reward
1) Berdasarkan hasil kuesioner
a) Karu selalu melakukan kegiatan orientasi untuk staf baru diruangan.
b) Karu melakukan rapat dengan semua petugas kesehatan yang terlibat dengan
pasien.
c) Karu tidak pernah melakukan penilaian kinerja dengan katim dan PP sesuai
jadwal. Alasan : Belum ada format penilaian kinerja untuk Karu, Katim, dan
Perawat Pelaksana.
d) Karu selalu melakukan pengembangan kepada perawat.
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Karu mengatakan selalu menerapkan program orientasi sebelum bekerja di
suatu ruangan dan program orientasi selalu berupa pelatihan aspek umum RS
dan aspek khusus keperawatan.
b) Karu mengatakan bentuk penghargaan yang diberikan yakni berupa ucapan
secara verbal kepada perawat yang terbaik dalam menjalankan tugas.
c) Karu mengatakan selalu melakukan rapat 1 bulan sekali kepada katim dan
perawat pelaksana diruangan.
d) Karu mengatakan belum adanya format penilaian kinerja Karu, Katim dan
Perawat Pelaksana.
e) Karu mengatakan selalu melakukan pengembangan terhadap perawat yang
ada diruangan dengan mengikuti pelatihan dan lanjut untuk meningkatkan
pendidikan. Karu mengatakan untuk perawat yang mau melakukan
pengembangan terhadap dirinya akan melapor secara individu kebagian
IRNA.
3) Berdasarkan hasil observasi
a) Belum adanya format penilaian kinerja untuk karu, katim dan perawat
pelaksana diruangan sigma.

b. Profesional Relationship
1) Berdasarkan hasil kuesioner
a) Karu memimpin rapat keperawatan berdasarkan jadwal yang telah
ditetapkan.
b) Karu memimpin kegiatan konferensi kasus di ruangan.
c) Karu sering melakukan rapat dengan semua petugas kesehatan yang terlibat
dengan pasien.
d) Karu selalu melakukan komunikasi tatap muka dan tidak tatap muka dengan
lisan dan via telpon dengan staf kesehatan (SBAR & TBaK).
2) Berdasarakan hasil wawancara
a) Karu mengatakan membuat jadwal dan memimpin rapat keperawatan secara
rutin setiap 1 bulan.
b) Konferensi kasus di ruang sigma selalu dilaksanakan 6 bulan sekali. Karu
mengatakan untuk melaksanakan konferensi kasus belum adanya laporan
kasus dan absesnsi kehadiran, dikarenakan konferensi kasus ini sendiri
dilakukan secara beriskusi bersama.
c) Karu mengatakan sering melakukan rapat dengan petugas kesehatan yang lain.
d) Karu mengatakan selalu melakukan komunikasi tatap muka dan tidak tatap
muka dengan lisan dan via telpon (SBAR & TBaK).
3) Berdasarkan hasil observasi
a) Catatan rapat ruangan sigma

