Anda di halaman 1dari 44

 

KELOMPOK III

MAKALAH

KONDISI YANG MELEMAHKAN PERTAHANAN PEJAMU MELAWAN

MIKROORGANISME DAN INFEKSI OPORTUNISTIK

Oleh

RAHMAT SAN DI : 14220160028

SANDI KURNIAWAN : 1
144220160011

URWAHWASTU
URWAHWASTU ADIGUNA : 14220160025

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2017
 

KATA PENGANTAR

Pu
Puji
ji syuk
syukur
ur ke
keha
hadi
dira
ratt Tuha
Tuhan
n Yang
Yang Maha
Maha Kuas
Kuasa
a at
atas
as sega
segala
la li
limp
mpah
ahan
an

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan


menyelesaikan

 penyusunan makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan II. Makalah ini berisikan tentang

ko
kond
ndis
isii ya
yang
ng mele
melema
mahk
hkan
an pert
pertah
ahan
anan
an peja
pejamu
mu mela
melawa
wan
n mikro
mikro or
orga
gani
nism
sme
e dan

infeksi oportunistik, diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada

kita semua.

Dalam menyelesaikan
menyelesaikan makalah ini, banyak kesulitan yang saya hadapi.

 Namun
Namun berkat
berkat bimbingan
bimbingan dari Dosen,
Dosen, sehingga
sehingga makalah
makalah ini dapat terseles
terselesaika
aikan
n

tepat pada waktunya.

Saya menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum

seberapa dan masih banyak belajar dalam membuat makalah. Oleh karena itu, saya

sa
sanga
ngatt meng
mengha
hara
rapka
pkan
n ad
adan
anya
ya kritik
kritik dan sara
saran
n yang
yang positi
positiff agar
agar maka
makala
lah
h in
inii

menjadi lebih baik dan berdaya guna. Harapan saya, mudah-mudahan


mudah-mudahan makalah ini

dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

i |  I  L   M   U   D   A   S  A  R K  E P  E R A  W   A  T   A   N


N   I 
 

KATA PENGANTAR

Pu
Puji
ji syuk
syukur
ur ke
keha
hadi
dira
ratt Tuha
Tuhan
n Yang
Yang Maha
Maha Kuas
Kuasa
a at
atas
as sega
segala
la li
limp
mpah
ahan
an

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan


menyelesaikan

 penyusunan makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan II. Makalah ini berisikan tentang

ko
kond
ndis
isii ya
yang
ng mele
melema
mahk
hkan
an pert
pertah
ahan
anan
an peja
pejamu
mu mela
melawa
wan
n mikro
mikro or
orga
gani
nism
sme
e dan

infeksi oportunistik, diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada

kita semua.

Dalam menyelesaikan
menyelesaikan makalah ini, banyak kesulitan yang saya hadapi.

 Namun
Namun berkat
berkat bimbingan
bimbingan dari Dosen,
Dosen, sehingga
sehingga makalah
makalah ini dapat terseles
terselesaika
aikan
n

tepat pada waktunya.

Saya menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum

seberapa dan masih banyak belajar dalam membuat makalah. Oleh karena itu, saya

sa
sanga
ngatt meng
mengha
hara
rapka
pkan
n ad
adan
anya
ya kritik
kritik dan sara
saran
n yang
yang positi
positiff agar
agar maka
makala
lah
h in
inii

menjadi lebih baik dan berdaya guna. Harapan saya, mudah-mudahan


mudah-mudahan makalah ini

dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.


 

Daftar Isi

KATA PENGANTAR...........
PENGANTAR....................
...................
....................
...................
....................
....................
...............................i
......................i

DAFTAR ISI.................
ISI...........................
...................
...................
....................
....................
...................
.......................................ii
..............................ii

BAB I PENDAHULUAN.....
PENDAHULUAN...............
....................
...................
....................
....................
...................
...........................
.....................
....11

A. Latar Belakang..............
Belakang.......................
....................
....................
...................
....................
...................
..........................1
.................1

B. Rumusan Masalah.............
Masalah......................
....................
....................
...................
....................
...................
......................2
.............2

C. Tujuan Penulisan.............
Penulisan........................
....................
...................
....................
....................
....................
.......................2
.............2

BAB II PEMBAHASAN..........
PEMBAHASAN...................
....................
....................
...................
....................
...................
...........................3
..................3

A. Mekanisme Pertahanan
Pertahanan Tubuh
Tubu h Terhadap Bakteri..................................3
Bakteri..................................3

B. Infeksi Bakteri Ekstraseluler...........


Ekstraseluler.....................
....................
..............................................8.
....................................8.

C. Infeksi Bakteri Intraseluler...........


Intraseluler......................
....................
....................
....................
.............................16
....................16

D. Pengertian Infeksi Oportunistik ( IO )...........


)....................................................17
.........................................17

E. Dasar IO...............
IO.........................
....................
...................
....................
....................
...................
...................................18
.........................18

F. Jenis – jenis IO.........................................................................................20

BAB III PENUTUP...


PENUTUP.............
...................
....................
....................
...................
....................
...................
................................35
.......................35

A. Simpulan.....
Simpulan...............
....................
...................
....................
....................
...................
....................
...................
........................
...............35
35

B. Saran.....
Saran...............
....................
...................
....................
....................
...................
...................
...................
...............................35
.....................35

DAFTAR PUSTAKA............
PUSTAKA......................
....................
...................
...................
....................
....................
..............................36
....................36

ii |  I  L   M   U   D   A   S  A  R K  E P  E R A  W   A  T   A   N   I 


 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh
Tubuh manusi
manusia
a tid
tidak
ak mung
mungki
kin
n te
terhi
rhind
ndar
ar da
dari
ri li
ling
ngku
kunga
ngan
n ya
yang
ng

menga
mengandu
ndung
ng mikrob
mikroba
a patoge
patogen
n di seke
sekelil
liling
ingnya
nya.. Mikrob
Mikroba
a tersebut
tersebut dapat
dapat

menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada bersifat

 poligenik dan kompleks. Oleh karena


k arena itu respons imun tubuh manusia terhadap

 berbagaii macam mikroba


 berbaga mikr oba patogen
pato gen juga berbeda.
berb eda. Umumnya
Umumn ya gambaran
gamb aran biologik spesifik 

mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan


berperan untuk

 proteksi. Begitu juga respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraselular a
attau

 bakteri intraselular mempunyai karakteristik tertentu


tertent u pula
pul a Tubuh
manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari,

dan polusi.

Pertahanan oleh diperantarai sel T 


T   (Celluar Mediated Immunity, CMI) sangat
CMI) sangat

 penting dalam mengatasi


mengatasi organisme
organisme intraseluler.
intraseluler. Sel T CD4
CD4 akan berikatan dengan

 partikel antigen yang dipresentasikan melalui MHC II pada permukaan makrofag

ya
yang
ng teri
terinf
nfek
eksi
si bakte
bakteri
ri intr
intras
asel
elul
uler
er.. Sel T he
helpe
lperr (T
(Th1
h1)) ini akan
akan meng
mengel
elua
uark
rkan
an

si
sito
toki
kin
n IFN
IFN γ yang
yang ak
akan
an menga
mengakt
ktiv
ivas
asii makr
makrof
ofag
ag da
dan
n memb
membun
unuh
uh or
orga
gani
nism
sme
e

intraseluler, terutama melalui pembentukan oksigen reaktif intermediat (ROI)

dan nitrit oxide (NO).


(NO). Selanjutnya makrofag tersebut akan mengeluarkan
mengeluarkan lebih

 banyak
banyak substansi
substansi yang berperan
berperan dalam reaksi
reaksi inflamasi
inflamasi kronik. Selain
Selain itu juga

terjadi lisis sel yang diperantarai oleh sel T CD8.

Infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi yang ambil kesempatan (‘opportunity’)

yang disediakan oleh kerusakan


kerusakan pada sistem kekebalan
kekebalan tubuh untuk menimbulkan
menimbulkan

 penyakit. Kerusakan pada sistem kekebalan tubuh ini adalah salah satu akibat dari

infeks
infeksii HIV,
HIV, dan me
menja
njadi
di cukup
cukup ber
berat
at se
sehin
hingga
gga IO timbul
timbul rat
rata-r
a-rata
ata 7-10
7-10 tahun
tahun

setelah kita terinfeksi HIV.

 1 |  I  L   M   U   D   A   S  A  R K  E   P  E  R A  W   A  T   A   N


N   I  I
 

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mekanisme
mekanisme sistem bakteri ekstraseluler?
ekstraseluler?

2. Apa pengertian Infeksi Oportunistik?

C. Tujuan

1. Dapat menjelaskan mekanisme sistem


sis tem bakteri
bakte ri ekstr
ekstras
asel
elul
uler
er 2.

Mengetahui tentang infeksi oportunistik

2 |  I  L   M   U   D   A   S  A  R K  E P  E R A  W   A  T   A   N


N   I  I
 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mekanisme Pertahanan Tubuh Terhadap Bakteri

Tub
ubuh
uh manusia ti
tida
dak
k mungki
ngkin
n te
terrhi
hind
nda
ar da
dari
ri li
ling
ngk
kun
ung
gan yang

menga
mengandu
ndung
ng mikrob
mikroba
a patoge
patogen
n di seke
sekelil
liling
ingnya
nya.. Mikrob
Mikroba
a tersebut
tersebut dapat
dapat

menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada bersifat

 poligenik dan kompleks. Oleh karena


k arena itu respons imun tubuh manusia terhadap

 berbagai macam mikroba patogen juga berbeda. Umumnya gambaran biologik spesifik

mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan


berperan untuk

 proteksi. Begitu juga


juga respon imun terhadap bakteri
bakteri khususnya bakteri ek
ekstraselular a
attau

 bakteri intraselular
intraselular mempunyai
mempunyai karakteristik
karakteristik tertentu pula

Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit,
radiasi matahari, dan polusi. Stres emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah

tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi

oleh sistem pertahana


pertahanan
n tubuh, sistem kekebalan
kekebalan tubuh,
tubuh, terutama
terutama makrofag,
makrofag, dan

cukup
cukup lengka
lengkap
p kebutu
kebutuhan
han gizi
gizi untuk
untuk menja
menjaga
ga keseha
kesehatan
tan.. Keleb
Kelebiha
ihan
n tanta
tantanga
ngan
n

negatif, bagaimanapun, dapat menekan sistem pertahanan tubuh, sistem kekebalan

tubuh, dan mengakibatkan berbagai penyakit fatal.

Penerapan
Penerapan kedokteran klinis saat ini adalah untuk mengobati penyakit saja.

Infe
Infeks
ksii bak
bakter
terii dil
dilaw
awan
an de
denga
ngan
n an
anti
tibi
bioti
otik,
k, infek
infeksi
si virus
virus de
denga
ngan
n an
anti
tivi
viru
russ dan

infeksi parasit dengan antiparasit terbatas obat-obatan yang tersedia. Sistem

 pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, depresi disebabkan oleh stres emosional

diobat
diobatii den
dengan
gan antide
antidepre
presa
san
n atau
atau obat penen
penenang
ang.. Kekeb
Kekebala
alan
n depresi
depresi diseba
disebabka
bkan
n

oleh kekurangan gizi jarang diobati sama sekali, bahkan jika diakui, dan kemudian
kemudian

oleh saran untuk mengkonsumsi makanan yang lebih sehat.

Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanism


mekanisme
e pada organisme yang

melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan

membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini mendeteksi berbagai macam

 3 |  I  L   M   U   D   A   S  A  R K  E   P   E  R A  W   A  T   A   N   I  I


 

 pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi,

 bakteri, virus sampai cacing parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan

memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat

 berfungsi seperti biasa. Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan

memiliki cara baru agar dapat menginfeksi organisme.

Untuk selamat
selamat dari
dari tantanga
tantangan
n ini, beber
beberapa
apa mekan
mekanisme
isme telah
telah berevolu
berevolusi
si

yang menetralisi
sirr patoge
ogen. Bahk
hka
an organisme un
uniiselu
lullar seperti bakteri

dim
dimusna
usnahk
hka
an oleh
oleh si
sist
stem
em enzi
enzim
m yang
yang mel
eliindun
ndungi
gi te
terh
rhad
adap
ap infe
infeks
ksii vir
virus.
us.

Mekan
Mekanism
isme
e im
imun
un la
lainny
innya
a yang
yang berevo
berevolus
lusii pada
pada eukar
eukariot
iota
a kuno
kuno dan te
tetap
tap pada
pada

keturunan
keturunan modern, seperti tanaman,
tanaman, ikan, reptil dan serangga. Mekanisme tersebut

term
termas
asuk
uk pe
pepti
ptida
da an
anti
timi
mikr
krobi
obial
al ya
yang
ng dise
disebut
but de
defe
fens
nsin
in,, fa
fago
gosi
sito
tosi
sis,
s, dan si
sist
stem
em

komplemen. Mekanisme yang


yang lebih berpengalaman berkembang
berkembang secara relatif

 baru-baru ini, dengan adanya evolusi vertebrata. Imunitas vertebrata seperti

manusia berisi banyak


bany ak jenis protein,
protein , sel, organ tubuh dan jaringan yang

 berintera
berinteraksi
ksi pada jaringan yang rumit dan dinami
dinamin.
n. Sebagai bagian
bagian dari respon
respon

imun yang lebih kompleks


k ompleks ini,
ini , sistem vertebrata mengadaptasi untuk mengakui

  patogen khusus secara lebih efektif. Proses adaptasi membuat memori imunologis

dan membuat perlindungan yang lebih efektif selama pertemuan di masa depan

de
deng
nga
an patogen tersebu
butt. Pros
Prose
es im
imun
unit
ita
as yang di
dite
teri
rim
ma ada
dala
lah
h ba
bassis da
dari
ri

vaksinasi.

