Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin besar yang terletak
dipangkal leher bagiandepan,di bawah lapisan kulit dan otot.Kelenjar tiroid
mempunyai peranan penting dalam metabolisme jaringan dan
pertumbuhaan.kelenjar menghasilkantiroksin atau -tetraidothyronine (T4)
dan dalam jumlah tidak banyak triodothyronine (T3). Kadar hormone tidak
normal dapat menimbulkan hipo atau hipertiroid. Hormone tiroid berfungsi
mengatur sintetis protein dengan mempengaruhi transkipsi gen dan
stabilisasi mRNA.
Krisis tiroid merupakan kegawatdaruratan dalam bidang endokrin
dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi (Soetjipto, Ketut,
Wiryana, 2017). Pada hipertiroid (tirotoksikosis) peningkatanm fungsi
tiroid mengakibatkan peningkatan keluaran jantung saat istirahat dan
sesudah aktivitas tetapi menuurunkan besaran dan fungsi otot (Widagdo,
2012).
Gangguan tiroid diketahui dapat mengakibatkan perubahan pada
kontraktilitas jantung, fungsi diastolik, konsumsi oksigen miokard, curah
jantung dan tekanan darah, tahanan vaskular sistemik, dan gangguan irama
jantung.
Penelitian yang dilakukan oleh Faizel Osman mengatakan bahwa
hormon tiroid memiliki hubungan secara langsung dan tidak langsung
terhadap miokardium dan mempengaruhi sistem saraf otonom pada
jantungyang menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung. Dua jenis
aritmia yang paling sering ditimbulkan oleh keadaan hipertiroid adalah
atrial fibrilasi (10-15%)dan gangguan irama supraventricular. Hormon
tiroid dikatakan juga menstimulasi reseptor β-adrenergik yang akan
menyebabkan peningkatan cAMP intrasel sehingga akan mempercepat
depolarisasi diastolik dan meningkatkan denyut jantung (Widjaja, Setiawan,
Ariosta, 2017).
Namun, dari semua penyakit, Islam memandang semua penyakit
akan ada obatnya. Sebagaimana Abu Hurairah meriwayatkan bahwa
Rasulullah saw. bersabda, "Jika Allah menurunkan suatu penyakit maka
pasti Dia juga menurunkan obat penawarnya." (HR.Bukhari).
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan konsep medis hipertiroidisme?
2. Jelaskan konsep keperawatan hipertiroidisme?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep medis hipertiroidisme
2. Untuk mengetahui konsep medis hipertiroidisme
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Hipertiroidisme adalah meningkatnya kadar T4 dan T3 dalam sirkulasi
yang terjadi akibat kelenjar tiroid terlalu aktif atau pengeluaran
hormone-hormon tiroid secara berlebihan dari satu atau lebih nodulus
tiroid. (L. Kee & R. Hayes, 2013).
2. Etiologic
a. Penyakit Grave
b. Gondok multinodular
c. Adenoma tiroid hiperfungsional (adenoma toksik)
d. Tiroiditis
1) Tiroiditis subakut
2) Tiroiditis tidak nyeri (diam, pascapartum)
e. Hipertiroidisme oksogen
1) Hipertiroidisme terinduksi hormone-hormon tiroid
2) Hipertiroidisme diinduksi iodida
f. Penyebab jarang hipertiroidisme
g. Adenoma hipofisis penyekresi-TSH
h. Tumor trofoblastik
i. Struma ovari
j. Karsionoma tiroid
k. Hipertiroidisme nonautoimun familial
(Egle , 2015).
3. Patofisiologi
Terbentuknya otoantibodi terhadap reseptor TSH yang
merangsang reseptor. Hal ini menyebabkan peningkatan sekresi T4 dan
T3 dan membesarnya kelenjar Tiroid (Gondok) namun, akibat efek
umpan-balik T4 dan T3, TSH plasma tetap rendah, tidak tinggi.
