PDF Kti Maternitas DL
PDF Kti Maternitas DL
Oleh :
Fauzah Istiqomalia
NIM 162303101045
162303101045
Laporan Tugas
Tugas Akhir: Laporan kasus Disusun Sebagai Syarat Untuk
Untuk
Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madta
Madta Keperawatan
Oleh :
Fauzah Istiqomalia
NIM 162303101045
162303101045
ii
PERSEMBAHAN
MOTTO
iii
“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan
baginya kemudahan dalam urusannya”.
urusannya”.
(QS. At-talaq: 4)
iv
PERNYATAAN
Fauzah Istiqomalia
NIM 162303101045
162303101045
PERSETUJUAN PEMBIMBI
PEMBIMBING
NG
v
Karyaa Tulis
Kary lis Ilm
Ilmia
iahh O
Ole
lehh : FFAU
AUZ ZAH IST
ISTIQ
IQOM
OMAL
ALIA
IA
Judull
Judu : Asuha
Asuhann Kepera
Keperawatan
watan Post Sectio Caesarea
Caesarea pada
Ny.A
Ny .A dan Ny.P
Ny.P dengan Masalah Keperawatan
Nyeri Akut di Ruang Teratai
Teratai di RSUD dr
dr.. Haryoto
Lumajang Tahun 2019
Telah ddise
isetuj
tujui
ui pa
pada
da ta
tangg
nggal
al : Jul
Julii 101
10199
Oleh
Pembimbing
Nurul
NIP..Hayati,
NIP 19650629S.Kep., Ners.,
198703
198703 MM
2 008
PENGESAHAN
vi
Laporan tugas akhir yang berjudul “Asuhan Keperawatan Post Sectio Caesarea
pada Ny
Ny.. A dan NyNy.P
.P dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Ruang Teratai
di RSUD dr dr.. Haryo
Haryoto
to Lumajang
Lumajang Tahun 20
2019”
19” kar
karya
ya Fauzah
Fauzah Istiqomalia
Istiqomalia telah
telah
diuji
diuji dan disahk
disahkanan oleh
oleh Pro
Prodi
di D3 kep
keperaw
erawatan
atan Univer
Universit
sitas
as Jember
Jember Kampu
Kampuss
Lumajang pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 17 Juli 2019
Temp
empatat : Pro
Progra
gramm Studi
Studi D3 Kepera
Keperawat
watan
an Univer
Universit
sitas
as Jember
Jember Kampus
Kampus
Lumajang
Tim Penguji:
Ketua,
Mengesahkan,
Koordinator Program Studi
D3 Keperawatan Universitas Jember
Kampus Lumajang
RINKASAN
vii
Asuhan Keperawa
Asuhan Keperawatan
tan Post Sectio
Sectio Caes
Caesar
area
ea pada Ny.A
Ny.A Dan Ny.P
Ny.P dengan
dengan
Masalah
Masalah Keperawa
Keperawatan
tan Nyeri
Nyeri Akut Di Ruang
Ruang Teratai
eratai RSUD Dr.
Dr. Haryoto
Haryoto
Lumajang Tahun 2019; Fauzah Istiqomalia. 162303101045; halaman: Program
Studi D3 Keperawatan Universitas Jember.
Seoran
Seo rangg ibu ham
hamilil har
harus
us sel
selalu
alu sehat
sehat rohani
rohani,, jasman
jasmani,i, dan sec
secara
ara sosial
sosial
mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai penanganan saat kehamilan dan
setelah melahirkan. Berbagai komplikasi pada kehamilan mengharuskan ibu tidak
melaku
mel akukan
kan per
persal
salina
inann sec
secara
ara normal
normal sehing
sehingga
ga dip
diperl
erlaku
akukan
kan tin
tindak
dakan
an med
medis is
tamb
tambah
ahan
an untu
untukk me
meye
yela
lamat
matka
kann ibu
ibu atau
ataupu
punn janin
janin dan
dan apab
apabil
ilaa hal
hal in
inii ti
tida
dak
k
dilakukan akan menimbulkan resiko besar pada nyawa ibu dan janin itu sendiri.
Tindakan itu adalah tindakan operasi yang bertujuan untuk meyelamatkan ibu dan
bayi atau dikenal dengan Sectio Caesaria (SC) (Dorr, 20 2015).
15).
Persalinan Sectio Caesarea memiliki risiko kematian 25 kali lebih besar
dibandingkan dengan persalinan pervaginam. Meskipun demikian, seksio sesarea
merupakan alternative terbaik bagi ibu hamil yang mengalami risiko tinggi dalam
proses persalinan untuk menyelamatkan nyawa ibu maupun nyawa janinnya.
Selain itu, persa
persalinan
linan pervagin
pervaginam
am tidak mungkin dilakuk
dilakukanan deng
denganan alasan untuk
menjaga keselamatan ibu dan janinnya. (Solehati, 2015) menemukan bahwa 93%
pasien sectiopenulisan
Desain caesarea mengalami
yang dipakainyeripada
sedang sampai
karya tulisdengan berat.
ini menggunakan desain
lapo
laporarann kasu
kasus.s. Tujua
ujuann pene
penelit
litia
iann yang
yang didipa
paka
kaii pada
pada kary
karyaa tutuli
liss in
inii untu
untuk
k
meng
me ngekeksp
splo
lora
rasi
si pela
pelaks
ksan
anaa
aann Asuh
Asuhan an Keper
Keperawa
awatatann Mat
Matererni
nita
tass Post
Post Sect
Sectio
io
Caesarea pada Ny.A Dan Ny.P dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Di
Ruang
Rua ng Tera
eratai
tai RS
RSUDUD Dr.Dr. Har
Haryot
yotoo Lum
Lumajan
ajangg Tahun
ahun 2012019.
9. Partisi
Partisipan
pan dalam
dalam
penyusunan laporan kasus ini adalah 2 klien ibu post sectio caesarea dengan
masalah keperawatan nyeri yang menjalani rawat inap di Ruang Teratai RSUD
dr.Haryoto Lumajang. Pada penulisan laporan kasus ini, metode pengumpulan
data dengan cara pemeriksaan fisik, dan juga dokumentasi yang didapat dari buku
rekam medik klien.
Intervensi yang direncanakan pada laporan kasu ini adalah manajemen nyeri.
Intervensi keperawatan dilakukan dengan pengkajian nyeri yang komprehensif
meliputi lokasi, karakteristik, awitan dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
keparahan nyeri, dan faktor presipitasinya, minta klien untuk menilai nyeri atau
keti
tiddaknyamanan pada skala 0 sampai 10 (0 = tidak ada nyeri atau
ke
ketid
tidakakny
nyam
amananan
an,, 10 = nyer nyerii heba
hebat),
t), dan
dan te tekn
knik
ik non
non farm
farmakakol
olog
ogii untu
untuk
k
mengurangi nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam. Intervensi keperawatan
dilakukan selama 3 hari pada masing-masing klien. Batasan karakteristik yang
munc
mu nculul pada
pada kedukeduaa klie
klienn yait
yaituu memela
lapo
pork
rkan
an nyer
nyerii deng
denganan is isya
yara
ratt (mis
(mis.,.,
meng
me ngguguna
naka
kann skal
skalaa nyeri
nyeri),
), me
menynyeri
ering
ngai
ai,, meri
merintntih
ih,, sika
sikapp meli
melindndunungi
gi,, dan
dan
ga
gang
ngguguan
an tidu
tidurr. Inte
Interv
rven
ensi
si kepe
keperaw
rawat
atan
an yang
yang di dila
laku
kuka
kann untu
untukk me memb mban
antu
tu
mengatasi masalah keperawatan nyeri akut adalah mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam. Dari 9 kriteria hasil, pada evaluasi keperawatan hari ke 3 didapatkan
hasil pada klien I dan klienII yaitu tujuan tercapai yang dibuktikan dengan
tercapainya 9 kriteria hasil dari 9 kriteria hasil.
viii
ix
SUMMARY
Nursing Care Post Sectio Caesarea at Mrs.A and Mrs.P with Nursing Problems Acute Pain in
Lotus Room Dr. Haryoto Lumajang in 2019; Fauzah Istiqomalia. 162303101045; page: Nursing
D3 StudyAProgram at woman
pregnant Jember University
University.. be spiritually healthy, physically, and socially have
must always
sufficient knowledge about handling during pregnancy and after childbirth. Various complications
in pregnancy require the mother not to have a normal delivery so that additional medical treatment
is taken to save the mother or fetus and if this is not done it will pose a great risk to the life of the
mother and the fetus itself. The action is an operation that aims to save the mother and baby or
known as Sectio Caesaria (SC) (Dorr, 2015).
Caesarean section has a 25 times greater risk of death compared to vaginal delivery.
However, cesarean section is the best alternative for pregnant women who are at high risk in labor
to save the lives of both the mother and the life of the fetus. In addition, vaginal delivery is not
possible with reasons to maintain the safety of the mother and fetus. (Solehati, 2015) found that
93% of sectio caesarean patients experience moderate to severe pain.
The writing design used in this paper uses a case report design. The research objectives
used in this paper are to explore the implementation of Nursing Care Maternity Post Sectio
Caesarea in Ny.A and Ny.P with Nursing Problems Acute Pain in the Lotus Room Dr. Haryoto
Lumajang in 2019. Participants in the preparation of this case report were 2 post sectio caesarea
mothers
Haryoto clients
Lumajang withHospital.
pain nursing problems
In writing thiswho
casewere hospitalized
report, the method in of
thecollecting
Lotus RoomdataofisDr.
by
physical examination, as well
well as documentation obtained from the client's medical
medical record book.
The intervention
intervention planned for this report is pain managem
management.
ent. Nursing interventi
interventions
ons are
carried out with comprehensive pain assessment which includes location, characteristics, onset and
duration, frequency, quality, intensity or severity of pain, and precipitating factors, asking the
client to assess pain or discomfort on a scale of 0 to 10 (0 = no pain or discomfort , 10 = great
pain), and non-pharmacological techniques to reduce pain with deep breathing relaxation
techniques. Nursing interventions are carried out for 3 days on each client. The characteristic
limitations that arise in both clients are reporting pain with cues (eg, using a pain scale), grinning,
moaning, protective attitudes, and sleep disorders. Nursing interventions carried out to help deal
with acute pain nursing problems are to teach deep breathing relaxation techniques. From the 9
results criteria, on the 3rd day nursing evaluation the results were obtained on client I and clientII,
namely the goal achieved as evidenced by the achievement of 9 criteria results from 9 criteria of
results.
The implementation carried out is the assessment of pain, evaluation of vital signs,
teaching deep breathing relaxation techniques to reduce pain, providing collaborative therapy with
analgesics.
From this case report, out of 9 results criteria can be achieved overall, but in implementation there
are differences on first day and second, on client I slower to achieve the results criteria because
clients are less cooperative when doing deep breathing relaxation techniques in contrast to
cooperative II clients so that more fast to reach the results criteria. Therefore, it is expected that the
researchers further emphasize the approach stage or BHSP to the client. For nurses, they are
expected to be able to carry out nursing care at the sectio caesare post with acute pain nursing
problems.
PRAKATA
x
Dengan
Deng an mememamanj
njatk
atkan
an puji
puji syuk
syukur
ur keha
kehadidirat
rat Al
Allah
lah SWT
SWT, yang
yang tel
telah
ah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan
laporan
laporan tugas akhir yang berjud
berjudulul “Asuhan Keperawat
Keperawatanan Post Sectio Caesarea
pada Ny.A
Ny.A ddan
an Ny
Ny.P
.P deng
dengan
an Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Ru Ruang
ang T
Teratai
eratai di
RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2019” dapat terselesaikan dengan tepat
waktu. Laporan tugas akhir ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah sebagai syarat tugas akhir Ahli Madya Keperawatan. Laporan kasus
dalam
dalam kar
karya
ya tulis
tulis ini adalah
adalah lap
lapora
orann unt
untukuk men
mengek
gekspl
splora
orasi
si masala
masalahh asuhan
asuhan
keperawatan pada ibu post Sectio Caesarea dengan masalah keperawatan nyeri
akut di ruang teratai RSUD Dr. Haryoto Lumajang tahun 2019.
Dalam pembuatan laporan tugas akhir ini penulis sampaikan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung:
1. Bapak DrDrs.
s. Moh. Hasan,
Hasan, M.Sc,
M.Sc, Ph.
Ph.D,
D, selak
selakuu Rektor
Rektor Universitas
Universitas Jember
Jember..
2. Ib
Ibuu Ns.
Ns. Lant
Lantinin Suli
Sulist
styo
yori
rini
ni,, S.Ke
S.Kep.
p.,, M.
M.Ke
Kess sela
selaku
ku Deka
Dekann Prog
Program
ram Stud
Studii
Keperawatan Universitas Jember.
Jember.
3. Ibu
Ibu Nurul HUniversitas
Keperawatan ayati, S.KeJember
p., NsKampus
, MM Lumajang
sel
elaaku Kodanordisekaligus
nat
atoor Prosebagai
di D3
pembimbing laporan tugas akhir yang telah memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis.
4. Semu
Semuaa piha
pihakk yang
yang seca
secara
ra tida
tidakk berla
berlang
ngsu
sung
ng sete
setela
lahh memb
memban antu
tu sehi
sehing
ngga
ga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Penulis menyadari dalam penyusunan tugas akhir karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan di masa mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
xi
Contents
Laporan Tugas Akhir: Laporan kasus Disusun Sebagai Syarat Untuk
Madta Keperawatan.............................................ii
Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madta
PERSEMBAHAN...................................................
PERSEMBAHAN............................ ..............................................
..............................................
.........................iii
..iii
MOTTO..................................................................................................................iv
PERNYA
PERNYATAAN..................
AAN.........................................
..............................................
..............................................
........................................v
.................v
PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................
PEMBIMBING................................................................
.................................
..........vi
vi
PENGESAHAN...........................
PENGESAHAN..................................................
..............................................
...................................................vii
............................vii
RINKASAN.................................
RINKASAN........................................................
..............................................
..................................................viii
...........................viii
PRAKAT
PRAKATA.......................
A..............................................
..............................................
...........................................................
.........................................xi
.....xi
DAFTAR
DAFTAR ISI...........................................
ISI..................................................................
..............................................
........................................xii
.................xii
BAB 1. PENDAHULUAN....
PENDAHULUAN...........................
..............................................
...........................................................
....................................11
2.1.11
2.1. Definisi...
Definisi........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
...........
............5
......5
2.1.2
2.1.2 Indikasi
Indikasi Sectio Caesar
Caesarea....
ea.........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
...........
...............
...................
..............5
....5
2.1.33
2.1. Istilah
Istilah Sectio Caesar
Caesarea....
ea.........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..............
...................
.............6
...6
2.1.44
2.1. Macam Sectio Caesa
Caesarea...
rea........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
...........
................
....................7
..........7
2.1.55
2.1. Jenis Sectio Caesa
Caesarea....
rea.........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
............
................
.................9
........9
2.1.66
2.1. Patofisiolog
Patofisiologi....
i.........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
.............
..................
...............9
.....9
2.1.7
2.1.7 Tand
andaa gej
gejala
ala aatau
tau kkelu
eluhan
han ppada
ada ppasi
asien
en deng
dengan
an ppost
ost SC.....
SC.........
........
.........1
.....100
2.1.88
2.1. Penatalaksa
Penatalaksanaan
naan Sectio Caesa
Caesarea....
rea.........
..........
..........
.........
.........
..........
..........
..........
...............
..........10
10
2.1.99
2.1. Komplikasi
Komplikasi.....
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
............
.................
...............1
.....111
2.1.10
2.1.10 Perawatan
Perawatan Pasca Operasi....
Operasi.........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
...........
.......11
.11
xii
2.2.3
2.2.3 Faktor
Faktor – fak
faktor
tor yang mempen
mempengar
garuhi
uhi nyeri..
nyeri.....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
.......
....14
14
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Sectio Caesarea............................................16
2.3.11
2.3. Pengkajian.
Pengkajian......
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..............
............16
...16
2.3.22
2.3. Masalah
Masalah Kepera
Keperawatan.
watan......
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
...........
................
.............18
...18
2.3.33
2.3. Faktor
Faktor Yang Berhu
Berhubung
bungan..
an.......
..........
.........
.........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
........18
...18
2.3.44
2.3. Batasan
Batasan Karakt
Karakteristi
eristik....
k.........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
...........
................
................19
......19
2.3.55
2.3. Intervensi
Intervensi Keperaw
Keperawatan.
atan......
..........
..........
.........
.........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
........19
...19
2.3.66
2.3. Implementasi
Implementasi.....
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
............
..............20
.......20
2.3.77
2.3. Evaluasi..
Evaluasi.......
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
.........
.........
..........
..........
..........
..............
...........21
..21
3.4.2 Waktu......
3.4.2 aktu...........
..........
..........
..........
.........
.........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..............
...................
................24
......24
3.5 Pengumpulan Data................................................
Data.......................................................................................24
.......................................24
3.5.11
3.5. Wawancara....
awancara.........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
...............
..................24
........24
3.5.22
3.5. Observasi.
Observasi......
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
.........24
....24
3.5.33
3.5. Studi doku
dokumenta
mentasi...
si........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
.............2
........255
3.6 Uji Keabsahan Data.....................................................................................25
3.7 Analisis Data......................
Data.............................................
..............................................
..............................................
............................25
.....25
3.8 Etika penulisan.................................
penulisan........................................................
..............................................
.....................................
..............26
26
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN..........
PEMBAHASAN.................................
..............................................
................................28
.........28
xiii
4.1.11
4.1. Pengkajian.
Pengkajian......
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..............
............29
...29
4.1.22
4.1. Diagnosa
Diagnosa Kepera
Keperawatan.
watan......
..........
..........
..........
..........
..........
..........
...........
................
...................
................55
.......55
4.
4.1.
1.33 Inte
Interv
rven
ensi
si Nyei
Nyei Ak
Akut
ut Be
Berh
rhub
ubun
unga
gann De
Deng
ngan
an Post
Post Oper
Operas
asii Sect
Sectio
io
Caesarea.........................................................................................................55
4.1.44 Implementasi
4.1. Implementasi keper keperawatan
awatan nyeri akut. akut......
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........5
.....599
BAB 5. PENUTUP.......
PENUTUP..............................
..............................................
..............................................................
...........................................70
....70
5.1 Kesimpulan......................................
Kesimpulan.............................................................
........................................................
.....................................70
....70
5.1.11
5.1. Pengkajian.
Pengkajian......
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..............
............70
...70
5.1.22
5.1. Diagnosa
Diagnosa Kepera
Keperawatan.
watan......
..........
..........
..........
..........
..........
..........
...........
................
...................
................70
.......70
5.1.33
5.1. Intervensi
Intervensi Keperaw
Keperawatan.
atan......
..........
..........
.........
.........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
........71
...71
5.1.44
5.1. Implementasi
Implementasi Kepera
Keperawatan.
watan......
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
............
...........71
....71
5.1.55
5.1. Evaluasi
Evaluasi Kepera
Keperawatan.
watan......
..........
..........
..........
..........
..........
..........
.........
.........
..........
..........
..........
..............
..........71
.71
5.2 Saran..............................................
Saran.....................................................................
..............................................
........................................71
.................71
5.2.11 Untuk Klien dan Keluar
5.2. Keluarga....
ga.........
..........
..........
..........
..........
..........
.............
.................
...................
