Anda di halaman 1dari 9

ASKEP GANGGUAN

ENDOKRIN
HIPETYROIDISM

 Hipertiroid adalah kadar HT dalam darah yang berlebihan. (Corwin, 2000: 263).
Hipertiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan
akibat dari produksi hormone tiroid yang berlebihan. (Doenges, M. E, 2000: 708).

 Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis atau


hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai
penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negative HT terhadap pelepasan
keduanya. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipofisis memberikan gambaran
kadar HT dan TSH yang tinggi. TRF akan rendah karena umpan balik negative
dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan
memperlihatkan HT yang tinggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan. (Corwin,
J. E, 2000: 263).
Penyebab Utama HIPETYROIDISM

 a. Penyakit Grave
 b. Toxic multinodular goitre
 c. Solitary toxic adenoma

Penyebab Lain
 a.Tiroiditis
 b.Penyakit troboblastis
 c.Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
 d.Pemakaian yodium yang berlebihan
 e.Kanker pituitari
 f.Obat-obatan seperti Amiodarone
PATOFISIOLOGI

 Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai


tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-
lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat
beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel
meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15
kali lebih besar daripada normal. Pada hipertiroidisme, pasien hipertiroidisme
kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat. Pada
hipertiroidisme, kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon hingga diluar
batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid
membesar.
MANIFESTASI KLINIS
 1. Umum :Berat badan turun, keletihan, apatis, berkeringat, dan tidak tahan panas
 2. Kardiovaskuler ;Palpitasi, sesak nafas, angina,gagal jantung, sinustakikardi, fibrilasi atrium, nadi
kolaps.
 3.Neuromuskular : Gugup,gelisah, agitasi, tremor, koreoatetosis,psikosis, kelemahan otot, secara
emosional mudah terangsang (hipereksitabel), iritabel dan terus menerus merasa khawatir, Serta tidak
dapat duduk diam .
 4.Gastrointestinal : penderita mengalami peningkatan selera makan dan konsumsi makanan, penurunan
berat badan yang progresif, kelelahan oto yang abnormal, perubahan defekasi dengan konstipasi atau
diare, serta muntah.
 5.Reproduksi : Oligomenorea, infertilitas
 6.Kulit : warna kulit penderita biasanya agak kemerahan (flushing) dengan warnah salmon yang khas
dan cenderung terasa hangat, lunak serta basah.. namun demikian, pasien yang berusia lanjut mungkin
kulitnya agak kering, tangan gemetarPruritus, eritema Palmaris, miksedema pretibial, rambut tipis..
 7. Struma : Difus dengan/tanpa bising, nodosa
 8.Mata : lakrimasi meningkat,kemosis (edeme konjungtiva), proptosis, ulserasi kornea,optalmoplegia,
diplobia, edema pupil, penglihatan kabur.
PENATALAKSANAAN

1. Konservatif Tata laksana penyakit Graves


a. Obat Anti-Tiroid.
1)Thioamide

2) Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari


3)Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari, dosis maksimal 2.000 mg/hari
b. Beta-adrenergic reseptor antagonist. Contoh: Propanolol

2. Surgical
Radioaktif iodine.
b. Tiroidektomi.
PENGKAJIAN

 1.Identitas pasien Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama,
umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa,= alamat,jenis kelamin, status
perkawinan, dan penanggung biaya.
 2. Riwayat Sakit dan Kesehatan a.Keluhan utama b.Riwayat penyakit saat ini
c.Riwayat penyakit dahulu d.Riwayat penyakit keluarga (sesuaikan dengan
manifestasi teori)
 3. Pengkajian pola fungsional (Gordon)
 4. Pemeriksaan Fisik ( ROS : Review of System ) A. Pernafasan B1 (breath) b.
Kardiovaskular B2 (blood) C. Persyarafan B3 (brain) D.Perkemihan B4 (bladder)
E. Pencernaan B5 (bowel) F. Muskuloskeletal/integument B6 (bone)
 Data Laboratorium
a. Tes ambilan RAI
b. T4 dan T3 serum
c. T4 dan T3 bebas serum
d. TSH
e. Tiroglobulin
f. Stimulasi TRH
g. ikatan protei iodiun
h. gula darah
i. kortisol plasma
j. pemeriksaan fungsi heper
k. Elektrolit
l. katekolamin serum
m. kreatinin urine
n. EKG
Diagnosa dan POA

1. Resiko tinggi teradap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung NOC : Cardiac Pump
effectiveness · Circulation Status · Vital Sign Status NIC : Cardiac Care
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermet abolik dengan peningkatan kebutuhan energy NOC : •
Endurance • Concentration •Energy onservation •Nutritional status : energy NIC : Energy
Management
3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan metabolism (eningkatan nafsu makan atau pemasukan dengan penurunan berat
badan ). NOC : Nutritional Status : food and Fluid Intake NIC : Nutrition Management
4. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik. NOC : Anxiety control
dan Coping  NIC : Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan ksumber informasi. ebutuhanpengobatan
berhubungan dengan tidak mengenal NOC : v Kowlwdge : disease process v Kowledge : health
Behavior NIC : Teaching : disease Process

Anda mungkin juga menyukai