c. Patient care delivery


1) Berdasarkan hasil kuesioner
a) Karu mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasi anggota timnya dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien jiwa.
b) Karu mengawasi patient safety.
c) Karu melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien.
d) Karu selalu memberikan arahan kepada perawat pelaksana dalam pemberian
obat.
e) Karu memberikan tanda pengenal seperti baju untuk pasien resiko jatuh dan
riwayat jatuh.
f) Karu selalu melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien.
g) Karu selalu melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk
perencanaan pulang.
h) Karu memimpin TAK dan Pendidikan kesehatan.
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Karu mengatakan mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasi anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien jiwa.
b) Karu mengatakan mengawasi patient safety.
c) Karu mengatakan melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien.
d) Karu mengatakan selalu memberikan arahan kepada perawat pelaksana
dalam pemberian obat serta kalau ada perubahan atau penambahan obat
untuk pasien akan diberitahu.
e) Karu mengatakan memberikan tanda pengenal seperti baju untuk pasien
resiko jatuh dan riwayat jatuh.
f) Karu mengatakan selalu melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien.
g) Karu mengatakan sering merawat pasien dengan Gangguan Persepsi Sensori.
h) Karu mengatakan adanya jadwal Perawatan Diri unruk pasien jiwa seperti
mencukur kumis, kebersihan kuku, gigi dan rambut setiap 1 minggu sekali.
i) Karu mengatakan TAK sudah dilakukan sesuai jadwal 2x dalam 1 minggu
dan dilakukan penkes 1x dalam 1 minggu.
j) Karu mengatakan dalam 1 minggu dari tanggal 07-12 agustus 2023 ini belum
teraksankannya Pendidikan kesehatan kepada pasien jiwa dikarenakan karu
mempunyai kesibukan rapat dan juga kurangnya media pendidikan kesehatan
di ruangan sigma. Serta karu tidak mendelegasikan pendidikan kesehatan
kepada Katim.
k) Karu mempimpin PENKES Pada tanggal senin,14 agustus 2023 kepada
pasien jiwa tentang personal hygiene.
l) Karu mengatakan Diruang sigma semua perawat sudah terbiasa melakukan
TAK. Tetapi diruangan belum adanya modul dalam pelaksanaan TAK.
m) Karu mengatakan selalu melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga
untuk perencanaan pulang.
3) Berdasarkan hasil observasi
a) Pengawasan patient safety

b) Penulisan asuhan keperawatan

c) Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

d) Edukasi kepada pasien dan keluarga


e) Jadwal pembagian tugas Penkes dan TAK

f) Melakukan asuhan keperawatan TAK

g) Melakukan asuhan keperawatan PENKES

 Pendidikan kesehatan personal hygiene pada hari/tanggal Senin, 14


Agustus 2023
 Hasil observasi yang dilakukan dalam 1 minggu dari tanggal 07-12
agustus 2023 ini belum teraksankannya Pendidikan kesehatan kepada
pasien jiwa dikarenakan karu mempunyai kesibukan rapat dan juga
kurangnya media pendidikan kesehatan di ruangan sigma. Serta karu
tidak mendelegasikan pendidikan kesehatan kepada Katim.

2. Ketua Tim
a. Manajemen Approach
 Perencanaan
1) Berdasarkan hasil dari lembar kuesioner
a) Katim merawat pasien sesuai visi dan misi di ruang sigma
b) Katim menyusun Rencana kerja harian dan bulanan.
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Katim mengatakan selalu mengelolah pasien sesuai dengan visi dan misi
yang ada diruanan sigma.
b) Dalam menjalankan tugas katim mengatakan menyusun perencana
harian dan bulanan

 Pengorganisasian
1) Berdasarkan hasil kuesioner
a) Katim membagikan uraian tugas kepada PP
b) Ketua tim selalu mengkoordinir jadwal dinas kepada PP
c) Katim selalu melengkapi daftar pasien dengan nama perawat yang
bertanggung jawab pada tiap shift
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Katim mengatakan selalu membagikan uraian tugas kepada PP
b) Katim mengatakan selalu mengkoordinir jadwal dinas kepada PP
c) Katim mengatakan selalu melengkapi daftar pasien dengan nama
perawat yang bertanggung jawab pada tiap shift
3) Berdasarkan hasil observasi
a) Foto uraian tugas PP

b) Jadwal dinas PP

c) Daftar pasien dan nama perawat penanggung jawab

 Pengarahan
1) Berdasarkan hasil kusioner
a) Katim mengikuti operan tepat waktu
b) Katim memimpin pre dan post conference
c) Katim memberikan motivasi kepada perawat atas aspek positif yang
dimiliki untuk memberikan semangat kepada perawat
d) Katim mempunyai jadwal supervisi terhadap perawat pelaksana dan
selalu mendiskusikan hasil supervisi dengan perawat dengan perawat
yang di supervisi.
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Katim mengatakan selalu mengikuti operan tepat waktu serta memimpin
pre dan post conference.
b) Katim mengatakan selalu memberi motivasi kepada perawat atas apek
positif yang dimiliki untuk memberikan semangat kepada perawat.
c) Katim mengatakan mempunyai jadwal supervisi yang dilakukan 1
minggu sekali dan selalu mendiskusikan hasil supervisi dengan perawat
yang disupervisi. Tetapi dijadwal supervisi yang tertera pada
hari/tanggal kamis, 10 Agustus 2023 dan dalam satu minggu ini tidak
dilaksanakannya supervisi oleh katim ke perawat pelaksana dikarenakan
katim ada kesibukan yaitu rapat.
3) Berdasarkan hasil observasi
a) Operan, pre dan post conference serta memberikan motivasi kepada
perawat