  Respons pejamu yang terjadi juga tergantung dari jumlah mikroba

yang masuk. Mekanisme pertahanan tubuh dalam mengatasi


mengatasi agen yang
 berbahaya meliputi

1. Pertahanan
Pertahanan fisik dan kim
kimiaw
iawi,
i, seperti kulit, sekresi asam lemak dan asam

laktat melalui kelenjar keringat, sekresi lendir, pergerakan silia, sekresi

air mata, air liur, urin, asam lambung serta lisosom dalam air mata

2. Si
Simb
mbio
iosi
sis
s den
dengan
gan ba
bakt
kter
erii fl
flora
ora no
norm
rmal
al yan
yang
g me
memp
mpro
rodu
duksi
ksi zat ya
yang
ng

dapat mencegah invasi mikroorganisme

4 |  I  L   M  U   D   A   S  A  R K  E P  E R A  W   A  T   A   N


N   I  I
 

3. Innat
nnate
e immunity (mek
(mekani
anisme
sme non-
no n-sp
spes
esif
ifik
ik),
), se
sepe
pert
rtii sel
se l polimorfonuklear (PMN)

dan makrof
makrofag,
ag, aktiva
aktivasi
si komple
kompleme
men,
n, sel mast,
mast, protein
protein fase
fase akut,
akut,

interferon, sel NK   (natural killer) dan


killer) dan mediator eosinofil

4.   Imunitas
Imunitas spe
spesi
sifi
fik
k , yang terdiri dari
d ari imunitas humoral dan seluler. Secara
umum pengontrolan infeksi intraselular seperti infeksi virus, protozoa,

 jamur
jamur dan beberapa
beberapa bakteri
bakteri intrasel
intraselular
ular fakultat
fakultatif
if ter
terutama
utama membutuhk
membutuhkan
an

imunitas yang diperani ol


ole
eh sel yang dinamakan imunitas selular,

sedan
sedangka
gkan
n bakte
bakteri
ri ekstra
ekstrasel
selula
ularr dan toksin
toksin membu
membutuh
tuhkan
kan imunit
imunitas
as yang
yang

diperani ol
ole
eh ant
ntiibodi yang dinamakan imunitas humoral. Secara

keseluruhan pertahanan
pertahanan imunologik dan nonimunologik (nonspesifik)

 bertanggun
bertanggung
g jawab
jawab bersam
bersama
a dalam
dalam pengontrol
pengontrolan
an terjadinya
terjadinya penyakit
penyakit

infeksi.

  Invasi Patogen

Keberhas
Keberhasilan
ilan patogen
patogen bergantung
bergantung pada kemampua
kemampuannya
nnya untuk menghinda
menghindarr dari

respon
respon imun. Patogen telah mengemba
mengembangka
ngkan
n bebe
beberapa
rapa metode yang menyebab
menyebabkan
kan

mereka
mereka dapat
dapat mengi
menginfe
nfeksi
ksi se
seme
menta
ntara
ra patoge
patogen
n menghi
menghinda
ndari
ri ke
kehan
hancur
curan
an akibat
akibat

sistem
sistem imun.Ba
imun.Bakter
kterii sering
sering men
menemb
embus
us perisai
perisai fisik
fisik dengan
dengan mengelu
mengeluarka
arkan
n enzim
enzim

yang mendalami isi perisai, contohnya dengan menggunakan sistem tipe II sekresi.
sekresi.

Sebagai kemungkinan, patogen dapat menggunakan sistem tipe III sekresi.


sekresi. Mereka

dapat memasukan
memasukan tuba palsu pada sel, yang menyediakan saluran langsung untuk

 protein agar dapat bergerak dari patogen ke pemilik tubuh; protein yang dikirim

melalui tuba sering digunakan untuk mematikan pertahanan.


pertahanan.

Strategi
Strategi menghindar
menghindarii digunakan
digunakan oleh beberapa
beberapa patogen untuk
untuk mengela
mengelakan
kan

si
sist
stem
em imun
imun ba
bawa
waan
an ad
adal
alah
ah repli
replikas
kasii intr
intras
asel
elul
ular
ar (j
(juga
uga di
dise
sebu
butt pa
pato
toge
gene
nesi
siss

intraselular). Disini, patogen mengeluarkan mayoritas lingkaran hidupnya kedalam

sel
sel yang
yang dil
dilin
indu
dung
ngii da
dari
ri kont
kontak
ak langs
langsun
ung
g de
deng
ngan
an sel
sel imun
imun,, an
anti
tibo
bodi
di dan

komplemen. Beberapa contoh patogen intraselular termasuk virus, racun makanan,

 bakteri   Salmonella 
 bakteri Salmonella dan parasit eukariot yang menyebabkan malaria (  Plasmodium

  falciparum)
falciparum) dan leismaniasis (  Lei
eisshman
hmaniia sp
spp.
p.)). Bakteri lain,

 5 |  I  L   M   U   D   A   S  A  R K  E   P  E  R A  W   A  T   A   N   I  I


 

sepert
pertii  Mycobacteri
 Mycobacterium
um tuberculosis,
tuberculosis, hid
hidup
up di
dida
dala
lam
m kap
kapsu
sull pr
prot
otek
ekti
tiff ya
yang
ng

mence
mencegah
gah lis
lisis
is oleh
oleh komple
kompleme
men.
n. Banya
Banyak
k pato
patogen
gen menge
mengelua
luarka
rkan
n se
senya
nyawa
wa yang
yang

mengurang
mengurangii respon
respon imun atau mengarah
mengarahkan
kan respon
respon imun ke arah yang

salah. Beberapa bakteri membentuk


membentuk biofilm untuk melindu
melindungi
ngi diri mereka dari sel

dan protei
protein
n siste
sistem
m imun.
imun. Biofilm
Biofilm ada pada banyak
banyak infeksi
infeksi ya
yang
ng berhas
berhasil,
il,

seperti Pseudomonas
seperti Pseudomonas aeruginosa kronik 

dan   Burkho
dan Burkholde
lderia
ria cenoc
cenocepa
epaci
cia
a karakteristik 

infeksi sistik fibrosis. Bakteri lain menghasilkan protein

 permukaa
permukaan
n yang melilit
melilit pada antibodi, mengubah
mengubah mereka
mereka menjadi
menjadi tidak efektif;

contoh
cont termasuk  Streptococcus (p
oh termasuk  (pro
rote
tein
in G), Staphy
Staphylococ
lococcus
cus aureus
aureus (prot
(protein
ein A),

dan   Peptostreptococcus magnus (protein


dan magnus (protein L).

Bakteri, d ar i k a ta Latin  bacterium(jamak,


bacterium(jamak,   bacteria)
bacteria), ada
dala
lah
h kelompok

terbanyak dari
da ri organis
org anisme
me hidup.
hid up. Mereka sangatla
sang atlah
h keci
ke cill (mikrosk
(mik roskopik
opik)) dan

kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana

tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan

kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut


lanju t dalam artikel mengenai
mengenai

 prokar
prokariot
iota,
a, karena
karena bakte
bakteri
ri merup
merupaka
akan
n prokar
prokariot
iota,
a, untuk
untuk membe
membedak
dakan
an mere
mereka
ka

de
denga
ngan
n or
orga
gani
nism
sme
e yang
yang me
memi
mili
liki
ki sel le
lebih
bih kompl
komplek
eks,
s, diseb
disebut
ut eu
euka
kari
riot
ota.
a. Is
Isti
tila
lah
h

“bakteri” telah diterapkan


diterapk an untuk semua prokariota
prokario ta atau
ata u untuk kelompok besar me
mereka,

tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.

Bakte
Bakteri
ri adalah
adalah yang
yang paling
paling berke
berkelim
limpah
pahan
an dari
dari se
semua
mua organi
organisme
sme.. Mereka
Mereka

tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme
lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya

hanya
hanya ber
beruku
ukura
ran
n 0,5-5
0,5-5 μm,
μm, meski
meski ada jenis
jenis dapat
dapat menja
menjangka
ngkau
u 0,3 mm dalam
dalam

diamete
diameterr (Thiomargarita
Thiomargarita).
). Me
Merek
reka
a umumn
umumnya
ya memil
memiliki
iki dindin
dinding
g sel,
sel, se
seper
perti
ti sel

tumbuhan
tumbuhan dan jamur,
jamur, tetapi
tetapi dengan
dengan komposisi
komposisi sangat
sangat berbeda
berbeda (peptidogli
(peptidoglikan).
kan).

Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari

flagela kelompok lain.

 
6 |  I  L   M   U   D   A   S  A  R K  E P  E R A  W   A  T   A   N   I 
 

SPECIFIC ATTACHMENTS OF BACTERIA TO HOST CELL OR TISSUE

SURFACES

Atachmen
Adhesin Recepor sie Disease

Amino
 Streptococcus Pharyngeal of
Pharyngeal
 yogenes Proein F erminus epihelium Sore hroa

bronecn

 Streptococcus Glycosyl Salivary Pellicle of Denal


mutans
ransferase glycoproein ooh caries

Buccal
 Streptococcu
Streptococcus
s
Lipoeichoic acid Unknown epiheliumof
ongue None
 salivari us

N-

 Streptococcus Cell-bound aceylhexosami M


Mu
ucosal
neumoniae Pneumonia
proein ne-galacose epihelium

disaccharide

Amino
 Staphylococcus
Staphylococcus Cell-bound Mucosal of
aureus erminus epihelium Various
proein
bronecn

Type IV pili (N- Glucosamine-


Neisseria Urehral/cervi
 gonorr hoeae mehylphenyl- galacose Gonorrhea
cal epihelium
alanine pili) carbohydrae

Species-specic
Enterotoxi geni Inesnal
c E . coli Type-I mbriae carbohydrae(s Diarrhea
epihelium
)
 

Uropahogenic Complex Urehral


E . coli Type I mbriae Urehris
carbohydrae epihelium

Globobiose
Uropahogenic P-pili (pap) linked o Upper urinary Pyelonephri
E . coli
rac s
ceramide lipid

Fimbriae Galacoseon
Bordetella Respiraory Whooping
ertussis (“lamenous sulfaed
epihelium cough
hemagglunin”)glycolipids

N- Fucose and
Inesnal
Vibri o choleraemehylphen
mehylphenylalan
ylalan ma
mannose
nnose Cholera
epihelium
ine pili carbohydrae

Treponema Pepde in ouer Surface proein Mucosal


allidum Syphilis
membrane (bronecn) epihelium

Membrane Respiraory
MycoplasmaSialic acidPneumonia proeinepihelium

Conjuncval

Chlamydia Unknown Sialic acid or urehral

epihelium

B. INFEKSI BAKTERI EKSTRASELULER

Strategi pertahanan bakteri

Bakteri ekstraseluler adalah bakteri yang dapat bereplikasi di luar sel, di

dalam sirkulasi, di jaringan ikat ekstraseluler, dan di berbagai jaringan.

Berbagai jenis

 bakteri yang termasuk golongan bakteri ekstraseluler telah disebutkan pada bab

sebelumnya. Bakteri ekstraseluler biasanya mudah dihancurkan oleh sel


 

fagosit. Pada keadaan tertentu bakteri ekstra


ekstraselul
seluler
er tidak dapat dihancu
dihancurkan
rkan

oleh sel fagosit


 

karena adanya sintesis kapsul antifagosit, yaitu kapsul luar (outer capsule) yang
capsule) yang

mengakibatkan adesi yang tidak baik antara sel fagosit dengan bakteri, seperti pada

in
infe
feks
ksii ba
bakt
kter
erii be
berk
rkap
apsu
sull Streptococcus pneumoniae atau   Haemophylus
pneumoniae atau

influenzae. Selain itu, kapsul tersebut melindungi


melindungi molekul karbohidrat pada

 permukaan bakteri yang seharusnya dapat dikenali oleh reseptor fagosit. Dengan

adanya kapsul ini, akses fagosit dan deposisi C3b pada dinding sel bakteri dapat

diham
dihambat
bat.. Beber
Beberapa
apa organ
organism
isme
e lain menge
mengelua
luarka
rkan
n eksoto
eksotoksi
ksin
n yang
yang merac
meracuni
uni

leukosit. Strategi lainnya adalah dengan pengikatan bakteri ke permukaan sel non

fagosit sehingga memperoleh


memperoleh perlindungan dari fungsi fagosit .

Sel normal dalam tubuh mempunyai protein regulator yang melindungi dari

kerusakan oleh
oleh komplemen,
komplemen, seperti CR1, MCP dan
d an DAF, yang menyebabkan

  pemecahan C3 konvertase. Beberapa bakteri tidak mempunyai regulator tersebut,

sehingga akan mengaktifkan jalur alternatif komplemen melalui stabilisasi C3b3b

konver
konverta
tase
se pad
pada
a permu
permukaa
kaan
n sel bakter
bakteri.
i. Denga
Dengan
n adany
adanya
a kapsu
kapsull bakter
bakterii akan
akan

menyebabkan aktivasi dan stabilisasi komplemen yang buruk.

