Anda di halaman 1dari 65

Oleh :

Ns. Jajang Rahmat S, M.Kep, Sp.Kep.Kom


Ketua PPNI Prov. DKI Jakarta
•  Perawat adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan tinggi keperawatan, baik di
dalam maupun di luar negeri yang diakui
oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (UU no.
38 tahun 2014)
1.  Perawat profesi
q  Ners
q  Ners spesialis
2.  Perawat vokasi

Catatan ; UU No. 36/2014 ttg NAKES tentang


perawat...jenis perawat antara lain perawat
kesehatan masyarakat, perawat kesehatan
anak, perawat maternitas, perawat medikal
bedah, perawat geriatrik dan perawat
kesehatan jiwa.
Memberi pelayanan – asuhan keperawatan
(nursing care), berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan (science and art of nursing),
dan dituntun oleh etika profesi
(profesional ethics)
}  Etika sama pengertiannya dengan moral.
}  Diartikan sebagai tata nilai tentang
bagaimana manusia harus tetap
mempertahankan hidup yang baik, untuk
membentuk tingkah laku yang konstan &
berulang dalam kurun waktu sehingga
menjadi kebiasaan.
}  Kewajiban taat terhadap aturan.
}  Ada aturan organisasi atau
}  Ada aturan profesi.
•  Standard Operational Procedure
•  Kualifikasi tenaga; harus tersertifikasi
•  Hak otonomi pasien ; informed consent
(dewasa, anak).
•  Kewajiban untuk mencegah cedera
•  Kewajiban memberikan kebaikan pada
pasien (rasa sakit, menyelamatkan)
•  Kewajiban untuk merahasiakan (etika &
hukum)
•  Surat keterangan kematian
PERBEDAAN
ETIKA PROFESI vs DISIPLIN PROFESI vs HUKUM
Area Etika Disiplin Hukum

Substansi Masalah moral (baik- Standar profesi/ Pelanggaran hukum


buruk) perilaku pelayanan (benar-salah)

Bentuk Kode etik Peraturan disiplin UU, PP, KEPMEN


profesi
Norma Norma disiplin Pengaturan disiplin Pengaturan norma
internal profesi hukum

Sanksi Moral, hati nurani, Teguran, reekudasi, Penjara, denda, dll


pengucilan pencabutan STR/
SIPP
Ruang lingkup Perilaku profesional Kompetensi Peraturan hukum
pelayanan
keperawatan
Eksekutor Konsil Keperawatan Konsil Keperawatan Hakim
Indonesia Indonesia
MAKSUD PERLUNYA KODE ETIK
KEPERAWATAN
1.  Memberi landasan bagi pengaturan hubungan antara perawat, klien,
sejawat, masyarakat dan profesi.
2.  Mengingatkan perawat tentang tanggung jawab khusus yang mereka
emban bila merawat klien.
3.  Memberi standar sebagai dasar untuk mengeluarkan praktisi
keperawatan yang tidak mengindahkan moral dan untuk membela
praktisi yang dituduh secara tidak adil.
4.  Merupakan landasan untuk kurikulum professional dan untuk
mengorientasi lulusan baru terhadap praktek keperawatan.
5.  Membantu publik (masyarakat umum) untuk mengerti professional.
6.  Menuntun profesi dalam pengaturan diri.

9
8 (delapan) nilai utama sebagai landasan
prinsip-prinsip etika :
1.  Respek
2.  Justice (Keadilan)
3.  Beneficence (berbuat baik) Bagaimana
4.  Otonomi menerapkan &
mengkawal nilai ini
5.  Nonmaleficience (tidak merugikan) sesuai dengan
6.  Veracity (kejujuran) standar ?...ada di
Permenkes No.
7.  Confidentiality (kerahasiaan) 49/2013 ttg komite
8.  Fidelity (menepati janji) keperawatan rumah
sakit

10
}  Keperawatan sebagai profesi
1. Keperawatan
2. Pelayanan Keperawatan
3. Asuhan Keperawatan Praktik
4. Praktik Keperawatan Keperawatan
}  Struktur Pendidikan Tinggi Mandiri
Keperawatan sebagai Pendidikan
Profesi
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

PRAKTIK
ILMU KEPERAWATAN

Pelayanan yang
diselenggarakan oleh
perawat dalam bentuk
asuhan keperawatan

Maka harus ada pergeseran!!!!!

