Pokok bahasan
Hari/ Tanggal
Tempat
Sasaran
Waktu
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang osteoarthritis diharapkan
lansia mampu memahami, menyadari dan menerapkan perilaku sehat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan lansia mampu:
a. Menjelaskan pengertian Osteoarthritis?
b. Menjelaskan klasifikasi Osteoarthritis?
c. Menjelaskan penyebab Osteoarthritis?
d. Menjelaskan tanda dan gejala Osteoarthritis?
e. Menjelaskan penatalaksanaan Osteoarthritis?
B. Materi
a. Menjelaskan pengertian Osteoarthritis?
b. Menjelaskan klasifikasi Osteoarthritis?
c. Menjelaskan penyebab Osteoarthritis?
d. Menjelaskan tanda dan gejala Osteoarthritis?
e. Menjelaskan penatalaksanaan Osteoarthritis?
C. Metode
a. Seminar
b. Tanya Jawab
D. Media atau alat bantu
Leaflet dan flipchart
E. Evaluasi Pembelajaran
1. Tes awal cara mengajukan pertanyaan lisan.
a) Apakah pernah mengenal istilah Osteoarthritis?
b) Apa saja klasifikasi Osteoarthritis?
c) Apa saja penyebab Osteoarthritis?
d) Apa saja tanda dan gejala Osteoarthritis?
e) Apa saja penatalaksanaan Osteoarthritis?
2. Tes akhir dengan cara mengajukan pertanyaan lisan dengan pertanyaan yang
sama pada tes awal.
F. Proses pendidikan kesehatan
1. Fase Pembukaan
: 3 menit
1
Kegiatan
:
a. Salam Pembuka
b. Menjelaskan tujuan pokok bahasan dan tujuan penyuluhan.
Kegiatan sasaran
:
a. Menjawab salam
b. Memperhatikan
c. Memperhatikan
2. Fase Pelaksanaan
: 15 menit
Kegiatan
:
a. Menjelaskan pengertian Osteoarthritis.
b. Menjelaskan klasifikasi Osteoarthritis
c. Menjelaskan penyebab Osteoarthritis.
d. Menjelaskan tanda dan gejala Osteoarthritis.
e. Menjelaskan pentalaksanaan Osteoarthritis.
Kegiatan Sasaran
a. Memperhatikan
b. Memperhatikan
c. Memperhatikan
d. Memperhatikan
e. Memperhatikan
3. Evaluasi
Kegiatan
Kegiatan Sasaran
: 12 menit
: Tanya jawab
: Mengajukan pertanyaan jika belum jelas atau
kurang mengerti dan menjawab pertanyaan yang
H. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Pembawa acara dan moderator
: Observer
: Penyaji
: Audiance
: Fasilitator
I.
PENGORGANISASIAN
a. Pembawa acara dan moderator : Nenda Yusinta
b. Penyaji
: Afissa R. Ayunda
c. Fasilitator
:
1. Dias A. Kemuningtyas
2. Alifia Budi Rosalina
3. Arinda Riskiyatul Laily
4. Aini Hayati
e. Konsumsi
:
1. Farikhatur Rosyidah
2. Avifatul Latifah
3. Ayu Andini Selma
4. Dessy Eka M
f. Dokumentasi
:
1. Febry Apriandari
2. Anggita
3. Angga Jales
g. Perlengkapan
: 1. Adena Rahesti
2. Fachrizal Aulia
3. Dhini Widyaningsih
Ketua Kelompok
(Dhini Widyaningsih)
(Aini Hayati)
Pembimbing Institus
OSTEOARTHRITIS
1. Pengertian Osteoarthritis
Osteoartritis merupakan gangguan degenerative sendi synovial yang sering
dijumpai. Terdapat kerusakan kartilago hialin, disertai sklerosis, pembentukan
kista dan osteofit pada tulang subkondral yang mendasari, dan penyempitan
rongga sendi (David Rubenstein, dkk 2007).
Osteoartritis biasnaya terjadi pada usia di atas 50 tahun. Di Amerika,
dilaporkan bahwa terdapat lebih dari 60.000.000 penderita osteoarthritis,
sampai penyakit ini disebut sebagai penyakit pension. Sekitar 300.000
penderita menjalani operasi tulang panggul, terutama karena menderita
osteoarthritis (dr. Faisal Yatim, 2006).
Osteoartritis merupakan kelainan sendi non inflamasi yang mengenai sendi
yang dapat digerakkan, terutama sendi penumpu badan, dengan gambaran
patologis yang karakteristik berupa buruknya tulang rawan sendi serta
terbentuknya tulang-tulang baru pada sub kondrial dan tepi-tepi tulang yang
membentuk sendi, sebagai hasil akhir terjadi perubahan biokimia, metabolisme,
fisiologis dan patologis secara serentak pada jaringan hialin rawan, jaringan
subkondrial dan jaringan tulang yang membentuk persendian (dr. Faisal Yatim,
2006).