Beberapa bakteri juga dapat mempercepat


mempercepat pemecahan komplemen
komplemen melalui aksi
aksi

 produk
produk mi
mikro
krobia
biall yang
yang mengik
mengikat
at atau
atau mengh
mengham
ambat
bat kerja
kerja re
regul
gulat
ator
or aktiva
aktivasi
si

komp
komple
leme
men.
n. Bahk
Bahkan
an be
bebe
bera
rapa
pa spes
spesie
iess da
dapa
patt meng
menghi
hind
nda
ari li
lisi
siss de
deng
ngan
an ca
cara
ra

mengalih
mengalihkan
kan lokasi aktivasi
aktivasi kompleme
komplemen
n melalui
melalui sekresi
sekresi protein

umpan   (decoy
umpan

  protein)ata
protein)atau
u pos
posisi
isi permuk
permukaa
aan
n bakter
bakterii yang
yang jau
jauh
h dari
dari membr
membran
an se
sel.
l. Bebera
Beberapa
pa

organisme Gram positif mempunyai lapisan peptidoglikan tebal yang menghambat


insersi komplek serangan membran C5b-9 pada membran sel bakteri .

Bakte
Bakteri
ri en
ente
teri
rik
k Gram
Gram negati
negatiff pa
pada
da us
usus
us me
memp
mpen
enga
garu
ruhi
hi ak
akti
tivi
vita
tass makro
makrofa
fag
g

termasuk
termasuk menginduks
menginduksii apoptosis,
apoptosis, meningkat
meningkatkan
kan produksi
produksi IL-1, mencegah
mencegah fusi

fagos
fagosom
om-l
-lis
isos
osom
om dan memp
mempen
enga
garu
ruhi
hi si
sito
tosk
skle
leto
ton
n akt
aktin
in.. Stra
Strate
tegi
gi be
berup
rupa
a va
vari
rias
asii

antigenik juga
jug a dimiliki oleh beberapa bakteri, seperti variasi lipoprotein

 permukaa
permukaan,
n, variasi
variasi enzim
enzim yang terlibat
terlibat dalam
dalam sintesis
sintesis struktur
struktur permukaa
permukaan
n dan

va
varia
riasi
si anti
antige
geni
nik
k pili
pili.K
.Kea
eada
daan
an si
siste
stem
m im
imun
un ya
yang
ng da
dapat
pat meny
menyeb
ebab
abka
kan
n ba
bakte
kteri
ri

ekstraseluler sulit dihancurkan adalah gangguan pada mekanisme fagositik karena


 
 

defisiensi sel fagositik (neutropenia) atau kualitas respons imun yang kurang

(penyakit granulomatosa kronik).

Mekanisme pertahanan bakteri ekstraseluler.

EXTRACELLULAR BACTERIAL PROTEINS THAT ARE


CONSIDERED INVASINS

Invasin Baceria Involved Acviy

Srepococci,
Degrades hyaluronic o
Hyaluronidasesaphylococci and
connecve ssue
closridia

Dissolves collagen framework


Collagenase Closridiumsp
Closridiumspecies
ecies
of muscles

Degrades neuraminic acid o


 Neuraminidase Vibrio
choleraeand Shigella inesnal mucosa

 10 |  I  L   M   U   D   A   S  A  R K  E   P  E  R A  W   A  T   A   N   I 


 

dyseneriae

Convers brinogen o brin


Coagulase Saphylococcus a
auureus
which causes clong

Saphylococci and Converspla


Conversplasminogeno
sminogeno
Kinases
srepococci plasmin which digess brin

Disrups neurophil

membranes and causes


Leukocidin Saphylococcus aureus
discharge of lysosomal

granules

Repels phagocyes and

Srepolysin Srepococcus pyogenes disrups phagocye membrane


andcausesdischargeof
lysosomal granules

Srepococci, Phospholipases or lecihinases

He
Hemo
moly
lysi
sins
ns sap
saphy
hylo
loco
cocc
ccii and
and ha
ha des
desro
roy
y red
red bloo
blood
d ce
cell
llss

closridia (and oher cells) by lysis

Desroylecihinincell
Lecihinases Closr
riidium perfringens
membranes

Desroy phospholipids
phospholipids in cell
Phospholipases Closridium
Closridi um perfringens
membrane

One componen (EF) is an adenylae cyclas


cyclasee which causes increased levels n
oirf 
acu
elalr cyc
c yclilicc A

Anhrax EF Bacillus anhracis


 

One oxin componen is an adenylae cyclase ha acs locally producing an increase in inracellular

Perus
ussis AC Bordeella perussis

Mekanisme pertahanan tubuh

Respo
Respons
ns im
imun
un te
terha
rhadap
dap bakte
bakteri
ri ekstra
ekstrase
selul
luler
er be
bert
rtuju
ujuan
an untuk
untuk menet
menetral
ralkan
kan

efek toksin dan mengelim


meng eliminas
inasii bakter
ba kteri.
i. Respo
R espons
ns imun
imu n alamiah
alam iah terutama
teru tama melalui
melal ui

fagositosis oleh neutrofil, monosit serta makrofag jaringan. Lipopolisakarida dalam

dinding bakteri Gram negatif dapat mengaktivasi komplemen


komplemen jalur alternatif tanpa

adanya
adanya antibodi.
antibodi. Hasil
Hasil aktivasi
aktivasi ini adalah
adalah C3b yang mempunya
mempunyaii efek
efek opsonis
opsonisasi,
asi,

lisis bakteri melalui serangan


serangan kompleks membran dan respons inflamasi akibat
 pengumpulan serta aktivasi leukosit. Endotoksin
Endotoksin juga merangsang makrofag dan

sel lain seperti endotel vaskular untuk memproduksi


memproduksi sitokin seperti TNF, IL-1, IL-

6 dan IL-8. Sitokin akan menginduksi adesi neutrofil dan monosit pada endotel

vaskular pada tempat infeksi, diikuti dengan migrasi, akumulasi lokal serta aktivasi

sel
sel in
infl
flam
amas
asi.
i. Keru
Kerusa
saka
kan
n ja
jari
ring
ngan
an ya
yang
ng te
terj
rjad
adii ad
adal
alah
ah ak
akib
ibat
at ef
efek
ek samp
sampin
ing
g

mekanisme
mekanisme pertahanan untuk eliminasi bakteri. Sitokin juga merangsang demam

dan sintesis protein fase akut.

 Netralisasi toksi n

Infeks
Infeksii bakteri
bakteri Gram negatif
negatif dapat menyeba
menyebabka
bkan
n pengel
pengeluar
uaran
an endoto
endotoksi
ksin
n

yang akan menstimulasi


menstimulasi makrofag. Stimulasi yang berlebihan
berlebihan terhadap makrofag
makrofag

akan menghasilkan sejumlah sitokin seperti IL-1, IL-6 dan TNF. Proses ini akan

memacu terjadinya reaksi peradangan yang menyebabkan kerusakan sel, hipotensi,

aktiva
aktivasi
si sis
sistem
tem koagul
koagulas
asi,
i, gagal
gagal organ
organ multip
multipel
el dan berakh
berakhir
ir denga
dengan
n kemati
kematian.
an.

Antibo
Antibodi
di yang
yang men
mengan
gandun
dung
g res
resept
eptor
or sit
sitokin
okin dan antag
antagonis
onisnya
nya,, berper
berperan
an dalam
dalam

menghilangkan sejumlah sitokin dalam sirkulasi dan mencegah sitokin berikatan

 pada sel target.


 

Ant
ntiibo
bodi
di yan
yang beredar da
dala
lam
m sirkula
ulasi akan
akan menetralisasi molekul

anti
antifa
fago
gosi
siti
tik
k dan
dan ek
eksot
sotoks
oksin
in la
lain
inny
nya
a yang
yang di
dipr
prod
oduk
uksi
si ba
bakt
kter
eri.
i. Meka
Mekani
nism
sme
e

netral
netralisa
isasi
si antibo
antibodi
di te
terha
rhadap
dap bakteri
bakteri terjad
terjadii melalui
melalui dua cara.
cara. Pertam
Pertama,
a, melal
melalui
ui

ko
komb
mbin
inas
asii an
anti
tibo
bodi
di di de
deka
katt lokas
lokasii biol
biologi
ogi ak
akti
tiff in
infe
feks
ksii ya
yait
itu
u se
seca
cara
ra la
lang
ngsu
sung
ng

menghambat
menghambat reaksi toksin dengan sel target. Kedua, melalui kombinasi antibodi

yang
yang terl
terlet
etak
ak ja
jauh
uh dari
dari loka
lokasi
si biol
biolog
ogii akti
aktiff infe
nfeksi
ksi yait
yaitu
u deng
denga
an mengub
nguba
ah

konformasi alosterik toksin agar tidak dapat bereaksi dengan sel target. Dengan

ikatan
ikatan kom
komple
pleks
ks bersama
bersama antibo
antibodi,
di, toksin
toksin tid
tidak
ak dapat
dapat berdif
berdifusi
usi sehing
sehingga
ga ra
rawa
wan
n

terha
terhadap
dap fag
fagosi
ositos
tosis,
is, te
terut
rutam
ama
a bila ukuran
ukuran komple
kompleks
ks membe
membesar
sar karena
karena deposi
deposisi
si

komplemen pada permukaan bakteri akan semakin bertambah.

    Opsonisasi

Opsonisa
Opsonisasi
si adalah
adalah pela
pelapisa
pisan
n antigen
antigen oleh antibodi,
antibodi, kompleme
komplemen,
n, fibronekti
fibronektin,
n,

yang
yang ber
berfun
fungsi
gsi untu
untuk
k memud
memudahk
ahkan
an fagos
fagosito
itosis
sis.. Opsoni
Opsonisa
sasi
si ada
ada dua yaitu
yaitu

opsonisasi yang tidak tergantung antibodi dan yang ditingkatkan oleh antibodi.

Pada opsonisas
opsonisasii yang
yang tidak
tidak terga
tergantung
ntung anti
antibodi,
bodi, protein
protein pengikat
pengikat manose
manose

dapa
dapatt terikat pada
pada manose termina
nall pada
pada permukaa
kaan bakteri, da
dan
n akan

men
enga
gakt
ktif
ifka
kan
n C1r
C1r da
dan
n C1s
C1s serta
serta be
beri
rika
kata
tan
n de
deng
nga
an C1q.
C1q. Pr
Pros
oses
es te
ters
rse
ebu
butt ak
akan
an

mengaktivasi
mengaktivasi komplemen pada jalur klasik yang dapat berperan sebagai opsonin

dan mempe
memperan
rantar
tarai
ai fagosit
fagositosis
osis.. Lipopol
Lipopolis
isaka
akarid
rida
a (LPS)
(LPS) merup
merupaka
akan
n endoto
endotoksi
ksin
n

yang
yang pent
pentin
ing
g pa
pada
da ba
bakt
kter
erii Gram
Gram nega
negati
tif.
f. Se
Sell ini da
dapa
patt di
dike
kena
nall ol
oleh
eh ti
tiga
ga ke
kela
lass

molekul reseptor. Sedangkan opsonisasi yang ditingkatkan oleh antibodi adalah

 bakteri yang resisten terhadap proses fagositosis akan tertarik pada sel PMN dan

makrofag bila telah diopsonisasi oleh antibodi.

Dalam opsonisasi terdapat sinergisme antara antibodi dan komplemen yang

diperantarai oleh reseptor yang mempunyai afinitas kuat untuk IgG dan C3b pada

 permukaan fagosit, sehingga meningkatkan pengikatan di fagosit. Efek augmentasi

dari komplemen berasal dari molekul IgG yang dapat mengikat banyak molekul C3b,

sehingga meningkatkan jumlah hubungan ke makrofag (bonus effect of


 

multivalency).. Meskipun IgM tidak terikat secara spesifik


multivalency) spesifik pada makrofag, namun

merangsang adesi melalui pengikatan komplemen.

Antibodi akan menginisiasi aksi berantai komplemen sehingga lisozim serum

dapat masuk ke dalam lapisan peptidoglikan bakteri dan menyebabkan kematian


sel. Aktivasi komplemen melalui penggabungan dengan antibodi dan bakteri juga

menghasilkan anfilaktoksin C3a dan C5a yang berujung pada transudasi luas dari

komponen serum, termasuk antibodi yang lebih banyak, dan juga


jug a

faktor kemotaktik terhadap neutrofil untuk membantu fagositosis.

Sel PMN merupakan fagosit yang predominan dalam sirkulasi dan selalu tiba

di lo
loka
kasi
si infe
infeks
ksii le
lebi
bih
h ce
cepa
patt da
dari
ri sel
sel la
lain
in,, ka
kare
rena
na sel PMN
PMN te
tert
rtar
arik
ik oleh
oleh si
siny
nyal
al

kem
kemot
ota
aktik
ktik yang
yang dike
dikelluark
uarka
an oleh
oleh bak
bakte
terri, sel
sel PMN
PMN la
lain
in,, kom
kompl
ple
emen ata
tau
u

makr
makrof
ofag
ag la
lain
in,, ya
yang
ng le
lebi
bih
h dahul
dahulu
u tiba di te
temp
mpat
at in
infe
feks
ksi.
i. Sel PMN sa
sanga
ngatt pe
peka
ka

terhadap semua faktor kemotaktik.

Sel PMN yang telah


telah mengalami kemotaktik
kemotaktik selanjutnya aka
akan
n melakukan adesi

 pada dinding sel bakteri,


bakteri, endotel
endotel maupun
maupun jaringan
jaringan yang terinfeks
terinfeksi.
i. Kemampua
Kemampuan
n

adesi PMN pada permukaan sel bakteri akan bertambah kuat karena sinyal yang

terbentuk pada proses adesi ini akan merangsang ekspresi Fc dan komplemen pada

 permuk
permukaa
aan
n se
sel.
l. Sel PMN juga
juga akan
akan melak
melakuka
ukan
n prose
prosess diaped
diapedesi
esiss agar
agar dapat
dapat

menjangkau bakteri yang telah menginfeksi.

