Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Limfa disebut juga getah bening, merupakan cairan tubuh yang tak kalah penting
dari darah. Ada beberapa perbedaan antara limfa dengan darah. Di antaranya dapat
dijelaskan di bawah ini. Cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan yang disebabkan
karena adanya kandungan lemak dari usus. Jika darah tersusun dari banyak sel-sel
darah, maka pada limfa hanya terdapat satu macam sel darah, yaitu limfosit, yang
merupakan bagian dari sel darah putih. Limfosit inilah yang akan menyusun sistem
imunitas pada tubuh, karena dapat menghasilkan antibodi. Cairan limfa juga memiliki
kandungan protein seperti pada plasma darah, namun pada limfa ini kandungan
proteinnya lebih sedikit dan mengandung lemak yang dihasilkan oleh usus. Perbedaan
lain juga terlihat pada pembuluh limfa. Berbeda dengan pembuluh darah, pembuluh
limfa ini memiliki katup yang lebih banyak dengan struktur seperti vena kecil dan
bercabang-cabang halus dengan bagian ujung terbuka. Dari bagian yang terbuka inilah
cairan jaringan tubuh dapat masuk ke dalam pembuluh limfe.
Kelenjar getah bening terdapat di beberapa tempat di tubuh kita. Seringkali timbul benjolan-
benjolan di daerah tempat kelenjar getah bening berada dan seringkali pula hal itu menimbulkan
kecemasan baik pada pasien, ataupun orang tua pasien apakah pembesaran ini merupakan hal
yang normal, penyakit yang berbahaya ataukah merupakan suatu gejala dari keganasan. Untuk
itu perlu dikenali kemungkinan-kemungkinan penyebab dari pembesaran kelenjar getah bening
tersebut dan gambaran klinisnya sehingga mengetahui alur tatalaksana yang akan dilakukan.
Pembesaran kelenjar getah bening 55% berada di daerah kepala dan leher karena itu bahasan
diutamakan pada pembesaran kelenjar getah bening di daerah kepala dan leher.
Kelenjar getah bening (KGB)
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita. Tubuh kita memiliki
kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening, namun hanya didaerah submandibular (bagian
bawah rahang bawah; sub: bawah;mandibula:rahang bawah), ketiak atau lipat paha yang teraba
normal pada orang sehat.
Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan
merupakan tempat penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening
yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke KGB sehingga dari lokasi KGB
akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya. Oleh karena dilewati oleh aliran
pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen (mikroba, zat asing) dan memiliki sel
pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar getah bening
dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen
tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar. Pembesaran kelenjar getah bening dapat
berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari KBG itu sendiri seperti
limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit,atau karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil)
untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah bening (limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel
ganas atau timbunan dari penyakit metabolit makrofag (gaucher disease)
Dengan mengetahui lokasi pembesaran KGB maka kita dapat mengerahkan kepada lokasi
kemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran KGB.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Makalah ini kami buat dengan tujuan agar semua mahasiswa, dapat memahami
makalah yang berkaitan dengan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
(anatomi pembuluh limfe)
2. Tujuan Khusus
a. Keduduka limfe
b. Fungsi limfe
c. Organ limfatik
C. Sistematika penulisan
Bab I pendahuluan terdiri dari latar belakang dan tujuan







BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan
limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah
yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian
dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan
dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi
Sistem limfatik terdiri dari dua bagian penting, yaitu pembuluh llimfa serta
berbagai macam jaringan dan organ limfoid di seluruh tubuh. Pembuluh limfa berfungsi
untuk mengangkut cairan kembali ke peredaran darah. Organ limfoid berfungsi sebagai
tempat hidup sel fagositik dan limfosit yang berperan penting untuk melawan penyakit.
Limfa berasal dari plasma darah yang merembes keluar dari pembuluh kapiler di
sistem peredaran darah. Cairan yang keluar tersebut menjadi cairan intersisial yang
mengisi ruang antara sel-sel di jaringan. Setelah beredar ke seluruh tubuh, cairan
tersebut dikumpulkan dan dikembalikan ke sistem peredaran darah melalui sistem limfa.



