Anda di halaman 1dari 32

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM LIMPATIK DAN SISTEM


IMUNITAS
LIMPA
Limpa adalah organ lunak kaya darah yang menyaring
darah.
Lokasi: Limpa terletak di sisi kiri rongga perut, tepat di
bawah diafragma, dan melingkari bagian anterior
lambung.
Fungsi: menyaring getah bening, limpa menyaring dan
membersihkan darah dari bakteri, virus, dan kotoran
lainnya; ia menyediakan tempat untuk proliferasi limfosit
dan pengawasan kekebalan tubuh, namun fungsi
terpentingnya adalah menghancurkan sel darah merah
yang sudah rusak dan mengembalikan sebagian produk
pemecahannya ke hatI
Sistem Limpatik

Darah tersusun atas sel darah dan cairan darah/


plasma darah. Setiap harinya sekitar 20 liter
plasma darah akan keluar dari pembuluh darah
dan berada di jaringan sekitarnya. Sebagian besar
atau sekitar 90 % dari plasma darah yang keluar
itu akan masuk kembali ke dalam pembuluh darah
melelui difusi, namun sisanya akan kembali ke
peredaran darah melalui sistem limfatik.
Sistem Limpatik

Tidak seperti peredaran darah yang alirannya


dipicu oleh kerja jantung, aliran limfa terjadi
karena kontraksi otot rangka. Ketika otot
berkontraksi akan menekan dan memeras
pembuluh limfa sehingga cairan lmfa di dalamnya
akan mengalir. Cairan limfa tidak akan mengalir
terbalik karena memiliki katup yang selalu
menjaga limfa mengalir ke arah yang benar
Sistem Limpatik
Sistem limfatik memiliki 2 pembuluh yang terhubung ke
pembuluh vena
1. Duktus limfatikus dekster (pembuluh limfa kanan)
Pembuluh ini bermuara dan menyambung dengan pembuluh
vena di bawah tulang selangka kanan. Pembuluh ini
mengalirkan limfa yang berasal dari kepala, leher, dada,
paru-paru, jantung, dan lengan kanan.
2. Duktus thoracicus (pembuluh limfa dada)
Pembuluh ini bermuara dan menyambung dengan pembuluh
vena di bawah tulang selangka kiri. Pembuluh ini mengalirkan
limfa yang berasal dari bagian tubuh yang lain (selain kepala,
leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan).
Komponen cairan limfa
Cairan limfa memiliki komposisi yang mirip dengan cairan
yang ada di antara jaringan (cairan interstisial).
Komposisi cairan limfa adalah sebagai berikut
1. Air 94 %
2. Leukosit (sel darah putih)
3. Protein (albumin, globulin, dan fibrinogen)
4. Karbohidrat
5. Lemak
6. Komponen lain (kreatinin, urea, klorida, dan enzim)
Komponen cairan limfa

Fungsi peredaran getah bening


1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan
tubuh ke peredaran darah
2. Membunuh bibit penyakit
3. Menghasilkan antibodi
4. Mengangkut hasil pencernaan lemak dari usus
halus ke peredaran darah
Peredaran getah bening
sebagai pertahanan tubuh
Di sepanjang pembuluh limfa terdapat banyak simpul
limfa / nodus limfa dan beberapa organ limfoid yang
fungsinya membunuh berbagai bibit penyakit yang
terbawa cairan limfa.
Nodus limfa memiliki bentuk seperti sarang lebah dan
berisi sel darah putih yang akan membunuh bakteri
dan virus yang ada pada cairan limfa yang
melewatinya.
Limpa, timus, dan tonsil merupakan organ limfoid
yang juga berfungsi membunuh berbagai macam
mikroorganisme.
Sistem Limpatik

Limpa merupakan organ limfoid terbesar yang


terletak di atas ginjal sebelah kiri.
Limpa berfungsi mengontrol jumlah sel darah merah
dan penyimpanan sel darah merah, serta berperan
dalam melawan infeksi. Bila limpa mendeteksi inveksi
bakteri atauvirus maka organ ini bersama-sama
dengan nodus limfa akan menghasilkan limfosit (jenis
sel darah putih). Limfosit akan menghasilkan antibodi
yang bertugas melumpuhkan bakteri dan virus
penyebab infeksi
Sistem Limpatik