Tanda utama lain pada penyakit Graves adalah pembengkakan
jaringan di orbita yang menyebabkan bola mata menonjol dan disebut
eksoftalmus. Suatu subpopulasi fibroblasdi orbita akhirnya
berkembang menjadi adiposity, dan fibroblas preadiposit ini memiliki
protein reseptorTSH.
Pada penyakit Graves terdapat antibodi antitiroid lain, termasuk
antibody terhadap tiroglobulin dan tiroid peroksidase. Pada tiroiditis
Hashimoto, antibody autoimun akhirnya menghancurkan tiroid, tetapi
selama tahap-tahap awal penyakit, peradangan kelenjar menyebabkan
sekresi hormone tiroid yang berlebihan dan tirotokikosis (W.F.
Ganong, 2013).
4. Manifestasi Klinis
a. Gejala
1) Ansietas, kegugupan
2) Labilitas emosional
3) Cepat lelah
4) Keringat berlebihan
5) Intoleransi panas
6) Palpitasi
7) Dispnea
8) Kelemahan
9) Penurunan berat badan
10) Meningkatnya nafsu makan
11) Hiperdefekasi
b. Tanda
1) Hiperaktivitas
2) Retraksi kelopak mata
3) Pembesaran teroid
4) Takikardi (>90 kali/menit)
5) Fibrilasi atrium
6) Tremor
7) Lemah otot
8) Hiperrefleksia
(Egle , 2015).
5. Komplikasi
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah
krisis tirotoksink (thyiroid strom). Hal ini dapt berkembang secara
spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama
pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang
tidak terdiagnosis, akibatnya adalah pelepasan TH dalam jumlah yang
sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia
(sampai 106 of). Dan apabila tidak di obati, kematian penyakit jantung
hipertiroid oftalmopati graves, infeksi.
(Manurung , T. Bolon , & Manurung , 2017).
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH dan
TRH akan memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di
tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid.
b. TSH (Tiroid stimulating hormone)
c. Bebas T4 (tiroksin)
d. Bebas T3 (triiodotironin)
e. Diagnose juga boleh di buat menggunakan ultrasound untuk
memastikan pembesaran kelenjar tiroid.
f. Hipertiroidisme dapat di sertai penurunan kadar lemak serum
g. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan
hiperglikemia.
(Manurung , T. Bolon , & Manurung , 2017).
7. Penatalaksanaan Medis
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi
hormone tipoid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat
antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi
subtotal).
Obat antiroid. Di gunakan dengan indikasi :
a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang
menetap, pada pasien mudah dengan struma ringan sampai sedang
dan tirotoksikusis
b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum
pengobatan, atau sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat
yodium radioaktif.
c. Persiapan tiroidektomi
d. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
e. Pasien dengan krisis tiroid
(Baradero , Dayrid, & Siswadi, 2013)
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Biodata klien
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
2) Riwayat kesehatan sekarang
3) Riwayat kesehatan keluaraga
4) Riwayat kesehatan dahulu
c. Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan TTV
2) Aktivitas dan istrahat
3) Sirkulasi
4) Eliminasi
5) Nutrisi
6) Integritas/ego
7) Neurosensorik
8) Nyeri/kenyamanan
9) Pernapasan
10) Keamanan
2. Diagnose

