Oleh:
Vega Pretiwi,AmdKe!
Pretiwi ,AmdKe!
STIKES
STIKES ALI"
AL I"A
A PADAN#
PADAN#
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat dan limpahan rahmat
nyalah
nyalah makala
makalah
h tentan
tentang
g “Konse
“Konseptu
ptual
al model
model dalam
dalam keperaw
keperawata
atan
n jiwa
jiwa termas
termasuk
uk prevens
prevensii
primer,sekunder
primer,sekunder dan tersier” ini dapat terselesaikan dengan baik. Meskipun masih banyak
kekurangan baik dari isi, sistematika, maupun ara penyajiannya.
Maka
Makala
lah
h tent
tentan
ang
g “Kons
“Konsep
eptu
tual
al mode
modell dalam
dalam keper
keperawa
awata
tan
n jiwa
jiwa term
termas
asuk
uk prev
preven
ensi
si
primer,sekunder
primer,sekunder dan tersier” ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Keperawatan jiwa.
!apan terimakasih kami uapkan kepada "s. Amelia Susanti M.Kep, Sp.Kep.# selaku
dosen
dosen pembim
pembimbin
bing
g Mata
Mata Kuliah
Kuliah Keperaw
Keperawata
atan
n jiwa
jiwa ini.
ini. Serta
Serta bagi semua pihak
pihak yang turut
mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Kami
Kami berhar
berharap
ap semoga
semoga makala
makalah
h ini dapat
dapat membant
membantu
u mahasi
mahasiswa
swa dalam
dalam mempel
mempelaja
ajari
ri
materi tentang “Konseptual model dalam keperawatan jiwa termasuk prevensi primer,sekunder
dan tersier”. Semoga dapat berman$aat bagi pembaa dan peneliti lain yang akan menulis tentang
tema yang sama, khususnya bagi kami sendiri sebagai penyusun.
Penulis
DA"TAR ISI
-A)A /S/..............................................................................................................................ii
0A0 (. P*"-A1!2!A"
3 2atar 0elakang........................................................................................................4
3 )ujuan......................................................................................................................4
0A0 %. P*M0A1ASA"
(. Pengertian ......................................................................................................................5
%. Peran perawat dalam keperawatan jiwa ........................................................................5
4. Maam6maam model onseptual keperawatan jiwa ......................................................7
a. Model psikoanalisa .................................................................................................7
b. Model interpersonal ................................................................... .............................8
. Model sosial ...........................................................................................................8
d. Model eksitensi .......................................................................................................8
e. Model komunikasi ..................................................................................................9
$. Model behavioral ....................................................................................................9
g. Model medikal ........................................................................................................9
h. Model keperawatan ................................................................................................9
(. -e$inisi................................................................................................................ 9
%. Prinsip6prinsip model psikoanalisa .....................................................................&
4. Proses terapi model psikoanalisa .........................................................................&
5. Peran perawat dan klien dalam model psikoanaliasa ..........................................:
0A0 5. P*"!)!P...................................................................................................................(%
3 Kesimpulan............................................................................................................(%
3 Saran......................................................................................................................(%
-A)A P!S)AKA
)A) I
Pe*dah+l+a*
A Latar )elaa*g
Model konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi,
atau kejadian terhadap suatu ilmu dan perkembangannya. Model konseptual memberikan
keteraturan untuk ber$ikir, mengobservasi dan menginterpretasi apa yang dilihat, memberikan
arah riset untuk mengidenti$ikasi suatu pertanyaan untuk menanyakan tentang $enomena dan
menunjukkan pemeahan masalah ;0rokopp, (::: < 94 =.
Model konseptual keperawatan jiwa mengurai situasi yang terjadi dalam lingkungan atau
stresor yang mengakibatkan seseorang individu meniptakan perubahan yang adapti$ baik seara
mandiri maupun bantuan perawat. Model konseptual keperawatan jiwa merupakan upaya yang
dilakukan baik oleh perawat untuk menolong seseorang dalam mempertahankan keseimbangan
melalui mekanisme koping yang positi$ untuk mengatasi stresor yang dialaminya ;>idebek,
%''& < 75=.