Pelayanan
Pelayanan
Asuhan
Asuhan Medis
Keperawatan
}  UU No. 36 tahun 2009 ttg kesehatan
}  UU no. 44 tahun 2009 ttg rumah sakit
}  UU NO 36 TAHUN 2014 TTG TENAGA KESEHATAN
}  UU NO 38 TAHUN 2014 TTG
KEPERAWATAN
}  Permenkes 46 thn 2013 Registrasi tenaga kesehatan
}  Permenkes No. 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan
Rumah Sakit
}  Permenkes 148 thn 2010 ttg ijin penyelenggaraan praktek
perawat
}  KepMenKes no 279 ttg pedoman upaya penyelenggaraan
perkesmas
}  Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 908/MENKES/SK/VII/
2010 ttg pedoman penyelenggaraan keperawatan keluarga
UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

}  Pasal 63 ayat 2


A Penyembuhan peny. dan pemulihan
S kes. Dilakukan dengan
P pengendalian, pengobatan, dan /
E atau perawatan
K
}  Pasal 63 ayat 3
L Pengendalian, pengobatan, dan /
E atau perawatan dapat dilakukan
G berdasarkan ilmu kedokteran dan
A ilmu keperawatan atau cara lain yang
L dapat dipertanggungjawabkan
kemanfaatannya dan keamanannya
UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN (2)

}  Pasal 63 ayat 4


A Pelaksanaan pengobatan, dan /atau
S perawatan berdasarkan ilmu
P kedokteran atau ilmu keperawatan
E hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai
K keahlian dan kewenangan untuk itu

L }  Pasal 63 ayat 5


E Pemerintah dan pemerintah daerah
melakukan pembinaan dan
G pengawasan terhadap pelaksanaan
A pengobatan dan /atau perawatan
L atau berdasarkan cara lain yang
dapat dipertanggungjawabkan
UU NO 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

}  Rumah Sakit mempunyai tugas


A memberikan
S pelayanan kesehatan perorangan secara
P paripurna (pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
E rehabilitatif).
K
}  Organisasi Rumah Sakit paling sedikit
L terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau
Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan
E medis, unsur keperawatan, unsur
G penunjang medis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi
A umum dan keuangan.
L

16
UU NO 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT (2)

A Pasal 13
S Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja
di Rumah Sakit wajib memiliki izin sesuai
P dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
E
K Penjelasan Pasal 13 ayat 2
}  Yang dimaksud dengan tenaga kesehatan
tertentu adalah tenaga perawat, bidan,
L perawat gigi, apoteker, asisten apoteker,
E fisioterapis, refraksionis optisien, terapis
wicara, radiografer, dan okupasi terapis.
G
A }  Yang dimaksud dengan izin adalah izin
kerja atau izin praktik bagi tenaga
L kesehatan tsb

17
Pasal 13 ayat (3) Setiap Tenaga kesehatan
Yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja
sesuai dengan …
◦  Standar profesi
◦  Standar pelayanan rumah sakit
◦  Standar prosedur operasional yang berlaku
◦  Etika profesi
◦  Menghormati hak pasien dan
◦  Mengutamakan keselamatan pasien
UU NO 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN

Pasal 1
A }  Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan
S kepada individu, keluarga, kelompok, atau
P masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun
E sehat.
K
}  Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang
L diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan
Keperawatan.
E
G
}  Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi
A Perawat dengan Klien dan lingkungannya untuk
L mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan
kemandirian Klien dalam merawat dirinya.
19
UU NO 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN
(LANJUTAN)
Pasal 2
A }  Praktik Keperawatan berasaskan:
S perikemanusiaan, nilai ilmiah, etika dan
P profesionalitas, manfaat, keadilan
E pelindungan, kesehatan dan keselamatan
K Klien.
Pasal 18, Ayat 1:
}  Perawat yang menjalankan Praktik
L
Keperawatan wajib memiliki STR.
E
Pasal 19, Ayat 1:
G
}  Perawat yang menjalankan Praktik
A Keperawatan wajib memiliki Izin.
L

