Anda di halaman 1dari 5

II.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama di dalam
memberikan asuhan keperawatan. Perawat harus mengumpulkan data
tentang status kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat,
singkat, dan berkesinambungan. Pengumpulan data ini juga harus dapat
menggambarkan status kesehatan klien dan kekuatan masalah-masalah
yang dialami oleh klien. (Soedarmo et al, 2015)
Menurut Nuraini dkk (2017) pengkajian pada pasien demam typhoid
antara lain:
a. Identifikasi, sering ditemukan pada anak berumur diatas satu tahun
b. Keluhan utama
Berupa perasaan yang tidak enak badan, lesu, nyeri kapala, pusing
dan kurang bersemangat, serta nafsu makan kurang (terutama selama
masa inkubasi). Pada kasus yang khas, demam berlangsung selama 3
minggu, bersifat febris remiten, dan suhu tubuhnya tidak tinggi sekali.
c. Riwayatkesehatansekarang
1) Riwayatkesehatansekarang
Biasanya klien mengeluh kepala terasa sakit, demam, nyeri,
danpusing, demamnyeri, dan pusing berat badan berkurang
2) Riwayatkesehatanlalu
Kaji adanya riwayat penyakit lain, pernah menderita penyakit
seperti ini sebelumnya
3) Riwayatkesehtankeluaga
Kaji adanya keluarga yang menderitapenyakit yang sama.
d. Pemeriksaan fisik
1) Kepala, Melihat kebersihan kulit kepala, distribusi rambut merata
dan warna rambut
2) Wajah, melihat ke semetrisan kiri dan kanan
3) Mata, terlihat sklera putih, konjuntiva merah muda, dan reflek pupil
mengecil ketika terkena sinar
4) Mulut, terdapat napas yang berbau tidak sedap serta bibir kering,
dan pecah-pecah (ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor,
sementara ujung dan tepinya berwarna kemerahan dan jarang
disertai tremor
5) Leher, tidak adanya distensi vena jugularis
6) Abdomen, dapat ditemukan keadaan perut kembung. Bisa terjadi
konstipasi, atau mungkin diare atau normal
7) Hati dan limfe membesar disertai dengan nyeri pada perabaan
8) Ektermitas, pergerakan baik antara kiri dan kanan
9) Integumen, akral teraba hangat dan terdapat pada punggung dan
anggota gerak dapat ditemukan reseola (bintik-bintik kemerahan
karena emboli basil dalam kapiler kulit yang dapat ditemukan pada
minggu pertama demam).
e. Pemeriksaan laboratorium
- Pada pemeriksaan darah tepi terdapat gambaran leukopenia,
limfositosis relatif dan aneosinofillia pada permukaan yang sakit
- Darah untuk kultur (biakan darah, empedu) dan widal
- Biakan empedu basil salmonella typhosa dapat ditemukan dalam
darah pasien pada minggu pertama sakit. Selanjutnya lebih sering
ditemukan dalam urine dan feses
- Pemeriksaan widal Untuk membuat diagnosis, pemeriksaan yang
diperlukan ialah titer zat anti terhadap antigen O yang bernilai
1/200 atau lebih menunjukkan kenaikan yang progresif.
B. Diagnosis Keperawatan
a. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
Gejala dan tanda mayor
1) Subjektif
(tidak tersedia)
2) Objektif
a. Suhu tubuh diatas normal
Gejala dan tanda minor
1) Subjektif
(tidak tersedia)
2) Objektif
a. Kulit merah
b. Kejang
c. Takikardi
d. Takipnea
e. Kulit terasa hangat
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
Gejala dan tanda mayor
1) Subjektif
(tidak tersedia)
2) Objektif
a. Tampak meringis
b. Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri)
c. Gelisah
d. Frekuensi nadi meningkat
e. Sulit tidur

Gejala dan tanda minor

1) Subjektif
(tidak tersedia)
2) Objektif
a. Tekanan darah meningkat
b. Pola napas berubah
c. Nafsu makan berubah
d. Proses berfikir terganggu
e. Menarik diri
f. Berfokus pada diri sendiri
f. Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri)
g. Gelisah
h. Frekuensi nadi meningkat
i. Sulit tidur
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
Gejala dan tanda mayor
1) Subjektif
a. Mengeluh sulit tidur
b. Mengeluh sering terjaga
c. Mengeluh tidak puas tidur
d. Mengeluh pola tidur berubah
e. Mengeluh istirahat tidak cukup
2) Objektif
(tidak tersedia)
Gejala dan tanda minor
1) Subjektif
a. Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun
2) Objektif
(tidak tersedia)
d. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna
makanan
Faktor resiko
1) Ketidakmampuan menelan makanan
2) Ketidakmampuan mencerna makanan
3) Metidakmampuan mengabsorbsi nutrient
4) Peningkatan kebutuhan metabolism
5) Faktor ekonomi (mis. Finansial tidak mencukupi)
6) Faktor psikologis (mis. Stress, keenggangan untuk makan)
C. Penyimpangan KDM
Bakteri salmonella thypi

Masuk kesaluran cerna melalui makanan/minuman

Peningkatan produksi asam lambung peradangan pada saluran cerna

Tidak mampu merangsan pelepasan


mencerna makanan petogen oleh leukosit

resiko defisit nutrisi zat pathogen beredar dalam darah

proses inflamasi hipotalamus

REM menurun nyeri akut merespon dengan


meningkatkan suhu tubuh
Klien terjaga
peningkatan suhu tubuh
gangguan pola tidur
hipertermi

Anda mungkin juga menyukai