Model psikoanalisa adalah pandangan pada manusia yang pada hakikatnya adalah makhluk
dorongan na$su. Psikoanalisa merupakan model yang pertama dikemukakan oleh Sigmund
reud, sehingga beliau di kenal dengan bapak Psikoanalisa. Psikoanalisa meyakini bahwa
penyimpangan perilaku pada usia dewasa berhubungan dengan perkembangan pada masa anak
; Kohnstamn ? Palland, (:&5 < 88 =.
Model psikoanalisa tidak dapat terpisahkan dalam praktik keperawatan khususnya dalam
lingkup keperawatan jiwa. Model psikoanalisa memandang bahwa perilaku yang ditunjukkan
oleh setiap manusia tidak terlepas dari proses tumbuh kembang yang dialaminya. Sehingga
kegagalan seseorang dalam $ase tumbuh kembangnya dapat menyebabkan seseorang melakukan
perilaku yang maladaptive.
0erdasarkan masalah6masalah di atas,kami tertarik untuk membahas model konseptual
keperawatan jiwa seara lebih mendalam khususnya tentang model psikoanalisa.
) T+-+a* Pe*+li.a*
(. )ujuan umum
Mahasiswa mampu mengetahui tentang model konsep tual keperawatan jiwa ; model
psikoanalisa =
%. )ujuan khusus
a. Menjelaskan model konseptual keperawatan jiwa
b. Mengidenti$ikasi model konseptual psikoanalisa
. Menjelaskan aplikasi model psikoanalisa
)A) II
Ti*-a+a* Te0ri
A M0del 0*.e!t+al e!erawata* -iwa
' Pe*gertia*
Model adalah ara mengorganisasi pokok pengetahuan yang kompleks. Model konseptual
merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan tentang
serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi, atau kejadian terhadap
suatu ilmu dan perkembangannya ;0rokopp, (:::=.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu ara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan in$ormasi agar mereka
peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan
tahu apa yang harus perawat kerjakan ;0rokopp, (::: < 94=.
Model konseptual keperawatan jiwa mengurai situasi yang terjadi dalam situasi
lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa meniptakan perubahan
yang adakti$ dengan menggunakan sumber6sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan
jiwa menerminkan upaya menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui
mekanisme koping yang positi$ unutk mengatasi stresor ini ;>idebek, %''& < 75=.
Menurut osep ;%'': < (%=, konseptual model keperawatan, dapat dikelompokkan menjadi
beberapa model yaitu <
Model ini menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila ego
;akal= tidak ber$ungsi dalam mengontrol id ;kehendak na$su atau insting=. Ketidakmampuan
seseorang dalam menggunakan akalnya ; ego = untuk mematuhi tata tertib, peraturan, norma,
agama ;super egoBdas uber ih=, akan mendorong terjadinya penyimpangan perilaku ;de$iation o$
behavioral=.
Proses terapeutik Psikoanalisa memakai < ree assoiation, analisa mimpi dan trans$er
untuk membentuk kembali perilaku. ree assoiation < menurahkan seluruh pikiran dan
perasaan tanpa ada sensor. )erapist akan menari pola kata6kata dan area yang seara tidak sadar
dihindari. Kemudian dibandingkan dengan ilmu terapist tentang pengetahuan tentang jiwa dan
kon$lik. kon$lik yang dihindari klien dianggap hambatan dan harus diselesaikan. Analisa mimpi <
menjadi gambaran kon$lik intra psikis yang menjadi hambatan klien dalam berperilaku. Simbol6
simbol mimpi dianalisa dan disimpulkan. Kedua proses ini dilengkapi dengan trans$er yaitu
terapist menjadi sasaran perilaku atau perasaan klien.
)eori ini dikemukakan oleh 1arri Stak Sullivan. -ia menganggap perilaku itu
merupakan bentukan karena adanya interaksi dengan orang lain atau lingkungan sosial.