............71
..71
5.2.22
5.2. Untuk Peneli
Penelititi Selan
Selanjutny
jutnya....
a.........
..........
..........
..........
..........
..........
.........
.........
..........
..........
..........
..........7
.....722
DAFTAR
DAFTAR PUSTAKA......................
PUSTAKA.............................................
..............................................
................................................73
.........................73
xiv
DAFTAR TABEL
xv
BAB 1. PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan
manfaat penulisan.
1.1 Latar belakang
Kehamilan merupakan proses perubahan fisiologis pada daur
kehidu
kehidupan
pan wanit
wanitaa yang lazi
lazim
m terja
terjadi
di pad
padaa seti
setiap
ap wanita.
wanita. Sebagi
Sebagian
an wan
wanita
ita,,
terutama
terutama yang memiliki
memiliki kond
kondisi
isi keseh
kesehatan
atan yang kroni
kronikk atau komp
komplikasi
likasi
lain
lainny
nya,
a, keha
kehami
milan
lan me
menj
njad
adii sesu
sesuat
atuu yang
yang beri
berisi
siko
ko ti
ting
nggi
gi at
atau
au berb
berbah
ahay
ayaa
(Suririnah, 2008).
Seoran
Seorangg ibu ham
hamil
il har
harus
us sel
selalu
alu sehat
sehat rohani
rohani,, jasman
jasmani,i, dan sec
secara
ara sosial
sosial
mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai penanganan saat kehamilan dan
setelah melahirkan. Berbagai komplikasi pada kehamilan mengharuskan ibu tidak
melaku
mel akukan
kan per
persal
salina
inann sec
secara
ara normal
normal sehing
sehingga
ga dip
diperl
erlaku
akukan
kan tin
tindak
dakan
an med
medisis
tamb
tambah
ahan
an untu
untukk me
meye
yela
lamat
matka
kann ibu
ibu atau
ataupu
punn janin
janin dan
dan apab
apabil
ilaa hal
hal in
inii ti
tida
dak
k
dilakukan akan menimbulkan resiko besar pada nyawa ibu dan janin itu sendiri.
Tindakan itu adalah tindakan operasi yang bertujuan untuk meyelamatkan ibu dan
bayi atau dikenal dengan Sectio Caesaria (SC) (Dorr, 20
2015).
15).
Persalinan Sectio Caesarea memiliki risiko kematian 25 kali lebih besar
dibandingkan dengan persalinan pervaginam. Meskipun demikian, seksio sesarea
merupakan alternative terbaik bagi ibu hamil yang mengalami risiko tinggi dalam
proses persalinan untuk menyelamatkan nyawa ibu maupun nyawa janinnya.
Selain itu, persa
persalinan
linan pervagin
pervaginam
am tidak mungkin dilakuk
dilakukan
an deng
dengan
an alasan untuk
menjaga keselamatan ibu dan janinnya. (Solehati, 2015) menemukan bahwa 93%
pasien sectio caesarea mengalami nyeri sedang sampai dengan berat.
Angka kejadian Sectio Caesarea di Indonesia pada tahun 2012 adalah 606.797
dari 4.902.585
4.902.585 jumla
jumlahh seluru
seluruhh persal
persalinan
inan atau sekit
sekitar
ar 12,4%
12,4% (Depke
(Depkess RI, 2012).
Menurut Bensons & Permolls, angka kematian Ibu yang menjalani persalian
sectio
sectio caesarea
caesarea adalah
adalah 40-
40-80
80 per 100
100.00
.0000 kel
kelahi
ahiran
ran hidu
hidupp (Soleh
(Solehati
ati,, 2015).
2015).
Sedangkan angka kejadian section caesarea di provinsi Jawa Timur pada tahun
2009 berjumlah 3.401 operasi dari 170.000 persalinan atau sekitar 20% dari
1
seluruh persalinan. (Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2009 dalam Nindy, 2016).
Berdasarkan hasil studi dokumentasi pada bulan Januari tahun 2015 sampai bulan
Ju
Juli
li tahu
tahunn 2016
2016 ter
terca
catat
tat kura
kurang
ng lebi
lebihh 200
200 pasi
pasien
en di Ruan
Ruangg Terata
erataii RSUD
RSUD
berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan. reseptor nyeri yang di
maksud
mak sud adalah
adalah noc
nocice
icepto
ptor,
r, mer
merupa
upakan
kan uju
ujung-
ng-uju
ujung
ng sar
saraf
af sangat
sangat beb
bebas
as yan
yangg
memiliki sedikit mielin yang tersebar pada kulit dan mukosa (Musrifatul Hidayat,
2009).
2009). Reseptor
Reseptor nyeri dapat memberi
memberikan
kan respon
responss akibat adanya sti
stimulas
mulasii atau
rangsangan. Nyeri juga terjadi akibat adanya stimulasi ujung saraf oleh bahan
kimia yang dilepas pada saat operasi atau karena iskemi jaringan akibat gangguan
aliran darah kesalah satu bagian jaringan.
jaringan. Klien yang menunjukkan
menunjukkan tanda nyeri
akut seperti perspirasi berkeringat, ketegangan otot, atau merintih. Mengacu pada
tingkat keparahan sensasi ny
nyeri
eri itu sendiri (Hidayat, 2014)
Strateg
Strategii pen
penatal
atalaks
aksana
anaan
an nyeri
nyeri men
mencak
cakup
up pen
pendek
dekatan
atan farmako
farmakolog
logis
is dan
nonfarmakologis ( Brunner& Suddart, 2002). Teknik farmakologi adalah cara
yang paling efektif untuk menghilangkan nyeri terutama untuk nyeri yang sangat
relaksasi pada pasien yang mengalami nyeri khususnya pasien post operasi sectio
caesarea
caesarea karena perawat hanya melaksan
melaksanakan
akan instruksi
instruksi dokter
dokter berup
berupaa pembe
pemberian
rian
analgetik. Menurut Mulyono (2008) pemulihan pasien post operasi membutuhkan
waktu rata-rata 72,45 menit, sehingga pasien akan merasakan nyeri yang hebat
rata-rata pada dua jam pertama sesudah operasi karena pengaruh obat anastesi
sudah hilang, dan pasien sudah keluar dari kamar operasi. Pada pasien post
operasi seringkali mengalami nyeri hebat meskipun tersedia obat-obat analgesik
yang efektif, namun nyeri pasca bedah tidak dapat diatasi dengan baik, sekitar
50% pasien tetap mengalami nyeri sehingga dapat mengganggu kenyamanan
pasien (Nurdin, 2013). Ibu yang mengalami nyeri memerlukan observasi setelah
sectio
sectio cae
caesar
sarea.
ea. Unt
Untuk
uk mengat
mengatasi
asi kecema
kecemasan
san pada
pada pasien
pasien,, perawa
perawatt sebaga
sebagaii
pendidik berperan dalam meningkatkan pemahaman pasien agar mampu
meng
menggu
guna
naka
kann berb
berbag
agai
ai tekn
teknik
ik peng
pengur
uran
anga
gann nyer
nyerii sehi
sehing
ngga
ga ib
ibuu mamp
mampuu
mengon
mengontro
troll nye
nyeri
ri dan kec
kecema
emasan
san sec
secara
ara mandir
mandirii (Soleh
(Solehati
ati,, 2015).
2015). Bangsa
Bangsall
persalinan adalah tempat untuk pemulihan dan perawatan. Fasilitas perawatan
intensif atau ketergantungan tinggi harus siap tersedia di rumah sakit (Liu, 2008).
Berdasarkan
Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti
peneliti sangat
sangat tertari
tertarikk melakukan
melakukan studi
kasus
kasus tentan
tentangg “As
“Asuha
uhann Kep
Keperaw
erawata
atann Po
Post
st Operas
Operasii Sectio
Sectio Caesar
Caesarea
ea den
dengan
gan
Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Ruang Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang
Tahun 2019”
1.2 Rumusan Masalah
Bagaim
Bag aimana
anakah
kah eks
eksplo
plorasi
rasi pel
pelaks
aksana
anaan
an asu
asuhan
han kep
keperaw
erawata
atann pos
postt sec
sectio
tio
caesarea pada Ny.A dan Ny.P dengan masalah keperawatan nyeri akut di ruang
Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang tahun 2019?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi
m engeksplorasi asuhan keperawatan post sectio
caesarea pada Ny.A dan Ny.P dengan masalah keperawatan nyeri akut di ruang
Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang ta
tahun
hun 2019
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dapat digunakan untuk klien, peneliti, institusi
Bab Tinjauan
Tinjauan Pustaka ini menguraikan tentang landasan teo
teori
ri yang meliputi
ko
kons
nsep
ep da
dasa
sarr Sect
Sectio
io Ca
Caes
esar
area
ea,, kons
konsep
ep dasa
dasarr nyer
nyerii akut
akut dan
dan Kons
Konsep
ep As
Asuh
uhan
an
Keperaw
Keperawata
atann Pos
Postt Sect
Sectio
io Cae
Caesar
sarea
ea den
dengan
gan masala
masalahh keperaw
keperawata
atann Nyeri
Nyeri akut,
akut,
literatur yang digunakan dalam bab ini antara lain, textbook dan artikel jurnal.
2.1 Konsep Sectio Caesarea
2.1.1 Definisi
Sectio caesar
caesarea
ea adalah persal
persalinan
inan melalui
melalui sayatan
sayatan pada dindi
dinding
ng abdo
abdomen
men
dan uterus yang masih utuh dengan berat janin >1.000 gr atau umur kehamilan >
28 minggu (Manuaba, 2012). Sectio caesarea adalah su
suatu
atu cara melahirkan janin
dengan membuat sayatan pada dinding uterus dengan melalui dinding depan
perut. Sectio caesarea juga dapat didefinisikan sebagai suatu histerotomia untuk
melahirkan
melah irkan janin dari dalam rahim (Mochtar
(Mochtar,, 2013). Persalin
Persalinan
an sectio caesarea
merupakan persalinan buatan yang dilakukan untuk mengeluarkan janin melalui
insisii pada dindin
insis dindingg perut dan dindi
dinding
ng Rahim (Soleh
(Solehati,
ati, 2015)
2015).. Sectio casarea
merupakan prosedur bedah untuk pelahiran janin dengan insisi melalaui abdomen
dan uterus
uterus (Liu, 2008).
2008). Sectio caes
caesaria
aria adalah suat
suatuu persalin
persalinan
an buatan dimana
dimana
janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan rahim dengan saraf
rahim dalam keadaan utuh serta berat diatas 500 ggram
ram (Mitayani, 2009).
2.
2.1.
1.22 In
Indi
dika
kasi
si Secti
Sectioo Ca
Caes
esare
areaa
Seorang ibu yang akan melahirkan perlu dilakukan tindakan persalinan
sectio caesarea tentu berdasarkan indikasi terlebih dahulu. Indikasi tersebut dapat
dilakukan dengan alasan medis antara lain : karena ibu ataupun bayinya beresiko
tinggi, bukan karena
karena alasan pribadi dari ibu sendiri/elektif (Solehati, 2015).
Adapun indikasi dilakukannya sectio caesarea, menurut teori (Sofian, 2012)
pada klien karena adanya keadaan sebagai berikut :
a. Panggul se sempit
b. Kelahiran jalan lahir lunak
c. Adanya
Adanya kompli
komplikasi-k
kasi-kompli
omplikasikasi pre-ek
pre-eklamsi
lamsi,, hhiperte
ipertensi
nsi dan herpe
herpess aaktif
ktif
d. Keha
Kehami
mila
lann lew
lewat
at wa
waktktu/
u/ sero
seroti
tinu
nuss
e. Partus lama
f. Plas
Plasen
enta
ta prev
previa
ia sent
sentra
rali
liss ddan
an late
lateral
ralis
is
g. Kare
Karena
na kela
kelain
inan
an jani
janin:
n:
1) Kelai
Kelaina
nann pada
pada leta
letakk kepa
kepala la
5
2) Bagian terbawah
terbawah ad
adalah
alah punca
puncakk kep
kepala,
ala, ppada
ada ppemerik
emeriksaan
saan dalam
dalam te
teraba
raba UUB
UUB
yang paling rendah, dan UUB sudah berputar ke depan.
3) Letak ssuungsang
ang
4) Janin
Janin yan
yangg letak
letaknya
nya mem
memanj
anjang
ang (me
(membu
mbujur
jur)) dalam rahim,
rahim, kepal
kepalaa berad
beradaa di
fundus dan bokong dibawah.
5) Letak lintang
ang
6) Bila
Bila sumb
sumbuu mema
memanja
njang
ng jani
janinn meny
menyilan
ilangg sumb
sumbuu memanja
memanjang
ng ibu sec
secara
ara tega
tegak
k
lurus atau mendekati 90 derajat. Jika sudut yang dibentuk kedua sumbu ini
tajam disebut oblique lie, yang terdiri dari deviated head presentation
presentation (letak
kepala mengolak) dan deviated breech presentation (letak bokong mengolok).
7) Pres
Presen
enta
tasi
si Ra
Rang
ngka
kapp / G
Gan
anda
da
8) Keadaan
Keadaan dimana
dimana bag
bagian
ian kec
kecil
il jani
janinn meum
meumbun
bungg disa
disampi
mping
ng bag
bagian
ian jan
janin
in dan
bersama-sama memasuki panggul.
9) Distos
Distosia
ia kar
karena
ena kelina
kelinann ben
bentuk
tuk dan besbesar
ar janin
janin
10) Distosia
Distosia tumor
tumor dan kelainan
kelainan lain jjalan
alan lah
lahir
ir (Mochtar
(Mochtar,, 201
2013)
3)
2.
2.1.
1.33 Is
Isti
tila
lahh Sect
Sectio
io C
Cae
aesa
sare
reaa
a. Sect
Sectio
io Caes
Caesar
area
ea Pr
Prim
imer
er (Efek
(Efekti
tif)
f)
Sejak semula telah direncanakan bahwa janin akan dilahirkan secara sectio
caesarea, tidak diharapkan lagi kelahiran biasa, misalnya pada panggul sempit
(CV kurang dari 8 cm)
b. Sectio Caesarea Sekunder
Kita mencoba menunggu kelahiran biasa (partus percobaan). Jika tidak ada
kemajuan persalinan atau partus percobaan gagal , baru dilakukan sectio caesarea.
c. Se
Sect
ctio
io Caes
Caesar
area
ea Ulan
Ulangg
Ibu pada kehamilan
kehamilan yang lalu menjalan
menjalanii sectio caesarea dan pada kehamilan
kehamilan
selanjutnya juga dilakukan sectio caesarea ulang.
d. Sectio
Sectio Cae
Caesar
sarea
ea Histere
Histerekto
ktomi
mi
Suatu operasi yang meliputi pelahiran janin dengan sectio caesarea secara
langsung diikuti histerektomi karena suatu indikasi.
e. Operasi PPoorro
Suatu operasi tanpa mengeluarkan janin dari kavum uteri (tentunya janin
sudah
sudah mat
mati),
i), dan langsu
langsung
ng dil
dilaku
akukan
kan his
histere
terekto
ktomi,
mi, misaln
misalnya,
ya, pad
padaa keadaa
keadaann
infeksi rahim yang berat. Sectio caesarea oleh ahli kebidanan disebut obstetric
panacea yaitu obat
obat atau terapi amp
ampuh
uh bagi sem
semua
ua masala
masalahh obstetri
obstetri (Mochtar,
(Mochtar,
2013)
2.
2.1.
1.44 Maca
Macam
m SSec
ecti
tioo C
Cae
aesa
sare
reaa
Beberapa macam sectio
sectio caesarea menurut
menurut (Manuaba, 201
2012)
2)
a. Sect
Sectio
io C
Cae
aesa
sare
reaa Kl
Klas
asik
ik m
men
enur
urut
ut SSan
ange
ger
r
Seksio sesarea klasik menurut Sanger lebih mudah dimulai dari insisi segmen
bawah Rahim, dengan indikasi:
)1 Seksio
Seksio sesare
sesareaa yan
yangg diikut
diikutii den
dengan
gan sster
terili
ilisas
sasi.i.
)2 Terd
erdapa
apatt pembulu
pembuluhh darah
darah bes
besar
ar seh
sehing
ingga
ga diperk
diperkirak
irakan
an aka
akann terj
terjadi
adi rob
robeka
ekann
segmen bawah Rahim dan pendarahan
)3 Pa
Pada
da leta
letakk lin
linta
tang
ng
)4 Kepala
Kepala bayi
bayi te
telah
lah mas
masuk
uk pin
pintu
tu aatas
tas pan
panggu
ggull
)5 Grande
Grande multip
multipara
ara ya
yang
ng diiku
diikuti
ti den
dengan
gan hhist
istero
erokto
ktomi.
mi.
)6 Tekn
eknik
ik sek
seksio
sio sesare
sesareaa kklas
lasik
ik men
menuru
urutt SSang
anger:
er:
a) Set
Setela
elahh Rahim
Rahim tam
tampak
pak,, bata
batass deng
dengan
an din
dindin
dingg abdome
abdomenn ditu
ditutup
tup ddeng
engan
an kai
kainn
suci-h
suc i-hama
ama,, seh
sehing
ingga
ga per
perdar
daraha
ahann dan air ketuba
ketubann tidak
tidak masuk
masuk ke dalam
dalam
kavum abdominalis
b) Insisi membujur pada dinding uterus dengan pisau dan di perlebar dengan
gunting, sehingga luka insisi teratur
tera tur..
c) Sela
Selapu
putt ketu
ketuba
bann dipe
dipeca
cahk
hkan
an,, air
air ketu
ketuba
bann di
diis
isap
ap perl
perlah
ahan
an la
laha
han,
n, sehing
sehingga
ga
pengeluarannya terkendali
d) Rob
Robeka
ekann selaput
selaput ketu
ketuban
ban di
diper
perleb
lebar
ar sehi
sehingg
nggaa tang
tangan
an dap
dapat
at dimasuk
dimasukkan
kan..
e) Se
Sete
tela
lahh bayi
bayi lahi
lahirr, tali
tali pusa
pusatt dikl
diklem
em la
lalu
lu di
dipo
poto
tong
ng,, dan
dan bayi
bayi di
dise
sera
rahk
hkan
an
kepada perawat agar perawat merawat tali pusat, membersihkan lender pada
mulut, hidung dan saluran napas bayi; kemudian bayi dirawat sebgaimana
mestinya.
f) Pl
Plas
asen
enta
ta dila
dilahi
hirk
rkan
an sec
secar
araa man
manua
uall
g) Kav
Kavum
um uteri
uteri dieksp
dieksplor
lorasi
asi un
untuk
tuk me
menca
ncari
ri sisa
sisa plasent
plasentaa atau sel
selapu
aputt ketu
ketuban
ban
yang ada.
h) Un
Untu
tukk meng
menghi
hind
ndari
ari pperd
erdara
araha
han,
n, oto
otott Ra
Rahi
him
m disu
disunt
ntik
ik dden
enga
gann sint
sintos
osin
inon
on,,
pitom atau oksitosin.
i) Dapa
Dapatt diik
diikut
utii deng
dengan
an pemb
pember
eria
iann oksi
oksito
tosi
sin,
n, si
sint
ntos
osin
inon
on at
atau
au pi
pito
tonn seca
secara
ra
intravena.
j) Kavum abdominalais dievalusi untuk melihat keadaan tuba fallopi dan
ovariumserta sumber sumber perdarahan yang mungkin masih ada.
k) Sis
Sisaa dar
darah
ah dapat
dapat ddibe
ibersi
rsihka
hkann den
dengan
gan kkain
ain kkasa
asa ste
steril
ril ((suc
sucii ham
hama)
a) atau
atau dicuci
dicuci
2.1
.1..6 Patof
atofis
isio
iolo
loggi
Adan
Adanya
ya bebe
bebera
rapa
pa kela
kelain
inan/
an/ hamb
hambat
atan
an pada
pada pros
proses
es pers
persal
alin
inan
an yang
yang
menyebabk
menyebabkan
an bayi tidak dapat lahir secara normal/ spontan, misalny
misalnyaa plase
plasenta
nta
10
2.