b) Jadwal supervisi
Pada jadwal supervisi yang tertera pada hari/tanggal kamis, 10 Agustus
2023 dan dalam satu minggu ini tidak dilaksanakannya supervisi oleh
katim ke perawat pelaksana dikarenakan katim ada kesibukan yaitu
rapat.

b. Compensatory Reward
1) Berdasarkan hasil kuesioner
Katim melakukan kegiatan orientasi untuk staf baru diruangan
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Katim mengatakan selalu melakukan kegiatan orientasi kepada staf baru
diruangan
b) Katim mengatakan bentuk penghargaan yang diberikan yakni berupa
ucapan secara verbal kepada perawat yang terbaik dalam menjalankan tugas
dan belum adanya format penilaian kinerja untu karu, katim dan perawat
pelaksana diruangan sigma.
3) Berdasarkan hasil observasi
Belum adanya format penilaian kinerja untuk karu, katim dan perawat
pelaksana diruangan sigma.

c. Professional Relationship
1) Berdasarkan hasil kuesioner
a) Katim mengikuti konferensi kasus
b) Katim mengikuti rapat dengan semua petugas kesehatan yang terlibat
dengan pasien
c) Katim menemani visit dokter, selalu menyampaikan kondisi pasien saat
visit dokter.
d) Katim menyampaikan kemampuan pasien yang telah di capai kepada dokter
dan selalu mendeskripsikan hambatan atau masalah perawatan pasien
dengan dokter.
e) Katim melakukan komunikasi tatap muka dan tidak tatap muka dengan
lisan dan via telpon dengan staf kesehatan (SBAR &TBaK).
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Katim mengatakan mengikuti konferensi kasus yang dilaksanakan 6 bulan
sekali. Katim mengatakan untuk melaksanakan konferensi kasus belum
adanya laporan kasus dan absesnsi kehadiran, dikarenakan konferensi
kasus ini sendiri dilakukan secara beriskusi bersama.
b) Katim mengatakan mengikuti rapat dengan semua petugas kesehatan yang
terlibat dengan pasien.
c) Katim mengatakan selalu menemani visit dokter, menyampaiakan kondisi
pasien saat visit dokter dan menyampaikan kemampuan dan hambatan
dalam perawatan diri pasien kepada dokter.
d) Katim mengatakan selalu melakukan komunikasi tatap muka dan tidak
tatap muka dengan staf kesehatan.
3) Berdasarkan hasil observasi
a) Catatan rapat ruangan sigma