Keemasan disebabkan perilakunya tidak sesuai atau tidak diterima orang lain sehingga akan
ditolak oleh lingkungan. Perilaku timbul karena adanya dorongan untuk kepuasan dan dorongan
untuk keamanan. Perilaku karena adanya dorongan untuk memuaskan diri disebabkan karena
adanya kelaparan, tidur, kenyamanan dan kesepian. Keamanan berhubungan dengan penyesuaian
diri terhadap nila6nilai budayaseperti nilai6nilai masyarakat dan suku. Sulivan beranggapan bila
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan dan keamanan terganggu maka dia akan
mengalami sakit mental.
. Model sosial
Konsep ini dikemukan oleh +erard Caplan, yang menyatakan bahwa perilaku
dipengaruhi lingkungan sosial dan budaya. Caplan peraya bahwa situasi sosial dan menjadi
$aktor predisposisi klien mengalami gangguan mental, seperti kejadian kemiskinan, masalah
keluarga dan pendidikan yang rendah. Karena kondisi ini akhirnya individu mengalami
ketidakmampuan mengkoping stes, ditambah lagi dukungan dari lingkungan sangat sedikit.
/ndividu mengembangkan koping yang patologis. Krisis juga bisa menyebabkan klien
mengalami perubahan perilaku. Koping yang selama ini dipakai dan dukungan dari lingkungan
tidak dapat dipakai lagi sehingga klien mengalami penyimpangan perilaku.
d. Model eksistensi
Konsep ini didasarkan teori dari Sartre, 1eidegger dan Keirkegaard. okus teori
berdasarkan pengalaman kllien disini dan saat ini, tidak memperhitungkan masa lalu klien.
Seseorang akan merasa hidupnya bermakna bila dia menerima dirinya apa adanya dan memakai
itu untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
e. Model komunikasi
Konsep ini dikemukan oleh *ri 0erne. -ia mengatakan bahwa setiap perilaku, baik
verbal maupun nonverbal adalah bentuk komunikasi. Ketidakmampuan komunikasi
mengakibatkan keemasan dan $rustasi.
$. Model behavioral
Konsep ini berdasarkan teori belajar. dan mengatakan bahawa semua perilaku itu
dipelajari. Perilaku seseorang karena dia belajar itu dari lingkungannya. okus konsep ini
terletak pada tindakan, bukan pada pikiran atau perasaan individu. Perubahan perilaku membuat
perubahan pada kogniti$ dan a$ekti$.
g. Model medikal
Konsep ini dikemukan oleh Siglar and Dsmond. okusnya pada diagnosis penyakit
mental dan proses pengobatan berdasarkan diagnosis. Proses pengobatan ke arah somatik <
$armakoterapi, *C) atau psikosurgery. ungsi model medikal adalah mengobati yang sakit dan
proses pengobatan pada $isik, tidak menyalahkan perilaku kliennya.
h. Model keperawatan
Konsep ini dikemukan oleh -orethea, Drem, #oan ihi, oy dan Martha ogers.
Konsep ini berdasarkan teori sistem, teori perkembangan dan teori interaksi yang bersi$at holistik
< bio6psiko6sosial spiritual. Perawat mengarah pada perubahan perilaku, menyediakan waktu
banyak, meniptakan hubungan yang terapeutik dan sebag ai pembela klien.
a. Perkembangan diri< Artinya gangguan jiwa dapat terjadi karena perkembangan seseorang
ketika masih keilBkanak Ekanak atau kasus yang terjadi adalah akibat masa lalu.
b. esolusi kon$lik perkembangan yang inadeFuate < Artinya gangguan jiwa terjadi karena
seseorang tidak dapat menyelesaikan masalahnya di masa lalu dengan baik, sehingga
munul ketidakpuasan
. *go ;akal= tidak dapat mengontrol id ;kehendak na$su atau insting=
a. +ejala E gejala yang munul adalah hasil usaha untuk berkompromi dengan keemasan
dan berhubungan dengan kon$lik yang tidak teratasi. Psikoanalisa sampai saat ini
dianggap sebagai salah satu gerakan revolusioner dibidang psikologi. 1ipotesis
psikoanalisis menyatakan bahwa tingkah laku manusia sebagian besar ditentukan oleh
moti$ E moti$ tak sadar, sehingga reud dijuluki sebagai bapak penjelajah dan pembuat
peta ketidaksadaran manusia. Proses terapi psikoanalisa memakan waktu yang lama.
b. Konsep ini dikemukakan oleh Sigmund reud. Menurut Maramis ;%'': < 45 = $okusnya
pada perkembangan psikoseksual dari $ase E $ase Dral, Anal, Phalik, 2aten, +enitikal
yang penuh kon$lik6kon$lik pada masa penyelesaian tugas setiap $ase.