Gambar 2: Sistem limpatik


B. FUNGSI LIMFE
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.
2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
3. Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran
limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal.
4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan
penyebaran organism itu dari tempat masuknya ke dalam jaringan, ke bagian lain
tubuh.
5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat anti (antibodi) untuk melindungi
tubuh terhadap kelanjutan infeksi.
C. Anatomi sistem limfatik
a. Pembuluh Limfatik
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak
katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan atau tasbih.
Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri
hanya atas selapis endotelium. Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler
yang sangat kecil atau sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ.
Pembuluh limfe khusus di vili usus halus yang berfungsi sebagai absorpsi lemak
(kilomikron), disebut lacteal villi.
Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan untuk kembali ke peredaran darah.
Limfa sebenarnya merupakan cairan plasma darah yang merembes keluar dari pembuluh
kapiler di sistem peredaran darah dan kemudian menjadi cairan intersisial ruang antarsel
pada jaringan. Pembuluh limfa dibedakan menjadi:
1) Pembuluh limfa kanan (duktus limfatikus dekster): Pembuluh limfa kanan
terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari daerah kepala dan leher bagian
kanan, dada kanan, lengan kanan, jantung dan paru-paru yang terkumpul
dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa kanan bermuara di pembuluh balik
(vena) di bawah selangka kanan.
2) Pembuluh limfa kiri (duktus limfatikus toraksikus): Pembuluh limfa kiri
disebut juga pembuluh dada. Pembuluh limfa kiri terbentuk dari cairan limfa
yang berasal dari kepala dan leher bagian kiri dan dada kiri, lengan kiri, dan
tubuh bagian bawah. Pembuluh limfa ini bermuara di vena bagian bawah
selangka kiri.
Peredaran limfa merupakan peredaran yang terbuka. Peredaran ini dimulai dari jaringan
tubuh dalam bentuk cairan jaringan. Cairan jaringan ini selanjutnya akan masuk ke dalam
kapiler limfa. Kemudian kapiler limfa akan bergabung dengan kapiler limfa yang membentuk
pembuluh limfa yang lebih besar dan akhirnya bergabung menjadi pembuluh limfa besar
yaitu pembuluh limfa kanan dan kiri. Kurang lebih 100 mil cairan limfa akan dialirkan oleh
pembuluh limfa menuju vena dan dikembalikan ke dalam darah.

Gambar 2. pembuluh limfe pada ruang jaringan


Gambar 3. hubungan pembuluh darah dan pembuluh limfe

b. Jaringan / organ limfatik
Organ limfatik terbagi menjadi 2, yaitu:
a) Organ Limfatik Primer
1. Sumsum Tulang Merah : merupakan jaringan penghasil limfosit. Sel-sel limfosit yang
dihasilkan tersebut akan mengalami perkembangan. Limfosit yang berkembang di
dalam sumsum tulang akan menjadi limfosit B. Sedangkan limfosit yang berkembang
di dalam kelenjar timus akan menjadi limfosit T. Limfosit-limfosit ini berperan
penting untuk melawan penyakit.
2. Kelenjar Timus : memiliki fungsi spesifik, yaitu tempat perkembangan limfosit yang
dihasilkan dari sumsum merah untuk menjadi limfosit T. Timus tidak berperan dalam
memerangi antigen secara langsung seperti pada organorgan limfoid yang lain.
Untuk memberikan kekebalan pada limfosit T ini, maka timus mensekresikan
hormon tipopoietin.
b) Organ Limfatik Sekunder
1. Nodus Limfe : berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang
pembuluh limfe. Nodus limfa terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil yang disebut
nodulus. Nodulus terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil lagi yang disebut sinus. Di
dalam sinus terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi nodus limfa adalah untuk
menyaring mikroorganisme yang ada di dalam limfa. Kelompok-kelompok utama
terdapat di dalam leher, axial, thorax, abdomen, dan lipatan paha.
2. Limpa : Limpa merupakan organ limfoid yang paling besar. Kelenjar yang dihasilkan
dari limpa berwarna ungu tua. Limpa terletak di belakang lambung. Fungsi limpa
antara lain: membunuh kuman penyakit; membentuk sel darah putih (leukosit) dan
antibodi; menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.
3. Nodulus Limfatikus : merupakan sekumpulan jaringan limfatik yang tersebar di
sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada membran mukus yang membatasi
dinding saluran pencernaan, saluran reproduksi, saluran urin, dan saluran respirasi.
Beberapa bentuk nodulus limfatikus yaitu tonsil dan folikel limfatik. Tonsil terdapat
di tenggorokan. Folikel limfatik terdapat di permukaan dinding usus halus. Letak
nodulus limfatikus sangat strategis untuk berperan dalam respon imun melawan zat
asing yang masuk dalam tubuh melalui pencernaan atau pernafasan.
c. Kelenjar limfe atau limfonodi
Limfonodi berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang
pembuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai di tempat-tempat
terbentuknya limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial,
thorax, abdomen, dan lipat paha.w

Gambar 4. Histologi limfonodi

Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran cembung dan yang cekung. Pinggiran
yang cekung disebut hilum. Sebuah kelenjar terdiri dari jaringan fibrous, jaringan otot, dan
jaringan kelenjar. Di sebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrous. Dari sini
keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan fibrous, yaitu trabekulae, masuk ke dalam kelenjar
dan membentuk sekat-sekat. Ruangan diantaranya berisi jaringan kelenjar, yang
mengandung banyak sel darah putih atau limfosit.
Pembuluh limfe aferen menembus kapsul di pinggiran yang cembung dan
menuangkan isinya ke dalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan benda-benda kecil
daripada limfe yang banyak sekali terdapat di dalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini
dikumpulkan pembuluh limfe eferen yang mengeluarkannya melalui hilum. Arteri dan vena
juga masuk dan keluar kelenjar melalui hilum.