2.1.
1.88 Pena
Penata
talak
laksa
sana
naan
an Se
Sect
ctio
io Ca
Caes
esar
area
ea
Penatal
Penatalaks
aksana
anaan
an pad
padaa ibu dengan
dengan post sectio caes
caesare
areaa men
menuru
urutt (Liu,
(Liu, 2008)
adalah;
a. Ka Kaji
ji tanda
tanda-t
-tan
anda
da vit
vital
al den
denga
gann dura
durasi
si int
inter
erva
vall te
tera
ratu
turr (1
(155 meni
menit)
t) past
pastik
ikan
an
kondisinya stabil.
b. Lihat tinggi fundus adanya pperdarahan
erdarahan dari luka dan jumlah lokia.
c. Pa
Past
stik
ikan
an anal
analge
gesi
sicc yang
yang ade
adeku
kuat
at , peng
penggu
guna
naan
an anal
analge
gesi
sicc epid
epidur
ural
al seca
secara
ra
kontinyu sangat berguna.
d. Tanga
angani
ni kebu
kebutu
tuha
hann khus
khusus
us deng
dengan
an indi
indika
kasi
si la
lang
ngsu
sung
ng..
e. An
Anju
jurk
rkan
an fis
fisio
iote
tera
rapi
pi dan am
ambu
bula
lasi
si di
dini
ni untu
untukk pemul
pemulih
ihan
an dan
dan melat
melatih
ih gerak
gerak
ibu
f. Ing
Ingat
at ttrom
rombo-
bo-pro
profila
filaksi
ksis.
s. Amb
Ambula
ulasi
si ddini
ini dan perhat
perhatian
ian terhada
terhadapp hidra
hidrasi
si yang
yang
mencukupi untuk dengan resiko rendah dengan kehamilan tanpa komplikasi
Pemberian cairan intra vaskuler, 3 liter cairan biasanya memadai untuk 24
g. jam
Perapertama
Perawa
watan lusetelah
tan luka
ka : inspembedahan.
insis
isii dip
diper
erik
iksa
sa se
seti
tiap
ap hari,
hari, ja
jahi
hita
tann kulit
kulit (kli
(klip)
p) dian
diangk
gkat
at
pada hari ke empat setelah pembedahan
h. Pem
Pemerik
eriksaa
saann labor
laborato
atoriu
rium
m : hhema
ematok
tokrit
rit diukur
diukur pagi
pagi hhari
ari setela
setelahh pemb
pembeda
edahan
han
un
untu
tukk me
mema
mast
stik
ikan
an perd
perdar
arah
ahan
an pasc
pascaa oper
operas
asii at
atau
au me
meng
ngis
isya
yara
ratk
tkan
an
hipovolemia.
2.1.9 Komplikasi
asi
Komplikasi pada ibu post section caesarea menurut (Mochtar, 20 2013)
13) adalah:
a. Infeksi puerp rpeera
rall (Nifa
fass)
1) Ring
Ringan
an,, den
denga
gann kken
enai
aika
kann ssuh
uhuu bbeb
ebera
erapa
pa hari
hari saja
saja
2) Se
Seda
dang
ng,, deng
denganan kena
kenaik
ikan
an suh
suhuu yang
yang leb
lebih
ih tingg
tinggi,
i, di
dise
sert
rtai
ai dehi
dehidr
dras
asii dan
dan
perut sedikit kembung.
3) Ber
Berat,
at, ddeng
engan
an pperit
eritoni
onitis
tis,, sep
sepsis
sis dan iileu
leuss par
parali
alitik
tik.. Inf
Infeks
eksii be
berat
rat serin
seringg kita
kita
jumpai partus terlantar sebelum timbul infeksi nifas, telah terjadi infeksi
intrapartum karena ketuban yang telah pecah terlalu lama.
4) Pena
Penang
ngan
anan
anny
nyaa adal
adalah
ah denga
dengann pemb
pember
erian
ian cai
cairan
ran elekt
elektro
rolit
lit dan an
anti
tibi
biot
otic
ic
yang adekuat dan tepat.
b. Perdarahan :
1) Bany
Banyak
ak pemb
pembululuh
uh darah
darah yang
yang terp
terput
utus
us dan
dan tterb
erbuk
ukaa
2) Atonia uteri
3) Perdarahan pa
pada placental bed
c. Luka kandung kemih, emb emboli paru dan keluhan kandung kemih bila
11
d. Kemu
Kemung
ngki
kina
nann rup
ruptu
ture
re ut
uter
erii spo
spont
ntan
an pa
pada
da keha
kehami
milan
lan men
menda
data
tang
ng..
2.1.10
2.1.10 Perawa
Perawatan
tan Pas
Pasca
ca Ope
Operas
rasii
Ib
Ibuu yang
yang meng
mengal
alam
amii komp
kompli
lika
kasi
si obst
obstet
etri
ricc ata
atauu me
medi
diss meme
memerlu
rluka
kann
observasi ketat setelah sectio caesarea. Bangsal persalinan merupakan tempat
untuk pemulihan dan perawatan. Fasilitas perawatan intensif atau ketergantungan
tinggi harus siap berada di Rumah Sakit yang sama. Perawatan tersebut meliputi ;
a. Kaji
Kaji tanda
tanda-tan
-tanda
da vita
vitall deng
dengan
an inte
interva
rvall teratur
teratur (15 meni
menit).
t). Pastik
Pastikan
an kon
kondis
disiny
inyaa
stabil.
b. Lihat tinggi fundus, adanya perdarahan dari luka dan jumlah lokia. Hal ini
kh
khus
usus
usny
nyaa pent
pentin
ingg jika
jika pers
persal
alin
inan
an berl
berlan
angs
gsun
ungg la
lama
ma,, ji
jika
ka ut
uter
erus
us te
telah
lah
mengembang oleh polihidramnion atau kehamilan multiple dan jika terdapat
ancama
ancamann def
defek
ek koa
koagul
gulasi
asi.. Contoh
Contohnya
nya setelah
setelah perdar
perdaraha
ahann ant
antepa
epartu
rtum
m dan
c. toksemi
Pert
Pertah
ahan pre-eklamsi.
anka
kann kese
keseim
imbabang
ngan
an caira
cairann
d. Past
Pastik
ikan
an aana
nalg
lges
esik
ik yyan
angg ad
adek
ekua
uat.t.
e. Anjurk
Anjurkanan fis
fisiot
ioterap
erapii dan amb
ambula
ulasisi din
dinii jika ad
adaa kont
kontrai
raindi
ndikas
kasi.i.
f. Ingat
Ingat trom
trombo-
bo-pro
profila
filaksi
ksi di
dini
ni dan pe perha
rhatia
tiann terhadap
terhadap hidras
hidrasii yang mencuk
mencukupi
upi
untuk ibu dan resiko
resiko rendah dengan keh
kehamilan
amilan tanpa komplika
komplikasi
si dan tidak
ada factor resiko. Hindari Dextran 70, Heprin subkutan atau metode mekanik
diperlukan jika resiko di yakini sedang. Jika resiko trombo-embolisme tinggi,
heparin dan stoking kaki harus selama 5 hari setelah pembedahan. Untuk
riway
riwayat
at tr
trom
ombo
bo-em
-embo
boli
lism
smee yang
yang lalu
lalu pada
pada keha
kehami
milan
lan atau
atau masa
masa ni
nifas
fas,,
trombo-profilaksi harus di lanjutkan untuk 6 minggu pasca melahirkan.
g. Se
Sebe
belu
lum
m pemu
pemulalang
ngan
an haru
haruss di beri
berika
kann kese
kesemp
mpat
atan
an yang
yang sesu
sesuai
ai deng
dengan
an
keadaan dan jawab pertanyaan-pertanyaan klien.
h. Jadwalkan kesempatan untuk melakukan pengkajian ulang pasca melahirkan
12
nyeri
nyeri beraga
beragam
m dan tidak
tidak bis
bisaa dis
disama
amakan
kan satu
satu dengan
dengan lai
lainny
nnya.
a. Hal tersebu
tersebutt
menjadi
menjadi dasar bagi perawa
perawatt dalam mengat
mengatasi
asi nyeri pada klien
klien.. Nyeri diart
diartikan
ikan
berbeda-beda antar individu bergantung pada persepsinya Walaupun demikian,
ada satu
satu kesama
kesamaan
an men
mengen
genai
ai per
persep
sepsi
si nye
nyeri.
ri. Secara
Secara sederh
sederhana
ana,, nyeri
nyeri dapat
dapat
diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori
maupun emosional yang berhuhungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan
atau faktor lain, sehingga individual merasa tersiksa, menderita yang akhirnya
akan mengganggu aktivitas sehari-hari, psikis, dan lain-lain (Asmadi, 2008).
Nyeri akut merupakan pengalaman sensori dan emosi yang tidak
menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau
digamb
digambark
arkan
an den
dengan
gan istila
istilahh sep
sepert
ertii ker
kerusa
usakan
kan (In
(Inter
ternat
nation
ional
al Associ
Associati
ation
on for
theStudy of Pain), awitan yang tiba-tiba atau perlahan dengan intensitas ringan
sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan
durasinya kurang dari
dari enam bulan (Wilkinso
(Wilkinson,
n, 2016).
2.2
.2..2 Fisio
isiolo
loggi nye
nyeri
ri
Munculnya nyeri berkaitan dengan reseptor dan adanya rangsangan.
Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor, merupakan ujung-ujung saraf
sangat bebas yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin yang
tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada visera, persendian, dinding arteri,
hati,i, dan kandun
hat kandungg emp
empedu
edu.. Respto
Resptorr nye
nyeri
ri dapat
dapat member
memberika
ikann res
respon
ponss aki
akibat
bat
adanya stimulasi. Stimulasi tersebut dapat berupa zat kimiawi seperti histamin,
lapisan dua dan tiga terbentuk substantia gelatinosa yang merupakan saluran
13
tract (SRT) yang membawa informasi tentang dan lokasi nyeri. Dari proses
transmisi terdapat dua jalur mekasnime terjadinya nyeri, yaitu jalur opiate dan
jalur non opiate. Jalur opiate ditandai oleh pertemuan reseptor pada otak yang
terdiri atas jalur spinal desendens dari thalamus yang melalui otak tengah dan
medulla (Hidayat, 2014)
Perbedaan nyeri yang dirasakan responden didukung oleh Telfer dalam
Fras
Fraser
er da
dann Coop
Cooper
er (200
(2009)
9) yang
yang meny
menyata
ataka
kann nyeri
nyeri meru
merupa
paka
kann feno
fenome
mena
na
multifaktor yang subjektif, personal dan kompleks yang dipengaruhi oleh 85ontro-
faktor psikologis, biologis, faktor budaya dan ekonomi.
2.2.3
2.2.3 Faktor
Faktor – fa
fakto
ktorr yyang
ang mem
mempen
pengar
garuhi
uhi nyeri
nyeri
a. Arti nyeri
Memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri merupakan arti
yangg neg
yan negati
ative,
ve, sep
sepert
ertii mem
membah
bahaya
ayakan
kan,, mer
merusa
usak,
k, dan lain
lain-lai
-lain.
n. Keadaa
Keadaann ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, jenis kelamin, latar belakang, social
budaya, lingkungan, dan
dan pengalaman.
b. Persepsi nyeri
Merupakan penilaian yang sangat subjektif tempatnya pada korteks (fungsi
evalua
evaluative
tive kognit
kognitif).
if). Proses
Proses ini dip
dipeng
engaru
aruhi
hi oleh
oleh faktor
faktor yan
yangg dapat
dapat memicu
memicu
stimulasi nociceptor.
nociceptor.
c. Toleran
ransi nyeri
Tol
oler
eran
ansi
si ini
ini er
erat
at hubu
hubung
ngan
anny
nyaa deng
dengan
an in
inte
tens
nsit
itas
as nyer
nyerii yang
yang dapa
dapatt
memp
mempen
enga
garu
ruhi
hi kema
kemamp
mpua
uann sese
seseor
oran
angg me
mena
naha
hann nyeri
nyeri.. Fakt
Faktor
or yang
yang dapa
dapatt
mempengaruhi toleransi nyeri antara lain alkohol, obat-obatan, gesekan, hiptonis,
pengalihan perhatian, kepercayaan yang kuat, dan sebagainya. Sementara itu
faktor yang menurunkan toleransi antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, nyeri
yang tidak kunjung hilang, cemas, dan lain-lain.
d. Reak
Reaksi
si ddan
an tol
tolera
erans
nsii te
terh
rhad
adap
ap nnye
yeri
ri
Merupak
Meru pakan
an bentuk
bentuk resrespon
pon ses
seseor
eorang
ang terhad
terhadap
ap nyeri,
nyeri, sepert
sepertii ketaku
ketakutan
tan,,
gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. Beberapa faktor yang mempengaruhi
seperti arti nyeri, tingkat persepsi nyeri, cemas, usia, rasa takut, pengalaman masa
lalu, nilai budaya, harapan sosial.
14
e. Skala nyeri
Penilaian skala nyeri adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui
tingkat kesakitan/ nyeri yang sedang diserita oleh seseorang yang mana hasilnya
da
dapa
patt memb
memban
antu
tu kita
kita dala
dalam
m me
memb
mbed
edak
akan
an ti
ting
ngka
katt berat
beratny
nyaa suat
suatuu peny
penyak
akit
it
sehingga dapat membantu menegakkan diagnosis yang akurat, mengintervensikan
pengobatan yang tepat dan menilai efektivitas therapy yang telah diberikan
(Hidayat, 2014).
Nyeri tidak dapat diukur dengan pasti dan kadang tidak dapat didefinisikan
dengan baik, sehingga penting untuk membuat adanya keseragaman dalam setiap
spesialisasi kedokteran untuk dapat mengidentifikasi nyeri secara sistematis. Saat
ini ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur intensitas nyeri,
yaitu
yaitu Verbal
erbal Ana
Analog
logue
ue Sca
Scale,
le, Visu
isual
al Ana
Analog
logue
ue Scale,
Scale, dan Pain
Pain Rel
Relief
ief Scale
Scale
(Ferdinand, 2014).
1) Pada
Verba
erbalskala
lRRat
atin
ing
inig lebih
SSca
cale
le bermanfaat
(V
(VRS
RS)) pada periode pascabedah, karena secara alami
verbal/ kata – kata tidak terlalu mengandalkan koordinasi visual dan motorik.
Skal
Skalaa ve
verb
rbal
al me
meng
nggu
guna
naka
kann kata
kata – kata
kata dan
dan buka
bukann garis
garis at
atau
au angk
angkaa untu
untuk
k
menggambarkan tingkat nyeri. Skala yang digunakan dapat berupa tidak ada
nyeri, sedang, parah. Hilang/redanya nyeri dapat dinyatakan sebagai sama sekali
tidak hilang, sediit berkurang, cukup berkurang, baik/nyeri hilang sama sekali
(Yudiyanta, 2015).
2) Numb
Number eric
ic Ra
Rati
ting
ng Sc
Scal
alee ((NR
NRS)
S)
Skala numeric merupakan alat bantu pengukur intensitas nyeri pada pasien
yang terdiri dari horizontal yang dibagi secara rata menjadi 10 segmen dengan
nomor 0 sampai 10. Pasien diberi pengertian yang menyatakan bahwa angka 0
bermakna intensitas nyeri yang minimal (tidak ada nyeri sama sekali) dan angka
10 be
berm
rmak
akna
na nyer
nyerii yang
yang sang
sangat
at (n
(nye
yeri
ri pali
paling
ng para
parahh yang
yang dapa
dapatt mere
mereka
ka
bayangkan). Pasien kemudian dimintai untuk menandai angka yang menurut
mereka paling tepat dalam mendeskripsikan tingkat nyeri yang dapat mereka
rasakan pada suatu waktu (Y(Yudiyanta,
udiyanta, 2015).
Keterangan:
0 : Tidak nyeri
1 – 3 : Nye
Nyeri
ri rin
ringan
gan : Secara obyek
obyektif
tif kl
klien
ien ddapat
apat bberkom
erkomunika
unikasi
si de
dengan
ngan baik.
15
4 – 6 : Nyeri
Nyeri Seda
Sedang
ng : Secar
Secaraa obye
obyekt
ktif
if kl
klien
ien mend
mendes
esis
is,, meny
menyer
erin
inga
gai,i, dapa
dapatt
menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah
dengan baik.
7 – 9 : Ny
Nyererii bera
beratt terk
terkon
ontr
trol
ol : Seca
Secara
ra obye
obyekt
ktif
if kl
klie
ienn te
terk
rkad
adan
angg ti
tida
dakk dapa
dapatt
mengik
mengikuti
uti per
perint
intah
ah tapi
tapi mas
masih
ih res
respon
pon ter
terhad
hadap
ap tindak
tindakan,
an, dapat
dapat menunj
menunjukk
ukkan
an
lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih
posisi nafas panjang dan distraksi
distraksi
10 : Ny
Nyer
erii sanga
angatt bera
beratt : Pa
Pasi
sien
en su
suddah ti
tiddak mam
mampu lagi
lagi berk
berkoomu
muni
nikkasi,
asi,
memukul
3) Vis
isua
uall anal
analog
og Sc
Scal
alee
Merupakan cara yang paling banyak digunakan untuk menilai nyeri. Rentang
nyeri diwakili sebagai garis sepanjang 10 cm, tanda pada kedua ujung garis ini
dapat berupa angka atau pernyataan deskriptif. Ujung yang satu mewakili tidak
ada nyeri, sedangkan ujung lain mewakili rasa nyeri terparah yang mungkin
terjadi (Yudiyanta, 2015).
16
konseling
konseling terh
terhada
adapp pen
pender
derita
ita den
dengan
gan pendid
pendidika
ikann ren
rendah
dah berart
berartii tenaga
tenaga
keseha
kesehatan
tan harus menmenggu
ggunak
nakanan bahasa
bahasa yang sed
sederh
erhana
ana sehingga
sehingga pasie
pasienn
tersebut dapat mengerti apa yang dijelaskan oleh tenaga kesehatan tersebut.
6) Pekerjaan
Untu
Un tukk me
meng
nget
etah
ahui
ui apak
apakah
ah kikira
rany
nyaa peke
pekerj
rjaa
aann kl
klie
ienn dan
dan untu
untuk
k
mengetahui tingkat social ekonomi agar nasehat kita sesuai. Kecuali itu,
untuk mengetahui apakah pekerjaan itu akan mengganggu kelahiran atau
tidak.
7) Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana serta mempermudah tenaga
kesehatan untuk kunjungan rumah.
8) St
Stat
atus
us per
erkkaw
awin
inan
an
Untuk mengetahui kapan klien menikah dan berapa kali klien menikah.