b) Katim menemani visit dokter, menyampaikan kondisi pasien kepada dokter,


dan hambatan yang terjadi kepada dokter yang melakukan visit setiap
minggu.
d. Patien Care Delivery
1) Berdasarkan hasil kuesioner
a) Katim mengawasi patient safety
b) Katim mengidentifikasi pasien sebelum melakukan asuhan keperawatan
c) Katim mampu melakukan asuhan keperawat pada pasien jiwa.
d) Katim melakukan pengkajian dan penegakan diagnosa kepada pasien jiwa.
e) Katim selalu menggunkakan komunikasi terapeutik ketika berkomunikasi
dengan pasien
f) Katim selalu mengarahkan perawat pelaksana untuk melakukan
pengawasan obat pada saat memberikan obat ke pasien.
g) Katim memberikan tanda baju kepada pasien yang memiliki riwayat jatuh
atau beresiko jatuh
h) Katim selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
i) Katim selalu melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk
perencanaan pulang.
j) Katim selalu mengarahakan PP untuk mengkoordinasi anggota timnya
dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien jiwa.
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Katim mengatakan mengawasi kondisi pasien dan patient safety.
b) Katim mengatakan selalu mengidentifikasi pasien sebelum melakukan
asuhan kepearawatan jiwa lalu melakukan pengkajian dan penegakan
diagnosa kepada pasien jiwa.
c) Katim mengatakan mampu melakukan asuhan keperawat pada pasien jiwa.
d) Katim mengatakn selalu menggunakan komunikasi terapeutik kepada
pasien.
e) Katim mengatakan selalu melakukan pengawasan obat sebelum memberi
obat kepada pasien dan jika ada perubahan atau penambahan obat akan di
beritahu kepada staf perawat.
f) Katim mengatakan selalu memberi tanda baju kepada pasien yang memiliki
riwayat jatuh atau beresiko jatuh.
g) Katim mengatakan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien.
h) Katim selalu melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk
perencanaan pulang
i) Katim mengatakan adanya jadwal Perawatan Diri untuk pasien jiwa seperti
mencukur kumis, kebersihan kuku, gigi dan rambut setiap 1 minggu sekali.
j) Katim mengatakan TAK sudah dilakukan sesuai jadwal 2x dalam 1 minggu
dan dilakukan penkes 1x dalam 1 minggu.
k) Katim mengatakan dalam 1 minggu dari tanggal 07-12 agustus 2023 ini
belum teraksankannya Pendidikan kesehatan kepada pasien jiwa
dikarenakan karu mempunyai kesibukan rapat dan juga kurangnya media
pendidikan kesehatan di ruangan sigma. Serta karu tidak mendelegasikan
pendidikan kesehatan kepada Katim sehingga belum terlaksanakannya
penkes diruangan sigma dalam minggu ini.
l) Katim mengikuti PENKES Pada tanggal senin,14 agustus 2023 kepada
pasien jiwa tentang personal hygiene.
m) Katim mengatakan Diruang sigma semua perawat sudah terbiasa
melakukan TAK. Tetapi diruangan belum adanya modul dalam pelaksanaan
TAK.
3) Berdasarkan hasil observasi
a) Pengawasan patient safety oleh perawat pelaksana

b) Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien


c) Edukasi kepada pasien dan keluarga

d) Jadwal pembagian tugas Penkes dan TAK

e) Melakukan asuhan keperawatan TAK

f) Melakukan asuhan keperawatan PENKES


 Pendidikan kesehatan personal hygiene pada hari/tanggal Senin, 14
Agustus 2023
 Hasil observasi yang dilakukan dalam 1 minggu dari tanggal 07-12
agustus 2023 ini belum teraksankannya Pendidikan kesehatan kepada
pasien jiwa dikarenakan karu mempunyai kesibukan rapat dan juga
kurangnya media pendidikan kesehatan di ruangan sigma. Serta karu tidak
mendelegasikan pendidikan kesehatan kepada Katim.

3. Perawat Pelaksana
a. Management Approach
 Perencanaan
1) Berdasarkan hasil kuesioner
a) Perawat pelaksana merawat pasien sesuai visi dan misi di ruang sigma.
b) Perawat pelaksana menyusun rencana harian.
c) Perawat pelaksana melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan sesuai
rencana harian.
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Perawat pelaksana mengatakan selalu merawat pasien sesuai dengan
visi dan misi di ruangan sigma.
b) Dalam menjalankan tugas perawat pelaksana mengatakan menyusun
perencana harian.
c) Perawat pelaksana mengatakan melaksanakan kegiatan asuhan
keperawatan sesuai dengan kondisi yang terjadi di ruangan sigma.
3) Berdasarkan hasil observasi
Perencanaan harian
 Pengorganisasian
1) Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara
Perawat pelaksana selalu mengikuti struktur uraian tugas yang diberikan
dari katim.