-aerah pokok aktivitas dinamik< mulut Hmakan sebagai sumber kenikmatan. 0entuk
rangsangan< rangsangan terhadap bibir, rongga mulut, kerongkongan, menggigit dan mengunyah
;sesudah gigi tumbuh=, serta menelan dan memuntahkan makanan ;kalau makanan tidak
memuaskan=.
(= Dral inorporation
Kenikmatan diperoleh dari aktivitas menyuapBmenelan Kepribadian oral inorporation
membuiat orang menjadi senangB$iksasi mengumpulkan pengetahuan atau mengumpulkan harta
benda, atau gampang ditipu ;mudah menelan perkataan orang lain=.
%= Dral aggression
Kenikmatan diperoleh dari aktivitas dan menggigit Kepribadian oral agression ditandai
oleh kesenangan berdebat dan sikap sarkastik.
-aerah pokok aktivitas dinamik< alat kelamin. Sumber kenikmatan< Masturbasi dan
peningkatan gairah seksual anak kepada orang tuanya.
ase ini dimulai dengan perubahan $isiologik dari sistem reproduksi, yakni $ase pubertas.
/mpuls pregenital bangun kembali dan membawa aktivitas dinamis yang harus diadaptasi, untuk
menapai perkembangan kepribadian yang stabil. Pada $ase phalik, atheIis genital mempunyai
si$at naristikG Pada $ase genital narisme itu mulai disalurkan ke objek di luar seperti
berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, menyiapkan karir, inta lain jenis, perkawinan dan
keluarga.
reud juga mengemukakan struktur psiko B jiwa manusia berdasarkan< /d, *go, Superego
dan topogra$i jiwa berdasarkan sadar, prasadar dan tak sadar ; Maramis, %'': < 49 =.
a. /d adalah tempat dorongan naluri ;insting= dan berada di bawah pengawasan proses
primer. Karena itu id bekerja sesuai prinsip kenikmatan,tanpa memperdulikan kenyataan.
Seorang bayi pada waktu lahir telah mempunyai id. /a tidak mempunyai kemampuan
untuk menghambat,mengawasi,atau memodi$ikasi dorongan nalurinya. Karena itu,ia
sangat tergantung pada ego orang lain di lingkungannya.
b. *go lebih teratur organisasinya dan tugasnya adalah untuk menghindari ketidaksenangan
dan rasa nyeri dengan melawan atau mengatur pelepasan dorongan nalurinya agar sesuai
dengan tuntutan dunia luar. Pertentangan utama terletak antar id dan ego. *go bekerja
sesuai dengan prinsip kenyataan dan mempunyai mekanisme pembelaan,misalnya <
supresi,salah pindah ;displaement=,rasionalisme,penyangkalan,regresi,identi$ikasi,dan
sebagainya.
. Superego mulai nyata waktu komplek Dedipus diselesaikan dengan ini identi$ikasi
dengan orang tua dari seI yang sama diperepat. !saha untuk menolaknya memberi
kepada super ego sipat menolak atau sipat menghalangi. Superego yang mulai terbentuk
pada umur lima sampai enam tahun,membantu ego dalam pengawasan dan pengaturan
pelepasan impuls dari id. Kepribadian dalam psikoalanisis adalah pola adaptasi terhadap
dorongan instingtual dan dorongan dari lingkungan yang sudah menjadi irri khas atau
kebiasaan individu dan yang langsung dapat diamat ;membedakan dari ego=,seperti
,perilaku dan ara pembelaan,beraksi,berpikir dan merasa.
a. Penyimpangan perilaku masa dewasa ditentukan perkembangan masa kanak6kanak. 0ila
tugas masa perkembangan tidak terapai, maka timbul kon$lik, keemasan, seara
psikologis orang itu ter$iksasi pada tingkat perkembangannya untuk mengatasi emas.
