Anda di halaman 1dari 21

KONSEPTUAL MODEL DALAM KEPERAWATAN

JIWA TERMASUK PREVENSI PRIMER,


SEKUNDER DAN TERSIER

Oleh:

Vega Pretiwi,AmdKe!
Pretiwi ,AmdKe!

STIKES
STIKES ALI"
AL I"A
A PADAN#
PADAN#

TA$UN AJARAN %&'(


KATA PEN#ANTAR 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat dan limpahan rahmat
nyalah
nyalah makala
makalah
h tentan
tentang
g “Konse
“Konseptu
ptual
al model
model dalam
dalam keperaw
keperawata
atan
n jiwa
jiwa termas
termasuk
uk prevens
prevensii
 primer,sekunder
 primer,sekunder dan tersier” ini dapat terselesaikan dengan baik. Meskipun masih banyak 
kekurangan baik dari isi, sistematika, maupun ara penyajiannya.

Maka
Makala
lah
h tent
tentan
ang
g “Kons
“Konsep
eptu
tual
al mode
modell dalam
dalam keper
keperawa
awata
tan
n jiwa
jiwa term
termas
asuk
uk prev
preven
ensi
si
 primer,sekunder
 primer,sekunder dan tersier” ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Keperawatan jiwa.

!apan terimakasih kami uapkan kepada "s. Amelia Susanti M.Kep, Sp.Kep.# selaku
dosen
dosen pembim
pembimbin
bing
g Mata
Mata Kuliah
Kuliah Keperaw
Keperawata
atan
n jiwa
jiwa ini.
ini. Serta
Serta bagi semua pihak
pihak yang turut
mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Kami
Kami berhar
berharap
ap semoga
semoga makala
makalah
h ini dapat
dapat membant
membantu
u mahasi
mahasiswa
swa dalam
dalam mempel
mempelaja
ajari
ri
materi tentang “Konseptual model dalam keperawatan jiwa termasuk prevensi primer,sekunder 
dan tersier”. Semoga dapat berman$aat bagi pembaa dan peneliti lain yang akan menulis tentang
tema yang sama, khususnya bagi kami sendiri sebagai penyusun.

Padang, %& September %'(&

Penulis
DA"TAR ISI

KA)A P*"+A")A...................................................... ..........................................................i

-A)A /S/..............................................................................................................................ii

0A0 (. P*"-A1!2!A"

3 2atar 0elakang........................................................................................................4

3 )ujuan......................................................................................................................4

3 uang 2ingkup Penulisan............................................................... ........................4

0A0 %. P*M0A1ASA"

A. Model konseptual keperawatan jiwa................................................................ ....... ..........5

(. Pengertian ......................................................................................................................5
%. Peran perawat dalam keperawatan jiwa ........................................................................5
4. Maam6maam model onseptual keperawatan jiwa ......................................................7
a. Model psikoanalisa .................................................................................................7
 b. Model interpersonal ................................................................... .............................8
. Model sosial ...........................................................................................................8
d. Model eksitensi .......................................................................................................8
e. Model komunikasi ..................................................................................................9
$. Model behavioral ....................................................................................................9
g. Model medikal ........................................................................................................9
h. Model keperawatan ................................................................................................9

0. Model konseptual psikoanalisa .................................................. ...................................... 9

(. -e$inisi................................................................................................................ 9
%. Prinsip6prinsip model psikoanalisa .....................................................................&
4. Proses terapi model psikoanalisa .........................................................................&
5. Peran perawat dan klien dalam model psikoanaliasa ..........................................:

0A0 4. Aplikasi model psikoanalisa dalam keperawatan jiwa ..............................................('


a. Kasus ...........................................................................................................................((
 b. Penyelesaian menggunakan model psikoanalisa .............................. ...........................((

0A0 5. P*"!)!P...................................................................................................................(%

3 Kesimpulan............................................................................................................(%

3 Saran......................................................................................................................(%