Proses penelanan bakteri oleh fagosit diawali dengan pembentukan tonjolan

 pseudop
pseudopodi
odia
a yang
yang berben
berbentuk
tuk kanton
kantong
g fa
fagos
gosom
om untuk
untuk menge
mengelil
liling
ingii bakter
bakteri,
i,
sehingga bakteri akan terperangkap di dalamnya, selanjutnya partikel granular di

dalam fagosom akan mengeluarkan berbagai enzim dan protein untuk merusak dan

menghancurkan bakteri tersebut.

Mekanisme
Mekanisme pemusnahan bakteri oleh enzim ini dapat melalui
melalui proses oksidasi

maupun nonoksidasi, tergantung


tergantung pada jenis bakteri dan status metabolik pada saat

itu.
itu. Ok
Oksi
sida
dasi
si da
dapa
patt be
berl
rlan
angs
gsun
ung
g de
deng
ngan
an atau
atau ta
tanpa
npa miel
mielope
opero
roks
ksid
idas
ase.
e. Pros
Proses
es

ok
oksi
sida
dasi
si de
denga
ngan
n mi
miel
elop
oper
erok
oksi
sida
dase
se ter
terja
jadi
di mela
melalu
luii ikata
ikatan
n H2O2  deng
dengan
an Fe ya
yang
ng

terdapat pada mieloperoksidase. Proses ini menghasilkan komplek enzim-subtrat


 

de
deng
ngan
an da
daya
ya ok
oksi
sida
dasi
si ti
ting
nggi
gi da
dan
n sa
sang
ngat
at to
toks
ksik
ik te
terh
rhad
adap
ap ba
bakte
kteri
ri,, ya
yait
itu
u as
asam
am

hipoklorat (HOCl).

Prose
Prosess oksida
oksidasi
si tanpa
tanpa mi
mielo
eloper
peroks
oksida
idase
se berdas
berdasark
arkan
an ikatan
ikatan H 2O2 dengan

su
supe
pero
roks
ksid
ida
a da
dan
n radi
radika
kall hidr
hidroks
oksil
il na
namu
mun
n da
daya
ya ok
oksi
sida
dasi
siny
nya
a re
renda
ndah.
h. Pros
Proses
es
nonoksidasi berlangsung dengan perantaraan berbagai protein dalam fagosom yaitu

flavoprotein, sitokrom-b, laktoferin, lisozim, kaptensin G dan difensin. Pada proses

  pemusnahan bakteri, pH dalam sel fagosit dapat menjadi alkalis. Hal ini terjadi

ka
kare
rena
na pr
prot
otei
ein
n yang
yang be
berm
rmua
uata
tan
n positi
positiff dalam
dalam pH yang
yang alkal
alkalis
is be
bers
rsif
ifat
at sa
sanga
ngatt

toksik dan dapat merusak lapisan lemak dinding bakteri Gram negatif. Selain itu,

 bakteri

 juga dapat terbunuh pada saat pH dalam fagosom menjadi asam karena aktivitas

lisozim.
lisozim. Melalui
Melalui proses
proses ini PMN memproduks
memproduksii antibakte
antibakteri
ri yang dapat berperan
berperan

sebagai antibiotika alami (natural


( natural antibiotics).
antibiotics).

    Sistem imun sekr etori

Permukaan mukosa usus mempunyai mekanisme pertahanan spesifik antigen

dan nonspesif
nonspesifik.
ik. Mekanism
Mekanisme
e nonspesi
nonspesifik
fik terdiri
terdiri dari peptida
peptida antimikr
antimikrobia
obiall yang
yang

di
dipr
prod
oduk
uksi
si oleh ne
neut
utro
rofi
fil,
l, makro
makrofa
fag
g da
dan
n ep
epit
itel
el muko
mukosa
sa.. Pe
Pept
ptid
ida
a in
inii ak
akan
an

menye
menyebab
babkan
kan lisis
lisis bakter
bakterii mela
melalui
lui disrup
disrupsi
si pada permukaa
permukaan
n membran.
membran. Imuni
Imunitas
tas

spesifik diperantarai oleh IgA sekretori dan IgM, dengan dominasi IgA1 pada usus

 bagian awal dan IgA2 pada usus besar. Antibodi IgA mempunyai fungsi proteksi

dengan
dengan cara melap
melapisi
isi   (coating) vi
viru
russ dan ba
bakt
kter
erii dan
dan men
ence
cega
gah
h ad
ades
esii pa
pada
da sel
sel

epitel di membran mukosa. Reseptor Fc dari kelas Ig ini mempunyai afinitas tinggi

terhadap neutrofil dan makrofag dalam proses fagositosis. Apabila agen infeksi

 berhasil melewati barier IgA, maka lini pertahanan berikutnya adalah IgE. Adanya

kontak antigen dengan IgE akan menyebabkan pelepasan mediator yang menarik agen

respons imun dan menghasilkan reaksi inflamasi akut. Adanya peningkatan

 pe
perm
rmea
eabi
bili
lita
tass va
vask
skul
ular
ar ya
yang
ng diseb
disebab
abka
kan
n ol
oleh
eh hi
hist
stam
amin
in ak
akan
an meny
menyeb
ebab
abka
kan
n

transu
transudas
dasii IgG dan komple
kompleme
men,
n, sedangka
sedangkan
n faktor
faktor kemot
kemotakt
aktik
ik terhadap
terhadap neutro
neutrofil
fil

dan eosinofil akan menarik sel efektor yang diperlukan untuk mengatasi organisme

 penyebab infeksi yang telah dilapisi oleh IgG spesifik dan C3b. Penyatuan
 

kompleks
kompleks antibodi-k
antibodi-komple
omplemen
men pada makrofag
makrofag akan menghasi
menghasilkan
lkan faktor
faktor yang

memperkuat permeabilitas
permeabilitas vaskular dan proses kemotaktik .

Apabil
Apabila
a organis
organisme
me yang
yang dio
diopso
psonis
nisasi
asi terlalu
terlalu besar
besar untuk
untuk difago
difagosit
sit,, maka
maka

fagos
fagosit
it dapat
dapat menga
mengatas
tasii organi
organism
sme
e te
terse
rsebut
but melalu
melaluii mekan
mekanism
isme
e ekstr
ekstras
aselu
eluler
ler,,
yaitu Antibody-Dependent
yaitu Antibody-Dependent Cellular Cytotoxicity (ADCC).
(ADCC).

C. INFEKSI BAKTERI INTRASELULER


INTRASELULER

Strategi pertahanan bakteri

Bakteri intraseluler terbagi atas dua jenis, yaitu bakteri intraseluler fakultatif dan

obligat. Bakteri intraseluler fakultatif adalah bakteri yang mudah difagositosis

tetapi tidak dapat dihancurkan oleh sistem fagositosis. Bakteri intraseluler obligat

adalah bakteri yang hanya dapat hidup dan berkembang


berkembang biak di dalam sel hospes.

Hal ini dapat terjadi karena bakteri tidak dapat dijangkau oleh antibodi dalam

sirkulasi, sehingga
sehingga mekanisme
mekanisme respons imun terhadap bakteri intraseluler juga

 berbeda dibandingkan dengan bakteri ekstraseluler. Beberapa jenis bakteri seperti

 basil tuberkel dan leprosi, dan organisme 


organisme  Listeria dan
Listeria dan   Brucella menghindari
Brucella menghindari

  perlawanan sistem imun dengan cara hidup intraseluler dalam makrofag, biasanya

fagosit mononuklear, karena sel tersebut mempunyai mobilitas tinggi dalam tubuh.

Masu
Masukn
knya
ya ba
bakte
kteri
ri dimula
dimulaii denga
dengan
n ambil
ambilan
an fa
fagos
gosit
it sete
setela
lah
h ba
bakte
kteri
ri meng
mengal
alam
amii

opsonisasi. Namun setelah di dalam makrofag, bakteri tersebut melakukan

 perubahan
 p erubahan mekanisme pertahanan.

Bakteri
Bakteri intraselu
intraseluler
ler memiliki
memiliki kemampuan
kemampuan memperta
mempertahanka
hankan
n diri melalui tiga

mekanis
mekanisme,
me, yaitu 1) hambata
hambatan
n fusi lisosom pada vakuola
vakuola yang berisi
berisi bakteri,
bakteri, 2)

lipid mikobakterial seperti lipoarabinomanan


lipoarabinomanan menghalangi pembentukan

ROII (re
RO (reactiv
active
e oxygen intermedi
intermediate)
ate) seperti anion superoksi
superoksida,
da, radikal
radikal hidroksil
hidroksil

dan hidrogen peroksida dan terjadinya respiratory burst, 3) menghindari

 perangkap fagosom dengan menggunakan lisin sehingga tetap hidup bebas dalam

sitoplasma makrofag dan terbebas dari proses pemusnahan selanjutnya (Gambar 13-4).
 

  Mekanisme pertahanan tubuh

Pertahana
Pertahanan
n oleh diperantar
diperantarai
ai sel T (Celluar Mediated Immunity,

CMI) sangat penting dalam mengatasi organisme intraseluler. Sel T CD4 akan

 berikatan dengan
dengan partikel antigen yang dipresentasikan
dipresentasikan melalui MHC
MHC II pada

 permukaa
permukaan
n makrofag
makrofag yang terinfeksi
terinfeksi bakteri
bakteri intrase
intraseluler
luler.. Sel T helper (Th1) ini

akan
akan mengel
mengeluar
uarkan
kan sito
sitokin
kin IFN
IFN γ yang
yang akan
akan menga
mengakti
ktivas
vasii makro
makrofag
fag dan

membunuh
membunuh organism
organisme
e intraselu
intraseluler,
ler, terutama
terutama melalui
melalui pembent
pembentukan
ukan oksigen
oksigen

reaktif intermediat (ROI)


RO I) dan nit
nitrit
rit oxide
oxide (NO)
(NO). Selanj
Selanjutn
utnya
ya makro
makrofag
fag terse
tersebut
but akan
akan

mengeluarkan lebih banyak substansi yang berperan dalam reaksi inflamasi kronik.

Selain itu juga terjadi lisis sel yang diperantarai oleh sel T CD8.

Beberapa bakteri ada yang resisten sehingga menimbulkan stimulasi antigen

yang kronik. Keadaan ini menimbulkan pengumpulan lokal makrofag


makrofag yang

terkativasi yang membentuk granuloma sekeliling mikroorganisme untuk

mencegah penyebaran. Hal ini dapat berlanjut pada nekrosis jaringan dan fibrosis

yang luas yang menyebabkan


menyebabkan gangguan fungsi. Oleh karena itu, kerusakan

 jaringan terutama disebabkan oleh respons imun terhadap infeksi bakteri


intraseluler.

D. Pengertian Infeksi Oportunistik ( IO )

Infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi yang ambil kesempatan (‘opportunity’)

yang disediakan
disediakan oleh kerusakan pada sistem
sistem kekebalan
kekebalan tubuh untuk menimbulkan
menimbulkan

 penyakit. Kerusakan pada sistem kekebalan tubuh ini adalah salah satu akibat dari
 

infeks
infeksii HIV,
HIV, dan me
menja
njadi
di cukup
cukup ber
berat
at se
sehin
hingga
gga IO timbul
timbul rat
rata-r
a-rata
ata 7-10
7-10 tahun
tahun

setelah kita terinfeksi HIV.

Kerusakan pada sistem


sist em kekebalan tubuh kita dapat dihindari dengan

 penggunaan
penggunaan terapi
terapi antiretro
antiretroviral
viral (ART) sebelum
sebelum kita mengalami
mengalami IO. Namun,
Namun,
ka
kare
rena
na ke
keba
bany
nyak
akan
an orang
orang ya
yang
ng te
teri
rinf
nfek
eksi
si HIV di In
Indon
dones
esia
ia ti
tida
dak
k ta
tahu
hu di
diri
rinya
nya

terinfeksi,, timbulnya IO sering kali adalah tanda pertama


terinfeksi pertama bahwa ada HIV di tubuh

ki
kita
ta.. Jadi
Jadi,, wala
walaup
upun
un ART
ART te
ters
rse
edi
dia
a grat
gratis
is di In
Indo
done
nesi
sia,
a, masa
masala
lah
h IO te
teta
tap
p ad
ada,
a,

sehingga adalah penting kita mengerti apa itu IO dan bagaimana IO dapat diobati

dan dicegah

Dalam tubuh anda terdapat banyak kuman – bakteri, protozoa, jamur dan virus.

Saat
Saat sist
sistim
im ke
keke
keba
bala
lan
n an
anda
da beke
bekerj
rja
a denga
dengan
n ba
baik
ik,, si
sist
stim
im te
ters
rseb
ebut
ut mamp
mampu
u

mengendalikan
mengendalikan kuman-kuman ini. Tetapi bila sistim kekebalan dilemahkan oleh

 penyakit
penyakit HIV atau
atau oleh beberapa
beberapa jenis
jenis obat, kuman
kuman ini mungkin
mungkin tidak terkuasa
terkuasaii

lagi dan dapat menyebabkan masalah


masalah kesehatan. Infeksi yang mengam
mengambil
bil manfaat
manfaat

dari lemahnya
lemahnya pertahana
pertahanan
n kekebala
kekebalan
n tubuh disebu
disebutt "oport
"oportuni
unisti
stik".
k". Kata "infe
"infeksi
ksi

oportunistik" sering kali disingkat menjadi "IO".

E. Dasar IO

Anda dapat terinfeksi IO, dan "dites positif" untuk IO tersebut, walaupun anda

tid
tidak
ak menga
mengalam
lamii penyaki
penyakitt tersebut.
tersebut. Misaln
Misalnya,
ya, hampir
hampir setiap
setiap orang
orang dengan
dengan HIV

akan menerima hasil tes positif untuk sitomegalia


sitomegalia (Cytomegalovirus
(Cytomegalovirus atau CMV).