2. Klasifikasi Osteoarthritis
Klasifikasi Osteoarthritis menurut dr. Faisal Yatim, 2006 yaitu :
a.
Idiopathic :
1) Lokal
- Tangan (benjolan Herbenden dan Bouchard = Osteoarthritis yang
erosif).
- Kaki (Hallux vagus, hallux rigidus).
- Lutut (platellafemoral).
- Pinggul (Tonjolan tulang punggung).
2) Menyeluruh (Generalized Osteoarthritis).
b.
Sekunder
1) Trauma (akut dan kronis)
2) Kongenital
- Lokal (misalnya penyakit Perthes, pergeseran sendi pangkal paha
yang congenital, kepala tulang paha tergelincir dari rongga sendi).
- Faktor mekanik.
- Dysplasia tulang.
3) Metabolik (misalnya Ochronosis, hemochromatosis, gout).
4) Endokrin (akromegali, diabetes, dan obesitas). Penyakit tulang
persendian lain (osteonekrosis Charcot arthropathi, rheumatoid
arthritis, dan Gout).
5) Penyakit dengan penyebab yang masih belum jelas (penyakit KashinBeck dan penyakit Mselani).
3. Penyebab Osteoarthritis
Beberapa penyebab dan faktor predisposisi menurut Anne Griffin, 2005 adalah
sebagai berikut:
1. Umur
Perubahan
fisik
dan
biokimia
yang
terjadi
sejalan
dengan
bertambahnya umur dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan
endapannya berbentuk pigmen yang berwarna kuning.
2. Pengausan (wear and tear)
Pemakaian sendi yang berlebihan secara teoritis dapat merusak rawan
sendi melalui dua mekanisme yaitu pengikisan dan proses degenerasi
karena bahan yang harus dikandungnya.
3. Kegemukan
Faktor kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang berat
badan, sebaliknya nyeri atau cacat yang disebabkan oleh osteoartritis
mengakibatkan seseorang menjadi tidak aktif dan dapat menambah
kegemukan.
4. Trauma
Kegiatan fisik yang dapat menyebabkan osteoartritis adalah trauma
yang menimbulkan kerusakan pada integritas struktur dan biomekanik
sendi tersebut.
5. Keturunan
Heberden node merupakan salah satu bentuk osteoartritis yang
biasanya ditemukan pada pria yang kedua orang tuanya terkena
osteoartritis, sedangkan wanita, hanya salah satu dari orang tuanya yang
terkena.
6. Akibat penyakit radang sendi lain
Infeksi (artritis rematord; infeksi akut, infeksi kronis) menimbulkan
reaksi peradangan dan pengeluaran enzim perusak matriks rawan sendi
oleh membran sinovial dan sel-sel radang.
7. Joint Mallignment
Pada akromegali karena pengaruh hormon pertumbuhan, maka sendi
rawan
akan
menebal
dan
menyebabkan
sendi
menjadi
tidak
c. Peradangan
Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan
dalam ruang sendi akan menimbulkan pembengkakan dan peregangan
sampai sendi yang semua ini akan menimbulkan rasa nyeri.
d. Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama
dan akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya
dengan keadaan penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak
berat. Nyeri biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat
menjalar.
e. Pembengkakan Sendi
Pembengkakan
sendi
merupakan
reaksi
peradangan
karena
membantu
mempertahankan
kesehatan
tulang
rawan,
dengan
tujuan
meningkatkan
gerakan
sendi
dan
10
11
isometrik
diindikasikan
apabila
sendi
mengalami
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Anne Griffin Perry, A. Potter. 2005. Fundamental Keperawatan edisi 4. Jakarta:
EGC
Baughman, Diane C. 2000. Keperawatan Medikal Bedah: Buku Saku dari
Brunner dan Suddarth. Jakarta: EGC
Fitzgerald, G.K.2004. Role of physical therapy in management of knee
osteoarthritis. Cur Opin Rhematol; 16:143-7
Lee, A., Wong, W., & Wong, S.2005. Clinical guidelines for managing lower-limb
osteoarthritis in Hongkong primary care setting, Guidlines:1-30
Rachmah L,Peran Latihan Fisik Dalam Manajemen Terpadu Osteoartritis. FIK
UNY. Yogyakarta, diakses pada 25 desember 2013, filetype:pdf
Rubenstein, David dkk. 2007. Lecture Notes: Kedokteran Klinis. Jakarta: EMS
Yatim, dr Faisal. 2006. Penyakit Tulang dan Persendian (Arthritis atau
Arthralgia). Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Yohanita P.2010. Pengaruh Latihan Gerak Kaki (Streching) Terhadap
Penururnan Nyeri Sendi Ekstremitas Bawah Pada Lansia Di Posyandu
Lansia Sejahtera GBI SETIA BAKTI KEDIRI. Jurnal STIKES RS. Baptis
Volume 3, Edisi 1, Juli 2010