-A)A P!S)AKA

)A) I
Pe*dah+l+a*

A Latar )elaa*g
Model konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi,
atau kejadian terhadap suatu ilmu dan perkembangannya. Model konseptual memberikan
keteraturan untuk ber$ikir, mengobservasi dan menginterpretasi apa yang dilihat, memberikan
arah riset untuk mengidenti$ikasi suatu pertanyaan untuk menanyakan tentang $enomena dan
menunjukkan pemeahan masalah ;0rokopp, (::: < 94 =.
Model konseptual keperawatan jiwa mengurai situasi yang terjadi dalam lingkungan atau
stresor yang mengakibatkan seseorang individu meniptakan perubahan yang adapti$ baik seara
mandiri maupun bantuan perawat. Model konseptual keperawatan jiwa merupakan upaya yang
dilakukan baik oleh perawat untuk menolong seseorang dalam mempertahankan keseimbangan
melalui mekanisme koping yang positi$ untuk mengatasi stresor yang dialaminya ;>idebek,
%''& < 75=.
Model psikoanalisa adalah pandangan pada manusia yang pada hakikatnya adalah makhluk 
dorongan na$su. Psikoanalisa merupakan model yang pertama dikemukakan oleh Sigmund
reud, sehingga beliau di kenal dengan bapak Psikoanalisa. Psikoanalisa meyakini bahwa
 penyimpangan perilaku pada usia dewasa berhubungan dengan perkembangan pada masa anak 
; Kohnstamn ? Palland, (:&5 < 88 =.
Model psikoanalisa tidak dapat terpisahkan dalam praktik keperawatan khususnya dalam
lingkup keperawatan jiwa. Model psikoanalisa memandang bahwa perilaku yang ditunjukkan
oleh setiap manusia tidak terlepas dari proses tumbuh kembang yang dialaminya. Sehingga
kegagalan seseorang dalam $ase tumbuh kembangnya dapat menyebabkan seseorang melakukan
 perilaku yang maladaptive.
0erdasarkan masalah6masalah di atas,kami tertarik untuk membahas model konseptual
keperawatan jiwa seara lebih mendalam khususnya tentang model psikoanalisa.

) T+-+a* Pe*+li.a*
(. )ujuan umum
Mahasiswa mampu mengetahui tentang model konsep tual keperawatan jiwa ; model
 psikoanalisa =
%. )ujuan khusus
a. Menjelaskan model konseptual keperawatan jiwa
 b. Mengidenti$ikasi model konseptual psikoanalisa
. Menjelaskan aplikasi model psikoanalisa

/ R+a*g li*g+! Pe*+li.a*


uang lingkup penulisan makalah ini yaitu model konseptual keperawatan jiwa
khususnya model konseptual psikoanalisa beserta aplikasinya.

)A) II
Ti*-a+a* Te0ri
A M0del 0*.e!t+al e!erawata* -iwa
' Pe*gertia*
Model adalah ara mengorganisasi pokok pengetahuan yang kompleks. Model konseptual
merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan tentang
serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi, atau kejadian terhadap
suatu ilmu dan perkembangannya ;0rokopp, (:::=.

Model konseptual keperawatan merupakan suatu ara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan in$ormasi agar mereka
 peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan
tahu apa yang harus perawat kerjakan ;0rokopp, (::: < 94=.

Model konseptual keperawatan jiwa mengurai situasi yang terjadi dalam situasi
lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa meniptakan perubahan
yang adakti$ dengan menggunakan sumber6sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan
 jiwa menerminkan upaya menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui
mekanisme koping yang positi$ unutk mengatasi stresor ini ;>idebek, %''& < 75=.

% Pera* Perawat Dalam Ke!erawata* Jiwa


Seiring dengan perubahan jaman, peran perawat kesehatan jiwa mulai munul pada tahun
(:7' an. @eiss ;(:59= yang dikutip oleh Stuart Sundeen ;(::7= peran perawat adalah sebagai
Attitude )herapy, yakni <
(. Mengobservasi perubahan, baik perubahan keil atau menetap yang terjadi pada klien.
%. Mendemonstrasi penerimaan.
4. espek  
5. Memahami klien.
7. Mempromosikan ketertarikan klien dan berpartisipasi dalam interaksi.
8. Sedangkan menurut Peplau dikutip dari osep ; %'': < (8 =, peran perawat meliputi <
a. Sebagai pendidik.
 b. Sebagai pemimpin di dalam situasi yang bersi$at loal, nasional dan
internasional.
. Sebagai “surrogate .
d. parent”.
e. Sebagai konselor 
Menurut Amerian "urses Assoiation ;A"A= divisi perawatan kesehatan jiwa, mende$inisikan
 perawatan kesehatan jiwa sebagai area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan
ilmu perilaku manusia dan diri sendiri seara terapeutik untuk meningkatkan, mempertahankan,
memulihkan kesehatan jiwa klien dan meningkatkan kesehatan mental masyarakat dimana klien
 berada.
-an sebagai tambahan dari perawat ; osep, %'': < (8 = adalah <
a. 0ekerjasama dengan lembaga kesehatan mental
 b. Konsultasi dengan yayasan kesejahteraan
. Memberi pelayanan kepada klien diluar klinik 
d. Akti$ melakukan penelitian
e. Membantu pendidikan masyarakat