d. Saluran limfe
Terdapat dua batang saluran limfe utama, ductus thoracicus dan batang saluran
kanan. Ductus thoracicus bermula sebagai reseptakulum khili atau sisterna khili di depan
vertebra lumbalis. Kemudian berjalan ke atas melalui abdomen dan thorax menyimpang ke
sebelah kiri kolumna vertebralis, kemudian bersatu dengan vena-vena besar di sebelah
bawah kiri leher dan menuangkan isinya ke dalam vena-vena itu. Ductus thoracicus
mengumpulkan limfe dari semua bagian tubuh, kecuali dari bagian yang menyalurkan
limfenya ke ductus limfe kanan (batang saluran kanan).
Ductus limfe kanan ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari
sebelah kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan
isinya ke dalam vena yang berada di sebelah bawah kanan leher.Sewaktu suatu infeksi
pembuluh limfe dan kelenjar dapat meradang, yang tampak pada pembengkakan kelenjar
yang sakit atau lipat paha dalam hal sebuah jari tangan atau jari kaki terkena infeksi.

D. Kelainan Sistem Limfatik
1. Radang amandel (tonsillitis) : adalah infeksi pada amandel yang kadang-kadang
mengakibatkan sakit tenggorokan dan demam. Secara klinis peradangan ini ada yang
akut (baru), ditandai dengan nyeri menelan (odinofagi), dan tidak jarang disertai
demam. Sedangkan yang sudah menahun biasanya tidak nyeri menelan, tapi jika
ukurannya cukup besar (hipertrofi) akan menyebabkan kesulitan menelan (disfagia).
Para bakteri penyebab umum paling adalah Group A-hemolitik streptokokus (
GABHS ), yang menyebabkan radang tenggorokan.
2. Bovine Leukosis : adalah suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya sel-sel
leukosit dalam darah terutama sel leukosit berinti 1 (leukosit). Hal ini terjadi karena
adanya rangsangan oleh agen penyakit ini pada jaringan sehingga sel-sel jaringan
tersebut mengalami hipertropi (pembengkakan). Penyebab bovine leukosis enzootik
(BLE) adalah jenis virus onkogenik yang mempunyai inti RNA (disingkat onkorna).
Partikel-partikel yang dimilikinya bertipe C. Partikel inilah yang menyebabkan
leukimia.
3. Obstruksi limfatik : adalah penyumbatan kelenjar getah bening, pembuluh yang
mengalirkan cairan dari jaringan ke seluruh tubuh. Obstruksi limfatik juga disebut
lymphedema, yang berarti pembengkakan pada bagian kelenjar getah. Ada banyak
penyebab obstruksi limfatik, termasuk: infeksi kulit seperti selulitis (lebih umum
pada pasien obesitas), infeksi parasit seperti filariasis, cedera, tumor, bedah, terapi
radiasi.
4. Filariasis limfatik (FL) : merupakan salah satu penyakit yang paling melemahkan dan
merusak penampilan seseorang. Infeksinya disebabkan oleh tiga cacing helmintik
Wucheraria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori, dan ditularkan oleh nyamuk
yang termasuk dalam 4 kelompok vector Culex, Anopheles, Aedine dan Mansonia.
Cacing cacing tersebut menghuni saluran limfatik (getah bening) dan menyebabkan
terjadinya penyumbatan rongga limfatik, yang pada fase selanjutnya menyebabkan
pembengkakan (lymphoedema) dan elephantiasis.
E. Kapiler Limfe
Sedikit cairan yang kembali tersirkulasi melalui pembuluh limfe,karena
zat-zat dengan berat molekul tinggi seperti protein tidak dapat lewat melalai
pori-pori apiler vena, tetapi dapat melalui kapiler limfe.
Suatu struktur khusus kapiler limfe memperlihatkan sel-sel endotel
kapiler tersebut dilekatkan kejaringan penyambung diantara jaringan
sekitarnya. Pertemuan sel endotel yang berdekatan ada hubungan sangat
longgar.diantara sel-sel itu,tepi satu sel endotel hanya dapat menutupi tepi sel
yang berdekatan,sehingga tepi sel bebas bergerak kedalam bentuk suatu katup
kecil membuka kebagian kapiler tersebut
Cairan intersial bersama partikel yang disuspensi dapat membuka katup
tersebut mengalir langsung kedalam kapiler.bila sudah masuk tidak dapat
keluar dari kapiler tersebut,pembuluh limfe mempunyai katup pada paling
ujung kapiler limfe.




BAB III
PENUTUP DAN KESIMPILAN

Dari hasil pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
Limpa atau getah bening sangat penting bagi tubuh kita dan tidak kalah penting dari
darah,
Sistem limfatik terdiri dari dua bagian penting, Yaitu : Pembuluh limfa dan Organ
limfoid, dan
Kelainan pada Limpa akan menyebabkan beberapa penyakit yang sangat fatal



















Daftar Pustaka
http://lembahsemut.blogspot.com/2012/08/sistem-limfatik-pada-
manusia.html
http://benviemedicshop.com/anatomi-dan-fisiologi-kelenjar-limfe/

Anda mungkin juga menyukai