9) Ri
Riwa
wayyat keseh
esehat
atan
an
Riwayat kesehatan merupakan sumber data subjektif tentang suatu
status klien yang memberikan gambaran tentang masalah kesehatan aktual
maupun
maupun pot
potens
ensial
ial dan penent
penentun
un pen
pengka
gkajia
jiann fis
fisik
ik yang
yang berkai
berkaitan
tan den
dengan
gan
inform
informasi
asi ten
tentan
tangke
gkeadaa
adaann fisiol
fisiologi
ogi,, psi
psikol
kologi
ogi,,,, budaya
budaya,, dan psiko
psikosos
sosial
ial..
(Wulandari, 2014) dalam (Nindy
(Nindy,, 2016).
10
10)) Kelu
Keluha
hann utama
utama
Untuk memudahkan bidan ataupun perawat dalam memberikan asuhan
keperaw
keperawata
atann dan menega
menegakka
kkann dia
diagno
gnose
se pad
padaa tah
tahap
ap selanj
selanjutn
utnya.
ya. Untuk
Untuk
17
2.
2.3.
3.22 Masa
Masala
lahh Ke
Kepe
pera
rawa
wata
tann
Masalah Keperawatan yang mungkin muncul pada pasien post SC adalah :
a. Nyer
Nyerii Ak
Akut
ut
b. Resiko tinggi infeksi
c. Bersihan
Bersihan jalan
jalan napas
napas tidak efekti
efektiff
d. Gangguan
Gangguan mobi
mobilitas
litas fisik
e. Kurang pengetahu
pengetahuan an (kebutuhan
(kebutuhan belajar) mengen
mengenai
ai prosedur pemb
pembedaha
edahann
2.
2.3.
3.33 Fakt
Faktor
or Yang
ang Be
Berh
rhub
ubun
unga
gann
Menurut teori (Wilkins
(Wilkinson,
on, 2016) faktor yyang
ang berhubungan meliputi:
a. Agens cedera
cedera biolo
biologi
gi (mis., in
infeksi,
feksi, is
iskemia,
kemia, neo
neoplasm
plasma)
a)
b. Agens cedera fisik (mis., abses, amputasi, luka bakar, terpotong, mengangkat
berat, prosedur bedah, trauma, olahraga berlebihan)
c. Agens
Agens cedera
cedera kim
kimiawi
iawi (mis.
(mis.,, luk
lukaa bak
bakar
ar,, kapsai
kapsaisin
sin,, metelin
metelin,, klorid
klorida,
a, agens
agens
mustard)
2.
2.3.
3.44 Bata
Batasa
sann Kar
Karak
akte
teri
rist
stik
ik
a. Subj
Subjek
ekti
tiff :
1) Melaporkan
Melaporkan [ny
[nyeri]
eri] deng
dengan
an isya
isyarat
rat (mis
(mis.,., men
menggun
ggunakan
akan sk
skala
ala nyer
nyeri)
i)
2) Mela
Melapo pork
rkan
an nnye
yeri
ri
b. Objektif :
1) Respons
Respons ootonom
tonom (mis.
(mis.,, diaphores
diaphoresis,
is, perubah
perubahan
an tekanan
tekanan darah,
darah, pernapasan
pernapasan,,
atau denyut jantung; dilatasi pupil)
2) Pe
Peri
rila
laku
ku eksp
ekspre
resi
siff (m
(mis
is.,., geli
gelisa
sah,
h, meri
merint
ntih
ih,, mena
menang
ngis
is,, kewa
kewasp
spad
adaa
aann
berlebihan, peka terhadap rangsang, dan menghela
menghela napas panjang)
3) Wajah topeng
4) Si
Sikkap me
meli
lind
ndun
ungi
gi
5) Fokus
Fokus menyempit
menyempit (m(mis.,
is., ggangg
angguan
uan per
persepsi
sepsi waktu
waktu,, gang
gangguan
guan proses
proses pikir,
pikir,
interaksi dengan orang lain atau lingkungan menurun)
6) Bukt
Buktii nye
nyeri
ri yyan
angg ddap
apat
at diam
diamati
ati
7) Posi
Posisi
si uunt
ntuk
uk m
men
engh
ghin
inda
dari
ri nnye
yeri
ri
18
8) Perila
Perilaku
ku menjag
menjagaa at
atau
au sik
sikap
ap mel
melind
indun
ungi
gi
9) Gang
Gangguguan
an tidu
tidurr (m
(mat
ataa terl
terlih
ihat
at kuyu
kuyu,, gera
geraka
kann ti
tida
dakk te
tera
ratu
turr at
atau
au ti
tida
dak
k
menentu, dan menyeringai)
c. Batasan Karakteristik Lain (non-NANDA INTERNA
INTERNATIONAL)
TIONAL)
1) Meng
Mengom
omununik
ikas
asik
ikan
an desc
descri
ript
ptor
or nyer
nyerii (mis
(mis.,., rasa
rasa ti
tida
dakk nyam
nyaman
an,, mual
mual,,
berkeringat malam hari, kram otot, gatal kulit, mati rasa, dan kesemutan
pada ekstremitas)
2) Menyeringai
3) Rent
Rentan
angg perh
perhat
atian
ian ter
terba
bata
tass
4) Pucat
5) Menarik diri
2.
2.3.
3.55 In
Inte
terv
rven
ensi
si Kep
Keper
eraw
awat
atan
an
Tabel TINJAUAN PUSTAKA.1 Intervensi Keperawatan
Tujuan/NOC NIC
Setelah
Setelah dilaku
dilakukan
kan tindak an Pain management
tindakan
asuhan
asu han keperaw
keperawata
atann pas ien a. Lakukan
pasien pengkajian nyeri secara
dapat mengontrol nyeri. komprehensif termasuk lokasi,
Kriteria hasil: karakt
karakteri
eristi
stik,
k, durasi
durasi,, frekuen
frekuensi,
si, kualit
kualitas,
as,
c. Mampu mengontrol dan faktor presipitasi.
b. Observasi reaksi nonverbal dari
nye
yeri
ri(t
(tah
ahuu peny
enyebab
ebab
ketidaknyaman
nyeri, mampu
c. Gunakan tehnik komunikasi ter
eraapeuti
eutik
k
menn
menngu
guna
naka
kann tekh
tekhni
nik
k
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
no
nonf
nfarm
armak
akol
olog
ogii untu
untuk
k d. Ka
Kaji
ji kult
kultur
ur yang
ang mem
empe
penngaru
garuhhi re
resspon
pon
mengurangi nyeri, nyeri
e. Bant
Bantuu pasi
pasien
en da
dann kelu
keluar
arga
ga untu
untukk me
menc
ncar
arii
mencari bantuan)
d. Mela
Melapo
pork
rkan
an bahw
bahwaa nyer
nyerii dan menemukan dukungan
f. Control lingkungan yang dapat
berkurang dengan
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
menggunakan manajemen
pencahayaan dan kebisingan
nyeri
g. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
e. Ma
Mammpu me
menngen
genali
ali nyer
nyerii
(farm
(farmak
akol
olog
ogii dan
dan nonf
nonfarm
armak
akol
olog
ogii dan
dan
(skala, intensitas,
interpersonal)
frekuensi dan tanda nyeri)
h. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
f. Me
Mennyata
yataka
kann ra
rasa
sa ny
nyam
aman
an
setelah nyeri berkurang i. menentukan
Eval
Evalua
uasi intervensi
si keefe
keefekt
ktifa
ifann cont
contro
roll nyer
nyerii
19
tentan
tentangg kketi
etidak
dakefek
efektifa
tifann kontro
kontroll nyer
nyerii
masa lampau
2.3.6 Implementasi
Meru
Merupa
paka
kann tind
tindak
akan
an yang
yang sesu
sesuai
ai deng
dengan
an yang
yang tel
telah
ah di
diren
rencan
canak
akan
an,,
mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi. Tindakan mandiri adalah tindakan
ke
kepe
peraw
rawat
atan
an berd
berdas
asar
arka
kann anal
analis
isis
is dan
dan kesi
kesimp
mpul
ulan
an peraw
perawat
at dan
dan buka
bukann at
atas
as
petunjuk petugas lain. Tindak
Tindakan
an kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang
didasarkan oleh hasil keputusan bersama dengan dokter atau petugas kesehatan
lai
lainn (Mi
(Mitay
tayani
ani,, 201
2012).
2). Taha
ahapp tin
tindak
dakan
an dalam
dalam pro
proses
ses kep
keperaw
erawata
atann memban
membantu
tu
penerapan keterampilan intelektual, interpersonal, dan teknis (Sharon dkk,
dkk, 201
2011).
1).
a. Mela
Melakuk
kukan
an pen
pengka
gkajia
jiann pad
padaa kar
karakt
akteri
erisitk
sitk untuk
untuk mengat
mengatasi
asi diagn
diagnosa
osa nyeri
nyeri
akut
b. Karakteristik skala nyeri, mengevaluasi tanda-tanda vital
c. Kol
Kolabo
aboras
rasii pem
pember
berian
ian ana
analge
lgetik
tik
d. Mengaj
Mengajarkan
arkan peng
penggunaa
gunaann tek
teknik
nik relaksasi
relaksasi nnapas
apas dalam
Kekuatan dari tindakan ini adalah bekerja sama dalam mengurangi rasa nyeri
Kelemahannya adalah terkadang klien tidak bisa di ajak buat kerjasama dan
melakukan ajaran yang diberikan
e. Mengk
Mengkomun
omunikasi
ikasikan
kan ter
terapeuti
apeutikk untu
untukk men
mengetah
getahui
ui pengalaman
pengalaman nnyeri
yeri pasien
pasien
2.3.7 Evaluasi
Komponen
Komponen akhir dalam proses keperawatan
keperawatan,, atau kegiatan dalam menilai
tindakan yang telah ditentukan untuk mengetahui kebutuhan klien secara optimal
da
dann meng
menguk
ukur
ur dari
dari pros
proses
es kepe
keperaw
rawata
atann (Sha
(Sharo
ronn J, 201
2011) Eval
Evalua
uasi
si yang
yang
diharapkan adalah klien dapat menyatakan tindakan kenyamanan yang dirasakan
dan meng
mengun
ungk
gkap
apkkan ca
cara
ra verb
verbal
al tin
tingkat
gkat nyer
eri,
i, dan
dan kli
lien
en ju
juga
ga dap
dapat
mengid
mengident
entifik
ifikasi
asi dan men
mengun
gungka
gkapka
pkann cara pen
pengen
gendal
dalian
ian nyeri
nyeri dengan
dengan tep
tepat
at
(Wilkinson, 2016) Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai
kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri, diantaranya hilangnya perasaan
20
nyeri, menurunnya intensitas nyeri, adanya respon fisiologis yang baik, dan pasien
mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan nyeri (Hidayat, 2014).
Pada bab 3 ini penulis akan membahas tentang pendekatan yang akan digunakan
dalam penulisan ini
3.1 Desain Penelitian
Desain penulisan ini menggunakan desain laporan kasus. Laporan kasus
dal
alam
am ka
kary
ryaa tuli
tuliss ini
ini yaitu
aitu lapo
lapora
rann yang
yang ditu
dituli
liss seca
secara
ra nar
arat
atif
if untu
untuk
k
mendeskripsikan pengalaman medis dan keperawatan seseorang atau beberapa
or
oran
angg pa
pasi
sien
en seca
secara
ra rin
rinci
ci untu
untukk tuju
tujuan
an peni
pening
ngka
kata
tann capa
capaia
iann peng
pengob
obat
atan
an,,
pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan pendidikan dalam bidang
keperawatan.
Laporan kasus dalam karya tulis ini adalah laporan untuk mengeksplorasi
masalah asuhan keperawatan post Sectio Caesarea pada Ny.A dan Ny.P dengan
masalah keperawatan nyeri akut di ruang teratai RSUD Dr. Haryoto Lumajang
tahun 2019.
3.2 Batasan Istilah
Batasan istilah adalah pernyataan yang menjelaskan istilah-istilah kunci
yang menjadi fokus laporan kasus.
Batasan istilah dalam laporan kasus ini adalah Asuhan Keperawatan pada
pasien Post Operasi Sectio Caesarea dengan masalah keperawatan Nyeri Akut.
Adapun istilah – istilah yang digunakan dalam laporan kasus ini meliputi Asuhan
Kepe
Kepera
rawa
wata
tann pada
pada pasi
pasien
en Po
Post
st Op
Oper
eras
asii Sect
Sectio
io Ca
Caes
esare
areaa deng
dengan
an masa
masala
lahh
keperawatan Nyeri Akut.
3.
3.2.
2.11 Asuh
Asuhan
an Ke
Kepe
pera
rawa
wata
tann
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan praktik
keperawatan langsung pada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang
pelaksanaannya berdasarkan kaidah profesi keperawatan dan merupakan inti
praktik keperawatan.
21
22
3.
3.2.
2.22 Defi
Defini
nisi
si Sect
Sectio
io Ca
Caes
esar
area
ea
Sectio
Sectio Caesar
Caesarea
ea ada
adalah
lah suatu
suatu per
persal
salina
inann bua
buatan
tan,, yaitu
yaitu janin
janin dilahi
dilahirka
rkann
melalui suatu insisi ada dinding perut dan dinding rahim dengan persyaratan,
bahwa rahim dalam keadaan utuh serta bobot janin diatas
diatas 500 gram.
Post Sectio Caesarea adalah sesudah Sectio Caesarea, suatu cara melahirkan
janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan uterus,
seksio
seksio caesere
caesereaa juga
juga dapat
dapat did
didefin
efinisi
isikan
kan sebaga
sebagaii suatu
suatu histor
historoto
otomia
mia untuk
untuk
melahirkan janin dari dalam lahir.
3.2.3 Nyeri Ak
Akut
Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak
menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang actual atau potensial, atau
digambarkan dengan istilah seperti (International Association for the Study of the
Study Of Pain), awitan yang tiba-tiba atau perlahan dengan intensitas ringan
sampai berat dengan akhir yang dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam
bulan.
3.3 Partisipan
Partisipan dalam penyusunan laporan kasus ini adalah 2 pasien/ klien post
Sectio Caesarea dengan indikasi medis dengan masalah keperawatan nyeri akut
yang memenuhi kriteria:
3.3.1 Dua pasien ibu Post Sectio Caesarea hari pertama di ruang Teratai RSUD dr.
Haryoto Lumajang
23
24
rabaan, sentuhan dan pendengaran. Data yang diobservasi pada laporan kasus ini
adalah keadaan skala nyeri (kondisi luka post Sectio Caesarea, TFU, lokea dan
perdarahan) dan TTV.
TTV.
3.
3.5.
5.33 St
Stud
udii doku
dokume
ment
ntas
asii
Pengambilan data dimulai dari pasien masuk ruangan rawat inap sampai
pasien pulang, berasal dari dokumen perkembangan pasien atau data yang berasal
langsung dari pasien.
3.5.4 Pemeriksaan fisik
Pemerik
Pemeriksaa
saann fisik
fisik sec
secara
ara lan
langsu
gsung
ng dan menyel
menyeluru
uruhh mul
mulai
ai dari
dari ujung
ujung
rambut sampai ujung kaki.
3.6 Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data dari Sectio Caesarea dimaksudkan untuk menguji
kualitas data atau informasi yang diperoleh sehingga menghasilkan data dengan
validitas tinggi. Disamping integritas penulis (karena penulis menjadi instrument
utama), uji keabsahan data dilakukan yaitu dengan: 1) memperpanjang waktu
pengamatan/ tindakan, dan 2) sumber informasi tambahan menggunakan
triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
3.7 Analisis Data
Analisa data pada pendekatan kualitatif merupakan analisa yang bersifat
subjektif karena peneliti adalah instrument utama untuk pengambilan data dan
analisis data penelitiannya (Afiyanti, 2014). Analisa
Analisa data dilakuk
dilakukan
an dengan cara
mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan
dituangkan dalam opini pembahasan. Teknis analisis yang digunakan dengan cara
menarasikan jawaban-jawaban yang diperoleh dari hasil intepretasi wawancara
mend
mendala
alam
m yang
yang dilak
dilakuk
ukan
an deng
dengan
an car
caraa obse
observ
rvas
asii ol
oleh
eh penu
penuli
liss dan
dan stud
studii
do
doku
kume
ment
ntas
asii yang
yang me
meng
ngha
hasi
silk
lkan
an data
data,, selan
selanju
jutn
tnya
ya di
diin
intr
trep
epret
retas
asik
ikan
an dan
dan
dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi teori
dalam intervensi tersebut. Secara umum kegiatan analisis data pada pendekatan
kualitatif memiliki empat tahapan, yaitu:
3.7.1 Pengumpulan data
25
26
3.8.2 Anonimity (Tanpa Nama)
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden
pada lembar alat ukur.
ukur. Nama responden diganti dengan inisial, nomor atau kode
pada lembar pengumpulan data (Hidayat, 2009)
2009)
3.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan)
Semua
Semua inform
informasi
asi mau
maupun
pun mas
masalah
alah-mas
-masalah
alah res
respon
ponden
den aka
akann dijami
dijaminn
keraha
kerahasia
siaann
annya
ya ole
olehh pen
peneli
eliti.
ti. Han
Hanya
ya pen
pengel
gelomp
ompoka
okann data
data tertent
tertentuu yang
yang akan
akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian (Hidayat, 2009).
Bab hasil
hasil dan pem
pembah
bahasa
asann ini men
mengur
guraik
aikan
an tenta
tentang
ng gambaran
gambaran lokasi
lokasi
pengambilan data, serta pembahasan asuhan keperawatan pada klien post sectio
caesarea yang dilakukan di ruang teratai RSUD dr.
dr. Haryoto Lumajang.
Lumajang.
4.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan di ruang teratai RSUD dr.Haryoto Lumajang.
RSUD dr.Haryoto Lumajang merupakan salah satu rumah sakit milik pemerintah
Kabu
Kabupa
pate
tenn Lu
Luma
maja
jang
ng yang
yang berm
bermod
odel
el Ru
Ruma
mahh Saki
Sakitt Umum
Umum,, di
dike
kelo
lola
lahh ol
oleh
eh
pemerintah Kabupaten dan tercatat ke dalam rumah sakit kelas B. Rumah sakit ini
tela
telahh tere
teregr
gris
istr
tras
asii seme
semenj
njak
ak 28 Janu
Januar
arii 2016
2016 deng
dengan
an nomo
nomorr sura
suratt ij
ijin
in
P2T/
P2T/2/
2/03
03.2
.23/
3/01
01/0
/01/
1/1/
1/20
2014
14 dan
dan tan
tangg
ggal
al sura
suratt ij
ijin
in 30 ja
janu
nuar
arii 2019
2019.. Sete
Setela
lahh
melakukan
melaku kan met
metode
ode Akr
Akredi
editas
tasii rum
rumah
ah sakit
sakit seluru
seluruhh Ind
Indone
onesia
sia dengan
dengan pro
proses
ses
pentahanan II (12 pelayanan) akhirnya diberikan status lulus akreditasi rumah
sakit.
sakit. RSUD
RSUD dr
dr.Ha
.Haryo
ryoto
to Lum
Lumaja
ajang
ng ber
berlok
lokasi
asi di Jalan
Jalan Bas
Basuki
uki Rahmat
Rahmat No.5
No.5
Lumajang-Jawa Timur-Indonesia.
Timur-Indonesia.