Tetapi penyakit
Tetapi penyakit CMV itu sesendi
ndiri
ri jaran
jarang
g dapat
dapat berke
berkemb
mbang
ang kecual
kecualii bila jumlah
jumlah
CD4
CD 4 tu
turu
run
n di ba
bawa
wah
h 50,
50, ya
yang
ng mena
menand
ndak
akan
an ke
keru
rusa
saka
kan
n pa
para
rah
h te
terh
rhad
adaap si
sist
stem
em

kekebalan.

Untuk menentukan apakah anda terinfeksi IO, darah anda dapat dites untuk antigen

(potongan kuman yang menyebabkan IO) atau untuk antibodi (protein

yang dibuat oleh


ol eh sistem kekebalan untuk memerangi
memerangi antigen). Bila antigen

ditemukan artinya anda terinfeksi. Ditemukan


Ditemukan antibodi berarti anda pernah terpajan
 

infeksi.
infeksi. Anda mungkin pernah menerima imunisasi atau vaksinasi terhadap infeksi

tersebut, atau sistem kekebalan anda mungkin telah "memberantas" infeksi dari

tu
tubu
buh,
h, atau
atau anda
nda mungk
ungkin
in te
teri
rinf
nfe
eksi.
ksi. Ji
Jika
ka anda
anda te
teri
rinf
nfe
eks
ksii kuma
kuman
n yang
yang

menyebabkan IO , da n ji
jika
ka jumlah CD4 anda cukup rendah sehingga

memungkinkan
memungkinkan IO berkembang,
berkembang, dokter anda akan mencari tanda penyakit aktif.

Tanda ini tergantung pada jenis IO.

Orang yang tidak terinfeksi HIV dapat mengalami IO jika sistem kekebalannya

rusak. Misalnya, banyak obat yang dipakai untuk mengobati kanker dapat menekan

sist
siste
em keke
kekeba
bala
lan.
n. Be
Bebe
bera
rapa
pa oran
orang
g ya
yang
ng men
enja
jala
lani
ni pe
peng
ngob
obat
ata
an ka
kank
nker
er da
dapa
patt

mengalamii IO. HIV memperlemah


mengalam memperlemah sistem kekebalan, sehingga IO dapat

 berkembang. Jika anda terinfeksi HIV dan mengalami IO, anda mungkin AIDS. Di

Indone
Indonesia
sia,, Depar
Departem
temen
en Kes
Keseha
ehatan
tan bertan
bertanggu
ggung
ng jawab
jawab untuk
untuk memut
memutusk
uskan
an siapa
siapa

yang AIDS.
AIDS. Depkes
Depkes menge
mengemba
mbangk
ngkan
an pedoman
pedoman untuk menen
menentuk
tukan
an IO yang apa
mendefinisikan AIDS. Jika anda HIV, dan mengalami satu atau lebih IO "resmi"

ini, maka anda AIDS.

Menurut data Ditjen PP&PL hingga September 2005, kandidosis merupakan

infeksi oportunistik terbanyak pada Odha, yakni 31,29 p


persen.
ersen. Kemudian secara

 berurutan,
berurutan, yaitu:
yaitu: tuberkulos
tuberkulosis
is (6,14%),
(6,14%), koksidioidom
koksidioidomikosi
ikosiss (4,09%),
(4,09%), pneumonia
pneumonia

(4.0
(4.04%
4%),
), he
herpe
rpess zo
zost
ster
er (1,2
(1,27
7 %),
%), he
herpe
rpess si
simp
mple
leks
ks (0
(0,6
,65
5 %),
%), to
toks
ksopl
oplas
asmo
mosi
siss

(0,4
(0,43%
3%),
), dan CMV (0,1
(0,17%
7%).
). Namu
Namun
n se
seca
cara
ra umum
umum,, je
jenis
nis dan pe
peny
nyeb
ebab
ab in
infe
feks
ksii

op
opor
ortu
tuni
nist
stik
ik dapa
dapatt be
berb
rbed
eda
a di tiap daer
daerah
ah di
dika
kare
rena
naka
kan
n ad
adan
anya
ya pe
perb
rbed
edaa
aan
n pola
pola

mikroba patogen.

Lebih lanjut, dokter yang kerap menduduki jabatan bendahara di organisasi

 profesi ini mengatakan, spektrum infeksi oportunistik sangat terkait dengan jumlah

sel CD4. Infeksi CMV, misalnya, biasa akan timbul pada CD4 lebih kecil dari

100/μL, dan prevalensinya akan semakin meningkat pada jumlah CD4 lebih kecil

dari 50/μL. sedangkan


sedangkan tokso
toksoplas
plasma
ma muncul
muncul pada CD4 kurang
kurang dari 200/μL dan

hampir semuanyaakibat reaktivasi laten.


 

F. Jenis – jenis IO

Ada beberapa jenis IO yang paling umum, yaitu :

1) Kandidiasis (Thrush)

Kandi
Kandidi
dias
asis
is ad
adal
alah
ah infeks
infeksii oport
oportun
unis
isti
tik
k ya
yang
ng sa
sang
ngat
at umum
umum pa
pada
da or
oran
ang
g

dengan HIV. Infeksi ini disebabkan oleh sejenis jamur yang umum, yang disebut

kandida. Jamur ini, semacam ragi, ditemukan di tubuh kebanyakan orang. Sistim

keke
kekeba
bala
lan
n tu
tubu
buh
h ya
yang
ng seha
sehatt da
dapa
patt menge
engend
ndal
alik
ikan
an ja
jamu
murr in
ini.
i. Jamu
Jamurr in
inii bi
bias
asa
a

menyebabkan penyakit pada mulut, tenggorokan


tenggoro kan dan vagina. Infeksi op
opor
orttun
uniisti
tik
k iin
ni

dapatt terjadi
dapa terjadi bebe
beberapa
rapa bulan atau tahun sebelum
sebelum infeksi oportunistik
oportunistik lain yang

lebih berat. Pada mulut, penyakit ini disebut thrush.

Bila infeksi menyebar lebih dalam pada tenggorokan, penyakit yang timbul

disebut esofagitis. Gejalanya adalah gumpalan putih kecil seperti busa, atau

 b
 biintik me
merah. Penyakit ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan,
tenggorok an, sulit menelan,

mual, dan hilang nafsu makan. Kandidiasis berbeda dengan sariawan, walaupun

orang awan sering menyebutnya sebagai sariawan. Kandidiasis pada vagina disebut

vaginitis. Penyakit ini sangat umum ditemukan. Gejala vaginitis termasuk gatal,

rasa bakar dan keluarnya cairan kental putih.

Peng
Pengob
obat
atan
an K andi
andidias
diasis
is : Sistem
Sistem ke
keke
keba
bala
lan
n tu
tubuh
buh ya
yang
ng sehat
sehat da
dapa
patt

menja
menjaga
ga supay
supaya
a ka
kand
ndid
ida
a te
teta
tap
p se
seim
imba
bang.
ng. Ba
Bakte
kteri
ri ya
yang
ng bi
bias
asa
a ada di tu
tubu
buh
h ju
juga
ga

dapat membantu mengendalikan kandida. Beberapa antibiotik membunuh bakteri

 pengendalii ini dan dapat menyebabkan kandidiasis.


 pengendal kandidi asis. Mengobati
Mengobat i kandidiasis
kandidi asis tidak da
dapat

memberantas
memberantas raginya. Pengobatan
Pengobatan akan mengendalikan
mengendalikan jamur agar tidak

 berlebihan.

Pe
Pengob
ngobata
atan
n dapat
dapat lokal
lokal atau sis
sistem
temik.
ik. Pengob
Pengobata
atan
n lokal
lokal diberik
diberikan
an pada
pada

temp
tempat
at in
infe
feks
ksi.
i. Pe
Peng
ngob
obat
atan
an si
sist
stem
emik
ik memp
mempen
enga
garu
ruhi
hi selu
seluru
ruh
h tu
tubu
buh.
h. Bany
Banyak 
ak 

dokter lebih senang


senan g memakai pengobata
peng obatan
n lokal terlebih
terleb ih dahulu.
dahu lu. Ini menimbulk
menim bulkan
an

lebih sedikit efek samping dibanding pengobatan sistemik. Selain itu risiko kandida

menjadi resistan terhadap obat lebih rendah.

 
20 |  I  L   M   U   D   A   S  A  R K  E P  E R A  W   A  T   A   N   I  I
 

Obat-obatan yang dipakai untuk memerangi


memerangi kandida adalah obat antijamur.

Hampir semua
semua namanya diakhiri
diakhiri dengan '-azol'.

 Pengobatan
Pengob atan lokal termasuk:

· olesan

· supositoria yang dipakai untuk mengobati vaginitis

· cairan lozenge yang dilarutkan dalam mulut

Pengobatan lokal dapat menyebabkan rasa pedas atau gangguan setempat.

Pengobata
Pengobatan
n yang paling murah untuk kandidiasi
kandidiasiss mulut adalah gentian violet; obat

ini dioleskan di tempat ada lesi (jamur) tiga kali sehari selama 14 hari. Obat yang

sang
sangat
at mura
urah ini
ini dapa
dapatt dipe
dipero
role
leh
h dari
dari pus
puskes
kesmas at
atau
au ap
apot
otek
ek ta
tanp
npa
a re
ressep.

Pengob
Pengobatatan
an sis
sistem
temik
ik diper
diperluk
lukan
an jika pengoba
pengobata
tan
n lokal
lokal tid
tidak
ak berhas
berhasil,
il, atau jik
jika
a
infeksi menyebar pada tenggorokan (esofagitis). Beberapa obat sistemik
sistemik tersedia

dalam bentuk pil. Efek samping yang paling umum adalah mual, muntah dan sakit

 perut. Kurang dari 20 persen orang mengalami efek samping ini. Kandidiasis dapat

kambuhan.
kambuhan. Beberapa dokter meresepkan
meresepkan obat anti-jam
anti-jamur
ur jangka panjang. Ini dapat

menyebabkan resistansi. Ragi dapat bermutasi sehingga obat tersebut tidak lagi

  berhasil. Beberapa kasus parah tidak menanggapi obat-obatan lain. Amfoterisin B

mung
mungki
kin
n di
dipa
paka
kai.
i. Obat
Obat ini ya
yang
ng sanga
sangatt manjur
manjur dan be
bera
racun
cun,, dan diberi
diberi se
seca
cara
ra

intr
intrav
aven
ena
a (dis
(disunt
untik
ik).
). Efek
Efek sa
samp
mpin
ing
g ut
utam
ama
a obat
obat ini ad
adal
alah
ah masa
masala
lah
h gi
ginja
njall da
dan
n

anemia (kurang darah merah). Reaksi lain termasuk demam, panas dingin, mual,

muntah dan sakit kepala.


kepala. Reaksi ini biasa membaik
membaik setelah
setelah beberapa dosis pertama.

   T er
erap
apii Alam
Alamiah
iah : Beberapa terapi non-obat tampakny
tampaknya
a mem
membantu
bantu.. Ter
Terapi
api

tersebut belum diteliti dengan hati-hati untuk membuktikan hasilnya.

· Mengurangi penggunaan gula.

· Minum teh Pau d'Arco. Ini dibuat dari kulit pohon


pohon Amerika
Amerika Selatan.
 

· Me
Meng
ngko
kons
nsum
umsi
si ba
bawa
wang
ng put
putih
ih me
menta
ntah
h at
atau
au su
suple
pleme
men
n ba
bawa
wang
ng pu
puti
tih.
h.

Bawang putih diketahui mempunyai efek anti-jamur dan antibakteri.

 Namun bawang putih dapat mengganggu obat protease


p rotease inhibitor.

· Ku
Kumu
murr dengan
dengan minya
minyak
k pohon
pohon teh (tea tree oil) ya
yang
ng dil
dilar
arutk
utkan
an
dengan air.

· Men
Mengko
gkonsu
nsums
msii kapsul
kapsul laktob
laktobasi
asilus
lus (a
(asid
sidofi
ofilus
lus),
), atau
atau makan
makan yoghur
yoghurtt

dengan bakteri ini. Mungkin ada manfaatnya setelah mengkonsumsi


mengkonsumsi

antibiotik.

· Me
Mengko
ngkonsu
nsums
msii suplem
suplemen
en gamma
gamma-li
-linole
noleic
ic acid
acid (GLA)
(GLA) dan biotin
biotin.. Dua

suple
supleme
men
n ini tampak
tampaknya
nya me
memba
mbantu
ntu mempe
memperla
rlamb
mbat
at pe
penye
nyebar
baran
an

kandida. GLA ditemukan pada beberapa minyak yang dipres dingin.

Biotin adalah jenis vitamin B.

2) Virus Sitomegalia (CMV)

Virus sitomegalia (cytomegalovirus/CMV)


(cytomegalovirus/CMV) adalah infeksi oportunistik.

Virus ini sangat umum. Antara 50 persen sampai 85 persen masyarakat Amerika

Serikat adalah CMV-positif waktu mereka berusia 40 tahun. Statistik


Statisti k

untuk Indonesia belum diketahui. Sistem kekebalan tubuh yang sehat menahan virus

ini agar tidak mengakibatkan penyakit. Waktu pertahanan kekebalan menjadi

lemah, CMV dapat menyerang beberapa bagian tubuh.


tub uh. Kelemahan tersebut dapat

disebabkan oleh bebagai penyakit termasuk HIV. Terapi antiretroviral (ART)

sudah mengurangi angka penyakit


penyakit CMV pada Odha sampai
sampai dengan 75
7 5 persen.