1 Ma2am 3ma2am m0del 0*.e!t+al e!erawata* -iwa

Menurut osep ;%'': < (%=, konseptual model keperawatan, dapat dikelompokkan menjadi
 beberapa model yaitu <

a. Model psikoanalisa ; reud, *rikson =

Model ini menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila ego
;akal= tidak ber$ungsi dalam mengontrol id ;kehendak na$su atau insting=. Ketidakmampuan
seseorang dalam menggunakan akalnya ; ego = untuk mematuhi tata tertib, peraturan, norma,
agama ;super egoBdas uber ih=, akan mendorong terjadinya penyimpangan perilaku ;de$iation o$ 
 behavioral=.

Proses terapeutik Psikoanalisa memakai < ree assoiation, analisa mimpi dan trans$er 
untuk membentuk kembali perilaku. ree assoiation < menurahkan seluruh pikiran dan
 perasaan tanpa ada sensor. )erapist akan menari pola kata6kata dan area yang seara tidak sadar 
dihindari. Kemudian dibandingkan dengan ilmu terapist tentang pengetahuan tentang jiwa dan
kon$lik. kon$lik yang dihindari klien dianggap hambatan dan harus diselesaikan. Analisa mimpi <
menjadi gambaran kon$lik intra psikis yang menjadi hambatan klien dalam berperilaku. Simbol6
simbol mimpi dianalisa dan disimpulkan. Kedua proses ini dilengkapi dengan trans$er yaitu
terapist menjadi sasaran perilaku atau perasaan klien.

 b. Model interpersonal

)eori ini dikemukakan oleh 1arri Stak Sullivan. -ia menganggap perilaku itu
merupakan bentukan karena adanya interaksi dengan orang lain atau lingkungan sosial.
Keemasan disebabkan perilakunya tidak sesuai atau tidak diterima orang lain sehingga akan
ditolak oleh lingkungan. Perilaku timbul karena adanya dorongan untuk kepuasan dan dorongan
untuk keamanan. Perilaku karena adanya dorongan untuk memuaskan diri disebabkan karena
adanya kelaparan, tidur, kenyamanan dan kesepian. Keamanan berhubungan dengan penyesuaian
diri terhadap nila6nilai budayaseperti nilai6nilai masyarakat dan suku. Sulivan beranggapan bila
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan dan keamanan terganggu maka dia akan
mengalami sakit mental.

. Model sosial

Konsep ini dikemukan oleh +erard Caplan, yang menyatakan bahwa perilaku
dipengaruhi lingkungan sosial dan budaya. Caplan peraya bahwa situasi sosial dan menjadi
$aktor predisposisi klien mengalami gangguan mental, seperti kejadian kemiskinan, masalah
keluarga dan pendidikan yang rendah. Karena kondisi ini akhirnya individu mengalami
ketidakmampuan mengkoping stes, ditambah lagi dukungan dari lingkungan sangat sedikit.
/ndividu mengembangkan koping yang patologis. Krisis juga bisa menyebabkan klien
mengalami perubahan perilaku. Koping yang selama ini dipakai dan dukungan dari lingkungan
tidak dapat dipakai lagi sehingga klien mengalami penyimpangan perilaku.

d. Model eksistensi

Konsep ini didasarkan teori dari Sartre, 1eidegger dan Keirkegaard. okus teori
 berdasarkan pengalaman kllien disini dan saat ini, tidak memperhitungkan masa lalu klien.
Seseorang akan merasa hidupnya bermakna bila dia menerima dirinya apa adanya dan memakai
itu untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

e. Model komunikasi
Konsep ini dikemukan oleh *ri 0erne. -ia mengatakan bahwa setiap perilaku, baik 
verbal maupun nonverbal adalah bentuk komunikasi. Ketidakmampuan komunikasi
mengakibatkan keemasan dan $rustasi.