Fasilitas pelayanan RSUD dr.Haryoto Lumajang diantaranya terdapat ruang
teratai yang berlokasi di sebelah barat lantai 3 sebelah utara lantai 2 adalah ruang
Melati, batas sebelah selatan yaitu instalasi gizi, sebelah timur adalah ruang
Radiologi, ruang Asoka dan ruang perinatologi, sebelah barat yaitu Kampus D3
Universitas Jember Kampus Lumajang Keperawatan. Jumlah tenaga kesehatan di
ruang tertai adalah Dokter spesialis 4 orang, Dokter umum (intensif) 1 orang
(dalam setiap 3 bulan ganti). Bidan 12 orang termasuk kepala ruangan, juru rawat
1 orang, cleaning servis 3 orang, jumlah kapasitas ruangan yang ada yaitu 11
ruangan, ruang post operasi 2, ruang kelas satu yaitu 2 ruangan, ruang kelas dua 2
ruangan, ruang kelas tiga 5 ruangan. Jumlah tempat tidur 28 tempat
tempat tidur.
4.1.1 Peng
engkajian
a. Iden
Identi
tita
tass K
Kli
lien
en
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.2 Identitas Pasien
27
28
Dari table 4.1 didapatkan klien I usia 21 tahun dan klien II usia 42 tahun.
Wanita hamil dengan usia yang lebih tua juga akan lebih sering mengalami
masalah pada kandung kemih dibandingkan wanita hamil dengan usia yang lebih
muda. Resiko – resiko lainnya adalah resiko keguguran lebih besar, lebih banyak
yang melahirkan melalui operasi Caesar karena kondisi yang tidak memungkinkan
untuk melahirkan secara normal, dan juga memiliki resiko lebih tinggi melahirkan
bayi cacat (Prawirohardjo, 2012). Pada klien ke II (Ny.P)
(Ny.P) dengan usia 42 tahun
penulis berpendapat bahwa usia ibu lebih dari 40 tahun adalah usia resiko tinggi
29
nyeri
nyeri sem
semaki
akinn ber
bertam
tambah
bah skala 7 setiap saat,
saat dibuat gerak. nyeri semakin
Riwayat penyakit bertambah saat dibuat
sekarang gerak.
Klie
Klienn me
meng
ngat
atak
akan
an pada
pada
tang
tangga
gall 20 Ma
Mare
rett 2019
2019 Klien mengatakan
pukul 01.00 WIB keha
keham
mil
ilan
an mele
melewa
wati
ti
meng
mengel
eluh
uh kelu
keluar
ar ca
cair
iran
an HP
HPL,
L, HPL
HPL di
dite
teta
tapk
pkan
an
bening dari vagina. Jam ta
tang
ngga
gall 9 Apri
Aprill 2019
2019
01.30 WIB klien dibawah tet
tetap
apii samp
sampai
ai tangg
tanggal
al
ke Pus
Puskes
kesmas
mas Sukodo
Sukodono
no 18 Apri
Aprill 2019
2019 belu
belum
m
dan dilakukan terdapat tanda – tanda
pemeriksaan dengan hasil persalinan. Tanggal 18
klien sudah pembukaan 4. Ap
Apri
rill 2019
2019 ja
jam
m 10.0
10.000
Jam 13.15 WIB klien WIB klien
dirujuk ke RSUD Dr. memeriksakan
Haryoto karena kehamilannya ke RSUD
pembukaan tidak Dr.Haryoto dan Dokter
bertambah. Jam 14.00 me
memi
mint
ntaa bahw
bahwaa kl
klie
ienn
klien masuk ke ruang VK harus dilakukan operasi
dan dilakukan sectio caesarea. Operasi
pemeriksaan lagi, karna sect
sectio
ionn caesa
caesare
reaa pada
pada
tidak ada perubahan kl klie
ienn didila
laku
kuka
kann pada
pada
pembukaan klien tanggal 19 April 2019
diharuskan untuk jam 08.00 WIB. Klien
Riwayat penyakit dahulu melaku
melakukan
kan ope
operas sectio di
rasii sectio dipi
pind
ndah
ahka
kann ke ruan
ruangg
caesarea. Jam 20.30 WIB Teratai ruang Post Op 1
klien operasi section jam 10.30.
caesarea. Pada tanggal 21
Riwayat penyakit maret 2019 jam 05.00
keluarga WIB klien dipin
dipindahk
dahkan
an ke
30
ruang
ruang Terat
eratai
ai rua
ruang Postt Klien
ng Pos mengatakan
Op 1. sebelumnya tidak
memiliki riwayat
Klien
Klien mengat
mengatakan
akan pas ien penyakit kronis
pasien
tida
tidakk me
memi
mili
liki
ki ri
riwa
waya
yatt
penyakit kronis. Klien mengatakan
kelu
keluar
argga klie
klienn ti
tiddak
memiliki riwayat
Klien mengatakan penyakit kronis.
keluarga klien tidak
memiliki riwayat penyakit
kronis.
Dari table 4.2, kedua klien melakukan persalinan dengan operasi sectio
caesarea dengan indikasi yang berbeda yaitu klien I dengan partus lama, klien II
memiliki resiko tinggi melahirkan karna usia lebih dari 40tahun selain itu juga
terindikasi serotinus karna kehamilan melebihi HPL.
Seorang ibu yang akan melahirkan perlu dilakukan tindakan persalinan
sectio caesarea tentu berdasarkan indikasi terlebih dahulu. Indikasi tersebut dapat
dilakukan dengan alasan medis antara lain : karena ibu ataupun bayinya beresiko
tinggi,i, bukan karena
tingg karena alasan priba
pribadi
di dari ibu sendi
sendiri/elek
ri/elektif
tif (Solehati,
(Solehati, 2015
2015).
).
Menurut (Sofian,
Menurut (Sofian, 2012) ind
indikasi
ikasi dil
dilakuka
akukannya
nnya secti
sectioo caesarea yaitu pang
panggul
gul
sempit, kelahiran jalan lahir lunak, hipertensi dalam kehamilan, herpes aktif,
kehamilan
kehamilan lewat waktu/ serotinus,
serotinus, partus lama
lama/macet,
/macet, plase
plasenta
nta previa sentralis
sentralis
dan lateralis, kelainan janin.
Sehi
Sehing
ngga
ga dari
dari teor
teorii yang
yang ada
ada tela
telahh me
memb
mbuk
ukti
tika
kann bahw
bahwaa pada
pada kl
klien
ien I
persalinan dilakukan dengan operasi sectio caesarea dikarenakan indikasi Partus
Lama dan klien II dengan indikasi Serotinus
c. Ri
Riwa
waya
yatt Pe
Pera
rawa
wata
tann
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.4 Riwayat Perawatan
31
Breast Care
Klien
Klien men
mengat
gataka
akann sudah
sudah Klien mengatakan
32
Klien
Klien men
mengat
gataka
akann tid
tidak
ak Klien mengatakan tidak
membatasi makanan yang mau makan telur karna
Senam Nifas dimakan selama itu bukan kli
lien
en perc
percay
ayaa bahwa
ahwa
makanan yang sese
seseor
oran
angg yang
yang suda
sudahh
mengandung bahan me
menj
njal
alan
anka
kann oper
operas
asii
pengawet seperti mie tidak boleh makan telur
KB instan
instan ata
atauu mak
makan
an cep
cepat
at agar tidak menimbulkan
saji lainnya. gatal di bagian luka
operasi
Klie
Klienn me
meng
ngat
ataka
akann ta
tahu
hu
tentan
tentangg senam
senam nifas
nifas tapi
tapi Klien mengatakan tidak
tidak pernah menget
etaahui tent
entang
mela
elaksanakan sena
enam senam nifas sama
nifas. sekali.
Dari table 4.3 pada data di atas di dapatkan klien I lebih banyak mengerti
tentang cara merawat diri dan bayinya sedangkan pada klien II di dapatkan klien
masih sedikit kurang mengerti cara merawat diri dan bayinya. Klien I lebih
mengerti karena klien aktif mengikuti posyandu ibu hamil sedangkan klien II
masih kurang mengetahui cara merawat diri dan bayinya. Pada klien I merupakan
kehamilan pertama anak pertama, sedangkan pada klien II merupakan kehamilan
33
ke dua anak
anak per
pertam
tama,
a, pad
padaa keh
kehami
amilan
lan per
pertam
tamaa klien
klien mengal
mengalami
ami kegugu
keguguran
ran
dikarenakan klien kondisi kandungan lemah.
Menurut (Eni, 2010) Bagi seorang ibu yang baru melahirkan anak pertama
akan mengalami gejala-gejala psikiatrik setelah melahirkan. Ibu perlu mengetahui
tent
tentan
angg peru
peruba
baha
hann psik
psikol
olog
ogis
is yang
yang umumum
um teterja
rjadi
di setel
setelah
ah melah
melahir
irka
kan,
n, agar
agar
perubahan psikologi yang dialami tidak berlebihan. Masa pasca persalinan
merupakan “awal keluarga baru” bagi keluarga muda sehingga mereka perlu
beradaptasi dengan peran barunya. Tanggung jawab keluarga bertambah dengan
hadirnya bayi yang baru lahir. Dorongan serta perhatian anggota keluarga lainnya
merupakan dukungan positif bagi ibu.
Penu
Penuli
liss berp
berpen
enda
dapa
patt bahw
bahwaa peng
pengal
alam
aman
an me
mela
lahi
hirk
rkan
an me
memp
mpen
enga
garu
ruhi
hi
pengetahuan ibu tentang perawatan diri dan bayi, selain itu usia ibu dan gaya
hidup juga mempengaruhi pengetahuan merawat diri dan bayi.
d. Riwa
Riwaya
yatt Ke
Kelu
luar
arga
ga B
Ben
enca
cana
na
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.5 Riwayat Keluarga Berencana
Riwayat Keluarga Klien 1 Klien 2
Berencana
Melaksanakan KB klien mengatakan sebelum Klien mengatakan
hamil tidak menggunakan sebe
sebelu
lum
m hami
hamill ti
tida
dak
k
KB jenis apapun. menggunakan KB jenis
apap
apapun
un kare
karena
na kl
klie
ienn
belum memiliki anak.
Sejak kapan -
menggunakan kontrasepsi -
-
Masalah yang terjadi
34
Dari table 4.4 klien I dan klien II sebelum hamil tidak menggunakan KB
e. Ri
Riwa
waya
yatt Ke
Kese
seha
hata
tann
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.6 Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Klien 1 Klien 2
Penyakit yang pernah Klien mengatakan tidak Klien mengatakan
dialami ibu pernah mempunyai klien tidak mempunyai
riwayat penyakit kronis riwayat penyakit
kronis
-
Pengobatan yang didapat
-
Klien mengatakan
Riwayat penyakit keluarga
keluarga tidak pernah Klien mengatakan
mempunyai riwayat keluarga tidak
penyakit kronis memiliki riwayat
penyakit kronis
Dari table 4.5 klien I dan klien II memiliki riwayat kesehatan yang baik tidak
adan
adanya
ya riwa
riwaya
yatt peny
penyak
akit
it yang
yang menula
menularr at
atau
au peny
penyak
akit
it kron
kronis
is.. Seha
Sehatt
merupa
merupakan
kan suat
suatuu kea
keadaa
daann yan
yangg sem
sempur
purna
na baik fisik
fisik,, mental
mental dan sosia
sosiall
sehingga tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan WHO (1947).
Riwayat kesehatan merupakan sumber data subjektif tentang suatu status
klien yang memberikan gambaran tentang masalah kesehatan aktual maupun
potensial dan penentun pengkajian fisik yang berkaitan dengan informasi
tentangkead
tentangkeadaan
aan fisio
fisiologi,
logi, psiko
psikologi,
logi,,, buday
budaya,
a, dan psiko
psikososia
sosial.l. (Wuland
(Wulandari,
ari,
35
f. Ri
Riwa
waya
yatt Ling
Lingku
kung
ngan
an
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.7 Riwayat Lingkungan
Riwayat Lingkungan Klien 1 Klien 2
Kebersihan Lantai bersih, ventilasi Lantai bersih,
cukup ventilasi cukup
Bahaya
-
Lainnya, sebutkan
-
Dari
Dari tabe
tabell 4.6
4.6 kedu
keduaa klie
klienn bera
berada
da pada
pada ru
ruan
anga
gann yang
yang sama
sama sete
setela
lahh
melahirkan. Dari data diatas didapatkan ruangan bersih dan berventilasi cukup.
Kebersihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan bebas dari
kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Manusia perlu menjaga
kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat supaya tidak menyebarkan
kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kebersihan lingkungan dimulai dari lingkungan yaang paling dekat dengan kita
dan setiap saat kita temui yaitu lingkungan ruangan yang selalu kita gunakan
un
untu
tukk mela
melaku
kuka
kann akti
aktivi
vita
tas.
s. Se
Sehi
hing
ngga
ga penu
penuli
liss dapa
dapatt meny
menyim
impu
pulk
lkan
an bahw
bahwaa
kebersihan mempengaruhi proses kesembuhan penyakit.
g. Aspe
Aspekk Ps
Psik
ikos
osos
osia
iall
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.8 Psikososial
Aspek Psikososial Klien 1 Klien 2
Pers
ersep
epssi ibu setelah Klien mengatakan Klien mengatakan
melahirkan terd
terdap
apat
at luka
luka jahit pada te
jahit pada terd
rdap
apat
at lu
luka
ka ja
jahi
hitt di
perutnya. perutnya.
36
Klie
Klienn me
meng
ngat
atak
akan
an klien Klien
klien mengatakan
Siap
Siapaa or
oran
angg ter
terpe
pentingg tinggal dengan suami dan tinggal
ntin dengan
bagi ibu? kedua mertuanya. suaminya.
Klien mengatakan
orangtua dan suaminya. Klien mengatakan orang
Sikap
Sikap anggot
anggotaa kel
keluar
uarga
ga terpenting baginya
terhadap keadaan saat ini adalah keluarga.
Ib
Ibuu klie
klienn menga
engata
taka
kann
sena
senang
ng dan
dan in
ingi
ginn klienn Suami
klie klien
dan anak
anak kl
klie egeraa me
ienn seger meng
ngat
atak
akan
an kelu
keluar
arga
ga
Kead
Keadaan
aan ment
mental
al untuk dibawa pulang
untuk sangat senang karena ini
menjadi ibu anak
anak pert
pertam
amnnya dar
arii
sekian lama yang
Klie
Klienn me
meng
ngat
atak
akan
an si
siap
ap ditunggu-tunggu
37
Dari tabel 4.7 kedua klien sangat bahagia atas kelahiran anaknya. Klien I
de
deng
ngan
an anak
anak laki
laki-l
-lak
akii pert
pertam
aman
anya
ya dan
dan kl
klie
ienn II deng
dengan
an anak
anak pere
peremp
mpua
uann
pertamanya. Keluarga juga sangat antusias kepada klien dengan hadirnya buah
hati yang telah di tunggu. Kedua klien juga mengatakan sudah siap mengasuh dan
merawat bayinya. Kesiapan perempuan untuk menghadapi perannya yang baru
sebagai istri dan ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan perkembangan
anak diusia balita. Ibu yang mempersiapkan diri untuk bisa membesarkan anak
h. Pola N
Nuutrisi
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.9 Pola Nutrisi
38
Pada tabel 4.8 terdapat perbedaan antara klien I dan klien II. Klien I tidak
mengalami gangguan dalam nafsu makan, alergi makanan dan klien I juga tidak
membatasi dalam mengkonsumsi jenis makanan,karena klien I mengetahui bahwa
39
kesembuhan luka jahit pada perutnya cepat sembuh jika tidak memilih-milih
makanan. Sedangkan klien II berpendapat jika makan telur akan membuat lukanya
gatal dan tidak kunjung sembuh. Tingkat konsumsi gizi yang baik dan benar
di
dipe
perl
rluk
ukan
an untu
untukk pros
proses
es peny
penyem
embubuha
hann lu
luka
ka.. Pada
Pada akhi
akhirn
rnya
ya,, deng
dengan
an pola
pola
konsumsi serta tingkat konsumsi gizi yang baik, diharapkan proses penyembuhan
luka dapat berjalan dengan sempurna, serta terhindar dari masalah infeksi post
natal karena luka pasca bedah sesar (Purwaningsih, 2010). Sistem imunitas tubuh
yang kurang baik dapat menyebabkan gangguan dalam proses penyembuhan luka.
Sistem imunitas tubuh dipengaruhi oleh nutrisi yang masuk ke tubuh kurang,
maka akan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh sehingga penyembuhan
lukapun terhambat (Sri, 2012; h.11-12). Penulis berpendapat bahwa dalam proses
penyembuhan luka post sectio caesarea salah satunya yaitu nutrisi, jika nutrisi
tidak terpenuhi maka luka dapat sembuh dalam waktu yang lama, jadi peran
keluarga disini sangatlah penting untuk mendukung pemberian nutrisi terhadap
klien.
i. Pola Eliminasi
asi
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.10 Pola Eliminasi
Pola Eliminasi Klien 1 Klien 2
BAK: Sebelum MRS: Sebelum MRS:
Frekuensi Klien mengatakan Klien mengatakan
biasanya klien BAK biasanya BAK kurang
kurang lebih 4-6 x/hari lebih 6 x/hari
40
klie
klienn berw
berwar
arna
na kuni
kuning
ng kli
klien
en berwarn
berwarnaa kuning
kuning
jernih. jernih.
Sebelum MRS:
Sebelum MRS: Klien mengatakan
Klien mengatakan BABnya berwarna
Bau BABnya berwarna kuning kuning kecoklatan.
kecoklatan.
Saat MRS:
41
42
Dari tabel 4.9 pada kedua klien sama terpasang kateter. Klien BAK tidak
terasa dan tetap berbaring di tempat tidur setelah persalinan dengan operasi sectio
caesarea. Pemasangan kateter urin adalah tindakan keperawatan dengan cara
memasukkan selang ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan
memban
membantu
tu mem
memenu
enuhi
hi keb
kebutu
utuhan
han elimin
eliminasi
asi dan sebaga
sebagaii pengam
pengambil
bilan
an bahan
bahan
pemeriksaan (Hidayat, 2006). Kemampuan pasien untuk mengosongkan kandung
kemih sebelum terjadi diste
distensi
nsi berlebihan harus dipan
dipantau.
tau. Lama kateter
kateter menetap
menetap
dipertahankan pasca seksio sesarea masih bervariasi. Kateter menetap dianjurkan
dilepas 12 jam atau 24 jam pasca seksio sesarea (Max Rarung, 2008). Penulis
berpendapat bahwa pemasangan kateter urin dapat membantu klien berkemih
untuk menghindari distensi vesika urinaria serta mengetahui pasien mengalami
dehidrasi atau tidak.
j. Pola Personal Hyigiene
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.11 Pola Personal Hygiene
Pola Personal Hygiene Klien 1 Klien 2
Mandi Sebelum MRS: Sebelum MRS:
Klien
Klien me
meng
ngat
atak
akan
an kl
klie
ienn Klien mengatakan klien
biasanya mandi 2x/ hari biasanya mandi 2x/ hari
pagi dan sore secara pagi dan sore secara
mand
andir
iri.
i. Or
Oral
al hygie
ygienne ma
mand
ndir
iri.i. Oral
Oral hygi
hygien
enee
2x/h
2x/har
arii saat
saat ma
mand
ndii dan
dan 3x/ hari saat mandi,
mandi, saat
cuci rambut 2 hari sekali. mau tidur dan cuci
rambut 2x/ minggu.