 Namun,
 Namun, kurang-lebih
kurang-lebih 5 persen
persen Odha masih mengembangkan
mengembangkan CMV. Penyakit yang

 paling lazim disebabkan CMV adalah retinitis. Penyakit ini adalah kematian sel

  pada retina, bagian belakang mata. Ini secara cepat dapat menyebabkan kebutaan

 jika tidak diobati. CMV dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menginfeksikan
menginfeksikan

 beberapa organ sekaligus. Risiko CMV tertinggi waktu jumlah CD4 di bawah 50.

CMV jarang terjadi dengan jumlah CD4 di atas 100. Tanda pertama retinitis CMV

adalahmasalah
adalahmasalah penglihatan seperti titik hitam yang bergerak. Ini disebut 'floater'
'floater'

(katung-katung) dan mungkin menunjukkan adanya radang pada retina.


retina. Anda juga
 

mungkin akan melihat cahaya kilat, penglihatan yang kurang atau terdistorsi, atau

titi
titik
k buta.
buta. Bebe
Bebera
rapa
pa do
dokt
kter
er meng
mengus
usul
ulka
kan
n pe
peme
meri
riks
ksaa
aan
n mata
mata untuk
untuk meng
menget
etah
ahui
ui

adanya retinitis CMV. Pemeriksaan


Pemeriksaan ini dilaksanakan oleh ahli mata. Jika jumlah

CD4 an
anda
da diba
dibaw
wah 200
200 dan
dan anda
anda menga
engala
lam
mi mas
masal
alah
ah pe
peng
ngllih
iha
ata
tan
n apa
apa sa
saja
ja,,

sebaiknya
sebaiknya anda langsu
langsung
ng menghubun
menghubungi
gi dokter.
dokter. Beber
Beberapa
apa Odha
Odha yang
yang baru saja

mulai
mulai me
mema
makai
kai ART dapat
dapat menga
mengalam
lamii radang
radang dalam
dalam mata,
mata, yang
yang menye
menyebab
babkan
kan

kehi
kehila
lang
ngan
an pe
peng
ngli
liha
hata
tan.
n. Masa
Masala
lah
h in
inii di
dise
seba
babk
bka
an ol
oleh
eh si
sind
ndro
rom
m pe
pemu
muli
liha
han
n

kekebalan. Sebuah penelitian baru beranggapan bahwa orang dengan CMV aktif lebih

mudah menularkan HIV-nya pada orang lain.

Pengobatan CMV : Pengobatan pertama untuk CMV meliputi infus


setiap
setiap hari
hari.. Karena
Karena harus
harus diinfus
diinfus setiap
setiap hari
hari,, sebagian
sebagian besar orang
orang memasan
memasang
g

'keran' atau

 buluh
buluh obat
obat yang
yang dipasa
dipasang
ng sec
secara
ara perma
permanen
nen pad
pada
a dada
dada atau
atau le
lenga
ngan.
n. Dulu
Dulu orang
orang

deng
dengan
an peny
penyak
akit
it CMV
CMV di
dipe
perk
rkir
irak
akan
an ha
haru
russ te
teta
tap
p mema
memaka
kaii obat
obat an
anti
ti-C
-CMV
MV

seumur hidup. Pengobatan


Pengobat an CMV mengalami kemajuan
kemaju an dramatis
drama tis selama beberapa
beber apa

tahun
tahun terakhir ini. Saat ini ada tujuh jenis pengobatan CMV yang telah disetujui

oleh FDA di AS. ART dapat memperbaiki


memperbaiki sistem kekebalan
kekebalan tubuh. Pasien dapat

 berhenti
berhenti memakai
memakai obat
obat CMV jika jumla
jumlah
h CD4-nya di atas
atas 100 hingga
hingga 150 dan

tetap begitu selama tiga bulan.

  Namun ada dua keadaan yang khusus:


khusus:

· Sindrom pemulihan kekebalan dapat menyebabkan radang yang

 parah pada mata Odha walaupun mereka tidak mempunyai penyakit

CMV sebelumnya. Dalam hal ini, biasanya pasien diberikan obat anti-

CMV bersama dengan ART-nya.

· Bi
Bila
la juml
jumlah
ah CD4
CD4 turu
turun
n di ba
bawa
wah
h 50, ri
risi
siko
ko pe
peny
nyak
akit
it CMV
CMV

meningkat.

3) MAC (Mycobacterium Avium Complex)

  Mycobacterium Avium Complex (M


(MAC
AC)) ad
adal
alah
ah pe
peny
nyak
akit
it be
bera
ratt ya
yang
ng
 

disebabkan oleh bakteri umum. MAC juga dikenal sebagai MAI (Mycobacterium
 

Avium Intracellulare).
Intracellulare). Infeksi MAC bisa lokal (terbatas pada satu bagian tubuh)

atau tersebar luas pada seluruh tubuh (DMAC). Infeksi MAC sering terjadi pada

 paru, usus,
usus, sumsum tulang,
tulang, hati dan limpa.
limpa. Bakteri
Bakteri yang menyebabkan
menyebabkan MAC

sangat lazim. Kuman ini ditemukan di air, tanah, debu dan makanan. Hampir setiap

orang memiliki bakteri ini dalam tubuhnya. Sistem kekebalan tubuh yang sehat

dapat
dapat menge
mengenda
ndalik
likan
an MAC,
MAC, tetapi
tetapi orang
orang deng
dengan
an sistem
sistem kek
kekeba
ebala
lan
n yang
yang lemah
lemah

dapat mengembangkan penyakit MAC. Hingga 50 persen


persen Odha mengalami

 penyakit MAC, terutama jika jumlah CD4 di bawah 50. MAC hampir tidak pernah

menyebabkan penyakit pada orang dengan jumlah CD4 di atas 100.

Tanda dan gejalah MAC : Gejala MAC dapat meliputi demam tinggi,
 panas dingin, diare, kehilangan berat badan, sakit perut, kelelahan, dan anemia

(kurang sel darah merah). Jika MAC menyebar dalam tubuh, bakteri ini dapat

menyebabkan infeksi darah, hepatitis, pneumonia, dan masalah berat lain. Gejala
seperti ini juga merupakan gejala banyak infeksi oportunistik lain. Jadi,

dokter kemungkinan akan memeriksa darah, air seni, atau air ludah untuk mencari

 bakteri MAC. Contoh


Cont oh cairan
caira n tersebut
terseb ut dites untuk
untu k mengetahu
menge tahuii bakteri
bakt eri apa yang

tumbuh

 padanya. Proses ini, yang disebut


d isebut pembiakan, perlu beberapa minggu. Bahkan jika

anda terinfeksi MAC, sulit menemukan bakteri MAC. Jika jumlah CD4 anda di

 bawah
bawah 50, dokter mungkin
mungkin mengoba
mengobati
ti anda seolah-o
seolah-olah
lah anda MAC,
MAC, walaupun
walaupun

tidak ada diagnosis yang tepat. Ini karena infeksi MAC sangat umum terjadi
terjadi tetapi

sulit didiagnosis.

Pengobatan MAC : Bakteri MAC dapat bermutasi dan menjadi resisten


terha
terhada
dap
p be
bebe
bera
rapa
pa obat
obat yang
yang dipa
dipaka
kaii un
untu
tuk
k mengo
mengoba
bati
tiny
nya.
a. Dokt
Dokter
er mema
memaka
kaii

kombinasi obat antibakteri (antibiotik) untuk mengobati MAC. Sedikitnya dua obat

dipaka
dipakai:
i: biasa
biasanya
nya azitrom
azitromisin
isin atau klarit
klaritrom
romisi
isin
n dit
ditam
amba
bah
h hingga
hingga tiga obat
obat lai
lain.
n.

Pengo
Pengoba
bata
tan
n MAC ha
harus
rus di
dite
teru
ruska
skan
n se
seum
umur
ur hidup,
hidup, ag
agar
ar pe
penya
nyaki
kitt ti
tida
dak
k ke
kemb
mbal
alii

(kambuh). Orang akan bereaksi secara berbeda terhadap obat anti-MAC. anda dan

dokter mungkin harus mencoba berbagai kombinasi sebelum anda menemukan

satu kombinasi yang berhasil untuk anda dan menyebabkan


menyebabkan efek samping sedikit
 

mungkin.
 

 Obat MAC yang paling umum dan efek sampingnya adalah:

· Amikasin: masalah ginjal dan telinga; disuntikkan.

· Azitromisin: Mual, sakit kepala, diare; bentuk kapsul atau diinfus.

· Siprofloksasin: mual,
mual, muntah,
muntah, diare; bentuk tablet atau diinfus;

· Kl
Klar
arit
itro
romi
misi
sin:
n: mual
mual,, sa
saki
kitt ke
kepa
pala
la,, munt
muntah
ah,, diare
diare;; be
bentu
ntuk
k ka
kapsu
psull atau
atau

diinfus. Catatan: Dosis maksimum 500mg per hari.

· Etambutol: mual, muntah, masalah penglihatan; bentuk tablet.

· Rifabutin: ruam, mual, anemia; bentuk tablet.


tab let. Banyak interaksi obat.

· Rifa
ifampis
pisin:
in: dem
demam
am,, pana
panass ding
dingin
in,, sa
saki
kitt tu
tula
lang
ng ata
tau
u ot
otot
ot;; dap
dapat

menyebab air seni, keringat dan air ludah menjadi berwarna merah-
oranye (dapat mewarnai lensa kontak); dapat mengganggu
mengganggu pil KB.

Banyak interaksi obat.

4) PCP (Pneumonia Pneumocystis)


Pneumocystis)

Pneum
Pneumonia
onia Pneumo
Pneumocys
cystis
tis (PCP)
(PCP) adalah
adalah infeks
infeksii oportu
oportunis
nistik
tik (IO)
(IO) paling
paling

umum
umum terjadi
terjadi pada orang HIV
HIV-po
-posit
sitif.
if. Tanpa
Tanpa pengob
pengobata
atan,
n, lebih
lebih dari
dari 85 perse
persen
n

oran
orang
g deng
dengan
an HIV
HIV pa
pada
da akhir
khirny
nya
a akan
akan meng
mengem
emba
bang
ngka
kan
n pe
peny
nyak
akit
it PCP.
PCP. PC
PCP
P

menjadi salah satu pembunuh utama Odha. Namun, saat ini hampir semua penyakit

PCP dapat dicegah dan diobati. PCP disebabkan oleh jamur yang ada dalam tubuh

hampir setiap orang. Dahulu jamur tersebut disebut Pneumocystis carinii, tetapi

 para ilmuwan
ilmuwan kini menggunaka
menggunakan
n nama Pneumocystis
Pneumocystis jiroveci,
jiroveci, namun
namun penyakit
penyakit

masih disingkatkan sebagai PCP.

Sistim kekebalan yang sehat dapat mengendalikan jamur ini. Namun, PCP

menyebabkan penyakit pada anak dan pada orang dewasa dengan sistim kekebalan

yang lemah. Jamur Pneumocystis hampir selalu mempengaruhi paru, menyebabkan

 be
bent
ntuk
uk pn
pneu
eumo
moni
nia
a (rad
(radan
ang
g pa
paru
ru).
). Oran
Orang
g de
deng
ngan
an ju
juml
mlah
ah CD4
CD4 di ba
bawa
wah
h 20
200
0

mempunyai risiko paling tinggi mengalami penyakit PCP. Orang dengan jumlah
 

CD4 di bawah 300 yang telah mengalami IO lain juga berisiko. Sebagian

 b
 be
esar or
orang yang mengalami penyakit PCP menjadi jauh
j auh lebih lemah,
lemah , kehilangan

 berat

 badan, dan kemungkinan akan kembali mengalami penyakit PCP lagi.

Tanda pertama PCP adalah sesak napas, demam, dan batuk tanpa dahak.

Siapa pun dengan gejala ini sebaiknya segera periksa ke dokter. Namun, semua

Odha dengan jumlah CD4 di bawah 300 sebaiknya membahas pencegahan PCP

dengan dokter, sebelum mengalami gejala apapun.

Penceg
Pencegaha
ahan
n PCP : Cara terbaik untuk mencegah PCP adalah dengan
memakai terapi antiretroviral (ART). Orang dengan jumlah CD4 di bawah 200 dapat

mencegah PCP dengan memakai obat yang juga dipakai untuk mengobati PCP. ART

dapatt meningka
dapa meningkatkan
tkan jumlah CD4 anda.
anda. Jika jumlah ini melebihi
melebihi 200 dan bertahan

 begitu selama
selama tiga bulan, mungkin
mungkin anda dapat berhenti
berhenti memakai
memakai obat

 penc
pence
egah
gah PC
PCP
P ta
tanp
npa
a ri
risi
siko
ko.. Nam
Namun,
un, ka
kare
rena
na pe
peng
ngob
obat
atan
an PCP
PCP mura
murah
h da
dan
n

mempunyai efek samping yang ringan, beberapa peneliti mengusulkan pengobatan

sebaiknya diteruskan hingga jumlah CD4 di atas 300. Anda harus berbicara dengan

dokter anda sebelum anda berhenti memakai obat apa pun yang diresepkan.

Peng
Pengoba
obata
tan
n PC
PCPP : Selama bertahu
bertahun-tah
n-tahun,
un, antibiotik
antibiotik dipakai
dipakai
untuk mencegah PCP pada
pad a pasien
pas ien kanker
kan ker dengan
den gan sistim
sis tim kekeba
kek ebalan
lan yang
yan g lemah
lem ah..
Tetapi

 pada
pada 198
1985
5 sebuah
sebuah peneli
penelitia
tian
n kecil
kecil menun
menunjuk
jukkan
kan bahwa
bahwa antibi
antibioti
otik
k juga
juga dapat
dapat

mencegah PCP pada Odha. Keberhasilan dalam pencegahan dan pengobatan PCP

sangat
sangat dramatis
dramatis.. Persenta
Persentase
se Odha yang mengalam
mengalamii PCP sebagai
sebagai penyakit
penyakit yang

mendefinisikan
mendefinisikan AIDS dipotong kurang lebih separoh, seperti juga PCP sebagai

 penyebab kematian Odha.