$. Model behavioral

Konsep ini berdasarkan teori belajar. dan mengatakan bahawa semua perilaku itu
dipelajari. Perilaku seseorang karena dia belajar itu dari lingkungannya. okus konsep ini
terletak pada tindakan, bukan pada pikiran atau perasaan individu. Perubahan perilaku membuat
 perubahan pada kogniti$ dan a$ekti$.

g. Model medikal

Konsep ini dikemukan oleh Siglar and Dsmond. okusnya pada diagnosis penyakit
mental dan proses pengobatan berdasarkan diagnosis. Proses pengobatan ke arah somatik <
$armakoterapi, *C) atau psikosurgery. ungsi model medikal adalah mengobati yang sakit dan
 proses pengobatan pada $isik, tidak menyalahkan perilaku kliennya.

h. Model keperawatan

Konsep ini dikemukan oleh -orethea, Drem, #oan ihi, oy dan Martha ogers.
Konsep ini berdasarkan teori sistem, teori perkembangan dan teori interaksi yang bersi$at holistik 
< bio6psiko6sosial spiritual. Perawat mengarah pada perubahan perilaku, menyediakan waktu
 banyak, meniptakan hubungan yang terapeutik dan sebag ai pembela klien.

) M0del 0*.e!t+al !.i0a*ali.a


' De4i*i.i

Psikoanalisa adalah pandangan evolusionistis6naturalistis< pada hakikatnya manusia itu


adalah makhluk dorongan na$su. ang asli adalah -as *s, sedangkan yang lebih tinggi ;-as /h
dan !eber /h= hanyalah timbul dari das *s. Semua adalah alam dan perkembangan timbul dari
alam yang tinggi yang rohaniah tidak berdiri sendiri dan diterangkan dari sudut lapisan bawah,
dari alam. )etapi setelah orang menerima bahwa rohaniah itu berdiri sendiri dan bahwa ada
norma6norma kebenaran, kebaikan, kemurnian dan yang umum serta abadi, maka orang tidak 
dapat menerima ajaran psikoanalisa ; Kohnstamn ? Palland, (:&5 < 88 =.

Menurut Kaplan ? Sadok ; %'(' =, psikoanalisa merupakan model yang pertama


dikemukakan oleh Sigmund reud. Psikoanalisa meyakini bahwa penyimpangan perilaku pada
usia dewasa berhubungan dengan perkembangan pada masa anak. Setiap $ase perkembangan
mempunyai tugas perkembangan yang harus diapai. +ejala merupakan symbol dari
kon$lik. +angguan jiwa terjadi akibat <

a. Perkembangan diri< Artinya gangguan jiwa dapat terjadi karena perkembangan seseorang
ketika masih keilBkanak Ekanak atau kasus yang terjadi adalah akibat masa lalu.
 b. esolusi kon$lik perkembangan yang inadeFuate < Artinya gangguan jiwa terjadi karena
seseorang tidak dapat menyelesaikan masalahnya di masa lalu dengan baik, sehingga
munul ketidakpuasan
. *go ;akal= tidak dapat mengontrol id ;kehendak na$su atau insting=
a. +ejala E gejala yang munul adalah hasil usaha untuk berkompromi dengan keemasan
dan berhubungan dengan kon$lik yang tidak teratasi. Psikoanalisa sampai saat ini
dianggap sebagai salah satu gerakan revolusioner dibidang psikologi. 1ipotesis
 psikoanalisis menyatakan bahwa tingkah laku manusia sebagian besar ditentukan oleh
moti$ E moti$ tak sadar, sehingga reud dijuluki sebagai bapak penjelajah dan pembuat
 peta ketidaksadaran manusia. Proses terapi psikoanalisa memakan waktu yang lama.
 b. Konsep ini dikemukakan oleh Sigmund reud. Menurut Maramis ;%'': < 45 = $okusnya
 pada perkembangan psikoseksual dari $ase E $ase Dral, Anal, Phalik, 2aten, +enitikal
yang penuh kon$lik6kon$lik pada masa penyelesaian tugas setiap $ase.

a. ase oral ;usia 'G' 6 (G'=

-aerah pokok aktivitas dinamik< mulut Hmakan sebagai sumber kenikmatan. 0entuk 
rangsangan< rangsangan terhadap bibir, rongga mulut, kerongkongan, menggigit dan mengunyah
;sesudah gigi tumbuh=, serta menelan dan memuntahkan makanan ;kalau makanan tidak 
memuaskan=.

