KELOMPOK 5
DEWI INDRAYANI
NURMAWATI
BERLIAN
Definisi
Penyakit Graves adalah suatu kondisi
kesehatan dimana terjadi peningkatan kadar
hormon tiroid akibat produksi yang
berlebihan dari kelenjar tiroid.
Pada Penyakit Graves, tubuh menghasilkan
antibodi yang menyerang sel-sel yang sehat
dari kelenjar tiroid.
Antibodi-antibodi tersebut, meniru kerja
dari stimulating hormone yang dihasilkan
oleh kelenjar hipofise, sehingga
menyebabkan sekresi berlebihan dari
hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.
Etiologi
Graves disebabkan oleh terganggunya fungsi
sistem imun tubuh.
Pada kondisi ini, antibodi yang diproduksi
oleh tubuh yang seharusnya ditujukan
kepada virus atau benda asing lain sebagai
pemicu penyakit, malah justru menyerang
reseptor yang terdapat pada sel dalam
kelenjar tiroid di leher.
Antibodi ini kemudian mengganggu proses
produksi hormon tiroid sehingga jumlahnya
menjadi berlebihan dan menyebabkan
hipertiroidisme.
Faktor lingkungan lainnya yang menyebabkan
kondisi tiroid seperti Graves' disease meliputi:
merokok
stres
polusi
kehamilan
yodium terapi
Selenium asupan
cedera atau operasi dari kelenjar tiroid
Patofisiologi
o Pada penyakit Graves, limfosit T mengalami perangsangan terhadap antigen yang
berada didalam kelenjar tiroid yang selanjutnya akan merangsang limfosit B untuk
mensintesis antibodi terhadap antigen tersebut.
o Antibodi yang disintesis akan bereaksi dengan reseptor TSH didalam membran sel
tiroid sehingga akan merangsang pertumbuhan dan fungsi sel tiroid, dikenal dengan
TSH-R antibody.
o Adanya antibodi didalam sirkulasi darah mempunyai korelasi yang erat dengan aktivitas
dan kekambuhan penyakit. Mekanisme otoimunitas merupakan faktor penting dalam
patogenesis terjadinya hipertiroidisme, oftalmopati, dan dermopati pada penyakit
Graves.
o Sampai saat ini dikenal ada 3 otoantigen utama terhadap kelenjar tiroid yaitu
tiroglobulin (Tg), thyroidal peroxidase (TPO) dan reseptor TSH (TSH-R).
o Disamping itu terdapat pula suatu protein dengan BM 64 kiloDalton pada permukaan
membran sel tiroid dan sel-sel orbita yang diduga berperan dalam proses terjadinya
perubahan kandungan orbita dan kelenjar tiroid penderita penyakit Graves. Sel-sel
tiroid mempunyai kemampuan bereaksi dengan antigen diatas dan bila terangsang oleh
pengaruh sitokin (seperti interferon gamma) akan mengekspresikan molekul-molekul
permukaan sel kelas II (MHC kelas II, seperti DR4) untuk mempresentasikan antigen
pada limfosit T.
Manifestasi klinis
Hiperaktivitas
Tremor ringan pada tangan atau jari
Palpitasi jantung (jantung berdebar-debar)
Lebih banyak berkeringat
Kehilangan berat badan tanpa kehilangan napsu makan
Rambut rontok
Insomnia
Sensitif atau tidak tahan terhadap udara panas
Kulit menjadi lebih lebih lembap
Biduran dan gatal-gatal
Perubahan pada siklus menstruasi
Suasana hati yang berubah-ubah
Mata melotot
Depresi
Gelisah
Pembesaran kelenjar tiroid (di area leher)
Meningkatnya frekuensi buang air
Komplikasi
Aritmia
krisis tirotoksik (badai tiroid)
Gangguan pada jantung
Keropos tulang atau osteoporosis
Kondisi kehamilan yang terganggu.
Pemeriksaan Laboratorium
laboratorium pada penyakit Graves dan
hipertiroidisme umumnya, perlu mengetahui
mekanisme umpan balik pada hubungan
antara kelenjar hipofisis dan kelenjar tiroid.
Dalam keadaan normal, kadar hormon tiroid
perifer seperti :
- L-tiroksin (T-4) / FT-4
- tri-iodo-tironin (T-3)
- TSH
Pemeriksaan penunjang lain
24-jam radioiodine pengambilan
Ultrasonografi
Ct scan / MRI
Tindakan pengobatan
Obat-obatan antitiroid
Obat- obatan penghambat beta
Terapi yodium radioaktif
Pembedahan
Mengobati penyakit oftalmopati
Graves
Mengobati penyakit dermopati Graves
pemeriksaan diagnosis