Drang itu menjadi regresi dalam pemakaian koping, pemeahan masalah dan perilaku.
Misalnya < anak perempuan yang merasa kalah pada ibunya dalam menari perhatian
ayahnya, maka ketika besar dan berhubungan dengan pria, dia berprilaku seperti anak
keil dalam memari perhatian pria. Setiap orang membawa kon$lik masa keilnya dan
mempengaruhi perilaku di masa dewasa. Misal < sering ui tangan, karena pada waktu
masa keil sering dibilang jorok. Semua kenangan itu tertanam ke alam tak sadar
sehingga pada masa dewasa keluar ke alam tak sadar dalam bentuk penyimpangan
perilaku. Psikosis munul karena ego harus beradaptasi terus dengan keinginan id.
Pada teknik terapi ini, penderita didorong untuk membebaskan pikiran dan perasaan dan
menguapkan apa saja yang ada dalam pikirannnya tanpa penyuntingan atau penyensoran
;Akinson, (::(=. Pada teknik ini penderita disupport untuk bias berada dalam kondisi relaks baik
$isik maupun mental dengan ara tidur di so$a. Ketika penderita dinyatakan sudah berada dalam
keadaan relaks maka pasien harus mengungkapkan hal yang dipikirkan pada saat itu seara
verbal.
. )rans$eren
!ntuk memperbaiki traumatik masa lalu Peran pasien dan perawat Klien mengungkapkan
semua pikiran dan mimpinya Perawat melakukan assessment atau pengkajian tentang keadaan
traumati atau stressor yang dianggap bermakna pada masa lalu ;pernah disiksa orang tua,
diperkosa pada masa kanak E kanak, ditelantarkan dll= dengan pendekatan komunikasi traumati
setelah terjalin trust ;saling peraya=.
d. /nterpretasi
Adalah prosedur dasar yang digunakan dalam analisis asosiasi bebas, analisi mimpi,
analisis resistensi dan analisis transparansi. Prosedurnya terdiri atas penetapan analisis,
penjelasan, dan mengajarkan klien tentang makna perilaku dimani$estasikan dalam mimpi,
asosiasi bebas, resistensi dan hubungan terapeutik itu sendiri. ungsi interpretasi adalah
membiarkan ego untuk menerna materi baru dan memperepat proses menyadarkan hal6hal
yang tersembunyi. mengungkap apa yang terkandung di balik apa yang dikatakan klien, baik
dalam asosiasi bebas, mimpi, resistensi, dan trans$erensi klien.
e. Analisa resistensi
reud memandang resistensi sebagai suatu dinamika yang tidak disadari yang mendorong
seseorang untuk mempertahankan terhadap keemasan. /nterpretasi konselor terhadap resistensi
ditujukan kepada bantuan klien untuk menyadari alasan timbulnya resistensi. teknik yang
digunakan untuk menyadarkan klien terhadap alasan6alasan terjadinya penolakannya ;resistensi=.
6 Pera* !erawat da* lie* dalam m0del !.i0a*ali.a
Stuart ;(::7= mengatakan peran perawat dan klien dalam model psikoanalisa adalah sebagai
berikut.
a. Peran perawat adalah berupaya melakukan assessment atau pengkajian mengenai keadaan6
keadaan traumati atau stressor yang dianggap bermakna pada masa lalu misalnya ; pernah
disiksa orang tua, pernah disodomi, diperlakukan seara kasar, diterlantarkan, diasuh dengan
kekerasan, diperkosa pada masa anak=, dengan menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik
setelah terjalin trust ;saling peraya=.
a. Prevensi primer
5. Melaksanakan rujukan segera bila terdeteksi adanya stressor yan potensial menyebabkan
gangguan jiwa.
7. 0ekerjasama dengan keluarga dalam menangani pasien.
. Prevensi tersier
%. Menyediakan program perawatan lanjutan untuk pasien agar mampu menyesuaikan diri
di masyarakat.
a. Model Psikoanalisa
b. Model Medikal
. Model Keperawatan
d. Model /nterpersonal
e. Model Sosial
$. Model *ksistensi
g. Model Perilaku
h. Model Komunikasi
)A) III
A Ka.+.