Sayang, PCP masih umum pada orang yang terlambat mencari pengobatan
pengobatan

atau belum mengetahui dirinya terinfeksi. Sebenarnya,


Sebenarnya, 30-40 persen Odha akan

menge
mengemb
mbang
angkan
kan PCP bila mereka
mereka menungg
menunggu
u sampai
sampai jumlah CD4-nya
CD4-nya kurang
kurang

lebih 50.
 

 Obat yang dipakai untuk mengobati PCP mencakup kotrimoksazol,


kotrimoksazol, dapson,

 pentamidin, dan atovakuon.


 

· Kotr
Kotrimo
imoksa
ksazol
zol (TMP/SM
(TMP/SMX)
X) adalah
adalah obat anti-PC
anti-PCP
P yang paling
paling

efektif. Ini adalah kombinasi dua antibiotik: trimetoprim (TMP) dan

sulfametoksazol
sulfametoksazol (SMX).

· Daps
Dapson
on serupa dengan
dengan kotrimo
kotrimoksa
ksazol
zol.. Dapson
Dapson keliha
kelihatan
tan hampir sse
eefektif 

kotrimoksazol melawan PCP.

· Pen
Penta
tamid
midin
in adalah
adalah obat hirup
hirup yang berben
berbentuk
tuk aerosol
aerosol

untuk mencegah PCP. Pentamidin juga dipakai secara intravena (IV)

untuk mengobati PCP aktif.

· At
Atova
ovakuon
kuon adal
adalah
ah obat
obat yang
yang dipaka
dipakaii orang
orang pa
pada
da kasus PCP ringan
ringan atau

sedang yang tidak dapat memakai kotrimoksazol atau

 pentamidin.

Kotrimoksazol adalah obat yang paling efektif melawan PCP. Obat ini juga

murah, dan
da n dipakai dalam bentuk pil,
pil , tidak lebih dari satu pil sehari. Namun,

  bagian SMX dari kotrimoksazol merupakan obat sulfa dan hampir separo orang

yang memakainya mengalami


mengalami reaksi alergi, biasanya ruam kulit, kadang-kadang
kadang-kadang

demam. Sering kali, bila penggunaan kotrimoksazol


kotrimoksazol dihentikan
dihentikan sampai
sampai gejala alergi

hilang, lalu penggunaan dimulai kembali, masalah


masalah alergi tidak muncul lagi. Reaksi

alergi yang berat dapat diatasi dengan cara desensitisasi. Pasien mulai dengan dosis

obat yang sangat rendah dan kemudian meningkatkan dosisnya hingga dosis penuh

dapat ditahan.
ditahan. Mengurangi dosis dari
dari satu pil sehari
sehari menjadi tiga
tiga pil seminggu
seminggu

mengurangi masalah alergi kotrimoksazol, dan tampak sama


 berhasilny
berhasilnya.
a. Karena
Karena mas
masala
alah
h alergi
alergi yang disebabka
disebabkan
n oleh kotrimoksa
kotrimoksazol
zol serupa
serupa

dengan
dengan efek samping
samping dari
dari beber
beberapa
apa obat
obat antire
antiretr
trovi
oviral
ral,, se
sebai
baiknya
knya penggu
penggunaa
naan
n

kotrimoksazoll dimulai seminggu atau lebih


kotrimoksazo lebih sebelum mulai ART. Dengan cara ini,

 bila alergi muncul, penyebabnya dapat lebih mudah diketahui.

Dapson menyebabkan lebih sedikit reaksi alergi dibanding kotrimoksazol,

dan hargany
harganya
a juga agak murah.
murah. Biasanya
Biasanya dapson dipakai dalam bentuk
bentuk pil

tidak lebih dari satu pil sehari.


sehar i. Namun dapson kadang kala
ka la lebih sulit
sul it diperoleh
dipero leh di

Indonesia.
 

Pentamidin
Pentamidin memerlu
memerlukan
kan kunjungan
kunjungan bulanan
bulanan ke klinik
klinik dengan
dengan nebulizer
nebulizer,,

mesin
mesin yang
yang me
membu
mbuat
at kabut
kabut oba
obatt yang
yang sa
sanga
ngatt halus.
halus. Kabut
Kabut ini dihiru
dihirup
p secara
secara

langsung ke dalam paru. Prosedur ini memakan waktu kurang lebih 30-45 menit.

anda dibebani harga obat tersebut ditambah biaya klinik. Pasien yang memakai

 pentam
pentamidi
idin
n aeros
aerosol
ol akan
akan menga
mengalam
lamii PCP
PCP lebih
lebih se
serin
ring
g diband
dibanding
ing orang
orang yang
yang

memakai pil antibiotik.

5) Toksoplasmosis

Toksop
Toksoplas
lasmos
mosis
is (tokso)
(tokso) adala
adalah
h infeks
infeksii yang
yang diseba
disebabka
bkan
n oleh
oleh paras
parasit
it

Toxopl
Toxoplas
asma
ma gondii.
gondii. Paras
Parasit
it hidup
hidup dalam
dalam organi
organism
sme
e hidup
hidup lain
lain (indukn
(induknya)
ya) dan

mengambil semua nutrisi dari induknya. Parasit tokso sangat umum ditemukan

  pada tinja kucing, sayuran mentah dan tanah. Kuman ini juga umumnya ditemu

dalam daging mentah, terutama daging babi, kambing dan rusa. Parasit tersebut

da
dapa
patt masuk ke tu
tubu
buh
h waktu
ktu anda meng
nghi
hirrup de
debu
bu.. Hing
ngg
ga 50 pe
perrse
sen
n

 p
 pe
enduduk te
terinfeksi tokso. Sistim kekebalan tubuh yang sehat dapat mencegah

agar tokso tidak


tidak mengakibatkan
mengakibatkan penyakit ini. Tokso tampaknya tidak menular
menular dari
dari

manusia ke manusia.

Penyakit yang paling umum diakibatkan tokso adalah infeksi pada

otak (ensefalitis). Tokso juga dapat menginfeksikan


menginfek sikan bagian tubuh lain. Tokso dapat

menyebabkan koma dan kematian. Risiko


Risiko tokso paling tinggi waktu jumlah CD
CD4
4 di

 bawah
bawah 100. Gejal
Gejala
a perta
pertama
ma tokso
tokso terma
termasuk
suk demam
demam,, kekac
kekacaua
auan,
n, kepala
kepala nyeri,
nyeri,

disorientasi, perubahan pada kepribadian, gemetaran dan kejang-kejang. Tokso

 biasanya
biasanya didiagnosis
didiagnosis dengan tes antibodi
antibodi terhadap
terhadap T. gondii.
gondii. Perempua
Perempuan
n hamil
hamil

dengan infeksi tokso juga dapat menularkannya pada bayinya.

Tes antibodi tokso menunjukkan apakah anda terinfeksi


terinfeksi tokso.
tokso. Hasil positif

 bukan berarti anda menderita penyakit ensefalitis


ensefalitis tokso. Namun, hasil tes negatif

 berarti anda tidak terinfeksi tokso.


tokso. Pengamatan
Pengamatan otak (brain scan)
scan) dengan

computerized
computerized tomography
tomography (CT scan) atau magnetic resonance imaging (MRI scan)

 juga dipakai untuk mendiagnosis


mendiagnosis tokso. CT scan untuk to
tokso
kso dapat mirip dengan
 

 pe
peng
ngam
amat
atan
an untuk
untuk infe
infeks
ksii oport
oportun
unis
isti
tik
k ya
yang
ng la
lain
in.. MRI
MRI sc
scan
an le
lebi
bih
h pe
peka
ka da
dan
n

mempermudah
mempermudah diagnosis tokso.

Pengobatan Toksoplasmosis : Tok so


Tokso diobati dengan kombinasi

 pirimetam
pirimetamin
in dan sulf
sulfadiaz
adiazin.
in. Kedua
Kedua obat ini dapat
dapat melalui
melalui sawar-dar
sawar-darah
ah otak.

Parasit tokso membutuhkan


membutuhkan vitamin B untuk hidup. Pirimetamin menghambat

 pemerolehan vitamin B oleh tokso. Sulfadiazin menghambat pemakaiannya. Dosis

normal obat ini adalah 50-75mg pirimetamin dan 2-5g sulfadiazin


sulfadiazin per hari. Kedua

obatt ini mengg


oba menggang
anggu
gu ket
keters
ersedi
ediaa
aan
n vitamin
vitamin B dan dapat
dapat menga
mengakib
kibat
atkan
kan anemia
anemia..

Orang
Orang dengan
dengan tokso
tokso biasa
biasanya
nya mema
memakai
kai kalsiu
kalsium
m fol
folina
inatt (sema
(semaca
cam
m vit
vitam
amin
in B)

untuk mencegah anemia.

Kombinasi obat ini sangat efektif terhadap tokso. Lebih dari 80 persen orang

menunjukkan perbaikan dalam 2-3 minggu. Tokso biasanya kambuh setelah

 peristiwa
peristiwa pertama.
pertama. Orang
Orang yang pulih dari tokso seharusnya
seharusnya terus memakai
memakai obat

an
anti
tito
toks
kso
o de
deng
ngan
an dosi
dosiss pe
peme
meli
liha
hara
raan
an ya
yang
ng le
lebi
bih
h re
rend
ndah
ah.. Jela
Jelass oran
orang
g ya
yang
ng

mengalamii tokso sebaiknya mulai terapi antiretroviral (ART) secepat


mengalam secepatnya,
nya, dan bila

CD4 naik di atas 200 lebih dari enam minggu, terapi tokso sudah diselesaikan dan

 bila tidak ada gejala tokso lagi, terapi pemeliharaan tokso dapat dihentikan.

6) Tuberkulosis (TB)

Tuberkulos
Tuberkulosis
is adalah
adalah infeksi
infeksi yang disebabkan
disebabkan oleh bakteri.
bakteri. TB biasanya
biasanya

mempenga
mempengaruhi
ruhi paru-
paru-paru,
paru, tapi kadang-ka
kadang-kadang
dang dapat
dapat juga mempenga
mempengaruhi
ruhi organ

tubuh lain, terutama pada Odha dengan jumlah CD4 di bawah 200. TB adalah
  penyakit yang sangat parah di seluruh dunia. Hampir sepertiga penduduk dunia

terinfeksi TB, tetapi sistem kekebalan tubuh yang sehat biasanya dapat mencegah

 penyakit aktif.

 Nama tuberkulosis berasal dari tuberkel. Tuberkel adalah tonjolan kecil dan

keras yang
y ang terbentuk waktu sistem kekebalan membangun
membangun tembok
tembo k mengelilingi

 bakteri TB dalam paru. Ada dua jenis TB aktif. TB primer baru terjadi setelah anda

terinfeksi TB untuk pertama kali. Keaktifan kembali TB terjadi pada orang yang

sebelumnya terinfeksi TB. Jika sistem kekebalan tubuhnya melemah, TB dapat


dapat
 

lolos dari tuberkel dan mengakibatkan penyakit aktif. Kebanyakan kasus TB pada

orang dengan HIV diakibatkan keaktifan


k eaktifan kembali infeksi TB sebelumnya.

TB aktif dapat menyebabkan gejala berikut: batuk lebih dari tiga minggu;

hilang berat badan; kelelahan terus menerus; keringat basah kuyup pada malam

hari; dan demam, terutama pada sore hari. Gejala ini mirip dengan gejala yang

dise
diseba
babk
bka
an PCP,
PCP, te
tettapi TB dapa
dapatt te
terj
rja
adi pada
pada ju
juml
mla
ah CD4 yang
yang ti
tin
nggi.
ggi. TB

ditularkan melalui udara, waktu seseorang dengan TB aktif batuk atau bersin. Anda

dapat mengembangkan
mengembangkan TB secara mudah jika anda pada tahap infeksi HIV lanjut.

Anda dapat terinfeksi TB pada jumlah CD4 berapa pun.

TB dan HIV: pasangan yang buruk . Banyak jenis virus dan bakteri hidup

di tubuh anda. Sistem kekebalan


kekebalan tubuh yang sehat dapat mengendalikan kuman ini

ag
agar
ar mere
mereka
ka ti
tida
dak
k meny
menye
ebabk
babka
an peny
penya
akit.
kit. Ji
Jika
ka HI
HIV
V mel
elem
ema
ahkan
hkan si
sist
stem
em

kekebalan, kuman ini dapat mengakibatkan infeksi oportunistik (IO). Angka TB

 pada Odha sering kali 40 kali lebih tinggi dibanding angka untuk orang yang

tidak terinfeksi HIV.


HIV . Angka
Ang ka TB di selur
sel uruh
uh du
duni
nia
a menin
men ingk
gkat
at ka
kare
rena
na HIV.
HIV . TB dapat
dap at

merangsang HIV agar lebih cepat menggandakan diri, dan memperburuk infeksi

HIV. Karena itu, penting bagi orang dengan HIV untuk mencegah dan mengobati

TB.

Bagaimana
Bagai mana cara mendiagno
mend iagnosis
sis TB???
T B??? Ada tes
t es kulit
k ulit yang sederhan
sede rhana
a untuk TB
TB.

Sebuah protein yang ditemukan pada bakteri TB disuntik pada kulit lengan.