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang mengalami


hipertiroidisme adalah sebagai berikut :
a. Penurunan curah jantung
b. Intoleransi akitivitas
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
d. Gangguan pola tidur
e. Resiko hipovolemik
3. Intervwnsi
Diagnosa NOC NIC Rasional
Keperawatan
Penurunan Tujuan: 1.Pantau tekanan 1.Hipotensi umum atau
curah jantung Klien akan darah pada posisi ortostatik dapat terjadi
berhubungan mempertahank baring, duduk dan seagai akibat dari
dengan an curah berdiri jika vasodilatasi perifer yang
hipertiroid jantung yang memungkinkan. berlebihan dan penurunan
tidak adekuat sesuai Perhatikan volume sirkulasi
terkontrol, dengan besarnya tekanan 2. Merupakan tanda
keadaan kebutuhan nadi adanya peningkatan
hipermetabolis tubuh, dengan 2.Periksa kebutuhan oksigen oleh
me, kriteria : kemungkinan otot jantung atau iskemia
peningkatan 1) Nadi perifer adanya nyeri dada 3. S1 dan murmur yang
beban kerja dapat teraba atau angina yang menonjol berhubungan
jantung normal. dikeluhkan pasien. dengan curah jantung
2) Vital sign 3. Auskultasi suara meningkat pada keadaan
dalam batas nafas. Perhatikan hipermetabolik
normal. adanya suara yang 4. Dehidrasi yang cepat
3) Pengisian tidak normal dapat terjadi yang akan
kapiler normal (seperti krekels) menurunkan
4) Status 4. Observasi tanda
mental baik dan gejala haus
5) Tidak ada yang hebat,
disritmia mukosa membran
kering, nadi lemah,
penurunan
produksi urine dan
hipotensi
Ketidakseimba Tujuan: Klien 1.Catat adanya 1. Peningkatan aktivitas
gan akan anoreksia, mual adrenergic dapat
nutrisikurang menunjukkan dan muntah menyebabkan gangguan
sekresi insulin/terjadi
dari kebutuhan berat badan 2. Pantau masukan resisten yang
berhubungan stabil dengan makanan setiap mengakibatkanhiperglike
dengan kriteria : hari, timbang berat mia
badan setiap hari 2. : Penurunan berat badan
peningkatan a.Nafsu makan 3.kolaborasi untuk
terus menerus dalam
metabolisme baik. pemberian diet
keadaan masukan
(peningkatan b.Berat badan tinggi kalori,
kalori yang cukup
nafsu normal protein,karbohidrat
merupakan indikasi
makan/pemasu c.Tidak ada dan vitamin
kegagalan terhadap terapi
kan dengan tanda-tanda
antitiroid
penurunan malnutrisi
3. Mungkin memerlukan
berat badan)
bantuan untuk menjamin
pemasukan zat-zat
makanan yang adekuat
dan mengidentifikasi
makanan pengganti yang
sesuai
Intoleransi Klien 1. Kaji tingkat 1. Menentukan tingkat
aktivitas menunjukan kemampuan keparahan yang
toleransi pasien untuk mungkin terjadi.
aktifitas dan berpindah dari 2. Meminimalisir faktor
tingkat tempat tidur, penyebab keletihan.
kelelahan ambulasi, 3. Untuk mencegah
berkurang, berdiri, dan kekauan.
dengan kriteria berjalan. 4. Memberikan edukasi
hasil: 2. Observasi kepada keluarga klien.
1) Berpartisip penyebab 5.
asi dalam keletihan
aktivitas 3. Gerakan tubuh
fisik secara aktif dan
2) Menampilk pasif untuk
an aktivitas memperbaiki
kehidupan dan
sehari-hari. mempertahanka
n fleksibilitas
sendi.
4. Ajarkan tentang
pengaturan
aktivitas dan
teknik
manajemen
waktu untuk
mencegah
kelelahan.
Gangguan pola Klien akan 1. Kaji tingkat 1. Untuk melihat
tidur memperlihatka kebutuhan tidur kebutuhan akan
n tidur, dengan klien. kecukupan tidur klien.
kriteria hasil: 2. Observasi tanda
1. Jumlah jam dan gangguan
tidur cukup. tidur.
2. Perasaan 3. Jelaskna
segar pentingnya
setelah tidur tidur.
3. Terbangun 4. Gunakan
di waktu tekhnik
yang sesuia. hipnosis untuk
menenagkan
klien,
5. Kolaborasi
pemberian agen
farmakologi
untuk
membantu
tidur.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam malakah ini adalah sebagai berikut.
1. Efek sentral dari hyperthyroid adalah pada pertumbuhan dan
perkembangan.
2. Manifestasi klinik dari hyperthyroid bersifat sistemik dan berpusat
pada fungsi cns dan otot. Gejalanya antara lain konfusi, kejang,
nervous dan tremor, emosi labil, kelemahan otot, intoleransi panas,
berat badan berkurang dengan nafsu makan bertambah, palpitasi.
3. Terapi ditunjukkan untuk normalisasi thyroid (eutiroid), yaitu
pembedahan yang dapat menimbulkan hypothyroid, obat
prophylthiouracil (ptu) dan dengan iodine radio therapy.
B. Saran
Diharapkan bagi mahasiswa/mahasiswi agar mengetahui dan
memahami hipertiroid.
DAFTAR PUSTAKA

Baradero , M., Dayrid, M., & Siswadi, Y. (2013). Klien Gangguan Endokrin.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Egle , K. (2015). Algoritme Pengambilan Keputusan Klinis . Jakarta: EGC.
L. Kee, J., & R. Hayes, E. (2013). Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan.
jakarta: EGC.
Manurung , R., T. Bolon , C., & Manurung , N. (2017). Asuhan Keperawatan
Sistem Endokrin di Lengkapi Mind Mapping dan Asuhan Kep.
Nanda,Nic,Noc. Yogyakarta: Cv budi utama.
Mata Kuliah : Keperawatan Kritis

Dosen : Najihah S.kep Ns M.kep

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIPERTIROIDISME”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK II

ERLIN EVO MUALIA 142 2016 0001

NURMALA 142 2016 0002

FASRIANTI 142 2016 0003

ALHAMIDA SALNAF I. 142 2016 0004

YULISAFIRA 142 2016 0005

SRIDINA D. HUKOM 142 2016 0006

SAFITRI ULANDARI 142 2016 0007

EKA RIFTA Y. A 142 20160009

ELVI NOVIANTI 142 2016 0012

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2018

Anda mungkin juga menyukai