 Pengarahan
1) Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara
Perawat pelaksana selalu mengikuti operan, pre conference, dan post
conference.
2) Berdasarkan hasil observasi
Operan, pre dan post conference

b. Professional Relationship
1) Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara
a) Perawat pelaksana mengikuti konferensi kasus bersama katim dan karu
b) Perawat pelaksana menggunakan komunikasi tatap muka dan komunikasi
tidak tatap muka dengan lisan dan via telepon (SBAR & TBaK) kepada
staf kesehatan.

c. Patient Care Delivery


1) Berdasarkan hasil kuesioner
a) Perawat pelaksana manangani patient safety
b) Perawat pelaksana mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan
keperawatan.
c) Perawat pelaksana melakukan komunikasi terapeutik ke pasien jiwa.
d) Perawat pelaksana melakukan dan mengawasi pemberian obat kepada
pasien.
e) Perawat pelaksana memberikan tanda untuk pasien yang memiliki riwayat
jatuh atau resiko jatuh
f) Perawat pelaksana melakukan pengurangan resiko jatuh dan infeksi
terhadap pasien
g) Perawat pelaksana mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien.
h) Perawat pelaksanan mampu melakukan asuhan keperawatan kepada pasien
jiwa.
i) Perawat pelaksana memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk
prencanaan pulang pasien.
2) Berdasarkan hasil wawancara
a) Perawat pelaksana mengatakan menangani patient safety, jika ada yang
mengalami insiden seperti terluka langsung di obati oleh perawat
pelaksana.
b) Perawat pelaksana mengatakan melakukan identifikasi pasien sebelum
melakukan asuhan keperawatan.
c) Perawat pelaksana mengatakan ketika berkomunikasi dengan pasien selalu
menggunkakan komunikasi terapeutik.
d) Perawat pelaksana mengatakan ketika memberi obat kepasien selalu di cek
terlebih dahulu.
e) Perawat pelakanan mengatakan memberikan dan memakaikan baju kepada
pasien jiwa yang memiliki riwayat jatuh atau beresiko jatuh.
f) Perawat pelaksana melakukan pengurangan resiko jatuh dan infeksi
terhadap pasien dengan memberi tanda sperti lantai licin dan juga
melakukan cuci tangan untuk pengurangan infeksi.
g) Perawat pelaksana selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien.
h) Perawat pelaksana mengatakan adanya jadwal Perawatan Diri untuk pasien
jiwa seperti mencukur kumis, kebersihan kuku, gigi dan rambut setiap 1
minggu sekali.
i) Perawat pelaksanan mampu melakukan asuhan keperawatan kepada pasien
jiwa.
j) Perawat pelaksana memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk
prencanaan pulang pasien.
k) Perawat pelaksana mengatakan mengikuti dan melaksanakan kegiatan
TAK dan penkes yang dilakukan oleh karu dan katim di ruangan sigma.
3) Berdasarkan hasil observasi
a) Perawat pelaksana menangani patient safety dengan mengawasi dan
mengingatkan pasien untuk berhati-hati dalam melakukan perawatan diri
yang dinama terdapat benda benda seperti pencukuran yang bisa melukai
diri pasien. Ketika melaksanakan perawatan diri yaitu mencukur kumis ada
salah satu pasien yang terluka akibat pisau cukur dan perawat pelaksana
langsung melakukan perawatan luka ke pasien tersebut.
b) Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