Jika kulit anda bereaksi dengan bengkak, itu berarti anda kemungkinan terinfeksi

 bakteri TB.

Jika HIV atau penyakit lain sudah merusak sistem kekebalan anda, anda

mungkin
mungkin tidak
tidak menunjuk
menunjukkan
kan reaksi
reaksi pada tes kulit, walaupun
walaupun anda terinfeksi
terinfeksi TB.
TB.

Kondisi ini disebut 'anergi'. Oleh karena masalah ini, dan karena kebanyakan orang

di Indonesia sudah terinfeksi TB, jadi tes kulit sekarang


sekarang jarang dipakai di sini. Jika

anda
anda anerg
anergi,
i, pembia
pembiakan
kan ba
bakte
kteri
ri da
dari
ri dahak
dahak (li
(lihat
hat al
aline
inea
a be
berik
rikut
ut)) adala
adalah
h ca
cara
ra

terbaik untuk diagnosis TB aktif.

 30 |  I  L   M   U   D   A   S  A  R K  E P  E R A  W   A  T   A   N   I  I


 

Bila anda mempunyai gejala


gejal a yang mungkin disebabkan
disebabka n oleh TB, dokter akan

minta anda menyediakan


menyediakan tiga contoh dahak untuk diperiksa, termasuk
termasuk satu

yang
yang an
anda
da di
dimi
mint
nta
a ke
kelu
luar
arka
kan
n da
dari
ri paru
paru pada
pada pa
pagi
gi ha
hari
ri.. Dokt
Dokter
er ju
juga
ga mung
mungki
kin
n

melakukan x-ray paru, dan mencoba membiakkan bakteri TB dari contoh dahak anda.
Tes
Te s in
inii mungk
mun gkin
in mem
memererlu
luka
kan
n wakt
wa ktu
u empa
em patt mingg
min ggu.
u. Suli
Su litt untuk mendiagnosis

TB aktif, terutama pada Odha, karena gejalanya mirip dengan

 pneumonia, masalah paru lain, atau infeksi lain.

Pengobatan TB : Jika anda terinfeksi TB, tetapi tidak mengalami


 penyakit aktif,
aktif , kemungkinananda diobati dengan isoniazid (INH) untuk 

sedikitnya enam

 bulan, atau dengan INH plus satu atau dua obat lain untuk tiga bulan. Sebuah

 penelitian yang diterbitkan pada 2001 menunjukkan bahwa terapi kombinasi lebih

efektif dibandingkan INH sendiri. INH dapat menyebabkan masalah hati, terutama
 pada perempuan.

Jika anda mengalami TB aktif, anda diobati dengan antibiotik. Karena

 bakteri TB dapat menjadi kebal (resisten) terhadap obat tunggal, anda akan diberi

kombinasi antibiotik. Juga, TB sulit disembuhkan, dan obat tersebut harus dipakai

untuk sedikitnya enam bulan. Jika anda tidak mem


memakai
akai semua
semua obat, TB dalam

tubuh
tubu h anda mungkin
mungk in jadi
jad i resista
resi stan
n dan obat
ob at tersebut
ters ebut akan menjadi
menj adi tidak
tid ak efektif lagi.

Ada jenis
jeni s TB yang sudah
sud ah resistan pada beberapa antibiotik. Ini disebut TB

yang resistan terhadap beberapa obat atau MDR-TB. Hingga saat ini, Prevalensi

MDR-TB di Indonesia belum jelas; surveillans akan segera dilakukan oleh Depkes.
Kendati masalah ini, lebih dari 90 persen kasus TB dapat disembuhkan dengan

antibiotik.

Masal
Masalah
ah oba
obatt : Beb
Bebera
erapa
pa ant
antibi
ibioti
otik
k yan
yang
g dipa
dipakai
kai unt
untuk
uk me
mengo
ngobat
batii TB

dapat
dapat merusak
merusak hati atau ginj
ginjal.
al. Beg
Begitu
itu jug
juga
a beb
bebera
erapa
pa oba
obatt anti
antiret
retrov
rovira
irall yan
yang
g

dipakai untuk memerangi HIV. Bisa jadi sulit untuk memakai obat untuk TB

dan HIV sekaligus. INH dapat menyebabkan neuropati perifer, seperti juga

 beberapa ARV, jadi dapat terjadi masalah bila obat ini dipaka
dipakaii bersamaan.

Juga, banyak obat anti-HIV berinteraksi dengan obat yang dipakai untuk 
 

memerangi TB. Rifampisin atau rifabutin umumnya dipakai untuk mengobati

TB. Obat ini dapat mengura


mengurangi
ngi
 

kadar ARV dalam darah anda di bawah tingkat yang diperluka


diperlukan
n

untuk mengendalika
kan HIV.

ARV dapat meningkatkan kadar obat TB ini pada tingkat yang mengakibatkan

efek samping yang berat. Rifampisin tidak boleh dipakai jika anda memakai

 protea
protease
se inh
inhibi
ibitor
tor (PI).
(PI). Rifabu
Rifabutin
tin dapat
dapat dipaka
dipakaii dalam
dalam bebera
beberapa
pa kasus,
kasus, tetapi
tetapi

mung
mungki
kin
n do
dosi
sisn
snya
ya harus
harus diuba
diubah.
h. Ada pe
pedo
doma
man
n kh
khus
usus
us untuk
untuk dokte
dokterr ji
jika
ka an
anda
da

memakai obat untuk memerangi TB dan HIV sekaligus. Juga, jika jumlah CD4

an
anda
da di ba
baw
wah 100,
100, anda
anda seba
ebaiknya
knya mema
memaka
kaii ri
rifa
fabu
buti
tin
n se
sedi
diki
kitn
tnya
ya ti
tiga
ga kali
kali

se
semi
minggu
nggu.. Ini mengura
mengurangi
ngi risiko
risiko TB-nya menja
menjadi
di resist
resistan
an terhada
terhadap
p rif
rifabu
abutin
tin..

Untu
Untuk
k alas
alasan
an in
ini,
i, TB bi
bias
asa
anya
nya di
dise
semb
mbuh
uhka
kan
n sebe
sebelu
lum
m ART
ART di
dimu
mula
lai.
i. Nam
Namun

mungkin ini mustahil bila jumlah CD4 sangat rendah.

   Pencegahan IO

Sebagian besar kuman yang menyebabkan IO sangat umum, dan mungkin anda

telah membawa beberapa dari infeksi ini. Anda dapat mengurangi risiko infeksi

 baru
baru dengan
dengan tetap
tetap menja
menjaga
ga kebers
kebersiha
ihan
n dan menghi
menghinda
ndari
ri sumber
sumber kuman
kuman yang
yang

diketahui
diketahui yang menye
menyebabka
babkan
n IO. Meskipun
Meskipun anda
anda terinfe
terinfeksi
ksi bebera
beberapa
pa IO, anda

dapat memaka
kaii oba
obat yang
yang akan
kan menc
nce
egah
gah pengembangan pe
peny
nya
akit akt
ktiif.

Pence
Pencegah
gahan
an ini disebu
disebutt profi
profilak
laksis
sis.. Cara
Cara te
terba
rbaik
ik untuk
untuk menc
mencega
egah
h IO adala
adalah
h

untuk memakai ART. Lihat lembaran informasi masing-masing


masing-masing IO untuk informasi

lebih lanjut
lanjut tentang
tentang meng
menghinda
hindari
ri infeksi
infeksi atau mencega
mencegah
h pengemban
pengembangan
gan penyakit
penyakit

aktif.

   Pengobatan IO

Infeksi oportunistik kerap melibatkan banyak patogen dan menyerang secara

 bersamaan.
 bersamaan. Berbagai
Berbagai gejala klinis pun terdiagnosa, menambah runyam pengobatan

 pasien HIV/AIDS. Dengan demikian, diperlukan strategi dalam diagnosis dan

 pengobata
pengobatan
n , termasuk
termasuk dengan
dengan antimikrob
antimikroba
a yang seringkal
seringkalii harus diberi secara
secara

kombinasi
kombinasi.. "Pemilihan obat antimikrob
antimikroba
a idealnya
idealnya disesua
disesuaikan
ikan dengan
dengan diagnosis
diagnosis

dan patogen penyebab infeksi, namun dalam praktik klinik seringkali terapi diberi

secara empirik, oleh karenanya kesulitan dan keterbatasan secara diagnosa," jelas
 

Ketua Tim Standar Profesi Penyakit Dalam dan Standar Peralatan Penyakit Dalam

ini.

Le
Lebih
bih lanjut,
lanjut, Herdi
Herdima
man
n menje
menjelas
laskan,
kan, pengobata
pengobatan
n infeks
infeksii oportu
oportunis
nistik
tik pada
pada

Odha tidak dapat dipisahkan dengan pemberian ARV. Kedua komponen terapi ini

mes
esti
ti di
dibe
beri
rika
kan
n seca
secara
ra be
beri
riri
ring
ngan
an da
dan
n si
sine
nerg
rgis
is,, seba
sebab
b ke
kedu
duan
anya
ya ak
akan
an sali
saling
ng

menduk
mendukung
ung efekt
efektifi
ifitas
tas masin
masing-m
g-mas
asing
ing.. Terapi
Terapi ARV dituju
ditujukan
kan untuk pemulih
pemulihan
an

daya tahan tubuh melalui meningkatnya jumlah CD4. dengan begitu, peningkatan

imun
imunit
itas
as pa
pasi
sie
en ak
akan
an memba
embant
ntu
u ke
kebe
berh
rhas
asil
ilan
an te
tera
rapi
pi an
anti
timi
mikr
krob
oba,
a, ya
yang
ng pa
pada
da

akhirnya menurunkan risiko terjadinya infeksi oportunistik. Namun ada kalanya,

 pengobatan infeksi oportunistik harus didahulukan, dan


dan kemudian dilanjutkan

 pemberian ARV.

Efek
Efek si
sine
nerrgis
gis te
tera
rapi
pi opo
oport
rtun
unis
isti
tik
k dan
dan AR
ARV
V , oleh
oleh bebe
bebera
rapa
pa ah
ahli
li te
tela
lah
h

dibukt
dibuktika
ikan
n efekti
efektifit
fitas
asnya
nya.. Kovac
Kovack,
k, pada
pada 1997,
1997, misal
misalnya
nya,, telah
telah menun
menunjuk
jukan,
an,

terjadinya penurunan insiden infeksi oportunistik sebesar 55 persen pada populasi

Odha yang menerima ARV. Sementara Astro, peneliti lain, pada 2003 melakukan

 penelitian untuk menilai efektivitas ARV terhadap perbaikan kualitas hidup

 penderita
penderita AIDS.
AIDS. Hasilnya,
Hasilnya, disimpulka
disimpulkan
n bahwa
bahwa untuk mengoptim
mengoptimalka
alkan
n kualitas
kualitas

hidup
hidup Odha
Odha perlu
perlu segera
segera dil
dilaku
akukan
kan penang
penanggul
gulang
angan
an infeks
infeksii oportun
oportunist
istik
ik yang
yang

dila
dilanj
njut
utka
kan
n de
deng
ngan
an ARV.
ARV. "Keb
"Keber
erha
hasi
sila
lan
n ini di
dika
kait
itka
kan
n de
denga
ngan
n pe
peni
ning
ngka
kata
tan
n

imunitas tubuh.Tapi, ARV sendiri tidak memberikan efek perlindungan


perlindungan yang sama

 bagi setiap
setiap komplikasi oportunistik, oleh karenanya
karenanya perlu upaya lain
lain dengan

 penggunaan profilaksis, serta pendekatan diagnostik dan terapetik


terapetik yang lebih
 baik," tegas Herdiman.

Dengan begitu pengobatan


pengobatan infeksi bukan berar
berarti
ti pekara mudah.
mudah.Tak
Tak sedikit

 para praktisi medis mengalami kegagalan, termasuk akibat keterbatasan non medis

seperti
seperti terlamb
terlambatnya
atnya diagnosa
diagnosa dini,
dini, kesulitan
kesulitan mendap
mendapatka
atkan
n obat,
obat, dan biaya yang
yang

tinggi. Namun demikian, Herdiman menegaskan, HIV/AIDS bukanlah tanggung-

  jawab dokter semata, dan bukan sekadar masalah kesehatan. Penyakit "kutukan",

 pada sebagian masyarakat,


masyarakat, ini merupakan tanggung-jawab semua elemen: apapun
apapun

 profesi, status sosial, agama, orientasi politik. AIDS adalah masalah kita semua
semua
 

yang tak bisa ditunda pemecahannya. Segera!!


Segera!! Atau segalanya akan menjadi sangat

terlambat.
 

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Imu
Imunit
nitas
as atau kekeba
kekebala
lan
n adalah
adalah sis
sistem
tem mekan
mekanism
isme
e pada
pada organi
organism
sme
e yang
yang

melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi

dan membunuh patogen serta sel tumor.

 In f e k si oportunistik (IO) ad al ah infeksi yang ambil kesempatan

(‘oppor
(‘opportun
tunity
ity’)
’) yang
yang disedi
disediaka
akan
n oleh
oleh kerusa
kerusakan
kan pada
pada sistem
sistem kekeba
kekebalan
lan

tubuh untuk menimbulkan penyakit.

B. SARAN

1. Menjaga diri kita agar terhidar


terhidar dari penyakit yang dapat melemahkan
melemahkan

 pertahanan tubuh kita

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih

 besar.

3. Perlu dilakukan penelitian untuk mencari faktor risiko kejadian TB pada

 pasien HIV/AIDS dengan mencantumkan semua faktor risiko kejadian


k ejadian TB,

 baik faktor distal maupun faktor proksimal dengan metode observasi. 3

Anda mungkin juga menyukai