Dari tabel 4.10 kedua klien belum mampu untuk membersihkan tubuhnya
seca
secara
ra mand
mandir
iri.i. Pera
Perann pera
perawa
watt dan
dan kelu
keluar
arga
ga sang
sangat
at memb
memban
antu
tu kl
klie
ienn dalam
dalam
43
pemenuhan kebutuhan klien. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya
seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh
keseja
kesejahte
hteraan
raan fisik
fisik dan psiko
psikolog
logis
is (W
(Wart
artona
onah,
h, 2010).
2010). Per
Person
sonal
al hygien
hygienee juga
juga
mempengaruhi proses penyembuhan lu luka
ka karena kuman setiap saat dapat masu
masuk
k
melalui luka bila kebersihan diri kurang (Gitarja, 2008 dalamSumarsih, 2011).
Penulis berpendapat personal hygiene sangat penting bagi klien selain agar klien
terhindar dari infeksi dan juga agar klien tampak lebih segar dan ceria setelah
persalinan.
k. Pola
Pola T
Tidu
idurr dan Akt
Aktivi
ivitas
tas// Isti
Istirah
rahat
at
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.12 Pola dur dan Akftas / Israhat
Pola tidur dan aktivitas / Klien 1 Klien 2
istirahat
a. Pola
Pola iist
stir
irah
ahat
at ttid
idur
ur Sebelum MRS: Sebelum MRS:
Klien mengatakan Klien mengatakan
biasanya tidur siang jarang tidur siang,
mulai jam 13.00 – 15.00 biasanya tidur siang
WIB,
WIB, dan
dan ti
tidu
durr mala
malam
m apab
apabila
ila te
terl
rlalu
alu capek
capek
mulai jam 21.00 – 04.00 sete
setela
lahh bek
beker
erja
ja dan
WIB tidur malam mulai
Saat MRS: pukul 21.00 – 04.00
Klien
Klien mengat
mengataka
akann klien
klien WIB
hanya tidur kurang lebih Saat MRS:
5 jam / hari tetapi sering Klien mengatakan klien
terbangun karna ti
tidu
durr kuran
urangg le
lebbih 3
Kebiasaan
Kebiasaan sebel
sebelum
um
gang
ganggu
guan
an ra
rasa
sa nyam
nyaman
an jam / hari tetapi sering
tidur
yaitu nyeri pada luka. terbang
terbangun
un ket
ketika
ika luk
lukaa
bekas operasinya nyeri.
Sebelum MRS:
Klien mengatakan Sebelum MRS:
kebiasaan sebelum Klien mengatakan
tidurnya adalah kebi
kebias
asaa
aann sebe
sebelu
lum
m
Keluhan menonton tv. tidur adalah menonton
44
Saat MRS:
Saat MRS: Klien mengatakan
Klien menga
mengatakan seringg seri
takan serin sering
ng bang
bangun
un kare
karena
na
terba
terbang
ngun
un kare
karena
na luka rasa
luka nyeri yang
jahit bekas operasi yang di
dira
rasa
sakkan pada
ada lu
lukka
Waktu bekerja
ada di perutnya. post operasinya.
olahraga
45
Klien
Klien tid
tidak
ak ber
berola
olahra
hraga
ga
saat di rumah sakit
c. Pola kebiasaan
Sebelum MRS:
yang Sebelum MRS: Klien mengatakan
mempengaruhi
Klien
Klien me
meng
ngat
atak
akan
an jika wak
jika waktu
tu lua
luangn
ngnya
ya untuk
untuk
kesehatan:
tidak ada kegiatan hanya istirahat.
Merokok
menonton tv sambil
tiduran.
Minuman keras
Saat MRS:
Saat MRS: Klien mengatakan
Klien mengatakan hanya biasanya hanya
Ketergantungan terbarin
terbaringg sam
sambil
bil belajar berbaring
belajar di trmpat
obat miring kanan kiri. tidur.
Klien
Klien mengat
mengataka tidak Klien mengatakan tidak
akann tidak
pernah merokok permah merokok
Klien
Klien mengat
mengataka tidak Klien mengatakan tidak
akann tidak
46
Dari
Dari tab
tabel
el 4.1
4.11 dari
dari data
data diat
diatas
as di
dida
dapa
patk
tkan
an bahw
bahwaa kedu
keduaa kl
klie
ienn dapa
dapatt
beristirahat dan tertidur tetapi sering terbangun karena nyeri yang ada pada luka
jahit di perutnya. Karena rasa nyeri pada luka diperutnya mengakibatkan klien
kesulitan untuk beraktivitas seperti miring kanan miring kiri, duduk dan berdiri.
Damp
Dampakak nyeri
nyeri yang
yang perl
perluu di tany
tanyak
akan
an adal
adalah
ah hal-h
hal-hal
al yang
yang spes
spesifi
ifikk sepe
seperti
rti
pengaruhnya terhadap pola tidur, pola makan, energi, aktifitas keseharian. Penulis
berpendapat bahwa nyeri mempengaruhi pola tidur klien.
klien.
Pada pola aktivitas, kedua klien didapatkan data bahwa sebelum melahirkan
melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti biasa dan tidak mengalami gangguan
selama
selama keh
kehami
amilan
lan.. Sed
Sedang
angkan
kan saa
saatt set
setela
elahh mel
melahi
ahirka
rkann kli
klien
en hanya
hanya berbar
berbaring
ing
ditempat tidur dan belajar bergerak miring kanan dan kiri. Penulis berpendapat
bahwa keadaan kedua klien sesuai dengan te
teori
ori dimana aktivitas klien terganggu
setelah melahirkan.
l. Keadaan Bayi
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.13 Keadaan bayi
Keadaan Bayi Klien 1 Klien 2
Keadaan Bayi 1. Bayi berjenis 1. Bayi berjenis
kelam
elamin
in la
lakki-
i-la
lakki kelamin perempuan
dalam keadaan sehat dalam keadaan
tanpa cacat fisik seha
sehatt ta
tanp
npaa caca
cacatt
apap
apapuun dan ti
tiddak fisik apapun.
2. Bayi belum dapat
rewel ketika di
baringkan di tempat mennyusu
me yusu deng
engan
47
3. benar.
benar
Bayi . tidak rewel menempel dan
menghisap pada
hanya saja bayi
payudara ibu
menangis dan ingin
dengan benar.
di gendong.. 4. Menangis karena
4. Bayi menangis
ai
airr susu
susu ib
ibuu yang
yang
ketik
etikaa bay
bayi in
ingi
ginn
belum keluar.
keluar.
menyusu.
Pada tabel 4.12, dari data diatas didapatkan bayi klien I dapat menyusu
dengan benar. Sedangkan bayi klien II belum menyusu dengan benar karena
ketidakmampuan bayi menempel dan menghisap pada payudara ibu dengan benar
serta papilla mammae ibu yang tidak menonjol dan juga kurangnya pengetahuan
ibu tentang cara menyusui yang benar. Faktor yang mempengaruhi cara menyusui
yangg ben
yan benar
ar ant
antara
ara lain
lain ren
rendah
dahnya
nya pen
penget
getahu
ahuan
an dan inf
inform
ormasi
asi tentan
tentangg
menyusui yang benar (R
(Riksani,
iksani, 2012). Penulis berpendapat bahwa pengetahuan
klien tentang teknik menyusui dengan benar mempengaruhi saat proses menyusui
itu berlangsung.
m. Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an Fis
Fisik
ik
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.14 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Klien 1 Klien 2
Keadaan umum Kesadaran composmentis, Kesadaran
klien terlihat kurang rapi comp
compos
osme
ment
ntis
is,, kl
klie
ienn
sedi
sediki
kitt bau,
bau, dan
dan le
lema
mas,
s, sedikit bau, klien
klien tampak sedikit terlihat lemas dan
menyeringai ketika kurang rapi, klien
bergerak, klien sangat tampak sedikit
kooper
eraatif ketika ada meny
enyeringai ket
etiika
Kesadaran perawat. bergerak.
48
Tekanan darah
Nadi GCS: E:4 V:5 M:6
Respiration Rate 110/80 mmHg GCS: E:4 V:5 M:6
Suhu 84 x/menit 110/ 70 mmHg
Berat badan 21 x/ menit 92 x/ menit
Tinggi badan 36,2 C suhu axila
22 x/menit
54kg 36,7 C suhu axila
158 cm 57 kg
155 cm
Dari tabel 4.13 pada klien I dan II didapatkan tanda-tanda vital normal
sesuai teori (Reeder, 2011) yang menyebutkan bahwa suhu tubuh diantara 36-38oC
adalah perubahan fisiologis yang normal untuk ibu post partum pada hari ketiga.
Pada frekuensi nadi, keadaan brakikardi merupakan perubahan fisiologis normal
selama 6-10 hari pasca partum dengan nadi 40-70 x/menit. Tekanan darah pada
ibu post partum dapat juga mengalami peningkatan atau menunjukkan hipertensi,
hal ini diakibatkan oleh proses kehamilan. Penulis berpendapat bahwa tanda-tanda
vital klien yang normal menandakan klien dalam keadaan baik.
n. Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an Fi
Fisik
sik Kepala
Kepala samp
sampai
ai Le
Leher
her
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.15 Pemeriks
Pemeriksaan
aan fsik kepala sampai
vesika urinary
49
50
51
Baik Baik
Dari tabel 4.14 data diatas didapatkan klien I memiliki papilla mammae yang
menonjol sedangkan pada klien II papilla mammae tidak menonjol. Menurut
(Prawiroharjdo, 2008) berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan
perawatan payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi : puting susu
terp
terpen
enda
dam,
m, anak
anak susa
susahh me
meny
nyus
usu,
u, AS
ASII la
lama
ma kelu
keluar
ar,, prod
produk
uksi
si AS
ASII te
terb
rbat
atas
as,,
pembengkakan payudara, payudara meradang, payudara kotor, ibu belum siap
menyusui, kulit payudara terutama puting akan mudah lecet. Dari masalah yang
muncul dapat dilakukan perawatan payudara. Perawatan payudara sering disebut
52
integument
System
System integu
integumen
mentt dan Tur
urgo
gorr kuli
kulitt baik kuku Turgor kulit baik, kuku
baik,, kuku
kuku pendek dan bersih, panjang dan bersih,
fille Time Ca
Capilari Refi Capi
pila
lari
ri Refi
Refile
le Time
ime
(C
(CR
RT) < 2 deti
detik, akrall (CRT) < 2 detik, akral
k, akra
hangat, warna kulit hangat, warna kulit
kuning langsat, tidak ada cok
cokla
latt sawo
awo mata
matang
ng,,
edema pada ekstremitas ti
tida
dakk ada
ada edem
edemaa pada
pada
ekstermitas.
Dari tabel 4.15pada klien didapatkan turgor kulit baik, tidak adanya perubahan
warn
warnaa kuli
kulit,t, CR
CRT
T < 2 deti
detik,
k, akral
akral hang
hangat
at sert
sertaa ti
tida
dakk adan
adanya
ya edem
edemaa pada
pada
ekstermitas. Hal ini menunjukkan tidak adanya kelainan pada kedua klien setelah
melahirkan.
dada
dada sime
simetr
tris
is,, ti
tida ada ri
dakk ada ritm
tmis
is,, gera
geraka
kann dada
dada
lesi simetris, tidak ada lesi
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
Perkusi
Sono
Sonorr pada
pada paru kanann Sonor pada paru kanan
paru kana
dan kiri dan kiri
Auskultasi
Tid
idak
ak te
terd
rdap
apat
at suar
suaraa
53
Dari tabel 4.16 pada kedua klien tidak terjadi dispnea saat beraktivitas, tidak
batuk dengan atau tanpa sputum tidak ada distress respirasi / penggunaan otot
bantu pernafasan, tidak terdapat bunyi tambahan (krakles / mengi), tidak sianosis
dan pada klien.
q. Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an Fis
Fisik
ik Sis
Sistem
tem Ca
Cardi
rdiova
ovasku
skuler
ler
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.18 Tabel pemeriksaan fsik system
cardiovaskuler
Dari tabel 4.17 pada kedua klien didapatkan bunyi jantung normal. Tidak
ada kelainan bunyi jantung seperti bunyi jantung S3 dan bunyi jantung S4.
r. Terapi
54
30 tpm
Injeksi Cefotaxime 3 x 1 gr
gr
Ketorolac 3 x 30 mg Cefotaxime 3 x 1 gr
Ketorolac 3 x 30 mg
Furamin 2 x 25 mg
Asam tranex 3 x 500mg
Dari Tabel
Tabel 4.18 Menunjukkan bahwa terapi pada klien I dan klien II berbeda
dikarenakan klien I sudah 9 jam post operasi sedangkan klien II baru 3 jam post
operasi, dimana setiap terapi yang diberikan sesuai dengan tujuan dan indikasi
yang akan diberikan pada klien saat itu sesuai dengan kondisi klien seperti Asam
tran
tranex
ex 500m
500mgg digu
diguna
naka
kann kepa
kepada
da klien
klien post
post part
partum
um sebe
sebelu
lum
m 3 ja
jam
m setel
setelah
ah
perdarahan terapi ini bertujuan untung mengurangi tingkat risiko kematian pada
ibu akibat perdarahan, Furamin 25mg Cefotaxime 1 gr yaitu obat antibiotik
sefalo
sefalospo
sporin
rin yan
yangg ber
berfun
fungsi
gsi unt
untuk
uk mem
membun
bunuh
uh bak
bakteri
teri yang
yang memicu
memicu inf
infeks
eksi.i.
Ketorolac 30 mg yang berfungsi untuk meredakan peradangan dan rasa nyeri.
s. Analisa Data
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.20 Analisa Data
Analisa Data Klien 1 Klien 2
Data Data subjektif: Data subjektif:
Klie
Klienn me
meng
ngat
atak
akan nyeri Klien mengatakan nyeri
an nyeri
post operasi sectio post operasi section
caesarea
caesarea sep
seperti
erti tersayat- caesarea
tersayat- seperti
sayat, di bagian luka post tersayat-sayat di bagian
oper
operas
asii secti
section
on caes
caesarea luka post operasi section
area
dengan skala 6 setiap saat, caesarea dengan skala 7
nyeri semakin
semakin bertambah setiap
bertambah saat, nyeri
saat dibuat gerak. semakin bertambah saat
dibuat gerak.
55
- Pasi
Pasien
en m
men
enga
gata
taka
kann - Pasi
Pasien
en ttid
idak
ak bera
berani
ni
nyeri saat miring kanan miring kanan miring
kiri/ dibuat gerak kiri
- Pasi
Pasien
en ta
tamp
mpak
ak sesa
sesakk - Pasi
Pasien
en m
men
enga
gata
taka
kann
ketika belajar miring nyeri dan bertambah
Nyeri akut
Nyeri akut
Berdas
Berdasark
arkan
an Tabe
abell 4.1
4.199 dia
diatas
tas,, pad
padaa ked
kedua
ua kli
klien
en tela
telahh ditemu
ditemukan
kan dia
diagno
gnose
se
keperaw
keperawata
atann Nye
Nyeri
ri aku
akut.t. Men
Menuru
urutt (Ju
(Judit
dithh M. Wilkins
ilkinson,
on, 2016)
2016) Nyeri
Nyeri akut
akut
merupa
merupakan
kan pengal
pengalama
amann sen
sensor
sorii dan emosi
emosi yang
yang tidak
tidak menyen
menyenang
angkan
kan akibat
akibat
adanyaa kerus
adany kerusakan
akan jaringan yang aktua
aktuall atau potensial, atau digambarkan
digambarkan dengan
istilah
istilah sepert
sepertii kerus
kerusakan
akan (International
(International Associ
Association
ation for theStudy
theStudy of Pain)
Pain),, awitan
yang tiba-tiba atau perlahan dengan intensitas ringan sampai berat dengan akhir
56
yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam
bulan. Pada klien I telah ditemukan diagnosa keperawatan nyeri akut dibuktikan
dengan
dengan data subjekt
subjektif
if klien I yaitu Klien menga
mengatakan
takan nyeri pos
postt operasi sectio
caesarea
caesarea sep
sepert
ertii ters
tersaya
ayat-sa
t-sayat
yat,, di bag
bagian
ian luk
lukaa post
post operas
operasii sectio
sectionn caesare
caesareaa
dengan skala 6 setiap saat, nyeri semakin bertambah saat dibuat gerak. Pada klien
II juga telah ditemukan diagnosa keperawatan nyeri akut dibuktikan dengan data
subjektif klien II yaitu Klien mengatakan nyeri post operasi sectio caesarea seperti
tersayat-sayat di bagian luka post operasi section caesarea dengan skala 7 setiap
saat, nyeri semakin bertambah saat dibuat gerak.
t. Ba
Bata
tasa
sann Ka
Kara
rakt
kter
eris
isti
tik
k
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.21 Batasan Karakterisk
Batasan
Subjektifkarakteristik
: nyeri akut
a) Melapo
Melaporka
rkann [nyeri]
[nyeri] de
denga
ngann isy
isyarat
arat (mis
(mis.,., me
mengg
ngguna
unakan
kan √ √
skala nyeri) √ √
b) Melaporkan nyeri
Objektif : - √
a) Res
Respo
pons
ns oton
otonom
om (mis.
(mis.,, diapho
diaphores
resis,
is, perubah
perubahan
an tekan
tekanan
an
darah, pernapasan, atau denyut jantung; dilatasi pupil)
b) Perilaku ekspresif (mis., gelisah, merintih, menangis,
√ √
kewaspadaan berlebihan, peka terhadap rangsang, dan
- -
menghela napas panjang) √ √
c) Waj
ajah
ah top
topeng
eng
d) Si
Sika
kapp meli
melind
ndun
ungi
gi - -
e) Fo
Foku
kuss me
menynyem
empi
pitt (m
(mis
is.,., gang
ganggu
guan
an pers
persep
epsi
si wakt
waktu,
u,
gangguan proses pikir, interaksi dengan orang lain atau
√ √
lingkungan menurun)
√ √
f) Bu
Bukt
ktii ny
nyeri
eri yang
yang dapa
dapatt di
diam
amati
ati
g) Posisi
Posisi unt
untuk
uk mmeng
enghin
hindar
darii nyeri
nyeri √ √
h) Perilak
Perilakuu menj
menjaga
aga ata
atauu sik
sikap
ap melind
melindun
ungi
gi
√ √
i) Gan
Ganggu
gguanan tid
tidur
ur (ma
(mata
ta terl
terliha
ihatt kuy
kuyu,
u, ger
geraka
akann tidak
tidak teratur
teratur
atau tidak menentu, dan menyeringai)
Batasan Karakteristik Lain (non-NANDA
INTERNATIONAL)
57
a) Me
Meng
ngom
omun
unik
ikas
asik
ikan
an desc
descri
ript
ptor
or nyer
nyerii (mis
(mis.,., rasa
rasa ti
tida
dak
k √ √
nyaman, mual, berkeringat malam hari, kram otot, gatal
kulit, mati rasa, dan kesemutan pada ekstremitas)
b)
c) Menyeringai
Re
Rent
ntan
angg per
perha
hati
tian
an te
terb
rbat
atas
as √ √
d) Pucat
e) Menarik di
diri
- -
- -
- √
- -
Berdas
Berdasark
arkan
an Tabe
abell 4.2
4.200 dia
diatas
tas,, terdap
terdapat
at 2 (dua)
(dua) batasa
batasann kar
karakt
akteri
eristi
stik
k
su
subj
bjek
ekti
tif,
f, 9 (S (Sem
embi
bila
lan)
n) bata
batasa
sann kara
karakt
kter
eris
isti
tikk obje
objekt
ktif
if,, 5 (l(lim
ima)
a) bata
batasa
sann
karakt
karakteris
eristik
tik lain
lain (no
(non-N
n-NAND
ANDAA Intern
Internatio
ational
nal).