c) Edukasi kepada pasien dan keluarga


d) Jadwal pembagian tugas Penkes dan TAK

e) Melakukan asuhan keperawatan TAK

f) Melakukan asuhan keperawatan PENKES

Pend
idikan kesehatan personal hygiene pada hari/tanggal Senin, 14 Agustus
2023
H. Kajian Data Proses Asuhan Keperawatan
1. Proses Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Berdasarkan 19 list pasien yang di observasi dari tanggal 07-09 Agustus 2023
didapatkan data sebagai berikut:
1) Format pengkajian yang baku dan sistematis sudah tersedia pada setiap status
pasien yaitu SOP & SAK.
2) Dari hasil studi dokumentasi format pengkajian terisi lengkap.
b. Diagnosa
Berdasarkan 19 list pasien yang di observasi didapatkan data sebagai berikut:
1) Dalam merumuskan diagnosa keperawatan jiwa perawat menegakkan
berdasarkan kondisi pasien.
c. Perencanaan
Berdasarkan 19 list pasien yang di observasi didapatkan data sebagai berikut:
1) Membuat perencanaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh rumah sakit dan sesuai
dengan kebutuhan pasien.
2) Perencanaan diisi setiap hari
d. Implementasi
Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil implementasi:
1) Perawat merespon dengan segera bila ada keluhan dari pasien
2) Implementasi dilakukan sesuai perencanaan.
e. Evaluasi
Berdasarkan 13 responden yang mengisi evaluasi, evaluasi diisi dengan lengkap :
1) Evaluasi hasil menggunakan SOAP
2) Berdasarkan hasil observasi dari tanggal 07-09 Agustus 2023 pendokumentasian
askep rapi, lembar catatan dokter diisi setiap 1 hari per list pasien.
BAB III
HASIL KAJIAN
KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN RUANG SIGMA

A. ANALISA DATA

No Data Masalah
1. Data Subjektif : Belum optimalnya
Hasil wawancara Management Approach
a. Karu mengatakan bahwa Visi dan Misi masih belum diruangan SIGMA
diperbaharui. dikitkan dengan :
b. Karu mengatakan belum diperhabaruinya struktur a. Perencanaan yaitu
organisasi di ruangan sigma. belum di
c. Karu mengatakan untuk staf diruangan yang sebagai perbaharuinya visi
pegawai lama telah memahami bagaimana patient dan misi diruangan
safety tetapi untuk staf pegawai baru karu sigma.
mengatakan belum adanya diberikan pengetahuan b. Pengorganisasian
tentang patient safety tersebut. yaitu belum
Data Objektif : diperbaharuinya
Hasil kuesioner struktur organisasi
a. Karu menerapkan Visi dan Misi Ruangan dengan kepengurusan yang
baik. baru.
b. Karu menyusun struktur organisasi ruangan sigma. c. Pengendalian yaitu
c. Karu, katim dan PP mengawasi dan menangani kurangnya
patient safety dengan kejadian insiden. pengetahuan tentang
Hasil observasi patient safety
a. Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 09
agustus 2023 didapatkan vissi dan misi ruangan
sigma.
b. Struktur organisasi ruangan sigma beum di
perbaharui
c. Untuk staf pegawai baru belum diberikan
pengetahuan tentang patient safety
2. Data Subjektif : Belum optimalnya
Hasil wawancara Compensatory Reward
a. Karu mengatakan belum mempunyai reward kepada
perawat yang terbaik dalam menjalankan tugas.
b. Karu mengatakan belum adanya format penilaian
kinerja Karu, Katim dan Perawat Pelaksana.
c. Karu dan katim mengatakan bentuk penghargaan
yang diberikan yakni berupa ucapan secara verbal
kepada perawat yang terbaik dalam menjalankan
tugas.
Data Objektif :
Hasil kuesioner
Karu tidak pernah melakukan penilaian kinerja dengan
katim dan PP sesuai jadwal.
Hasil observasi
Berdasaran observasi dari tanggal 08-09 Agustus 2023
belum ditemukan format penilaian kinerja untuk karu,
katim dan perawat pelaksana.
3. Data Subjektif: Belum optimalnya
Hasil wawancara Patient Care Delivery
Karu mengatakan dalam 1 minggu dari tanggal 07-12 khusunya terkait
agustus 2023 ini belum teraksankannya Pendidikan Pendidikan kesehatan.
kesehatan kepada pasien jiwa dikarenakan karu
mempunyai kesibukan rapat dan juga kurangnya media
pendidikan kesehatan di ruangan sigma. Serta karu tidak
mendelegasikan pendidikan kesehatan kepada Katim.
Data Objektif:
Hasil kuesioner
Karu, katimdan PP selalu mampu melakukan asuhan
keperawatan pada pasien jiwa.
Hasil observasi
Hasil observasi yang dilakukan dalam 1 minggu dari
tanggal 07-12 agustus 2023 ini belum terlaksanakannya
Pendidikan kesehatan kepada pasien jiwa dikarenakan
karu mempunyai kesibukan rapat dan juga kurangnya
media pendidikan kesehatan di ruangan sigma. Serta
karu tidak mendelegasikan pendidikan kesehatan kepada
Katim.
B. ANALISA SWOT