Seseorang mengalami ketidakpuasan pada $ase oral antara usia '6% tahun, dimana anak
tidak mendapat kasih sayang dan pemenuhan kebutuhan air susu yang ukup, sehingga endrung
mengembangkan sikap agresi$ dan bermusuhan setelah dewasa sebagai konvensasi adanya
ketidakperayaan pada lingkungannya.Ketidakperayaan yang sudah melekat pada dirinya akan
membentuk pribadi orang tersebut agresi$ dan mudah marah dalam menghadapi kehidupannya.
Model psikoanalisa merupakan salah satu alternati$ yang yang dapat digunakan dalam
menyelesaikan masalah. Pada kasus diatas, perawat mengkaji perilaku yang maladapti$
menggunakan model psikoanalisa dengan melihat didasari sudut tumbuh kembang yang dialami
klien.
Setelah terbina trust ;saling peraya=, klien akan lebih rileks untuk mengungkapkan
perasaannya. Seorang perawat harus memberikan tanggapan terhadap respon klien
misalnya sikap agresi$ dan bermusuhan setelah dewasa sebagai konvensasi adanya
ketidakperayaan pada lingkungannya. Sikap yang akan ditimbulkan klien dapat
berupa suka marah6marah dan protekti$ diri terhadap dunia luar. Selain sebagai konselor,
perawat juga dapat perawat dapat memberikan teknik keperawatann seperti mengontrol
marahnya dengan teknik distarksi dan mengajarkan ara marah yang produkti$ dengan ara
mengalihkan marah pada hal lain.
)A) IV
PENUTUP
A Ke.im!+la*
Model konseptual memberikan kerangka kerja dengan ara mengidenti$ikasi suatu
pertanyaan untuk mendapatkan pemeahan masalah. Model konseptual keperawatan jiwa
digunakan perawat sebagai auan untuk menolong seseorang agar dapat menghadapi stressor
melalui meksnisme koping yang positi$.
Model psikoanalisa mempunyai pandangan bahwa manusia adalah makhluk dorongan na$su.
Selain itu, psikoanalisa meyakini bahwa penyimpangan perilaku yang terjadi pada masa dewasa
sangat dipengaruhi oleh perkembangan pada masa anak. Dleh karena itu, kejadian pada masa
lalu ;masa keil= akan sangat berpengaruh pada pembentukan kepribadian seseorang.
Perawat dapat menerapkan model psikoanalisa dalam praktik keperawatan untuk
mengungkapkan masalah yang dialami seseorang. Perawat dapat berperan sebagai konselor yang
dapat memberikan pemeahan masalah pada seseorang yang mengalami pengalaman buruk baik
dimasa lalu maupun yang sedang dialaminya. Contohnya seseorang yang tidak dapat mengontrol
dirinya ketika marah, dapat di ajarkan untuk melakukan marah produkti$ atau diajarkan teknik
distraksi, sehingga selain sebagai konselor peran perawat promoti$.
) Sara*
a. Perawat diharapkan dapat menerapkan model konseptual keperawatan jiwa khususnya
model psikoanalisa dalam merespon setiap perilaku yang maladapti$ yang ditunjukkan oleh
klien melalui pendekatan terapeutik dengan ara menjalin rasa saling peraya untuk
mendapatkan pemeahan dari masalah klien.
b. /nstitusi pelayanan keperawatan khususnya rumah sakit maupun puskesmas diharapkan
mampu menerapkan model psikoanalisa pada setiap perawat yang ada melalui pendekatan
terapeutik dalam mengatasi masalah yang timbul.
. /nstitusi pendidikan keperawatan dapat memberikan pendidikan yang mendalam mengenai
model konseptual khususnya model psikoanalisa sehingga mahasiswa dapat menjadikan
model psikoanalisa sebagai salahsatu alternati$ yang dapat digunakan untuk mengkaji
penyebab timbulnya perilaku maladapti$ yang kelak akan ditemui dilapangan.
DA"TAR PUSTAKA