20
UU NO 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN
(LANJUTAN)

A Pasal 19:
S }  Ayat 1 à Perawat yang menjalankan
P Praktik Keperawatan wajib memiliki Izin.
E }  Ayat 2 à Izin sebagaimana dimaksud pada
K ayat (1) diberikan dalam bentuk SIPP.
}  Ayat 3 à SIPP sebagaimana dimaksud

L pada ayat (2) diberikan oleh Pemerintah


E Daerah kabupaten/kota atas rekomendasi
pejabat kesehatan yang berwenang di
G kabupaten/kota tempat Perawat
A menjalankan praktiknya.
L

21
UU NO 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN (LANJUTAN)

Pasal 19:
A }  Ayat 4 à Untuk mendapatkan SIPP
S sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
P (2), Perawat harus melampirkan:
E ◦  salinan STR yang masih berlaku;
◦  rekomendasi dari Organisasi Profesi Perawat; dan
K surat pernyataan memiliki tempat praktik atau
surat keterangan dari pimpinan Fasilitas
L Pelayanan Kesehatan.
E Pasal 20:
G }  Ayat 1 à SIPP hanya berlaku untuk 1 (satu)

A tempat praktik.
}  Ayat 2 à SIPP sebagaimana dimaksud
L
pada ayat (1) diberikan kepada Perawat
paling banyak untuk 2 (dua) tempat
22
}  Praktik keperawatan di Rumah Sakit/
Puskesmas (Sarana Kesehatan)
}  Praktik keperawatan di rumah (home care)
}  Praktik keperawatan berkelompok (nursing
home, klinik bersama)
}  Praktik keperawatan perorangan.
1.  pemberi Asuhan Keperawatan;
2.  penyuluh dan konselor bagi Klien;
3.  pengelola Pelayanan Keperawatan;
4.  peneliti Keperawatan;
5.  pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan
wewenang; dan/atau
6.  pelaksana tugas dalam keadaan
keterbatasan tertentu.
}  melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik;
}  menetapkan diagnosis Keperawatan;
}  merencanakan tindakan Keperawatan;
}  melaksanakan tindakan Keperawatan;
}  mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan;
}  melakukan rujukan;
}  memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat
sesuai dengan kompetensi;
}  memberikan konsultasi Keperawatan dan
berkolaborasi dengan dokter;
}  melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan
}  melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada
Klien sesuai dengan resep tenaga medis atau obat
bebas dan obat bebas terbatas.
—  Tugas ;
◦  Pemberi askep
◦  Penyuluh dan konselor klien
◦  Pengelola pelayanan
◦  Peneliti keperawatan
◦  Pelaksana tugas berdasar pelimpahan wewenang
◦  Pelaksana tugas dalam keterbatasan tertentu
—  Tugas secara bersama atau sendiri
—  Pelaksanaan tugas harus bertanggung jawab
dan bertanggung gugat.
—  Wewenang dalam Upaya kesehatan perorangan
◦  Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik
◦  Menetapkan diagnosa keperawatan
◦  Merencanakan tindakan keperawatan
◦  Melaksanakan tindakan keperawatan
◦  Mengevaluasi tindakan keperawatan
◦  Melakukan rujukan
◦  Memberi tindakan gadar sesuai dengan kompetensi
◦  Memberi konsultasi keperawatan dan berkolaborasi
dengan dokter.
◦  Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
◦  Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada
klien sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas
dan bebas terbatas.
—  Wewenang dalam upaya kesehatan masyarakat
◦  Melakukan pengkajian keperawatan kesmas di tingkat
keluarga dan masyarakat.
◦  Menetapkan permasalahan keperawatan kesmas
◦  Membantu penemuan kasus penyakit
◦  Merencanakan tindakan keperawatan kesmas
◦  Melakukan rujukan kasus
◦  Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan kesmas
◦  Menjalin kemitraan dalam perawatan kesmas
◦  Mengelola kasus
◦  Melakukan penatalaksanaan keperawatan komplementer
dan alternatif
}  Wewenang sebagai penyuluh dan konselor
◦  Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik
di tingkat individu dan keluarga serta tingkat
kelompok masyarakat.
◦  Melakukan pemberdayaan masyarakat
◦  Melakukan advokasi dalam perawatan kesmas
◦  Menjalin kemitraan dalam perawatan kesmas
