DI SUSUN OLEH :
NAMA : CHARISMA
NIM : BT2101034
TINGKAT : 1B
1. Getah bening
Getah bening atau cairan limfatik adalah cairan ekstra yang mengalir dari sel dan
jaringan. Akan tetapi, tidak terserap kembali ke dalam kapiler. Cairan ini juga
berfungsi untuk mengangkut sel darah putih (limfosit) yang bekerja melawan
infeksi.
Kelenjar getah bening (lymph nodes) adalah kelenjar yang memantau dan
membersihkan getah bening saat menyaringnya. Kelenjar ini menyaring sel-sel
rusak serta sel kanker.
Beberapa lokasi kelenjar getah bening adalah di area ketiak, selangkangan, dan
juga leher. Kelenjar ini pun terhubung dengan area lainnya melalui pembuluh
limfatik.
3. Pembuluh limfatik
Ini adalah jaringan kapiler dan jaringan tabung besar yang berada si seluruh
tubuh. Organ limfatik ini berperan untuk mengangkut getah bening dari jaringan.
Pembuluh limfatik bekerja di bawah tekanan yang sangat rendah. Ada pula
serangkaian katup untuk menjaga agar cairan tetap bergerak satu arah.
4. Limpa
Limpa adalah organ terbesar dalam sistem limfatik, berada di sisi kiri bawah
tulang rusuk atau berada di atas perut. Fungsinya adalah untuk menyaring dan
menyimpan darah.
Selain itu, limpa juga berfungsi menghasilkan sel darah putih untuk melawan
infeksi atau penyakit.
5. Timus
Kelenjar timus sebagai bagian dari organ sistem limfatik dan kelenjar endokrin,
letaknya berada di bekalang tulang dada. Fungsinya adalah untuk mematangkan
jenis sel darah putih tertentu, sehingga melawan organisme asing.
Selain itu, kelenjar timus juga sudah mulai mengembangkan sistem kekebalan
tubuh dari sebelum lahir hingga masa perkembangan anak.
Sumsum tulang belakang adalah jaringan lunak yang kenyal, letaknya berada di
tengah tulang tertentu. Sebagai contoh, tulang pinggul dan tulang dada.
7. Tonsil
Tonsil atau amandel adalah bagian dari organ sistem limfatik yang berukuran kecil
dan terletak di belakang tenggorokan. Sebagai salah satu pertahanan tubuh,
fungsi tonsil yang utama adalah memerangi infeksi.
Ini karena tonsil dapat menghasilkan sel darah putih, antibodi, serta mampu
menyaring virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Organ ini juga berfungsi
mencegah masuknya benda asing yang mungkin terhirup atau pun tertelan,
sebelum masuk ke dalam paru-paru.
Fungsi sistem limfatik dalam tubuh manusia
Ada tiga fungsi utama sistem limfatik, yaitu menjaga keseimbangan cairan,
membentuk sistem kekebalan tubuh, hingga menyerap lemak dan nutrisi sistem
pencernaan.
Berikut adalah penjelasan lengkapnya mengenai fungsi limfatik yang perlu Anda
ketahui, yaitu:
Bagaimana cara kerja sistem limfatik dalam menjaga keseimbagan cairan tubuh?
Sistem ini mengumpulkan cairan dari jaringan tubuh. Lalu, mengembalikan
kelebihan cairan dan protein ke dalam pembuluh darah.
Ada sekitar 90% cairan plasma yang mengalir ke jaringan tubuh. Kemudian, 10%
sisanya dikembalikan oleh sistem limfatik. Setiap harinya, kemungkinan 2-3 liter
cairan kembali ke pembuluh darah. Cairan ini termasuk protein yang ukurannya
terlalu besar untuk dibawa pembuluh darah.
Ketika fungsi sistem ini tidak berjalan dengan baik, bisa berakibat fatal. Pasalnya,
jaringan tubuh bisa membengkak, volume darah menurun, dan tekanan darah
meningkat.
Fungsi limfatik berikutnya adalah menyerap sebagian lemak makanan dan protein
dalam usus untuk dibawa kembali ke aliran darah. Sebagian besar lemak yang
terserap dari saluran pencernaan, akan diambil pada bagian membran usus kecil.
Lalu, sistem limfatik akan mengadaptasinya.
Lalu, tugasnya akan memantau dan menghancurkann zat asing seperti bakteri,
virus, parasit, dan juga jamur yang mungkin saja masuk ke dalam tubuh.
Sistem ini tidak berfungsi dengan optimal apabila kelenjar, pembuluh, atau
jaringan limfa mengalami penyumbatan, infeksi, hingga kanker. Berikut adalah
berbagai gangguan sistem limfatik yang dapat terjadi, seperti:
1. Limfadenitis
Limfadenitis adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar getah bening di dalam
tubuh. Akibatnya, muncul nanah di dalam kelenjar getah bening, sehingga
menyebabkan abses.
Kulit di area kelenjar getah bening yang meradang biasanya akan berwarna
kemerahan atau bergaris. Berdasarkan lokasinya, limfadenitis dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
Limfadenitis lokal. Paling umum terjadi, limfadenitis lokal hanya terjadi pada
beberapa kelenjar getah bening yang berdekatan, seperti tonsilitis atau radang
amandel.
Limfadenitis umum. Kondisi ini terjadi ketika banyak kelenjar getah bening
mengalami radang akibat penyebaran infeksi melalui aliran darah atau akibat
penyakit lainya. Misalnya, infeksi saluran pernapasan atas dan sepsis.
2. Limfedema
3. Limfoma
Limfoma adalah kanker kelenjar getah bening yang berkembang dan menyebar
secara tidak terkendali. Sel-sel tumor ganas dapat menghalangi saluran limfatik ke
kelenjar getah bening, sehingga mengganggu aliran cairan getah bening.
Ada dua jenis limfoma yang bisa mengganggu sistem limfatik, yakni limfoma
Hodgkin dan limfoma nonHodgkin.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami pembengkakan yang terjadi akibat
kelelahan ekstrem. Apalagi, saat bengkak terjadi lebih dari beberapa minggu serta
mengganggu aktivitas harian.