(= Dral inorporation
Kenikmatan diperoleh dari aktivitas menyuapBmenelan Kepribadian oral inorporation
membuiat orang menjadi senangB$iksasi mengumpulkan pengetahuan atau mengumpulkan harta
 benda, atau gampang ditipu ;mudah menelan perkataan orang lain=.

%= Dral aggression

Kenikmatan diperoleh dari aktivitas dan menggigit Kepribadian oral agression ditandai
oleh kesenangan berdebat dan sikap sarkastik.

 b. ase anal ;usia (G' 6 %B4G'=

-aerah pokok aktivitas dinamik< dubur Hpembuangan kotoran sebagai sumber 


kenikmatan 0entuk rangsang< bebas dari tegangan anal. Semua bentuk kontrol diri ;sel$ ontrol=
dan penguasaan diri ;sel$ masery= berasal dari $ase anal. -ampak toilet training terhadap
kepribadian di masa depan, tergantung kepada sikap dan metoda orang tua dalam melatih.

. ase Phalik ;usia %B4G' 6 7B8G'=

-aerah pokok aktivitas dinamik< alat kelamin. Sumber kenikmatan< Masturbasi dan
 peningkatan gairah seksual anak kepada orang tuanya.

d. ase lateny ;usia 7B8G' 6 (%B(4G'=

Perasaan takut kepada pembalasan orangtua menimbulkan represi terhadap dorongan


seksual pada anak, sehingga impuls seksual dan agresi pada $ase awal ;pregenital
impuls= mereda. Pada $ase laten ini anak mengembangkan kemampuan sublimasi dan mulai
merasa peduli dengan orang lain. Anak menjadi lebih mudah dididik dibandingkan dengan masa
sebeum dan sesudahnya ;masa pubertas=.

e. ase +enital ;usia (%B(4G' 6 dewasa=

ase ini dimulai dengan perubahan $isiologik dari sistem reproduksi, yakni $ase pubertas.
/mpuls pregenital bangun kembali dan membawa aktivitas dinamis yang harus diadaptasi, untuk 
menapai perkembangan kepribadian yang stabil. Pada $ase phalik, atheIis genital mempunyai
si$at naristikG Pada $ase genital narisme itu mulai disalurkan ke objek di luar seperti
 berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, menyiapkan karir, inta lain jenis, perkawinan dan
keluarga.

reud juga mengemukakan struktur psiko B jiwa manusia berdasarkan< /d, *go, Superego
dan topogra$i jiwa berdasarkan sadar, prasadar dan tak sadar ; Maramis, %'': < 49 =.
a. /d adalah tempat dorongan naluri ;insting= dan berada di bawah pengawasan proses
 primer. Karena itu id bekerja sesuai prinsip kenikmatan,tanpa memperdulikan kenyataan.
Seorang bayi pada waktu lahir telah mempunyai id. /a tidak mempunyai kemampuan
untuk menghambat,mengawasi,atau memodi$ikasi dorongan nalurinya. Karena itu,ia
sangat tergantung pada ego orang lain di lingkungannya.
 b. *go lebih teratur organisasinya dan tugasnya adalah untuk menghindari ketidaksenangan
dan rasa nyeri dengan melawan atau mengatur pelepasan dorongan nalurinya agar sesuai
dengan tuntutan dunia luar. Pertentangan utama terletak antar id dan ego. *go bekerja
sesuai dengan prinsip kenyataan dan mempunyai mekanisme pembelaan,misalnya <
supresi,salah pindah ;displaement=,rasionalisme,penyangkalan,regresi,identi$ikasi,dan
sebagainya.
. Superego mulai nyata waktu komplek Dedipus diselesaikan dengan ini identi$ikasi
dengan orang tua dari seI yang sama diperepat. !saha untuk menolaknya memberi
kepada super ego sipat menolak atau sipat menghalangi. Superego yang mulai terbentuk 
 pada umur lima sampai enam tahun,membantu ego dalam pengawasan dan pengaturan
 pelepasan impuls dari id. Kepribadian dalam psikoalanisis adalah pola adaptasi terhadap
dorongan instingtual dan dorongan dari lingkungan yang sudah menjadi irri khas atau
kebiasaan individu dan yang langsung dapat diamat ;membedakan dari ego=,seperti
,perilaku dan ara pembelaan,beraksi,berpikir dan merasa.
a. Penyimpangan perilaku masa dewasa ditentukan perkembangan masa kanak6kanak. 0ila
tugas masa perkembangan tidak terapai, maka timbul kon$lik, keemasan, seara
 psikologis orang itu ter$iksasi pada tingkat perkembangannya untuk mengatasi emas.
Drang itu menjadi regresi dalam pemakaian koping, pemeahan masalah dan perilaku.
Misalnya < anak perempuan yang merasa kalah pada ibunya dalam menari perhatian
ayahnya, maka ketika besar dan berhubungan dengan pria, dia berprilaku seperti anak 
keil dalam memari perhatian pria. Setiap orang membawa kon$lik masa keilnya dan
mempengaruhi perilaku di masa dewasa. Misal < sering ui tangan, karena pada waktu
masa keil sering dibilang jorok. Semua kenangan itu tertanam ke alam tak sadar 
sehingga pada masa dewasa keluar ke alam tak sadar dalam bentuk penyimpangan
 perilaku. Psikosis munul karena ego harus beradaptasi terus dengan keinginan id.