◦  Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
}  Wewenang sebagai pengelola pelayanan
keperawatan
◦  Melakukan pengkajian dan menetapkan
permasalahan
◦  Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
pelayanan keperawatan.
◦  Mengelola kasus
}  Wewenang sebagai peneliti keperawatan
◦  Melakukan penelitian sesuai dengan standar dan
etika
◦  Menggunakan sumber daya pada fasilitas pelayanan
kesehatan atas ijin pimpinan
◦  Menggunakan klien sebagai subjek penelitian
sesuai dengan etika profesi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
}  Melaksanakan tindakan medis sesuai dengan
kompetensinya atas pelimpahan wewenang
delegatif tenaga medis
}  Melakukan tindakan medis dibawah
pengawasan atas pelimpahan wewenang
mandat
}  Memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan program pemerintah.
}  Hanya dapat tertulis medis –
perawat thd suatu tindakan medis
dan dievaluasi pelaksanaannya.
}  Dilakukan secara ; Ayat (4)
◦  Delegatif ; tg jawab berpindah Tindakan medis yang dapat
hanya dapat diberikan kepada dilimpahkan secara delegatif,
perawat profesi atau perawat antara lain adalah menyuntik,
vokasi terlatih sesuai memasang infus, dan
kompetensi yang dibutuhkan.
memberikan imunisasi dasar
sesuai dengan program
◦  atau mandat ; a) oleh medis – pemerintah.
perawat; tindakan medis, b)
dibawah pengawasan, c) tg Ayat (5)
jawab berada pada pemberi Tindakan medis yang dapat
wewenang. dilimpahkan secara mandat,
antara lain adalah pemberian
terapi parenteral dan penjahitan
luka.
—  Hak ...
◦  Memperoleh perlindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai; standar profesi,
standar pelayanan, SPO dan ketentuan per UU an.
◦  Memperoleh informasi yang benar, jelas, jujur dari
klien dan atau keluarga.
◦  Menerima imbalan jasa atas pelayanan keperawatan
yang telah diberikan.
◦  Menolak keinginan klien yang bertentangan dengan
standar (profesi/pelayana/SPO/kode etik) dan per
UU an.
◦  Memperoleh fasilitas kerja sesuai standar.
}  STR dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun
setelah memenuhi persyaratan.
}  Persyaratan sebagaimana dimaksud meliputi:
◦  a. pengabdian diri sebagai tenaga profesi
atau vokasi di bidang kesehatan; dan
◦  b. pemenuhan kecukupan dalam kegiatan
pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau
kegiatan ilmiah lainnya.
}  Jumlah satuan kredit profesi untuk setiap
kegiatan ditetapkan oleh MTKI atas usulan
dari organisasi profesi.
}  Pasal 5
}  Pengabdian diri sebagai tenaga profesi atau
vokasi di bidang kesehatan sebagaimana
dimaksud pada pasal 4 ayat (3) huruf a
dibuktikan dengan:
◦  a. keterangan kinerja dari institusi tempat bekerja,
atau keterangan praktik dari kepala dinas
kesehatan kabupaten/kota;
◦  b. Surat izin Praktik atau Surat Izin Kerja; dan
◦  c. rekomendasi dari organisasi profesi.
}  Pemenuhan kecukupan dalam kegiatan pelayanan,
pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf b
dibuktikan dengan pemenuhan syarat satuan kredit
profesi yang diperoleh selama 5 (lima) tahun yang
ditetapkan oleh organisasi profesi.
}  Pasal 6
}  Dalam hal Tenaga Kesehatan tidak dapat memenuhi
ketentuan persyaratan perpanjangan STR sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), maka Tenaga
Kesehatan tersebut harus mengikuti evaluasi
kemampuan yang dilaksanakan oleh organisasi profesi
bekerja sama dengan MTKI.
}  Tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak
dilingkungan Kementrian Kesehatan RI.
}  STR Bayar Rp. 100.000,-
Kewajiban:
P }  melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai
R dengan standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan
A Perundang-undangan;
K
}  memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik,
T
standar Pelayanan Keperawatan, standar profesi, standar prosedur
I
operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
K
}  merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau

M tenaga kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan
A tingkat kompetensinya;
N }  mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;
D }  memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah
I dimengerti mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau
R keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya;
I }  melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga
kesehatan lain yang sesuai dengan kompetensi Perawat; dan
}  melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah.
39
Hak:
P }  memperoleh pelindungan hukum sepanjang
R melaksanakan tugas sesuai dengan standar
A pelayanan, standar profesi, standar prosedur
K operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-
T
undangan;
I }  memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur
dari Klien dan/atau keluarganya.
K
}  menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan
yang telah diberikan;
M
A
}  menolak keinginan Klien atau pihak lain yang
bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan,
N standar profesi, standar prosedur operasional, atau
D ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan
I }  memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.
R
I

40
•  Komite Keperawatan adalah wadah non-
struktural rumah sakit yang mempunyai fungsi
utama mempertahankan dan meningkatkan
profesionalisme keperawatan melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi
dan pemeliharaan profesi sehingga pelayanan-
asuhan keperawatan kepada pasien diberikan
secara benar (ilmiah) sesuai standar yang baik
(etis) sesuai kode etik profesi serta hanya
diberikan oleh tenaga keperawatan yang
kompeten dengan kewenangan yang jelas.
—  Merupakan kelompok profesi perawat yang
anggotanya terdiri dari perawat yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada direktur, mempunyai
tugas membantu direktur menyusun standar
keperawatan, pembinaan asuhan keperawatan,
melaksanakan pembinaan etika profesi keperawatan
(Kepmendagri nomor 1, 2002).
—  Merupakan perwakilan kelompok profesi perawat,
bertugas membantu direksi rumah sakit dalam
melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika
profesi keperawatan serta pengembangan
professional berkelanjutan (continuing professional
development/ CDP) termasuk didalamnya menentukan
standar asuhan keperawatan.
Komite keperawatan rumah sakit mempunyai
tujuan :
1.  Mewujudkan profesionalisme dalam pelayanan
keperawatan
2.  Memberi masukan kepada pimpinan rumah sakit
berkaitan dengan profesionalisme perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan
3.  Menyelesaikan masalah-masalah terkait dengan
penerapan disiplin-etik perawat
4.  Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
yang hanya diberikan oleh perawat yang
kompeten dan etis sesuai kewenangannya
•  Menjamin •  Audit •  Pembinaa

Sub komite etik dan


disiplin profesi
perawat keperawa n etik
kompete tan •  Pembinaa
n •  Rekomen n disiplin