No MASALAH S (STRENGH) W (WEAK) O (OPPORTUNITY) T (TREAD)


KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
1. Management Approach a. Adanya a. Diruangan
fasilitas a. Adanya anggaran RS a. Adanya program
diruangan SIGMA SIGMA visi dan
penunjang yang untuk akreditas RS
dikitkan dengan : misi belum
memadai seperti mengdakan/memfasili dimana MPKP
a. Perencanaan yaitu diperbaharui.
computer, printer, alat tasi barang diruangan sebgai salah satu
belum di tulis dan sebagainya. b. Ada mahasiswa/siswa penilaiannya.
perbaharuinnya visi b. Penyusunan visi dan keperawatan yang b. Terganggunya pola
dan misi diruangan misi dapat melaksanakan alur manajemen
sigma. disesuaikan dengan praktik/magang untuk
pedoman MPKP. meningkatkan sistem
manajemen di
ruangan
b. Pengorganisasian Penyusunan struktur Diruangan sigma a. Adanya anggaran RS
yaitu belum organisasi sudah ada terdapat poster untuk
memiliki SOP yang dapat struktur organisasi
diperbaharuinya mengdakan/memfasil
disesuaikan dengan yang jelas namun itasi barang
struktur organisasi pedoman MPKP. belum di diruangan.
kepengurusan yang perbaharui. b. Ada mahasiswa/siswa
baru. keperawatan yang
melaksanakan
praktik/magang untuk
meningkatkan sistem
manajemen di
ruangan
c. Pengendalian yaitu Sudah Karu mengatakan Staf baru dan mahasiswa Tuntunan dari
terdapatnya
kurangnya untuk untuk staf diberikan pengetahuan masyarakat untuk
identifikasi tentang
pengetahuan tentang pasien pegawai baru tentang patient safety pelayanan
resiko jatuh
patient safety belum adanya sehingga dapat keperawatan yang
dengan memberi tanda
diberikan membantu penurunan lebih professional dan
stiker merah di bajunya.
pengetahuan insiden/kejadian pada berkualitas.
tentang patient pasien
safety tersebut.
2. Belum optimalnya Berdasarkan wawancara Kepala ruangan a. Adanya anggaran RS a. Adanya program
Compensatory Reward yang dilakukaan belum belum menerapkan untuk pemberian akreditas RS
Diruang SIGMA mempunyai reward dan melaksanakan reward dimana MPKP
kepada pegawai ruangan. program pemberian b. Ada mahasiswa/siswa sebagai salah satu
reward kepada keperawatan yang penilaiannya
perawat di ruang melaksanakan b. Tuntunan dari
sigma dan belum praktik/magang untuk masyarakat untuk
mempunyai meningkatkan sistem pelayanan
penilaian kinerja manajemen di keperawatan yang
untuk katim dan PP ruangan lebih professional
dan berkualitas.
c. Perawat tidak
termotivasi untuk
bekerja secara
optimal karena
tidak adanya
pemberian reward
3. Belum optimalnya Patient Karu, katim dan perawat Belum adanya a. Adanya kebijakan a. Adanya program
Care Delivery khusunya pelaksana mengatakan terlaksanakannya untuk para staff akreditas RS
terkait Pendidikan ruangan SIGMA penkes sesuai keperawatan agar dimana MPKP
kesehatan. melakukan Pendidikan jadwal yang dapat melaksanakan sebagai salah satu
kesehatan setiap tersedia diruang penkes. penilaiannya.
seminggu sekali. sigma. b. Adanya b. Pelaksanaan
mahasiswa/siswa penkes belum
keperawatan yang sesuai jadwal yang
melaksanakan tersedia di ruangan
praktik/magang untuk sigma sehingga
meningkatkan sistem pemberian kepada
manajemen di pasien tidak
ruangan optimal.
C. Perencanaan/ Planning Of Action (POA)