% Pri*.i!5!ri*.i! m0del !.i0a*ali.a


Menurut Stuart ;(::7=, prinsip6prinsip psikoanalisa dikelompokkan menjadi <
a. Prinsip konstansi
artinya bahwa kehidupan psikis manusia enderung untuk mempertahankan
kuantitas kon$lik psikis pada tara$ yang serendah mungkin, atau setidak6tidaknya
tara$ yang stabil. -engan perkataan lain bahwa kondisi psikis manusia enderung
dalam keadaan kon$lik yang permanen ;tetap=.
 b. Prinsip kesenangan
artinya kehidupan psikis manusia enderung menghindarkan ketidaksenangan dan
sebanyak mungkin memperoleh kesenangan ;pleasure priniple=.
. Prinsip realitas
yaitu prinsip kesenangan yang disesuaikan dengan keadaan nyata.

1 Pr0.e. tera!i m0del !.i0a*ali.a


Proses terapi pada model ini adalah menggunakan metode asosiasi bebas dan analisa mimpi,
trans$eren,interpretasi serta analisa resistensi untuk memperbaiki traumatik masa lalu ; osep,
%'': < (4 =.
a. Asosiasi bebas

Pada teknik terapi ini, penderita didorong untuk membebaskan pikiran dan perasaan dan
menguapkan apa saja yang ada dalam pikirannnya tanpa penyuntingan atau penyensoran
;Akinson, (::(=. Pada teknik ini penderita disupport untuk bias berada dalam kondisi relaks baik 
$isik maupun mental dengan ara tidur di so$a. Ketika penderita dinyatakan sudah berada dalam
keadaan relaks maka pasien harus mengungkapkan hal yang dipikirkan pada saat itu seara
verbal.

 b. Analisa mimpi


)erapi dilakukan dengan mengkaji mimpi E mimpi pasien, karena mimpi timbul akibat
responBmemori bawah sadarnya. Mimpi umumnya timbul akibat permasalahan yang selama ini
disimpan dalam alam bawah sadar yang selama ini ditutupi oleh pasien. -engan mengkaji mimpi
dan alam bawah sadar klien maka kon$lik dapat ditemukan dan diselesaikan.

. )rans$eren

!ntuk memperbaiki traumatik masa lalu Peran pasien dan perawat Klien mengungkapkan
semua pikiran dan mimpinya Perawat melakukan assessment atau pengkajian tentang keadaan
traumati atau stressor yang dianggap bermakna pada masa lalu ;pernah disiksa orang tua,
diperkosa pada masa kanak E kanak, ditelantarkan dll= dengan pendekatan komunikasi traumati
setelah terjalin trust ;saling peraya=.

d. /nterpretasi

Adalah prosedur dasar yang digunakan dalam analisis asosiasi bebas, analisi mimpi,
analisis resistensi dan analisis transparansi. Prosedurnya terdiri atas penetapan analisis,
 penjelasan, dan mengajarkan klien tentang makna perilaku dimani$estasikan dalam mimpi,
asosiasi bebas, resistensi dan hubungan terapeutik itu sendiri. ungsi interpretasi adalah
membiarkan ego untuk menerna materi baru dan memperepat proses menyadarkan hal6hal
yang tersembunyi. mengungkap apa yang terkandung di balik apa yang dikatakan klien, baik 
dalam asosiasi bebas, mimpi, resistensi, dan trans$erensi klien.