). pada
pada tab
tabel
el diatas
diatas tidak
tidak semua
semua
batasan karakteristik tersebut muncul, 9 (sembilan) batasan karakteristik yang
muncul pada klien I. pada klien II juga muncul 1111 (sebelas) batasan karakteristik.
Namun pada klien I dan II batasan karakteristik yang tidak muncul meliputi wajah
topeng, fokus menyempit (mis., gangguan persepsi waktu, gangguan proses piker,
interaksi dengan orang lain atau lingkungan menurun), rentang perhatian terbatas,
menarik diri. Menurut (Judith M. Wilkinson, 2016). Nyeri akut dapat didiagnosis
berdasarkan laporan pasien saja karena kadang-kadang hanya hal tersebut satu-
satunya tanda Nyeri akut. Tidak ada satupun batasan karakteristik lain yang
berdiri sendiri dan dapat mencukupi untuk mendiagnosis Nyeri akut. Faktor yang
berhubungan mengindikasikan bahwa seorang pasien dapat menderita Nyeri akut
fisik dan psikologis (Judith M. Wilkinson, 2016). Penulis berpendapat bahwa
ti
tiddak semu
semuaa bata
batassan kar
arak
akte
teri
rist
stik
ik ada
ada pad
pada klie
klienn dik
ikar
aren
enak
akan
an hal in
inii
menyesuaikan pada kondisi psikologis klien.
4.
4.1.
1.22 Diag
Diagno
nosa
sa K
Kep
eper
eraw
awat
atan
an
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.22 Diagnosa Keperawatan
Klien Diagnosa Keperawatan
Klien 1 1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
58
4.1.33 Intervensi
4.1. Intervensi N
Nyei
yei Akut Berhu
Berhubung
bungan
an Den
Dengan
gan PPost
ost Operasi
Operasi Sectio Caesarea
Caesarea
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.23 Intervensi Nyei Akut Berhubungan
Dengan Post Operasi Seco Caesarea
59
60
mengalami an,
an, khus
khusus
usny
nyaa
gangguan dalam pada mereka
frekuensi yang tidak
pernafasan, mampu
denyutt jantu
denyu jantung,
ng, berkomunikasi
atau tekanan efektif
b. Penyuluhan Untuk
darah.
Klien/ Keluarga:
9. Melapo
aporkan
1. Sertakan dalam
rasa nyaman
instruksi
setelah
pemulangan klien
dilakukan
obat
obat khus
khusus
us yang
yang
teknik relaksasi
harus diminum,
frekuensi
pemberian,
kemung
kemungkin
kinan
an efek
samping,
kemungkinan
interaksi obat.
2. Inst
Instru
ruks
ksik
ikan
an pasie
pasienn
untuk
menginformasikan
kepada perawat
jika peredaan nyeri
tidak dapat dicapai
3. Manajemen nyeri
(NIC) : berikan
in
info
form
rmas
asii te
tent
ntan
angg
nyeri, seperti
penyebab nyeri,
berapa lama akan
berlangsung, dan
61
antisipasi
ketidaknyamanan
akibat prosedur
4. Menejemen nyeri
(NIC) :
Ajarkan
penggunaan teknik
non-farmakologia
(mis., umpan-balik
umpan-balik
biologis, hipnotis,
Transcutaneous
El
Elec
ectr
tric
ical
al Nerv
Nervee
Stimulation
[TENS]
[TENS],, relaksa
relaksasi,
si,
imajinasi
terbimb
terbimbing
ing,, terapi
terapi
akupresur, kompres
hangat atau dingin,
dan masase)
sebe
sebelu
lum,
m, sete
setela
lahh
dan jika
memungkinkan,
selama
aktivitasyang
menyebabkan
nyeri.
keparahan nyeri, dan faktor presipitasinya, minta klien untuk menilai nyeri atau
62
keti
tiddaknyamanan pada skala 0 sampai 10 (0 = tidak ada nyeri atau
ketida
ketidakny
knyama
amanan
nan,, 10 = nye
nyeri
ri heb
hebat)
at),, ajar
ajarkan
kan teknik
teknik non farmako
farmakolog
logii untuk
untuk
mengurangi nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam.
Intervensi adalah pelaksanaan rencana tindakan yang ditentukan dengan
maksud agar kebutuhan klien terpenuhi secara optimal yang mencakup aspek
peningkatan, pemeliharaan, dan pemulihan kesehatan dengan mengikutsertakan
klien dan keluarga (Nursalam, 2008). Teknik
Teknik relaksasi merupakan salah satu terapi
non farmakologis untuk membantu menurunkan intensitas nyeri (Smeltzer, 2002).
Ibu yang mengalami nyeri memerlukan observasi setelah sectio caesarea. Untuk
mengat
mengatasi
asi kecema
kecemasan
san pad
padaa pas
pasien
ien,, per
perawa
awatt sebaga
sebagaii pendid
pendidik
ik berper
berperan
an dalam
dalam
meningkatka
meningkatkann pemah
pemahaman
aman pasie
pasienn agar mampu menggunakan
menggunakan berbagai
berbagai teknik
teknik
pengurangan nyeri sehingga ibu mampu mengontrol nyeri dan kecemasan secara
mandiri (Solehati,
Penulis 2015). dari intervensi diatas yang diambil dari buku Judith M.
berpendapat
Wilkinson, 2016. Dapat diimplementasikan kepada klien sesuai dengan kondisi
klien.
4.1
4.1.4
.4 Implem
Implement
entasi
asi kepera
keperawat
watan
an nyeri
nyeri akut
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.24 implementasi keperawatan nyeri akut
Diagnosa Hari 1 Hari 2 Hari 3
Keperawatan
Klien 1
Nyeri Akut 08.50 1. Pengkajian: nyeri 08.00 1. Kola
Kolabor
boras
asi:
i: Pe
Pemb
mber
eria
iann 14.00 Kunjungan Rumah
Mela
Melaku
kuka
kann peng
pengka
kaji
jian
an
Berhubungan obat analgesik
Dengan nyeri
nyeri yang
yang komp
kompreh
rehens
ensif
if Memberikan obat 1. Mela
Melaku
kuka
kann pe
peme
meri
riks
ksaa
aann
meliputi lokasi, melalui intra vena
Terputusnya TTV:
-Cefotaxim 1gram
kar
karakt
akter
erist
istik,
ik, awita
awitann dan
Kontinuitas -Ketorolac 30mg TD: 120/ 80 mmHg
durasi,, frekuensi,
durasi frekuensi, kualitas,
kualitas,
Jari
Jaring
ngan
an Akib
Akibat
at 09.00 Nadi: 78x/ menit
intens
intensita
itass atau
atau kepara
keparahan
han
Tindakan Operasi 2.Pengkajian: nyeri RR: 20x/ menit
nyeri, dan faktor Melakukan pengkajian nyeri
Suhu: 36,4o C
presipitasinya yang komprehensif meliputi
14.15
lokasi, karakteristik, awitan
2. Pe
Pengk
ngkaj
ajia
ian:
n: nyer
nyerii
Hasil:
Hasil: Kli
Klien
en mengat
mengataka
akann
dan
dan du
durras
asi,
i, fre
reku
kuen
ensi
si,, Melakukan pengkajian
Melakukan pengkajian nyeri
nyeri
nyeri post opera
operasi
si sectio
sectio kual
kualit
itas
as,, in
inte
tensi
nsita
tass atau
atau yang komprehensif
komprehensif meliputi
meliputi
caesarea
caesarea seperti
seperti ters
tersayat-
ayat-
keparahan nyeri, dan faktor lokasi,i, karakteri
lokas karakteristik,
stik, awitan
awitan
sayat, di bagian luka post
presipitasinya dan durasi, frekue
uennsi,
operas
operasii sectio
sectionn caesa
caesarea
rea
ku
kual
alit
itas
as,, in
inte
tens
nsit
itas
as atau
atau 7
6
5. Kola
Kolabo
bora
rasi
si::
Pemberian obat
analgesik
Me
Memb
mbeeri
rika
kann obat
obat
melalui intra vena
-Cefotaxim 1gram
-Ketorolac 30mg
Klien 2
7
6
5. Me
Meng
ngaaja
jark
rkaan tekni
eknik
k
relaksasi nafas dalam
19.15
Hasil: Klien dapat
mengikuti dan
memp
mempra
rakt
ktik
ikka
kann se
seda
dara
ra
individu
6. Obser
Observasi
vasi N
Nyeri
yeri
19.20
Hasil:
Has il: Kli
Klien
en mengat
mengataka
akann
nyeri sudah mulai
berkurang yaitu di skala 6
Berdasarkan tabel 4.24 implementasi yang dilakukan pada klien I dank lien II merupan sebagian dari intervensi meliputi
pengkajian nyeri, pemberian analgesic, teknik relaksasi nafas dalam. Selain itu juga mengimplementasikan evaluasi tanda-tanda vital
pada ke dua klien di luar rencana keperawatan yang sudah ditulis. Implementasi dilakukan sesuai pada (Sharon dkk, 2011) yaitu
melakukan pengkajian pada karakterisitk untuk mengatasi diagnosa nyeri akut, karakteristik skala nyeri, mengevaluasi tanda-tanda
vital, kolaborasi pemberian analgetik, mengajarkan penggunaan teknik relaksasi napas dalam, kekuatan dari tindakan ini adalah
bekerja sama dalam mengurangi rasa nyeri, kelemahannya adalah terkadang klien tidak bisa di ajak buat kerjasama dan melakukan
ajaran yang diberikan, mengkomunikasikan terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien.
7
6
Implementasi itu sendiri merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan
kolaborasi. Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat dan bukan atas petunjuk
petugas lain. Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama dengan
d engan dokter atau
petugas kesehatan lain (Mitayani, 2012).
Penulis berpendapat semua intervensi dapat diimplementasikan dikarenakan kedua klien mengerti akan tindakan yang diberikan
terutama teknik relaksasi nafas dalam. Tetapi pada kedua klien terdapat perbedaan saat dilakukannya intervensi. Pada klien I lebih
lambat untuk mencapai kriteria hasil daripada klien II dikarenakan klien I kurang kooperatif daripada klien II.
ii. Evaluasi Ke
Keperawatan
Tabel HASIL DAN PEMBAHASAN.25 Evaluasi Keperawatan
Hari 1
NO Kriteria Hasil Klien 1 Klien 2
1. Memp
Memper
erli
liha
hatk
tkan
an tekn
teknik
ik re
rela
laks
ksas
assi
si se
seca
cara
ra Klien dapat melakukan teknik relaksasi Klie
Klienn dapat melakukan teknik rela
relaksasi
ksasi
indi
indivi
vidu
dual
al yang
yang efek
efekti
tiff untu
untukk menc
mencap
apai
ai secara individual secara individual
2. kenyamanan Klien tidak mengalami gangguan dalam Klien dapat mengontrol tingkat nyeri
Memper
Mempertah
tahank
ankan
an tingka
tingkatt nyeri
nyeri pada
pada luka
luka post frekue
frekuensi
nsi pernaf
pernafasa
asan,
n, jantun
jantung,
g, atau
atau Klie
Klienn tidak mengalami
mengalami gangguan
gangguan dalam
dalam
3. sectio caesarea atau berkurang tekanan darah frekuensi pernafasan, jantung, atau tekanan
4. Melaporkan kesejahteraan fisik dan psikososial Klien melaporkan rasa nyaman setelah darah
5. Mengenali faktor penyebab nyeri dilakukan teknik relaksasi Klien
Klien mel
melapo
aporka
rkann rasa
rasa nya
nyaman
man setela
setelahh
6. Melapo
Melaporka
rkann nyeri
nyeri kepada
kepada penyed
penyedia
ia pelaya
pelayanan
nan Klien melaporkan nyeri skala 5 dilakukan teknik relaksasi
7
kesehatan Hasil TTV Klien melaporkan nyeri skala 6 6
7. Me
Meng
nggu
guna
naka
kann tind
tindak
akan
an anal
analge
gesi
sicc dan non- TD: 110/80 mmHg
dan non- Hasil TTV
8. analgesik secara tepat N: 84x/ menit TD: 110/70 mmHg
Pola tidur yang baik RR: 22x/ menit N: 92x/ menit
o
9. Tidak
Tidak mengal
mengalami
ami ganggua
gangguann dalam
dalam fr
frekuensii Suhu: 36,2 C
ekuens RR: 21x/ menit
pernafasan, jantung, atau tekanan
tekanan darah. Suhu: 36,7oC
Melaporkan rasa nyaman setelah dilakukan teknik
relaksasi
Hari 2
NO Kriteria Hasil Klien 1 Klien 2
1. Memp
Memper
erli
liha
hatk
tkan
an tekn
teknik
ik re
rela
laks
ksas
assi
si se
seca
cara
ra Klien dapat melakukan teknik relaksasi Klie
Klienn dapat melakukan teknik rela
relaksasi
ksasi
indi
indivi
vidu
dual
al yang
yang efek
efekti
tiff untu
untukk menc
mencap
apai
ai secara individual secara individual
2. kenyamanan Klien dapat mengontrol tingkat nyeri Klien dapat mengontrol tingkat nyeri
Memper
Mempertah
tahank
ankan
an tingka
tingkatt nyeri
nyeri pada
pada luka
luka post Klien tidak mengalami gangguan dalam Klien dapat melaporkan kesejahteraan fisik
3. sectio caesarea atau berkurang frekue
frekuensi
nsi pernaf
pernafasa
asan,
n, jantun
jantung,
g, atau
atau dan psikososial
4. Melaporkan kesejahteraan fisik dan psikososial tekanan darah Klien melaporkan pola tidur yang baik
5. Mengenali faktor penyebab nyeri Klien melaporkan rasa nyaman setelah Klie
Klienn tidak mengalami
mengalami gangguan
gangguan dalam
dalam
6. Melapo
Melaporka
rkann nyeri
nyeri kepada
kepada penyed
penyedia
ia pelaya
pelayanan
nan dilakukan teknik relaksasi frekuensi pernafasan, jantung, atau tekanan
kesehatan Klien melaporkan nyeri skala 3 darah
7. Me
Meng
nggu
guna
naka
kann tind
tindak
akan
an anal
analge
gesi
sicc dan
dan non-
non- Hasil TTV Klien
Klien mel
melapo
aporka
rkann rasa
rasa nya
nyaman
man setela
setelahh
8. analgesik secara tepat TD: 110/80 mmHg dilakukan teknik relaksasi 7
6
Pola tidur yang baik N: 88x/ menit Klien melaporkan nyeri skala 3
9. Tidak
Tidak mengal
mengalami
ami ganggua
gangguann dalam
dalam fr
freku
ekuens
ensii RR: 22x/ menit Hasil TTV
o
pernafasan, jantung, atau tekanan
tekanan darah. Suhu: 36,4 C TD: 110/70 mmHg
Melaporkan rasa nyaman setelah dilakukan teknik N: 84x/ menit
relaksasi RR: 20x/ menit
Suhu: 36,7oC
Hari 3
NO Kriteria Hasil Klien 1 Klien 2
1. Memp
Memper
erli
liha
hatk
tkan
an tekn
teknik
ik re
rela
laks
ksas
assi
si se
seca
cara
ra Klien dapat melakukan teknik relaksasi Klie
Klienn dapat melakukan teknik rela
relaksasi
ksasi
indi
indivi
vidu
dual
al yang
yang efek
efekti
tiff untu
untukk menc
mencap
apai
ai secara individual secara individual
2. kenyamanan Klien dapat mengontrol tingkat nyeri Klien dapat mengontrol tingkat nyeri
Memper
Mempertah
tahank
ankan
an tingka
tingkatt nyeri
nyeri pada
pada luka
luka post Klie
Klienn dapat melap
melaporkan
orkan kesejahter
kesejahteraan
aan Klien dapat melaporkan kesejahteraan fisik
3. sectio caesarea atau berkurang fisik dan psikososial dan psikososial
4. Melaporkan kesejahteraan fisik dan psikososial Klien melaporkan pola tidur yang baik Klien melaporkan pola tidur yang baik
5. Mengenali faktor penyebab nyeri Klien tidak mengalami gangguan dalam Klie
Klienn tidak mengalami
mengalami gangguan
gangguan dalam
dalam
6. Melapo
Melaporka
rkann nyeri
nyeri kepada
kepada penyed
penyedia
ia pelaya
pelayanan
nan frekue
frekuensi
nsi pernaf
pernafasa
asan,
n, jantun
jantung,
g, atau
atau frekuensi pernafasan, jantung, atau tekanan
kesehatan tekanan darah darah
7. Me
Meng
nggu
guna
naka
kann tind
tindak
akan
an anal
analge
gesi
sicc dan
dan non-
non- Hasil TTV Hasil TTV
8. analgesik secara tepat TD: 120/80 mmHg TD: 110/80 mmHg
Pola tidur yang baik N: 78x/ menit N: 78x/ menit 7
6
9. Tidak
idak meng
mengaala
lami
mi gang
gangguguaan dala
dalam
m frekue
ekuens
nsii RR: 20x/ menit RR: 21x/ menit
pernafasan, jantung, atau tekanan
tekanan darah. Suhu: 36,4oC Suhu: 36,2oC
Melaporkan rasa nyaman setelah dilakukan teknik Klien melaporkan rasa nyaman setelah Klien
Klien mel
melapo
aporka
rkann rasa
rasa nya
nyaman
man setela
setelahh
relaksasi dilakukan teknik relaksasi dilakukan teknik relaksasi
Klien melaporkan nyeri skala 0 Klien melaporkan nyeri skala 1
7
6
73
Berdasarkan data diatas didapatkan pada Tabel 4.25 bahwa pada hari pertama
klien I klien dapat melakukan teknik relaksasi nafas dalam secara individual, dan
dapat melaporkan rasa nyaman setelah dilakukan teknik relaksasi, nyeri dalam
skala 5, sedangkan pada klien II klien dapat melakukan teknik relaksasi nafas
dapam secara individual, dapat melaporkan rasa nyaman setelah dilakukan teknik
relaksasi, dan dapat mengontrol tingkat nyeri, nyeri dalam skala 6.
Pada hari kedua klien I dan klien II sama-sama mengeluh nyeri dalam
skala 3, kedua klien dapat mengontrol tingkat nyeri secara mandiri. Pada hari ke 3
kedua klien dapat beraktifitas sederhana seperti jalan-jalan keduanya menyeluh
nyeri skala 1 saat berjalan dan saat istirahat nyeri tidak ada.
Menurutt Muly
Menuru Mulyono
ono (2008
(2008)) pemul
pemulihan
ihan pasien
pasien post
post operasi
operasi membutuhk
membutuhkan
an
waktu rata-rata 72,45 menit, sehingga pasien akan merasakan nyeri yang hebat
rata-rata pada dua jam pertama sesudah operasi karena pengaruh obat anastesi
sudah
sud ah hil
hilang
ang,, dan pas
pasien
ien sud
sudah
ah kel
keluar
uar dar
darii kamar
kamar operasi
operasi.. Pada
Pada pas
pasien
ien post
post
operasi seringkali mengalami nyeri hebat meskipun tersedia obat-obat analgesik
yang efektif, namun nyeri pasca bedah tidak dapat diatasi dengan baik, sekitar
50% pasien tetap mengalami nyeri sehingga dapat mengganggu kenyamanan
pasien (Nurdin, 2013).