Seseorang dapat hidup tanpa limpa namun


cenderung lebih mudah terserang infeksi.
Timus adalah organ kecil yang terletak di atas
jantung. Organ ini akan menyimpan limfosit dan
mengubahnya menjadi limfosit-T yang berperan
penting dalam menghancurkan sel-sel terinfeksi atau
sel kanker.
Sistem Limpatik
Tonsil/ amandel terletak di faring dan merupakan
benteng pertama pertahanan tubuh manusia.
Bakteri dan virus yang masuk dari mulut dan
hidung akan langsung bersentuhan dengan faring.
Di sini mikroorganisme berbahaya akan
dihancurkan oleh sel darah putih. Bila infeksi
bakteri atau virus sudah terlalu parah akan
menyebabkan pembengkakan tonsil yang
menyebabkan harus diangkatnya tonsil melalui
operasi (operasi amandel).
Peredaran getah bening
sebagai pengangkut lemak
Lemak akan dicerna di usus halus oleh enzim lipase
menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan
gliserol akan diserap oleh sel epitel usus dan di dalam
epitel epitel tersebut akan digabungkan kembali menjadi
lemak. Kemudian lemak akan dicampur dengan kolesterol
dan dilapisi protein khusus membentuk
kilomikron.Kilomikron di usus tidak masuk kapiler darah,
justru akan masuk ke pembuluh limfa kecil yang disebut
lakteal. Dari lakteal ini kilomikron akan terbawa ke
pembuluh yang lebih besar dan akhirnya nanti akan
masuk ke peredaran darah melalui duktus limfaticus
dekster maupun duktus thoracicus.
Sistem Imun
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh, umumnya
pikiran kita akan langsung mengarah pada sel darah
putih (leukosit). Sel darah putih memang merupakan
salah satu komponen utama dari sistem imun tubuh.
Sel darah putih (leukosit) diproduksi dan disimpan di
sejumlah organ tubuh yang termasuk dalam
kelompok organ limfoid, seperti limpa, sumsum
tulang belakang, dan timus. Leukosit lantas beredar
ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan
pembuluh limpatik guna „me-razia‟ agen-agen
penyakit yang mengancam tubuh
Sistem Imun
Sel darah putih sendiri terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
1. Limfosit, adalah jenis sel darah putih yang bertugas
untuk mengidentifikasi mikrroorganisme yang hendak
menyerang tubuh, atau datang kembali setelah
sebelumnya berhasil dibasmi. Limfosit terdiri dari limfosit
B dan limfosit T. Limfosit diproduksi di sumsum tulang
belakang
2. Fagosit, adalah jenis leukosit yang memiliki tugas
untuk menghancurkan mikroorganisme pemicu penyakit.
Fagosit terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah
neutrofil
Fungsi Sistem Imun
Sistem imun adalah sistem pertahanan alami
tubuh terhadap serangan penyakit.
1. Sistem Pertahanan Tubuh
Memproteksi tubuh dari serangan penyakit adalah
fungsi sistem imun yang paling utama. Tubuh
yang senantiasa sehat bugar dan tidak mudah
terserang penyakit sudah pasti memiliki sistem
imun yang baik. Oleh sebab itu, penting bagi
Anda untuk selalu meningkatkan kualitas sistem
kekebalan tubuh demi tubuh yang sehat.
Fungsi Sistem Imun
2. Memperbaiki Jaringan yang Rusak
Selain itu, fungsi sistem imun adalah untuk memperbaiki
jaringan-jaringan di dalam tubuh yang mengalami
kerusakan, atau bahkan mati. Sistem imun juga berperan
penting dalam membuang sel-sel tubuh yang dirasa tidak
normal dan berpotensi membahayakan tubuh.
3. Menjaga Homeostatis
Homeostatis adalah kondisi di mana terjadi keseimbangan
di dalam tubuh, sehingga seluruh kebutuhan tubuh dapat
terpenuhi dengan baik. Nah, fungsi sistem imun adalah
untuk memastikan bahwa homeostatis ini dapat berjalan
dengan lancar
Cara Kerja Sistem Imun