Sub komite mutu


•  Termasuk dasikan profesi
mahasisw pengemb
Sub komite

a yg angan
kredensial

praktek pofesiona
l
profesi

berkelanj
utan
(CPD)
Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi
seorang perawat yang selanjutnya ditetapkan
kewenangan klinis (clinical privilege) untuk
melakukan tindakan keperawatan sesuai
dengan lingkup praktiknya. Rumah sakit wajib
menetapkan kewenangan klinis tenaga
kesehatan yang memperoleh izin praktik dalam
rangka melaksanakan tata kelola klinis yang
baik (good clinical governance). Kewenangan
klinis harus dirumuskan dalam peraturan
internal keperawatan (Nursing staff by law).
•  Tujuan
Melindungi keselamatan pasien dengan
menjamin bahwa tenaga keperawatan yang
memberikan asuhan keperawatan benar
kompeten dan etis.
•  Tugas sub komite kredensial adalah :
– Menyusun dan membuat daftar kewenangan
klinis sesuai jenjang karir, berdasarkan
masukan dari kelompok staf keperawatan.
– Melakukan assesmen dan pemeriksaan:
Kompetensi, Status kesehatan, Perilaku, Etika
profesi
– Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan
serta memberikan rekomendasi kewenangan
klinik kepada komite keperawatan.
– Melakukan proses kredensial masa berlaku surat
penugasan klinik dan adanya permintaan khusus
dari komite keperawatan.

}  Kewenangan
menilai dan memutuskan kewenangan klinis
yang adekuat sesuai kompetensi yang
dimiliki setiap perawat sesuai jenjang karir.
Dalam rangka menjamin pasien memperoleh
pelayanan asuhan keperawatan berkualitas,
maka perawat sebagai pemberi pelayanan
harus bermutu, kompeten, etis dn
profesional. Perlu dilakukan upaya-upaya
yang terencana dan terarah agar kompetensi
perawat dipertahankan dan dikembangkan.
•  Tujuan
Memastikan kualitas asuhan keperawatan yang
diberikan oleh tenaga keperawatan, benar-benar
sesuai standar melalui penggunaan sumber-
sumber dan evaluasi yang berkesinambungan.
•  Tugas komite mutu profesi adalah :

- Mempersiapkan bahan standar pelayanan


keperawatan dan standar prosedur operasional
yang telah disusun oleh rumah sakit.
- Menyususun data dasar profile perawat sesuai
area praktik.
- Pendataan kompetensi perawat sesuai jenjang
karir pada setiap area praktik keperawatan.
- Mengidentifikasi dan mengevaluasi data PBP
tenaga keperawatan.
- Melakukan audit keperawatan.
- Melakukan koordinasi dengan unit mutu RS,
untuk telaah temuan kualitas sehingga dapat
dilakukan tindak lanjut perubahan mutu.
- Mengadakan pertemuan-pertemuan ilmiah,
pelatihan internal RS, untuk berdasarkan hasil
assesmen kompetensi dan kemajuan IPTEK.
- Mengadakan kegiatan-kegiatan ilmiah,
pelatihan di luar RS bagi perawat sesuai area
praktik pada setiap level jenjang karir.
- Memfasilitasi proses pendampingan
“couch” (preceptorship/ mentorship) selama
melaksanankan praktik keperawatan.
- Mengidentifikasi perubahan-perubahan
kompetensi berdasarkan fakta melalui kaji
ulang.

}  Kewenangan sub komite mutu profesi adalah;