e. Analisa resistensi

reud memandang resistensi sebagai suatu dinamika yang tidak disadari yang mendorong
seseorang untuk mempertahankan terhadap keemasan. /nterpretasi konselor terhadap resistensi
ditujukan kepada bantuan klien untuk menyadari alasan timbulnya resistensi. teknik yang
digunakan untuk menyadarkan klien terhadap alasan6alasan terjadinya penolakannya ;resistensi=.
6 Pera* !erawat da* lie* dalam m0del !.i0a*ali.a

Stuart ;(::7= mengatakan peran perawat dan klien dalam model psikoanalisa adalah sebagai
 berikut.

a. Peran perawat adalah berupaya melakukan assessment atau pengkajian mengenai keadaan6
keadaan traumati atau stressor yang dianggap bermakna pada masa lalu misalnya ; pernah
disiksa orang tua, pernah disodomi, diperlakukan seara kasar, diterlantarkan, diasuh dengan
kekerasan, diperkosa pada masa anak=, dengan menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik 
setelah terjalin trust ;saling peraya=.

 b. Peran klien dalam model psikoanalisa

Peran yang dapat dilakukan oleh klien meliputi <


(= Mengungkapkan semua pikiran dan mimpinya agar bisa diartikan therapistnya.

%= Mengkuti perjanjian jangka panjang atau kontrak yang telah disepakati.

4= Mendorong trans$er, menginterprestasi pikiran dan mimpi.

Peran dan ungsi Perawat dalam !paya Pelayanan Kesehatan #iwa

Meliputi upaya prevensi primer, sekunder dan tersier 

a. Prevensi primer 

!paya ini meliputi meningkatnya derajat kesehatan dan penegahan penyakit

ungsi perawat <

(. Memberi penyuluhan tentang kesehatan jiwa.

%. Memberikan penyuluhan tentang proses tumbuh kembang dan pendidikan seksual.

4. Mambantu meningkatkan kondisi kehidupan.

5. Melaksanakan rujukan segera bila terdeteksi adanya stressor yan potensial menyebabkan
gangguan jiwa.
7. 0ekerjasama dengan keluarga dalam menangani pasien.

8. 0erpartisipasi dalam kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan jiwa.

 b. Prevensi sekunder 

Meliputi uapaya penyembuhan melalui deteksi dini dan pengobatan segera

(. Melakukan pengkajianB anamnesis dan evaluasi.

%. Melakukan kunjungan rumah.

4. Memberikan pelayanan gawat darurat dan psikiatri di umah Sakit !mum

5. Meniptakan lingkungan terapeutik.

7. Memantau pasien yang sedang dalam pengobatan.

8. Memberikan konseling pada pasien dan keluarga.

9. Memberikan psikoterpi kepada individu, keluarga dan kelompok.

&. 0ekerjasama dengan kelompokB organisasi penyandang masalah sejenis ;kelompok 


keluarga penyandang penandu narkoba=

. Prevensi tersier 

Meliputi upaya menurunkan gejala sisa atau disabilitas akibat penyakit.

ungsi perawat dalam upaya ini <

(. Meningkatkan keterampilan kerja pasien dan mempersiapkan rehabilitasi.

%.  Menyediakan program perawatan lanjutan untuk pasien agar mampu menyesuaikan diri
di masyarakat.

4.  Melaksanakan pelayanan rawat siang.

Model Konsep Keperawatan Psikiatri

a. Model Psikoanalisa
 b. Model Medikal

. Model Keperawatan

d. Model /nterpersonal

e. Model Sosial

$. Model *ksistensi

g. Model Perilaku

h. Model Komunikasi
)A) III

A!lia.i M0del P.i0a*ali.a dalam Ke!erawata* Jiwa

A Ka.+.

Seseorang mengalami ketidakpuasan pada $ase oral antara usia '6% tahun, dimana anak 
tidak mendapat kasih sayang dan pemenuhan kebutuhan air susu yang ukup, sehingga endrung
mengembangkan sikap agresi$ dan bermusuhan setelah dewasa sebagai konvensasi adanya
ketidakperayaan pada lingkungannya.Ketidakperayaan yang sudah melekat pada dirinya akan
membentuk pribadi orang tersebut agresi$ dan mudah marah dalam menghadapi kehidupannya.