Metode pereda nyeri nonfarmakologis biasanya mempunyai resiko yang
sangat rendah. Teknik relaksasi merupakan salah satu terapi non farmakologis
untuk membantu menurunkan intensitas nyeri (Smeltzer, 2002). Teknik relaksasi
merupakan latihan pernafasan yang menurunkan konsumsi oksigen, frekuensi
pernafasan, frekuensi jantung dan ketegangan otot. Teknik relaksasi perlu di
ajarkan beberapa kali agar mencapai hasil yang optimal dan perlunya instruksi
mengunaka
mengunakann teknik relaks
relaksasi
asi untuk menurunkan
menurunkan atau mencegah meni
meningkat
ngkatnya
nya
nyeri.
Penulis berpendapat bahwa relaksasi nafas dalam sangat penting untuk
membantu
membantu klien meng
mengurang
urangii nyeri pada luka post
post operasi
operasi sectio caesarea karena
nafas dalam ini menimbulkan efek relaksasi sehingga klien dapat mengontrol
nyerin
nyerinya
ya sec
secara
ara mandir
mandiri.i. Sel
Selain
ain itu duk
dukung
ungan
an kel
keluar
uarga
ga jug
jugaa mempen
mempengar
garuhi
uhi
74
semangat klien agar dapat melakukan intervensi secara maksimal dan mencapai
kriteria hasil.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil
Hasil eks
eksplo
ploras
rasii pad
padaa ked
kedua
ua kli
klien
en den
dengan
gan pos
postt sectio
sectio caesar
caesarea
ea dengan
dengan
masalah keperawatan nyeri akut ada lima hal yaitu :
5.1.1 Peng
engkajian
Dari hasil pengkajian pada kedua klien didapatkan klien merupakan ibu post
sectio caesarea dengan indikasi partus lama pada klien I dan indikasi seoritus pada
klien II. Pada klien I (Ny.A) dengan usia 21 tahun dan klien II (Ny.P) usia 42
tahun. Kedua klien ini merupakan persalinan pertamnya.
5.
5.1.
1.22 Diag
Diagno
nosa
sa K
Kep
eper
eraw
awat
atan
an
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan pada kedua klien didapatkan
diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas
jaringan akibat tindakan operasi sectio caesarea seperti tersayat-sayat dibagian
luka post operasi sectio caesarea dengan skala 6 setiap saat, nyeri semakin
bertambah saat dibuat gerak, TD: 110/
110/ 80 mmHg, nadi 84x/ men
menit,
it, RR 21x/ menit,
suhu 36,2o C sedangkan pada klien II muncul masalah keperawatan nyeri akut
berhubungan dengan post operasi sectio caesarea ditandai dengan klien
mengatakan nyeri post operasi sectio caesarea seperti tersayat-sayat dibagian luka
post operasi sectio caesarea dengan skala 6 setiap saat, nyeri semakin bertambah
berta mbah
saat dibuat gerak, TD: 110/ 70 mmHg, nadi 92x/ menit, RR 22x/ menit, suhu 36,7 o
C
5.
5.1.
1.33 In
Inte
terv
rven
ensi
si Kep
Keper
eraw
awat
atan
an
Hasil intervensi yang dibuat untuk melakukan asuhan keperawatan pada
klien sesuai dengan teori pengendalian nyeri nonfarmakologi. Dengan pengenalan
75
76
ya
yang
ng ba
baik
ik me
meng
ngen
enai
ai diag
diagno
nosa
sa kepe
keperaw
rawat
atan
an yang
yang te
tepa
patt dapa
dapatt di
dire
renc
ncan
anak
akan
an
intervensi
intervensi yang sesuai sehin
sehingga
gga dapat diimplementasika
diimplementasikann dalam memberikan
asuhan keperawatan dan sesuai dengan sarana dan prasarana yang berada pada
RSUD dr.Haryoto Lumajang
5.
5.1.
1.44 Impl
Implem
emen
enta
tasi
si Ke
Kepe
pera
rawa
watan
tan
Tindakan keperawatan yang telah dilakukan kepada kedua klien sama,
ya
yaitu
itu se
selam
lamaa tiga
tiga hari
hari.. Tinda
indaka
kann yang
yang di
dilak
lakuk
ukan
an sesu
sesuai
ai deng
dengan
an di
diag
agno
nosa
sa
keperawatan
keperawatan yang muncu
muncull dan sesuai interv
intervensi
ensi yang telah disusun oleh peneliti
peneliti
sebelumnya, Serta ada tambahan implementasi yang dilakukan diluar intervensi
yangg su
yan sudah
dah dituli
dituliss yai
yaitu
tu eva
evalua
luasi
si tan
tanda-t
da-tand
andaa vit
vital.
al. Penuli
Penuliss menamb
menambahk
ahkan
an
implementasi tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Sharon dkk,
2011)
2011) yaitu melakukan
melakukan pengk
pengkajian
ajian pada karakterisit
karakterisitkk untuk
untuk meng
mengatasi
atasi diagnosa
diagnosa
nyeri akut, karakteristik skala nyeri, mengevaluasi tanda-tanda vital, kolaborasi
pemberian analgetik, mengajarkan penggunaan teknik relaksasi napas dalam,
kekuatan dari tindakan ini adalah bekerja sama dalam mengurangi rasa nyeri,
kelemahannya adalah terkadang klien tidak bisa di ajak buat kerjasama dan
mela
melaku
kuka
kann ajara
ajarann yang
yang dibe
diberi
rika
kan,
n, me
meng
ngko
komu
muni
nika
kasi
sika
kann te
tera
rape
peut
utik
ik untu
untuk
k
mengetahui pengalaman nyeri pasien.
5.
5.1.
1.55 Eval
Evalua
uasi
si K
Kep
eper
eraw
awat
atan
an
Pada tahapan ini merupakan suatu tahapan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dan tindakan yang telah dilakukan. Dalam melakukan evaluasi pada
ke
kedu
duaa kl
klie
ienn ditet
ditetap
apka
kann berd
berdas
asar
arka
kann kr
krit
iter
eria
ia hasi
hasill yang
yang te
tela
lahh di
disu
susu
sunn pada
pada
in
inter
terve
vens
nsii sebe
sebelu
lumn
mnyaya.. Sete
Setelah
lah tiga
tiga hari
hari didiraw
rawat
at dan
dan di
dilak
lakuk
ukan
an ti
tind
ndak
akan
an
keperaw
keperawata
atann pad
padaa ked
kedua
ua kli
klien,
en, pad
padaa dia
diagno
gnosa
sa kepera
keperawat
watan
an nyeri
nyeri akut
akut dapat
dapat
teratasi sebagian karena masih ada rasa nyeri saat beraktivitas seperti naik turun
tempat tidur
tidur..
5.2 Saran
5.
5.2.
2.11 Untu
Untukk Klie
Klienn ddan
an Ke
Kelu
luar
arga
ga
Post sectio caesarea merupakan proses setelahnya persalinan buatan yang
dilaku
dilakukan
kan untuk
untuk men
mengel
geluar
uarkan
kan janin
janin mem
memalu
aluii insisi
insisi pada
pada din
dindin
dingg per
perut
ut dan
dinding rahim. Post section caesarea ini menimbulkan efek nyeri pada luka
77
abdomen sehingga klien harus mampu mengontrol tingkat nyeri secara mandiri.
Jadi klien dan keluarga perlu mengerti faktor pencetus timbulnya nyeri dan cara
mengontrol nyeri.
5.
5.2.
2.22 Untu
Untukk PPen
enel
elit
itii SSel
elan
anju
jutn
tnya
ya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengkajian secara
op
opti
tima
mall dala
dalam
m me
mela
laku
kuka
kann asuh
asuhan
an kepe
kepera
rawa
wata
tan,
n, te
teru
ruta
tama
ma pada
pada asuh
asuhan
an
keperawatan
keperawatan klien post sectio caesarea dengan
dengan masala
masalahh kepera
keperawatan
watan nyeri agar
pemberian asuhan keperawatan dapat diberikan secara maksimal.
78
DAFTAR PUSTAKA
79
Lampiran 1
81
Lampiran 2
82
Lampiran 4
SATUAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYULU HAN
“TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM PADA IBU POST OPERASI
SECTIO CAESAREA”
UNTUK MEMENUHI TUGAS PROPOSAL
Yang dibina oleh Ibu Nurul Hayati, S.Kep., Ners., M.M.
Oleh :
FAUZAH ISTIQOMALIA
162303101045
83
1. Analisa Situasi
1.1 Peserta
a. Ibu
Ibu Po
Post
st Opera
perassi SSec
ecti
tioo Cae
aessar
area
ea
b. Kooperatif dan mampu berkomunik
berkomunikasi asi dengan baik.
1.2 Penyuluh
a. Ma
Mamp
mpuu me
meny
nyam
ampa paik
ikanan m
mat
ater
erii te
tent
ntan
angg ttek
ekni
nikk re
relak
laksa
sasi
si nnafa
afass ddal
alam
am ppad
adaa
Ibu Post Operasi Sectio Caesarea
b. Mampu menjadi vocal point bagi pasien, saat menyampaikan materi
sehingga pasien tidak bosan.
1.3 Ruangan
a. Ru
Ruan
angg T
Ter
erat
atai
ai R
RSU
SUD
D dr
dr. Hary
Haryot
otoo L
Lum
umaj
ajan
angg
b. Situasi, kondisi dan sarana prasarana mendukung untuk dilakukan
penyuluhan.
2. Tujua
ujuan
n Inst
stru
ruk
ksio
sional
nal Umu
Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, ibu yang melahirkan secara sectio
caesarea dapat mengetahui, mengerti, memahami, dan menerapkan bagaimana
teknik relaksasi nafas untuk mengurangi nyeri pada pasien post operasi sectio
caesarea.
3. Tujua
ujuan
n In
Inst
stru
ruk
ksio
sional
nal Khu
Khusu
suss
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang teknik relaksasi nafas untuk
mengurangi nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea diharapkan pasien
dapat :
3.1 Mengerti dan memahami pengertian teknik relaksasi nafas dalam
3.2 Mengerti dan memahami tujuan teknik relaksasi nafas dalam
3.3 Mengerti dan memahami indikasi teknik relaksasi nafas dalam
3.4 Menyebutkan prosedur dan mempraktikkan teknik relaksasi nafas dalam
4. Materi
Terlampir
5. Metode
Metode promosi kesehatan yang digunakan adalah :
5.1 Ceramah
5.2 Tanya jawab
6. Media da
dan Alat Pe
Penyuluhan
6.1 Leaflet.
7. Evaluasi
7.1 Apa pengertian teknik nafas dalam?
7.2 Apa tujuan teknik nafas dalam?
7.3 Apa indikasi dari teknik nafas dalam?
7.4 Bagaimana prosedur tindakan teknik nafas dalam?
8. Kegiatan Penyuluhan
84
Tahap
Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Metode Waktu
Kegiatan
Pembuk
Pembukaan
aan 1. Mem
Memberberika
ikann sal
salam
am 1. Menjawab Ceramah 2 Menit
2. Me
Mempmper
erke
kena
nalklkan
an
salam
diri 2. Me
Menndenga
engark
rkan
an
3. Me
Menjnjel
elas
aska
kann
dan
maksud dan tujuan
memperhatikan
penyuluhan 3. Menjawab
4.
5. Re
Rele
Apleva
Apre vans
resensi
psii
seps pertanyaan
4. Me
Menndenga
engark
rkan
an
6. Ko
Kont
ntra
rakk wa
wakt
ktuu
dan
memperhatikan
5. Meny
enyet
etuujui
kontrak waktu
Penyajian Penyampaian materi: 1. Me
Menndenga
engark
rkan
an Ceramah 15 menit
1. Me
Mennjela
jelasskan
kan
materi dan dan
pengertian teknik
memperhatikan Tanya
nafas dalam
penjelasan Jawab
2. Me
Mennjela
jelasskan
kan
tujuan teknik Penyuluh
nafas dalam 2. Bertanya dan
3. Me
Mennjela
jelasskan
kan
menjawab
indikasi teknik
pertanyaan yang
nafas dalam
4. Me
Mennjela
jelasskan
kan diajukan
prosedur
tindakan teknik
nafas dalam
Penu
Penutu
tupp 1. Me
Meny
nyim
impu
pulk
lkan
an 1. Me
Mend
nden
enga
gark
rkan
an Tanya 3 menit
materi yang dan Jawab
disamp
disampaik
aikan
an ole
olehh Memperhatikan
2. Me
Menj
njaw
awab
ab
penyuluh
2. Me
Meng
ngev
eval
alua
uasi
si pertanyaan yang
peserta atas diberikan
3. Me
Menj
njaw
awab
ab
penjelasan yang
85
disa
disamp
mpai
aika
kann dan
dan salam
penyuluh
menanyakan
kembali
kembali menge
mengenai
nai
materi penyuluhan
3. Sa
Sala
lam
m Pe
Penu
nutu
tupp
MATERI
TEKNIK NAFAS DALAM
1. Peng
Penger
erti
tian
an Tekni
eknikk NNafa
afass D
Dal
alam
am
Menuru
Men urutt Sme
Smeltze
ltzerr (20
(2013)
13),, latiha
latihann naf
nafas
as dal
dalam
am adalah
adalah ber
bernaf
nafas
as dengan
dengan
perlahan dan menggunakan diafragma, sehingga memungkinkan abdomen
terangkat perlahan dan dada mengembang penuh. Latihan nafas dalam bukanlah
bentuk dari latihan fisik, ini merupakan teknik jiwa dan tubuh yang bisa
ditambahkan dalam berbagai rutinitas guna mendapatkan efek relaks. Praktik
jangka panjang dari latihan pernafasan dalam akan memperbaiki kesehata.
Bernafas pelan adalah bentuk paling sehat dari pernafasan dalam.
2. Tuj
ujua
uann T
Tek
ekni
nikk Na
Nafa
fass Da
Dala
lam
m
Menuru
Men urutt Sme
Smeltz
ltzer
er (20
(2013)
13),, tuj
tujuan
uan naf
nafas
as dal
dalam
am adalah
adalah untuk
untuk mencap
mencapai
ai
ve
vent
ntil
ilas
asii yang
yang lebih
lebih terk
terkon
ontr
trol
ol dan
dan efi
efisi
sien
en serta
serta untu
untukk meng
mengur
uran
angi
gi kerj
kerjaa
bernafas, meningkatkan inflasi alveolar maksimal, meningkatkan relaksasi otot,
86
4. Pros
Prosed
edur
ur Tekni
eknikk N
Nafa
afass D
Dala
alam
m
Teknik nafas dalam yang dilakukan diantaranya:
4.1 Mengatur
Mengatur posisi
posisi klien sesuai den
dengan
gan kebutu
kebutuhan
han (semi fowl
fowler/hig
er/highh fowler)
4.2 Meletak
Meletakkan
kan salah
salah sat
satuu telapa
telapakk tan
tangan
gan pada kurv
kurvaa iga anterio
anteriorr dan salah
salah
satunya pada abdomen
4.3 Memberikan
Memberikan intruksi
intruksi pa
pada
da klien bbila
ila perlu ddengan
engan co
contoh
ntoh
4.
4.44 Meng
Mengan
anju
jurk
rkan
an klien
klien untu
untukk me
mengnghi
hiru
rupp nafa
nafass secar
secaraa maks
maksim
imal
al mela
melalu
luii
hidung ±4 detik sampai dada dan abdomen terasa terangkat maksimal.
Anjurkan klien tetap menutup mulut selama inspirasi
4.5
4.
4.6 Menganjurk
Menga
6 Meng
Me njurkan
ngan
anju
jurkan klien
rkan
an kliennun
klie untuk
tuktuk
untu
un mena
menahan
k mehan
meng nafas
nghe
hemb
mbus sselama
uskaelamana±2
fassdet
kann nafa detik
ik lalu
me
mela luii bi
bibi
birr yang
yang
dirapa
dirapatka
tkann dan sediki
sedikitt terb
terbuka
uka (seper
(seperti
ti bersiu
bersiul)
l) sambil
sambil mengen
mengencan
cangka
gkann
(mengontraksi) otot – otot abdomen dalam waktu ±4 detik
4.7 Menganjurk
Menganjurkan
an kli
klien
en unt
untuk
uk mel
melakuk
akukan
an peng
pengulang
ulangan
an selam
selamaa ±1 men
menitit dengan
dengan
jeda ±2 detik. Setiap pengulangan diikuti periode istirahat ±2 menit. Setiap
latihan nafas dalam dilakukan dalam lima siklus selama ±15 menit.
DAFTAR PUSTAKA
87
1. Definisi
Teknik nafas dalam adalah bernafas dengan perlahan dan menggunakan
diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada
mengembang
2. Tujuan penuh.
Pemberian teknik nafas dalam ini bertujuan untuk mencapai ventilasi yang
lebih terkontrol dan efisien serta untuk mengurangi nyeri yang di akibatkan
oleh post operasi Sectio Caesarea
3. Indi
Indika
kasi
si Tekni
eknikk N
Nafa
afass D
Dala
alam
m
88
Tindakan
Tindakan latihan nafas dalam sangat dianjurkan untuk klien post operasi
Sectio Caesarea
89
9. bila
Menperlu
ganjudengan
rkan contoh
klien untuk
menghirup nafas secara maksimal
melalui hidung ±4 detik sampai
dada dan abdomen terasa
teran
terangk
gkat
at ma
maks
ksim
imal
al.. An
Anju
jurk
rkan
an
klien tetap menutup mulut selama
inspirasi
10. Menganjurkan klien untuk
menahan nafas selama ±2 detik
11. Menganjurkan klien untuk
meng
menghe
hemb
mbus
uska
kann nafas
nafas mela
melalu
luii
bibir yang dirapatkan dan sedikit
terbuka
terbuka (seper
(seperti
ti ber
bersiu
siul)
l) sam
sambil
bil
mengen
mengencan
cangka
gkann (me
(mengo
ngontr
ntraks
aksi)
i)
otot – otot abdomen dalam waktu
90
±4 detik
12. Menganjurkan klien untuk
melaku
melakukan
kan pen
pengul
gulang
angan
an sel
selama
ama
±1 menit dengan jeda ±2 detik.
Setiap peng
engulangan diikuti
periode istirahat ±2 menit. Setiap
lati
latiha
hann nafas
nafas dala
dalam
m dila
dilaku
kuka
kann
dala
dalam
m lima
lima sikl
siklus
us sela
selama
ma ±1
±155
menit.
13. Mer
eraapikan klien, membuka
sket
sketssel,
el, pintu
intu,, jend
jendel
elaa sert
sertaa
membereskan alat
14
14.. Melep
Melepas
as hand
handsc
scoe
oenn dan
dan mask
masker
er
lalu mencuci tangan 6 langkah
15. Melakukan
Melakukan dokumen
dokumentasi
tasi tindakan
yang
yang dila
dilaku
kuka
kann dan
dan hasi
hasill sert
sertaa
respon klien pada lembar catatac
klien, mencatat tanggal dan jam
mela
melaku
kuka
kann tind
tindak
akan
an dan
dan nama
nama
perawat yang melakukan dan
tanda tangan/ paraf pada lembar
catatan klien
16. Melakukan
Melakukan termin
terminasi
asi kepada klie
klienn
Evaluasi Keperawatan
1. Mengkaji apakah klien merasakan
nyaman dan nyeri mulai
berkurang.