assesmen, mempertahankan dan
mengembangkan mutu profesi setiap tenaga
keperawatan.
Setiap perawat harus memiliki disiplin
profesi yang tinggi dalam memberikan
asuhan keperawatan dengan menerapkan
standar pelayanan, prosedur operasional
serta menerapkan etika profesi dalam
praktiknya.
Profesialisme tenaga keperawatan dapat
ditingkatkan dengan melakukan
pembinaan dan penegakan disiplin
profesi serta penguatan nilai-nilai etik
dalam kehidupan profesi.
q  Tujuan :
- Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh
tenaga keperawatan yang tidak layak.
-  Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan.
q  Tugas
–  Sosialisasi kode etik profesi
–  Melakukan pembinaan etika keperawatan.
–  Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan.
–  Membantu menyelesaikan masalah-masalah
pelanggaran disiplin dan masalah-masalah etik dalam
pelayanan asuhan keperawatan.
–  Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis/surat
penugasan.
–  Memberikan nasehat pertimbangan dalam mengambil
keputusan etis dalam asuhan keperawatan.
}  Kewenangannya ...
◦  Memberikan usul rekomendasi pencabutan
kewenangan klinis tertentu.
◦  Memberikan rekomendasi perubahan rincian
kewenangan klinis.
◦  Memberikan rekomendasi pemberian tindakan
disiplin.
1.  Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi;
–  cek sumber laporan,
–  telaah thd laporan
2.  Membuat keputusan dg tim adhoc.
3.  Tindaklajut thd keputusan; pelanggaran ke OP,
diteruskan ke Direktur & pencabutan kewenangan
klinis.
4.  Pembinaan etik;
–  Terus menerus dlm praktek sehari-hari
–  Susun program pembinaan
–  Metode pembinaan; diskusi, ceramah,
lokakarya, coaching, simposium, bedside
teaching, RDK, dll.
Proses mereview, memverifikasi dan
mengevaluasi dokumen – dokumen. Proses
kredensial menjamin perawat untuk
menentukan apakah yang bersangkutan
layak diberi kewenangan klinis (clinical
privilege) untuk melakukan asuhan
keperawatan di rumah sakit
Proses re-evaluasi oleh suatu rumah sakit
terhadap tenaga perawat yang telah bekerja
dan memiliki kewenangan klinis (clinical
privilege)) dirumah sakit tersebut untuk
menentukan apakah yang bersangkutan
masih layak diberi kewenangan klinis
tersebut untuk suatu periode tertentu.
Surat yang diterbitkan oleh Kepala Rumah
Sakit kepada seorang tenaga keperawatan
untuk melakukan tindakan keperawatan
dirumah sakit tersebut berdasarkan daftar
kewenangan klinis yang ditetapkan
baginya.
 
1.  Melindungi keselamatan pasien dengan
menjamin bahwa tenaga keperawatan yang
memberikan asuhan keperawatan benar
kompeten.
2.  Pengakuan dan penghargaan terhadap praktik
klinik keperawatan yang berada di semua
level.
3.  Pengembangan profesional diri melalui
jenjang karier.
4.  Mendorong perawat klinik terlibat dalam
perkembangan organisasi.
5.  Meningkatkan kepuasan kerja perawat untuk
mengurangi Turn Over.
6.  Perkuatan proses rekuitmen.
a. Menyusun porto folio untuk self evaluasi
perkembangan profesional
b. Menentukan komponen standar kredensial :
v Ijazah
v STR (Surat Tanda Registrasi)
v Sertifikat Pelatihan
v Surat tanda berkelakuan baik atau tidak terlibat
kriminal
v Surat pernyataan memiliki pengetahuan atau
keterampilan khusus yang diuraikan dalam uraian
tugas (bagi perawat yang sudah bekerja)
v Surat penyataan telah menyelesaikan program
orientasi rumah sakit atau orientasi di unit tertentu
v Surat hasil pemeriksaan kesehatan (sesuai
ketentuan)
c. Menentukan tahapan proses kredensial
1. Perawat mengajukan permohonan untuk
memperoleh kewenangan klinis dengan
metode self assessment
2. Sub komite mengkaji dan memberikan
rekomendasi tindakan keperawatan yang
diajukan oleh pemohon.
3. Direktur rumah sakit menerbitkan surat
penugasan
d. Merancang program kredensial sesuai dengan
jenjang kompetensi keahlian.
e. Menentukan jenis pelatihan dan pendidikan
formal
yang dapat diakui untuk menunjang kompetensi.
f. Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan
serta memberikan rekomendasi kewenangan
klinik
kepada komite keperawatan.
g. Melakukan pemulihan kewenangan klinik.
h. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai
waktu yang ditetapkan.
}  UU Keperawatan SUDAH di SYAH kan untuk
lebih memberikan otonomi hakekat profesi
mengontrol anggotanya.
}  Penerapan jenjang karir perawat benar-benar
diterapkan sebagai bukti profesi perawat
semakin berkembang
}  Eksistensi dan kemandirian perawat lebih
nyata dirasakan oleh pasien dan masyarakat.
}  Kesejahteraan perawat meningkat.
TERIMA KASIH

65

Anda mungkin juga menyukai