) Pe*7ele.aia* me*gg+*aa* M0del P.i0a*ali.a

Model psikoanalisa merupakan salah satu alternati$ yang yang dapat digunakan dalam
menyelesaikan masalah. Pada kasus diatas, perawat mengkaji perilaku yang maladapti$ 
menggunakan model psikoanalisa dengan melihat didasari sudut tumbuh kembang yang dialami
klien.

Setelah terbina trust ;saling peraya=, klien akan lebih rileks untuk mengungkapkan
 perasaannya. Seorang perawat harus memberikan tanggapan terhadap respon klien
misalnya sikap agresi$ dan bermusuhan setelah dewasa sebagai konvensasi adanya
ketidakperayaan pada lingkungannya. Sikap yang akan ditimbulkan klien dapat
 berupa suka marah6marah dan protekti$ diri terhadap dunia luar. Selain sebagai konselor,
 perawat juga dapat perawat dapat memberikan teknik keperawatann seperti mengontrol
marahnya dengan teknik distarksi dan mengajarkan ara marah yang produkti$ dengan ara
mengalihkan marah pada hal lain.
)A) IV
PENUTUP

A Ke.im!+la*
Model konseptual memberikan kerangka kerja dengan ara mengidenti$ikasi suatu
 pertanyaan untuk mendapatkan pemeahan masalah. Model konseptual keperawatan jiwa
digunakan perawat sebagai auan untuk menolong seseorang agar dapat menghadapi stressor 
melalui meksnisme koping yang positi$.
Model psikoanalisa mempunyai pandangan bahwa manusia adalah makhluk dorongan na$su.
Selain itu, psikoanalisa meyakini bahwa penyimpangan perilaku yang terjadi pada masa dewasa
sangat dipengaruhi oleh perkembangan pada masa anak. Dleh karena itu, kejadian pada masa
lalu ;masa keil= akan sangat berpengaruh pada pembentukan kepribadian seseorang.
Perawat dapat menerapkan model psikoanalisa dalam praktik keperawatan untuk 
mengungkapkan masalah yang dialami seseorang. Perawat dapat berperan sebagai konselor yang
dapat memberikan pemeahan masalah pada seseorang yang mengalami pengalaman buruk baik 
dimasa lalu maupun yang sedang dialaminya. Contohnya seseorang yang tidak dapat mengontrol
dirinya ketika marah, dapat di ajarkan untuk melakukan marah produkti$ atau diajarkan teknik 
distraksi, sehingga selain sebagai konselor peran perawat promoti$.

) Sara*
a. Perawat diharapkan dapat menerapkan model konseptual keperawatan jiwa khususnya
model psikoanalisa dalam merespon setiap perilaku yang maladapti$ yang ditunjukkan oleh
klien melalui pendekatan terapeutik dengan ara menjalin rasa saling peraya untuk 
mendapatkan pemeahan dari masalah klien.
 b. /nstitusi pelayanan keperawatan khususnya rumah sakit maupun puskesmas diharapkan
mampu menerapkan model psikoanalisa pada setiap perawat yang ada melalui pendekatan
terapeutik dalam mengatasi masalah yang timbul.
. /nstitusi pendidikan keperawatan dapat memberikan pendidikan yang mendalam mengenai
model konseptual khususnya model psikoanalisa sehingga mahasiswa dapat menjadikan
model psikoanalisa sebagai salahsatu alternati$ yang dapat digunakan untuk mengkaji
 penyebab timbulnya perilaku maladapti$ yang kelak akan ditemui dilapangan.
DA"TAR PUSTAKA

Perry ? potter. (:::. Fundamental keperawatan. #akarta < *+C


Suliswati, -kk. %''5. Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. #akarta <
*+C
Maramis, @illy . ? Maramis Albert A. %'':. Ilmu kedokteran jiwa. #akarta <
A!P
Kohnstamm. (:&5. Sejarah ilmu jiwa.
Sunaryo. %''5. Psikologi lingkup keperawatan. #akarta < *+C
Stuart @isarJ, Sandra /. Sundeen. (::7 . Prinsip dan Praktik Ilmu
Keperawatan Psikiatri. *d.7. Missouri< Mosby.
Ann /saas. %''7. Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik . *d.4. #akarta<
*+C
Kaplan, 1arold /. ? Sadok, 0enjamin #. %'('. Synopsis psikiatri. )engerang<
0/"A!PA AKSAA Publisher 
osep, /yus. %'':. Keperawatan jiwa. 0andung < P) e$ika Aditama

Anda mungkin juga menyukai