Penanggung
No Masalah Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Tujuan
Jawab
1. Belum optimalnya 1. Membuat visi Perawat Ruang
1. Hikmahtun a. Tersedinya visi dan
Management Approach dan misi ruangan ruang sigma
Marzilah misi diruangan sesuai
diruangan SIGMA dikitkan sigma
sigma 2. Mega Risky
dengan : MPKP.
2. Membuat Ananda
a. Perencanaan yaitu belum b. Agar struktur
struktur 3. Ayu Fitri
di perbaharuinnya visi dan organisasi organisasi sesuai
misi diruangan sigma. ruangan sigma
b. Pengorganisasian yaitu dengan struktur
dan lembar balik
belum diperbaharuinya organisasi yang
perkenalan diri
struktur organisasi semua perawat sebenarnya
kepengurusan yang baru. ruangan sigma.
diruangan.
c. Pengendalian yaitu Desiminasi ilmu Seluruh Ruang Agar perawat memiliki
1. Elsi haniah
“patient perawat bella sigma
kurangnya pengetahuan tentang pengetahuan dan
2. Devi
di RSJD keterampilan yang baik
tentang patient safety safety” shaver
Provinsi dalam penanganan
3. Nepitri
Jambi patient safety
2. Belum optimalnya a. Membuat format Perawat 1. Dessy erfanti Ruang Meningkatkan motivasi
Compensatory Reward di penilaian kinerja Ruang 2. Aisyah Sigma dalam kinerja perawat
ruang sigma terkait penilaian karu, katim, dan Sigma 3. Sherly
kinerja perawat widyastuti
pelaksana
b. Memberikan
penghargaan
dalam bentuk
piagam dan
souvenir dengan
kategori terbaik
dalam kinerja di
ruang Sigma
yang selanjutnya
bisa dilanjutkan
secara berkala
lalu disesuaiakan
dengan situasi
dan kondisi.
3. Belum optimalnya Patient Membuat media Perawat 1. Dessy erfanti Ruang Agar perawat memiliki
Care Delivery khusunya untuk pendidikan ruang 2. Aisyah sigma pengetahuan dan
terkait Pendidikan kesehatan. kesehatan diruangan sigma 3. Sherly keterampilan yang baik
sigma seperti leaflet widyastuti dan berkualitas dalam
dan lembar balik. memberikan pendidikan
kesehatan pada pasien
jiwa
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, D. (2012). Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika


David, Fred R. (2011). Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: Salemba Medika
Hisyam, M.S. (2010). Analisis SWOT Sebagai Langkah Awal Perencanaan Usaha. Jakarta:
SEM Intitute
Keliat, B. A., dan Akemat. (2014). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Korompis, G. E. C. (2016). Organisasi & Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
Pearce, John A. & Robinson, Richard B. (2013). Manajemen Strategis; Formulasi,
Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.
Rahmiyati, A. (2015). Studi fenomenologi: pengalaman perawat dalam MPKP di rumah
sakit jiwa daerah Dr. Amino Gondhohutomo semarang.jurnal keperawatan.
Rangkuti, Freddy. (2013). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia
Sitorus, R. & Panjaitan, R. (2011). Manajemen keperawatan: manajemen keperawatan di
ruang rawat. Jakarta: Sagung Seto.
Suarli, S. & Bahtiar, Y. (2011). Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis.
Jakarta: Erlangga.
Suni, A. (2018). Kepimpinan dan manajemen keperawatan. Jakarta: Bumi Medika.
Sudarta, I. W. (2015). Manajemen Keperawatan Penerapan Teori Model Dalam Pelayanan
Keperawatan. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Siagian, P Sondang. (2004). Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi Aksara
Supriyanto, Stefanus, Damayanti, & Nyoman A. (2007). Perencanaan dan Evaluasi.
Surabaya: Airlangga University Press

Anda mungkin juga menyukai