Ketika mikroorganisme mulai masuk menyerang


tubuh, maka „kesatuan‟ sel-sel dari sistem imun
lantas membentuk semacam barikade guna
menangkal serangan berbahaya tersebut.Setelah
berhasil mengidentifikasi serangan, sistem kekebalan
tubuh selanjutnya memberitahu limfosit B untuk
kemudian limfosit ini memproduksi antibodi, yang tak
lain adalah protein yang nantinya akan menempel
pada pemicu penyakit (antigen). Selanjutnya, limfosit
T akan menuju antigen yang telah ditunggangi oleh
limfosit B, lalu menghancurkan antigen tersebut.
Cara Kerja Sistem Imun

Antibodi yang telah diproduksi akan tinggal di


dalam tubuh selang beberapa waktu. Hal ini
sebagai langkah antisipasi apabila pemcu penyakit
(antigen) tiba-tiba muncul kembali. Selain itu,
fungsi antibodi juga mencakup tugas untuk
menetralisir racun yang dibawa oleh
mikroorganisme, merangsang protein komplemen
untuk melawan virus dan bakteri.
Penyakit Sistem Imun

Sayangnya, sistem imun yang seharusnya melindungi


tubuh dari penyakit, juga bisa berbalik menyerang tubuh
dan menyebabkan timbulnya penyakit sistem imun.
Berikut ini adalah contoh penyakit sistem imun:
1. Gangguan Autoimun
Ada kalanya sistem autoimun mendeteksi organ dan
jaringan tubuh sebagai benda asing yang berbahaya.
Kondisi ini dipicu oleh abnormalitas daripada sistemimun
tersebut, dan umumnya menimpa mereka yang
menderita penyakit radang sendi, sceloderma, dan lupus.
Penyakit Sistem Imun
2. Alergi
Alergi adalah suatu kondisi di mana sistem imun
tubuh menjadi terlalu sensitif dalam merespon benda
atau senyawwa asing yang masuk ke dalam tubuh.
Benda atau senyawa yang sejatinya tidak berbahaya
tersebut dianggap oleh sistem imun sebagai sesuatu
yang berbahaya, contohnya debu, makanan laut,
kacangkacangan, hingga udara dingin. Akibatnya,
terjadilah suatu reaksi alergi yang ditandai oleh
sejumlah gejala, seperti gatal dan ruam pada kulit,
mata bengkak, hingga sesak napas akut.
Penyakit Sistem Imun

3. Imunodefisiensi
Sistem imun memiliki sejumlah peran terkait dengan
pencegahan berbagai penyakit. Nah, ada kalanya salah
satu dari peran tersebut mengalami masalah, yang mana
kondisi ini disebut sebagai imunodefisiensi.Contoh
penyakit sistem imun ini antara lain seperti defisiensi
immunoglobulin A (IgA), di mana zat ini merupakan
antibodi pada liur dan sejumlah cairan tubuh lainnya.
Selain defisiensi immunoglobulin A, penyakit sistem imun
lainnya adalah Chediak-Higashi, yakni ketika neutrofil
tidak dapat menjalankan fungsinya
Penyakit Sistem Imun
4. Kanker Sistem Imun
Penyakit kanker nan berbahaya bisa menyerang
apapun yang ada di dalam tubuh, bahkan sistem
imun sekalipun. Penyakit sistem imun ini tentunya
harus diwasapadai mengingat komplikasinya bisa
sampai merenggut nyawa penderitanya.Kanker
sistem imun yang dimaksud di sini yaitu kanker
yang menyerang sel darah putih, atau leukemia.
Selain itu, kanker limfotik juga tergolong ke dalam
jenis kanker sistem kekebalan tubuh
Cara Meningkatkan Sistem
Imun Tubuh

Beberapa cara meningkatkan sistem imun tubuh


antara lain:
1. Istirahat yang Cukup
2. Olahraga Teratur
3. Berjemur di Bawah Sinar Matahari
4. Konsumsi Buah dan Sayuran
literatur tambahan

https://nurseslabs-com.translate.goog/lymphatic-syste
m-anatomy-physiology/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x
_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
https://www-ncbi-nlm-nih-gov.translate.goog/books/N
BK513247/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_
x_tr_pto=tc
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai